ANGKATAN KE 118
KELOMPOK II
1. FAJAR RENTA
2. FIRDA RINNI
3. NINING TAKBIRAWATI
4. GIDEON PONG KA’PE
5. AGAM INZAGHI
6. WIRAWAN BURHANUDDIN
7. FRENTZEN TRI DELINTO
PENYELENGGARA
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
D. Dasar Hukum....................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................ 25
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat seta hidayahNya, kami berhasil menyelesaikan penulisan laporan PKL ini tepat
pada waktunya. Laporan PKL ini disusun guna untuk memenuhi salah satu persyaratan
yang diberikan oleh Pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum yang
Dalam hal penyusunan laporan PKL ini, kami melakukan Praktek Kunjungan
Lapangan (PKL) di PDAM PALOPO. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
para instruktur Ahli K3 Umum dan rekan-rekan Indotama Jasa Sertifikasi atas bimbingan
serta dorongannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai waktu yang
ditentukan. Serta kepada rekan-rekan calon AK3 Umum Batch 118 atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.Dalam penyusunan laporan PKL ini, kami sadar bahwa masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan serta saran yang bersifat
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan isu penting dalam skala
nasional dan skala internasional. Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan Undang Undang
No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
diartikan sebagai bidang kegiatan yang diajukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja yang dilakukan
oleh ahli K3.
Keselamatan kerja juga dapat dikaitkan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan
dan kerugian yang tidak terduga.
Keselamatan kerja meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan
jam kerja yang manusiawi dan sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya, K3 mempunyai
dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3 pada saat
ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah
satubagian dari kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) di PDAM dengan data-
data sebagai berikut:
1. Ruang lingkup objek pengawasan pesawat angkat, angkut pesawat tenaga produksi
adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan syarat-syarat K3 meliputi perencanaan, pembuatan, pemasangan
atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian, reparasi , modifikasi dan
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut
b. Personil K3 yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut
c. K3 pesawat meliputi alat sebagai berikut: dongkrak hydraulic, crane, rotator,
passenger hoist.
d. K3 pesawat angkut yang meliputi alat berikut: fortklift, truck, conveyer.
e. K3 pesawat produksi yang meliputi alat berikut: turbin penggerak, mesin
produksi perkakas (Crusher), tranmisi tenaga, tanur, dan lain-lain
f. Pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat angkut dan pesawat tenaga
produksi.
2. Ruang lingkup K3 pesawat uap dan bejana tekanan, sebagai berikut:
a. Sumber potensi bahaya pada bejana tekan dan pesawat uap
b. Persyaratan K3 bejana tekanan dan pesawat uap
c. Tata cara pemeriksaan dan tata laksana teknis K3 bejana tekanan dan pesawat
uap
d. K3 bejana tekanan meliputi alat berikut: pressure vassel, tabung gas LPG dan
lain-lain
e. K3 pesawat uap meliputi alat berikut: boiler fire tube, boiler water tube dan
lain-lain
f. Jumlah personal yang menghasilkan pesawat uap dan bejana tekan
g. System pengamanan pesawat uap dan bejana tekan
h. Pemeriksaan dan uji pesawat uap bejana tekan
D. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang digunakan:
1. Dasar Hukum Pengawasan Pesawat Angkat dan Angkut:
a. Undang- Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 86 dan
87);
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja (pasal 2, 3, 4 dan
5)
c. Permenaker No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan.
d. Permenaker 08 thn 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
e. Permenaker 38 thn 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi
Pesawat angkat dan angkut adalah alat yang digunakan untuk mengankat atau
memindahkan sebuah benda dengan jarak, besardan berat tertentu yang sulit untuk dilakukan
ataupun tidak mungkin dilakukan dengan tenaga manusia.
Pesawat angkat dan angkut dapat dibedakan menjadi tiga sesuai dengan cara mekanisme
angkutnya, seperti:
a. Hydraulic handling device
Hydraulic handling device merupakan pesawat angkut dengan cara pengangkutan dengan
menggunakan media berupa cairan atau liquid sebagai media pengangkutan.
b. Pneumatic handling system
Pneumatic handling system merupakan pesawat angkut dengan cara pengangkutan dengan
menggunakan media berupa udara, gas sebagai sarana pengangkutannya.
c. Mechanical
Cara pengangkutan dengan menggunakan tenaga dari mesin sebagai sarana
pengangkutannya, contoh conveyor belt menggunakan tenaga mesin sebagai
pengangkutanya.
Adapun temuan hasil observasi online tentang keselamatan kerja mekanik, pesawat uap dan bejana tekan dapat dilihat sebagai berikut:
• Temuan Positif
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi kami dan wawancara langsung dengan HSE dan juga
beberapa penanggung jawab baik itu penanggung jawab mekanik dan juga penanggung
jawab laboratorium, dapat di simpulkan bahwa mengenai K3 Mekanik , Pesawat Angkat
Angkut, dan Bejana Tekan yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan pengawasan K3 di bidang pesawat mekanik, pesawat angat dan angkut, K3
Pesawat uap dan bejana tekan sudah berjalan dengan baik. sudah layak operasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Ada beberapa peralatan yang belum tersimpan dengan baik dan guna untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
3. Operator Teknisi dan operator truck sudah memiliki surat ijin operasi (SIO) sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Kebersihan dan kerapian di PDAM Kota palopo kebersihan nya sudah sangat baik.
4.2 Saran
Harap lebih diperhatikan hal-hal kecil seperti penyimpanan alat, kebersihan dan
kerapian agar para karyawan bisa lebih mengingat dan memperhatikan selalu serta
penggunaan APD dan mengutamakan keselamatan. Hal – hal yang telah dijalankan sesuai
ketentuan dan SIO operator mekanik perlu dipertahankan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA