OLEH :
AMIRUL TAUFIQULHAKIM
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho- Nya
maka laporan ini dapat terselesaikan. Shalawat beriring salam tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, sang pembawa kebenaran. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil analisa video pada Perusahaan PT. Dugapat Mas Klaten, yang
sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum.
Selama pelaksanaan pelatihan dan penyelesaian laporan ini penyusun
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada:
Amirul Taufiqulhakim
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
PRAKATA..........................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................4
A. Maksud dan Tujuan...............................................................5
B. Ruang Lingkup.......................................................................6
C. Dasar Hukum..........................................................................6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.......................................................8
2.1 Gambaran Umum PT. Dugapatmas Klaten............................8
2.2 Temuan Positif dan Negatif...................................................11
BAB III OBSERVASI ANALISA TEMUAN.......................................20
3.1 Analisa Temuan Positif........................................................20
BAB IV PENUTUP...........................................................................25
4.1 Kesimpulan...........................................................................25
4.2 Saran.....................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUA
N
4
5
b. Ruang Lingkup
1. Pelaksanaan K3 di bidang Kesehatan Kerja
2. Pelaksanaan K3 di bidang Keselamatan kerja
3. Pelaksanaan K3 di bidang Kelembagaan
4. Pelaksanaan K3 di bidang Bidang Lingkungan Kerja
5. Pelaksanaan K3 di bidang Bidang Ergonomi
6. Pelaksanaan K3 di bidang Bidang Bahan Kimia Berbahaya
7. Pelaksanaan K3 di bidang Mekanik
8. Pelaksanaan K3 di bidang Konstruksi Bangunan.
9. Pelaksanaan K3 di bidang Instalasi Listrik.
10. Pelaksanaan K3 di bidang Kebakaran.
11. Pelaksanaan K3 di bidang PUBT
12. Pelaksanaan K3 di bidang PAA
c. Dasar Hukum
1. Undang - Undang No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan
Konvensi ILO Nomor : 120 mengenai higiene dalam
perniagaan
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Undang-Undang No.24/2011 tentang BPJS
5. Permenakertrans RI No. Per-01/MEN/1976 tentang wajib latihan
Hyperkes bagi Dokter Perusahaan.
6. Permenakertrans No. Per 02/MEN/1988 tentang
PemeriksaanKesehatan TK Dalam Pelayanan Kerja
7. Permenakertrans Nomor Per. 01/Men/1981 tentang
KewajibanMelapor Penyakit Akibat Kerja
8. Permenakertrans Nomor Per. 03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja Sesuai Dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan
9. Permenaker nomor 02/Men/1980 tentang Pemeriksa Kesehatan
7
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
PT. Dugapat Mas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada
sektor jasa industri rokok kretek. Perusahaan ini berdiri pada bulan Juni tahun
2007 yang berlokasi di Desa Blanceran, Jawa Tengah. Pada saat ini mempunyai
tenaga kerja yang berjumlah 1.308 (seribu tiga ratus delapan) orang dengan
mayoritas tenaga kerja perempuan. PT. Dugapat Mas mempunyai hubungan
kerjasama dengan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk memproduksi
serta mengolah bahan baku rokok yang berasal dari PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna sehingga siap untuk dipasarkan. Pada proses produksi rokok kretek
menggunakan peralatan mekanik pada. Peralatan mekanik tersebut tentunya
mempunyai unsur bahaya bagi tenaga kerja maupun orang lain yang berada di
tempat kerja.
2.2.2 SMK 3
a. Temuan positif
kesehatan.
10) Perusahaan sudah ada program P2HIV/AIDS.
11) Pencahayaan dan sirkulasi udara cukup baik.
12) Tersedia 2 tandu yang berada di poliklinik dan ruang
produksi.
c. Kelembagaan
1) Perusahaan sudah membentuk P2K3 dimana
ketua yaitu pemimpin tertinggi di perusahaan dan
sekretaris Ahli K3 Umum.
2) Perusahaan sudah memiliki kebijakan SMK3.
3) Perusahaan telah memiliki kebijakan K3.
13
d. SMK3
1) Perusahaan telah memberikan sosialisasi dan
training K3 dan kebakaran
2) Tersedia jalur evakuasi dan titik kumpul pada
area kerja perusahaan
3) Pemeriksaan APAR secara rutin.
4) Pemeriksaan instalasi listrik.
e. K3 Konstruksi
1) Pada atap bengunan gedung produksi sudah terdapat
adanya ventilasi pencahayaan.
Kantin dan telah mendapatkan sertifikat penjamah makanan dari dinas kesehatan, dan meja
yang telah dilengkapi dengan standar protokol kesehatan
4) Tersedianya Loker Khusus untuk karyawan/ti sehingga dapat digunakan
untuk menyimpan barang- barang pribadi
5) Ruangan Produksi/kerja memiliki pencahayaan alami yang baik dan
pencahayaan buatan
6) Adanya titik kumpul saat evakuasi adanya potensi bahaya.
7) Adanya pengukuran kualitas udara ambien dan emisi gas buang
i. K3 Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
1) Sudah dilaksanakannya riksa uji pertama forklift
2) Adanya bukti pengecekan kondisi forklift oleh operator yang telah
memiliki SIO sebelum digunakan
3) Adanya alat pengaman forklift, penandaan tombol penggerak dan
penghenti untuk mesin forklift, serta name plate
4) Pemakaian alat tidak melebihi dari spesifikasi teknis bebanmaksimal dari
pabrik. Spesifikasi beban maksimal 1,5 ton dan digunakan 1,3 ton.
5) Terdapat garasi forklift yang rata
16
kesehatan di
perusahaan
4 Dari Pemaparan PKL Online Keahlian K3 Perusahaan telah Perusahaan perlu melakukan UU No 1 Tahun 1970 tentang
memiliki Emergency pelatihan kepada Emergency Keselamatan Kerja pasal 3,
Response Team untuk Response Team untuk Kepmenaker No 186 Tahun 1999
mengatasi kondisi meningkatkan Ketangkasan pasal 2
darurat. Tenaga Kerja
Memiliki Team
Balakar dengan
orang-orang yang
berkompeten dan
memiliki 30 APAR
sesuai dengan
regulasi
(penempatannya)
5 Kelembagaan K3 Perusahaan sudah Untuk menjalankan program UU No 1 Tahun 1970, Permenaker
memiliki organisasi dan kebijakan K3 secara No 4/Men/1987 pasal 4, Kepmenaker
yang bergerak dibidang menyeluruh. No 4/Men/1987, dan Permenaker No
pengelolaan Memonitor dan mengevaluasi 4/Men/1995 tentang PJK3
keselamatan dan program- program K3 di
kesehatan kerja seperti perusahaan.
P2K3, P2HIVAIDS,
dan
P2Covid19
6 Kelembagaan K3 Terdapat kebijakan K3 Untuk menjalankan program UU No 1 Tahun 1970, Permenaker
yang dituangkan dan kebijakan K3 secara No 4/Men/1987 pasal 4, Kepmenaker
secara tertulis dalam menyeluruh. No 4/Men/1987, dan Permenaker No
pembentukan P2K3. Memonitor dan 4/Men/1995 tentang PJK4
Kebijakan P2K3, mengevaluasi program
P2HIV/AIDS, dan kebijakan K3 di
P2Covid19 perusahaan serta
membentuk komitmen
untuk K3 di Perusahaan
22
7 SMK3 Perusahaan ini telah Perusahaan perlu UU No. 1 Tahun 1970 tentang
bekerja sama dengan meningkatkan kerja sama Keselamatan Kerja pasal 9,
beberapa PJK3 dalam dengan PJK3 dengan bidang Permenaker No 4 Tahun 1995
melakukan pemeriksaan lainnya selain pemeriksaan tentang PJK3 (pasal 3 poin C dan D
dan pengujian (Dengan dan pengujian. Dengan Audit serta pasal 4 poin 1B dan 2A
Audit Eksternal). tingkat awal 64 kriteria,
Perusahaan ini telah lanjut Audit Transisi 122
diaudit oleh PJK3 kriteria, dan Audit Lanjutan
(Perusahaan Jasa 166 kriteria
Keselamatan Kerja),
yaitu PT. JAN
lembaga independen
yang bergerak
dibidang jasa
keselamatan dan
kesehatan kerja
8 SMK3 Terdapat Indikator Dibuat lebih banyak UU No. 1 Tahun 1970 pasal 14
Kinerja K3, Peraturan sehingga mudah dan sering tentang kewajiban pengurus, PP No
umum K3, Rambu- dilihat pekerja baik didalam 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
rambu K3. Tersedia ruangan dan luar tempat SMK3
juga spanduk atau kerja
gambar K3 yang sesuai
dan terpasang
dengan baik
9 SMK3 Terdapat display/rambu Lebih diperbanyak lagi UU No 1 Tahun 1970 tentang
untuk jalur evakuasi untuk display evakuasi Keselamatan Kerja pasal 14b, PP
apabila dibutuhkan maupun keterangan No. 50 Tahun 2012 tentang
untuk keadaan darurat, darurat lainnya. Penerapan SMK3
seperti arah panah
evakuasi, peta
evakuasi, dan
assembly point / titik
berkumpul
23
3 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Audit ke-4 PT dugampat pada Perlunya mating khusus PP No 50 Tahun
tahun 2019 terdapat sedikit untuk membahas 2012 tentang
kekurangan yang didapati yaitu kebijakan K3 guna Penerapan SMK3
belum memisahkan majemen mengulas lebih detail
review dengan review kebijakan penerapan kebijakan K3
K3dalam satu meeting khusus yang berlangsung
dalam perusahaan
25
4 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Tidak tersedianya BBS Form BBS form (Based PP No 50 Tahun
(Based Behaviour Safety) untuk Behaviour Safety) 2012 tentang
pelaporan yang dilakukan setiap mempermudah untuk Penerapan SMK3
satu bulan sekali yang kita mengenali perilaku
diberlakukan untuk semua kerja yang berpotensi
depaartemen/perkerja/karyawan. menimbulkan bahaya
BAB IV
PENUTU
P
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil PKL Online pada PT. Dugapat Mas dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penerapan K3 di PT. Dugapat Mas sebagian besar sudah dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Hasil Identifikasi dan analisa yang didapatkan dari PKL Online antara lain :
3. Temuan Positif
a. Temuan positif pada kelembagaan dan keahlian K3 : Struktur P2K3
sudah terbentuk, terdapat juga stuktur P2HIV/AIDS dan P2Covid19,
terdapat tim tanggap darurat yaitu tim Balakar, memiliki Ahli K3 (Ahli
K3 Umum, Ahli K3 Kebakaran, Ahli K3 Lingkungan Kerja, dan Ahli K3
Audit Internal), Memiliki fasilitas kesehatan seperti Poliklinik.
b. Temuan positif pada Penerapan SMK3 : Memiliki struktur organisasi
P2K3, Memiliki Dokter dan Paramedis tenaga kesehatan, perusahaan dapat
melakukan audit internal, dan melakukan riksa uji pada alat kerja, alat
angkat dan angkut, lingkungan kerja, serta penerapan LOTO
c. Temuan positif K3 secara umum : Adanya rambu / poster / safety sign,
alat pelindung diri (APD), SOP, JSA, dan xx sudah ada di area kerja,
serta terdapat Smoking Area.
4. Temuan Negatif
a. Temuan negatif pada keahlian K3 yaitu kurangnya Ahli K3 Kimia karena
didalam perusahaan terdapat Limbah B3 yang membutuhkan penanganan
khusus, baik limbah B3 medis dan non medis. Kurangnya Ahli K3
Listrik. Kurangnya ketersediaan Toilet pada perusahaan.
b. Temuan negatif pada penerapan SMK3 masih ditemukan beberapa bagian
yang kurang sesuai antara lain : kurangnya rambu / penanda / safety sign
pada elevasi tangga di area cuci, memisahkan menejemen review dengan
dan review kebijakan secara terpisah, serta penambahan BBS form
(Based Behaviour Safety)
4.2. Saran
Berdasarkan hasil PKL Online dan analisa yang dilaksanakan pada PT.
Dugapat Mas terdapat beberapa saran, antara lain :