PT. SSI
“JUDUL MATERI”
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu
menyertai dan atas perkenaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) tentang K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran, dan
K3 Instalasi Listrik yang selanjutnya kami susun dalam laporan ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada PT. Kasiromua sebagai penyelenggara
pembinaan calon ahli K3 umum yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
mengikuti pelatihan ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak / Ibu pengawas Dinas
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Tenaga Kerja Indonesia
atas kesempatan dan waktunya memberikan materi pembinaan kepada kami.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyusun berdasarkan kondisi yang telah
kami temui di lapangan di PT. SSI. Penyusunan laporan ini kami laksanakan dengan
penuh semangat dan kerja sama antar kelompok dan juga dengan bantuan berbagai
pihak yang mendukung kami dalam melaksanakan PKL.
Penyusunan laporan ini juga masih jauh dari kesempurnaan baik secara konsep,
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dalam bentuk apapun yang membangun kami dalam memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan PKL tentang K3 Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran, dan K3 Instalasi Listrik yang kami susun ini, dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan untuk para pembaca.
Penyusun
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Point yang harus di jelaskan pada latar belakang :
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pengamatan lapangan dan penyusunan laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini difokuskan K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan
Kebakaran, dan K3 Listrik. Dalam pengamatan dan penyusunan laporan di fokuskan
pada penerapan K3 Konstruksi di proyek adalah agar tidak terjadinya kecelakaan kerja,
tidak ada pencemaran lingkungan, minimalisasi kerugian terhadap aset, dan hasil kerja
dengan mutu terbaik. Penanggulangan kebakaran merupakan segala upaya untuk
menghindarkan terjadinya kebakaran. Seorang pengawas harus mampu menetapkan
rekomendasi syarat apa yang sesuai dengan keadaan yang ditemukan dilapangan saat
melakukan inspeksi. Pelaksanaan K3 listrik di antaranya, perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, pemeliharaan, dalam kegiatan tersebut termasuk pada
pembangkit listrik, transmisi listrik, distribusi listrik, dan pemanfaatan listrik.
D. Dasar Hukum
Beberapa landasan hukum yang dipakai untuk penerapan K3 Konstruksi, K3
Penanggulangan Kebakaran, dan K3 Listrik di PT. Energi Sengkang adalah sebagai
berikut:
1. K3 Konstruksi dan Bangunan
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan pemerintah no 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa
konstruksi
c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
d. Peraturan Pemerintah RI No.36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.01/Men/1980 tentang K3
Kontruksi.
f. Surat Keputusan Bersama Menaker dan MenPU ke 174/1986 dan Nomor
104/KPTS/1986 tentang K3 pada tempat kegiatan kontruksi beserta pedoman
pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan kontruksi.
g. Surat edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/1998 tentang akte pengawasan
proyek kontruksi bangunan.
h. Surat Edaran No.147 Tahun 1997 Dirjen PHI dan Wasnaker Tentang Wajib
Lapor Pekerjaan Proyek Konstruksi Bangunan
i. Intruksi Menaker Nomor Inst.01/1992 tentang pemeriksaan keberadaan unit
organisasi K3.
j. Keputusan direktur jenderal pembinaan pengawasan ketenagakerjaan no
KEP20/DJPPK/VI/2004 tentang sertifikasi kompetensi keselamatan kesehatan
kerja bidang konstruksi bangunan.
k. Keputusan direktur jendela pembinaan pengawasan ketenagakerjaan no
KEP-74/PPK/XII/2013 tentang lisensi keselamatan dan kesehatan kerja
bidang supervisi perancah.
2. K3 Listrik
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Undang-undang No 20 Th 2002 ketenagalistrikan mengenai Pengusahaan
Listrik.
d. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
e. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat Kerja.
f. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
g. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 33 tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
h. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. Per 02/MEN/1989 tentang instalasi
penyalur petir
i. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 SNI 0255:2011.
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No.Kep75/Men/2002
pemberlakuan PUIL 2000 SNI 04-0225-2000.
k. Peraturan Umum Instalsai Listrik (PUIL) 2000 Standard Nasional Indonesia
(SNI) 04-02252000 ditetapkan sebagai standard wajib Keputusan Menteri
Energi & Sumber Daya Mineral No.2046K/40/MEN/2001.
l. Permenaker No.6 Tahun 2017 Tentang K3 Elevator Dan Eskalator
m. Keputusan Dirjen pembinaan pengawasan ketenaga kerjaan dan K3
No.Kep.47/PPK dan K3/VIII/2015 tentang pembinaan calon ahli K3 bidang
listrik
n. Keputusan Dirjen pembinaan pengawasan ketenaga kerjaan dan K3
No.Kep.48/PPK dan K3/VIII/2015 tentang pembinaan Teknisi K3 listrik
3. K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.04/MEN/1980 tentang Syarat-
Syarat Pemasangan Pemiliharaan APAR.
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.02/1983 tentang Instalasi Alarm
Pemadam Kebakaran Otomatis.
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep.186//MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
f. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.
g. Surat edaran mentri ketenagakerjaan RI No.13/Men/XI/2015 tentang
peningkatan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesahatan kerja
bidang penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT Energi Sengkang ('PTES') adalah perusahaan produsen tenaga listrik
independen yang bergerak di bidang produksi dan penjualan tenaga listrik. PT Energi
Sengkang merupakan anak perusahaan dari investor energi asing utama, Energy World
Corporation Limited (‘EWC’), yang berlokasi di Indonesia. Bisnis PT Energi Sengkang
adalah menghasilkan listrik dan menjualnya ke PT PLN Persero ('PLN'). Visi perusahaan
adalah berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
merangsang yang memaksimalkan peluang untuk menghasilkan lebih banyak tenaga
listrik dengan menggunakan teknologi hijau untuk kebutuhan publik melalui jaringan
PLN.
Saat ini PT Energi Sengkang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik 315
MW di Desa Patila, 10 Km dari Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Ada
permintaan yang meningkat untuk pembangkit listrik yang efisien dan bersih di
Indonesia. PT Energi Sengkang bermaksud untuk secara selektif mengembangkan
kapasitas pembangkit listrik baru yang berbahan bakar gas alam di lokasi-lokasi di mana
kemampuan untuk memenuhi permintaan lokal yang meningkat dibatasi oleh
terbatasnya pasokan bahan bakar dan kapasitas pembangkitan yang ada saat ini.
B. Kondisi di Lapangan
Kondisi lapangan pada PT Energi Sengkang saat ini masih berjalan dengan baik
dan sudah menerapkan system kerja yang mengacu pada system management K3 baik
di bagian luar bangunan maupun dibagian dalam bangunan secara keseluruhan. Diman
Area dalam perusahaan sangat bersih dan tertata rapih, dan mempunyai manajemen
atau pengeloalan yang sangat bagus sehingga alat alat dalam perusahaan sangat
terawat seperti area ruang panel, area HRSG/Boiler, area Chemical Storage. Area TPS
B3.
C. Temuan
1. Temuan Positif
2. Temuan Negatif
b. Belum terlihat peta evakuasi serta penandaan jalur evakuasi terlalu kecil
A. Analisa Temuan K3
a. Temuan Positif
1. K3 Konstruksi bangunan
No. Dokumentasi Analisa Saran Dasar Hukum
2. K3 Penangulangan Kebakaran
perawatan PER.04/MEN/1980
dalam seluruh
dengan baik Tentang Syarat-
lokasi PT. Energi
Syarat
Sengkang. Melakukan
Pemasangan dan
APAR pemeriksaan
Pemeliharaan Alat
ditempatkan kondisi tabung
Pemadam Api
pada posisi yang dan Ringan
mudah dilihat, perlengkapan (Pasal 4 Ayat 1, dan
mudah dicapai lainnya secara Pasal 6 Ayat 1)
dan diambil. berkala
Kepmenaker RI No.
APAR dipasang KEP. 186/MEN/1999
menggantung
Tentang Unit
pada dinding
dengan Penanggulangan
ketinggian yang Kebakaran di
sesuai Tempat Kerja.
4. Terdapat 70 unit Melakukan Permen No. 02
Grounding dan perawatan Tahun 1989 (pasal 28
penyalur petir pada terhapa box – 34) tentang
pengawasan instalasi
keseluruhan area control dan penyalur petir
power plant. Agar melakukan
bangunan dan para pengujian nilai Peraturan Menaker
kerja aman dari hambatan No.31 Tahun 2015
energi petir (resistant) secara Tentang pengawasan
instalasi penyalur petir
berkala
3. K3 Listrik
No. Dokumentasi Analisa Saran Dasar Hukum
b. Temuan Negatif
1. K3 Konstruksi bangunan
2. K3 Penangulangan Kebakaran
No. Dokumentasi Analisa Potensi Saran Dasar Hukum
Bahaya
1 Refil Foam Sulit Melakukan Peraturan Menteri
Station memadamkan isi ulang Tenaga Kerja RI
Melebihi 5 Kebakaran media No.Per.04/MEN/19
tahun hingga pemadam 80 pasal 11, ayat
meluasnya api. Serta 1Tentang Syarat-
kebakaran Syarat
melakukan pemasangan dan
apabila terjadi pengecekan pemeliharaan Alat
kadaluarsa Pemadam Api
berkala.
Ringan
APAR
3. K3 Listrik
No. Dokumentasi Analisa Potensi Saran Dasar Hukum
Bahaya
A. Rekomendasi
Dari hasil PKL Virtual yang kami lakukan ada beberapa rekomendasi yang
perlu kami sampaikan di antaranta:
1. Pengecatan rutin terhadap tembok-tembok yang sudah mengalami
penjamuran agar terlihat lebih rapi dan menghindari timbul dan
berkembang nya jamur di area Gedung
2. Pembuatan dan pemasangan peta atau denah titik hydran dan apar
pada area2 yang sering di lalui agar mempermudah pelaksanaan
penanggulangan kebakaran dan melakukan evakuasi.