PENYELENGGARA:
PT. SINARINDO GLOBAL SARANA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayahnya kita dapat melaksanakan praktik kerja lapangan (melalui video observ
asi) ahli K3 umum di PT Telkom Indonesia Tbk, wilayah Malang pada tanggal 10 Maret
2022 sebagai salah satu persyaratan penilaian AK3 umum.
Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari pelatihan calon
AhliK3 umum yang dilaksanakan oleh PT. SINARINDO GLOBAL SARANA mulai dari tan
ggal 24 Pebruari 2022 – 17 Maret 2022. Laporan PKL ini berisi terkait dengan Inspeksi K3
Umum yang diterapkan pada perusahaan yang kami kunjungi.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan praktek kerja lapangan ini, sehinggapenyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penyusun :
Kelompok 1
ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................................................1
1.3 RUANG LINGKUP..........................................................................................................2
1.4. DASAR HUKUM............................................................................................................2
BAB V PENUTUP............................................................................................................................23
5.1 KESIMPULAN...............................................................................................................23
5.2 SARAN...........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Peserta Calon Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisis dan
memberikan saran atau rekomendasi terkait penerapan K3 di Telkom Wilayah Mal
ang.
4. Memberi masukan terhadap penerapan K3 secara umum di Telkom Wilayah Malan
g yang belum sesuai dengan peraturan.
2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Plasa Telkom Group Malang merupakan salah satu kantor dan Gedung Telkom terbesar
di kota Malang. Dengan sembilan lantai yang berdiri kokoh, Plasa Telkom Malang menjadi
salah satu Gedung tertinggi yang beralamatkan Jl. A. Yani No.11, Blimbing, Kec. Blimbing,
Kota Malang, Jawa Timur 65126, Indonesia. Kantor PT. Telkom Indonesia untuk wilayah
Kota Malang, Jawa Timur. Kantor ini melayani berbagai keperluan pelanggan telkom
terhadap produk-produk telkom. Beberapa layanan yang tersedia yaitu pengajuan jaringan
internet telkom, telkom indie home, jaringan tv kabel dan pemasangan jaringan telepon.
3
Kantor ini juga dapat menerima aduan atau keluhan jika ada masalah pada jaringan telkom
pelanggan. Pengaduan juga dapat dilakukan via online baik dari website, telkom online lewat
sosial media resmi telkom dan kontak telkom care / service. Informasi mengenai kuota
telkom billing atau paket-paket jaringan internet juga dapat didapatkan melalui kontak, sosial
media dan kantor resmi telkom.
4
Dalam rangka menerapkan K3 di lingkungan kerja Witel Malang, telah dibuat
organisasi P2K3 yang strukturnya digambarkan pada gambar 2.2.
5
2.3 Informasi Teknis
PT. Telkom Witel Malang mempunyai bangunan gedung berlantai 9, yang beralamatkan
di Jl. A. Yani no. 11, Blimbing, Kota Malang, dengan jumlah karyawan TelkomGroup
sebanyak 1318 orang, terdiri dari 1186 karyawan dan 132 karyawati.
Informasi teknis yang dimiliki :
1. Tersedia Klinik Perusahaan
2. Petugas P3K yang berjumlah 13 Orang dengan seritifikasi
3. Tenaga dokter yang sudah bersertifikasi Hyperkes
4. Tersedia kotak P3K berjumlah 26 kotak, dengan isi yang sesuai dengan kotak B
5. Sudah terbentuk P2K3 dalam perusahaan
6. Perusahaan sudah mempunyai Ahli Lingkungan
7. Petugas ahli kimia
8. Petugas ahli lingkungan
9. Memiliki toilet dengan jumlah 30 toilet dalam satu Gedung
6
13. Terdapat peredam suara pada ganset
14. Terdapat fasilitas cuci tangan
15. Tersedia tempat sampah sesuai dengan jenisnya
7
BAB III
OBSERVASI DAN ANALISA TEMUAN
3.1 OBSERVASI
Observasi dilakukan dengan metode mengidentifikasi melalui video khususnya pada 2
(dua) aspek Objek Observasi yaitu K3 Lingkingan Kerja da KE Kesehatan Kerja. Hasil dari
observasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) temuan yakni temuan sesuai dan temuan tidak sesu
ai. Adapun temuan-temuan yang ditemukan di lapangan sebagai berikut:
1. K3 Lingkungan Kerja
a. Temuan Sesuai
b. Temuan Tidak Sesuai
2. K3 Kesehatan Kerja
a. Temuan Sesuai
b. Temuan Tidak Sesuai
Setelah melakukan observasi, ditemukan beberapa temuan yang sudah sesuai dengan
ketentuan K3 di lokasi perusahaan tersebut. Berikut merupakan data analisa :
HASIL
NO LOKASI MANFAAT DASAR HUKUM
TEMUAN
UU Nomor 1 Tahun 1970
Untuk tentang keselamatan kerja
Perusahaan mengetahui pasal 3ayat 1 poin a
melakukan kondisi
MCU kepada Kesehatan Permenaker no.2 tahun 1980
1. Based on wawancara karyawan tenaga kerja tentang pemerikasaan
MCU awal, pada saat Kesehatan tenaga kerja
berkala dan sebelum bekerja dalam penyelengaraan
khusus dan setelahKesehatan kerja Pasal 2 Ayat
bekerja 1 dan 3, Pasal 3 ayat (1) dan
Pasal 5 ayat (1)
UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 ayat 1 poin a
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Permenaker no.2 tahun 1980 tentang pemerikasaan Kesehatan tenaga kerja dalam penyelengaraan
Kesehatan kerja Pasal 2 Ayat 1 dan 3, Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1)
Pasal 2 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar tenaga kerja yang diterima berada
dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang
akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja yang
8
lain-lainnya dapat dijamin
3) Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran
jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan
lain yang dianggap perlu
Pasal 3 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan Berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan
usahausaha pencegahan.
Pasal 5 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
1. Pihak Pegawai baru UU Nomor 1 Tahun 1970
perusahaan dan tamu tentang keselamatan kerja
memberikan menjadi Pasal 9
safety mengerti
breafing potensi bahaya PP Nomor 50 tahun 2012
kepada yang ada pada Penerapan SMK3 pasal 8
pengawai lokasi tersebut
baru dan tamu
yang ada di
perusahaan
tentang
potensi
bahaya pada
perusahaan
UU No. 1/1970 tentang keselamtan kerja Pasal 9
Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
a. Kondisi – kondisi dan bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja nya
b. Semua pengaman dan alat – alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja nya
c. Alat pelindung diri bagi yang bersangkutan
d. Cara dan sikap dan aman dalam melakukan pekerjaan
9
perusahaan
UU No. 1/1970 tentang keselamatan kerja Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan;
Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan lingkungan kerja Pasal 9
ayat 5 E
Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 melalui : menyediakan air minum
10
suhu dan lembab udara yang baik dan menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan lingkungan kerja Pasal 40
Pengendalian sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 dilakukan melalui : menghilangkan sumber
panas atau sumber dingin dari tempat kerja
1) Suhu ruangan nyaman harus di pertahankan dengan ketentuan
a. Suhu kering 23 derajat celcius – 26 derajat celicus dengan kelembabab 40% - 60%
b. Perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi 5 derajat celcius
Permen Nakertrans No.03/MEN/1982 tentang pelayanan Kesehatan kerja Pasal 3 ayat (2) dan
Pasal 4
Pengurus wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
Pasal 4
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan suatu
Pelayanan Kesehatan Kerja. (
2) Direktur mengesahkan cara penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan
keadaan
11
pihak lain.
(3) Jika penyelenggaraan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja melakukan upaya penanganan
penyakit dan pemulihan kesehatan maka di Tempat Kerja harus tersedia Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
pencahayaan
UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
13
12 Terdapat Untuk merawat UU No 1 Tahun 1970 bab 10
tempat APD dan menjaga pasal 14 poin c
yang sesuai APD, agar tidak
cepat rusak No.PER-08/MEN/VII/2010
Pasal 7
No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 7
2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penggunaan, perawatan dan penyimpanan
12 Based on wawancara Fasilitas toilet Memudahkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
berjumlah 30 dalam mencari ayat 1 poin L
jamban, toilet dan tidak
sesuai dengan terjadi antri di Permenaker 5 tahun 2018
jumlah toilet tentang keselamatan dan
pegawai yang Kesehatan kerja , lingkungan
masuk per kerja Pasal 34 ayat 5a
shif 400 orang
UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 poin L
l. memeliharan kebersihan, Kesehatan dan ketertiban
Permenaker 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan Kesehatan kerja , lingkungan kerja Pasal
34 ayat 5a
Untuk menjamin kecukupan atas kebutuhan jamban dengan tenaga kerja dalam satu waktu kerja,
harus memenuhi kententuan sebagai berikut :
a. Untuk 1 (satu) sampai 15 (lima belas) orang = 1 (satu) jamban
13 Terdapat Terhindar dari UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
peredam suara kebisingan ayat 1 huruf h
pada ruang suara dan
ganset meminimalisir Permenaker no 5 tahun 2018
potensi bahaya pasal 10 ayat (4 a dan c)
penyakit akibat
kerja
Undang-Undang No.1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf h
1.Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
peracunan, infeksi, dan penularan.
14
14 Terdapat Menerapkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
fasilitas cuci protokol ayat 1 huruf l
tangan/ kesehatan
wastafel, diharapkan Undang-Undang Nomor 4
sabun dan tisu dapat Tahun 1984 pasal 1
di depan pintu meminimalisir
masuk resiko dan SURAT EDARAN NOMOR
dampak HK.02.01/MENKES/335/202
pandemic 0
COVID-19
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Setelah melakukan observasi, ditemukan beberapa temuan yang tidak sesuai dengan
ketentuan K3 di lokasi perusahaan tersebut. Berikut merupakan data analisa :
HASIL POTENSI
NO LOKASI SARAN DASAR HUKUM
TEMUAN BAHAYA
15
1 Chemical Dapat Chemical Undang-Undang
di bawah mengakibatk seharusnya No.1 tahun 1970
Westafel an terjadinya disimpan Pasal 3 huruf h
bahaya fisik pada ruangan
khusus dan PERMENAKER
diberi tanda NO 5/2018 Pasal
43 ayat 2
16
3 Terdapat Hal ini dapat Tempat Undang-Undang
tempat mencemari pembuangan No.1 tahun 1970
penampun lingkungan atau Pasal 3 huruf g
gan sekitar secara penyimpanan
limbah langsung limbah harus Peraturan Mentri
yang dipisahakan Lingkungan
berdekata Hidup Dan
n dengan Kehutanan No.12
bangunan Tahun 2020,
perkantor Pasal 12 Huruf a,
an Poin 2
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No.12 Tahun 2020, Pasal 12 Huruf a,
Poin 2
jika bangunan Penyimpanan Limbah B3 dibangun terpisah dari bangunan lain, diberi jarak dengan
bangunan lain paling sedikit 6 (enam) meter
17
peneranga sesuaim
n yang
kurang
dalam
lobby
UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
Peraturan Mentri
Tenaga Kerja No.
5 Tahun 2018
pasal 2 , pasal 3
huruf c dan 4
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3
a mencegah dan mengurangi kecelakaan
18
PERMENAKER
No.PER-01/MEN
/1980
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3
l. memelihara kebersihan, Kesehatan dan ketertiban.
PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan,
bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan
8 Terdapat Rawan Segera Undang Undang
genangan terpleset dan dibersihkan No 1 Tahun 1970
oli dan mengakibatk dan ayat 3 huruf a dan
besi yang an dikeringkan l.
berseraka kecelakaan agar tidak
n di ruang kerja mengakibatk Permenakertrans
pompa an RI No.
kecelakaan PER-01/MEN/
kerja Tahun 1980,
Pasal 6;
Permenaker RI
No. 12 Tahun
2015, Pasal 1,
ayat 2;
19
9 Kursi Jika Sebaiknya UU No 1 Tahun
ruang menunggu dibuatkan 1970 tentang
tunggu terlalu lama, desain yang keselamatan kerja
yang bisa lebih Pasal 3 ayat (1)
kurang menyebabka ergonomis huruf a
ergonomi n kecapean yang
s pada mengakomod
punggung asi sebagian Permenaker
dan tidak ada besar tulang Nomor 5 Tahun
sandaran belakang 2018 tentang
untuk tangan untuk Keselamatan dan
bersandar Kesehatan Kerja
dan ada Lingkungan Kerja
tempat pasal 1 ayat 14.
tangan untuk
bersandar
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf a
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan
No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 7
2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penggunaan, perawatan dan penyimpanan
20
kecelakaan
kerja
UU No. 01 / 1970 Pasal 3
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
Permenaker trans
no
per .o
8/men/vii/2010
pasal 6
UU no. 1 tahun 1970 bab 9 pasal 13
Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
21
3) Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 6
1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan
APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko
14 Penepatan menyebabka Agar Undang-Undang
tempat n tidak steril Penataan No.01 tahun 1970
sampah barang sesuai Pasal 3 ayat 1
yang prinsip 5R huruf a
tidak
sesuai UU No. 5 tahun
2018 tentang
keselamatan dan
Kesehatan kerja
lingkungan kerja
Pasal 27 ayat 1
poin a dan b
Undang-Undang
No.13 Tahun
2003 Pasal 86
ayat 1
UU No. 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan Kesehatan kerja lingkungan kerja
Pasal 27 ayat 1 poin a dan b
Halaman sebagaiamana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2) huruf a harus :
a). bersih, teratata rapi, rata dan tidak becek; dan
b). Cukup luas untuk lalu lintas orang dan barang
PERMENAKERT
RANS
No.PER-04/MEN
/1980 Pasal
8
22
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1
h mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Kesehatan kerja lingkungan kerja Pasal 10
(1) Pengukuran dan pengendalian kebisingan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1)
huruf b harus dilakukan pada tempat kerja yang memiliki sumber bahaya kebisingan dari
operasi peralatan kerja
(2) Tempat kerja yang memiliki sumber bahaya. Kebisingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan tempat kerja yang terdapat sumber kebisingan terus – menerus, terputus –
putus, implusif, berualang
(3) Jika hasil pengukuran tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) melebihi NAB harus
dilakukan pengendalian
(4) Pengendalian sebagaiamana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan melaksanakan progam
pencegahan penurunan pendengaran dengan :
a). menghilangkan sumber kebisingan dari tempat kerja
b). mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber kebisingan
c). memasang pembatas, peredam suara, penutupan sebagaimana atau pengaturan waktu kerja
d). mengatur atau membatasi pajanan kebisingan atau pengaturan waktu kerja
e). menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan atau
f). melakukan pengendalian lainya sesuai dengan perkembangan ilmu pengentahuan dan
teknologi
23
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Analisa dan observasi Praktek Kerja Lapangan sebagai persyaratan
kelulusan Calon Ahli K3 Umum di PT. Telkom Indonesia Kantor Witel Malang, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penerapan K3 Lingkungan Kerja dan sudah cukup baik, dibuktikan dengan pengunjung
diberikan safety breafing, penerapan protokol kesehatan yang baik, serta tersedianya
fasilitas kesehatan yang memadai dengan tenaga kerja yang sudah tersertifikasi, namun
masih ada aspek-aspek kecil yang harus diperhatikan agar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Penerapan K3 Kesehatan Kerja sudah berjalann dengan baik , dibuktikan dengan
tersedianya klinik sebagai fasilitas kesehata karyawan, terdapat himbauan menggunakan
masker, cuci tangan di pintu masuk klinik.
4.2. SARAN
Dengan selesainya penyusunan Laporan PKL sebagai akhir dari seluruh rangkaian
kegiatan Pelatihan. Dengan demikian saran – saran yang perlu disampaikan kepada beberapa
pihak yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Terkait dengan Chemical dibawah Wastafel, Chemical seharusnya disimpan pada
ruangan khusus dan diberi tanda.
2. Terkait dengan tempat pembuangan limbah yang tidak memiliki Cover atas, seharusnya
tempat pembuangan limbah diberikan Cover agar perubahan sifat bahan tidah
membahayakan kesehatan setiap orang yang ada disekitarnya
3. Terkait dengan air minum yang berdekatan dengan sumber listrik, seharusnya
peletakannya agar di jauhkan dari sumber listrik
4. Terkait dengan pencahayaan yang kurang, agar melakukan penggantian lampu dengan
pencahayaan sesuai dengan permenaker no 5 tahun 2018 lampiran 2 tentang standart
pencahayaan yaitu 100 Lux
5. Terkait dengan Kursi Ruang Tunggu, Sebaiknya dibuatkan desain yang lebih ergonomis
yang bisa untuk bersandar dan ada tempat tangan untuk bersandar
25
6. Terkait dengan penyimpanan alat pelindung diri seperti Safety Helmet, perusahaan harus
menyimpan APD didalam sebuah lemari kaca yang tembus pandang dan dilengkapi
dengan rambu-rambu petunjuk APD
7. Terkait dengan tidak disediakannya tempat sampah di toilet wanita untuk pembuangan
pembalut wanita, seharusnya segera disediakan tempat sampah didalam toilet
8. Terkait dengan ruang pipa yang terkesan gelap, agar menambahkan cahaya buatan
kedalam ruangan
9. Terkait dengan masih ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD di tempat kerja,
perlu dilakukan sosialisasi yang berkesinambungan agar pekerja sadar akan bahaya
kesehatan dan kecelakaan kerja
26
DAFTAR PUSTAKA
27