Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. DUMAS TANJUNG PERAK SHIPYARDS

BIDANG K3 INSTALASI LISTRIK, PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KONT

RUKSI BANGUNAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE – VI

KELOMPOK 2

1. JANUN. SYAHRONI

2. RIZKI YUSLINARTO

3. FANNY AULIA RAMADHANTI

4. GRANDIAN MONICA ASTUTI

PENYELENGGARA

PT. GSI SELAMAT INDONESIA

SURABAYA, 24 Juni 2021


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1. Latar Belakang......................................................................................................................3
2. Maksud dan Tujuan..............................................................................................................4
3. Ruang Lingkup.....................................................................................................................4
4. Dasar Hukum........................................................................................................................5
4.1.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Instalasi Listrik........................................................5
4.1.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran.....................................5
4.1.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan...............................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................7
A. Gambaran Umum Perusahaan...........................................................................................7
B. Prasarana dan Fasilitas......................................................................................................8
C. Struktur Organisasi Perusahaan........................................................................................9
D. Visi dan Misi Perusahaan..................................................................................................9
BAB III TEMUAN & ANALISA.................................................................................................10
A. Temuan & Analisa Positif...............................................................................................10
B. Temuan & Analisa negatif..............................................................................................13
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B. Saran................................................................................................................................17
REFERENSI..................................................................................................................................18
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan r

ahmat dan hidayah-Nya maka penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan tepat waktu. Lapora

n PKL ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan Serti

fikasi Calon Ahli K3 Umum Angkatan VI Tahun 2021.

Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.

Dumas Shipyard Tanjung Perak, Surabaya. Topik yang dibahas oleh penulis adalah Bidang K3 I

nstalasi Listrik, Penanggulangan Kebakaran dan Kontruksi Bangunan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT. Dumas

Shipyard Tanjung Perak, para rekan instruktur dan rekan-rekan kelompok 2 atas bimbingan dan

dorongannya sehingga tim dapat dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai dengan waktu yan

g ditentukan, serta rekan-rekan peserta Pembina dan Sertifikasi Ahli K3 Umum atas kebersamaa

n dan dukungannya selama ini.

Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan ketidak

sempurnaan baik dari isi maupun penyampaian, oleh karena itu penulis mnegharapkan segala krit

ik dan saran yang membangun sehingga tercapainnya kesempurnaan isi maupun penulisan lapora

n PKL ini.

Surabaya, 24 Juni 2021


Tim Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan sektor industry, terdapat banyak sumber bahaya yang b

erpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengandalian terhad

ap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah pengendalian terhadap instalasi listrik, pen

anggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi bangunan. Apabila tidak dilakuakan pe

ngandalian atau melakukan pengendalian yang salah terhadap instalasi listrik dapat menim

bulkan kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan k

ebakaran untuk mencegah terjadinya kebakaran dan sebagai sarana proteksi.

Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber

bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah instalasi listrik, penganggulangan ke

bakaran dan konstruksi bangunan. Selain mengidentifikasi diharapkan juga mampu menem

ukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya.

Oleh karena hal diatas, guna mendapatkan calon AK3 Umum yang berpengalaman per

lu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan setelah melakukan kegiatan ini akan m

embawa wawasan dan pengatahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja.


B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan PKL ini adalah:

1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan persyar

atan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja yang meliputi: k

eadaan mesin-mesin, alat-alat kerja, instalasi dan peralatan lainnya; penanganan baha

n kimia berbahaya, proses produksi, sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga para

calon Ahli K3 Umum dapat bertidak secara professional didalam bekerja dan dapat m

emberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan k

inerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk

calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan

galangan kapal (pembuatan dan perbaikan kapal) dengan data-data sebagai berikut:

Nama : PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards

Alamat : Jl. Tanjung perak no. 426 surabaya

Tanggal : 24 Juni 2021

Waktu : 08.00-selesai

Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah:

1. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Listrik

2. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

3. Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran


4. Potensi Bahaya dan Tingkat Resiko dari bahaya kebakaran

5. Sistem evakuasi dan alat bantu evakuasi pemadam kebakaran

6. Pengawasan fasilitas bangunan gedung

7. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas gedung

D. Dasar Hukum

a. Dasar Hukum Pengawasan K3 Instalasi Listrik

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Permenaker No. 33 Tahun 2012 Instalasi Listrik di Tempat Kerja

3. Permenaker No. Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi Penyaluran Petir. Diganti Per

menaker No. 31 Tahun 2015

4. Permenaker No.Per.03/Men/1999 tentang Syarat-syarat K3 pada Lift Penumpang

dan Barang. Diganti Permenaker No. 32 Tahun 2015

5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ke

tenagakerjaan No. Kep.407/BW/1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan

Kewajiban Teknisi Lift.

6. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ke

tenagakerjaan No. : Kep. 311/Bw/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamat

an dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

b. Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Permenaker No. Per.04/Men/1980 tentang Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan

APAR.
3. Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm Kebakaran Auto

matik

4. Kepmenakerttrans No. Kep.186/MEN/1999/ tentang Unit Penanggulangan Kebak

aran.

5. Instruksi Manaker No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penan

ggulangan Kebakaran.

c. Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada

Konstruksi Bangunan.

3. SKB Menaker dan Menteri PU No. 174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986 tenta

ng K3 pada Kegiatan Kontruksi.

4. Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi Personil K3 Kontru

ksi Bangunan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard adalah perusahaan swasta di Indonesia, fokus

pada bidang Ship-Building and Repair Service. Didirikan pada Tahun 1973, dengan bantu

an tim kreatif dan pegawai yang berdedikasi. PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard berkem

bang menjadi perusahaan yang juga bergerak dalam pembangunan kapal baru (New Build

ing).

Sejak tahun 2002, PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard telah memperluas jaringan

internasional melalui kontrak kerjasama dengan DAMEN shipyard, Gorinchem, Belanda

untuk membangun kapal penanggulangan bencana alam untuk Departemen Pengawasan

Wilayah Pantai, Direktorat Jendral Perhubungan Laut. PT. Dumas Tanjung Perak Shipyar

d juga menjadi mitra kerja TNI-AL, PT. Pertamina, PT. Pelabuhan Indonesia, PT ASDP,

maupun perusahaan lokal lainnya dalam hal reparasi kapal. Sejak saat itu, perusahaan ini

telah berkontribusi dalam dunia perdagangan kapal nasional maupun internasional. Untuk

memenuhi standar kualitas industri maka PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard juga telah

berhasil mengimplementasikan sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO 9001:2008 y

ang disertifikasi oleh PT. Lloyd’s Register Indonesia.

Adapun beberapa prestasi yang telah diraih PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard a

dalah sebagai berikut :

1. INSA Award “The Best Shipyard” 2010


2. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 bersertifikat PT. Lloyd’s Regis

ter Indonesia.

3. Pengembangan sistem manajemen K3 (Occupational Helath and Safety Assesment

Service) OHSAS 18001:2007

4. Zero Accident dari Gubernur Surabaya.

5. Zero Accident dari Kementrian Tenaga Kerja, Jakarta

6. Penghargaan Shipyard of the Year INSA Awards 2010 oleh Persatuan Pengusaha

Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia.

Penghargaan sebagai industri galangan kapal bangunan baru berdasarkan aspek pe

rtumbuhan Investasi dan order luar negeri oleh Direktorat Jendral Industri Unggulan Berb

asis Teknologi.

B. Prasarana dan Fasilitas

Prasarana dan Fasilitas di PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards, meliputi :

a. Gedung Kantor

b. Ruang Klinik

c. Ruang P2K3

d. Ruang Produksi

e. Ruang Mekanik

f. Ruang Genset

g. Ruang Toilet

h. Ruang Hydrant pump

i. Graving Dock

j. Smooking Area
k. Westafel Cuci Tangan

C. Struktur Organisasi Perusahaan

D. Visi dan Misi Perusahaan

 Visi

Menjadi galangan kapal dengan kualitas internasional

 Misi

1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas Kerja

2. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

3. Penyelesaian Pekerjaan Tepat Waktu

4. Peningkatan mutu Produk

5. Peningkatan system kerja yang menjamin keselamatan kerja

6. Peningkatan kompetensi karyawan


BAB III
TEMUAN & ANALISA

A. Temuan & Analisa Positif

Foto / Info Temuan / Resiko Saran/ Rekomendasi Peraturan Perundangan


PENGENDALIAN APAR , LISTRIKAgar
SUDAH
APARTERMASUK
diperbanyak dan dipasang. UU No. 1 Tahun 1970
DALAM KEGIATAN . tentang Keselamatan
Kerja Pasal 3 ayat 1
POSISI APAR DI POSISI STANDART huruf b
Memberikan pelatihan cara penggunaan
APAR dan hydrant UU No. 13 Tahun 2003
bagi semua pekerja tentang
karena risiko Ketenagakerjaan
KONDISI UNIT HYDRANT MASIH LAYAK OPERASI kebakaran bisa
/LAYAK PAKAI terjadi hampir Ins. Menteri no 11 tahun
disemua area pabrik 1997 tentang
ng. penanggulangan
kebakaran

Permenaker No. 4 Tahun


1980 tentang Syarat-
Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
Pasal 4 dan Pasal 8

Kepmenaker No. 186


Tahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran Pasal 6

Intruksi Menteri Tenaga


Kerja no 11 tahun 1997
bab IV poin 8 bagian (I)
tentang pengujian
hydrant
PAPAN TIDAKAN PEDULI Papan
SAMPAHdenah
SEBAGAI
sebaiknya di taruh dalam 1. UU No. 1 Tahun
INFORMASI AGAR TEMPAT setiap divisi atau 1970 tentang
KERJA TERHINDAR DARI ruangan agar dapat Keselamatan Kerja
KEBAKARAN mempermudahkan 2. UU No. 13 Tahun
karyawan 2003 tentang
ketenagakerjaan
3. PP No. 50 Tahun
2012 tentang Sistem
Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

DISEDIKAN TEMPAT PEMBUANGAN


-selalu menyediakan
PUTUNG tempat pembuangan 1. UU No. 1 Tahun
ROKOK DI AREA MEROKOK serta mencuci 1970 tentang
(ADANYA PLANG TEMPAT tangan dan area Keselamatan Kerja
MEROKOK) SEBELUM berbahaya merokok 2. UU No. 13 Tahun
MASUK-Menyediakan
KE AREA KERJA
smooking area di area yang 2003 tentang
DAN DISEDIAKAN TEMPAT bebas bahan mudah Ketenagakerjaan
MENCUCI TANGAN terbakar dan 3. PP No. 19 Tahun
membuat aturan 2003 tentang
terkait dilarang Pengamanan Rokok
merokok di area Bagi Kesehatan Pasal
produksi . 22

GENSET -Di area genset terdapat 3 buah


Harus
gensetmenguji
yang sudah
dan memeriksa tempat 1. UU No. 1 Tahun
dilengkapi dengan rambu tempat berbahaya 1970 tentang
peringatan bahaya dan seperti genset Keselamatan Kerja
larangan merokok tersebut harus rutin Pasal 3 Ayat 1 huruf
di periksa agar tidak q
mudah menimbulkan 2. UU No. 13 Tahun
kebakaran 2003 tentang
Ketenagakerjaan
pasal 86-87
-Tersedia control panel dan indicator
Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat
Kerja Pasal 2, Pasal
6, dan Pasal 9

beberapa
-karyawan yang
pegawai
memang memegang bagian 1. UU No. 1 Tahun 1970
kontruksi sudah bagian penting tentang Keselamatan
bersertifikasi dalam pabrik dan Kerja Pasal 3 ayat 1 (b)
kontruksi sebaiknya 2. UU No. 13 Tahun 2003
di ikutkan atau di tentang
sertifikasi semua Ketenagakerjaan
3. PERMENAKERTRANS
NO. 2 TH 1982 Ps 3
ayat 1
4. Kepmenaker no
23/men/2001 tentang
organisasi dan tata
kerja depatemen
Rambu
-penggunaan APD selama didalam untuk
pabrik dan APD
tata lebih baik di taruh tenaga kerja
cara nya didalam tempat
5. Kepmenaker no 75
tempat tertentu
tahun 2002 tentang
yang mudah dilihat
berlakunya Standar
Nasional Indonesia
mengenai persyaratan
umum instalasi listrik
6. Permenaker No. 8
Tahun 2010 tentang
Alat Pelindung Diri

B. Temuan & Analisa negatif

Foto / Info Temuan / Resiko Saran / Rekomendasi Peraturan Perundangan


1. Tidak ada Koordinator Unit
Mengikutsertakan
Penanggulanganminimal Kemenaker
1 orang karyawan
No. 186 tahun 1999 tentang Unit
Kebakaran untuk mendapatkan Penanggulangan
Kebakaran tempat
-harus pihak ke 3 dahulu untuk konsultasikan pelatihan dan sertifikasi
kerja, pasal 5, pasal 6
terkait k3 AK3 penanggulangan
kebakaran
2. 1. Tidak ditemukan Setidaknya
Permenaker
mempunyai
No. 2 tahun
1 1983 tentang Instalasi
instalasi titik panggil titik kumpul dalam pabrik Alarm Kebakaran
Automatik
manual atau alarm
kebakaran

3. Perusahaan yg memiliki daya bangkit listrik 1. UU No. 1 Tahun


lebih dari 200 kva, wajib 1970 tentang
1. Tidak mempunyai Keselamatan Kerja
mempunyai ahli k3
Ahli k3 bidang listrik Pasal 3 Ayat 1 huruf
bidang listrik q dan Pasal 9 ayat 3
2. UU No. 13 Tahun
2003 tentang
Ketenagakerjaan
pasal 86-87
3. Permenaker No. 12
Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat
Kerja Pasal 2, Pasal 7

4. Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan
dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No.
47 Tahun 2015
tentang Pembinaan
Calon Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Bidang Listrik

AH/SCAFOLDING
4. Tidak terdapat rambu-Kelengkapan
peringatan scaffolding
pada harus dilengkapi, 1. UU No. 1 Tahun
pekerjaan
-Perancah harus diberi
di lantai papan yang kuat 1970 tentang
ketinggian dan rapat Keselamatan Kerja
tidak dilengkapi dengan -Harus
pengamandi beri
diagonal,
tangga/stairs untuk akses pekerja. 2. Peraturan Menteri
lantai
-Mengikutsertakan
kerja tidakpekerja dalam pelatihan K3 Tenaga Kerja dan
standar, tidak terdapat pekerjaan pada Transmigrasi No.Per
pagar pengaman di ketinggian 01/ Men /1980
lantai kerja , tidak tentang
terdapat tangga/stairs Keselamatan dan
untuk akses. Kesehatan Kerja
Tidak terdapat rambu peringatan pada pada Konstruksi
pekerjaan di Bangunan Pasal 12-
ketinggian 24
Pekerja pada ketinggian tidak memiliki 3. Keputusan Dirktur
sertifikat K3 bekerja Jenderal Pembinaan
pada ketinggian Pengawasan
Ketenagakerjaan No.
Kep
Indikator (indikator kemiringan & kecepatan 20/DJPPK/VI/2004
angin) Konstruksi tentang Sertifikasi
Crane sudahtetap
-sebaiknya tidak
di catat atau di lakukan uji Kompetensi
berfungsi dengan baik berkala tentang indikator Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Bidang Konstruksi
Bangunan
4. Permenakertrans
No.09 tahun 2016
tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dalam Pekerjaan
Pada ketinggian.
5. Permenaker No. 1
tahun 1980 Pasal 28
“alat-alat angkat
harus dipelihara

5. 1. Tidak ditemukan 1. Melengkapi rambu 1. UU No. 1 Tahun


rambu jalur dan jalur evakuasi 1970 tentang
evakuasi di setiap 2. Menyediakan alat Keselamatan Kerja
area penanganan 2. UU No. 13 Tahun
2. Jalur Evakuasi / tumpahan dan 2003 tentang
Jalur pejalan kaki ceceran bahan kimia ketenagakerjaan
hanya dapat dilalui terutama mudah 3. PP No. 50 Tahun
1 orang terbakar, yaitu seperti 2012 tentang Sistem
3. Tidak terdapat pasir, sekop, dan Manajemen
tanda bahaya bahan karung goni (APAT) Keselamatan dan
kimia 3. Selalu memberikan Kesehatan Kerja
rambu rmabu untuk 4. PP No. 36 Tahun
bahan bahan yang 2005 tentang
berbahaya dan Bangunan Gedung
tempat yang Pasal 55 dan Pasal
berbahaya 59
5. Kepmenaker No.
186 Tahun 1999
tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran Pasal 2

6. 1. Name plate pada 1. Name Plate di buat 1. UU No. 1 Tahun


genset tidak terlihat lebih jelas 1970 tentang
dengan jelas, dapat 2. Dan selalu di perbarui Keselamatan Kerja
membingung-kan untuk alat alat yang Pasal 3 Ayat 1 huruf
sudah tidak terlihat q dan Pasal 9 ayat 3
dengan jelas 2. UU No. 13 Tahun
2003 tentang
Ketenagakerjaan
pasal 86-87
3. Permenaker No. 12
Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat
Kerja Pasal 2, Pasal
6, dan Pasal 9
4. Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan
dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No.
47 Tahun 2015
tentang Pembinaan
Calon Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Bidang Listrik

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Suatu bangunan gedung memiliki potensi terjadinya kebakaran. Sistem proteksi
kebakaran pada bangunan gedung merupakan sistem yang terdiri atas peralatan,
kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang
digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-
cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya terhadap
bahaya kebakaran.
2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terkait konstruksi bangunan, instalasi
listrik, penanggulangan kebakaran di PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards belum
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang terkait.
B. Saran

a) perlu adanya sosialisasi dalam melaksanakan keselamatandan kesehatan kerja dalam


bidang instalasi listrik dan k3 bangunan kontruksi.
b) Perlu dilakukan program penghargaan dan sanksi bagi pekerjayang patuh maupun
melanggar terhadap peraturankeselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang instalasi
listrik dan kontruksi bangunan Agar PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards memenuhi
segala persyaratan terkait pemasangan dan pemeliharaan APAR sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4 Tahun 1980
c) Diperlukan banyak evaluasi mengenai sistem listrik pada PT. DUMAS Tanjung Perak.
Hal-hal sepele dapat menyebabkan arus pendek di gedung yang masih dalam masa
konstruksi. Kesadaran pengelola untuk menambah keamanan seperti menambah rambu-
rambu, membetulkan rangkaian listrik, mendesain ulang lokasi stop kontak, sangat
berguna untuk keselamatan pekerja dan juga karyawan yang menggunakan fasilitas
tersebut.
d) Guna meminimalisasi kebakaran dan menanggulangi kejadian kebakaran, PT.DUMAS
Tanjung Perak harus diproteksi melalui penyediaan prasarana dan sarana proteksi
kebakaran serta kesiagaan dan kesiapan pengelola bangunan dalam mengantisipasi dan
mengatasi kebakaran.
e) Melakukan pemeriksaan terhadap gedung/pabrik secara berkala dan teliti, agar tidak
ditemukan lagi gedung yang tidak memiliki alat penanggulangan kebakaran. Dengan
ditingkatkan nya inspeksi diharapkan semua gedung mampu menangani apabila terjadi
kebakaran.

REFERENSI

a. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan
d. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Peraturan Perundangan No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 1 Tahun 1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4 Tahun 1980 tentang Syarat-
Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
h. Peraturan menteri tenaga kerja no 02 tahun 1983 pasal 60 tentang fungsi hydrant dan
titik detektor
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 8 Tahun 2010 tentang Alat
Pelindung Diri
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
k. Permenaker No. 1 tahun 1980 Pasal 28 “alat-alat angkat harus dipelihara”
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
m. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 186 Tahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
n. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian
o. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR : KEP- 174 /MEN/2002 T E N T A N G PEMBERLAKUAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) NOMOR : SNI-04-0225-2000
MENGENAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK 2000 (PUIL 2000) DI
TEMPAT KERJA
p. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep
20/DJPPK/VI2004 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bidang Konstruksi Bangunan
q. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO. : KEP. 311/BW/2002
TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TEKNISI LISTRIK
r. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 47
Tahun 2015 tentang Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
Listrik
s. Intruksi Menteri Tenaga Kerja no 11 tahun 1997 bab IV poin 8 bagian (I) tentang
pengujian hydrant

Anda mungkin juga menyukai