Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. GRAHA SARANA DUTA (TELKOM PROPERTY)


BIDANG K3 KONTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK DAN
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE-51

KELOMPOK II
1. Alvin Anggara Putra
2. Freddy Manullang
3. Meisi Wulan
4. Yogi Hanafi

PENYELENGGARA
PT. AZTA PRIMA INDONESIA

PEKANBARU, 25 Februari 2021


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dalam Bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan
K3 Listrik dapat diselesaikan. Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan di PT. Graha
Sarana Duta (Telkom Property).
Penyusun telah dibantu oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan PKL dan
penyusunan laporan. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan moral, pemikiran dan materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penusun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan
dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak untuk penyusunan yang lebih baik.
Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan, dan
memberikan kontribusi dalam kemajuan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Amin.

Pekanbaru, 25 Februari
2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Dasar Hukum
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja
2.2 Temuan
2.2.1 Temuan Positif
2.2.2 Temuan Negatif
BAB III ANALISIS
3.1 Analisis Temuan Positif
3.2 Analisis Temuan Negatif
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan kunjungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah
satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Umum (AK3U) yang diadakan oleh PT. Azta Prima Indonesia yang
bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. PKL ini
dilakukan di PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) merupakan perusahaan ini
bergerak dalam bidang komunikasi berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 199,
Simpang Empat, kecamatan Pekanbaru kota, kota Pekanbaru. Berdasarkan Undang
- Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tempat kerja ialah tiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang
- Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, konstruksi bangunan,
kebakaran dan listrik merupakan ruang lingkup yang wajib menerapkan
keselamatan kerja.

1.2 Maksud dan tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari dibuatnya laporan ini adalah:

1. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.


2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan
khususnya pada bidang konstruksi bangunan, penanggulangan kebakaran dan
listrik.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta calon ahli K3
umum.
4. Peserta calon ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan
memberikan saran atau rekomendasi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kerja praktek lapangan yang dilaksanakan oleh kelompok ini
adalah sebagai berikut:
1. K3 bidang kontruksi bangunan.
2. K3 penanggulangan kebakaran.
3. K3 bidang listrik.

1.4 Dasar Hukum


Dasar hukum yang dijadikan pedoman secara umum padapembuatan laporan
ini adalah sebagai berikut:

1. Undang – Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/1980


tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-04/MEN/1980


tentang Syarat – syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemada, Api
Ringan

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentang Instalasi


Alarm Kebakaran Automatik.

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 tentang


Pengawasan Intalasi Penyalur Petir.

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-


08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 26 Tahun 2014 tentang


Penyelengaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja

9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.31 Tahun 2015 Perubahan atas


Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per. 02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Elevator dan Ekskalator.

11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Unit


Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

12. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
KEP. 174/MEN/86, No. KEP. 104/KTPS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.

13. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins. 11/m/B/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

14. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.


Kep-20/DJKK/VI/2004 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan.

15. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3


No. : KEP. 47/PPK&K3 /VII/2015 tentang Pembinaan Calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bidang Listrik

16. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3


No. : KEP. 48/PPK&K3 /VII/2015 tentang Teknisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang
menyelenggarakan adalah pihak swasta. Sedangkan perusahaan Telekomunikasi
Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut
yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad
No.52 tahun 1884. Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah
berjumlah 38 peusahaan. Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil
alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak
itu berdirilah Post, Telegrf en Telefoon Dients (PTTDients) dan perusahaan ini
ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927
tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W UndangUndang Perusahaan Negara).
Perusahaan PTT tersebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik
Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada
tahun 1961 menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara
dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam
pasal 2 I.B. 2. Namun pada tahun 1965 pemerintah membagi perusahaan Pos dan
Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan
Giro (PN. Pos dan Giro) serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN.
Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965.
Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum (Perum). Dalam
Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum Telekomunikasi
sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik Telekomunikasi
dalam negeri maupun luar negeri.
PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :
1. Divisi Regional I, Sumatera.
2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
3. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
4. Divisi Regional III, Jawa Barat.
5. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
6. Divisi Regional V, Jawa Timur.
7. Divisi Regional VI, Kalimantan.
8. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa.
Tenggara, Maluku dan Papua).

Kantor PT. Telkom Indonesia untuk wilayah kota Pekanbaru, Riau ini
melayani berbagai keperluan pelanggan telkom terhadap produk produk telkom.
Beberapa layanan yang tersedia yaitu pengajuan jaringan internet telkom, telkom
indie
home, jaringan tv kabel dan pemasangan jaringan telepon. Kantor ini memilki 500
karyawan yang terbagi dari 3 gedung, satu gedung utama yang berketinggian 10
lantai
dan baru beroperasi sejak tahun 2016.

2.2 Temuan
2.2.1 Temuan Positif Bidang Konstruksi
a. Memiliki lay out/denah untuk setiap lantai.
b. Memiliki Gondola untuk pemeliharaan Gedung.

2.2.2 Temuan Negatif Bidang Konstruksi

2.2.3 Temuan Positif Bidang Penanggulangan Kebakaran


BAB III
ANALISIS

3.1 Temuan Positif K3 Bidang Konstruksi Bangunan


No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 Memiliki lay out/denah Memperbarui denah jika Peraturan Menteri
untuk setiap lantai terjadi perubahan dan Ketenagakerjaan RI No.
bangunan susunan dibuat 5 Tahun 2018 Pasal 23
berdasarkan peraturan ayat (4)

2 Memiliki gondola untuk Melakukan pemeriksaan Peraturan Menteri


pemeliharaan Gedung, dan pengujian Gondola Tenaga Kerja RI No.
PER. 05/MEN/1985
operator gondola
berjumlah 2 orang dan
telah memilikin lisensi

3.2 Temuan Negatif K3 Bidang Konstruksi Bangunan


No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 Ventilasi tidak Tempat kerja harus Peraturan Menteri
memadai, kondisi dilengkapi dengan Tenaga Kerja dan
ruangan gelap penerangan yang cukup Transmigrasi No. PER
dan mempunyai 01/MEN/1980 Pasal 5
ventilasi yang cukup ayat (2) dan (3)
2 Kabel/peralatan bantu Kabel/peralatan bantu Peraturan Menteri
berkarat dan membelit harus terbuat dari bahan Tenaga Kerja dan
yang baik dan kuat serta Transmigrasi No. PER
harus dirawat 01/MEN/1980 Pasal 36
sedemikian rupa
sehingga tidak membelit

3.3 Temuan Positif K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran


No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 Gedung memiliki fire Melakukan Peraturan Menteri
alarm, smoke detector pemeriksaan dan Tenaga Kerja No.
dan sprinkle yang pengujian berkala PER/02/MEN/1983
masih aktif Pasal 57 – Pasal 60

2 Hidrant memiliki Melakukan Instruksi Menteri


selang dengan panjang pemeriksaan dan Tenaga Kerja No. Ins.
11/M/BW/1997
50 meter yang dapat pengujian (Lampiran, IV)
mencapai lantai ke-10

3 Penempatan salah satu Melakukan Peraturan Menteri


APAR sudah sesuai pemeriksaan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. PER-
peraturan 04/MEN/1980 Bab III
4 Melakukan safety Pencegahan agar Undang Undang No. 1
briefing untuk perusahaan dan pekerja Tahun 1970 Pasal 13

peserta/tamu tidak mengalami


kerugian akibat
kecelakaan kerja yang
disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan
pekerja/tamu akan K3
perusahaan
5 Pompa hydrant 1. Melakukan Instruksi Menteri
memiliki system pemeriksaan dan Tenaga Kerja No. Ins.
otomatis dan tekanan pengujian 11/M/BW/1997
12 bar 2. Tekanan memenuhi (Lampiran, IV)
peraturan
6 Memiliki titik kumpul Jarak Aman titik NFPA 101®-2000 dan
di sisi barat dan timur kumpul minimal 6,1 disesuaikan dengan arah
gedung meter angin terbanyak untuk
tahun sebelumya

7 Tim evakuasi tanggap Perusahaan memiliki Perusahaan yang Keputusan Menteri


500 pekerja sehingga memiliki 300 pekerja Tenaga Kerja RI No.
darurat/Regu penanggulangan
KP-186/MEN/1999
miliki regu atau lebih dan memiliki Pasal 6
penanggulangan tingkat kerja ringan dan
kebakaran sedang 1 wajib
memiliki regu
penanggulangan
kebakaran dan ahli K3
spesialis kebakaran
3.4 Temuan Negatif K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran
No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 Penempatan salah satu Pemasangan APAR Peraturan Menteri
APAR dipermukaan harus menurut Tenaga Kerja dan
dan tidak terdapat peraturan Transmigrasi No. PER-
segitiga APAR diatas 04/MEN/1980 Pasal 4
APAR dan Pasal 8

3.5 Temuan Positif K3 Bidang Listrik


No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 Panel listrik memiliki Seharusnya diberikan Persyaratan Umum
Identifikasi Bahaya isolasi lantai kerja Instalasi Listrik (PUIL)
walaupun teknisi atau 2000: Proteksi dari
dan Pengendalian operator sudah sentuh tak langsung
Resiko memakai
safety shoes (double
safety)
2 Lift penumpang dan Melakukan Peraturan Menteri
barang, kapasitas dan pemeriksaan dan Tenaga Kerja RI
No.PER-
jumlah penumpang pengujian 03/MEN/1999
tertera di lift

3 Ganset memiliki SOP, Wajib menerapkan Peraturan Menteri


IBPR dan pengujian K3 listrik Ketenagakerjaan RI
& pemeriksaan No. 12 Tahun 2015
dilaksanakan harian, Pasal 2
mingguan dan
bulanan, kapasitas
3000 kV, memiliki
ahli K3 Listrik
4 Distribusi listrik Wajib menerapkan Peraturan Menteri
melalui trafo dengan K3 listrik Ketenagakerjaan RI
kapasitas 20 kV No. 12 Tahun 2015
Pasal 2

5 Memiliki ahli K3 spesialis listrik Perusahaan memiliki Melakukan Peraturan Menteri


pembangkit listrik perencanaan, Ketenagakerjaan RI
lebih dari 200 kVA pemasangan, No. 12 Tahun 2015
perubahan dan Pasal 6
pemeliharaan
3.6 Temuan Negatif K3 Bidang Listrik
No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum
1 1 Terminal udara jenis Untuk atap datar Peraturan Menteri
Franklin diharuskan Tenaga Kerja No. PER
menggunakan terminal 02/MEN/1989 Pasal 14
udara jenis sangkar
Faraday dengan sudut
112°
2 Terdapat 4 Material yang Peraturan Menteri
pembumian, hambatan digunakan untuk Tenaga Kerja No. PER
0,2 ohm dan material elektroda bumi adalah 02/MEN/1989 Pasal 29
besi baja disepuh dengan Zn dan Pasal 30
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam laporan PKL ini sebagai berikut :
1. PT. Graha Sarana Duta pada analisis K3 Konstruksi bangunan
memiliki temuan positif dan negative, sehingga memerlukan peningkatan K3
Konstruksi Bangunan .
2. PT. Graha Sarana Duta Indonesia pada analisis K3 Penanggulangan
Kebakaran sebagian besar memiliki temuan positif, kecuali anggota pemadam
kebakaran tidak memiliki lisensi.
3. PT. Graha Sarana Duta pada analisis K3 Listrik sebagian besar memiliki
temuan positif, namun masih terdapat temuan negatif yaitu isolasi lantai kerja
tidak ada.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil observasi dan analisis, sebaiknya perusahaan memenuhi
standar yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
1. Pada K3 Konstruksi Bangunan disarankan perawatan gedung harus dilakukan
sebaik mungkin, agar tidak terjadi kecelakaan pada bangunan gedung, dan
konstruksi listrik haruslah dikasih pelindung agar lebih safety.
2. Pada K3 Penanggulangan Kebakaran disarankan agar anggota pemadam
kebakaran memiliki sertifikat operator, pengecekan harus dilakukan secara
berkala agar dapat digunakan pada saat keadaan darurat, dan APAR harus
diganti dengan yang baru.
3. Pada K3 Listrik disarankan pada list harusnya diberi nomor telfon darurat,
pada ruangan panel listrik eharusnya diberikan isolasi lantai kerja walaupun
teknisi atau operator sudah memakai safety shoes (double safety), dan teknisi
lift memakai vendor harus memiliki SIO.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2017. Modul Pembinaan Calon


Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U). Jakarta: Direktorat
Pengawasan Norma K3.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2017. Himpunan Peraturan
Perundangundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Direktorat
Pengawasan Norma K3.

Anda mungkin juga menyukai