Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (OBSERVASI MELALUI VIDEO)


DI TELKOM WITEL MALANG
BIDANG K3 LINGKUNGAN KERJA DAN K3 KESEHATAN KERJA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


KELOMPOK1
1. Rochman Dwi Pujianto (Ketua)
2. John Kook Mahuse (Moderator)
3. Rizki Andika (Penelis)
4. Yusuf Setyo Budi (Anggota)

PENYELENGGARA:
PT. SINARINDO GLOBAL SARANA

Via Zoom, 24 Februari 2022 - 17 Maret 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayahnya kita dapat melaksanakan praktik kerja lapangan (melalui video observ
asi) ahli K3 umum di PT Telkom Indonesia Tbk, wilayah Malang pada tanggal 10 Maret
2022 sebagai salah satu persyaratan penilaian AK3 umum.
Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari pelatihan calon
AhliK3 umum yang dilaksanakan oleh PT. SINARINDO GLOBAL SARANA mulai dari tan
ggal 24 Pebruari 2022 – 17 Maret 2022. Laporan PKL ini berisi terkait dengan Inspeksi K3
Umum yang diterapkan pada perusahaan yang kami kunjungi.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan praktek kerja lapangan ini, sehinggapenyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Penyusun :

Kelompok 1

ii
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................................................1
1.3 RUANG LINGKUP..........................................................................................................2
1.4. DASAR HUKUM............................................................................................................2

BAB II KONDISI PERUSAHAAN..................................................................................................3


2.1 PROFIL PERUSAHAAN..................................................................................................3
2.2 FASILITAS PERUSAHAAN...........................................................................................5
2.3 INFORMASI TEKNIS......................................................................................................6
2.4 TEMUAN SESUAI...........................................................................................................6
2.5 TEMUAN TIDAK SESUAI..............................................................................................7

BAB III ANALISA ............................................................................................................................8


3.1 OBSSERVASI..................................................................................................................8
3.2 ANALISA TEMUAN SESUAI........................................................................................8
3.3 ANALISA TEMUAN TIDAK SESUAI.........................................................................15

BAB V PENUTUP............................................................................................................................23
5.1 KESIMPULAN...............................................................................................................23
5.2 SARAN...........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Di era pandemi sekarang ini, aspek K3 sudah menjadi hal wajib yang diterapkan setiap
waktu. Pemakaian masker sudah menjadi hal yang tidak perlu diminta lagi. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, yang dapat melindungi dari kecelakaan kerja
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, dan dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh yang merusak lingkungan. Pada akhirnya
akan berdampak pada masyarakat luas.
Kemungkinan bahaya besar mengintai setiap tenaga kerja baik itu Kecelakaan ringan,
Kecelakaan besar, Kebakaran, Ledakan, Pencemaran Lingkungan, dan penyakit akibat kerja
yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami kecacatan dan bahkan potensi meninggal dunia.
Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan, kurangnya
kompetensi dan kurangnya pemahaman terhadap alat produksi dan lingkungan kerja.
Salah satu perusahaan yang perlu mendapat perhatian terhadap penerapan K3 di
perusahaannya adalah PT. Telkom Indonesia kantor Witel Malang. Perusahaan ini
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
telekomunikasi.PT. Telkom Indonesia dalam kegiatan operasionalnya harus memenuhi
standar dan prosedur K3. Oleh karena itu, calon Ahli K3 Umum (AK3U) diwajibkan untuk
mencari temuan temuan positif dan temuan negatif beserta analisisnya pada aspek-aspek dan
syarat-syarat yang telah dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia kantor Witel Malang dalam
mendukung K3.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Telkom Wilayah Malang
yang dilakukan melalui video dan wawancara narasumber adalah sebagai berikut:
1. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan dan sebagai
syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum.
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai penerapan K3 di Telkom Wila
yah Malang.

1
3. Peserta Calon Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisis dan
memberikan saran atau rekomendasi terkait penerapan K3 di Telkom Wilayah Mal
ang.
4. Memberi masukan terhadap penerapan K3 secara umum di Telkom Wilayah Malan
g yang belum sesuai dengan peraturan.

1.3. RUANG LINGKUP


Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan dengan obeservasi yang dilakukan melalui
video dan wawancara dengan narasumber mengenai penerapan hal sebagai berikut:
1. K3 Lingkungan Kerja
2. K3 Kesehatan Kerja

1.4. DASAR HUKUM


Adapun Undang Undang serta Peraturan Pemerintah yang mendasari Analisa observasi
penerapan K3 pada Praktek Lapangan Kerja Lapangan di PT. Telkom Indonesia Kantor
Witel Malang adalah sebagai berikut:
1.4.1. K3 Lingkungan Kerja
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PERMENAKER No. PER-05/MEN/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
• KEPMENAKER NO. KEP-187/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
di Tempat Kerja

1.4.2. K3 Kesehatan Kerja


• Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PERMENAKERTRANS No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
• PERMENAKERTRANS No. Per/01 /MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan
Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
• Keputusan Direktur NO.KEP.53/DJPPK/VIII/2009 tentang Pedoman Pelatihan dan
Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 08/Men/VII/2010 tentang
Alat Pelindung Diri.

2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1. PROFIL PERUSAHAAN


2.1.1 Profil Singkat Perusahaan
PT. Telkom Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi dan jaringan telekomunikasi di
Indonesia. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,
TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang
berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh
dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun
masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Salah satu cabang PT Telkom
yang ada dimalang yang menjadi bahan observasi penegakan k3 adalah PT. Telkom
Indonesia kantor Witel Malang

Gambar 2.1 PT. Telkom Indonesia kantor Witel Malang

Plasa Telkom Group Malang merupakan salah satu kantor dan Gedung Telkom terbesar
di kota Malang. Dengan sembilan lantai yang berdiri kokoh, Plasa Telkom Malang menjadi
salah satu Gedung tertinggi yang beralamatkan Jl. A. Yani No.11, Blimbing, Kec. Blimbing,
Kota Malang, Jawa Timur 65126, Indonesia. Kantor PT. Telkom Indonesia untuk wilayah
Kota Malang, Jawa Timur. Kantor ini melayani berbagai keperluan pelanggan telkom
terhadap produk-produk telkom. Beberapa layanan yang tersedia yaitu pengajuan jaringan
internet telkom, telkom indie home, jaringan tv kabel dan pemasangan jaringan telepon.

3
Kantor ini juga dapat menerima aduan atau keluhan jika ada masalah pada jaringan telkom
pelanggan. Pengaduan juga dapat dilakukan via online baik dari website, telkom online lewat
sosial media resmi telkom dan kontak telkom care / service. Informasi mengenai kuota
telkom billing atau paket-paket jaringan internet juga dapat didapatkan melalui kontak, sosial
media dan kantor resmi telkom.

2.1.2. VISI dan MISI


Berikut merupakan VISI dan MISI yang diterapkan dan diimplementasikan dari PT
Telkom Indonesia :
VISI : Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat
MISI :
1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang
berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik

2.1.3 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi di Witel Malang digambarkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Witel Malang

4
Dalam rangka menerapkan K3 di lingkungan kerja Witel Malang, telah dibuat
organisasi P2K3 yang strukturnya digambarkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi P2K3 Witel Malang

2.2. FASILITAS K3 PERUSAHAAN


PT. Telkom Witel Malang mempunyai bangunan gedung berlantai 9, yang beralamatkan
di Jl. A. Yani no. 11, Blimbing, Kota Malang, dengan jumlah karyawan TelkomGroup
sebanyak 1318 orang, terdiri dari 1186 karyawan dan 132 karyawati.
Fasilitas dan ruangan yang dimiliki :
1. Plasa Telkom
2. Poliklinik
3. Kantin
4. Ruang Mesin Lift
5. Ruang Pompa
6. Ruang Tandon Air
7. Ruang Genset
8. Ruang Gardu PLN
9. Ruang Kontrol Genset
10. Area Centre Point
11. Ruang Security
12. Area Parkir

5
2.3 Informasi Teknis
PT. Telkom Witel Malang mempunyai bangunan gedung berlantai 9, yang beralamatkan
di Jl. A. Yani no. 11, Blimbing, Kota Malang, dengan jumlah karyawan TelkomGroup
sebanyak 1318 orang, terdiri dari 1186 karyawan dan 132 karyawati.
Informasi teknis yang dimiliki :
1. Tersedia Klinik Perusahaan
2. Petugas P3K yang berjumlah 13 Orang dengan seritifikasi
3. Tenaga dokter yang sudah bersertifikasi Hyperkes
4. Tersedia kotak P3K berjumlah 26 kotak, dengan isi yang sesuai dengan kotak B
5. Sudah terbentuk P2K3 dalam perusahaan
6. Perusahaan sudah mempunyai Ahli Lingkungan
7. Petugas ahli kimia
8. Petugas ahli lingkungan
9. Memiliki toilet dengan jumlah 30 toilet dalam satu Gedung

2.4. Temuan Yang Sesuai


Setelah melakukan observasi terhadap video dan melakukan wawancara kepada
narasumber, di Telkom Wilayah Malang terdapat beberapa temuan yang sudah sesuai atau po
sitif dengan ketentuan K3. Beberapa temuan yang sudah sesuai diantaranya:
Petugas melakukan safety breafing
1. Pada perusahaan telah dilakukan MCU untuk awal, khusus dan berkala
2. Perusahaan Menyediakan alat pelindung diri
3. Perusahaan menyediakan air minum
4. Perusahaan menyediakan AC pendingin ruangan
5. Perusahaan menyediakan klinik
6. Toilet yang terpisah antara pria dan wanita
7. Terdapat ventilasi udara pada toilet
8. Pencahayaan yang sesuai pada kantin
9. Tersedia kantin diperusahaan
10. Terdapat kotak P3k
11. Tersedia fasilitas isi P3K dengan tipe B
Tersedia tempat APD
12. Memiliki toilet sejumlah 30 jamban

6
13. Terdapat peredam suara pada ganset
14. Terdapat fasilitas cuci tangan
15. Tersedia tempat sampah sesuai dengan jenisnya

2.4. Temuan Yang Tidak Sesuai


Setelah melakukan observasi terhadap video dan melakukan wawancara kepada
narasumber, di Telkom Wilayah Malang terdapat beberapa temuan yang belum sesuai atau ne
gatif dengan ketentuan K3. Beberapa temuan yang belum sesuai diantaranya:
1. Chemical dibawah westafel yang tidak berlabel
2. Tempat pembuangan limbah tidak meiliki cover
3. Tempat pembangan limbah berdekatan dengan kantor
4. Air minum dekat dengan sumber listrik
5. Kurangnya pencahayaan pada lobby
6. Pintu darurat ditahan dengan paving
7. Terdapat genangan air dan sampah
8. Terdapat genangan oli dan besi yang berserakan
9. Kursi ruang tunggu kurang ergonomis
10. APD tidak berada pada tempat yang seharusnya
11. Kurangnya penerangan pada ruang pipa
12. Tidak tersedia tempat sampah untuk pembalut wanita
13. Pekerja tidak memakai APD
14. Penempatan sampah yang tidak sesuai
15. Perusahaan belum melakukan riksa uji untuk kebisingan
16. Apar diletakan dilantai

7
BAB III
OBSERVASI DAN ANALISA TEMUAN

3.1 OBSERVASI
Observasi dilakukan dengan metode mengidentifikasi melalui video khususnya pada 2
(dua) aspek Objek Observasi yaitu K3 Lingkingan Kerja da KE Kesehatan Kerja. Hasil dari
observasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) temuan yakni temuan sesuai dan temuan tidak sesu
ai. Adapun temuan-temuan yang ditemukan di lapangan sebagai berikut:
1. K3 Lingkungan Kerja
a. Temuan Sesuai
b. Temuan Tidak Sesuai
2. K3 Kesehatan Kerja
a. Temuan Sesuai
b. Temuan Tidak Sesuai

3.2 ANALISA TEMUAN SESUAI

Setelah melakukan observasi, ditemukan beberapa temuan yang sudah sesuai dengan
ketentuan K3 di lokasi perusahaan tersebut. Berikut merupakan data analisa :

HASIL
NO LOKASI MANFAAT DASAR HUKUM
TEMUAN
UU Nomor 1 Tahun 1970
Untuk tentang keselamatan kerja
Perusahaan mengetahui pasal 3ayat 1 poin a
melakukan kondisi
MCU kepada Kesehatan Permenaker no.2 tahun 1980
1. Based on wawancara karyawan tenaga kerja tentang pemerikasaan
MCU awal, pada saat Kesehatan tenaga kerja
berkala dan sebelum bekerja dalam penyelengaraan
khusus dan setelahKesehatan kerja Pasal 2 Ayat
bekerja 1 dan 3, Pasal 3 ayat (1) dan
Pasal 5 ayat (1)
UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 ayat 1 poin a
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

Permenaker no.2 tahun 1980 tentang pemerikasaan Kesehatan tenaga kerja dalam penyelengaraan
Kesehatan kerja Pasal 2 Ayat 1 dan 3, Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1)
Pasal 2 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar tenaga kerja yang diterima berada
dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang
akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja yang

8
lain-lainnya dapat dijamin
3) Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran
jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan
lain yang dianggap perlu

Pasal 3 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan Berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan
usahausaha pencegahan.

Pasal 5 ayat 1
(1) Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
1. Pihak Pegawai baru UU Nomor 1 Tahun 1970
perusahaan dan tamu tentang keselamatan kerja
memberikan menjadi Pasal 9
safety mengerti
breafing potensi bahaya PP Nomor 50 tahun 2012
kepada yang ada pada Penerapan SMK3 pasal 8
pengawai lokasi tersebut
baru dan tamu
yang ada di
perusahaan
tentang
potensi
bahaya pada
perusahaan
UU No. 1/1970 tentang keselamtan kerja Pasal 9
Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
a. Kondisi – kondisi dan bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja nya
b. Semua pengaman dan alat – alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja nya
c. Alat pelindung diri bagi yang bersangkutan
d. Cara dan sikap dan aman dalam melakukan pekerjaan

PP Nomor 50 tahun 2012 pasal 8


Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/
buruh, orang lain selain pekerja / buruh yang berada diperusahaan, dan pihak lain yang terkait.

2. Pihak Untuk UU No 1 Tahun 1970


perusahaan mengurangi tentang keselamatan kerja
menyediakan resiko Pasal 13
APD berupa kecelakaan
pelindung kerja yang ada Permenaker Nomor
kepala yang di area PER.08/MEN/VII/2010
berwarna biru perusahaan tentang Alat Pelindung Diri
bagi tamu/ Pasal 4 ayat (1) huruf (p)
pekerja baru
yang akan
memasuki

9
perusahaan
UU No. 1/1970 tentang keselamatan kerja Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan;

Permenaker No. PER.08/MEN/VII/2010 Pasal 4 ayat 1 huruf p:


APD wajib digunakan ditempat kerja dimana: poin (p). dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan,
penyelidikan atau riset yang menggunakan alat teknis
3. Perusahaan Untuk UU No 1 Tahun 1970
menyediakan mencegah PAK tentang keselamatan kerja
air minum yang di Pasal 3 ayat (1) huruf l
untuk akibatkan dari
karyawan/ dehidrasi dan PP Nomor 8 tahun 2019
tenaga kerja menjaga kondisi Tentang Kesehatan kerja
Kesehatan Pasal 2 ayat 2

Permenaker No. 5 Tahun


2018 Tentang keselamatan
dan Kesehatan lingkungan
kerja Pasal 9 ayat 5 E
UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) huruf l
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk memelihara
kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.

PP Nomor 8 tahun 2019 Tentang Kesehatan kerja Pasal 2 ayat 2


Penyelenggaraan Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya:
a. pencegahampenyakit;
b. peningkatrrn kesehatan;
c. penanganan penyakit; dan
d. pemulihan kesehatan.

Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan lingkungan kerja Pasal 9
ayat 5 E
Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 melalui : menyediakan air minum

4. Perusahaan Dengan suhu UU No 1 Tahun 1970


menyediaakan ruangan yang tentang keselamatan kerja
AC untuk stabil tidak Pasal 3 ayat (1) huruf J dan
pengatur suhu panas akan K
ruangan meningkatkan
kinerja Permenaker No. 5 Tahun
karyawan 2018 Tentang keselamatan
dan Kesehatan lingkungan
kerja Pasal 40

UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) huruf J


Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk menyelenggarakan

10
suhu dan lembab udara yang baik dan menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan lingkungan kerja Pasal 40
Pengendalian sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 dilakukan melalui : menghilangkan sumber
panas atau sumber dingin dari tempat kerja
1) Suhu ruangan nyaman harus di pertahankan dengan ketentuan
a. Suhu kering 23 derajat celcius – 26 derajat celicus dengan kelembabab 40% - 60%
b. Perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi 5 derajat celcius

5. Perusahaan Ketika ada UU No 1 Tahun 1970


menyediakan kecelakaan atau tentang keselamatan kerja
klinik bagi sakit pada Pasal 3 ayat (1) huruf H
Tenaga kerja tenaga kerja
akan cepat Permen Nakertrans
tertangani No.03/MEN/1982 tentang

pelayanan Kesehatan kerja


Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4

PP Nomor 8 Tahun 2018


tentang Kesehatan kerja
Pasal 12

UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 3 ayat (1) huruf H


Dengan peraturan perundang di tetapkan syarat – syarat keselematan kerja untuk : mecegah dan
mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun pschis, peracunan, infeksi dan
penularan.

Permen Nakertrans No.03/MEN/1982 tentang pelayanan Kesehatan kerja Pasal 3 ayat (2) dan
Pasal 4
Pengurus wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
Pasal 4
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan suatu
Pelayanan Kesehatan Kerja. (
2) Direktur mengesahkan cara penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan
keadaan

PP Nomor 8 Tahun 2018 tentang Kesehatan kerja Pasal 12


(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal t huruf b dapat berbentuk
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
lanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan melalui kerja sama dengan

11
pihak lain.
(3) Jika penyelenggaraan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja melakukan upaya penanganan
penyakit dan pemulihan kesehatan maka di Tempat Kerja harus tersedia Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Terdapat Klasifikasi toilet UU No 1 Tahun 1970 tentang


toilet yang sesuai gender Keselamatan Kerja Pasal 3
dipisahkan berguna untuk ayat (1) huruf l serta Pasal 13
antara laki- meminimalisir
laki dan kejadian yang UU No 13 tahun 2013 tentang
perempuan tidak diinginkan Ketenagakerjaan Pasal 86
dan juga ayat (1) huruf a
menjaga
kebersihannya Permenaker No 5 tahun 2018
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Pasal 34 ayat (3)
UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) huruf l:
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk memelihara
kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.

UU No. 13 tahun 2013 Pasal 86 ayat (1) huruf a:


Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja.

Permenaker No 5 tahun 2018 Pasal 34 ayat (3):


Penempatan Toilet harus terpisah antara laki laki, perempuan, dan penyandang cacat, serta diberikan
tanda yang jelas.
7. Pada kamar Mengurangi bau UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
mandi klini yang tidak ayat 1 huruf j dan k
tersedia sedap dan
ventilasi memberikan PERMENAKER
udara yang oksigen yang No. 5 tahun 2018
sangat baik cukup pasal 34 1d
Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

PERMENAKER No. 5 tahun 2018 pasal 34 1g


Memiliki sirkulasi udara yang baik

8. Pencahayaan Membuat UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3


yang sesuai Tenaga kerja ayat 1 huruf i
pada kantin menjadi nyaman
100 lux dan PERMENAKER NO 5
produktivitas Tahun 2018 Pasal 18,
meningkat Lampiran II Standart

12
pencahayaan
UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 18


(1) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan
apabila pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas cahaya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 16 ayat (4)
9. Tersedia Pengurus dapat UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
kantin yang mudah ayat 1 huruf l
sesuai mengontrol gizi
kepada tenaga Permenaker no 03 tahun
kerja 1982
Undang-Undang No. 1 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1 huruf l
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja :
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

Permenaker no 03 tahun 1982


Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi:
i. Memberikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat
pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja

10 Terdapat Menjadi UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3


kotak P3K pertolongan ayat 1 huruf e
beserta isi pertama bagi
perlengkapan para pekerja PERMENAKERTRANS No.
jika terjadi Per.15 /MEN/VIII/2008
kecelakaan pasal 2
kerja
Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1
e. memberi pertolongan pada kecelakaan

PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal 2


1 Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja.
2 Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
11 Tersedia Mempermudah UU No 1 Tahun 1970 pasal 3
fasilitas isi petugas P3K ayat 1 huruf e
P3K yang Ketika terjadi
sesuai dengan kecelakaan PERMENAKERTRANS No.
kotak kelas B kerja Per.15 /MEN/VIII/2008
pasal 10
Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1
e. memberi pertolongan pada kecelakaan

PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal 10


b. isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Menteri ini dan tidak boleh diisi
bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja

13
12 Terdapat Untuk merawat UU No 1 Tahun 1970 bab 10
tempat APD dan menjaga pasal 14 poin c
yang sesuai APD, agar tidak
cepat rusak No.PER-08/MEN/VII/2010
Pasal 7

UU No. 1 tahun 1970 bab 10 pasal 14 poin c


Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yangdiwajibkan pada tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli keselamatan kerja.

No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 7
2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penggunaan, perawatan dan penyimpanan
12 Based on wawancara Fasilitas toilet Memudahkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
berjumlah 30 dalam mencari ayat 1 poin L
jamban, toilet dan tidak
sesuai dengan terjadi antri di Permenaker 5 tahun 2018
jumlah toilet tentang keselamatan dan
pegawai yang Kesehatan kerja , lingkungan
masuk per kerja Pasal 34 ayat 5a
shif 400 orang
UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 poin L
l. memeliharan kebersihan, Kesehatan dan ketertiban

Permenaker 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan Kesehatan kerja , lingkungan kerja Pasal
34 ayat 5a
Untuk menjamin kecukupan atas kebutuhan jamban dengan tenaga kerja dalam satu waktu kerja,
harus memenuhi kententuan sebagai berikut :
a. Untuk 1 (satu) sampai 15 (lima belas) orang = 1 (satu) jamban
13 Terdapat Terhindar dari UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
peredam suara kebisingan ayat 1 huruf h
pada ruang suara dan
ganset meminimalisir Permenaker no 5 tahun 2018
potensi bahaya pasal 10 ayat (4 a dan c)
penyakit akibat
kerja
Undang-Undang No.1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf h
1.Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
peracunan, infeksi, dan penularan.

Permenaker no 5 tahun 2018 pasal 10 ayat 4 (a dan c)


4. pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilakukan dengan melaksanakan program
pencegahan penurunan pencegahan dengan:
a. menghilangkan sumber kebisingan dari tempat kerja
c. memasang pembatas, peredam suara, penutupan sebagian atau seluruh alat

14
14 Terdapat Menerapkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
fasilitas cuci protokol ayat 1 huruf l
tangan/ kesehatan
wastafel, diharapkan Undang-Undang Nomor 4
sabun dan tisu dapat Tahun 1984 pasal 1
di depan pintu meminimalisir
masuk resiko dan SURAT EDARAN NOMOR
dampak HK.02.01/MENKES/335/202
pandemic 0
COVID-19
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 pasal 1


Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/335/2020


Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja dan
konsumen/pelaku usaha.
15 Tersedia Agar kebersihan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3
klasifikasi lingkungan ayat 1 huruf l
tempat perusahaan
sampah selalu terjaga PERMENAKER No 5 tahun
berdasarkan 2018 pasal 37
jenis sampah
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 huruf l
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

PERMENAKER No 5 tahun 2018 pasal 37


(2)Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus:
a.terpisah dan diberikan label untuk sampah organik, non organik, dan bahan berbahaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

3.3 ANALISA TEMUAN YANG TIDAK SESUAI

Setelah melakukan observasi, ditemukan beberapa temuan yang tidak sesuai dengan
ketentuan K3 di lokasi perusahaan tersebut. Berikut merupakan data analisa :
HASIL POTENSI
NO LOKASI SARAN DASAR HUKUM
TEMUAN BAHAYA

15
1 Chemical Dapat Chemical Undang-Undang
di bawah mengakibatk seharusnya No.1 tahun 1970
Westafel an terjadinya disimpan Pasal 3 huruf h
bahaya fisik pada ruangan
khusus dan PERMENAKER
diberi tanda NO 5/2018 Pasal
43 ayat 2

Undang-Undang No.01 tahun 1970 Pasal 3


h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
peracunan, infeksi dan penularan

PERMENAKER NO 5/2018 Pasal 43 ayat 2


(2). a. memissahkan alat, perkakas , dan bahan yang diperlukan atau digunakan;
b. menata alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan posisi yang ditetapkan;

Tempat Dapat Tempat Undang-Undang


2 pembuang menimbulka penyimpanan no. 1 tahun 1970
an limbah n limbah harus pasal 3 haruf g
tidak pencemaran diberikan
memiliki udara secara cover agar Peraturan Mentri
cover atas langsung perubahan Tenaga Kerja
akbiat dari sifat bahan No.5 Tahun 2018
perubahan tidak pasal 3 huruf c
sifat bahan membahayak
menjadi CO2 an Kesehatan
setiap orang
disekitarnya.
Undang-Undang no. 1 tahun 1970 pasal 3
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran

Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 3 huruf c :


Syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat Kerja yang bersih dan sehat

16
3 Terdapat Hal ini dapat Tempat Undang-Undang
tempat mencemari pembuangan No.1 tahun 1970
penampun lingkungan atau Pasal 3 huruf g
gan sekitar secara penyimpanan
limbah langsung limbah harus Peraturan Mentri
yang dipisahakan Lingkungan
berdekata Hidup Dan
n dengan Kehutanan No.12
bangunan Tahun 2020,
perkantor Pasal 12 Huruf a,
an Poin 2

Undang-Undang No.01 tahun 1970 Pasal 3


g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.

Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No.12 Tahun 2020, Pasal 12 Huruf a,
Poin 2
jika bangunan Penyimpanan Limbah B3 dibangun terpisah dari bangunan lain, diberi jarak dengan
bangunan lain paling sedikit 6 (enam) meter

Air Mengakibatk Menjauhkan Undang-Undang


4 minum an konsleting Air minum no. 01 tahun 1970
dekat listrik dan dari sumber pasal 3 ayat 1
dengan bahaya listrik haruf A
sumber kesetrum
listrik Undang-Undang
No.13 Tahun
2003 Pasal 86
ayat 1

Undang-Undang No.01 tahun 1970Pasal 3 ayat 1


l : “memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban”

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 :


Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
5 Ada Dapat Mengganti Undang-Undang
lampu membuat lampu dan No. 01 tahun
yang mata Lelah menyesuaika 1970 Pasal 3 ayat
tidak saat berkerja n penerangan 1 huruf i
menyala karena yang ada di
pada cahaya yang lobby PERMENAKER
lobby di hasilkan NO 5 Tahun 2018
sehingga, tidak Pasal 18

17
peneranga sesuaim
n yang
kurang
dalam
lobby
UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 18


(1) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan
apabila pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas cahaya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 16 ayat (4)
6 Pada Resiko Memberikan Undang-Undang
pintu terjadi close door No.01 tahun
darurat di kecelakaan auto 1970Pasal 3 huruf
tahan oleh karena dapat a
batu tersandung
paving dan Undang-Undang
meperhambat No.13 Tahun
proses 2003 Pasal 86
evakuasi ayat 1

Peraturan Mentri
Tenaga Kerja No.
5 Tahun 2018
pasal 2 , pasal 3
huruf c dan 4
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3
a mencegah dan mengurangi kecelakaan

UNDANG-UNDANG No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 :


Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2


Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 4 : Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan
Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk mewujudkan Lingkungan Kerja yang
aman, sehat, dan nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan
7 Terdapat Bisa Segera Undang-Undang
genangan menyebabka memperbaiki No. 01 tahun
air dan kecelakaan sumber 1970 Pasal 3 ayat
barang – kerja karena kebocoran 1l
barang membuat
yang lantai PERMENAKER
tercecer menjadi licin NO 5 Tahun 2018
di lantai Pasal 30

18
PERMENAKER
No.PER-01/MEN
/1980
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3
l. memelihara kebersihan, Kesehatan dan ketertiban.

PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 30


Lantai sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) huruf b harus:
a. terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan kimia yang merusak
b. datar, tidak licin, dan mudah dibersihkan; dan
c. dibersihkan secara teratur

PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan,
bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan
8 Terdapat Rawan Segera Undang Undang
genangan terpleset dan dibersihkan No 1 Tahun 1970
oli dan mengakibatk dan ayat 3 huruf a dan
besi yang an dikeringkan l.
berseraka kecelakaan agar tidak
n di ruang kerja mengakibatk Permenakertrans
pompa an RI No.
kecelakaan PER-01/MEN/
kerja Tahun 1980,
Pasal 6;
Permenaker RI
No. 12 Tahun
2015, Pasal 1,
ayat 2;

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

Permenakertrans RI No. PER-01/MEN/ Tahun 1980, Pasal 6


Kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-
bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.

Permenaker RI No. 12 Tahun 2015, Pasal 1, ayat 2;


Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber bahaya, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut

19
9 Kursi Jika Sebaiknya UU No 1 Tahun
ruang menunggu dibuatkan 1970 tentang
tunggu terlalu lama, desain yang keselamatan kerja
yang bisa lebih Pasal 3 ayat (1)
kurang menyebabka ergonomis huruf a
ergonomi n kecapean yang
s pada mengakomod
punggung asi sebagian Permenaker
dan tidak ada besar tulang Nomor 5 Tahun
sandaran belakang 2018 tentang
untuk tangan untuk Keselamatan dan
bersandar Kesehatan Kerja
dan ada Lingkungan Kerja
tempat pasal 1 ayat 14.
tangan untuk
bersandar
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf a
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan

Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 1 ayat 14:


Faktor Ergonomi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh
ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban
angkat terhadap Tenaga Kerja ; dan terdapat pada Lampiran 6 Standar Faktor Ergonomi.

10 APD APD dapat Diletakkan Undang-Undang


tidak jatuh dan pada kotak No. 01 tahun
ditempatk mengakibatk penyimpanan 1970 Pasal 3 ayat
an di an kerusakan khusus APD 1 huruf f
tempat atau pecah PERMENAKERT
yang RANS
semestiny No.PER.08/MEN/
a VII/2010 PASAL
7
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
f memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 7
2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penggunaan, perawatan dan penyimpanan

11 Kurangny Berpotensi menembahka UU No. 01 / 1970


a terjadi n cahaya Pasal 3 (i)
peneranga kecelakan buatan
n pada kerja kedalam PERMENAKER
ruang ruangan NO 5 Tahun 2018
pipa untuk Pasal 18
mengurangi
adanya

20
kecelakaan
kerja
UU No. 01 / 1970 Pasal 3
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 18


(1) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan
apabila pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas cahaya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 16 ayat (4)
(2) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh menyebabkan panas yang
berlebihan atau mengganngu KUDR
12 Tidak Dapat Segera UU No. 01 / 1970
disediaka menyebabka menyediakan Pasal 3 ayat 1
n n tempat huruf i
tempat toilet sampah
sampah menjadi PERMENAKER
untuk kotor, NO 5 Tahun 2018
pembuang kotoran Pasal 38
an pembalut
pembalut dibuang
di toilet sembarangan
wanita

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


l. memelihara kebersihan, Kesehatan dan ketertiban.

PERMENAKER No. 5 tahun 2018 Pasal 38


(1)Tempat pembuangan pembalut harus disediakan pada ruang Toilet perempuan.
(2)Tempat pembuangan pembalut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus;
a.terbuat dan bahan yang kedap cairan;
b.dilengkapi dengan penutup; dan
c.diberikan label yang jelas.
(3)Tempat pembuangan pembalut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibersihkan setiap hari

13 pekerja Potensi Perlu UU no. 1 tahun


tidak cidera kepala sosialisasi 1970 bab 9 pasal
mengguna terkait 13
kan APD penggunaan
ditempat APD di Permenaker no. 4
kerja semua tahun 1987 pasal
karyawan 4 ayat 2.b.3

Permenaker trans
no
per .o
8/men/vii/2010
pasal 6
UU no. 1 tahun 1970 bab 9 pasal 13
Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

Permenaker no. 4 tahun 1987 pasal 4

21
3) Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;

PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 6
1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan
APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko
14 Penepatan menyebabka Agar Undang-Undang
tempat n tidak steril Penataan No.01 tahun 1970
sampah barang sesuai Pasal 3 ayat 1
yang prinsip 5R huruf a
tidak
sesuai UU No. 5 tahun
2018 tentang
keselamatan dan
Kesehatan kerja
lingkungan kerja
Pasal 27 ayat 1
poin a dan b

Undang-Undang
No.13 Tahun
2003 Pasal 86
ayat 1

Undang-Undang No.01 tahun 1970Pasal 3 ayat 1


a Mencegah dan mengurangi kecelakaan

UU No. 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan Kesehatan kerja lingkungan kerja
Pasal 27 ayat 1 poin a dan b
Halaman sebagaiamana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2) huruf a harus :
a). bersih, teratata rapi, rata dan tidak becek; dan
b). Cukup luas untuk lalu lintas orang dan barang

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 :


Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

15 APAR Dapat menambahka Undang - Undang


diletakkan mengakibatk n stand No. 01 tahun
dilantai an low back dinding 1970 pasal 3 ayat
tanpa alas pain untuk apar 1 huruf h

PERMENAKERT
RANS
No.PER-04/MEN
/1980 Pasal
8

22
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1
h mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja

PERMENAKERTRANS No.PER-04/MEN/1980 Pasal 8


Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya)
berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry
chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan
tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai.

15 Perusahaa Bisa terjadi Segera UU No.1 Tahun


n belum penyakit melakukan 1970 tentang
melakuka akibat kerja riska uji keselamatan kerja
n riksa uji (Tuli) jika untuk Pasal 3 ayat 1a
untuk mendengarka menghindari
kebisinga n suara potensi PAK PERMENAKER
Based on wawancara
n terlalu keras NO 5 Tahun 2018
di atas Tentang
standart Dba Keselamatan
Kesehatan kerja
lingkungan kerja
Pasal 10
UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 3 ayat 1a
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.

PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Kesehatan kerja lingkungan kerja Pasal 10
(1) Pengukuran dan pengendalian kebisingan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1)
huruf b harus dilakukan pada tempat kerja yang memiliki sumber bahaya kebisingan dari
operasi peralatan kerja
(2) Tempat kerja yang memiliki sumber bahaya. Kebisingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan tempat kerja yang terdapat sumber kebisingan terus – menerus, terputus –
putus, implusif, berualang
(3) Jika hasil pengukuran tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) melebihi NAB harus
dilakukan pengendalian
(4) Pengendalian sebagaiamana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan melaksanakan progam
pencegahan penurunan pendengaran dengan :
a). menghilangkan sumber kebisingan dari tempat kerja
b). mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber kebisingan
c). memasang pembatas, peredam suara, penutupan sebagaimana atau pengaturan waktu kerja
d). mengatur atau membatasi pajanan kebisingan atau pengaturan waktu kerja
e). menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan atau
f). melakukan pengendalian lainya sesuai dengan perkembangan ilmu pengentahuan dan
teknologi

23
24
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Analisa dan observasi Praktek Kerja Lapangan sebagai persyaratan
kelulusan Calon Ahli K3 Umum di PT. Telkom Indonesia Kantor Witel Malang, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penerapan K3 Lingkungan Kerja dan sudah cukup baik, dibuktikan dengan pengunjung
diberikan safety breafing, penerapan protokol kesehatan yang baik, serta tersedianya
fasilitas kesehatan yang memadai dengan tenaga kerja yang sudah tersertifikasi, namun
masih ada aspek-aspek kecil yang harus diperhatikan agar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Penerapan K3 Kesehatan Kerja sudah berjalann dengan baik , dibuktikan dengan
tersedianya klinik sebagai fasilitas kesehata karyawan, terdapat himbauan menggunakan
masker, cuci tangan di pintu masuk klinik.

4.2. SARAN
Dengan selesainya penyusunan Laporan PKL sebagai akhir dari seluruh rangkaian
kegiatan Pelatihan. Dengan demikian saran – saran yang perlu disampaikan kepada beberapa
pihak yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Terkait dengan Chemical dibawah Wastafel, Chemical seharusnya disimpan pada
ruangan khusus dan diberi tanda.
2. Terkait dengan tempat pembuangan limbah yang tidak memiliki Cover atas, seharusnya
tempat pembuangan limbah diberikan Cover agar perubahan sifat bahan tidah
membahayakan kesehatan setiap orang yang ada disekitarnya
3. Terkait dengan air minum yang berdekatan dengan sumber listrik, seharusnya
peletakannya agar di jauhkan dari sumber listrik
4. Terkait dengan pencahayaan yang kurang, agar melakukan penggantian lampu dengan
pencahayaan sesuai dengan permenaker no 5 tahun 2018 lampiran 2 tentang standart
pencahayaan yaitu 100 Lux
5. Terkait dengan Kursi Ruang Tunggu, Sebaiknya dibuatkan desain yang lebih ergonomis
yang bisa untuk bersandar dan ada tempat tangan untuk bersandar

25
6. Terkait dengan penyimpanan alat pelindung diri seperti Safety Helmet, perusahaan harus
menyimpan APD didalam sebuah lemari kaca yang tembus pandang dan dilengkapi
dengan rambu-rambu petunjuk APD
7. Terkait dengan tidak disediakannya tempat sampah di toilet wanita untuk pembuangan
pembalut wanita, seharusnya segera disediakan tempat sampah didalam toilet
8. Terkait dengan ruang pipa yang terkesan gelap, agar menambahkan cahaya buatan
kedalam ruangan
9. Terkait dengan masih ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD di tempat kerja,
perlu dilakukan sosialisasi yang berkesinambungan agar pekerja sadar akan bahaya
kesehatan dan kecelakaan kerja

26
DAFTAR PUSTAKA

1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. PERPRES NO.7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
3. Permenaker RI No. PER. 02/MEN/1992 Tentang tata Cara Penunjukan Kewajiban
Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/ 1987 Tentang Panitia
Pembina K3 Serta Tata Cara Penunjukan Ahli K3 Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
K3
5. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
K3
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per.02/Men/ 1980 Tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.12
Tahun 2020 Tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per.02/Men/ 1980 Tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
10. KEPMENAKER NO. KEP-187/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
di Tempat Kerja
11. Keputusan Direktur NO.KEP.53/DJPPK/VIII/2009 tentang Pedoman Pelatihan dan
Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
12. Per.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan
13. PERMENAKER No. PER-05/MEN/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per-08/MEN/VII/2010 Tentang A
Alat Pelindung Diri
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per-15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Kerja
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.1 Tahun 1976 Tentang Kewajiban pelatihan
hyperkes bagi dokter

27

Anda mungkin juga menyukai