Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROYEK PROYEK TOL BECAK KAYU SEKSI 2A UJUNG,


PROYEK PENGAMAN PANTAI JAKARTA UTARA
DAN
PROYEK PENGADAAN & PENGAWASAN SKTT UNDERGROUND CABLE
FOR GI. HALIM – GIS. PONCOL BANDARA II JAKARTA

BIDANG K3
PENGAWASAN LISTRIK & PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON
AHLI K3 UMUM

KELOMPOK I

1. Suhendar
2. Kharisma Danang Febryawan
3. Priyatno Suryo Widodo
4. Yogha Eko Prasetyo
5. Lasla Diba Marsia
6. Siti Talita Rahmawati

PENYELENGGARA
PT. Sertifikasi Kompetensi Mandiri
Jakarta, 04 Juni 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan hidayahNya maka penulisan laporan PKL ini
dapat diselesaikan tepat waktunya. Laporan PKL ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan
Sertifikasi Calon Akli K3 Umum.
Dalam penyusunan laporan ini Tim Kelompok 1 melakukan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) melalui video secara virtual di PT. Waskita Karya
(Persero), Jakarta. Topik yang dibahas oleh Tim Kelompok 1 adalah
Bidang K3 Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.
Pada kesempatan ini Tim Kelompok 1 ingin menyampaikan ucapan
terima kasih sudah diberikan simulasi berupa video Proyek Pembangunan
Jalan Tol Bekasi – Cawang Kampung Melayu seksi 2A Ujung Proyek
Pengaman Pantai Jakarta Utara Dan Proyek Pengadaan &
Pengawasan SKTT Underground Cable For GI. Halim – GIS. Poncol
Bandara II Jakarta sehingga Tim Kelompok 1 dapat menyelesaikan
laporan PKL ini sesuai dengan waktu yang ditrentukan, serta rekan-rekan
peserta Pembinaan dan Sertifikasi Ahli K3 Umum atas kebersamaan dan
dukungan selama ini.
Dalam penyusunan laporan PKL ini Tim Kelompok 1 sadar bahwa
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan baik dari isi maupun
penyampaiannya, oleh karena itu Tim Kelompok 1 mengharapkan segala
kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi
maupun penulisan laporan PKL ini.

Hormat Kami, Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...........................................................2
C. Ruang Lingkup..................................................................3
D. Metode Penelitian.............................................................3
E. Dasar Hukum....................................................................4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN


A. Gambaran Umum Perusahaan.........................................6
B. Temuan Hasil Observasi...................................................8

BAB III ANALISIS TEMUAN


A. Analisis Temuan Positif.................................................10
B. Analisis Temuan Negatif................................................12

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................15
B. Saran.............................................................................15
REFERENSI...............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju ikut mempengaruhi
perkembangan pembangunan infrastruktur pembuatan jalan tol sehingga
dalam kemajuannya tak terlepas dari pembangunan teknologi, baik itu dari
jumlah maupun jenisnya agar memberikan kemudahan dalam proses
pembangunan serta meningkatkan efisiensi kerja dan produktifitas kerja.
Seiring dengan perkembangan sektor infrastruktur, terdapat banyak
sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya, sehingga perlu
dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut,
salah satunya adalah pengawasan terhadap instalasi listrik, dan
penanggulangan kebakaran. Apabila tidak dilakukan pengendalian atau
melakukan pengendalian yang salah terhadap instalasi listrik dapat
menimbulkan kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan
upaya pengawasan dan penanggulangan kebakaran untuk mencegah
terjadinya kebakaran dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon Ahli K3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi
terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah
instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran. Selain mengidentifikasi
diharapkan juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari sumber
bahaya.
Oleh karenakan hal diatas, guna mendapatkan calon Ahli K3 Umum
yang berpengalaman perlu dilakukan Praktek Kerja Lapangan. Besar
harapan setelah dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang implementasi K3 ditempat kerja.

1
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk memenuhi
pembinaan dan pembelajaran Ahli K3 Umum, serta memahami
penerapan regulasi K3 serta melatih kepekaan terhadap resiko
bahaya melalui identifikasi bahaya di tempat kerja.

2. Tujuan
Tujuan PKL dilakukan sebagai berikut.
 Menerapkan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja ditempat kerja di PT. Waskita Karya (Persero)
 Melakukan dokumentasi atas temuan hal positif dan negatif
sesuai dengan K3 bidang Pengawasan Listrik dan
Penanggulangan Kebakaran.
 Melakukan identifikasi dan menganalisa potensi bahaya yang
mungkin terjadi ditempat kerja.
 Memberikan rekomendasi terhadap penanggulangan potensi
bahaya yang timbul di PT. Waskita Karya ( Persero )

2
C. Ruang Lingkup
1. Pengawasan K3 Pengawasan Kelistrikan

Identifikasi potensi bahaya bidang Kelistrikan

2. Pengawasan K3 Pengawasan Penanggulangan Kebakaran

Identifikasi potensi bahaya Kebakaran

D. Metode Penelitian
1) Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung melalui
Video yang diselenggarakan oleh panitia secara Virtual karena
terkendala masa pandemi Covid-19, terhadap Kondisi Penerapan
K3 bidang Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.

2) Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan
mempelajari dokumen serta catatan perusahaan yang berhubungan
dengan objek penelitian.

3
E. Dasar Hukum
A. K3 Pengawas Kelistrikan
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
c. Undang-Undang No. 30 tahun 2009 tentang Ketenaga Listrikan
d. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Permenaker No. 33 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No 12 tahun 2015 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
f. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
g. Peraturan Pemerintah No.3 tahun 2001 tentang Aviation Security
And Safety
h. Peraturan Menteri ESDM No. 36 tahun 2014 tentang
pemberlakuan SNI 0225 : 2011 Mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2011(PUIL 2011) dan SNI 0225 : 2011 Mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) Amandemen
Standar Wajib
i. Kepdirjen Binawasker No 48/DJPPK/VII/2011 Tentang Bidang jasa
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenaga kerjaan

4
B. K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran

a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Permenakertrans No.2/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm
Kebakaran Automatik
e. Permenakertrans No.4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Ringan
f. Kepmenaker No.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat Kerja
g. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.11/M/BM/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

5
BAB II
KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT. Waskita Karya ( Persero ) .Tbk telah eksis sejak masa
pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Volker Aannemings
Maatschappij, sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi
volkerWessels. Pada tahun 1958, perusahaan tersebut resmi diambil alih
oleh Pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan tersebut menjadi
Perusahaan Bangun Waskita Karya. Pada tahun 1961 berubah menjadi
Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara), dan go public pada
Desember 2012 dan menjadi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, saat ini
perseroan telah menjelma menjadi salah satu perusahaan konstruksi
terbesar di Indonesia.
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan konstruksi
yang juga mengembangkan usaha pada bidang rekayasa, investasi di
insfrastruktur dan property/realty. Dan diakui sebagai perusahaan konstruksi
yang memiliki keunggulan kompetitif yang membawa kepercayaan pada para
pelanggan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan beberapa proyek,
antara lain Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Cawang Kampung
Melayu seksi 2A Ujung Proyek Pengaman Pantai Jakarta Utara Dan
Proyek Pengadaan & Pengawasan SKTT Underground Cable For GI.
Halim – GIS. Poncol Bandara II Jakarta

6
Visi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk :
Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industry konstruksi,
rekayasa, investasi infratruktur dan property/realty.

Misi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk :


1. Meningkatkan nilai perusahaan yang berkelanjutan dengan
2. Mengembangkan sistem teknologi yang terintegrasi
3. Membangun fundamental keuangan yang kuat
4. Menerapkan Enterprice Risk Management yang prima
5. Membentuk SDM yang kompeten dan berkinerja unggul
6. Mencapai portofolio yang seimbang melalui investasi dibidang usaha
baru

PT. Waskita Karya ( Persero) Tbk


Salah satu obyek pengamatan yang sedang kami lakukan adalah Proyek PT.
Waskita Karya (Persero) dengan nama Proyek Pembangunan Jalan Tol
Bekasi – Kampung Melayu Melayu Seksi 2 Ujung yang berada di Jakarta.
STO dari Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Kampung Melayu 2 Ujung
, Jakarta adalah sbb :

7
B. TEMUAN HASIL OBSERVASI
Analisis Temuan Positif:
1. Adanya safety induction kepada peserta PKL sebelum melakukan
observasi pengawasan K3.
2. Sudah tersedia safety sign di semua area proyek.
3. Adanya peta jalur evakuasi dan muster point di area proyek.
4. Sudah tersedia Apar di ruangan kantor dan site
5. Terdapat kotak P3K beserta penanggung jawab P3K di ruang
workshop
6. Terdapat papan informasi bila terjadi keadaan darurat seperti;
kebakaran, huru hara dan gempa bumi dan keadaan dapat dibedakan
dengan helm petugas, misal : merah untuk peran darurat kebakaran,
putih untuk peran keadaan huru hara dan biru untuk peran darurat
pada saat terjadi gempa bumi.
7. Terdapat ruang khusus untuk merokok dan dilengkapi dengan APAR.
8. Memiliki Petugas K3 dan Petugas Kebakaran.
9. Ruang genset sudah dibuat tertutup.
10.Lampu penerangan kerja di proyek Pengaman Pantai Jakarta Utara
sudah menggunakan lampu solar cell.
11.Panel listrik kerja di lapangan sudah dilengkapi beberapa stop kontak
untuk distribusi daya ke tiap-tiap peralatan.
12.Sudah ada area penyimpanan bahan bakar dan tabung bertekanan
yang terlindungi dari cuaca
13.Sudah ada ruang penyimpanan material B3.
14.Terdapat rambu-rambu peringatan B3
15.Sudah ada Apar di beberapa ruang penyimpanan

8
Analisis Temuan Negatif

a. Bidang Kelistrikan
1. Instalasi kabel kerja dan penerangan di site ditempatkan/ digantung
menempel di pagar pengaman proyek
2. Kabel power untuk Direksi Keet tidak di support tiang penyangga
kabel
3. Rangkaian Kabel Panel Listrik Kerja tidak rapi, posisi panel juga
tidak terlindungi
4. Box Panel Listrik di ruang Genset tidak dilengkapi kunci pengaman
dan dalam panel juga tidak dilengkapi dengan rel kabel dan
asesories lainnya
5. Panel Distribusi listrik tidak diberi label dan kontak Personil yang
bertanggung jawab
6. Pada panel genset tidak terlihat adanya kabel grounding dan
kapasitas genset cukup besar (440 KVA)

b. Bidang Bahaya Kebakaran


1. Posisi Apar terhalang oleh material lainnya
2. Box penyimpanan APAR kosong
3. Tidak adanya Apar di area kerja bersuhu panas
4. Penempatan Helm dan peralatan lainnya di area genset

9
BAB III
ANALISIS TEMUAN POSITIF DAN NEGATIF

A. ANALISIS TEMUAN POSITIF


PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN

PT. Waskita Karya


Di tingkatkan dan UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Tbk Melakukan safety
1 dipertahankan bab 5 Pasal 9 ayat 1
proyek becakayu Induction
rutinintas kegiatan ini. dan 2
seksi 2A

Dijaga kebersihan,
kelancaran sirkulasi
PT. Waskita Karya
udara dan kebersihan Permenaker No. 12
(Persero) Tbk Ruang Genset sudah
2 ruangan dari barang- Tahun 2015 Pasal 5
proyek becakayu dibuat tertutup
barang yang tidak ayat 1, 2 dan 3
seksi 2A
semestinya berada di
ruang genset

PT. Waskita Karya Dapat diterapkan di


Lampu penerangan Permenaker No. 12
(Persero) Tbk semua proyek
3 kerja menggunakan Tahun 2015 pasal 5
proyek Pengaman sehingga bisa lebih
solar cell ayat 1, 2 dan 3
Pantai Jakarta Utara efisien dan praktis

Pertahankan
pemasangan outlet
PT. Waskita Karya
Panel Listrik Kerja pada panel kerja untuk Permenaker No. 12
(Persero) Tbk
4 sudah disediakan outlet keamanan dan lebih Tahun 2015 pasal 5
proyek Pengaman
stop kontak baik jika ada ayat 1, 2 dan 3
Pantai Jakarta Utara
pelindungnya sebab di
area terbuka

10
Sebaiknya tabung
Permenaker RI No.
bertekanan di ikat
PT. Waskita Karya 37 Tahun 2016
Area Penyimpanan supaya terhindar dari
(Persero) Tbk Tentang K3 Bejana
5 bahan bakar dan tabung kemungkinan
proyek becakayu Tekanan Dan Tangki
bertekanan tergelinding, dan area
seksi 2A Timbun
penyimpanan harus
Pasal 48 ayat 1
terkunci

PP no 74 tahun 2001
PT. Waskita Karya Sebaiknya dipisahkan
tentang pengelolaan
(Persero) Tbk dengan B3 lain,
6 Area penyimpanan B3 bahan berbahaya dan
proyek becakayu supaya tidak saling
beracun
seksi 2A bereaksi
Pasal 18

PT. Waskita Karya Sebaiknya Apar


Permenaker 04 tahun
(Persero) Tbk Apar di area disesuaikan dengan
7 1980
proyek becakayu penyimpanan B3 jenis B3, sesuai MDS
Pasal 4
seksi 2A nya

PT. Waskita Karya


(Persero) Tbk
proyek Pengadaan Di perbanyak rambu-
Rambu- rambu di area PP Nomor 50 Tahun
8 dan Pemasangan rambu sesuai jenis
kerja 2012
SKTT Cable For GI. bahayanya
Halim – GIS Poncol
Bandara II

PT. Waskita Karya


Kepmenaker 186
(Persero) Tbk Tim tanggap darurat di Di tingkatkan dan
9 tahun 1999
proyek becakayu lingkungan kerja dipertahankan
Pasal 5
seksi 2A

11
B. ANALISIS TEMUAN NEGATIF
A. Bidang Kelistrikan
PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN
1 PT. Waskita Karya Kabel listrik Agar segera Permenaker No 12
(Persero) Tbk berserakan tidak diadakan Tahun 2015 dan
proyek becakayu rapih pembenahan 33 th 2015
seksi 2A segera agar tidak Tentang k3 Listrik
terjadi insiden ditempat kerja
yang bersifat Pasal 5 ayat 1,2,3
kritikal, bisa saja
kabel terkelupas
lalu ada pekerja
yg tersengat
listrik
2 PT. Waskita Karya Kabel Penerangan Dibuatkan jalur Permenaker No 12
(Persero) Tbk Site digantung di khusus atau Tahun 2015 dan
proyek becakayu pagar proyek/ ditambah 33 th 2015
seksi 2A pengaman pelindung kabel Tentang k3 Listrik
ditempat kerja
Pasal 5 ayat 1,2,3

3 PT. Waskita Karya Kabel power direksi Sebaikknya Permenaker No 12


(Persero) Tbk keet pada ditopang dengan Tahun 2015 dan
proyek becakayu container tidak tiang penyangga 33 th 2015
seksi 2A disupport tiang dengan Tentang k3 Listrik
penyangga kabel ketinggian tiang ditempat kerja
disesuaikan Pasal 5 ayat 1,2,3
dengan area
kerja
4 PT. Waskita Karya Rangkaian kabel di Sebaiknya Permenaker No 12
(Persero) Tbk panel listrik kerja dibuatkan rumah Tahun 2015 dan
proyek Pengadaan tidak rapi dan tidak panel untuk 33 th 2015
dan Pemasangan terlindungi melindungi panel Tentang k3 Listrik
SKTT Cable For dan outlet stop ditempat kerja
GI. Halim – GIS kontak Pasal 5 ayat 1,2,3
Poncol Bandara II

12
5 PT. Waskita Karya Panel Listrik di Sebaiknya Permenaker No 12
(Persero) Tbk ruang genset tidak dipasang kunci Tahun 2015 dan
proyek becakayu terpasang label pengaman dan 33 th 2015
seksi 2A dan kunci ada kabel Tentang k3 Listrik
pengaman dan grounding sampai ditempat kerja
panel tidak dengan nilai Pasal 5 ayat 1,2,3
dilengkapi rel kabel tahanan yang UU 1 Tahun 1970
dan kabel disyaratkan Pasal 3 ayat 1
grounding
PUIL 2011 tentang
Persyaratan
Umum Instalasi
Listrik di Tempat
Kerja
6 PT. Waskita Karya Adanya pemakaian Harus ada teknisi Permenaker No.
(Persero) Tbk genset dengan khusus dan 12 tahun 2015 dan
proyek becakayu kapasitas 440 KVA tenaga K3 no. 33 tahun 2015
seksi 2A Kelistrikan pasal 7
UU Nomor 30
Tahun 2009
tentang
Ketenagalistrikan

B. Bidang Bahaya Kebakaran


PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN
1 PT. Waskita Karya APAR tidak ada di Agar segera diisi Permenaker
(Persero) Tbk tempatnya dengan APAR No.04/MEN/1980P
proyek becakayu berikut dengan asal 11 ayat 1
seksi 2A tanda lokasi Pasal 12 ayat 1
APAR dan
sertifikat uji
dengan cara
guna yg tepat
2 PT. Waskita Karya Penempatan Apar Tempatkan APAR Permenaker
(Persero) Tbk terhalang material di tempat yang No.04/MEN/1980P
proyek becakayu lain/ tidak mudah mudah diakses asal 4 ayat 1
seksi 2A dijangkau dan tidak
terhalang oleh
benda-benda

13
lain.

3 PT. Waskita Karya Tidak adanya apar Penyediaan apar Permenaker 186
(Persero) Tbk di area kerja panas dan fire watcher tahun 1999
proyek Pengadaan di area kerja Pasal 2
dan Pemasangan panas
SKTT Cable For
GI. Halim – GIS
Poncol Bandara II
4 PT. Waskita Karya Genset dijadikan Disediakan UU No 30 Tahun
(Persero) Tbk tempat tempat khusus 2009 tentang
proyek becakayu penyimpanan penyimpanan Ketenagalistrikan
seksi 2A material helm dan material

14
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT. Waskita
Karya di Proyek Tol Becak Kayu seksi 2A, Proyek Pengaman Pantai Jakarta
dan Proyek Pengadaan dan Pemasangan SKTT Underground Cable For GI.
Halim – GIS Poncol Bandara II di Jakarta dan hasil analisa temuan- temuan
selama di lapangan mengenai Penerapan K3 di bidang Kelistrikan dan
Bahaya Kebakaran dapat diambil kesimpulan diantaranya :
a. Pelaksanaan penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja di PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk, Proyek Tol Becakayu Seksi 2A, Proyek
Pengaman Pantai Jakarta dan Proyek Pengadaan dan Pemasangan
SKTT Underground Cable For GI. Halim – GIS Poncol Bandara II
Jakarta, sudah mengarah pada pemenuhan komitmen dan kebijakan
dari manajemen PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
b. Untuk sistem kelistrikan masih terdapat temuan yang bersifat kritikal
sehingga perlu diadakan perbaikan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
c. Untuk Sistim Bahaya Kebakaran, khususnya untuk Penempatan dan
pemasangan APAR beberapa tidak sesuai dengan perundangan yang
berlaku

B. SARAN
Sesuai dengan temuan yang diperoleh serta analisa yang dilakukan selama
melakukan PKL di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Proyek Tol Becakayu
Seksi 2A, Proyek Pengaman Pantai Jakarta dan Proyek Pengadaan dan
Pemasangan SKTT Underground Cable For GI. Halim – GIS Poncol Bandara

15
II, Jakarta sebagaimana yang telah tersebut diuraian sebelumnya, untuk lebih
meningkatkan keselamatan kerja dilingkungan perusahaan pada umumnya,
maka kami memberikan rekomendasi hal – hal berikut ini:
a. Melakukan sosialisasi K3 lebih intensif kepada semua karyawan di
semua level.
b. Melakukan pemeliharaan dan penataan semua instalasi listrik yang
ada di dalam lokasi proyek mengikuti perundangan yang berlaku
dan mempekerjakan teknisi K3 Listrik untuk pengawasan bidang
kelistrikan
c. Melakukan penambahan jumlah alat pemadam kebakaran di setiap
lokasi yang berpotensi terjadi bahaya kebakaran, jenis alat
pemadam disesuaikan dengan lokasi dan jenis bahan mudah
terbakar, pemasangan dan penempatannya mengikuti perundangan
yang berlaku.

16
REFERENSI
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3. Permen No.08/Men/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
4. Permenaker No Per 02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
5. SNI-04-0225-20 11 -(PUIL 2011) Persyaratan Umum Inslatasi
Listrik Di Tempat Kerja
6. Permenaker No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
permenaker No. PER.02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir ( Ada Tambahan Dipasal 49 Dan Ada Yang
Dihilangkan Hanya Bab X Ttng PENGESAHAN Dan Bab XI Ttg
Ketentuan Pidana)
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja listrik Di Tempat Kerja
8. Permenaker No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Permenaker Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat Kerja ( Hanya Khusus Untuk
Pasal 10 Ayat (4) Dan (5) Dihapuskan )
9. Permenaker No. 06 Tahun 2017 Tentang K3 Elevator Dan
Eskalator Penyempurnaan PERMENAKERTRANS No. 03 Tahun
1999 Tentang Syarat2 K3 Lift Untuk Pengangkutan Orang Dan
Barang
10. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Dan K3 No: KEP.47/PPK & K3 –VIII/2015
Tentang Pembinaan Calon AHLI Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Bidang listrik.

17
11. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Dan K3 No: KEP.48/PPK & K3–VIII/2015 Tentang
Pembinaan Calon TEKNISI Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Bidang listrik.
12. UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga listrikan
13. PP No 14 Tahun 2012 tentang Penyediaan Tenaga Listrik.
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
15. Permenaker No.Per.04/MEN/1980 Tentang Syarat-Syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
16. Permenakerno. Per.02/MEN/1983 Tentang Instalasi Alat Alarm
Kebakaran Automatik.
17. Kepmenaker No:Kep.186/MEN/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran.
18. Instruktur Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BM/1997tentang
Pengawasan Khusus k3 Penanggulangan Kebakaran
19. SNI03-6570-2001Tentang Instalasi Pompa yang Dipasang Untuk
Proteksi Kebakaran

18

Anda mungkin juga menyukai