Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT ANGKASA PURA II
PEKANBARU - RIAU

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, PENERAPAN SMK3,


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK,DAN
K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


KELOMPOK II

1. TOMMY PRADANA REZKONDANI


2. GUSRIANTO
3. ILHAM QODIR
4. TINA MALINDA

PENYELENGGARA
PT. BERKARYA SUKSES GEMILANG
Pekanbaru, 09 November 2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkat-Nya kami dapat melaksanakan praktik kerja lapangan sebagai
bimbingan Calon Ahli K3 Umum di PT. Angkasa Pura II Pekanbaru - Riau pada
tanggal 9 November 2023. Sebagai salah satu persyaratan yang harus di penuhi bagi
peserta Calon Ahli K3 Umum.
Laporan praktek kerja ini merupakan bentuk aplikasi dari pendidikan dan
pelatihan sebagai bimbingan calon anggota Ahli K3 Umum yang dilaksanakan oleh
PT. Berkarya Sukses Gemilang pada tanggal 1 November 2023 sampai 12 November
2023. Laporan PKL ini berisi tentang K3 Konstruksi bangunan, K3 Penanggulangan
Kebakaran dan K3 Listrik, yang telah di terapkan pada perusahaan PT. Angkasa Pura
II Pekanbaru - Riau.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terciptanya laporan
praktik kerja lapangan ini. Semoga laporan ini dapat menambah ilmu bagi pihak yang
terlibat.

Hormat Kami

Kelompok II

2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 4
1.2. Tujuan PKL ........................................................................................... 4
1.3. Ruang Lingkup...................................................................................... 5
1.4. Dasar Hukum ......................................................................................... 5
BAB II Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 9
2.1. Lokasi Kerja........................................................................................... 9
2.2. Visi dan Misi.......................................................................................... 9
BAB III TEMUAN DAN ANALISIS ......................................................... 11
3.1. Hasil Temuan......................................................................................... 11
3.2. Analisa ................................................................................................ 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 18
4.1.Kesimpulan............................................................................................. 18
4.2. Saran...................................................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk


mewujudkan visinya dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin tinggi,
penggunaan bahan yang beranekaragam, serta penggunaan peralatan yang semakin
kompleks. Sehingga diperlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil dan harus
didukung dengan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tenaga kerja.

Terjadinya resiko seperti kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran,


peledakan dan pencemaran lingkungan dapat di akibatkan karena dua hal yaitu
tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition).
Semua itu dapat dicegah dengan memahami keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam
melindungi tenaga kerja indonesia. Pemerintah indonesia telah mengamanatkan
dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami sebagai penulis memiliki
kesempatan untuk melakukan analisis dengan melakukan observasi kesesuaian K3
yang telah dimuat dalam aturan pemerintah dan perundang-undangan dengan yang
diterapkan Pada K3 konstruksi bangunan, K3 listrik dan K3 penanggulangan
kebakaran yang berada disalah satu fasilitas yang ada yaitu di PT. Angkasa Pura II
Pekanbaru. Sehingga, setelah dilakukan kegiatan ini besar harapan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja

.
1.2 Tujuan Praktik Lapangan

Maksud dan tujuan dilakukannya Praktik Lapangan untuk melakukan


observasi dan analisis kesesuian K3 mengenai,Konstruksi bangunan, listrik, dan
penanggulangan kebakaran yang telah dimuat dalam aturan pemerintah dan
perundang-undangan dengan kondisi K3

4
pada bangunan yang diterapkan di PT. Angkasa Pura II. Maka, jika ditemukan
temuan negatif yang belum sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan
dalam peraturan pemerintah dan perundangan-undangan, maka dapat memberikan
usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak calon ahli K3 umum.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini


yaitu: Nama Perusahaan : PT. Angkasa
Pura II Tempat : Pekanbaru
Alamat : Jl Perhubungan, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru,
Riau Waktu : Kamis, 9 November 2023
Pukul : 08.00 – 12.00 WIB

Objek Observasi : K3 Konstruksi Bangunan, K3 Listrik, dan K3 Penanggulangan


Kebakaran.

1.4 Dasar Hukum

Dalam menganalisa dan memberikan saran terkait dengan gap (celah), penulis
mengacu kepada berbagai Undang-Undang dan peraturan yang ada antara lain
sebagai berikut:

1.4.1 K3 Konstruksi Bangunan

Dasar hukum mengenai K3 Kontruksi Bangunan:

a. Undang Undang No. 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

a) Pasal 2 Ayat (2) poin (c)

Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau


pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan perairan, saluran atau terowongan dibawah tanah dan
sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.

5
b. Undang Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung

c. Undang Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

d. Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja pada Konstruksi Bangunan

1.4.2 K3 Listrik

Dasar hukum yang paling utama mengenai K3 tertulis dalam Undang -


Undang No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja mengenai pembahasan ruang
lingkup kerja yang berlaku disetiap tempat kerja diwilayah kekuasaan hokum
NKRI. Dimana terdapat 3 unsur utama dalam tempat kerja yaitu adanya tempat
usaha baik ekonomi atau sosial, adanya tenaga kerja dan adanya sumber bahaya.
Pada Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 juga dipaparkan mengenai dasar-dasar
hukum dalam penerapan K3 listrik beserta kebijkaannya, diantaranya yaitu:
a. Pasal 2 Ayat (2) Poin (q)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat kerja dimana dibangkitkan,


dirubah, dikumpulkan, disimpan,dibagi-bagikan atau disalurkan listrik,
gas, minyak atau air;
b. Pasal 3 Ayat (1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan


kerjauntuk mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
c. Pasal 4 Ayat (1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan


kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
d. Pasal 5 Ayat (1)

Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap undang-undang ini,


sedangkan para pegawai, pengawas dan ahli keselamatan kerja
6
ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya
undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya. Selain itu, peraturan,
kebijakan dan standar teknis K3 instalasi listrik juga terdapat dalam
beberapa peraturan lainnya, diantaranya yaitu:
a) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

b) Undang-UndangNo. 30Tahun 2009 Tentang KetenagaListrikan.

c) KepmenakertransNo. 75/Men/2002 mengenai PUIL2000 di tempat kerja.

d) Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan


Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep-311/BW/2002 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan
KerjaTeknisiListrik.
e) Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2005 Tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan TenagaListrik.
f) Peraturan Menteri 12 tahun 2015 tentang K3 listrik di tempat kerja.

g) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/1988 tentang


Berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) NomorSNI 225-1998
mengenai Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 1987
(PUIL1987) di Tempat Kerja.

1.4.3 K3 Penganggulangan Kebakaran

Dasar hukum K3 Penanggulangan Kebakaran dapat dilihat dalam UU No.1


Tahun 1970, yang dipaparkan lebih spesifik mengenai K3 Penanggulanan
Kebakarandalam pasal dan ayat-ayatnya sebagai berikut.
1. UU No. 1 Tahun1970 Pasal 2 Ayat (2)

a) Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas,


peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan;

7
b) Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut
atau disimpan bahan atau barang yang: dapat meledak, mudah terbakar,
menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
2. UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 Ayat (1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan


kerja untuk:
a. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran;
b. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
c. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

d. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,


kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,cuaca,sinar
atau radiasi, suara dan getaran;
3. UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 9 Ayat (3)

Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja


yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,
pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Sedangkan untuk peraturan dan standar teknis K3 Penanggulangan
Kebakaran mengenai Pengendalian energi, dipaparkan dalam dasar-dasar
hukum sebagai berikut:
a. Permenaker 02/83, Instalasi alarm kebakaran automatic

b. Permenaker No. 186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan


Kebakaran di Tempat Kerja
c. Kepmenaker No. 187/Men/1999 Tentang BahanKimiaBerbahaya

d. PER. KHUSUS “PUIL 2000”, Bahan Mudah Terbakar

e. PERMENAKER 04/90 tentang syarat-syarat pemasangan dan


pemeliharaan APAR.

8
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja
PT. Angkasa Pura II berlokasi di Jl Perhubungan, Kec. Marpoyan Damai,
Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Gambar 1. Gedung

2.2 Visi dan Misi


PT Angkasa Pura II ( AP II ) Pekanbaru mempunyai Visi menjadi The Best
Smar Connected Airport in the Region memiliki makna bahwa bandara-bandara
yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke banyak rute atau
tujuan baik didalam maupun di luar negeri, sesuai dengan status masing-masing
bandara ( bandara domestik/internasional ). Connecting time dan connecting
process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah
dan tanpa sekat. Bandara – bandara AP II juga sepenuhnya menjadi bandara yang
pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi moderen. Region yang dimaksud
dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi AP II adalah
menjadi bandara dengan konekivitas tinggi kebanyak kota atau negara dan
mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan
peningkatan pelayanan penumpang.

9
Misi dari PT Angkasa Pura II yaitu :

1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas

2. Menyediakan infrastuktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung


perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun
negara.
3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan
menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern.
4. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas
penawaran perusahaan.
5. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan
perusahaan.
6. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan.

10
BAB III
TEMUAN DAN ANALISA

3.1. Hasil Temuan

Hasil observasi merupakan hasil penelitian atau temuan yang dilakukan selama
proses pengamatan langsung. Berikut ini merupakan temuan positif dan negative dari observasi
yang telah dilakukan pada K3 Kontruksi Bangunan, K3 listrik dan K3 Penanggulangan
Kebakaran.

3.1.1. K3 Kontruksi Bangunan

A. Temuan Positif dan Negatif


Tidak ada temuan positif maupun negatif pada K3 Kontruksi Bangunan di PT. Angkasa
Pura II karena tidak sedang melakukan kegiatan kontruksi bangunan.

3.1.2. K3 Listrik

A. Temuan Positif

1. PT. Angkasa Pura II Pekanbaru sudah memiliki standar PUIL (Persyaratan


Umum Instalasi Listrik) pada instalasi listrik sesuai Standar Nasional
Indonesia, dan SLO (Surat Layak Operasi) pada pembangkit listrik, seperti
yang disyarakatkan pada UU No.1 tahun 1970 dan Permenaker RI No. Per-
12/MEN/2015 tentang keselamatan dan Kesehatan kerja listrik di tempat
kerja.
2. PT. Angkasa Pura II sudah memiliki ahli K3 Listrik dan Teknisi K3 Listrik
seperti yang disyarakatkan pada UU No.1 tahun 1970 dan Permenaker RI No.
Per-12/MEN/2015 pasal 4 dan pasal 7 yang menyatakan bahwa setiap
perusahaan yang memiliki pembangkitan listrik lebih dari 200 kVA wajib
mempunyai ahli K3 bidang listrik.
3. PT. Angkasa Pura II sudah melakukan riksa uji dan belum memiliki SILO
(Surat Izin Layak Operasi) untuk Pembangkit Listrik yang dimiliki dari Dinas
Provinsi Setempat, seperti yang disyaratkan pada Pasal 9 ayat 3 bahwa

11
pemeriksaan dan pengujian wajib dilakukan pada perencanaan, pengetesan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan untuk kegiatan pembangkitan
transmisi, distribusi, dan pemanfaatan listrik.
4. PT Angkasa Pura II Pekanbaru sudah memiliki alat penyalur petir sesuai dengan
Permennaker RI No 31 Tahun 2015 tentang perubahan Permennaker No 02 tahun
1989.

B. Temuan Negativ

1. Ditemukan dibeberapa tempat instalasi kabel dalam keadaan tidak rapi kusut
dan melintang, tidak sesuai dengan Permennaker RI No.12 tahun 2015 pasal 3

2. Pada ruangan Genset ditemukan beberapa tumpukan barang yang tidak sesuai
dengan fungsi dan tempat, tidak sesuai dengan Permennaker RI No.12 tahun
2015 pasal 3.

3. Ditemukan posisi pintu panel yang tidak tertutup, tidak sesuai dengan
Permennaker RI no 12 tahun 2015 pasal 3 tentang menciptakan tempat kerja
yang selamat dan sehat untuk mendorong produktivitas.
4. Pada Instalasi Penyalur petir belum dilakukan uji riksa, terakhir dilakukan pada
tahun 2017, tidak sesuai dengan Permennaker RI No 2 tahun 1989 pasal 50 ayat 2.

3.1.3. K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

A. Temuan Positiv

1. PT. Angkasa Pura sudah memiliki APAR sudah diriksa uji oleh Dinas
Pemadam Kebakaran Daerah setempat, seperti yang disyaratkan pada UU
No.1 tahun 1970 dan Permenaker RI No. Per-04/MEN/1980 pasal 11 tentang
pemeriksaan alat pemadam kebakaran yang menggunakan tabung gas.
2. PT. Angkasa Pura Pekanbaru sudah memiliki alat deteksi kebakaran dan
Fire Alarm Kontrol yang ditempatkan pada setiap ruangan sesuai dengan
Permenaker RI No. 02 Tahun 1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik dan lampiran instruksi Menteri Tenaga Kerja No.11/M/BW/1997
tentang Instalasi Hydran dan Springkler.

12
B. Temuan Negativ

1. Ditemukan pemasangan APAR tidak sesuai dengan Permennaker 04 tahun


1980 pasal 8.
2. Penempatan APAR terhalang oleh barang barang lain, sehingga menyulitkan
untuk diambil jika terjadi kebakaran, hal ini tidak sesuai dengan Permennaker No
4 tahun 1980 pasal 4 ayat 1.

13
3.2. ANALISA

Tabel Analisa Temuan di PT. Angkasa Pura II Pekanbaru

TEMUAN POSITIV

No. Parameter Dokumentasi Analisa Temuan Saran Dasar Hukum


UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
Diharapkan agar masa
Sudah memiliki standar Keselamatan Kerja dan Permenaker
berlaku layak operasi serta
1. K3 Listrik PUIL dan SNI serta RI No. 12
K3 Listrik tetapi dikontrol
Surat Layak Operasi Tahun 2015 Tentang K3 Listrik
sesuai SOP.
pada pembangkit listrik
Sudah memiliki UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
lisensi Ahli K3 Masa berlaku lisensi Keselamatan Kerja dan Permenaker
2. K3 Listrik listrik dan Teknisi K3 dikontrol agar masa RI No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik berlakunya tidak habis Listrik

Permenaker No. 02 Tahun 1989


Instalasi Dilakukannya Uji Riksa
3. Sudah memiliki alat Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir secara berkala
penyalur petir Penyalur Petir

UU No. 1 Tahun 1970 Tentang


Keselamatan Kerja dan Permenaker
4. K3 Memastikan isi APAR selalu RI No. 04 Tahun 1980 Tentang
Sudah memiliki APAR
Penanggulangan terjaga dalam kondisi siap Syarat
dan sudah di Uji Riksa
Kebakaran digunakan –Syarat
secara berkala
Pemasangan dan Pemeliharaan
APAR
Permenaker RI No. 02 Tahun
1983 Tentang Instalasi Alarm
Memastikan alat deteksi
Kebakaran Automatik dan
K3 Sudah memiliki alat deteksi kebakaran dan Fire
Instruksi Menaker RI No. 11
5. Penanggulangan kebakaran dan Fire Alarm Kontrol Alarm Kontrol selalu
Tahun 1997 Tentang
Kebakaran disetiap ruangan terjaga dalam kondisi
Pengawasan Khusus K3
siap digunakan
Penanggulangan
Kebakaran

Kepmenaker 186 / 1999 tentang


Tersedia unit khusus untuk
Unit penanggulangan kebakaran
penanggulangan kebakaran dan
di tempat kerja
dilengkapi dengan 2 unit ambulance

9. Sarana
Permenaketrans 04 / 1980tentang
APAR Permenakertrans No.15 /
Sudah terdapat APAR, fire hydrant, Lakukan pengecekan
2008 Tentang P3K ditempat kerja
kotak P3K, APD berkala
Temuan Negatif

No. Parameter Dokumentasi Analisa Temuan Saran Dasar Hukum

1. Instalasi Ditemukan dibeberapa tempat Untuk meminimalkan Permenaker No 12 tahun


Listrik instalasi kabel dalam keadaan tidak resiko kecelakaan kerja, 2015 pasal 3
agar kabel yang tidak pada
rapi (kusut dan melintang) posisinya diperbaiki.

2. Instalasi listrik Pada ruangan Genset ditemukan Agar tumpukan barang Permenaker No 12 tahun
beberapa tumpukan barang yang dipindahkan kedalam 2015 pasal 3
tidak sesuai dengan fungsi dan gudang, sehingga
tempat, ruangan berfungsi
Sebagaimana
Seharusnya

3. Instalasi listrik Permenaker RI no 12 tahun


2015 pasal 3 tentang
Ditemukan posisi pintu panel yang Agar pintu panel menciptakan tempat kerja yang
tidak tertutup. selalu dalam kondisi selamat dan sehat untuk
tertutup mendorong
produktivitas.
4. Instalasi
Listrik
Pada Instalasi Penyalur petir belum Agar dilakukan uji
dilakukan uji riksa, terakhir berkala pada Permenaker RI No 02 tahun
1989 pasal 50 ayat 2.
dilakukan pada tahun 2017. instalasi penyalur
petir

5. Penanggulan
kebakaran

Ditemukan pemasangan Agar barang-barang Permenaker 04 tahun 1980


yang menggangu posisi
APAR tidak sesuai dengan pasal 8.
APAR dapat
aturan. dipindahkan

Di dalam lokasi area Genset


sudah tercantum rambu - rambu
untuk menggunakan ear muff,
Pemantauan Disarankan untuk melakukan Permenaker RI No. 05
namun saat di lakukan interview
6. dan pengecekan kebisingan Tahun 2018 Tentang
kepada petugas didapati
Pemeriksaan secara berkala di area Genset Lingkungan Kerja
bahwasannya belum dilakukan
pengecekan kebisingan di area
Genset
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan yang memiliki pekerja sejumlah 250
orang karyawan , serta memiliki pembangkit listrik dengan daya besar, sehingga aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan aspek yang sangat penting pada
perusahaan ini dibuktikan dengan adanya sertifikat penghargaan SMK3 dari
kementrian ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan peringkat gold dengan
nilai 90.96 untuk kategori tingkat lanjut (166 kriteria).
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan diketahui bahwa PT. Angkasa Pura sudah
melakukan beberapa upaya penerapan Norma K3. Namun, jika mengacu pada regulasi
pemerintah melalui UU No.1 Tahun 1970, maka dalam penerapannya masih ada dijumpai
kekurangan. Sehingga dibutuhkan perbaikan agar sesuai dengan regulasi yang berlaku.

4.2 Saran
1. Guna meminimalisasi resiko kecelakaan kerja, agar barang-barang yang tidak
pada tempatnya bisa dipindahkan ketempat yang seharusnya.
2. Penempatan APAR agar ditempatkan pada posisi yang seharusnya
3. Agar dilakukan pengujian secara berkala pada instalasi penyalur petir.

4. Rambu – rambu keselamatan kerja sudah sesuai dengan ketentuan namun kami
sarankan perlu ditambahkan Emergency Calling di setiap gedung untuk
mempermudah informasi jika terjadi keadaan emergency

5. Agar dilakukan pengecekan kebisingan di beberapa tempat yang memiliki hazard


kebisingan

18

Anda mungkin juga menyukai