Disusun Oleh:
Aditya Junansyah Pratama G
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rakhmat dan karunianya
sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan. Laporan PKL ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan Sertifikasi Calon
Ahli K3 Umum Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di PT. PRIMISSIMA, Yogyakarta. Dan selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan
penyusunan laporan , penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Seluruh Staff PT. PRIMISSIMA, yang telah memberikan izin untuk melakukan
PKL dan wawancara langsung
2. Seluruh Staff Panitia selaku penyelenggara pelatihan Calon Ahli K3 Umum,
yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan
praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh pemateri dan Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi dan
ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3 Umum
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan Offline, yang telah
mampu menjaga suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudgkan
kerjasama dengan baik
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Bahan Kimia Berbahaya
10. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja
11. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan dan Keahlian
12. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
(SMK3)
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
5
MISI
a. Sesuai dengan pokok-pokok pembinaan BUMN, misi PT Primissima sebagai
perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah RI dan Gabungan Koperasi Batik
Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut :
b. Menjadi perusahaan yang berperan aktif dalam bidang industri tekstil dan batik,
dalam rangka menunjang program pemerintah untuk menggerakkan
perekonomian nasional dan peningkatan ekspor non migas.
c. Menjadi perusahaan yang mendapat kepercayaan masyarakat, pelanggan dan
investor melalui kinerja perusahaan yang baik, penuh integritas dan menjunjung
tinggi etika bisnis serta ramah lingkungan.
d. Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dan inovatif
dengan harga kompetitif, sehingga memperoleh laba yang berkontribusi pada
pendapatan negara dan stakeholder lainnya.
PT. Primissima memiliki struktur organisasi yang terperinci. PT. Primissima memiliki
kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh Direktur yang kemudian dibawahnya terdapat
Asisten Direktur. Keduanya memiliki peran yang berbeda dan tanggungjawab yang
berbeda. Direktur PT. Primissima memiliki tanggungjawab penuh terhadap kedua pabrik
dengan lokasi kantor berada di bagian kulit, sedangkan Asisten Direktur memiliki
tanggung jawab penuh terhadap pembuatan sarung tangan serta kerjasama terhadap pihak
6
asing. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT. Primissima.
8
a. Sudah terbentuknya P2K3
b. Untuk posisi sekertaris diisi oleh dua anggota AK3 Umum
9. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a. APAR sudah tersedia per 15 meter dengan klasifikasi kelas C ( CO2 ) untuk
pemadaman elektrikal
b. Hydrant sudah tersedia di ruang produksi
2.4.2 Temuan Negatif
1. K3 Mekanik
a. Perusahaan belum memiliki operator forklift berlisensi K3
b. Pelaksanaan riksa uji monorail hoist crane perusahaan dilakukan secara
internal.
2. K3 Pesawat UAP
a. Perusahaan belum melakukan riksa uji berkala terhadap boiler yang dimiliki
b. Perusahaan belum memiliki operator pesawat uap berlisensi K3
3. K3 Listrik
a. Perusahaan belum memiliki personil AK3 maupun teknisi K3 Listrik namun
pemeriksaan panel listrik dilakukan secara internal.
b. Terdapat kabel putus yang belum terpastikan status keamanannya dimuncul
dilantai boiler station.
4. K3 Penangulanan Kebakaran
a. Terdapat lubang terbuka di area kerja dan tidak diberi tanda maupun tutup
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
b. Ditemukan bahan maupun alat kerja yang tidak rapi di area pabrik 1
6. K3 Lingkungan Kerja
a. Penggunaan APD yang tidak sesuai pada ruangan yang memiliki kebisingan
101 dbs
8. K3 Kesehatan Kerja
a. Pada saat pembersihan area kerja masih minimnya kesadaran pekerja akan
pentingnya penggunaan masker
b. Kurangnya tingkat kepedulian penggunaan earplug pada area bising,
dimana memiliki tingkat kebisingan 98 dBa
9. K3 Kelembagaan dan Keahlian
a. Pada bagan organisasi P2K3, ahli K3 dan sekertaris posisinya terpisah
b. Untuk scoop pekerjaan ahli K3 dan Sekertaris berbeda
10. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a. Untuk APAR sudah expired fisiknya
b. Mengganti pin APAR dengan paku
a. Tidak terdapatnya preassure gate dalam APAR
b. Tidak tersedianya gas detector, smoke detector, fire alarm, dan sprinkler
c. Untuk klasifikasi bahan mudah terbakar seperti benang dan hasil jadi hanya
tersedia APAR jenis CO2
10
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Lingkungan Kerja
1 Ruang Pencahayaan Meningkatkan Sudah baik dan Permen 5 tahun 2018 pasal 17 tentang pencahayaan di
pemilahan pada pekerjaan ketelitian dalam tetap dilakukan tempat kerja
benang pemilahan memilah benang pemantauan
kain benang kain. kain
11
Penanggulangan Kebakaran
1 Area boiler Terdapat Untuk Perlu di PERMENAKERTRANS NO 4 TAHUN 1980
APAR memadamkan lakukan TENTANG SYARAT PEMASANGAN DAN
apabila terjadi pengecekan PEMELIHARAAN APAR
kebakaran awal rutin minimal
6 bulan sekali
2 Pabrik 1 Sudah ada Jika terjadi Sudah baik UNDANG UNDANG NOMOR 01 TAHUN 1970
ASSEMBLY kondisi darurat TENTANG KESELAMATAN KERJA
POINT di area menjadi tempat
pabrik 1 berkumpul
sementara
3. Pabrik 1 Adanya rambu Sebagai media Sudah baik UNDANG UNDANG NOMOR 01 TAHUN 1970
K3 di area sosialisai kepada TENTANG KESELAMATAN KERJA PASAL 14
pabrik 1 tenaga kerja
untuk tidak
merokok di area
mudah terbakar
12
3.2 Temuan Positive Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)
13
Bahan Berbahaya
1. Ruang Kanji ( a. Tidak Alangkah baiknya a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi Bahan kimia bebahaya dibuatkan area Kep.187/Men/1999 Tentang
yang tidak bagi khusu untuk Pengendalian Bahan Berbahaya di
berbahaya ) pekerja dan penyimpanan Tempat Kerja
orang lain ( kanji
visitor )
yang berada
di area
kerja
2 Area Area limbah a. Tidak Alangkah baiknya a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Limbah sudah berbahaya bagi untuk area akhir Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian
menerapkan lingkungan dari chamber Bahan Berbahaya di Tempat Kerja
chamber sekitar seperti limbah
perskat sungai. diletakkan
hingga kadar b. Tempat tanaman eceng
salinitas air pengolahan dan gondok / Teratai
layak untuk penyaringan dan ikan – ikan
dibuang ke limbah sebelum yang hidupnya di
sungai di buang ke permukaan
sungai
c. Indikator
aman atau
sebelum limbah
dibuang
14
Sistem Manajemen K3
1 Area APAR sudah Untuk Sebaiknya untuk peraturan permenakertrans RI no.
Produksi tersedia per memadamkan logo APAR di 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat
15 meter api/kebakaran turunkan dekat pemasangan dan pemeliharaan APAR
dengan pada electrical dengan APAR,
klasifikasi dengan jenis sesuai dengan
kelas C ( CO2 apar CO2 peraturan
) untuk permenakertrans
pemadaman RI no.
elektrikal 04/MEN/1980
bahwasannya
logo APAR di
letakan tepat
diatas APAR
2 Area Hydrant Untuk Sebaiknya di Keputusan mentri tenaga kerja RI no.
Produksi sudah memadamkan dekat Hydrant di KEP-186/MEN/1999 tentang unit
tersedia di api pada area letakan check list penanggulangan kebakaran di tempat
ruang textile (benang inspeksi, di mana kerja
produksi dan kain) check list di
inspeksi oleh ahli
k3 perusahaan
15
Kesehatan Kerja
1 Area Pekerja sudah Untuk melindungi Pekerja sudah Undang Undang no. 13 tahun 2003 tentang
Produksi aware akan pernapasan dari aware akan ketenagakerjaan, yang di jelaskan pasal 86 yang
penggunaan serat serat benang Kesehatan menegaskan hak pekerja untuk memperoleh
masker pada yang bertebangan terutama perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan
area kerja di area kerja pernapasan kerja
dikarenakan
banyaknya PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
serat serat
benang
berterbangan
16
3.3 Temuan Positif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Primissima
PESAWAT UAP
1 Boiler Boiler yang dimiliki Meningkatkan Perusahaan Peraturan uap tahun 1930
Station perusahaan sudah tingkat pemenuhan sudah pasal 34
dilakukan modifikasi regulasi perusahaan. memenuhi
dari menggunakan peraturan
bahan bakar residu perundangan
menjadi bahan bakar
batu bara dan sudah
memiliki akte ijin
operasional dengan no.
12/B.0154A
17
2 Boiler Perusahaan telah Pengoperasian boiler Agar IK yang PPRI no. 50 tahun 2012 tentang
Station memiliki instruksi dapat distandarisasi sudah dimiliki Penerapan SMK3
kerja operator boiler untuk menjaga dapat direview pasal 11 ayat 2
keberlangsungan secara berkala
operasional boiler sehingga tetap
yang baik dan aman. relevan.
3. Boiler Terdapat tingkap Untuk membuang Perusahaan Peraturan Uap pasal 6 ayat 2 poin f
Station pengaman atau Safety tekanan pada saat sudah
Valve tekanan didalam memenuhi
boiler telah peraturan
mencapai set point perundangan
18
LISTRIK
1 Gedung Perusahaan memiliki Untuk memenuhi Agar penyalur PerMen 02-1989 Ttg Pengawasan
Produksi penyalur petir pada peraturan petir yang Instalasi Penyalur Petir
tiap bangunan dan perundangan dan dimiliki dapat pasal 9 ayat 1
terdapat penyalur mendapatkan dilakukan riksa pasal 50 dan 51
petir yang kepastian bahwa uji secara
ditempatkan ditempat penyalur petir yang berkala (tiap 2
yang paling tinggi ada diperusahaan tahun) oleh
seperti menara tandon masih layak pegawai
dan cerobong dimana digunakan. pengawas atau
penyalur petir sudah AK3 listrik dari
terhubung dengan PJK3
grounding.
19
3.4 Temuan Negatif Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)
2 Ruang Terkait Kanji dapat Sebaiknya Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi penempatan terkena air pada dibuatkan Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan
kanji saat setiap khusus untuk Berbahaya di Tempat Kerja
pembersihan area
area produksi penyimpanan
kanji
20
Sistem Manajemen SMK3
1 Area Terkait area Jika kurangnya Terkait area Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi penampungan pengawasan limbah Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan
air limbah hasil pada area limbah sebaiknya di Berbahaya di Tempat Kerja
pakai dapat berikan
mencemari indicator
lingkungan secara alami
sekitar seperti
penaburan
ikan dan
tanaman air
seperti eceng
gondok dan
teratai
21
Kesehatan Kerja
1 Area Terkait para Ahli k3 Sebaiknya di Undang Undang no. 13 tahun 2003 tentang
Produksi pekerja tidak perusahaan berikan rambu ketenagakerjaan, yang di jelaskan pasal 86 yang
menggunakan sebaiknya rambu k3 menegaskan hak pekerja untuk memperoleh
earplug di area memasang khusus untuk perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan
bising rambu rambu area kerja
terkait k3 kebisingan
seperti APD dan dimana PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
bahaya/dampak kebisingan di
jika tidak aware area produksi
akan APD yang mencapai 98
sudah di berikan DBa
perusahaan
22
Bahan Berbahaya
1. Area Terkait APAR, Jika Ahli K3 Sebaik APAR peraturan permenakertrans RI no.
Produksi PIN APAR di tidak diberikan form 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat
ganti dengan menschedulekan cheacklist dan pemasangan dan pemeliharaan APAR
paku pengecekan untuk
APAR maka pembelian
APAR akan APAR
menguap sebaiknya
membeli yang
terdapat
pressuregate
3.5 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja,K3 Konstruksi & Bangunan,K3 Penanggulangan Kebakaran di PT. PRIMISSIMA
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)
K3 LINGKUNGAN KERJA
1 Ruang kebisingan 101 dapat menggunakan Permen 5 tahun 2018 pasal 10 ayat 4 huruf e tentang
produksi dbs dan petugas menyebabkan APD yang APD yang digunakan diruangan bising
diruang gangguan pada sesuai dengan
produksi tidak pendengaran yang telah
menggunakan diatur seperti
APD yang earplug dan ear
sesuai maff
23
2 ruangan toilet tampak lantai lakukan toilet Permen 5 tahun 2018 pasal 33 ayat 2 huruf a tentang
boiler kotor kemungkinan secara teratur fasilitas toilet; pasal 34 tentang keharusan toilet.
licin dan dapat agar nyaman
menjadi potensi digunakan oleh
bahaya terjatuh, para pekerja
24
2 Pabrik 1 Ditemukan Dapat Bahan dan alat Tidak sesuai dengan Permennakertrans
bahan maupun menyebabkan kerja sebaiknya no.Per.01/men/1980 ttg K3 pada kontruksi Bangunan pasal
alat kerja yang kecelakaan kerja diinventarisir 6 : "kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga
tidak rapi di area karena terjadi dan diletakan sehingga bahan bahan yang berserakan, bahan bahan
pabrik 1 kondisi tidak pada tempat bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi
aman di area yang aman atau menimbulkan kecelakaan "
kerja
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1 Pabrik 1 APAR / APAB APAR / APAB Dilakukan UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
sudah lama kadaluarsa / pengecekan KERJA
tidak dilakukan tidak dapat minimal 6 PERMENAKERTRANS NOMOR 4 TAHUN 1980
pengecekan digunakan bulan sekali TENTANG SYARAY SYARAT PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAAN APAR
25
2 Gudang TPS Tidak Apabila terjadi Perlu adanya UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
(Tempat ditemukan kebakaran APAR di KERJA
Penyimpana APAR di gudang tidak bisa gudang TPS PERMENAKERTRANS NOMOR 4 TAHUN 1980
n TPS memadamkan TENTANG SYARAY SYARAT PEMASANGAN DAN
Sementara) api sedini PEMELIHARAAN APAR
mungkin
3.6 Temuan Negatif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Primissima
MEKANIK
1 Gedung Perusahaan memiliki Agar operator Agar setiap operator forklift Permenaker No.8 tahun
Produksi forklift sebanyak 3 unit mendapatkan dapat disertifikasi untuk 2020 tentang K3 PAA
dengan rincian: pengetahuan terkait mendapatkan lisensi K3 pasal 151 (a)
2 Unit kapasitas 3 ton. operasional forklift yang
1 Unit kapasitas 5 ton. baik, benar dan aman
Namun operartor serta untuk memenuhi
26
belum memilki lisensi peraturan perundangan.
K3 untuk
mengoperasikannya.
2 Gedung Monorail hoist crane Agar dapat dipastikan Agar pelaksanaan riksa uji Permenaker No.8 tahun
Produksi sebesar 2 ton dilakukan monorail hoist crane dapat dilaksanakan oleh 2020 tentang K3 PAA
riksa uji internal secara yang dimiliki pegawai pengawas spesialis, pasal 173 ayat 3
mandiri. perusahaan dapat penguji K3 bidang PAA pasal 176 ayat 2
bekerja dengan baik dan atau Ahli K3 PAA PJK3
aman dioperasikan Agar pelaksanaan riksa uji
serta untuk memenuhi berkala dilakukan minimal
peraturan perundangan. setiap 1 tahun.
3 Gedung Tidak ada operator Agar operator Agar setiap operator crane Permenaker No.8 tahun
Produksi yang berlisensi K3 mendapatkan dapat disertifikasi untuk 2020 tentang K3 PAA
untuk pengoperasian pengetahuan terkait mendapatkan lisensi K3 pasal 145 (b)
monorail hoist crane operasional crane yang
tersebut. baik, benar dan aman
serta untuk memenuhi
peraturan perundangan.
27
PESAWAT UAP
1 Boiler Perusahaan memiliki Untuk memastikan Agar perusahaan segera Peraturan uap tahun
Station Boiler dengan kapasitas boiler tetap dalam melaksanakan kegiatan 1930
5 Ton/jam namun kondisi yang aman pemeriksaan boiler. pasal 40
terakhir dilakukan digunakan
riksa uji terakhir 2020.
2 Boiler Perusahaan tidak Agar operator memiliki Agar perusahaan Permenaker Nomor:
Station memiliki operator kompetensi yang melaksanakan sertifikasi Per.01/Men 1988
boiler yang berlisensi memadai dalam untuk operator boiler Tentang Kwalifikasi
K3. mengoperasikan boiler minimal kelas II Dan Syarat-Syarat
secara efektif dan aman Operator Pesawat Uap
pasal 8
28
BEJANA TEKAN
1 Gedung Perusahaan memiliki Pemenuhan Agar pemeriksaan dan uji Permenaker no 37.
Produksi mesin kompressor perundangan terkait K3 dapat dilakukan oleh tahun 2016 tentang K3
dimana tangki bejana tekanan dan pegawai pengawas bejana tekanan dan
penyimpanan udara tangki timbun dan ketenagakerjaan spesialis tangki timbun
bertekanannya di kepastian keamanan dan AK3 PUBT pasal 79
setting dengan tekanan bejana tekan
kerja +- 4,5 bar dimana
dilakukan riksa uji
secara mandiri/internal
29
2 Gedung Pada tangki Pemenuhan Agar ditambahkan Permenaker no 37.
Produksi penyimpanan udara perundangan terkait K3 informasi terkait bulan dan tahun 2016 tentang K3
bertekanan terdapat bejana tekanan dan tahun pengujian hidrostatik bejana tekanan dan
tanda pengenal yang tangki timbun pertama dan berikutnya. tangki timbun
berisikan informasi pasal 9
seperti nama pemilik,
nama dan nomor urut
pabrik pembuat, nama
gas, tekanan pengisian,
namun tidak terlihat
beberapa informasi
seperti bulan dan tahun
pengujian hidrostatik
pertama dan
berikutnya
30
LISTRIK
31
2 Boiler station Terdapat kabel putus Kepastian rasa aman Apabila kabel tersebut Permenaker no. 12
yang muncul dari pada pekerja yang sudah tidak digunakan tahun 2015 tentang K3
dalam lantai area bekerja diarea boiler sebaiknya dilakukan Listrik ditempat kerja.
boiler dan tidak dapat pemotongan dimana perlu Pasal 3
dipastikan apakah dipastikan apakah kabel
kabel tersebut masih tersebut sudah tidak
terhubung dengan terhubung dengan sumber
sumber energi atau energi listrik.
tidak.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Primissima ada bagian K3 sudah
menjalankan kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
belum menerapkan K3 baik di bagian:
1. K3 Mekanik
Operator forklift di perusahaan belum berlisensi K3 dan pelaksanaan riksa uji
monorail hoist crane perlu dilakukan secara internal
2. Pesawat Uap & Bejana Tekan
Perusahaan belum melakukan riksa uji berkala terhadap boiler yang dimiliki
Perusahaan belum memiliki operator pesawat uap berlisensi K3
Perusahaan belum melengkapi instrumen safety pada boiler
3. K3 Listrik
Perusahaan belum memiliki personil AK3 maupun teknisi K3 Listrik namun
pemeriksaan panel listrik dilakukan secara internal.
Terdapat kabel putus yang belum terpastikan status keamanannya yang berada
dilantai boiler station.
4. K3 Kontruksi & Bangunan
Perusahaan belum memperhatikan persyaratan yang ada pada PERMENAKER
NOMOR 4 TAHUN 1980 tentang K3 kontruksi dan bangunan.
5. K3 Kebakaran
Potensi kebakaran pada perusahaan masuk kedalam kategori potensi sedang II,
sesuai KEPMENAKER NOMOR 186 TAHUN 1999
6. K3 Lingkungan Kerja
Sosialisasi tentang penyakit akibat kerja dan pentingnya memakai APD perlu
dilakukan diperusahaan
7. K3 Bahan Berbahaya
Perusahaan menggunakan bahan yang ramah lingkungan
8. K3 Kesehatan Kerja
Sudah diterapkannya MCU saat proses perekrutan pekerja
33
9. Kelembagaan & Keahlian K3
Bagan organisasi P2K3, ahli K3 dan sekertaris untuk jobdesk disatukan.
10. SMK3
Staf perusahaan, ahli K3 dan pekerja saling mengigatkan pentingnya
keselamatan dan kesehatan bekerja.
4.2 Saran
Agar perusahaan dapat terus berkomitmen untuk berprogress dalam
memenuhi norma K3 sesuai peraturan perundangan yang berlaku agar proses bisnis
perusahaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan aman
34
DAFTAR PUSTAKA
36