Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

K3 MEKANIK (PAA & PTP) DAN PESAWAT UAP BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE 118

KELOMPOK II

1. FAJAR RENTA
2. FIRDA RINNI
3. NINING TAKBIRAWATI
4. GIDEON PONG KA’PE
5. AGAM INZAGHI
6. WIRAWAN BURHANUDDIN
7. FRENTZEN TRI DELINTO

PENYELENGGARA

PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI

PALOPO 23 Maret 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 3

C. Ruang Lingkup ................................................................................................... 4

D. Dasar Hukum....................................................................................................... 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ............................................................................... 5

A. Sejarah Singkat PDAM PALOPO ........................................................................ 5

B. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................................... 6

C. Kelembagaan K3, Keahlian K3 dan SMK3 .......................................................... 9

BAB III TEMUAN DAN ANALISA ............................................................................. 19

A. Temuan Positif ................................................................................................... 19

B. Temuan Negatif ................................................................................................. 19

BAB IV Penutup ....................................................................................................... 23

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 23

B. Saran ................................................................................................................ 25

BAB V REFERENSI .................................................................................................. 28


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat seta hidayahNya, kami berhasil menyelesaikan penulisan laporan PKL ini tepat

pada waktunya. Laporan PKL ini disusun guna untuk memenuhi salah satu persyaratan

yang diberikan oleh Pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum yang

diadakan oleh PJK3 PT.Indotama Jasa Sertifikasi.

Dalam hal penyusunan laporan PKL ini, kami melakukan Praktek Kunjungan

Lapangan (PKL) di PDAM PALOPO. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada

para instruktur Ahli K3 Umum dan rekan-rekan Indotama Jasa Sertifikasi atas bimbingan

serta dorongannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai waktu yang

ditentukan. Serta kepada rekan-rekan calon AK3 Umum Batch 118 atas kebersamaan dan

dukungannya selama ini.Dalam penyusunan laporan PKL ini, kami sadar bahwa masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan serta saran yang bersifat

membangun sehingga tercapainyakesempurnaan isi dan penulisan dari laporan ini.

Palopo, 23 Maret 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan isu penting dalam skala
nasional dan skala internasional. Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan Undang Undang
No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
diartikan sebagai bidang kegiatan yang diajukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja yang dilakukan
oleh ahli K3.
Keselamatan kerja juga dapat dikaitkan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan
dan kerugian yang tidak terduga.
Keselamatan kerja meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan
jam kerja yang manusiawi dan sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya, K3 mempunyai
dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3 pada saat
ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah
satubagian dari kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) di PDAM dengan data-
data sebagai berikut:
1. Ruang lingkup objek pengawasan pesawat angkat, angkut pesawat tenaga produksi
adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan syarat-syarat K3 meliputi perencanaan, pembuatan, pemasangan
atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian, reparasi , modifikasi dan
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut
b. Personil K3 yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut
c. K3 pesawat meliputi alat sebagai berikut: dongkrak hydraulic, crane, rotator,
passenger hoist.
d. K3 pesawat angkut yang meliputi alat berikut: fortklift, truck, conveyer.
e. K3 pesawat produksi yang meliputi alat berikut: turbin penggerak, mesin
produksi perkakas (Crusher), tranmisi tenaga, tanur, dan lain-lain
f. Pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat angkut dan pesawat tenaga
produksi.
2. Ruang lingkup K3 pesawat uap dan bejana tekanan, sebagai berikut:
a. Sumber potensi bahaya pada bejana tekan dan pesawat uap
b. Persyaratan K3 bejana tekanan dan pesawat uap
c. Tata cara pemeriksaan dan tata laksana teknis K3 bejana tekanan dan pesawat
uap
d. K3 bejana tekanan meliputi alat berikut: pressure vassel, tabung gas LPG dan
lain-lain
e. K3 pesawat uap meliputi alat berikut: boiler fire tube, boiler water tube dan
lain-lain
f. Jumlah personal yang menghasilkan pesawat uap dan bejana tekan
g. System pengamanan pesawat uap dan bejana tekan
h. Pemeriksaan dan uji pesawat uap bejana tekan
D. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang digunakan:
1. Dasar Hukum Pengawasan Pesawat Angkat dan Angkut:
a. Undang- Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 86 dan
87);
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja (pasal 2, 3, 4 dan
5)
c. Permenaker No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan.
d. Permenaker 08 thn 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
e. Permenaker 38 thn 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi

2. Dasar Hukum Bejana Tekanan dan Tangki Timbun


a. Undang - Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengawasan Ketenagakerjaan.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 37 Tahun 2016
tentangKeselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana tekanan dan Tangki Timbun.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-02/MEN/1982
tentang Kualifikasi Juru Las di Tempat Kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Profil Perusahaan


Penyediaan air bersih di Kabupaten Luwu khususnya Kota Palopo dimulai
sejak tahun 1941 yakni sejak masa pemerintahan colonial belanda dengan sumber air
baku dari sungai Mangkaluku Desa Murante (sekarang kelurahan Mungkajang)
kecamatan Wara (sekarang kecamatan Mungkajang) dengan status "unit pelayanan
air minum". Pada tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 dilakukan rehabilisasi pada
instalasi tersebut oleh proyek peningkatan prasarana air bersih (PPSAB) sulawesi
Selatan (sekarang P3P) sesuai surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum
nomor:128/KPTS/CK/XII/1980 tanggal 12 Desember 1980, maka unit pelayanan air
minum beralih status menjadi Badan Pengelola Air Minum (BPAM) kabupaten Luwu
dan secara efektif beroperasi mulai tahun 1981 dengan fungsi sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pengelolaan dan pengurusan sarana
penyediaan air minum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi perisahaan
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten luwu (Sekarang Kota Palopo)
dan sekitarnya tentang penyediaan air minum yang sehat.
3. Di jadikan suatu badan yang akan dikembangkan lebih lanjut menjadi salah satu
bentuk usaha sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yanag berlaku.
Sesuai Keputusan Bupati Luwu Nomor: 02 tahun 2004 tentang Penyerahan Pengelolaan
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Luwu yang berada di wilayah Kota Palopo kepada
Pemerintah Kota Palopo dengan berita acara peyerahan dri Pemerintah Kabupaten Luwu
kepada Pemerintah Kota Palopo Nomor: 539/008/HUK/22004 tanggal 09 Januari 2004,
sehubungan dengan terbentuknya Kota Palopo sebagai kota otonom berdasarkan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor: 11 tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang
Pembentukan Kabupten Mamasa dan Kota Palopo, dan pada saat itulah PDAM Kabupaten
Luwu berubah status menjadi PDAM kota Palopo yang didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Palopo nomor 08 tahun 2005 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Palopo .
Diawal tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor: 2 tahun 2017
tentang Peusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangkaluku Kota Palopo, maka nama PDAM
Kota Palopo diubah mejadi Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku Kota Palopo atau
disingkat PAM TM dengan mengabadikan nama sumber air baku pertama milik PAM TM
yaitu sungai Mangkaluku, dan berkat adanya pencapaian jumlah pelanggan melampaui angka
30.001 maka secara otomatis peningkatan status PAM TM Tirta Mangkaluku Kota Palopo
dari tipe B menjadi Tipe C, dan dengan adanya perubahan status ini diiringi dengan
penambahan jumlah dewan Direksi dari 1 (satu) menjadi 3 (tiga) direksi.
Tanggal 12 April 2019 Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku Kota Palopo adalah
Perusahaan BUMD yang bergerak pada kegiatan usaha pengelolaan dan pelayanan air minum
untuk usaha kamanfaatan umum, maka PAM TM Tirta Mangkaluku Kota Palopo berubah
status menjadi perusahaan umum air minum daerah disebut PERUMDA Tirta Mangkaluku
Kota Palopo sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Palopo nomor
7 tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Air Minum Daerah dalam Lembaran Daerah Kota
Palopo tahun 2019 no.7 tersebut.

Gambar 2.1 Kantor PDAM PALOPO


• Alamat Perusahaan

Jl. Pongsimpin No.14 Murante, Kec.Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan


91921.

• Jumlah Tenaga Kerja: 314 Orang

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


• Visi
Menjadikan Prumda Tirta Mangkaluku Kota Palopo sebagai salah satu perumda
air minum ternama di Indonesia.
• Misi
- Meningkatkan profesinalisme karyawan yang beriman, bertaqwa, loyal dan handal
dalam layanan air minum
- Mewujudkan suasana kerja harmonis dan sinergis
- Optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya lainnya untuk pengembangan kinerja
- Meningkat pendapat perusahaan dan kesejahteraan karyawan menjalin hubungan
sehat dan konstruktif dengan owner, coustumer, stakeholders dan shareholders.
2.3 Alat Mekanik
Peralatan mekanik merupakan bagian industri (barang atau jasa) yang
memegang peranan penting, adapun peralatan mekanik mengandung sumber bahaya
yang berpotensi dapat menimbulkan kecelakaan kerja sehingga memerlukan kualitas
baik dari segi teknik peralatan maupun dari segi lembaga/ SDM yang memadai
umtuk menjamin keselamatan kerja.
2.3.1 Syarat – Syarat K3 Pengawasan Mekanik
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengaman mesin yang akan harus di
Analisa sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam model Codeof Safety
Regulations for Industrial Establishment. Dalam regulasi 82 dari model kode
ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengaman-pengaman harus direncanakan, dibuat dan dipakai
sehingga memenuhi kebutuhan perlindungan yang positif.
b. Tidak menggangu keamanan dan ketenangan bagi operator.
c. Mencegah pendekatan terhadap semua wilayah berbahaya.
d. Tidak mengganggu jalannya produksi.
e. Dapat dipergunakan secara otomatis atau dengan sedikit usaha.
f. Sesuai untuk pekerjaan dan mesin.
g. Lebih disenangi dalam bentuk sudah terpasang (built in).
h. Tidak mengganggu kebutuhan merawat.
i. Tahan terhadap pemakaian jangka Panjang
j. Tahan terhadap pemakaian secara normal dan dalam keadaanshock.
k. Tahan lama, tahan api dan tahan korosi.
l. Tidak menimbulkan bahaya.
m. Melindungi kecerobohan pemakaian yang tidak terduga.
n. Pengaman dan biaya produksi.
o. Pengaman mesin yang langsung terpasang.
p. Perlengkapan Keselamatan Kerja Keran Angkat; dynamometer dan Load
indicator
2.3.2 Pemeriksaan dan Pengujian Mekanik
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan
penerbitan pengesahan pemakaian pesawat:
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan (fabrikasi).
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan atau pemasangan.
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala atau khusus)
• Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau modifikasi.
• Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan pengesahan
pemakaian, termasuk pemakaian baru
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
• Prosedur kegiatan pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan.
• Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau
pemasangan.
• Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada tahapan pemakaian.
• Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian.
c. Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga danproduksi,
pengesahan pemakaian baru.
d. Persyaratan keselamatan kerja pesawat tenaga dan produksi.

2.3.3 Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan


Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut, adalah
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan dan pengujian
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan
• ataupemasangan.
• Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala
• Atau khusus).
• Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau
modifikasi
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujianProsedur kegiatan pemeriksaan dan
pengujian pada tahap pembuatan
• Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau
pemasangan.
• Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada
tahapanpemakaian.
• Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian.
• Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga dan
• produksi, pengesahan pemakaian baru

2.4 Pesawat Angkat Angkut

Pesawat angkat dan angkut adalah alat yang digunakan untuk mengankat atau
memindahkan sebuah benda dengan jarak, besardan berat tertentu yang sulit untuk dilakukan
ataupun tidak mungkin dilakukan dengan tenaga manusia.
Pesawat angkat dan angkut dapat dibedakan menjadi tiga sesuai dengan cara mekanisme
angkutnya, seperti:
a. Hydraulic handling device
Hydraulic handling device merupakan pesawat angkut dengan cara pengangkutan dengan
menggunakan media berupa cairan atau liquid sebagai media pengangkutan.
b. Pneumatic handling system
Pneumatic handling system merupakan pesawat angkut dengan cara pengangkutan dengan
menggunakan media berupa udara, gas sebagai sarana pengangkutannya.
c. Mechanical
Cara pengangkutan dengan menggunakan tenaga dari mesin sebagai sarana
pengangkutannya, contoh conveyor belt menggunakan tenaga mesin sebagai
pengangkutanya.

2.4.1 Syarat-syarat K3 Pesawat Angkat dan Angkut


Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh alat angkat dan angkut jika akan dipakai
di area produksi meliputi:
• Konstruksi harus kuat.
• Layak dioperasikan.
• Safety devices terpasang dan berfungsi dengan baik disertai contoh
gambar.
• Dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
• Dilakukan perawatan dengan baik
• Dioperasikan sesuai dengan SOP dan oleh operator yang memiliki
sertifikat.
• Operatornya harus dilengkapi dengan alat pelindung diri.
2.4.2 Pemeriksaan K3 Pesawat Produksi
Jenis pemeriksaan dan pengujian berdasarkan peraturan perundang undangan
yang di dalamnya membahas tentang:
• Pemeriksaan dan pengujian dalam pembuatan.
• Pemeriksaan dan pengujian pertama.
• Pemeriksaan dan pengujian berkala.
2.4.3 Tahapan pemeriksaan dan pengujian pesawat tenaga produksi:
• Pemeriksaan data.
• Pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist terhadap seluruh
• komponen dan pengecekan dimensi.
• Pemeriksaan NonDestructive Testing (NDT) terhadap seluruh komponen
• yang menerima beban dan atau komponen yangdiragukan kekuatannya.
• Pengujian pada kondisi dinamis dan lingkungan kerja
• Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian dengan menggunakan formular
2.4.4 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Pesawat uap adalah ketel uap dan peralatan lainnya baik tersambung
langsungmaupun tidak langsung, berhubung dengan suatu ketel uap dan
diperuntukkan bekerja dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan
udara.

2.4.5 Syarat- Syarat K3 Pengawasan Pesawat Uap dan Bejana Tekan


Pemeriksaaan dan pengujian dilakukan mulai tahap fabrikasi
(pembuatan), pada tahap perakitan atau pemasangan, tahap pemakaian,
tahap reparasi ataumodifikasi serta pemasangan kembali karena
pemindahan pesawat uap. Penerbitanijin pesawat uap dikeluarkan untuk
pemakaian baru dan saat mutasi ijin pemakaiankarena penjualan atau
pemindahan pesawat uap jenis berpindah. Pemeriksaan danpengujian
dilakukan oleh pegawai pengawas atau ahli K3 pesawat uap dan
bejanatekan. Seperti halnya pada pesawat uap, pedoman ini diperuntukan
untuk bejana tekandan harus diketahui oleh semua pihak terkait terutama
pemerintah daerah kabupatendan kota yang menangani langsung
pelaksanaan pengawasan keselamatan dankesehatan kerja di lapangan
menurut UU No.22 tahun 1999. Pemeriksaan ataupengujian dilakukan
oleh Ahli K3 Spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekan.Sedangkan
pengesahan pemakaian baru harus ditangani oleh kepala dinas setelah di
paraf oleh pegawai pengawas dan atasan langsung pegawai pengawas.
Dalampelaksanaan pemeriksan dan pengujian pada pesawat uap dan
bejana tekan digunakan.
2.4.6 Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap dan Bejana Tekan
1. Pemeriksaan dan penguian dalam proses pembuatan
• Pemeriksaan dokumen teknik yang disyaratkan untuk pembuatan
• Pemeriksaan bahan baku material yang akan digunakan untuk
• pembuatanatau komponen pemeriksaan awal.
• Pemeriksaan pada saat dan atau pada akhir pekerjaan pembuatan unit atau
komponen
• Pengujian.
• Pembuatan data teknik pembuatan dan laporan pengawasan
• pembuatan unit atau komponen.
2. Pemeriksaan dan pengujian pertama
• pemeriksaan.
• Pemeriksaan unit atau komponen.
• Pemeriksaan teknis menyeluruh saat perakitan dan akhir perakitan.
• Pengujian-pengujian.
• Pencatatan pada buku akte izin Pemakaian
3. Pemeriksaan dan pengujian berkala.
• Pengecekan dokumen teknik terkait syarat pemakaian
• Pemeriksaan kondisi fisik serta perlengkapannya.
• Pembuatan laporan pemeriksaan dan atau pengujian berkalaatau
• pemeriksaan khusus
• Pencacatan pada buku akte izin Pemakaian.
4. Pemeriksaan khusus modifkasi reparasi
• Pemeriksaan kondisi fsik pesawat uap yang akan dilakukan reparasi
modifkasi.
• Pemeriksaan dokumen teknik terkait dengan syarat pekerjaan.
• Pemeriksaan pada saat dan akhir pekerjaan.
• Pengujian seperlunya.
2.5 Temuan hasil observasi
Sebagai penunjang kegiatan praktek kerja lapangan ini, adapun temuan baik positif maupun
negatif, berdasarkan hasil analisis kami melalui kunjungan di PDAM Palopo berikut temuan
yang kami dapatkan:
BAB III

ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI

3.1 Temuan Observasi

Adapun temuan hasil observasi online tentang keselamatan kerja mekanik, pesawat uap dan bejana tekan dapat dilihat sebagai berikut:

• Temuan Positif

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/Rekomendasi Dasar Hukum


1. PDAM Perusahaan Pesawat Angkat Tempat Permenaker No 08 Tahun
Palopo
memiliki Angkut (Truck tangki penyimpanan PAA 2020 Pasal 176 Ayat (1)
Pesawat Air) sudah digunakan yang lebih baik dan (2)
angkat Dengan baik, layak Kedepan.
Angkut dan Sudah dilakukan
(Truck tangki Pemeriksaan secara
Air) Berkala (3 bulan
Sekali).
2. PDAM Lokasi Kerja Perusahaan ini Tetap di pertahankan Permenaker No 08 Tahun
Palopo memiliki memiliki landasan kondisi landasan 2020 pasal 68
Landasan pesawat yang cukup PAA
Pesawat kuat dan rata untuk
dilalui PAA
3. PDAM terdapat Perusahaan ini telah Perawatan tetap di Permen No 11 Tahun
Palopo mesin melakukanperawatan pertahankan dan di 1979 Pasal 12 Ayat 3
secara berkala yaitu 3
pompa rusing tingkatkan
kali
kedepannya
dalam 1 tahun

4. PDAM Terdapat Mesin potong memiliki Penyimpanan alat Permenaker No 38 Tahun


Palopo
mesin potong pelindung pisau perkakas agar lebih 2016 Pasal 69
aspal potong di perhatikan
penempatannya
• Temuan Negatif

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/Rekomendasi Dasar Hukum


1 PDAM Bejana tekan di Kondisi Dapat dibuatkan Permenaker 37 tahun
Palopo Tempatkan diruang iniMenyebabkan Pelindung bejana 2016 Tentang k3
Terbuka dan langsung Potensi merusak Tekan dan terik bejana Tekan dan
terkena matahari yang Peralatan. Matahari secara Tangki Timbun, pasal
menyebabkan karat Langsung. 43 ayat(4)

2 PDAM Traktor ditemukan Dapat Sebaiknya Permenaker 08


Palopo Tanpa alat membahayakan dilengkapi dengan Tahun 2020 Pasal 19
Penerangan operator dan alat Penerangan Ayat (1) Point (b) dan
Orang lain berupa Lampu yg (c)
efektif digunakan di
mesin traktor
3. PDAM Terdapat Mesin Genset Penyimpanan Buatkan tempat Permenaker No 38
PALOPO Yang diletakkan bukan Genset yang khusus untuk Tahun 2016 Pasal 30
pada tempatnya tidak sesuai penyimpanan
dengan regulasi genset

4. PDAM Terdapat mesin Mesin stempel Mesin stempel Permenaker No 38


PALOPO stempel atau mesin tidak mempunyai disimpan sebaiknya Tahun 2016 Pasal 55
press penutup untuk diruangan dan
melindungi mesin diberi pelindung
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi kami dan wawancara langsung dengan HSE dan juga
beberapa penanggung jawab baik itu penanggung jawab mekanik dan juga penanggung
jawab laboratorium, dapat di simpulkan bahwa mengenai K3 Mekanik , Pesawat Angkat
Angkut, dan Bejana Tekan yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan pengawasan K3 di bidang pesawat mekanik, pesawat angat dan angkut, K3
Pesawat uap dan bejana tekan sudah berjalan dengan baik. sudah layak operasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Ada beberapa peralatan yang belum tersimpan dengan baik dan guna untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
3. Operator Teknisi dan operator truck sudah memiliki surat ijin operasi (SIO) sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Kebersihan dan kerapian di PDAM Kota palopo kebersihan nya sudah sangat baik.

4.2 Saran
Harap lebih diperhatikan hal-hal kecil seperti penyimpanan alat, kebersihan dan
kerapian agar para karyawan bisa lebih mengingat dan memperhatikan selalu serta
penggunaan APD dan mengutamakan keselamatan. Hal – hal yang telah dijalankan sesuai
ketentuan dan SIO operator mekanik perlu dipertahankan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. Data dari Perusahaan PDAM PALOPO


2. Permenaker Tahun 2016 No. 38 pasal 133 ayat (1)
3. Permenaker Tahun 2016 No. 38 pasal 133 ayat (2)
4. Permen No. 38 Tahun 2016 pasal 110 ayat (1) dan (2)
5. Permen no 38 tahun 2016 pasal 15
6. Permen no 38 tahun 2016 pasal 55
7. Permen no 38 tahun 2016 pasal 69
8. Permen no 38 tahun 2016 pasal 30
9. Permen no 37 tahun 2016 pasal 43 ayat (4)
10. Permenakertrans No. 8 Tahun 2020 pasal 126 ayat (2) poin B
11. Permenakertrans No. 08 Tahun 2020 Pasal 19 Ayat (1) Point (b) dan (c)
12. Laporan PKL Batch 118 di PDAM kota Palopo

Anda mungkin juga menyukai