Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN MANDIRI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tanki Timbun,


Instalasi Listrik, Penanggulangan Kebakaran, Konstruksi Bangunan,
Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya, Kesehatan Kerja,
Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja (SMK3)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN
2022

Disusun Oleh:
Aditya Junansyah Pratama G

PT. NARADA KATIGA INDONESIA


Yogyakarta, 16 Desember 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rakhmat dan karunianya
sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan. Laporan PKL ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan Sertifikasi Calon
Ahli K3 Umum Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di PT. PRIMISSIMA, Yogyakarta. Dan selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan
penyusunan laporan , penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Seluruh Staff PT. PRIMISSIMA, yang telah memberikan izin untuk melakukan
PKL dan wawancara langsung
2. Seluruh Staff Panitia selaku penyelenggara pelatihan Calon Ahli K3 Umum,
yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan
praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh pemateri dan Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi dan
ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3 Umum
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan Offline, yang telah
mampu menjaga suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudgkan
kerjasama dengan baik
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini.

Yogyakarta, 16 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan ...............................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum .........................................................................................................2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik .................................................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap ..........................................2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan ........3
1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik.....................................................3
1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kebakaran ..............................................3
1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan ............................4
1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia
Berbahaya .....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
KONDISI PERUSAHAAN .................................................................................................5
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ............................................................................5
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja ...........................................................................7
2.3 Faktor Bahaya ........................................................................................................7
2.4 Temuan Hasil Observasi ........................................................................................8
2.4.1 Temuan Positif.........................................................................................8
2.4.2 Temuan Negatif .......................................................................................9
BAB III ..............................................................................................................................11
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH ..................................................................11
3.1 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja, Konstruksi & Bangunan dan
Penanggulangan Kebakaran .....................................................................................11
3.2 Temuan Positive Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem
Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima ........................................13
3.3 Temuan Positif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Primissima ........................................................................................17
3.4 Temuan Negatif Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem
Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima ........................................20
3.5 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja,K3 Konstruksi & Bangunan,K3
Penanggulangan Kebakaran di PT. PRIMISSIMA ..................................................23
iii
3.6 Temuan Negatif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Primissima ........................................................................................26
BAB IV ..............................................................................................................................33
PENUTUP..........................................................................................................................33
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................33
4.2 Saran ....................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................35

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya
yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya
pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah pengendalian
terhadap instalasi listrik, penanggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi
bangunanan. Apabila tidak dilakukan pengendalian atau melakukan pengendalian yang
salah terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kecelakan kerja. Berdasarkan hal
tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan kebakaran untuk mencegah terjadinya
kebakaran dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap
sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah instalasi listrik,
penangulangan kebakaran dan konstruksi bangunan Selain mengidentifikasi, diharapkan
juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktek Kerja Lapangan. Besar harapan setelah dilakukan
kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi K3 di
tempat kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses
produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja dan
dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

1
1.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Bahan Kimia Berbahaya
10. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja
11. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan dan Keahlian
12. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
(SMK3)

1.4 Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dengan dasar


hukum sebagai berikut :
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik
a. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No. 8 Tahun 2020 Tentang Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
c. Peraturan Menteri ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 Tantang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap
a. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Checklist Pemeriksaan Pesawat Uap
b. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 9A Pemeriksaan Pertama Pesawat
Uap selain Ketel Uap
c. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 9 Pemeriksaan Pertama Ketel Uap
d. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 10 Laporan Bulanan Pemeriksaan
Pesawat Uap dan Bejana Tekanan
e. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk U-5 Laporan Pengawasan
2
Pembuatan Pesawat Uap
f. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 1 Akte Izin Penggunaan Pesawat
Uap
g. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 6B Surat Permohonan Surat
Keterangan Kelayakan Pesawat Uap
h. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 6A Surat Permohonan Pengesahan
Gambar Rencana Pesawat Uap
i. Direktorat Bina Kelembagaan K3 Bentuk 6 Surat Permohonan Penggunaan
Pesawat Uap
j. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
k. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1988
Tentang Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap.

1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan


a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01/MEN/1992 tentang Syarat-
Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Karbid
b. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan RI Nomoe 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik
a. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No.Kep. 47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang
Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02/Men/1989 Tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir
1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kebakaran
a. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. PERMENAKERTRANS No 4 Tahun 1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR
c. PERMENAKERTRANS No 2 Tahun 1983 Tentang Instalasi Kebakaran
Alarm Automatik
d. KEPMENAKER No 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran
e. INSTRUKSI MENAKER No 11 Tahun 1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
3
Penanggulangan Kebakaran
1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan
a. Kepdirjen Binwasnaker No. 74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi K3 Bidang
Supervisi Perancah
b. Keputusan Dirjen PHI dan Wasnaker No. 20/DJPPK/VI/2004 Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan
c. Surat Edaran No. S. 4 Tahun 1997 Dirjen PHI dan Wasnaker Tentang Wajib
Lapor Pekerjaan Proyek Konstruksi Bangunan
1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia Berbahaya
a. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. PERMEN No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
c. PERMEN No 4 Tahun 1987 Tentang panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Berbahaya di Tempat Kerja

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi
ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun keluarga pekerja.
Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang
sebelah mata pada program ini. Undang- Undang dibidang K3 sudah ada sejak tahun 1970
yaitu UU No.1 tahun 1970 yang mulai diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970 yang
juga dijadikan hari lahinya K3. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk
meraih produktivitas kerja yang baik pula pekerja yang menuntut produktivitas kerja
tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang prima.
Sebaliknya, keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja tidak atau
kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya.
PT Primissima didirikan sebagai perusahaan patungan antara Pemerintah
Republik Indonesia (RI) dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) dalam
rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 tahun 1969. Pendirian PT Primissima dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 54 tahun 1970 dan direalisasikan dengan Akte Nomor 31 tanggal 22 Juni 1971
dihadapan Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH
PT Primissima berlokasi di Jalan Raya Magelang Km 15, Medari, Sleman,
Yogyakarta dan menempati lahan seluas ± 7.5000m² . PT Primissima adalah Perusahaan
yang bergerak di industri bidang tekstil dan produk tekstil serta optimalisasi pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
PT. Primissima memiliki 600 karyawan. Seluruh karyawan PT. Primissima telah
diikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Adapun Visi dan Misi perusahaan, sebagai berikut:


VISI
Visi perusahaan “ Menjadi produsen tekstil grey dan cambrics halus serta batik
yang menjadi referensi kualitas untuk perusahaan sejenis lainnya berlandaskan
etika bisnis dan berintegritas ”.

5
MISI
a. Sesuai dengan pokok-pokok pembinaan BUMN, misi PT Primissima sebagai
perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah RI dan Gabungan Koperasi Batik
Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut :
b. Menjadi perusahaan yang berperan aktif dalam bidang industri tekstil dan batik,
dalam rangka menunjang program pemerintah untuk menggerakkan
perekonomian nasional dan peningkatan ekspor non migas.
c. Menjadi perusahaan yang mendapat kepercayaan masyarakat, pelanggan dan
investor melalui kinerja perusahaan yang baik, penuh integritas dan menjunjung
tinggi etika bisnis serta ramah lingkungan.
d. Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dan inovatif
dengan harga kompetitif, sehingga memperoleh laba yang berkontribusi pada
pendapatan negara dan stakeholder lainnya.

PT. Primissima juga miliki kebijakan K3 perusahan sebagai berikut :


PT. Primissima adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat,
aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama dengan cara
menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3. Untuk itu
manajemen berkomitmen :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik tenaga kerja dan orang lain
(mitra kerja, kontraktor, pengunjung/tamu) di tempat kerja dan masyarakat
sekitar).
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen K3 untuk
meningkatkan budaya K3 di tempat kerja.

PT. Primissima memiliki struktur organisasi yang terperinci. PT. Primissima memiliki
kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh Direktur yang kemudian dibawahnya terdapat
Asisten Direktur. Keduanya memiliki peran yang berbeda dan tanggungjawab yang
berbeda. Direktur PT. Primissima memiliki tanggungjawab penuh terhadap kedua pabrik
dengan lokasi kantor berada di bagian kulit, sedangkan Asisten Direktur memiliki
tanggung jawab penuh terhadap pembuatan sarung tangan serta kerjasama terhadap pihak

6
asing. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT. Primissima.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi di PT. Primissima


Proses produksi pada PT. Primissima adalah manfaktur penghasil kain dari proses
pemintalan benang .
Proses bisnis di PT. Primissima yaitu spinning,weaving mulai dari pembuatan benang
ke kain persiapan tenun penghanian sizeing tenun hingga finishing yang dilakukan di
perusahaan rekanan sebelum di simpan di gudang dan dikirim ke konsumen.

2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja


Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Primissima
yaitu:
1. Terjepit
2. Terjatuh
3. Peledakan
4. Tertimpa Kanji
5. Terpeleset
6. Tertabrak
7. Tersengat aliran listrik
8. Terpapar bahan Kimia
9. Tersembur air panas
10. Kebakaran

2.3 Faktor Bahaya


Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu kesehatan di
tempat kerja PT. Primissima, identifikasi bahaya yang dilakukan diseluruh area PT.
7
Primissima:
1. Faktor Ergonomi
2. Faktor Biologi
3. Faktor Fisika
4. Faktor Kimia
5. Faktor Psychologi

2.4 Temuan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi video dan wawancara, diperoleh temuan sebagai
berikut :
2.4.1 Temuan Positif
1. K3 Pesawat UAP
a. Perusahaan memiliki akte ijin boiler yang telah dimodifikasi
b. Perusahaan telah memiliki Instruksi Kerja untuk pengoperasian Boiler
c. Perusahaan melakukan riksa uji sesuai ketetapan aturan yaitu 2 tahun
sekali untuk ketel uap di darat
2. K3 Listrik
a. Perusahaan telah memiliki penyalur petir disetiap bangunan.
b. Perusahaan telah melakukan purifikasi pada tiap trafo disetiap tahun.
3. K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Sudah terdapat APAR & APAB
b. Sudah ada jalur evakuasi dan Assembly Point
4. K3 Konsturuksi Bangunan
a. Sudah terdapat Ventilasi di area kerja
5. K3 Lingkungan Kerja
a. Pencahayaan di ruang pemilahan benang kain sudah cukup baik
6. K3 Bahan Kimia Berbahaya
a. Kanji ( Bahan kimia yang tidak berbahaya )
b. Area limbah sudah menerapkan chamber perskat hingga kadar salinitas
air layak untuk dibuang ke sungai
7. K3 Kesehatan Kerja
a. Dilakukan MCU pada tahap recruitment
b. Pekerja sudah diberikan masker secara cuma – cuma oleh perusahaan
8. K3 Kelembagaan dan Keahlian

8
a. Sudah terbentuknya P2K3
b. Untuk posisi sekertaris diisi oleh dua anggota AK3 Umum
9. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a. APAR sudah tersedia per 15 meter dengan klasifikasi kelas C ( CO2 ) untuk
pemadaman elektrikal
b. Hydrant sudah tersedia di ruang produksi
2.4.2 Temuan Negatif
1. K3 Mekanik
a. Perusahaan belum memiliki operator forklift berlisensi K3
b. Pelaksanaan riksa uji monorail hoist crane perusahaan dilakukan secara
internal.
2. K3 Pesawat UAP
a. Perusahaan belum melakukan riksa uji berkala terhadap boiler yang dimiliki
b. Perusahaan belum memiliki operator pesawat uap berlisensi K3
3. K3 Listrik
a. Perusahaan belum memiliki personil AK3 maupun teknisi K3 Listrik namun
pemeriksaan panel listrik dilakukan secara internal.
b. Terdapat kabel putus yang belum terpastikan status keamanannya dimuncul
dilantai boiler station.
4. K3 Penangulanan Kebakaran

a. Di tempat penyimpanan bahan kimia mudah terbakar tidak terdapat


APAR/APAB

b. APAR/APAB telah melewati masa berlaku pemakaian

c. Minimnya persediaan APAR/APAB diperusahaan


5. K3 Konstruksi Bangunan

a. Terdapat lubang terbuka di area kerja dan tidak diberi tanda maupun tutup
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

b. Ditemukan bahan maupun alat kerja yang tidak rapi di area pabrik 1

6. K3 Lingkungan Kerja

a. Penggunaan APD yang tidak sesuai pada ruangan yang memiliki kebisingan
101 dbs

b. Kenyamanan duduk petugas pemilahan benang kain kurang baik karena


9
kursi yang digunakan tidak ergonomis

7. K3 Bahan Kimia Berbahaya


a. Tidak ditemukannya B3, karena dikelola oleh pihak ke 3

8. K3 Kesehatan Kerja
a. Pada saat pembersihan area kerja masih minimnya kesadaran pekerja akan
pentingnya penggunaan masker
b. Kurangnya tingkat kepedulian penggunaan earplug pada area bising,
dimana memiliki tingkat kebisingan 98 dBa
9. K3 Kelembagaan dan Keahlian
a. Pada bagan organisasi P2K3, ahli K3 dan sekertaris posisinya terpisah
b. Untuk scoop pekerjaan ahli K3 dan Sekertaris berbeda
10. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a. Untuk APAR sudah expired fisiknya
b. Mengganti pin APAR dengan paku
a. Tidak terdapatnya preassure gate dalam APAR
b. Tidak tersedianya gas detector, smoke detector, fire alarm, dan sprinkler
c. Untuk klasifikasi bahan mudah terbakar seperti benang dan hasil jadi hanya
tersedia APAR jenis CO2

10
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Primissima.


3.1 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja, Konstruksi & Bangunan dan Penanggulangan Kebakaran
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

Lingkungan Kerja
1 Ruang Pencahayaan Meningkatkan Sudah baik dan Permen 5 tahun 2018 pasal 17 tentang pencahayaan di
pemilahan pada pekerjaan ketelitian dalam tetap dilakukan tempat kerja
benang pemilahan memilah benang pemantauan
kain benang kain. kain

Konstruksi & Bangunan


1. Area Terdapat Sirkulasi udara di Sudah baik, Permennakertrans no.Per.01/men/1980 ttg K3
Pabrik 1 ventilasi di area kerja bagus dan sebaiknya pada kontruksi Bangunan
ruangan diperhatikan
untuk
kebersiahan

11
Penanggulangan Kebakaran
1 Area boiler Terdapat Untuk Perlu di PERMENAKERTRANS NO 4 TAHUN 1980
APAR memadamkan lakukan TENTANG SYARAT PEMASANGAN DAN
apabila terjadi pengecekan PEMELIHARAAN APAR
kebakaran awal rutin minimal
6 bulan sekali

2 Pabrik 1 Sudah ada Jika terjadi Sudah baik UNDANG UNDANG NOMOR 01 TAHUN 1970
ASSEMBLY kondisi darurat TENTANG KESELAMATAN KERJA
POINT di area menjadi tempat
pabrik 1 berkumpul
sementara

3. Pabrik 1 Adanya rambu Sebagai media Sudah baik UNDANG UNDANG NOMOR 01 TAHUN 1970
K3 di area sosialisai kepada TENTANG KESELAMATAN KERJA PASAL 14
pabrik 1 tenaga kerja
untuk tidak
merokok di area
mudah terbakar

12
3.2 Temuan Positive Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

Kelembagaan dan Keahlian K3


1 Gedung a. Sudah a. Dengan Sebaiknya untuk a. Peraturan Menter Tenaga Kerja dan
Utama terbentuknya adanya P2K3 ahli K3 dan Transmigrasi No. Per. 04/Men/1987
P2K3 jobdesk dari sekertaris lebih Tentang Panitia Pembina Keselamatan
b. Untuk K3 dapat aktif terkait dan Kesehatan Kerja dan Penunjukan Ahli
posisi dievaluasi meng- Kesel
sekertaris b. AK3 dapat implementasikan
diisi oleh dua mengevaluasi K3
anggota AK3 persyaratan
Umum dan
c. Tugas pemenuhan
dan tanggung perundang –
jawab sudah undangan K3
sesuai
dengan
bidang tiap –
tiap anggota

13
Bahan Berbahaya
1. Ruang Kanji ( a. Tidak Alangkah baiknya a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi Bahan kimia bebahaya dibuatkan area Kep.187/Men/1999 Tentang
yang tidak bagi khusu untuk Pengendalian Bahan Berbahaya di
berbahaya ) pekerja dan penyimpanan Tempat Kerja
orang lain ( kanji
visitor )
yang berada
di area
kerja

2 Area Area limbah a. Tidak Alangkah baiknya a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Limbah sudah berbahaya bagi untuk area akhir Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian
menerapkan lingkungan dari chamber Bahan Berbahaya di Tempat Kerja
chamber sekitar seperti limbah
perskat sungai. diletakkan
hingga kadar b. Tempat tanaman eceng
salinitas air pengolahan dan gondok / Teratai
layak untuk penyaringan dan ikan – ikan
dibuang ke limbah sebelum yang hidupnya di
sungai di buang ke permukaan
sungai
c. Indikator
aman atau
sebelum limbah
dibuang

14
Sistem Manajemen K3
1 Area APAR sudah Untuk Sebaiknya untuk peraturan permenakertrans RI no.
Produksi tersedia per memadamkan logo APAR di 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat
15 meter api/kebakaran turunkan dekat pemasangan dan pemeliharaan APAR
dengan pada electrical dengan APAR,
klasifikasi dengan jenis sesuai dengan
kelas C ( CO2 apar CO2 peraturan
) untuk permenakertrans
pemadaman RI no.
elektrikal 04/MEN/1980
bahwasannya
logo APAR di
letakan tepat
diatas APAR
2 Area Hydrant Untuk Sebaiknya di Keputusan mentri tenaga kerja RI no.
Produksi sudah memadamkan dekat Hydrant di KEP-186/MEN/1999 tentang unit
tersedia di api pada area letakan check list penanggulangan kebakaran di tempat
ruang textile (benang inspeksi, di mana kerja
produksi dan kain) check list di
inspeksi oleh ahli
k3 perusahaan

15
Kesehatan Kerja
1 Area Pekerja sudah Untuk melindungi Pekerja sudah Undang Undang no. 13 tahun 2003 tentang
Produksi aware akan pernapasan dari aware akan ketenagakerjaan, yang di jelaskan pasal 86 yang
penggunaan serat serat benang Kesehatan menegaskan hak pekerja untuk memperoleh
masker pada yang bertebangan terutama perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan
area kerja di area kerja pernapasan kerja
dikarenakan
banyaknya PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
serat serat
benang
berterbangan

16
3.3 Temuan Positif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Primissima

No Foto Tempat Temuan Dampak Manfaat Saran Peraturan Perundang- undangan


temuan (termasuk pasal dan ayat)

PESAWAT UAP

1 Boiler Boiler yang dimiliki Meningkatkan Perusahaan Peraturan uap tahun 1930
Station perusahaan sudah tingkat pemenuhan sudah pasal 34
dilakukan modifikasi regulasi perusahaan. memenuhi
dari menggunakan peraturan
bahan bakar residu perundangan
menjadi bahan bakar
batu bara dan sudah
memiliki akte ijin
operasional dengan no.
12/B.0154A

17
2 Boiler Perusahaan telah Pengoperasian boiler Agar IK yang PPRI no. 50 tahun 2012 tentang
Station memiliki instruksi dapat distandarisasi sudah dimiliki Penerapan SMK3
kerja operator boiler untuk menjaga dapat direview pasal 11 ayat 2
keberlangsungan secara berkala
operasional boiler sehingga tetap
yang baik dan aman. relevan.

3. Boiler Terdapat tingkap Untuk membuang Perusahaan Peraturan Uap pasal 6 ayat 2 poin f
Station pengaman atau Safety tekanan pada saat sudah
Valve tekanan didalam memenuhi
boiler telah peraturan
mencapai set point perundangan

18
LISTRIK

1 Gedung Perusahaan memiliki Untuk memenuhi Agar penyalur PerMen 02-1989 Ttg Pengawasan
Produksi penyalur petir pada peraturan petir yang Instalasi Penyalur Petir
tiap bangunan dan perundangan dan dimiliki dapat pasal 9 ayat 1
terdapat penyalur mendapatkan dilakukan riksa pasal 50 dan 51
petir yang kepastian bahwa uji secara
ditempatkan ditempat penyalur petir yang berkala (tiap 2
yang paling tinggi ada diperusahaan tahun) oleh
seperti menara tandon masih layak pegawai
dan cerobong dimana digunakan. pengawas atau
penyalur petir sudah AK3 listrik dari
terhubung dengan PJK3
grounding.

19
3.4 Temuan Negatif Kelembagaan dan Keahlian K3, Bahan Berbahaya, Sistem Manajemen K3, dan Kesehatan Kerja di PT. Primissima
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

Kelembagaan dan Keahlian K3


1 Gedung Terkait bagan Dapat menjadi Sebaiknya ahli Peraturan Menter Tenaga Kerja dan Transmigrasi
utama organisasi finding dari k3 dan No. Per. 04/Men/1987 Tentang Panitia Pembina
p2k3 disnaker sekertaris Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penunjukan
bahwasannya tidak di Ahli Kesel
ahli k3 dan bedakan
sekertaris dalam
berbeda job struktur
desk organisasi
pekerjaan p2k3

2 Ruang Terkait Kanji dapat Sebaiknya Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi penempatan terkena air pada dibuatkan Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan
kanji saat setiap khusus untuk Berbahaya di Tempat Kerja
pembersihan area
area produksi penyimpanan
kanji

20
Sistem Manajemen SMK3
1 Area Terkait area Jika kurangnya Terkait area Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Produksi penampungan pengawasan limbah Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan
air limbah hasil pada area limbah sebaiknya di Berbahaya di Tempat Kerja
pakai dapat berikan
mencemari indicator
lingkungan secara alami
sekitar seperti
penaburan
ikan dan
tanaman air
seperti eceng
gondok dan
teratai

21
Kesehatan Kerja
1 Area Terkait para Ahli k3 Sebaiknya di Undang Undang no. 13 tahun 2003 tentang
Produksi pekerja tidak perusahaan berikan rambu ketenagakerjaan, yang di jelaskan pasal 86 yang
menggunakan sebaiknya rambu k3 menegaskan hak pekerja untuk memperoleh
earplug di area memasang khusus untuk perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan
bising rambu rambu area kerja
terkait k3 kebisingan
seperti APD dan dimana PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
bahaya/dampak kebisingan di
jika tidak aware area produksi
akan APD yang mencapai 98
sudah di berikan DBa
perusahaan

22
Bahan Berbahaya
1. Area Terkait APAR, Jika Ahli K3 Sebaik APAR peraturan permenakertrans RI no.
Produksi PIN APAR di tidak diberikan form 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat
ganti dengan menschedulekan cheacklist dan pemasangan dan pemeliharaan APAR
paku pengecekan untuk
APAR maka pembelian
APAR akan APAR
menguap sebaiknya
membeli yang
terdapat
pressuregate

3.5 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja,K3 Konstruksi & Bangunan,K3 Penanggulangan Kebakaran di PT. PRIMISSIMA
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

K3 LINGKUNGAN KERJA
1 Ruang kebisingan 101 dapat menggunakan Permen 5 tahun 2018 pasal 10 ayat 4 huruf e tentang
produksi dbs dan petugas menyebabkan APD yang APD yang digunakan diruangan bising
diruang gangguan pada sesuai dengan
produksi tidak pendengaran yang telah
menggunakan diatur seperti
APD yang earplug dan ear
sesuai maff

23
2 ruangan toilet tampak lantai lakukan toilet Permen 5 tahun 2018 pasal 33 ayat 2 huruf a tentang
boiler kotor kemungkinan secara teratur fasilitas toilet; pasal 34 tentang keharusan toilet.
licin dan dapat agar nyaman
menjadi potensi digunakan oleh
bahaya terjatuh, para pekerja

K3 KONSTRUKSI & BANGUNAN

1 Pabrik 1 Ada lubang Dapat Sebaiknya Tidak sesuai dengan Permennakertrans


terbuka di area menyebabkan lubang tersebut no.Per.01/men/1980 ttg K3 pada kontruksi Bangunan
kerja dan tidak kecelakan kerja diberi tanda atau pasal 8 : "semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka,
diberi tanda pagar supaya atap atap atau panggung yang dapat dimasuki. Sisi sisi
maupun tutup orang tangga yang terbuka, semua galian dan lubang yang
dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup
pengaman yang kuat"

24
2 Pabrik 1 Ditemukan Dapat Bahan dan alat Tidak sesuai dengan Permennakertrans
bahan maupun menyebabkan kerja sebaiknya no.Per.01/men/1980 ttg K3 pada kontruksi Bangunan pasal
alat kerja yang kecelakaan kerja diinventarisir 6 : "kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga
tidak rapi di area karena terjadi dan diletakan sehingga bahan bahan yang berserakan, bahan bahan
pabrik 1 kondisi tidak pada tempat bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi
aman di area yang aman atau menimbulkan kecelakaan "
kerja

K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1 Pabrik 1 APAR / APAB APAR / APAB Dilakukan UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
sudah lama kadaluarsa / pengecekan KERJA
tidak dilakukan tidak dapat minimal 6 PERMENAKERTRANS NOMOR 4 TAHUN 1980
pengecekan digunakan bulan sekali TENTANG SYARAY SYARAT PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAAN APAR

25
2 Gudang TPS Tidak Apabila terjadi Perlu adanya UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
(Tempat ditemukan kebakaran APAR di KERJA
Penyimpana APAR di gudang tidak bisa gudang TPS PERMENAKERTRANS NOMOR 4 TAHUN 1980
n TPS memadamkan TENTANG SYARAY SYARAT PEMASANGAN DAN
Sementara) api sedini PEMELIHARAAN APAR
mungkin

3.6 Temuan Negatif K3 Listrik, Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Primissima

No Foto Tempat Temuan Dampak Manfaat Saran Peraturan Perundang-


temuan undangan
(termasuk pasal dan
ayat)

MEKANIK

1 Gedung Perusahaan memiliki Agar operator Agar setiap operator forklift Permenaker No.8 tahun
Produksi forklift sebanyak 3 unit mendapatkan dapat disertifikasi untuk 2020 tentang K3 PAA
dengan rincian: pengetahuan terkait mendapatkan lisensi K3 pasal 151 (a)
2 Unit kapasitas 3 ton. operasional forklift yang
1 Unit kapasitas 5 ton. baik, benar dan aman
Namun operartor serta untuk memenuhi

26
belum memilki lisensi peraturan perundangan.
K3 untuk
mengoperasikannya.

2 Gedung Monorail hoist crane Agar dapat dipastikan Agar pelaksanaan riksa uji Permenaker No.8 tahun
Produksi sebesar 2 ton dilakukan monorail hoist crane dapat dilaksanakan oleh 2020 tentang K3 PAA
riksa uji internal secara yang dimiliki pegawai pengawas spesialis, pasal 173 ayat 3
mandiri. perusahaan dapat penguji K3 bidang PAA pasal 176 ayat 2
bekerja dengan baik dan atau Ahli K3 PAA PJK3
aman dioperasikan Agar pelaksanaan riksa uji
serta untuk memenuhi berkala dilakukan minimal
peraturan perundangan. setiap 1 tahun.

3 Gedung Tidak ada operator Agar operator Agar setiap operator crane Permenaker No.8 tahun
Produksi yang berlisensi K3 mendapatkan dapat disertifikasi untuk 2020 tentang K3 PAA
untuk pengoperasian pengetahuan terkait mendapatkan lisensi K3 pasal 145 (b)
monorail hoist crane operasional crane yang
tersebut. baik, benar dan aman
serta untuk memenuhi
peraturan perundangan.

27
PESAWAT UAP

1 Boiler Perusahaan memiliki Untuk memastikan Agar perusahaan segera Peraturan uap tahun
Station Boiler dengan kapasitas boiler tetap dalam melaksanakan kegiatan 1930
5 Ton/jam namun kondisi yang aman pemeriksaan boiler. pasal 40
terakhir dilakukan digunakan
riksa uji terakhir 2020.

2 Boiler Perusahaan tidak Agar operator memiliki Agar perusahaan Permenaker Nomor:
Station memiliki operator kompetensi yang melaksanakan sertifikasi Per.01/Men 1988
boiler yang berlisensi memadai dalam untuk operator boiler Tentang Kwalifikasi
K3. mengoperasikan boiler minimal kelas II Dan Syarat-Syarat
secara efektif dan aman Operator Pesawat Uap
pasal 8

28
BEJANA TEKAN

1 Gedung Perusahaan memiliki Pemenuhan Agar pemeriksaan dan uji Permenaker no 37.
Produksi mesin kompressor perundangan terkait K3 dapat dilakukan oleh tahun 2016 tentang K3
dimana tangki bejana tekanan dan pegawai pengawas bejana tekanan dan
penyimpanan udara tangki timbun dan ketenagakerjaan spesialis tangki timbun
bertekanannya di kepastian keamanan dan AK3 PUBT pasal 79
setting dengan tekanan bejana tekan
kerja +- 4,5 bar dimana
dilakukan riksa uji
secara mandiri/internal

29
2 Gedung Pada tangki Pemenuhan Agar ditambahkan Permenaker no 37.
Produksi penyimpanan udara perundangan terkait K3 informasi terkait bulan dan tahun 2016 tentang K3
bertekanan terdapat bejana tekanan dan tahun pengujian hidrostatik bejana tekanan dan
tanda pengenal yang tangki timbun pertama dan berikutnya. tangki timbun
berisikan informasi pasal 9
seperti nama pemilik,
nama dan nomor urut
pabrik pembuat, nama
gas, tekanan pengisian,
namun tidak terlihat
beberapa informasi
seperti bulan dan tahun
pengujian hidrostatik
pertama dan
berikutnya

30
LISTRIK

1 Fasilitas Perusahaan melakukan Untuk memenuhi Agar pelaksanaan Permenaker no. 12


produksi pemeriksaan seluruh peraturan perundangan pemeriksaan dapat tahun 2015 tentang K3
panel listrik secara dan mendapatkan dilakukan oleh personil Listrik ditempat kerja.
berkala minimal 1 kepastian bahwa AK3 Listrik PJK3 atau pasal 6 ayat 2
tahun sekali dimana penyalur petir yang ada pegawai pengawas apabila
pelaksanaan diperusahaan masih perusahaan belum memiliki
pemeriksaan dilakukan layak digunakan. personil AK3 listrik.
secara internal namun
perusahaan belum
memiliki personil AK3
Listrik maupun Teknisi
K3 Listrik

31
2 Boiler station Terdapat kabel putus Kepastian rasa aman Apabila kabel tersebut Permenaker no. 12
yang muncul dari pada pekerja yang sudah tidak digunakan tahun 2015 tentang K3
dalam lantai area bekerja diarea boiler sebaiknya dilakukan Listrik ditempat kerja.
boiler dan tidak dapat pemotongan dimana perlu Pasal 3
dipastikan apakah dipastikan apakah kabel
kabel tersebut masih tersebut sudah tidak
terhubung dengan terhubung dengan sumber
sumber energi atau energi listrik.
tidak.

32
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Primissima ada bagian K3 sudah
menjalankan kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
belum menerapkan K3 baik di bagian:

1. K3 Mekanik
Operator forklift di perusahaan belum berlisensi K3 dan pelaksanaan riksa uji
monorail hoist crane perlu dilakukan secara internal
2. Pesawat Uap & Bejana Tekan
Perusahaan belum melakukan riksa uji berkala terhadap boiler yang dimiliki
Perusahaan belum memiliki operator pesawat uap berlisensi K3
Perusahaan belum melengkapi instrumen safety pada boiler
3. K3 Listrik
Perusahaan belum memiliki personil AK3 maupun teknisi K3 Listrik namun
pemeriksaan panel listrik dilakukan secara internal.
Terdapat kabel putus yang belum terpastikan status keamanannya yang berada
dilantai boiler station.
4. K3 Kontruksi & Bangunan
Perusahaan belum memperhatikan persyaratan yang ada pada PERMENAKER
NOMOR 4 TAHUN 1980 tentang K3 kontruksi dan bangunan.
5. K3 Kebakaran
Potensi kebakaran pada perusahaan masuk kedalam kategori potensi sedang II,
sesuai KEPMENAKER NOMOR 186 TAHUN 1999
6. K3 Lingkungan Kerja
Sosialisasi tentang penyakit akibat kerja dan pentingnya memakai APD perlu
dilakukan diperusahaan
7. K3 Bahan Berbahaya
Perusahaan menggunakan bahan yang ramah lingkungan

8. K3 Kesehatan Kerja
Sudah diterapkannya MCU saat proses perekrutan pekerja
33
9. Kelembagaan & Keahlian K3
Bagan organisasi P2K3, ahli K3 dan sekertaris untuk jobdesk disatukan.
10. SMK3
Staf perusahaan, ahli K3 dan pekerja saling mengigatkan pentingnya
keselamatan dan kesehatan bekerja.

4.2 Saran
Agar perusahaan dapat terus berkomitmen untuk berprogress dalam
memenuhi norma K3 sesuai peraturan perundangan yang berlaku agar proses bisnis
perusahaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan aman

34
DAFTAR PUSTAKA

1. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. PERMEN No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
3. PERMEN No 4 Tahun 1987 Tentang panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
4. Kepdirjen Binwasnaker No. 74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi K3 Bidang
Supervisi Perancah
5. Keputusan Dirjen PHI dan Wasnaker No. 20/DJPPK/VI/2004 Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan
6. Surat Edaran No. S. 4 Tahun 1997 Dirjen PHI dan Wasnaker Tentang Wajib
Lapor Pekerjaan Proyek Konstruksi Bangunan
7. PERMENAKERTRANS No 4 Tahun 1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR
8. PERMENAKERTRANS No 2 Tahun 1983 Tentang Instalasi Kebakaran Alarm
Automatik
9. KEPMENAKER No 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
10. INSTRUKSI MENAKER No 11 Tahun 1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalansi Penyalur Petir
12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
14. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalansi Penyalur Petir
15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No. 8 Tahun 2020 Tentang Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
16. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan
35
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
17. Peraturan Menteri ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 Tantang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
18. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1988 Tentang
Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1988 Tentang
Kwalifikasi dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
21. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
22. https://primissima.co.id/, diakses pada 16 Desember 2022 pukul 11.30 WIB.
23. https://temank3.id/, diakses pada 16 Desember 2022 pukul 12.30 WIB.

36

Anda mungkin juga menyukai