Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PT. WASKI


TA BETO PRECAST, Tbk
PLANT KLATEN

BIDANG K3 KONTRUKSI, K3 KELISTRIK


AN DAN K3 PENANGGULANGAN KEBAK
ARAN

PEMBIN AAN C
ALON A HLI K3
UMUM
KELOMPOK 1 OLEH:
1. Muhamad Eri Zabidi

2. Fitra Setiaji Mahar Susanto

3. Budianto

4. Nur Fahmi Amrullah

5. Andhita B.

PENYELENGGARA
PT. PATRARI JAYA
YOGYAKARTA
2023

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan .........................................................................2
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................2
1.4. Dasar Hukum...................................................................................3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN...................................................................4
2.1. Gambaran Umum Perusahaan .........................................................4
2.2. Profil Perusahaan.............................................................................5
2.3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ...................................................6
2.4. Struktur Organisasi..........................................................................6
BAB III
ANALISA...............................................................................................8
3.1.Bidang K3 Kontruksi Bangunan ......................................................9
3.2. Bidang K3 Kelistrikan ……………………………………………11
3.3. Bidang Penanggulangan Kebakaran................................................15

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................19
4.1. Kesimpulan..................................................................................... 19
4.2. Saran ............................................................................................... 20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan Manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di s


ebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat d
igunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasioanal di negara itu.
Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkan
nya maupun kinerja industri secara keseluruhan.
Perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya sesuai dengan Per
aturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K
eselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem manajemen keselamatan dan kesehata
n kerja yang selanjutnya disingkat dengan SMK3 adalah bagian dari sistem ma
najemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisi
en dan produktif. Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak a
da yang menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencem
aran lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakar
an,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan
oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan sert
a keterampilan tenaga kerja yang kurang. memadai.
Potensi bahaya yang ada ditempat kerja harus dilakukan pengendalian. Be
rdasarkan PP 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3, Potensi Bahaya harus di
lakukan Identifikasi dan Pengendaliannya. Pengendalian Risiko dilakukan sesua
i dengan hirarki pengendalian risiko, mulai dari eliminasi, substitusi, rekayasa E
ngeneering, pengendalian adminstrasi dan Alat Pelindung Diri (APD).
Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan s
ehat, selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai suat
u tingkat produktivitas yang tinggi, aspek pentingnya adalah upaya keselamata
n dan kesehatan kerja. Dimana apabila Pekerja terlindungi kesehatannya dan da
pat dengan tenang melakukan pekerjaan, pekerja tersebut akan lebih fokus beke
rja dan akan membuatnya dapat bekerja lebih produktif. Selain itu, dampaknya
bagi perusahaan adalah selain produktifitas yang tinggi, kerugian besar akibat k
ecelakaan kerja, baik dari materil ataupun peralatan dapat dihindari. Sebagai cal
on AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber baha
ya yang ada di tempat kerja. Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu
menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya. Dalam rangka mend
apat calon AK3 Umum yang berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lap
angan. Besar harapan setelah dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan
dan pengetahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja. PT. Waskita Beton
Precast (Waskita Precast) terbentuk resmi sebagai entitas anak usaha PT Waski
ta Karya (Persero) Tbk (Waskita) pada 7 Oktober 2014. Waskita Precast adalah
perusahaan manufaktur beton precast dan ready mix dengan kapasitas produksi
saat ini salah satu terbesar di Indonesia. PT. Waskita Beton Precast telah mener
apkan pelaksanaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ( K3
LH ) serta telah menyediakan Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja maupun ora
ng lain yang berada di tempat kerja, training K3, sarana dan prasarana pengolah
an limbah hasil industri.
PT. Waskita Beton Precast dinilai cukup baik bagi kami sebagai calon A
K3 Umum untuk menimba ilmu pengetahuan pengalaman praktek kerja lapang
an (PKL). Selain itu dapat berlatih untuk mengidentifikasi bahaya, penyebab ter
jadinya kecelakaan kerja dan memberikan solusi pengendalian risiko sesuai den
gan hirarki pengendalian risiko. Berkaitan dengan latar belakang tersebut di ata
s, maka saya melaksanakan observasi dan penelitian serta menyusun Laporan te
ntang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Waskita Beton Precast.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :

a. Memahami kewajiban dan wewenang ahli K3 umum di tempat kerja, sehin


gga para calon ahli K3 umum dapat bertindak secara professional didala
m bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam mencipt
akan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3 ditempat kerja yang menjadi
lingkup tanggung jawabnya
b. Membekali para calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata penerapan pers
yaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja y
ang meliputi K3 kontruksi bangunan, K3 Listrik dan K3 penangulangan k
ebakaran.
c. Membuat laporan hasil dari PKL pada PT. Waskita Beton Precast

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah :


1. Bidang K3 Konstruksi Bangunan
2. Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
3. Bidang K3 Kelistrikan dan Penyalur Petir

1.4. Dasar Hukum

1.4.1. Peraturan Umum

a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

b. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

c. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

1.4.2. Dasar Hukum Bidang K3 kontruksi bangunan

a. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1980 tentang K3 Pada Kontruksi Bangunan

b. SKB Menaker Dan Mentri PU No. 174/Men/1986 dan No. 104/KPTS/1986 ten
tang K3 Pada Tempat Kegiatan Kontruksi Beserta Pedoman Pelaksanaan K3 Pad
a Tempat Kegiatan Kontruksi

c. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Asa Kontruksi

d. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Kontruksi

e. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1980 tentang K3 Pada Kontruksi Bangunan

f. Surat Edaran Bina No. 13/BW/1998 tentang Akte Pengawasan Kontruksi Bang
unan
1.4.3. Dasar Hukum Bidang K3 Listrik Dan Petir

a. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja

b. Permenaker No. 33 Tahun 2015 tentangm Perubahan Atas


Permenaker No. 12 Tahun 2015

c. Kep Dirjen No. Kep. 47 Tahun 2015 tentang Pembinaan C


alon AK3 Listrik

d. Kep Dirjen No. Kep. 48 Tahun 2015 tentang Pembinaan C


alon Teknisi K3 Listrik

e. Kep Dirjen No. 311/BW Tahun 2022 tentang Sertifikasi K


ompetensi K3 Teknisi Listrik

f. Permenaker No. 02 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instal


asi Penyalur Petir

g. Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang perubahan atas Pe


rmenaker 02 Tahun 1989

1.4.4. Dasar Hukum Bidang Penangulangan Kebakaran

a. Per Menakertrans No. 04 Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat Pemas


angan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

b. Per Menaker No. 02 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakara


n Automatik

c. Kep Menaker No. 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan


Kebakaran

d.Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusu


s K3 Penanggulangan Kebakaran.

e. Surat Edaran Menaker no. 13/Men/XI/2015 tentang Penanggulanga


n Kebakaran di Tempat Kerja.
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Waskita Beton Precast (Waskita Precast) terbentuk resmi sebagai enti
tas anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) pada 7 Oktober 201
4. PT. Waskita Beton Precast adalah perusahaan manufaktur beton precast dan r
eady mix dengan kapasitas produksi saat ini salah satu terbesar di Indonesia. Pe
rseroan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20
September 2016. Setelah IPO 2016, berbagai pencapaian pun berhasil diterima
oleh perusahaan, di antaranya meraih Alpha 10th Annual Best Deal & Solution
Award Southeast Asia 2016, dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp 5,1 triliu
n. Kemudian, Waskita Precast juga masuk dalam Index Morgan Stanley Capital
Internasional (MSCI) 2017, Index LQ45 pada awal tahun 2018, dan Indeks Ko
mpas 100 pada tahun 2018. Pada tahun 2019 menerima CSA Award dari Asosia
si Analis Efek Indonesia & CSA Research. Dan pada tahun 2020 juga mendapat
kan Indonesia Construction Safety Award dan CEO Safety Leadership Award d
ari A2K4 Indonesia.
Selain itu, Waskita Precast memperoleh 3 (tiga) sertifikasi sistem manaje
men terintegrasi padatahun 2017 yaitu ISO 9001: 2015 terkait Quality Manage
ment System, 14001:2015 mengenai Environment Management System, dan IS
O 45001:2018 mengenai Occupational, Health and Safety Management System
sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Ke
selamatan Kerja/K3. Dan pada tahun 2020 memperoleh Sertifikasi Sistem Mana
jemen Anti Penyuapan yaitu SNI ISO 37001:2016 dari Sucofindo.
Saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,7 juta ton/ta
hun, dengan didukung oleh 9 plant, 31 batching plant, dan 1 quarry yang terseba
r di Pulau Sumatera, Jawa hingga Sulawesi. Adapun sejumlah proyek besar yan
g telah diselesaikan dengan menggunakan produk precast & readymix Waskita
Precast, antara lain Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan To
l Gempol-Porong, Jalan Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang,
Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno- Hatta, Jalur
Khusus Busway Adam Malik, Underpass Palembang, Jalan Tol Jakarta Cikamp
ekII Elevated, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan
Tol Pasuruan- Probolinggo, NCICD DKI Jakarta, Bandara New Yogyakarta Int
ernational Airport, Jalan Tol JORR II Kunciran-Serpong, Jalan Tol Krian-Legu
ndi-Bunder-Manyar, Jalan Tol Pematang Panggang Kayu Agung, RDMP Perta
mina Balikpapan dan Bandara Sultan Hasanuddin.
Tidak hanya itu, guna mendukung komitmen untuk menciptakan inovasi
produk dan meningkatkan kualitas produk, Waskita Precast membangun sebua
h laboratorium research center yang merupakan bagian dari Gedung Learning
Center di daerah Karawang Timur dengan luas lahan 1,1 Ha dan luas bangunan
2.261 m² yang terdiri dari lantai dasar dan workshop digunakan untuk kegiatan
Laboratorium Research Center sedangkan lantai 2 dan 3 digunakan untuk kegia
tan Learning Center. Laboratorium Research Center memiliki peralatan lab yan
g cukup lengkap sehingga dapat membantu unit bisnis dalam melakukan pengu
jian pengujian yang dibutuhkan baik pengujian material, pengujian mortar, pen
gujian pasta dan pengujian beton. Pembangunan laboratorium ini juga merupak
an langkah Waskita Precast untuk menunjang lahirnya produk dan inovasi baru
sehingga dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek lebih maksim
al.
Plant Klaten adalah Plant teranyar Perseroan yang didirikan untuk memen
uhi kebutuhan betoncetak dan pra cetak akan proyek proyek PT. Waskita Beton
Precast, Tbk yang berada di Pulau Jawa. Memulai produksi sejak Februari 201
7, Plant Klaten memiliki kapasitas produksi sebesar 225.000 ton/tahun.
Dengan lahan seluas 3.3 ha, Plant Klaten memproduksi Produk unggulan
"WSBP" diantaranya PCI Girder, Square Pile, CCSP, dan U Ditch. Dengan m
utu Beton K 600, K 550, dan K 225, Plant Klaten di percaya untuk menyuplai p
roduk ke proyek Pemalang - Batang Toll Road, Semarang Batang Toll Road, d
an Salatiga - Boyolali Toll Road.

2.2. Profil Perusahaan

Berikut ini merupakan profil singkat perusahaan dari PT. Waskita Beton Precas
t Plant Klaten Nama: PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk Plant Klaten
Bentuk: Perseroan Terbatas Tahun Berdiri 2014

Alamat: Jl. Karangwuni-Pedan KM 1, Desa Dlimas, Kec. Ceper, Kab. K


laten, Provinsi Jawa Tengah
Ijin Usaha : Akta Pendirian Perseroan Terbatas, SBUJK, SIUP
Produk : PCI Girder, Square Pile, CCSP, dan U Ditch dengan mutu Beton K600,
K550, dan K225
2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

"Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast, Ready Mix,
Quarry, Jasa Konstruksi dan Posttension Precast Concrete".

Misi :

1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelang
gan serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan mendapatkan pengakuan dari
pelanggan.
2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa K
onstruksi dan Posttension Precast Concrete.
3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berkontribusi terhada
p kemajuan perusahaan.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.

2.4. Struktur Organisasi

3
BAB III

ANALISA

PT. Waskita Beton Precast Plant Klaten didalam melaksanakan semua k


egiatan produksinya didukung oleh 86 orang yang terdiri atas 84 orang pria d
an 2 orang wanita yang bekerja dalam1 shift selama 5 hari kerja perminggu d
ari hari Senin-Jumat dengan jam kerja 08.00 WIB s.d.16.00 WIB (Istirahat 30
menit). Berdasarkan PP No 50 tahun 2012 PT. Waskita Beton Precast sudah
menerapkan SMK3 berupa sosialisasi dan simulasi tentang K3 terkait, dan saa
t ini penerapan SMK3 telah mendapatkan akreditasi dari Lembaga yang berwe
nang dengan kategori tingkat lanjut yaitu 166 kriteria dengan tingkat penilaia
n penerapan memuaskan. Komitmen perusahaan untuk menerapkan norma-no
rma Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah ditetapkan dan disosialisasikan d
an PT. Waskita Beton Precast telah membentuk P2K3 sebagaimana diamanat
kan oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja no.04/MEN/1987. P2K3 juga melak
ukan rapat internal setiap satu bulan sekali. Saat ini tim P2K3 PT. Waskita Be
ton Precast memiliki beberapa bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja diant
aranya :
a. Bidang K3 Konstruksi Bangunan

b. Bidang K3 Kelistrikan dan Bidang Penyalur Petir

c. Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran

d. Bidang K3 Mekanik

e. Bidang K3 Bejana Tekan

f. Bidang K3 Kesehatan Kerja

g. Bidang K3 Lingkungan Kerja

h. Bidang K3 Bahan Beracun Berbahaya

PT. Waskita Beton Precast telah memerhatikan banyak bidang K3 teruta


ma bidang K3 dibagian Mekanik dan Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun dengan usaha sebaiknya dari segi melakukan uji riksa terhadap pesaw
at angkat angkut, uji kelayakan terhadap bejana tekan dan tangki timbun serta
melakukan sertifikasi untuk beberapa operator yang akan menjalankan proses
pemakaian pada pesawat-pesawat tersebut. PT. Waskita Beton Precast juga te
lah mendukung Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap tenaga kerja deng
an melengkapi Alat Pelindung Diri serta mendaftarkan tenaga kerja dalam jam
inan sosial serta melakukan sertifikasi untuk tenaga kerja.Selanjutnya secara d
etail berdasarkan observasi
lapangan (virtual), dapat kami sampaikan beberapa temuan positif dan temuan negatif d
ari
penerapan norma norma K3 terkait Bidang kontruksi bangunan, K3 Kelistrika
n dan K3 Penangulangan Kebakaran sebagaimana uraian berikut ini :

3.1. Bidang K3 Kontruksi Bangunan yaitu :

3.1.1 . Temuan Positif

No Temuan Keterangan Peraturan

1 (1) Tempat kerja telah dileng UU NO 28 Tahun


kapi dengan sarana untuk ke 2002
perluan keluar masuk dengan
aman.

2 Terdapat rambu rambu kebij UU NO 13 Tahun


akan 2003

Sudah terpasang rambu UU NO 13 Tahun


rambu K3 2003
Terdapat rambu ke area UU NO 13 Tahun
terbatas 2003

Intruksi kerja di tempatkan UU NO 13 Tahun


di area kerja dan mudah di 2003
baca

Sudah terpasang rambu peny UU NO 1 Tahun


impanan B3 1970

Sudah terdapat titik kumpul s - SE Menakertra


aat terjadi keadaan darurat ke ns 13/MEN/XI/
bakaran atau keadaan darurat 2015
lainnya. -

Terdapat APAR dan Smoke - PERMEN 4 19


Detector di L 80 pasal 4 ayat
2

3.1.2 Temuan Negatif

No Temuan Rekomendasi Peraturan


2 Perlu loker personal securit - UU NO 13 Tahun
y 2003
- PERMENAKER 5
2018 Pasal 43 angk
a 2 huruf a

3 Sanitizer perlu diletakka Permenaker 5 2018


n di tempat yang sesuai Pasal 44 ayat 1

4. Tempat sampah -UU Nomor 18 Tahun


2008
-PP Nomor 27 Tahun
2020
Tanda lokasi smoking ar UU NO 36 Tahun 2009
ea Pasal 11 Ayat 1

Unsafe condition, bahaya - UU No 28 Tahun


membuat pekerja 2002
tersandung saat bekerja. - PERMENAKER 5
2018 Pasal 43 angk
a 2 huruf a

Pipa pembuangan air huj UU No 28 Tahun 2002


an tidak sampai ke draina
se
Kotak P3K kosong PERMENAKER NO 15
Tahun 2008

Unsafe condition - UU NO 1 tahun


1970
- PERMENAKER 5
2018 Pasal 43 angk
a 2 huruf a

Toilet Dijadikan Tempat PP NO 101 Tahun 2014


Penyimpanan Limbah B3

3.2 Bidang K3 Kelistrikan dan Penyalur Petir

3.2.1 Temuan Positif

No Temuan Keterangan Peraturan


1 1 orang untuk unit pembang Permenaker NO 12
kit > 200kV Tahun 2015

Telah memiliki AK3


bidang Kelistrikan

No Temuan Keterangan Peraturan

2 Berlaku selama 5 tahun -UU NO 30 Tahun 2009


Tentang Ketanalistrikan
-PP NO 14 Tahun 2012

Telah memiliki Sertifikat


Laik Operasi

3.2.2 Temuan Negatif

No Temuan Rekomendasi Peraturan


3 Pagar pembatas trafo PS - PP 50 2012 tentang
SMK3 lampiran II b
utir A angka 6.4.2

Tidak terdapat nameplate da UU NO 13 Tahun 2003


n rambu pada instalasi penya
lur petir

Tidak ada jalan akses ke inst UU NO 1 Tahun 1970


alasi penyalur petir (Unsafe
Condition)

- SE Menakertrans
no 13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.
DI Gedung Workshop Tidak UU NO 28 Tahun 2002
Terdapat Exhaust
3.3 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran

3.3.1 Temuan Positif

No Temuan Keterangan Peraturan

1 APAR sudah sesuai standar k - PERMEN 4 1980


etinggian pemasangan pasal 4 ayat 3
- SE Menakertrans
no
13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.

2 Sudah terpasang Rambu tand UU NO 13 Tahun 2003


a bahaya, Tangging Inspeksi
dan Loto.
3.3.2 Temuan Negatif

No Temuan Rekomendasi Peraturan

1 Segitiga APAP tidak ada dan - PERMEN 4 1980 pa


tidak dilakukan checklist bul sal 4 ayat 2
anan - SE Menakertrans no
13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.

2 Barang material yang memiliki - SE Menakertrans


potensi terbakar di belakang pa 13/MEN/XI/2015
nel listrik butir 2 d.
- Permenaker 5
2018 pasal 44 ayat
1
Tidak terdapat exhaust fan di r - UU NO 28 Tahun
uang genset 2002
- Permenaker 5
2018 Pasal 41
ayat 1 dan 2

Unsafe condition stop kontak - SE Menakertrans


melintang dan APAR terhalan no

g material 13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.
- Permenaker 5
2018 pasa 44
ayat 1
Segitiga APAR terlalu tinggi - PERMEN 4 1980
pasal 4 ayat 2
- SE Menakertrans
no
13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.

APAR Gudang mekanik tidak - PERMEN 4 1980


sesuai standar pasal 4 ayat 2
- SE Menakertrans
no
13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.

Terdapat Pemasangan Rambu - PERMEN 4 1980


APAR Namun APAR Tidak T pasal 4 ayat 1
ersedia. Lokasi Ruang workho - SE Menakertrans
p. no
13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf b.
Di Mushollah, Ruang Manager - SE Menakertrans
dan Ruang AULA terdapat AP no

AR tetapi tidak dilengkapi Ra 13/MEN/XI/2015


butir 2 huruf b.
mbu

Di Pantry Peletakkan Tabung - SE Menakertrans


Gas Tidak Aman (Unsafe Con no

dition) 13/MEN/XI/2015
butir 2 huruf a.

Ruang Gudang Penyimpanan - SE Menakertrans


Bahan & Material Dan Ruang no

Penyimpanan Arsip Tidak Dile 13/MEN/XI/2015


butir 2 huruf b.
ngkapi APAR
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di PT. Waskita Beton Precast maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Waskita Beton Precast telah menerapkan bebe
rapa ketentuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
terkait K3 Konstruksi dan Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran, K3 Listrik, d
an K3 Penyalur Petir serta sudah ada Program pencegahan penularan covid-19 nam
un masih perlu dilakukan perbaikan karena belum memenuhi ketentuan perundang-
undangan yang berlaku da memperbaiki beberapa temuan yang telah ada. Dan
beberapa

4.2 Saran
• Melakukan Implementasi 5R dengan Pembuatan jalur forklift dan pejalan kaki
diberikan tanda jalur keluar masuk unit
• Memperbaiki lantai yang sudah rusak dan menambahkan untuk saluran
pembuangan air
• Saluran air hujan dipisahkan dengan saluran air limbah.
• Dilakukan pemasangan sprinkler di area kerja yang mempunyai potensi
bahaya kebakaran tinggi
• Dilakukan pemasangan rambu-rambu peringatan bahan mudah terbakar di
daerah gudang penyimpanan
• Menyediakan APD khusus untuk petugas pemadam kebakaran.
• Disediakan alarm dan smoke detector
• Membuat tanda serta jalur evakuasi yang bebas dari aktivitas seseorang
• Sebaiknya dibuat buku panduan dan disosialisasikan kepada pekerja
• Membuat tempat/pelindung APAR
• Memasang APAR sesuai dengan ketinggian yang diatur dalam PER.04/MEN/1
980
• Membuat gudang penyimpanan untuk barang- barang repair atau barang sisa
supaya tidak di titipkan ke tempat yg akan membuat potensi bahaya
• Membuat barang limbah berbahaya agar ditempat kan ketempat yang benar
sesuai undang-undang pembuangan limbah B3

Anda mungkin juga menyukai