Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

PT. HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA

BIDANG K3 INSTALASI LISTRIK DAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE – 226

KELOMPOK 2

1. AKHMAD SYAHRUL ‘AZIZI


2. ARISTO AFKAR BARIN
3. FATHIMAH AZ ZAHRA GHASSANI
4. FIQIH DWIKI LAKSANA
5. ISTIQLAL FAUZAN HIDAYAT
6. KELVIN FEBRY KUSTRIYANTO
7. NOVITA FAJRIN NURHANIFAH

PENYELENGGARA

PT. GARUDA SISTRAIN INTERINDO


Yogyakarta, 30 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 1

A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------------------- 1


B. Maksud dan Tujuan -------------------------------------------------------------------- 1
C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------- 2
D. Dasar Hukum --------------------------------------------------------------------------- 3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ------------------------------------------------------------ 4

A. Gambaran Umum Tempat Kerja ------------------------------------------------------ 4


1. Profil Perusahaan --------------------------------------------------------------------- 4
2. Visi dan Misi -------------------------------------------------------------------------- 4
3. Alur proses produksi ---------------------------------------------------------------- 5
4. Luas Area pabrik Dan Jumlah tenaga kerja --------------------------------------- 5
B. Temuan Hasil Observasi ---------------------------------------------------------------- 6
1. Temuan Positif ----------------------------------------------------------------------- 6
2. Temuan Negatif ---------------------------------------------------------------------- 12

BAB III ANALISA-------------------------------------------------------------------------------- 13

A. Analisa Temuan Positif ---------------------------------------------------------------- 13


B. Analisa Temuan Negatif --------------------------------------------------------------- 25

BAB IV PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------ 28

A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------ 28
B. Saran ------------------------------------------------------------------------------------- 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan
dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan (Sucipto, 2014). Menurut Undang-Undang RI No. 13 tahun
2003 Pasal 35 ayat 3 menyatakan bahwa mempekerjakan tenaga kerja berarti wajib
memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
Penerapan K3 sangat penting untuk dilaksanakan pada semua bidang pekerjaan
tanpa terkecuali karena dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
maupun penyakit akibat melakukan kerja (Haslindah, 2022). Menurut Hasibuan (2020)
pencegahan kecelakaan berhubungan dengan masalah keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja mengacuh dan bertitik tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan, yaitu
pengendalian semua yang berkaitan dengan sebab kecelakaan dan berpotensi dapat
meminimalkan penyebab kecelakaan.
Kecelakaan kerja terjadi karena kondisi bahaya yang berhubungan dengan cara
kerja, mesin, lingkungan kerja, sifat pekerjaan dan proses produksi. Kecelakaan bisa
timbul akibat adanya sentuhan langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan
prosedur dari pemasangan instalasi, oleh karena itu perlu diperhatikan hal – hal yang
berkaitan dengan bahaya listrik. Upaya untuk mengurangi terjadinya potensi bahaya, dan
resiko kerja sehingga perlunya perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan,
pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian berdasarkan Peraturan Menteri Tenagakerjaan
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Listrik di Tempat kerja.
Penanggulangan Kebakaran adalah upaya pencegahaan terjadinya kebakaran sesuai
dengan persyaratan keselamatan kerja yang tertuang dalam UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja Pasal 3 bahwa dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat

1
keselamatan kerja untuk: a) mencegah dan mengurangi kecelakaan; b) mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran; c) mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan; d) memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya. Sejalan dalam Kepmenaker Nomor 186 Tahun
1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat Kerja pada Bab I Pasal 2 Ayat 1
dijelaskan bahwa pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat kerja yang mana salah satunya terdiri atas
penyelenggaraan pelatihan penanggulangan kebakaran secara berkala dan suatu instansi
tempat kerja membentuk unit penanggulangan kebakaran.
Berdasarkan latar belakang diatas untuk mengidentifikasi penerapan norma K3 di
bidang instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran maka disusunlah Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pelaksanaaan pelatihan K3 Umum Sertifikasi Kementerian Ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh PT. Garuda Systrain Interindo. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dilaksanakan di PT. Homeware International Indonesia yang berlokasi di Kabupaten
Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT
Homeware International Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan K3 di bidang instalasi listrk dan penanggulangan
kebakaran di PT. Homeware International Indonesia
2. Sebagai salah satu persayaratan untuk mendapatkan sertifikasi kementerian
ketenagakerjaan RI sebagai calon ahli K3 Umum

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan di PT. Homeware
Indonesia International yang berlokasi didaerah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, pada hari Jumat 30 Juni 2023 pukul 08.00- 11.00 yang meliputi :
1. Penerapan K3 di bidang Instalasi Listrik di PT. Homeware Indonesia International
2. Penerapan K3 di bidang Penanggulangan Kebakaran di PT. Homeware Indonesia
International

2
D. Dasar Hukum
A. Dasar Hukum K3 Instalasi Listrik
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik Di Tempat Kerja
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per.02/Men1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan kesehatan Kerja Teknisi Listrik
6. Keputusan Dirjen Binwasnaker dan K3 No Kep 47/PPL&K3/VIII/2015 tentang
Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik
7. Keputusan Dirjen Binwasnaker dan K3 No Kep 48/PPL&K3/VIII/2015 tentang
Pedoman Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum

B. Dasar Hukum K3 Penanggulangan Kebakaran


1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 4 Tahun 1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 2 Tahun 1983 tentang Instalasi alarm
Kebakaran Automatik
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 186 Tahun 1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
5. Instruksi Menteri Tenaga Kerja Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan
Khusus Kesehatan dan Keselamatan Kerja Penanggulangan Kebakaran

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


1. Profil Perusahaan
PT. Homeware Internasional Indonesia (PT.HII) berdiri sejak tahun 1998
memiliki tiga pabrik yaitu di Tangerang, Cirebon dan Sleman. PT HII yang ada di
Kabupaten Sleman berdiri sejak tahun 2004. Pabrik ini telah bekerja dengan
supplier besar yang ada di Amerika, Eropa dan Asia dengan menawarkan solusi
bisnis kepada pelanggan yang meliputi desain, sumber dan pembuatan aksesoris
rumah dan furnitur berkualitas tinggi. PT. HII telah mengembangkan banyak dalam
“Supply chain Management” meliputi pemantauan cermat kualitas serta
pengiriman tepat waktu yang di kelola di seluruh sumber daya manusia yang terkait.
Pekerjaan yang telah dilakukan untuk menetapkan standar tertinggi untuk ETI
(Ethical Trading Initiative) seperti yang disyaratkan oleh banyak pelanggan.
Perusahaan telah membangun jaringan luas pekerja lapangan spesialis di setiap
bidang mana keterampilan para pengrajin disesuaikan dengan varietas bahan baku
yang tersedia di wilayah mereka. Ini dilakukan untuk mengakomodasi pekerjaan
dengan semua bahan alami yang asli Indonesia.

Gambar 1.1 Logo PT Homeware Indonesia International


2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dengan mengutamakan desain,
pengembangan sumber daya manusia, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
b. Misi
1) Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan
2) Mengembangkan sistem manajemen yang relevan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas

4
3) Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi stakeholder dan
kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan
4) Komitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan.
5) Memperkuat kolaborasi dengan supplier melalui komunikasi dan kerjasama
yang lebih baik
6) Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk menghadapi
persaingan regional maupun global.
3. Alur Proses Produksi

Gambar 1.2 Alur Proses Produksi


4. Luas Area pabrik dan Jumlah tenaga kerja
PT. Homeware International Indonesia berlokasi di Jl. Prambanan Piyungan,
Km. 3.5 Bokoharjo Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta
dengan luas wilayah pabrik 9.309 m². Jumlah tenaga kerja laki – laki sebanyak 48
orang dan perempuan sebanyak 13 orang.

5
B. Temuan Hasil Observasi
1. Temuan Positif

No Temuan Dokumentasi

K3 Instalasi Listrik

1. Terdapat ahli K3 Listrik

2. Kondisi panel listrik aman terkunci

Genset diletakkan di ruang terpisah


3.
dan tertutup, dan dilakukan riksa uji

6
Terdapat laporan hasil pemeriksaan
4.
dan pengujian instalasi K3 listrik

Terdapat laporan hasil pemeriksaan


5. dan pengujian generator listrik/
genset

Generator listrik/genset telah


dilakukan uji riksi 1 tahun sekali
6. Informasi berdasarkan narasumber
pengecekan 1 bulan sekali dan
visual penggunaan setiap hari

7. Terdapat instalasi penyalur petir

7
Terdapat laporan hasil pemeriksaan
8. dan pengujian K3 instalasi
penyalur petir

Terdapat rambu peringatan tentang


9.
penggunaan listrik

Instalasi pembangkit listrik sudah


bersertifikat laik operasi dan
10
memiliki operator listrik yang
bersertifikat

K3 Penanggulangan Kebakaran

Jumlah APAR sesuai dengan luas


1. bangunan dan penempatan sudah
sesuai regulasi

8
Cheklist Inspeksi APAR sudah
2.
tersedia

Sign dan cara penggunaan APAR


3.
sudah tersedia

4. Terdapat alarm kebakaran

5. Terdapat emergency lamp

6. Jalur evakuasi sudah tersedia

9
Terdapat tim pemadam kebakaran
7. bersertifikat petugas peran
kebakaran

Terdapat titik kumpul evakuasi di


8.
area pabrik

Terdapat fire drill dan emergency


9. drill secara rutin dilaksanakan 6 Berdasarkan informasi dari narasumber.
bulan sekali

10. Terdapat safety sign

10
11. Terdapat denah jalur evakuasi

Struktur organisasi evakuasi


12.
tanggap darurat

Terdapat thermatic (Sprinkle


13.
Portable)

14. Terdapat smoke detector

11
2. Temuan Negatif

No Temuan Dokumentasi

K3 Instalasi Listrik

Terdapat stop kontak yang tidak


1.
layak

K3 Penanggulangan Kebakaran

Penempatan APAR tidak sesuai


1.
dengan ketentuan regulasi

2. APAR yang masih tersegel

12
BAB III

ANALISA

A. Analisa Temuan Positif


1. Hasil Temuan Positif K Instalasi Listrik

No Dokumentasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-


undangan
1 Memiliki ahli Sebagai bahan Keputusan Direktur
k3 spesialis atau laporan saat Jenderal Pembiaan
bidang listrik audit Hubungan Industrial
dilaksanakan dan Pengawasan
Ketenagakerjaan
Nomor 311 tahun 2022
Tentang Sertifikat
Kompetensi
Keselamatan Kerja
Teknisi Listrik

Menetapkan :

a. Untuk
mendapatkan
sertifikat dan
lisensi
sebagaimana
dimaksud pada
amat pertama,
teknisi listrik wajib
mengikuti
pembinaan
keselamatan dan
kesehatan kerja
listrik dan
dinyatakan lulus

13
2 Kondisi panel Sebagai penyalur Permenaker Nomor 12
listrik dalam listrik di PT. Tahun 2015 Tentang
keadaan Homeweare Keselamatan Dan
tertutup dan Indonesia Kesehatan Kerja
terkunci Listrik Di Tempat
Kerja

Pasal 4 ayat 2 point a

Persyaratan k3
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan pada
kegiatan :

a. Pembangkit listrik

3 Genset telah Memastikan Permenaker Nomor 12


dilakukan uji kondisi genset Tahun 2015 Tentang
riksi 1 tahun dalam keadaan Keselamatan Dan
sekali baik Kesehatan Kerja
pengecekan 1 Listrik Di Tempat
bulan sekali Kerja
dan visual
penggunaan Pasal 9 ayat 3
setia hari Pemeriksaan dan
pengujian
sebagaimana
dimaskud pada ayat
(1) dan ayat (2) wajib
dilakukan pada
perencanaan,
pemasangan,
penggunaan,
perubahan, dan
pemeliharaan untuk
kegiatan
pembangkitan,
trasmisi, distribusi dan
pemanfaatan listrik

14
4 Hasil riksa uji Sebagai bahan Permen No. 33 Tahun
K3 listrik atau laporan saat 2015 tentang
audit perubahan atas
dilaksanakan peraturan Menteri
ketenagakerjaan No. 1
Tahun 2015 Tentang
keselematan dan
Kesehatan kerja listrik
di tempat kerja

5 Hasil riksa uji Sebagai bahan Permen No. 33 Tahun


Motor Diesel atau laporan saat 2015 tentang
Penggerak audit perubahan atas
Generator dilaksanakan peraturan Menteri
listrik/ Genset ketenagakerjaan No. 1
Tahun 2015 Tentang
keselematan dan
Kesehatan kerja listrik
di tempat kerja

15
6 Hasil riksa uji Sebagai bahan Permen No. 31 Tahun
K3 Instalasi atau laporan saat 2015 tenang
penyalur petir audit perubahan atas
dilaksanakan peraturan Menteri
tenaga kerja nomor per
: 02/Men/1989 tentang
pengawasan instalasi
penyalur petir

7 Terdapat Rambu K3 ini UU No.1 Tahun 1970


rambu hemat sebagai informasi Tentang keselamatan
listrik atau pengingat kerja Pasal 14 huruf b
bagi pekerja juga disebutkan bahwa
pengurus diwajibkan
memasang dalam
tempat kerja yang
dipimpinnya, semua
gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan
dan semua bahan
pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat
yang mudah dilihat
dan terbaca menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja.

16
8 Terdapat Menyalurkan Permenaker Nomor 2
penyalur petir sambaran petir ke Tahun 1989 Tentang
dalam tanah Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir

Pasal 2 ayat 1

Instalasi penyalur petir


harus direncanakan,
dibuat, dipasang, dan
dipelihara sesuai
dengan ketentuan
dalam peraturan
menteri ini dan atau
standart yang diakui
Permenaker no. 02
tahun 1989

9 Instalasi Peralatan dan Keputusan Direktur


pembangkit operator pada Jenderal Pembiaan
listrik sudah perusahaan sudah Hubungan Industrial
bersertifikat sesuai standar dan Pengawasan
laik operasi Ketenagakerjaan
dan memiliki Nomor 311 tahun 2022
operator Tentang Sertifikat
listrik yang Kompetensi
bersertifikat Keselamatan Kerja
Teknisi Listrik

Menetapkan :

Untuk mendapatkan
sertifikat dan lisensi
sebagaimana
dimaksud pada amat
pertama, teknisi listrik
wajib mengikuti
pembinaan
keselamatan dan
kesehatan kerja listrik
dan dinyatakan lulus

17
2. Hasil Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran

No Dokumentasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-


undangan
1. Terdapat 33 APAR APAR yang tersebar PERMENAKERTRANS
yang tersebar disetiap diberbagai titik NO:PER.04/MEN/1980
ruangan. sebagai langkah Tentang Syarat-Syarat
preventif Pemasangan Dan
Kondisi APAR dalam penanggulangan Pemeliharaan Alat
keadaan baik dan kebakaran. Pemadam Api Ringan
layak dipakai serta
ditempatkan pada Pasal 5
posisi yang mudah
Dilarang memasang dan
dilihat dan dijangkau.
menggunakan alat
Penempatan sesuai pemadam api ringan yang
dengan regulasi, jarak didapati sudah berlubang-
antar APAR tidak lubang atau cacat karena
lebih dari 12m. karat

2. Ceklist Inspeksi Mengetahui masa Permenaker No. 04 Tahun


APAR disetiap kadaluarsa dan 1980
instalasi APAR kondisi APAR.
Pasal 11

(1) Setiap alat pemadam


api ringan harus diperiksa 2
(dua) kali dalam setahun,
yaitu:

a. pemeriksaan dalam
jangka 6 (enam) bulan;

b. pemeriksaan dalam
jangka 12 (dua belas)
bulan;

18
3. Sign dan cara Dapat mengetahui Permenaker No. 04 Tahun
penggunaan APAR lokasi APAR. 1980
tersedia disetiap
instalasi APAR. Pasal 4

(3) Tinggi pemberian tanda


pemasangan tersebut ayat
(1) adalah 125 cm dari
dasar lantai tepat diatas
satu atau kelompok alat
pemadam api ringan
bersangkutan.

4. ALARM yang dapat Sebagai peringatan Permenaker No. 02 Tahun


menyala 4-5 jam apabila terjadi 1983
apabila terjadi kebakaran.
Pasal 3
kebakaran
(3) Setiap ruangan harus
dilindungi secara tersendiri
dan apabila suatu ruangan
terbagi oleh dinding
pemisah atau rak yang
mempunyai celah 30 (tiga
puluh) cm kurang dari
langit-langit atau dari balok
melintang harus dilindungi
secara sendiri sendiri.

Instruksi Menteri Tenaga


Kerja No. 11 Tahun 1997

5. Emergency Lamp Sebagai penerangan KEPMENAKER NO.


yang berfungsi apabila terjadi KEP/186/MEN/1999
sebagai penerangan pemadaman listrik Tentang Unit
dan penunjuk jalur serta penunjuk jalur Penanggulangan
evakuasi evakuasi. Kebakaran Di Tempat
Kerja

Pasal 2 ayat 2 point b

kewajiban mencegah,
mengurnagi, dan
memadamkan kebakaran
ditempat kerja

19
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:

b. penyediaan sarana
deteksi, alaram, pemadam
kebakaran dan sarana
evekuasi

6. Jalur Evakuasi Jalur yang selalu KEPMENAKER NO.


steril sehingga KEP/186/MEN/1999
memudahkan proses Tentang Unit
evakuasi apabila Penanggulangan
terjadi kebakaran Kebakaran Di Tempat
Kerja

Pasal 2 ayat 2 point b

kewajiban mencegah,
mengurnagi, dan
memadamkan kebakaran
ditempat kerja
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:

b. penyediaan sarana
deteksi, alaram, pemadam
kebakaran dan sarana
evekuasi

7. Tim Pemadam Tim yang sudah siap KEPMENAKER NO.


Kebakaran yang siaga apabila terjadi KEP/186/MEN/1999
berlisensi kelas D kebakaran sehingga Tentang Unit
diharapkan Penanggulangan
kebakaran dapat Kebakaran Di Tempat
ditangani dengan Kerja
cepat dan tepat.
Pasal 2 ayat 2 point d
Mengidentifikasi dan
kewajiban mencegah,
melaporkan potensi
mengurnagi, dan
bahaya kebakaran.
memadamkan kebakaran
Melakukan ditempat kerja
pemeliharaan sarana sebagaimana dimaksud
penanggulangan pada ayat (1) meliputi:
kebakaran serta
memberikan

20
penyuluhan tentang d. pemebentuk unit
penanggulangan penanggulangan kebakaran
kebakaran tahap ditempat kerja;
awal.
Pasal 8 ayat 2

Mengatur tentang Tugas


dan Syarat Regu
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja

8. Terdapat 3 titik 3 titik kumpul yang KEPMENAKER NO.


kumpul yang tersebar memudahkan tenaga KEP/186/MEN/1999
di area perusahaan kerja untuk evakuasi Tentang Unit
dan pendataan Penanggulangan
setelah terjadinya Kebakaran Di Tempat
kebakaran. Kerja

Pasal 2 ayat 2 point b

kewajiban mencegah,
mengurnagi, dan
memadamkan kebakaran
ditempat kerja
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:

b. penyediaan sarana
deteksi, alaram, pemadam
kebakaran dan sarana
evekuasi

9. Berdasarkan Terdapat Fire Drill Berguna sebagai Kepmenaker No 186


Informasi dari dan Emergency Drill simulasi apabila Tahun. 1999
Narasumber terjadi kebakaran.
Pasal 8 ayat (1)

c. memberikan
penyuluhan tentang
penanggulangan
kebakaran pada tahap
awal;

21
10. Safety Sign Berguna sebagai UU No.1 Tahun 1970
penanda bahwa area
tersebut merupakan Pasal 14
area yang mudah (b) Memasang dalam
terbakar. tempat kerja yang
dipimpinnya, semua
gambar keselamatan kerja
yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat
dan terbaca menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja;

11. Denah Lokasi Sebagai penunjuk Permenaker No. 04 Tahun.


penempatan APAR tempat APAR agar 1980
mempermudah
penanggulangan Pasal 4
kebakaran. (5) Penempatan tersebut
ayat (1) antara alat
pemadam api yang satu
dengan lainnya atau
kelompok satu dengan
lainnya tidak boleh
melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan lain oleh
pegawai pengawas atau
ahli keselamatan Kerja.
12. Denah Evakuasi Sebagai alat bantu Permenakes No. 48 Tahun.
evakuasi apabila 2016 Bab III
terjadi kebakaran.
Sub Bab B

a. Merencanakan suatu
titik kumpul (Assembly
Point) yang merupakan
suatu Denah Evakuasi
yang menunjukkan
kemana pekerja berkumpul
bila terjadi kondisi darurat
dan diperintahkan untuk
evakuasi.

22
13. Struktur Organisasi Membantu para KEPMENAKER NO.
Evakuasi Tanggap tenaga kerja mencari KEP/186/MEN/1999
Darurat orang yang Tentang Unit
bertanggung jawab Penanggulangan
apabila terjadi Kebakaran Di Tempat
kebakaran. Kerja

Pasal 2 ayat 2 point d

kewajiban mencegah,
mengurnagi, dan
memadamkan kebakaran
ditempat kerja
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:

d. pemebentuk unit
penanggulangan kebakaran
ditempat kerja;

Pasal 8 ayat 2

Mengatur tentang Tugas


dan Syarat Regu
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja

14. Thermatic (Sprikle Sebagai sarana INS. Menaker No. 11


Portable) pemadam kebakaran Tahun. 1999

23
15. Smoke Detector Mendeteksi apabila Kepmenaker No 186
terdapat asap Tahun. 1999
didalam ruangan
sehingga akan Pasal 2 ayat (2)
mengaktifkan alarm b.penyediaan sarana
dan sprinkle atau deteksi, alarm, pemadam
thermatic. kebakaran dan sarana
evakuasi;

Permenaker No. 2 Tahun.


1983

Pasal 3

(3) Setiap ruangan harus


dilindungi secara tersendiri
dan apabila suatu ruangan
terbagi oleh dinding
pemisah atau rak yang
mempunyai celah 30 (tiga
puluh) cm kurang dari
langit-langit atau dari balok
melintang harus dilindungi
secara sendiri sendiri.

24
B. Analisa Hasil Temuan Negatif
1. Hasil Temuan Negatif K3 Instalasi Listrik

Potensi Konsekuensi Rating Peraturan Perundang


No Lokasi Peluang Pemaparan Saran/Rekomendasi
Bahaya atau Akibat Resiko undangan

1 Tersetrum/ 6 0,5 3 9 Harus segera PERMENAKER NO. 12


terkena diperbaiki agar tidak Tahun 2015 Tentang
bahaya terdapat kecelakaan Keselamatan Dan Kesehatan
arus listrik yang yang Kerja Listrik Di Tempat
berbahaya diingingkan Kerja

25
2. Hasil Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran

Potensi Konsekuensi Rating Peraturan Perundang


No Lokasi Peluang Pemaparan Saran/Rekomendasi
Bahaya atau Akibat Resiko undangan

1. APAR 1 1 1 1 Menempatkan Permenaker No. 4 Tahun.


terjatuh APAR menggantung 1980
setinggi 120cm dan
Pasal 4
menempatkan sign
5cm diatas APAR (3) Tinggi pemberian tanda
pemasangan tersebut ayat (1)
adalah 125 cm dari dasar
lantai tepat diatas satu atau
kelompok alat pemadam api
ringan bersangkutan.

Pasal 6

(1) Setiap alat pemadam api


ringan harus dipasang
(ditempatkan) menggantung
pada
dinding dengan penguatan
sengkang atau dengan
konstruksi penguat lainnya
atau

26
ditempatkan dalam lemari
atau peti (box) yang tidak
dikunci.

2. Kurang 1 1 1 1 Melepas segel Permenaker No. 4 Tahun.


efisien saat APAR agar 1980
akan menambah efisiensi
Pasal 4
digunakan waktu apabila terjadi
dalam keadaan darurat (1) Setiap satu atau kelompok
keadaan alat pemadam api ringan
darurat harus ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat dengan
jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi
dengan pemberian tanda
pemasangan.

27
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktek kerja lapangan di PT
Homeware International Indonesia diantaranya :
1. Penerapan K3 di bidang instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran sudah
berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan

2. Peralatan instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran sudah dilakukan


pemeriksaan dan pengujian secara rutin

3. Perusahaan sudah memiliki ahli K3 spesialis dibidang instalasi listrik, operator


listrik dan petugas peran kebakaran

4. Rambu K3 berkaitan dengan K3 instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran


sudah tersedia

B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil praktek kerja lapangan di PT.
Homeware International Indonesia yaitu :
1. Perusahaan harus memperbaiki instalasi listrik berupa stop kontak yang tidak
terpasang dengan baik agar menghindari kondisi tidak yang dikehendaki atau
kecelakaan di tempat kerja

2. Peralatan penanggulangan kebakaran harus diperhatikan penempatannya sesuai


dengan regulasi yaitu setinggi 120cm sejajar dengan menempatkan sign APAR 5
cm diatas APAR, dan segel APAR sudah dibuka agar menambah efisiensi
memudahkan pemakaian waktu apabila terjadi keadaan darurat

28

Anda mungkin juga menyukai