Nama :
PENYELENGGARA
PT. Duta Selaras Solusindo
Jakarta, 11 September 2021
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. ABX merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
pembuatan sparepart otomotif yang memperkerjakan banyak tenaga kerja
mempunyai potensi bahaya yang berdampak cukup besar pada tenaga kerja
dan lingkungan kerja. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang keselamatan kerja sebagai pedoman dan payung hukum dalam
pelaksanaan K3 di perusahaan, maka setiap perusahaan wajib menerapkan
syarat-syarat keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan tersebut.
Salah satu syarat keselamatan kerja yang mengatur menganai
kosntruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran adalah
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.01/Men/1980 tentang K3
Kontruksi, Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-02/MEN/1989
tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir, Peraturan Menteri
Ketenagakejaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di tempat Kerja, Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI
No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor Per.01/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir,
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 4/MEN/1980 tentang Syarat-
Syarat Pemasangan Pemiliharaan APAR, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
RI No. 2/1983 tentang Instalasi Alarm Pemadam Kebakaran Otomatis, dan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 186//MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
Regulasi tersebut sangat penting dalam menganggulangi permasalahan
yang ada di tempat kerja, baik tentang konstuksi bangunan, listrik, sampai
dengan penanggulangan kebakaran. Sebagai salah satu upaya preventif,
perusahaan wajib menerapkan regulasi pada tempat kerja. Sebagai calon ahli
K3 Umum, maka diperlukan kemampuan dalam menganalisa pelaksanaan K3
diperusahaan.
1
2. Sebagai media pembelajaran bagi calon ahli K3 Umum agar mampu
mengidentifikasi, menganalisa dan membuat lapoan hasil temuan saat
pelaksaan kegiatan PKL
3. Menyesuaikan hasil temuan di PT. ABX yang merupakan salah satu
perusahaan manufaktur dengan regulasi yang berlaku
C. Ruang Lingkup
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini berorientasi sesuai dengan ruang
lingkup tugas dan fungsi ahli K3 Umum pengawasan peraturan Perundangan
K3 Listik, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Penanggulangan Kebakaan di PT.
ABX.
D. Dasar Hukum
Beberapa landasan hukum yang dipakai untuk penerapan K3 bidang
Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran di PT. ABX
adalah sebagai berikut :
1. K3 Konstruksi dan Bangunan
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.01/Men/1980 tentang K3
Kontruksi
d. Surat Keputusan Bersama Menaker dan MenPU ke 174/1986 dan
Nomor 104/KPTS/1986 tentang K3 pada tempat kegiatan kontruksi
beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan kontruksi
e. Surat edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/2998 tentang akte
pengawasan proyek kontruksi bangunan
f. Surat Dirjen Binawas Nomor 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor
pekerjaan proyek kontruksi
g. Intruksi Menaker Nomor Inst.01/1992 tentang pemeriksaan keberadaan
unit organisasi K3
2. K3 Listrik
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2
c. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
d. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat Kerja
e. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. 31 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.01/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
f. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 SNI 0255:2011
3. K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 4/MEN/1980 tentang
Syarat-Syarat Pemasangan Pemiliharaan APAR
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 2/1983 tentang Instalasi
Alarm Pemadam Kebakaran Otomatis
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 186//MEN/1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
f. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.11/m/B/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
4
Gambar 2. 1 Alur Produksi PT. ABX
PT. ABX memiliki Visi yaitu ingin menjadi salah satu perusahaan
manufaktur komponen otomotif terbaik di Indonesia dan Misi ingin menjadi
perusahaan yang memiliki kualitas produk dan layanan yang unggul,
Operational excellence dengan pengelolaan K3 & Lingkungan yang baik
serta menjalankan tanggung jawab sosial bagi masyarakat. Untuk mencapai
visi misi yang diinginkan oleh perusahaan, maka PT. ABX membuat objek-
objek Pengawasan K3 yaitu ada beberapa objek yang perlu diawasi untuk
ditaatinya ketentuan peraturan perundang-undangan atau Norma K3 yang
harus dipenuhi. Pengawasan tersebut juga diterapkan pada salah satu
struktur organisasi P2K3L yang sudah dibuat dan disahkan melalui Dinas
Ketenagakerjaan. Struktur organisasi P2K3L juga dilengkapi dengan struktur
organisasi Emergency Response Team dengan petugas yang sudah terlatih
dan terampil.
5
Gambar 2. 2 Struktur P2K3L
B. Temuan
1. Temuan Positif
a. Generator dilakukan riksa uji berkala
6
b. Terdapat denah instalasi listrik
c. Melakukan pemeriksaan APAR dalam jangka waktu sebulan sekali
d. Tersedia instalasi hydrant
e. Jarak APAR satu dan yang lainnya 15 meter
f. APAR menggunakan bahan CO2 dan dry chemical yang ditempatkan
dengan jarak 110 cm dari permukaan lantai sampai puncak APAR
g. Koordinator unit penanggulangan kebakaran berjumlah 1 orang
h. Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab
teknis 1 orang
i. Regu penanggulangan kebakaran berjumlah 22 orang
j. Terdapat struktur organisasi Emergency Response Plan
k. Terdapat Assembly Point dengan area yang clear dan tidak ada
penghalang atau pengganggu
l. Terdapat pelaksanaan pelatihan simulasi tanggap darurat kebakaran
yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali
m. Terdapat denah evakuasi
n. perusahaan melakukan pengecheckan APAR secara rutin sesuai dengan
peraturan undang2
o. Pemeriksaan APAR dilakukan oleh pihak berwenang sesuai dengan
peraturan undang2
p. Bukti data rinci terkait pemeriksaan dan pemeliharaan APAR di simpan
dan didokumentasikan
q. Terdapat instalasi penyalur petir
r. APAR dipasang dan ditempatkan sesuai dengan regulasi
2. Temuan Negatif
a. Tidak tedapat AK3 Listrik dan Teknisi Listrik
b. Pelaksanaan simulasi tanggap darurat tidak menggunakan APD
c. Ditemukannya putung rokok yang dibuang sembarangan yang bisa
menjadi risiko terjadinya kebakaran
d. Tidak terdapat sistem LOTO pada salah satu genset
e. Akses hydrant yang tertutup oleh barang
f. Selang hydrant tidak digantungkan
g. Ceklis pemeriksaan bulanan tidak diisi
7
BAB III ANALISA
No. Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran Peraturan Perundang-
undangan
1. Generator dilakukan riksa uji Mengetahui kondisi Tetap dilakukan Peraturan Menteri
berkala alat dalam keadaan riksa uji berkala Ketenagakerjaan Nomor
siap pakai atau dan hasil dari uji 12 Tahun 2015
kapan harus bisa di tempel pada Pasal 11 ayat (1) ayat (2)
dilakukan generator agar
perbaikan memudahkan
informasi terkait
generator
2. Terdapat denah instalasi listrik Mengetahui arah Dipasang pada box PP Nomor 50 Tahun 2012
aliran listrik, dan panel listrik agar pasal 10 ayat 4 Huruf C
mempermudah lebih
tindakan pada saat mempermudah
perbaikan instalasi informasi terkait
yang mengalami kelistrikan
kebocoran atau
korsleting listrik
3. Melakukan pemeriksaan APAR dapat Melakukan Permenaker No. Per-
APAR dalam jangka waktu terpelihara dengan pemeliharaan 04/Men/1980 tentang
sebulan sekali baik APAR 2 kali dalam Syarat-syarat
setahun dengan Pemasangan dan
jangka waktu 6 Pemeliharaan Alat
bulan dan 12 bulan Pemadam Api Ringan
Pasal 11 ayat 1
4. Penanggulangan Lebih Intruksi Mentri N0. 11 :
kebakaran bersar memerhatikan 1997 tentang
perawatannya Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan
Kebakaran.
8
kepada pihak yang pengecekan dan Penanggulangan
bersangkutan penggunaan Kebakaran di Tempat
apabila ada peralatan yang Kerja
kejadian urgentcy terkait
8. Ahli K3 spesialis Memudahkan Pengecekan perihal Keputusan Menteri
penanggulangan kebakaran dalam setiap peralatan teknis Tenaga Kerja RI No. Kep-
sebagai penanggung jawab melakukan kontrol untuk dilakukan 186/Men/1999 Pasal 6
teknis 1 orang terhadap perlatan lebih detal dan Ayat 2 tentang Unit
yang terkait terperinci supaya Penanggulangan
pada saat Kebakaran di Tempat
digunakan bisa Kerja
maksimal
9. Regu penanggulangan Sudah sesuai Menambah jumlah Keputusan Menteri
kebakaran berjumlah 22 orang dengan aturan personil regu Tenaga Kerja RI No. Kep-
yang ada, dan penanggulangan 186/Men/1999 Pasal 6
sudah melakukan kebakaran karena Ayat 2 tentang Unit
training secara jumlah pekerja yang Penanggulangan
berkala serta banyak Kebakaran di Tempat
simulasi setiap 1 Kerja
tahun sekali
10. Terdapat struktur organisasi Mempermudah Dilakukan pelatihan Kepmenaker No:
Emergency Response Plan perusahaan ketika untuk setiap KEP186/MEN/1999 Pasal
mengalami petugas agar lebih 2 huruf d
keadaan darurat terlatih tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja
11. Sangat efektif Dilakukan Kepmenaker No:
karena bisa pemeliharaan dan KEP186/MEN/1999 Pasal
mempermudah penjagaan agar 2 huruf b
proses evakuasi assembly point tentang Unit
tidak ada yang Penanggulangan
menghalangi Kebakaran di Tempat
Kerja
Terdapat pelaksanaan
pelatihan simulasi tanggap
darurat kebakaran yang
dilaksanakan setiap 1 tahun
sekali
13. Terdapat denah evakuasi Memudahkan Dapat digunakan Permenaker No. 04
tenaga kerja untuk ketika mengadakan Tahun 1980 tentang Alat
melakukan simulasi keadaan Perlindungan Api Ringan
evakuasi ketika darurat agar pekerja
terdapat keadaan bisa mengetahui Kepmenaker No:
darurat dan hapal denah KEP186/MEN/1999 pasal
9
evakuasinya 2 ayat 2 huruf b tentang
Unit
Penanggulangan
Kebakaran
14. Perusahaan melakukan perusahaan dapat pembuatan Permenaker No. 04
pengecekan APAR secara mengetahui jika dokumen atau buku Tahun 1980 tentang Alat
rutin sesuai dengan peraturan apar tidak rusak pemeliharaan apar Perlindungan Api Ringan
undang-undang dan selalu dalam dibuat lebih rinci Pasal 11 Ayat 1
keadaan siap untuk dan detail berisi
digunakan. dan jika tentang semua
terjadi kerusakan informasi yang
maka apar dapat dibutuhkan agar
diganti atau orang yang baru
dilakukan tindak bekerja dapat
perbaikan. langsung mengerti
melakukan tugas
pemeliharaan
15. Pemeriksaan APAR dilakukan mengetahui pemeriksaaan Kepmenaker No:
oleh pihak berwenang sesuai informasi tentang harus benar-benar KEP186/MEN/1999 pasal
dengan peraturan undang- keaadaan apar dilakukan oleh 2 ayat 5 tentang Unit
undang dalam kondisi siap orang yang ahli Penanggulangan
digunakan atau dibidangnya agar Kebakaran
tidak tidak terjadi
penyimpangan
informasi
16. Bukti data rinci terkait menghindari apar pemeriksaaan rutin Kepmenaker No:
pemeriksaan dan terlihat kusam dan dan berkala disuatu KEP186/MEN/1999 pasal
pemeliharaan APAR di simpan Kotor dan dlm perusahaan harus 2 ayat 4 tentang Unit
dan didokumentasikan keadaan siap terus diperhatikan. Penanggulangan
digunakan tidak boleh ada Kebakaran
keteledoran karna
apabila terjadi
kelalaian akan
menimbulkan
bahaya besar.
17. Penyalur energi Dilakukan Permen No. 02 : 1989
petir ke bawah pengecekan secara tentang Pengawasan
tanah, agar rutin Instalasi Penyalur Petir.
Bangunan dan Pasal 17
Pekerja aman dari
energi petir
Terdapat instalasi penyalur
petir
18. Mudah dilihat dan Dipertahankan dan Permen No. 04 : 1980
digunakan apabila dirawat dengan baik tentang Syarat-syarat
terjadi kebakaran. Pemasangan dan
Aware terhadap K3. Pemeliharaan APAR.
Memenuhi regulasi. Pasal 4 (Pemasangan)
dan Pasal 11
APAR dipasang dan (Pemeliharaan)
ditempatkan sesuai dengan Pasal 14 (Petunjuk
regulasi pemakaian)
10
B. Analisa Temuan Negatif
Buat pengendalian
Isolasi pada genset
atau bisa
menerapkan sistem
LOTO
11
5. Sulit diakses Memperbaiki (Intruksi Mentri N0. 11 :
apabila terjadi sistem Layout 1997) Pengawasan
kebakaran, gudang, Khusus K3
sehingga pembuatan tempat Penanggulangan
kebakaran akan khuhus barang over Kebakaran.
mudah membesar / penempatan
barang sementara
12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
13
d. Temuan negatif pada pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
berjumlah 6 yaitu : pelaksanaan simulasi tanggap darurat tidak
menggunakan APD, ditemukannya putung rokok yang dibuang
sembarangan yang bisa menjadi risiko terjadinya kebakaran, akses
hydrant yang tertutup oleh barang, selang hydrant tidak digantungkan dan
ceklis pemeriksaan bulanan pada hydrant tidak diisi
B. Saran
Saran dari beberapa temuan positif dan negatif pada PT. ABX adalah :
1. Temuan Positif
a. Tetap dilakukan riksa uji berkala dan hasil dari uji bisa di tempel pada
generator agar memudahkan informasi terkait generator
b. Dipasang pada box panel listrik agar lebih mempermudah informasi
terkait kelistrikan
c. Melakukan pemeliharaan APAR 2 kali dalam setahun dengan jangka
waktu 6 bulan dan 12 bulan
d. Lebih memerhatikan perawatannya
e. Harus dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan APAR agar dapat
digunakan ketika keadaan darurat
f. Harus dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan APAR agar dapat
digunakan ketika keadaan darurat
g. Seorang koordinator harus sering melakukan koordinasi perihal
pengecekan dan penggunaan peralatan yang terkait
h. Pengecekan perihal peralatan teknis untuk dilakukan lebih detal dan
terperinci supaya pada saat digunakan bisa maksimal
i. Menambah jumlah personil regu penanggulangan kebakaran karena
jumlah pekerja yang banyak
j. Dilakukan pelatihan untuk setiap petugas agar lebih terlatih
k. Dilakukan pemeliharaan dan penjagaan agar assembly point tidak ada
yang menghalangi
l. Adanya pelatihan dan simulasi rutin
m. Dapat digunakan ketika mengadakan
n. simulasi keadaan darurat agar pekerja bisa mengetahui dan hapal denah
evakuasinya
14
o. pembuatan dokumen atau buku pemeliharaan apar dibuat lebih rinci dan
detail berisi tentang semua informasi yang dibutuhkan agar orang yang
baru bekerja dapat langsung mengerti melakukan tugas pemeliharaan
p. pemeriksaaan harus benar-benar dilakukan oleh orang yang ahli
dibidangnya agar tidak terjadi penyimpangan informasi
q. pemeriksaaan rutin dan berkala disuatu perusahaan harus terus
diperhatikan. tidak boleh ada keteledoran karna apabila terjadi kelalaian
akan menimbulkan bahaya besar
r. Dilakukan pengecekan secara rutin
s. Dipertahankan dan dirawat dengan baik
2. Temuan Negatif
a. Sebaiknya mempekerjakan Ahli K3 listrik dan Teknisi Listrik berlisensi
dengan menimbang pekerjaan di pabrik PT. ABX memiliki potensi bahaya
b. Tetap menggunakan APD ketika melakukan simulasi
c. Mengadakan sosialisasi dan sanksi bagi pekerja yang tetap melanggar
d. Buat pengendalian Isolasi pada genset atau bisa menerapkan sistem
LOTO
e. Memperbaiki sistem Layout gudang, pembuatan tempat khuhus barang
over / penempatan barang sementara
f. Hydrant diletakan dengan baik
g. Periksa hasil pemeriksaan terakkhir, apakah syarat- syarat yg diberikan
sebelumnya telah dilaksanakan
a. Rambu-rambu diletakan sebagaimana mesti nya
15
LAMPIRAN
16
Gambar 3. Denah Evakuasi
17
Gambar 5. Himbauan membuang punting rokok yang baik
18
Gambar 7. Pembuangan Puntung Rokok Tidak pada Tempatnya
19