Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN MANDIRI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. ADI SATRIA ABADI

Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tanki Timbun,


Instalasi Listrik, Penanggulangan Kebakaran, Konstruksi Bangunan,
Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya, Kesehatan Kerja,
Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja (SMK3)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 29

Disusun Oleh: ............................

PT. SAFETY FIRST NDONESIA


Yogyakarta, 04 Juni 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rakhmat dan
karunianya sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan. Laporan PKL ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan
Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Tahun 2021.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Adi Satria Abadi, Yogyakarta. Dan selama pelatihan, pelaksanaan PKL
dan penyusunan laporan , penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi, yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKL dan wawancara langsung
2. Selurug Staff PT. SAFETY FIRST INDONESIA,selaku penyelenggara pelatihan
Calon Ahli K3 Umum, yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk
menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh pemateri dan Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi dan
ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3 Umum
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan 29, yang telah mampu
menjaga suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudgkan kerjasama
dengan baik
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini.

Yogyakarta, 04 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup..............................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum.................................................................................................................2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik..........................................................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap....................................................2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan..................2
1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Instalasi Listrik................................................3
1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran............................3
1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan......................................3
1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia Berbahaya......3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN..............................................................................4


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja.................................................................................4
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja.................................................................................6
2.3 Faktor Bahaya................................................................................................................7
2.4 Temuan Hasil Observasi..............................................................................................7
2.4.1 Temuan Positif..................................................................................................7
2.4.2 Temuan Negatif.................................................................................................9

BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH...............................................11


3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi......................................................................11
3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................14
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Abadi Satria Abadi..............................................................................................17
3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................18
3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi......................................................................20

iii
3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik Dan Konstruksi di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................21
3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Abadi Satria Abadi..............................................................................................24
3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................25

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................27
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................27
4.2 Saran.............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya
yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya
pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah pengendalian
terhadap instalasi listrik, penanggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi
bangunanan. Apabila tidak dilakukan pengendalian atau melakukan pengendalian yang
salah terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kecelakan kerja. Berdasarkan hal
tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan kebakaran untuk mencegah terjadinya
kebakaran dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap
sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah instalasi listrik,
penangulangan kebakaran dan konstruksi bangunan Selain mengidentifikasi, diharapkan
juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktek Kerja Lapangan. Besar harapan setelah
dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi
K3 di tempat kerja.

1 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses
produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.
1 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Bahan Kimia Berbahaya
10. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja
11. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan dan Keahlian
12. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
(SMK3)

1 Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dengan dasar


hukum sebagai berikut :
1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik
a.
b.
c.
d.

1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap


a.
b.
c.

1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan


a.
b.

2
1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik
a.
b.
c.

1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kebakaran


a.
b.
c.

1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan


a.
b.
c.

1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia Berbahaya


a.
b.

c.
d.

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi
ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun keluarga pekerja.
Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang
sebelah mata pada program ini. Undang- Undang dibidang K3 sudah ada sejak tahun
1970 yaitu UU No.1 tahun 1970 yang mulai diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970
yang juga dijadikan hari lahinya K3. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi
untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula pekerja yang menuntut produktivitas
kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang
prima. Sebaliknya, keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja
tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya.
Perusahaan PT. Adi Satria Abadi berlokasi di desa Banyakan, Kecamatan
Sitimulyo, Kabupaten Bantul DIY dan menempati lahan seluas ± 10.000 m² dengan luas
bangunan ± 19.600 m² (bangunan bertingkat 2). PT. Adi Satria Abadi adalah
Perusahaan ynag bergerak di industri penyamakan kulit dengan bahan baku kulit
kambing dan domba.
PT. Adi Satria Abadi memiliki 255 karyawan dengan rincian 250 karyawan
laki-laki dan 5 karyawan perempuan. Seluruh karyawan PT. Adi Satria Abadi telah
diikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Selain itu untuk
pelayanan kesehatan di PT ASA menyediakan klinik perusahaan dengan 1 dokter umum
dan buka 1 minggu 2 kali.

Adapun Visi dan Misi perusahaan, sebagai berikut:


1. VISI
Dalam eksistensi di dunia industri PT. Adi Satria Abadi memiliki sebuah visi
yaitu “Mendirikan Perusahaan Kecil Tapi Sehat”.
2. MISI
PT. Adi Satria Abadi mempunyai beberapa misi dalam mengembangkan
perusahaan yaitu :
4
a. Mengembangkan kemampuan teknologi perkulitan
b. Menjaga kualitas dengan menggunakan motto “Kepuasan pelanggan adalah
budaya kami”
c. Menerapkan prinsip karyawan adalah partner kerja, bukan asset perusahaan.

PT. Adi Satria Abadi juga miliki kebijakan K3 perusahan sebagai berikut :
PT Adi Satria Abadi adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang
sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama
dengan cara menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.
Untuk itu manajemen berkomitmen :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik tenaga kerja dan orang lain
(mitra kerja, kontraktor, pengunjung/tamu) di tempat kerja dan masyarakat
sekitar).
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen K3 untuk
meningkatkan budaya K3 di tempat kerja.

PT. Adi Satria Abadi memiliki struktur organisasi yang terperinci. PT Adi Satria Abadi
memiliki kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh Direktur yang kemudian dibawahnya
terdapat Asisten Direktur. Keduanya memiliki peran yang berbeda dan tanggungjawab
yang berbeda. Direktur PT. Adi Satria Abadi memiliki tanggungjawab penuh terhadap
kedua pabrik dengan lokasi kantor berada di bagian kulit, sedangkan Asisten Direktur
memiliki tanggung jawab penuh terhadap pembuatan sarung tangan serta kerjasama
terhadap pihak asing. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT. Adi Satria Abadi.

5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di PT. Adi Satria Abadi
Proses produksi pada PT. Adi Satria Abadi terbagi menjadi dua proses yaitu
produksi basah dan produksi kering. Produksi basah dimualai dari pengolahan bahan
baku berupa kulit domba dan kambing sekitar 1000 sampai 2000 lembar yang didapat
dari bahan baku lokal maupun ekspor. Proses produksi basah pertama yaitu kesrik, pada
proses ini bertujuan untuk mengurangi sisa lemak agar kulit terpisah dari lemaknya
menggunakan bahan B3.
Proses selanjutnya kulit diaduk dan diputar kurang lebih selama tiga hari
didalam drum, proses ini dinamakan tanning. Setelah proses ini kulit memasuki proses
wet blue untuk mengklasifikasi dan menyeleksi kulit yang baik dan untuk mengetahui
kulit yang mengalami cacat produksi. Proses selanjutnya shaving yang bertujuan untuk
menyamakan keteblan kulit, pada proses ini digunakan bahan B3. Setelah proses
shaving kulit masuk kedalam proses dyeing yang merupakan proses untuk pewarnaan
kulit selama dua hari. Total waktu yang dibutuhkan untuk produksi basah selama satu
minggu.
Produksi kering diawali dengan proses setter drying yang bertujuan
mendiamkan kulit dari proses dyeing. selanjutnya masuk kedalam proses hanging yang
bertujuan untuk menjemur kulit agar menghilangkan kadar air didalam kulit agar tekstur
kulit menjadi keras. Setelah itu masuk ke proses miling, kulit dimasukan ke dalam drum
kering agar mengalami pelemasan.
Proses berikutnya yaitu staking untuk menjadikan kulit lemas agar mudah
diproses. Proses terahkir dalam produksi kering yaitu toggling, kulit dimasukan kedalam
oven dan ditarik setelah itu kulit dikemas.

2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja


6
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Adi Satria
Abadi yaitu
1. Terjepit
2. Terjatuh
3. Peledakan
4. Tertimpa Kulit
5. Terpeleset
6. Tertabrak
7. Tersengat aliran listrik
8. Terpapar bahan Kimia
9. Tersembur air panas
10. Kebakaran

2.3 Faktor Bahaya


Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu kesehatan di
tempat kerja PT. Adi Satria Abadi, identifikasi bahaya yang dilakukan diseluruh area PT.
Adi Satria Abadi :
1. Faktor Ergonomi
2. Faktor Biologi
3. Faktor Fisika
4. Faktor Kimia
5. Faktor Psychologi

2.4 Temuan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi video dan wawancara, diperoleh temuan sebagai
berikut :
2.4.1 Temuan Positif
1. K3 Mekanik
a.
b.
c.
2. K3 Bejana Tekan
a.
7
b.
3. K3 Tangki Timbun
a.
b.
4. K3 Listrik
a.
b.
c.
5. K3 Penanggulangan Kebakaran
a.
b.
c.
6. K3 Konsturuksi Bangunan
a.
b.
7. K3 Lingkungan Kerja
a.
b.
8. K3 Bahan Kimia Berbahaya
a.
b.
9. K3 Kesehatan Kerja
a.
b.
10. K3 Kelembagaan dan Keahlian
a.
b.
11. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a.
b.

2.4.2 Temuan Negatif


1. K3 Mekanik

8
a.
b.
2. K3 Tangki Timbun
a.
b.
3. K3 Listrik
a.
b.
4. K3 Penangulanan Kebakaran
a.
b.
5. K3 Konstruksi Bangunan
a.
b.
c.
6. K3 Lingkungan Kerja
a.
b.
c.
7. K3 Bahan Kimia Berbahaya
a.
b.
8. K3 Kesehatan Kerja
a.
b.
c.
9. K3 Kelembagaan dan Keahlian
a.
b.
c.
10. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a.
b.

9
c.

10
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Adi Satria Abadi.
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Abadi Satria Abadi
N Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
o temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

MEKANIK
1 Kantor Adanya Adanya SIO Sudah baik Permenaker No. 08 Tahun 2020
HSE Sertifikat Izin memastikan dan sebaiknya Pasal 165 Ayat 7
Operator (SIO) bahwa operator operator Operator forklift, rack stackers, reach stackers,
forklift kelas II. yang forklift telehandler kelas II selain berwenang melakukan
mengoperasikan ditambah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga
forklift sudah beserta berwenang mengoperasikan forklift, rack stackers,
tersertifikasi Sertifikat Izin reach stackers, telehandler sesuai jenisnya dengan
berdasarkan Operator kapasitas sampai dengan 15 (lima belas) Ton.
peraturan yang (SIO).
berlaku
( operator dapat
mengopersaikan
forklift sesuai
SOP )

11
2.

3.

BEJANA TEKAN

12
2

TANGKI TIMBUN

13
1

3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LISTRIK
1

14
2

KEBAKARAN
1

15
2

KONSTRUKSI
1

16
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LINGKUNGAN KERJA
1

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


1

17
2

3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi
Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

KESEHATAN KERJA
1

18
2

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


1

SMK3

19
1

3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Potensi Peluang Pemaparan Konsekuensi Rating Saran / Peraturan Perundang-undangan
bahaya Risiko Rekomendasi (termasuk pasal danayat)

20
2

TANGKI TIMBUN
1.

2.

3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik Dan Konstruksi di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Potensi Peluang Pemaparan Konsekuensi Rating Saran / Peraturan Perundang-undangan
bahaya Risiko Rekomendasi (termasuk pasal danayat)

LISTRIK

21
1. -

2 -

KEBAKARAN
1. -

22
2 -

KONSTRUKSI
1 -

2 -

23
3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Potensi Peluang Pemaparan Konsekuensi Rating Saran / Peraturan Perundang-
bahaya Risiko Rekomendasi undangan
(termasuk pasal danayat)
LINGKUNGAN KERJA
1

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


1

24
2

3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi
Satria Abadi
No Foto Potensi Peluang Pemaparan Konsekuensi Rating Saran / Peraturan Perundang-undangan
bahaya Risiko Rekomendasi (termasuk pasal danayat)

KESEHATAN KERJA
1

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


1

25
2

SMK3
1

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Adi Satria abadi (ASA), ada
bagian kelembagaan K3 sudah menjalankan kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi
masih ada beberapa hal yang belum menerapkan K3 baik di bagian konstruksi
bangunan, kelistrikan dan kebakaran.
1. PT. ASA sudah menjalankan kelembagaan K3 dengan baik, hal tersebut
ditunjukkan dengan sudah terpasangnya banner, spanduk dan peraturan UU No.
1 Tahun 1970 tentang K3.
2.
3.
4.
5.
6.

4.2 Saran
1. PT. ASA diharapkan untuk melakukan perbaikan pada bagian- bagian tertentu
pada lokasi kerusakan yang dimana untuk mencegah terjadinya kecelakaan
terhadap pekerja.
2.
3.
4.
5.
6.

27
DAFTAR PUSTAKA

[1] INPRES No. 04 Tahun 2019 Tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah,
Mendeteksi dan Merespon Wabah Penyakit, Pandemi Global dan Kedaruratan
Nuklir, Biologi dan Kimia
[2] Kemenaker No. 02 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3 Umum
[3] Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang Penanggulangan Kebakaran
[4] Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia dalam
Tempat Kerja
[5] Kepmenkes No. Hk.01.07/Menkes/104/2020 Tentang Penetapan Infeksi Covid-19
Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya
[6] Keputusan Menteri TK & Transmigrasi SE No. 01 Tahun 1979 Tentang Pengadaan
Kantin Dan Ruang Makan
[7] Permenaker No. 01 Tahun 1976 Tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
[8] Permenaker No. 02 Tahun 1983
[9] Permenaker No. 02 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
[10] Permenaker No. 02 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban Dan
Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
[11] Permenaker No. 03 Tahun 1999
[12] Permenaker No. 04 Tahun 1980 Tentang Cara Pemasangan Dan Pemeliharaan
APAR
[13] Permenaker No. 04 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
[14] Permenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja
[15] Permenaker No. 06 Tahun 2017
[16] Permenaker No. 08 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut
[17] Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik
[18] Permenaker No. 26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
[19] Permenaker No. 37 Tahun 2016 Tentang K3 Bejana Tekanan
[20] Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
[21] Permenakertrans No. 01 Tahun 1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Pada Konstruksi Bangunan
[22] Permenakertrans No. 01 Tahun 1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
[23] Permenakertrans No. 02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
[24] Permenakertrans No. 03 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
[25] Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
[26] Permenkertrans No. 68 Tahun 2004 Tentang Penanggulangan Dan Pencegahan
HIV/AIDS di Tempat Kerja
[27] Permenkes No. 188 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa
Rokok
[28] PP No 40 Tahun 1991 Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
[29] PP No.50 Tahun 2012
[30] PP No.84 Tahun 2013 Tentang Perubahan Ke-9 Atas Peraturan Pemerintah No 14
Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
[31] Standar OSHA 29 CFR 1910.147
[32] Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 01 Tahun 1979
[33] UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
[34] UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
[35] UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
[36] UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
[37] UU No. 32 Tahun 2009
[38] UU No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan

Anda mungkin juga menyukai