KELOMPOK 2
PENYELENGGARA
PT. NADI SAMUDERA INDONESIA
11 – 23 OKTOBER 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup................................................................................. 2
1.4 Dasar Hukum ................................................................................... 2
1.4.1 Dasar Hukum di Bidang K3 Konstruksi Bangunan ............... 2
1.4.2 Dasar Hukum di Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran...... 3
1.4.3 Dasar Hukum di Bidang K3 Listrik ....................................... 4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................. 6
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ...................................................... 6
2.2 Temuan ............................................................................................ 8
2.2.1 Temuan Positif........................................................................ 9
2.2.1.1 Temuan Positif K3 Konstruksi Bangunan ................... 9
2.2.1.2 Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran.......... 9
2.2.1.3 Temuan Positif K3 Listrik............................................ 9
2.2.2 Temuan Negatif .................................................................... 12
2.2.2.1 Temuan Negatif K3 Konstruksi Bangunan ................. 14
2.2.2.2 Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran ....... 14
2.2.2.3 Temuan Negatif K3 Listrik ......................................... 15
BAB III ANALISA .......................................................................................... 16
3.1 Analisa Temuan K3 Konstruksi Bangunan................................... 16
3.2 Analisa Temuan K3 Penanggulangan Kebakaran.......................... 17
3.3 Analisa Temuan Negatif K3 Listrik.............................................. 27
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 45
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 45
4.2 Saran .............................................................................................. 45
3
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.
4. Peserta Calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.
5
Penangulangan Kebakaran, pasal 1, pasal 2, pasal 5, pasal 6 ayat
1 dan ayat 2.
• Permenaker 12/MEN/2015 pasal 5 ayat 3, pasal 6, pasal 11, dan
pasal 12 tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja Listrik di tempat
Kerja
• Permenaker 02/MEN/1989 Pasal 2 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
• Permenaker No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan, pada
pasal 4,5,6,7,8,9,10.
• Instruksi menteri tenaga kerja INS.11/M/BW/1997, lampiran bag.
1 petunjuk umum. No. 3: penyediaan alat/instansi proteksi
kebakaran.
• Instruksi menteri tenaga kerja INS.11/M/BW/1997 Lampiran
Bagian 4 Pemeriksaan dan Pengujian No. 5 Pintu Darurat.
• Kepdirjen 47 Kesatu KEP. 47/PPK&K3/VIII/2015 tentang
pembinaan calon ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
bidang listrik
• Kepdirjen 48 KEP. 48/DJPPK/II/2011 tentang bidang jasa
pembinaan pengawasan ketenagakerjaan
6
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.31/MEN/2015tentang
perubahan atas peraturan menteri tenaga kerja No Per.02/MEN/1989
tentang pengawasan instalasi penyalur petir
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 75/Men/2002
• Kep Menteri Energi & Sumber Daya Mineral No. : 2046
K/40/MEN/2001
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenaga
kerjaan danK3No:Kep.47/PPK&K3/VII/2015tentang Pembinaan
calon ahli keselamatandan kesehatan kerja bidang listrik
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenaga
kerjaan dan K3No:Kep.48/PPK&K3/VII/2015tentangTeknisi
keselamatan dan kesehatankerja (K3) listrik
• SNI 0225-2015 mengenai PUIL
7
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Pada awalnya PT. Kunango Jantan Group adalah perusahaan yang bergerak di
bidang manufacturing dan trading tiang besi, dengan berkembangnya perusahaan,
PT Kunango Jantan melakukan pengembangan usaha baik dari lokasi maupun
diverifikasi usaha, dan sampai saat ini PT.Kunango Jantan Group telah memiliki
240 pekerja.
9
d. Adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang
diperuntukkan bagi Tenaga Kerja
e. Tanda & petujuk dilingkungan pekerjaan konstruksi sudah
dipasang sign - sign seperti : Tanda larangan , wajib
peringatan & tanda kondisi aman)
f. Kegiatan Konstruksi yang memperhatikan bahaya Physical
Hazards seperti faktor kimia (pasokan udara cukup ).
Lokasi kerja aman penerangan
g. Pemeriksaan / maintenance berkala untuk bahaya
kelistrikan yang dijumpai dengan mengunci kembali panel-
panel untuk pengamanan kelistrikan
14
BAB III
ANALISA
15
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
2. APD Pekerja di PERMENAKER Pertahankan
lapangan No.01/MEN/1980 BAB
menggunakan 15 Ayat 99 Point 4
APD lengkap
Tenaga kerja dan orang
saat melakukan
lain yang memasuki
pekerjaan
tempat kerja diwajibkan
mengguna-kan
alat-alat termaksud pada
ayat (1) pasal ini.
3. Alat-alat berat Semua alat Permenaker 01/men/1982 Pertahankan
dan perijinan berat memiliki pasal 2 dan 22 UU Uap
SILO(Surat Izin 1930 Dilarang untuk
Layak Operasi)
menjalankan atau
mempergunakan sesuatu
pesawat uap dengan tidak
mempunyai Ijin
untuknya, yang diberikan
oleh kepala jabatan
Pengawasan keselamatan
16
b) Temuan Negatif di Bidang K3 Konstruksi Bangunan
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
1. K3 konstruksi Ada sebagian (+)PERMENAKERTRANS Sebaiknya atap
NO.PER 01/MEN/1980
bangunan: tahap atap rusak menggunakan bahan
Pasal 5 Ayat 3 tentang
perencanaan, akibat Keselamatan dan Kesehatan fiber atau apabila
Kerja Pada Konstruksi
kesalahan
pembangunan, Bangunan “Semua tempat menggunakan baja harus
konstruksi kerja mempunyai ventilasi dengan galvanising
pemakaian, yang cukup sehingga dapat
karena atap
pemeliharaan mengurangi bahaya debu,
tidak memakai uap, dan bahaya lainnya”
hingga (+) (-) PERMEN PU No
bahan fiber,
24/PRT/M/2008 tentang
pembongkaran atau apabila Pedoman Pemeliharaan
Dan Perawatan Bangunan
menggunakan
Gedung
baja harus “Bagian III Klausul 1B
1. Memelihara secara baik
dengan
dan teratur unsur-unsur
galvanising struktur bangunan gedung
dari pengaruh korosi,
cuaca, kelembaban, dan
pembebanan di luar batas
kemampuan struktur, serta
pencemaran lainnya.
2. Memelihara secara baik
dan teratur unsur-unsur
pelindung struktur.
3. Melakukan pemeriksaan
berkala sebagai bagian dari
perawatan preventif
(preventive maintenance).
4. Mencegah dilakukan
perubahan dan/atau
penambahan fungsi
17
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
kegiatan yang
menyebabkan
meningkatnya beban yang
berkerja pada bangunan
gedung, di luar batas beban
yang direncanakan.
5. Melakukan cara
pemeliharaan dan perbaikan
struktur yang benar oleh
petugas yang mempunyai
keahlian dan/atau
kompetensi di bidangnya
6. Memelihara bangunan
agar difungsikan sesuai
dengan penggunaan yang
direncanakan.”
18
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
2. APD Tidak adanya [ Permenakertrans RI No. Lebih sering
klasifikasi Per-08/MEN/2018 melakukan sosialisasi
dalam tentang Alat Pelindung tentang jenis-jenis
penggunaan
Diri Pasal 4 ayat (1) APD kepada para
APD
huruf a menyatakan: pekerja
APD wajib digunakan di
tempat kerja di mana:
a. dibuat, dicoba, dipakai
atau dipergunakan mesin,
pesawat, alat perkakas,
peralatan atau instalasi
yang berbahaya yang
dapat menimbulkan
kecelakaan,
kebakaran atau
peledakan]
19
2. Temuan di Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
a) Temuan Positif di Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
1. Sarana Proteksi Terdapat adanya Permenakertrans RI Pertahankan
Kebakaran : aktif APAR jenis powder No. 04/MEN/1980
(APAR, detektor, dengan jumlah APAR tentang jenis Alat
Pemadam Api Ringan
alarm, hidran, 50 kg sebanyak 2 buah
Pasal 2 ayat (2)
springkler, dll) dan APAR 3 kg
menyatakan:
sebanyak 120 buah.
Dimana 1 line di isi 10
“Jenis alat pemadam
buah APAR, dengan api ringan terdiri:
jarak tiap APAR 2 m. a. Jenis cairan (air);
Serta terdapat b. Jenis busa;
pemeriksaan APAR c. Jenis tepung kering;
1x3 bulan yangbekerja d. Jenis gas
sama dengan damkar (hydrocarbon
setempat berhalogen dan
sebagainya)”.
Permenakertrans RI
No. 04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
Pasal 11 ayat 1
20
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
menyatakan:
“Setiap lingkungan
21
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
bangunan gedung dan
bangunan gedung dalam
perkotaan harus
menyediakan
aksesibilitas untuk
keperluan pemadam
kebakaran
yang meliputi jalur
masuk termasuk
putaran balik bagi
aparat pemadam
kebakaran, dan akses
masuk ke dalam
bangunan gedung untuk
dipergunakan pada saat
kejadian kebakaran”.
2) Struktur dan bahan Kepmenaker No. Pertahankan
bangunan sudah 186/MEN/1999 tentang
sesuai dengan Unit Penanggulangan
system proteksi Kebakaran Di Tempat
kebakaran Kerja Pasal 2 ayat (2)
huruf b menyatakan:
“Penyediaan sarana
deteksi, alarm,
22
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi”.
3. Team Pemadam Telah memiliki anggota Kepmenaker No. Keterangan dari HSE Officer Pertahankan
Kebakaran/organis pemadam kebakaran 186/MEN/1999 tentang
asi Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat
Kerja Pasal 2 ayat (2)
huruf d menyatakan:
“pembentukan unit
penanggulanan
kebakaran di tempat
kerja”.
23
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
4. Fire drill dan Sudah ada sistem Kepmenaker No. Pertahankan
emergency drill peringatan bahaya 186/MEN/1999 tentang
kebakaran berupa sirine Unit Penanggulangan
yang berlokasi di Pos Kebakaran Di Tempat
Satpam tengah Kerja Pasal 2 ayat (2)
huruf b menyatakan:
“Penyediaan sarana
deteksi, alarm
pemadam kebakaran
dan evakuasi”
5. Personil pemadam Ada pelatihan tim Permen PU No.20 Keterangan dari HSE Officer Pertahankan
pemadam kebakaran
kebakaran terlatih Tahun 2009 tentang
dari dinas pemadam
(training K3, lisensi kebakaran setiap 3 Persyaratan Teknis
bulan sekali
Sistem Proteksi
K3, dll)
Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Dan
Lingkungan pada
Bagian 6.2
menyatakan:
“Latihan Fungsional
(Functional Drills),
jenis latihan ini
24
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
menguji coba fungsi-
fungsi khusus seperti
respon medis,
pemberitahuan keadaan
darurat, prosedur
komunikasi dan
peringatan yang tidak
perlu dilakukan pada
waktu yang
bersamaan”.
6. Ada Prosedur Adanya Prosedur Permen PU No.20 Keterangan dari HSE Officer Pertahankan
Tahun 2009 tentang
Tanggap Darurat, Tanggap Darurat
Persyaratan Teknis
dll Sistem Proteksi
Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Dan
Lingkungan
(58)
“Sistem pengamanan
kebakaran, adalah satu
atau kombinasi dari
metoda yang digunakan
pada bangunan gedung
untuk:
(a) memperingatkan
orang terhadap keadaan
darurat, atau
(b) penyediaan tempat
penyelamatan, atau
(c) membatasi
25
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
penyebaran kebakaran,
atau
(d) pemadaman
kebakaran, termasuk
disini sistem proteksi
pasif dan aktif”.
26
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
2) Posisi beberapa Seharusnya posisi
apar tidak berada Penempatan Tabung
pada tempat yang Permenakertrans RI APAR diletakkan
disesuaikan (berada No. 04/MEN/1980 sesuai dengan
di lantai/tanah) tentang Syarat-syarat
lebih dari 120 cm Pemasangan dan standar/peraturan yang
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan telah ditentukan
Pasal 4 ayat (3)
menyatakan:
“Tinggi pemberian
tanda pemasangan
tersebut ayat (1) adalah
125 cm dari dasar lantai
tepat diatas satu atau
kelompok alat
pemadam api ringan
bersangkutan”.
3) Tidak ada alarm Permenaker RI No. Keterangan dari HSE Officer Sebaiknya setiap
02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm gedung dilengkapi
Kebakaran Otomatik alarm
Pasal 1 huruf a
menyatakan:
“Instalasi Alarm
Kebakaraan Automatik
adalah sistem atau
rangkaian alarm
kebakaran yang
menggunakan detektor
panas, detektor asap,
27
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
detektor nyala api dan
titik panggil secara
manual serta
perlengkapan lainnya
yang dipasang pada
sistem alarm
kebakaran”.
2. Team Pemadam Hanya memiliki 4 Kepmenaker No. Keterangan dari HSE Officer Sebaiknya personil
Kebakaran/organis anggota dalam 1 tim 186/MEN/1999 tentang pemadam ditambah 14
asi pemadam kebakaran Unit Penanggulangan orang lagi untuk
yang terlatih Kebakaran Di Tempat
memenuhi kebutuhan
Kerja Pasal 6 ayat (1)
240 karyawan
menyatakan:
“Petugas peran
kebakaran sebagaimana
dimaksud dlam pasal 5
huruf a,
sekurangkurangnya 2
(dua) orang untuk
setiap jumlah tenaga
kerja 25 (dua puluh
lima) orang”.
3. Fire drill dan Tidak adanya fire drill Kepmenaker No. Keterangan dari HSE Officer Sebaiknya setiap
28
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
emergency drill dan emergency drill di 186/MEN/1999 tentang gedung dilengkapi fire
Unit Penanggulangan
setiap gedung atau drill dan emergency
Kebakaran Di Tempat
pabrik Kerja Pasal 2 ayat (2) drill
huruf b menyatakan:
“Penyediaan sarana
deteksi, alarm
pemadam kebakaran
dan evakuasi”
4. Personil pemadam Tidak memiliki lisensi Kepmenaker No. Keterangan dari HSE Officer Sebaiknya memiliki
kebakaran terlatih K3 Kebakaran sehingga 186/MEN/1999 tentang seorang ahli K3
(training K3, lisensi tidak ada Ahli K3 Unit Penanggulangan Kebakaran
Kebakaran Kebakaran Di Tempat
K3, dll)
Kerja Pasal 5 huruf d
menyatakan:
“Ahli K3 spesialis
penanggulangan
kebakaran sebagai
penanggung jawab
teknis”.
29
3. Temuan di Bidang K3 Listrik
a) Temuan di Bidang K3 Listrik
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
1. K3 instalasi listrik Adanya lisensi perijinan Permen ESDM No. Pertahankan
(PUIL 2000) dan LMK Jasa Kelistrikan 2 Tahun 2018
perijinan Tentang
Pemberlakuan
Wajib Standar
Nasional Indonesia
Di Bidang
Ketenagalistrikan
Pasal 1 ayat (5)
menyatakan:
“Sertifikasi adalah
rangkaian kegiatan
penilaian
kesesuaian yang
berkaitan dengan
pemberian jaminan
tertulis bahwa
barang, jasa, sistem,
proses, atau
30
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
personal telah
memenuhi
standar dan/atau
regulasi”.
2. K3 penyalur petir 1) Di setiap gedung Permenaker RI No. Pertahankan
(Permenaker 02/89) (dengan tinggi 20 m) Per. 02/MEN/1989
dan perijinan memiliki rangkaian Tentang
penyalur petir Pengawasan
Instalasi Penyalur
Petir Pasal 9 ayat (1)
huruf a menyatakan:
“Bangunan yang
terpecil atau tinggi
dan lebih tinggi dari
pada bangunan
sekitarnya seperti:
menara-menara,
cerobong, silo,
antena, pemancar,
monumen, dan lain-
lain”.
31
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
2) Kesesuaian tinggi Permenaker RI No. Pertahankan
pada ujung rangkaian Per. 02/MEN/1989
penyalur petir sudah Tentang
memenuhi syarat (1 Pengawasan
meter dari tinggi Instalasi Penyalur
bangunan) Petir Pasal 12
menyatakan:
“Semua bagian
bangunan yang
terbuat dari bukan
logam yang
dipasang menjulang
ke atas dengan
tinggi lebih dari 1
(satu) meter dari
atap harus dipasang
penerima sendiri”.
32
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
3. Personil K3 Listrik Terdapat teknisi listrik Permenaker RI No. Pertahankan
: Teknisi Listrik, Per. 12/MEN/2015
Teknisi Lift, Ahli Tentang
K3 Listrik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Listrik Di Tempat
Kerja Pasal 6 ayat
(4) huruf a
menyatakan:
“Pemeriksaan
secara berkala
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (2)
huruf c dilakukan
paling sedikit 1
(satu) tahun sekali”.
34
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
5. Kondisi Terdapat kendali jarak PUIL 2000 klausul Pertahankan
pengoperasian jauh pada mesin celup 4.8.1.5 huruf a
peralatan/instalasi pelapisan di galvanis menyatakan:
“Fasilitas untuk
kendali jarak jauh
harus terdiri atas
suatu panel kendali
dengan gawai yang
telah disetujui untuk
membuka dan
menutup secara
selektip semua
sakelar yang
dikendalikan”.
35
No. Obyek Positif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
6. SOP kerja listrik, • PT. Kunango PP.50 Tahun 2012 Pertahankan
dll Jantan sudah klausul 6.1.3
memiliki menyatakan:
prosedur LOTO
pada setiap kerja “Tentang Terdapat
kelistrikan prosedur atau
• Terdapat petunjuk kerja yang
instruksi/panduan terdokumentasi
pengoperasian untuk
alat di samping mengendalikan
mesin risiko yang
teridentifikasi dan
dibuat atas dasar
masukan dari
personil yang
kompeten serta
tenaga kerja yang
terkait dan disahkan
oleh orang yang
berwenang di
perusahaan”.
36
a) Temuan di Bidang K3 Listrik
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
1. K3 instalasi listrik Beberapa kondisi PUIL 2000 klausul Sebaiknya kabel-kabel
(PUIL 2000) dan wiring 7.11.1.8 menyatakan: dirapikan
perijinan (pengkabelan) pada
mesin otomasi “Semua hubungan
tidak rapih, kabel fleksibel pada
diindikasikan bisa perlengkapan listrik
terjadi kecelakaan harus dilaksanakan
kerja dengan baik dan rapi
seperti tercantum dalam
7.11.1.9”.
2. K3 penyalur petir Grounding Permenaker RI No. Diberikan pemasangan
(Permenaker02/89) (pentanahan) Per. 02/MEN/1989 grounding sesuai dengan
dan perijinan rangkaian penyalur Tentang Pengawasan Permenaker RI No. Per.
petir tidak sesuai Instalasi Penyalur Petir 02/MEN/1989 Tentang
dengan sistem Pasal 15 ayat (6) Pengawasan Instalasi
grounding (berada menyatakan: Penyalur Petir Pasal 15
di bawah atap ayat (6)
gedung) “Dilarang memasang
penghantar penurunan
di bawah atap dalam
bangunan”.
37
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
3. Personil K3 Listrik : Belum terdapat Permenaker RI No. Keterangan dari HSE Officer Sebaiknya memiliki
Teknisi Listrik, Ahli K3 listrik Per. 12/MEN/2015 seorang ahli K3 Listrik
Teknisi Lift, Ahli K3 dimana PT. Tentang Keselamatan
Listrik Kunango Jantan dan Kesehatan Kerja
memiliki Listrik Di Tempat
pembangkit 1000 Kerja Pasal 7
kVa menyatakan:
“Untuk perusahaan
yang memiliki
pembangkit listrik
lebih dari 200 (dua
ratus) kilo Volt-
Ampere wajib
mempunyai Ahli K3
bidang listrik”.
38
No. Obyek Negatif Dasar Hukum Dokumentasi Saran
4. Kondisi Prosedur LOTO PP No. 50 Tahun 2012 Sebaiknya menerapkan
pengoperasian kerja listrik belum klausul 6.1.4 prosedur LOTO oleh
peralatan/instalasi diterapkan dengan menyatakan: teknisi
baik dalam
praktiknya “Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-
undangan, standar
serta pedoman teknis
yang relevan
diperhatikan pada saat
mengembangkan atau
melakukan modifikasi
atau petunjuk kerja.”.
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagian besar pelaksanaan K3 Listrik, Konstruksi dan Kebakaran di PT Kunango
Jantan sudah cukup baik dan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku dari aspek Penerapan K3 . Perijinan pengoprasian alat, perijinan operator,
pemeliharaan konstruksi bangunan, tanggap darurat kebakaran dan penggunaan APD.
Meskipun masih ada sedikit kekurangan pada Safty Sign dan Safty Device, penggunaan
APD yang benar dan kondisi Grounding (pentanahan) pada alat penyalur petir yang
masih belum optimal.
Sebagian besar pelaksanaan K3 Ketenagalistrikan dan Konstruksi di PT Kunango
Jantan sudah cukup baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dari aspek implementasi SSL. Izin penggunaan peralatan, izin operator,
pemeliharaan konstruksi bangunan dan penggunaan APD. Walaupun masih terdapat
beberapa kekurangan pada perangkat Safety Sign dan Safety, namun penggunaan APD
yang benar dan kondisi pentanahan pada perangkat pendistribusian petir masih belum
optimal.
4.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan sebagai berikut :
1. Sekretaris P2K3 dapat mensosialisasikan penggunaan APD pada seluruh pekerja,
bertujuan mengurangi potensi bahaya dalam proses kerja
2. Lebih memperhatikan proses instalasi alat penyalur petir, pentanahan (Grounding)
40
agar proses penggunaan alat tersebut bisa maksimal
3. Diharapkan bisa mempunyai Fire Drill dan Emergency Drill di setiap pabrik
4. Terus mensosialisasikan LOTO pada setiap pengerjaan
5. Penambahan personel Ahli K3 Kebakaran agar bisa melakukan rekomendasi
bilamana terjadi sebuah accident kebakaran
6. Setiap alat otomasi baiknya mempunyai operator khusus agar bertujuan untuk
mengurangi kecelakaan kerja, maupun kerusakan pada alat otomasi