Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT KUNANGO JANTAN

PENGAWASAN NORMA K3 BIDANG


MEKANIK (PAA & PTP) DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE-228

KELOMPOK 2 :
Dendi Saputra
Irvandi Putra
Khairunnisa
M. Rino Siregar
Rafida Meilisa
Vivin Sri Wahyuningsih
Yusberi Suryadi

PENYELENGGARA
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO
PADANG, 17 SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Sudah selayaknya kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan karunia kesehatan kepada kita semua sehingga dapat
melaksanakan pelatihan untuk menjadi Tenaga Ahli K3 Umum yang dimulai pada
tanggal 9 – 26 September 2019 dengan penyelenggara PT Duta Selaras Solusindo.
Dalam rangkaian pelatihan ini dilaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
di PT Kunango Jantan pada tanggal 17 September 2019. Hasil Praktek Kerja
Lapangan ini dituangkan dalam bentuk Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
disusun oleh Kelompok 2. Laporan PKL ini berisi tentang Pengawasan Norma K3
Mekanik (Pesawat Angkat Angkut dan Pesawat Tenaga Produksi) dan Konstruksi
Bangunan yang diterapkan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Ahli K3 PT Kunango Jantan
yang telah memandu kegiatan selama PKL dan juga ucapan terima kasih kepada
seluruh panitia PT DSS Batch 228.
Akhir kata, banyak kekurangan pada pelaporan ini, kritik dan saran sangat
diharapkan untuk perbaikan untuk masa yang akan datang.

Padang, 18 September 2019

DSS Batch 228 Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................... 2
1.4 Dasar Hukum ..................................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA ..................................................... 4
2.1. Sejarah PT Kunango Jantan........................................................................... 4
2.2. Lokasi Perusahaan ......................................................................................... 6
2.3. Visi dan Misi ................................................................................................. 6
2.3.1. Visi ......................................................................................................... 6
2.3.2. Misi ........................................................................................................ 6
2.4. Produk dan Bahan Baku ................................................................................ 6
2.5. Jumlah Pekerja dan Waktu Operasi ............................................................... 7
2.5.1. Jumlah Pekerja ....................................................................................... 7
2.5.2. Waktu Operasi ........................................................................................ 7
BAB III TINJAUAN TEMUAN .................................................................................. 8
3.1. Temuan K3 Mekanik ..................................................................................... 8
3.1.1. Pesawat Angkat Angkut ......................................................................... 8
3.1.2. Pesawat Tenaga Produksi....................................................................... 8
3.3. Temuan K3 Konstruksi Bangunan ................................................................ 9
BAB IV ANALISIS TEMUAN ................................................................................. 10
4.1. Analisis Temuan K3 Mekanik ..................................................................... 10
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 20
5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 20
5.2. Saran ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi salah satu bagian penting dalam
industrialisasi dikarenakan efisiensi biaya dan peningkatan keuntungan semakin
diperhatikan seiring dengan penekanan risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Terjadinya kecelakaan industri menyebabkan terhambatnya produksi yang
akan berdampak pada penurunan produksi serta kerugian perbaikan maupun
pengobatan. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta bebas pencemaran
lingkungan menuju peningkatan produktivitas.Oleh karena itu K3 harus dikelola
sebagaimana pengelolaan produksi dan keuangan serta fungsi penting perusahaan
yang lainnya

Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan


yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri
konstruksi memiliki catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan
kerja. Situasi di lokasi proyek mencerminkan karakter yang keras dan kegiatannya
terlihat sangat kompleks serta sulit dilaksanakan sehingga dibutuhkan stamina
yang prima dari pekerja. Kelelahan akan mengurangi konsentrasi pekerja dalam
bekerja. Hal in berakibat mudah terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, keselamatan
kerja merupakan aspek yang senantiasa harus dibenahi karena masalah
keselamatan kerja merupakan masalah yang sangat kompleks yang mencakup
aspek perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, legal, dan organisasi. Adanya
manajemen proyek yang baik akan meminimalkan risiko kegagalan proyek Dalam
perkembangannya kegagalan proyek yang dimaksud tidak hanya mencakup
pembengkakan biaya, keterlambatan waktu penyelesaian, namun hal-hal seperti
kecelakaan kerja juga menjadi faktor yang berpengaruh pada keberhasilan proyek
sehingga diperlukan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
suatu proyek konstruksi (Endroyo, 2006).

Berdasarkan adanya praktek kunjungan lapangan sebagai salah satu

1
persyaratan untuk pembinaan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh PT.Duta
Selaras Solusindo yang bekerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja Republik
Indonesia. Dalam hal ini PT.Kunango Jantan menjadi lokasi untuk kunjungan
praktek yang diadakan pada tanggal 17 September 2019, PT. Kunango Jantan
termasuk tempat kerja dimana terdapat sumber-sumber bahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja harus diminimalisir agar tidak menyebabkan kerugian dan cidera
baik ringan, berat bahkan kematian, atau terhentinya proses kerja dan kerusakan
peralatan. Bentuk dari kegiatan praktek lapangan yang dilakukan adalah untuk melihat
temuan positif dan negatif yang ada dilapangan kerja dalam hal ini yang menjadi fokus
utamanya adalah K3 mekanik dan K3 kontruksi bangunan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan, khususnya di bidang Penerapan K3 mekanik dan K3 kontruksi
bangunan.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum.
4. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penulisan laporan ini adalah:
1. Pelaksanaan di Bidang K3 Pesawat Angkat Angkut .
2. Pelaksanaan di Bidang K3 Pesawat Teknologi Produksi.
3. Pelaksanaan di Bidang K3 Kontruksi Bangunan.

1.4 Dasar Hukum


Dasar Hukum K3 Mekanik
Adapun dasar hukum terkait K3 di bidang Mekanik adalah :
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

2
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1985 tentang Pesawat
Angkat dan Angkut
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-
09/MEN/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi

Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan


Adapun dasar hukum terkait K3 di bidang kontruksi bangunan adalah :
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan No. 01/Men/1980 tentang K3 Kontruksi
4. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.KEP.174/MEN/86, No.KEP.104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Kontruksi
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.01/MEN/1980
tentang K3 pada Konstruksi Bangunan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA

2.1. Sejarah PT Kunango Jantan


PT. Kunango Jantan merupakan perusahaan manufacture dan trading yang
didirikan berdasarkan Akta Notaris Arry Supratno, SH No. 30 tanggal 09 April 1993,
yang awalnya bergerak dalam trading mekanikal elektrikal. Pada tahun 1993 tersebut
H.Asril,SH selaku pemilik PT Kunango Jantan mendapatkan kontrak langsung
dengan PLN untuk penyediaan kabel-kabel listrik dan tiang besi listrik sebanyak 30
ribu batang ke wilayah Sumbar-Riau yang diproduksi oleh Perusahaan Raya Besi
Semarang dan Perusahaan Pabrik Pipa Indonesia di Bekasi. Selanjutnya telah terjadi
perubahan Akta Notaris Helsi Yasin, SH No. 2 tanggal 02 Mei 2015. Pada awalnya
perusahaan hanya memproduksi Manufacture Tiang Besi yang beralamat di Jalan By
Pass KM 6 Parak Kerakah Padang dengan luas areal pabrik berkisar 3.000 m2 dan
mempunyai bangunan pabrik, bangunan kantor serta bangunan mes karyawan.
Sejalan dengan tambah berkembangnya perusahaan, maka PT. Kunango Jantan
melakukan pengembangan usaha baik dari lokasi maupun diversifikasi usaha.
Pada akhir tahun 2004 setelah bencana tsunami Aceh, Asril selaku pemilik
PT Kunango Jantan mendapat permintaan dari PLN dan pihak asing untuk
menyediakan tiang besi listrik dalam jumlah besar. Untuk mengembangkan
usahanya, Asril kemudian membuka cabang di daerah Pekanbaru dengan membeli
tanah seluas 7 hektar untuk kemudian dibangun pabrik beton yang memproduksi
tiang listrik beton dan tiang pancang beton dan mulai beroperasi pada tahun 2010.
Selanjutnya, beliau mengembangkan usahanya dengan membeli tanah seluas 12,5
hektar di daerah By pass KM 25 Padang Pariaman. Pada bulan Juli 2013 Asril juga
membangun pabrik pembuatan pipa baja yang nantinya akan digunakan untuk
pembuatan tiang besi listrik tanpa perlu harus membeli lagi ke pihak luar.
Selanjutnya pada tahun 2015 beliau juga mendirikan pabrik elbow dan galvanis.
Pabrik elbow sudah mulai beroperasi dan saat ini sedang dilakukan ekspansi,
sedangkan pabrik galvanis belum mulai beroperasi.
PT Kunango Jantan Group adalah kelompok usaha yang fokus dalam
penyediaan, pemrosesan, dan distribusi material baja dan beton siap pakai untuk
industri konstruksi, kelistrikan, pertambangan, telekomunikasi, dan perhubungan.
PT Kunango Jantan Group beroperasi di dua lokasi utama, Padang dan Pekanbaru

4
dimana setiap anak perusahaan memiliki fasilitas produksi sendiri. PT Kunango
Jantan Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufacture dan
trading.

Berikut beberapa divisi dari PT Kunango Jantan Group :


1. PT Kunango Jantan Beton
PT Kunango Jantan Beton adalah salah satu divisi dari PT Kunango Jantan
Group yang memproduksi ready mix, spun pile, square pile, box culvert dan
spun pile. Pabrik PT Kunango Jantan Beton berlokasi di Jalan Raya
Pekanbaru– Bangkinang Km.23 Desa Rimbo Panjang Kec. Tambang
Kabupaten Kampar.
2. PT Kunango Jantan Steel
PT Kunango Jantan Steel merupakan salah satu divisi dari PT Kunango
Jantan Group yang memproduksi pipa dan plat baja. Produk yang dihasilkan
oleh PT Kunango Jantan Steel ini sudah di sertifikasi berstandarkan SNI yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada perusahaan.
3. PT Tiga Pilar Sakato
Pada divisi ini PT Kunango Jantan Group memproduksi tiang besi seperti
tiang telepon. Dan sudah bekerja sama dengan PT Telkom untuk jenis 7
meter dan 9 meter dengan kapasitas produksi 500 batang per hari sesuai
dengan kebutuhan dari PT Telkom. Selain itu PT Tiga Pilar Sakato juga
memproduksi penambahan lini produk tiang tinggi (high mast pole) dan tiang
penerangan lampu jalan (PJU). Produk tiang besi ini sudah disertifikasi oleh
PT Telekomunikasi Indonesia.
4. PT Karya Empat Pilar
PT Karya Empat Pilar merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
pipe fitting & galvanize, ekspansi dari PT Kunango Jantan Steel yang
didirikan tahun 2015 dan akan bekerjasama dengan perusahaan KingField
Australia. Selain itu PT Karya Empat Pilar juga menerima jasa Hot Dip
Galvanize (tooling) untuk produk yang ingin dicelupkan agar lebih tahan
karat dan korosi.

5
2.2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan berlokasi di Jalan By Pass Km 25 Kenagarian Kasang,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. PT. Kunango Jantan ini
mempunyai batas wilayah, yaitu :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Bintungan
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Sawah
c. Sebelah barat berbatasan dengan Jembatan Layang Bandara Internasional
Minangkabau
d. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Bypass

2.3. Visi dan Misi


2.3.1. Visi
Visi perusahaan PT Kunango Jantan adalah menjadi pabrik baja dan
beton yang menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di
skala nasional maupun internasional

2.3.2. Misi
Misi dari PT Kunango Jantan adalah sebagai berikut:
a. Menjadi sebuah pabrik tiang beton dan tiang pancang yang terpercaya
dan selalu mengutamakan kualitas demi kepuasan pelanggan
b. Memperhatikan serta peduli terdahap kondisi lingkungan sekitar pabrik
c. Mengembangkan perusahaan dengan manajemen yang professional, sehat
dan menguntungkan
d. Menjadi mitra bisnis yang tepat di bidang pelistrikan dan infrastruktur
e. Menyadari bahwa setiap produksi yang dipakai bermanfaat terhadap
orang banyak
f. Menjadi kebanggaan bagi setiap karyawan dan karyawati yang bekerja di
perusahaan.

2.4. Produk dan Bahan Baku


Jenis produk dan Bahan Baku yang digunakan oleh PT Kunango Jantan
Group adalah sebagai berikut :
a. Produk : Pipa steel, steel plate, pipa galvanis, tiang PJU, tiang listrik
besi, pipa PDAM, steel elbow.

6
b. Bahan baku : Pasir, batu, semen, baja tulangan

2.5. Jumlah Pekerja dan Waktu Operasi


2.5.1. Jumlah Pekerja
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan yaitu sebanyak 1200

pekerja yang sudah termasuk dari pekerja subkontraktor

2.5.2. Waktu Operasi


Waktu kerja untuk produksi di PT Kunango Jantan adalah setiap
Senin – Jumat pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, sedangkan Sabtu pada pukul
08.00 s/d 12.00 WIB.
Jumlah hari kerja dalam seminggu : 6 hari
Jumlah jam kerja per hari : 8 jam kerja

7
BAB III
TINJAUAN TEMUAN

Temuan K3 di PT Kunango Jantan Group terdiri dari temuan pada bidang K3


Mekanik dan K3 Konstruksi Bangunan.
3.1. Temuan K3 Mekanik
3.1.1. Pesawat Angkat Angkut
Pesawat angkat angkut yang terdapat pada PT. Kunango Jantan adalah
sebagai berikut :
1. Forklift
2. Wheel Loader
3. Hoist
4. Crane
5. Excavator
A. Temuan Posititf
1) Tertulis berat beban maksimum pada alat
2) Material yang diangkut tidak melebihi batas beban angkut
3) Alat angkat-angkut telah memiliki SLO

B. Temuan Negatif
1) Masih ditemukan tali pengangkut yang sudah serabutan
2) Ditemukannya forklift yang membawa penumpang / orang
3) Ditemukannya forklift yang berkecepatan melebihi aturan
4) Tidak ada nya jalur kendaraan PAA khusus
5) Dokumen SIO tidak bisa dilihatkan
6) Operator belum menggunakan APD lengkap (kacamata)
3.1.2. Pesawat Tenaga Produksi
Pesawat tenaga produksi yang terdapat pada PT Kunango Jantan adalah
sebagai berikut:
1) Genset : Motor diesel atau sekarang disebut generator set merupakan
salah satu penggerak mula yaitu mesin yang menggunakan energi termal
untuk melakukan kerja mekanik.
2) Mesin Produksi Guardrail
3) Mesin Produksi Tower

8
A. Temuan Positif
1) Pengecekan mesin produksi dilakukan rutin sebelum alat dioperasikan.
2) Mesin produksi dilengkapi alat pengaman berupa pagar pembatas
3) Dilakukannya P5M (pembicaraan 5 menit) sebelum bekerja
4) Semua mesin telah memiliki SLO

B. Temuan Negatif
1) Houskeeping yang tidak tertata dengan rapi.
2) Hasil produksi berupa pipa ditumpuk melebihi batas pagar pengaman
3) Panel listrik yang sudah digunakan tidak ditutup kembali.
4) Dokumen SIO tidak bisa dilihatkan
5) Operator belum menggunakan APD lengkap (ear plug, body harness,
sarung tangan, helm)
3.3. Temuan K3 Konstruksi Bangunan
A. Temuan Positif
1) Perencanaan berupa gambar / site plan bangunan
2) Pemeliharaan bangunan dilakukan tiga bulan sekali

B. Temuan Negatif
1) Dokumen / gambar site plan tidak bisa dilihatkan
2) Ditemukan permukaan lantai tidak rata sehingga adanya genangan air hujan
3) Kondisi atap sudah tidak layak pakai karena ditemukan banyak lubang

9
BAB IV
ANALISIS TEMUAN
4.1. Analisis Temuan K3 Mekanik
Analisis temuan K3 Mekanik di PT Kunango Jantan terdiri atas temuan positif dan temuan negatif.

A. Pesawat Angkat Angkut

NO TEMUAN ANALISIS SARAN DASAR HUKUM FOTO TEMUAN

A. Temuan Positif

1. Tertulis berat beban Dengan memberikan Sebaiknya di  Permenaker No. 5 Tahun


maksimum pada alat keterangan beban monitoring sesuai 1985 Pasal 3 Ayat 1.
maksimum pada alat standar prosedur yang
dan dapat dilihat serta ada.
dibaca dengan jelas
oleh pekerja, sehingga
pekerja tidak
memindahkan material
melewati berat beban
yang diperbolehkan.

10
2. Material yang Pengangkatan dan Sebaiknya di  Permenaker No. 5 Tahun
diangkut tidak pemindahan material monitoring sesuai 1985 Pasal 3 Ayat 2.
melebihi batas beban yang telah dilakukan standar prosedur yang
angkut sudah sesuai dan tidak ada.
melebihi beban angkut
dari alat yang
digunakan.

B. Temuan Negatif

1. Masih ditemukan tali Tali pengangkut untuk Sebaiknya jika telah  Permenaker No 5 Tahun
pengangkut yang pemindahan barang ditemukan tali yang 1985 Pasal 9 ayat 1d.
sudah serabutan atau material sudah terkelupas, kusut,
tidak layak untuk berjumbai dilakukan
digunakan karena penggantian dengan
sudah terkelupas. Jika tali yang baru.
digunakan dapat
menyebabkan
kecelakaan seperti tali
pengangkut putus dan
menimbulkan
kecelakaan kerja .

11
2. Ditemukannya Forklift sebagai alat Sebaiknya dilakukan  Permenaker No. 5 Tahun
forklift yang angkat angkut barang pengawasan terhadap 1985 Pasal 115
membawa dan material tidak pengoperasian froklift
penumpang / orang boleh membawa sesuai dengan SOP
penumpang selain maupun petunjuk
operator, karena froklift keselamatan
di desain hanya untuk pekerjaan.
satu orang yaitu
operator.
3. Ditemukannya Forklift yang Sebaiknya dilakukan  Permenaker No. 5 Tahun
forklift berkecepatan dioperasikan oleh pengawasan terhadap 1985 Pasal 104
tinggi. operator berkecepatan pengoperasian froklift,
tinggi sehingga berisiko forklift dioperasikan
kecelakaan dan dengan kecepatan
membahayakan pekerja maksimal 20 km/jam
lainnya. dan seharusnya
dipasang rambu-
rambu pada jalur
forklift.
4. Tidak ada nya jalur Tidak dibedakannya Seharusnya  Permenaker No. 5 Tahun
khusus kendaraan jalur untuk pesawat Perusahaan 1985 Pasal 105
Pesawat angkutan di angkat-angkut diatas membedakan jalur
atas landasan dan landasan dan antara pejalan kaki
diatas permukaan permukaan dengan dan jalur PAA dan
pekerja ataupun diberikan rambu-
pengunjung, sehingga rambu yang jelas.

12
beresiko terjadinya
kecelakaan.
5. Dokumen SIO tidak Pihak PT Kunango Sebaiknya SIO  Permenaker
bisa dilihatkan Jantan hanya dibawa dan dipakai 09/MEN/2010 Pasal 1
memberitahu bahwa oleh operator. ayat 10 dan Pasal 5.
operator telah memiliki
SIO tetapi tidak
memberikan bukti
kepada peserta PKL
6. SLO pada pesawat Surat Layak Sebaiknya perusahan  Peraturan Pemerintah
angkat angkut tidak Operasional berisi menempelkan SLO No.50 tahun 2012,
bisa di lihat keterang mengenai dimasing-masing alat Kriteria Audit 6.5.3
informasi terkait PAA dan dapat dilihat.
yang seharusnya
tertempel di masing-
masing alat, karena
SLO yang tidak dapat
dilihat, maka kelayakan
dari PAA teraebut tidak
dapat di periksa

13
7. Tenaga kerja belum Masih ditemukannya  Mensosialisasikan  UU No. 1 Tahun 1970
menggunakan APD pekerja yang tidak kembali atau Pasal 12 dan Pasal 13.
lengkap (sarung menggunakan APD memperingatkan  Permenakertrans No. 8
tangan) lengkap seperti sarung pekerja akan Tahun 2010 tentang
tangan. pentingnya memakai APD Pasal 3, Pasal 4,
APD lengkap dan Pasal 6, Pasal 7
menambah jadwal
inspeksi K3 untuk
memperketat
pengawasan.
 Memberlakukan
reward dan
punishmen kepada
tenaga kerja.

14
B. Pesawat Tenaga Produksi

No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum Foto Temuan

A. Temuan Positif

1. Pengecekan mesinPengecekan alat / Agar dilakukan  Permenaker No. 38


produksi dilakukan rutin
mesin dilakukan monitoring sesuai Tahun 2016 Pasal
sebelum alat
untuk mengetahui alat SOP. 21.
dioperasikan siap untuk
dioperasikan agar saat
proses produksi tidak
ada kendala.
2. Mesin produksi Alat pengaman Sebaiknya dilakukan  Permenaker No. 38
dilengkapi alat berupa pagar pemeliharaan Tahun 2016 Pasal 8
pengaman berupa pagar pembatas berguna terhadap pagar ayat 1.
pembatas agar pekerja lainnya pembatas mesin
tidak mendekati secara berkala
mesin produksi yang
bisa menimbulkan
kecelakaan.

15
B. Temuan Negatif

1. Houskeeping yang tidak Housekeeping yang Sebaiknya setiap  Permenaker No 4


tertata dengan rapi. tidak rapi bisa dilakukan proses Tahun 1985 Pasal 6.
menjadi penyebab produksi tetap
terjadi kecelakaan memperhatikan
saat bekerja seperti keadaan lantai agar
tersandung dan selalu dalam keadaan
terjatuh bersih dan rapi.

2. Panel listrik yang tidak Panel listrik yang Panel listrik yang  Undang-Undang
ditutup kembali. tidak tertutup dapat selesai digunakan No.1 Tahun 1970
menimbulkan bahaya harus ditutup dan
karena bisa diakses dikunci.
oleh orang yang tidak
berkepentingan.

3. Dokumen SIO tidak bisa Pihak PT Kunango Sebaiknya SIO  Permenaker No. 09
dilihatkan Jantan hanya dibawa dan dipakai Tahun 2010 Pasal 1
memberitahu bahwa oleh operator. ayat 10 dan pasal 5.
operator telah
memiliki SIO tetapi
tidak memberikan
bukti kepada peserta
PKL

16
4. Semua mesin telah Surat Layak Sebaiknya perusahan  Peraturan
memiliki SLO Operasional berisi menempelkan SLO Pemerintah No.50
keterang mengenai dimasing-masing alat tahun 2012, 6.5.3
informasi terkait PTP dan dapat dilihat.
yang seharusnya
tertempel di masing-
masing alat, karena
SLO yang tidak dapat
dilihat, maka
kelayakan dari PTP
tersebut tidak dapat di
periksa
4. Operator belum Masih rendahnya Mensosialisasikan  Permenakertrans
menggunakan APD pengawasan terhadap kembali atau No.8 tahun 2010
lengkap (ear plug, body tenaga kerja hal ini memperingatkan pasal 4.i
harness, sarung tangan, dapat terlihat dengan pekerja akan
helm) masih adanya pekerja pentingnya memakai
yang tidak APD lengkap dan
menggunakan APD menambah jadwal
lengkap seperti kaca inspeksi K3 untuk
mata memperketat
pengawasan.

17
C. K3 Manajemen Kontruksi

No Temuan Analisis Saran Dasar Hukum Foto Temuan

Temuan Positif

1 Perencanaan berupa Sebelum melakukan Untuk pembangunan  Undang-


gambar/site plan pembangunan, diperlukan selanjutnya tetap Undang RI No 1
bangunan untuk membuat layout/ melanjutkan prosedur Tahun 1970
gambaran wilayah kerja. pembuatan site plan
sebelum pembangunan
2 Pemeliharaan Pemeliharaan bangunan Memonitoring sesuai  Undang-
bangunan dilakukan dilakukan untuk terjaganya dengan prosedur yang Undang RI No 1
tiga bulan sekali bangunan tetap kebersihan ada Tahun 1970
serta terhindar dari  PP No.50 Tahun
kerusakan. 2012, 6.5

3 Penerangan cukup Penerangan yang cukup Memonitoring sesuai  Permenakertrans


dengan adanya atap diperlukan agar pekerja dengan prosedur yang No. 1 Tahun
transparan di dapat bekerja lebih focus ada 1980 Pasal 5, 65
beberapa titik dan meminimalisir
terjadinya kecelakaan

18
Temuan Negatif

1. Dokumen / gambar Karena adanya prosedur Sebaiknya ahli k3  Undang-


site plan tidak bisa menyebabkan dokumen memahami tahapan Undang RI No 1
dilihatkan tidak dapat dilihatkan secara proses dalam Tahun 1970
langsung. manajemen kontruksi

2. Ditemukan Kurangnya perhitungan atau Dilakukan perbaikan  Undang-


permukaan lantai perencanaan dari pihak sipil pada bangunan yang Undang RI No 1
tidak rata sehingga saat pembangunan hingga menampung air Tahun 1970
adanya genangan air menyebabkan saat hujan sehingga menyebabkan
hujan terdapat genangan air adanya genangan air di
didalam bangunan area kerja

3. Kondisi atap sudah Kurangnya monitoring Dilakukan peninjauan  Undang-


tidak layak pakai dalam pemeliharaan dan Mengganti atap Undang RI No 1
karena ditemukan bangunan sehingga kurang yang sudah rusak atau Tahun 1970
banyak lubang memperhatikan adanya atap bolong  PermenTrans RI
yang sudah tidak layak No.Per-01/
pakai Men/1980

19
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pesawat Angkat-Angkut yang dimiliki PT. Kunango Jantan terdiri dari
forklift, Wheel Loader, Hoist, Crane, dan Excavator , diperiksa secara rutin
sebelum di operasikan, serta tertera berat beban maksimal yang jelas dan dapat
dibaca
2. Temuan negatif pada Pesawat Angkat Angkut yaitu tali pengangkut Hoist
yang sudah serabutan atau terkelupas, penyalahgunaan forklift serta SLO dan
SIO yang tidak dapat dilihat
3. Pesawat Tenaga Produksi Angkut yang dimiliki PT. Kunango Jantan terdiri
dari Genset, Mesin Produksi Guardrail, dan mesin produksi Tower diperiksa
secara rutin sebelum di operasikan, dan sudah dilengkapi pagar pembatas.
4. Temuan negatif pada PTP ditemukkannya penumpakan material bekas yang
berserakan serta penumpukan hasil produksi melibihi batas pagar dan
housekeping yang belum baik, serta SLO dan SIO yang tidak dapat dilihat,
5. Tenaga kerja bagian PAA dan PTP belum menggunakan APD yang lengkap
6. Pada kunjungan diketahui bahwa tempat tidak dalam proses pembangunan
melainkan sudah menjadi sebuah gedung yang telah dioperasikan
memproduksi material baja dan beton, maka dari itu kami hanya mensurvey
tentang perawatan dan manitenance pada gedung tersebut
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya semua pekerja menggunakan APD lengkap sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan perusahaan memberikan ketegasan dalam
penerapan penggunaan APD dan perusahaan harus menjelaskan kepada
operator tentang penggunaan PAA yang sesuai SOP, baik tentang SLO dan
SIO bagi setiap operator.
2. Sebaiknya perusahaan memberikan cetakan SOP disetiap wilayah PTP
agar mudah dilihat dan dibaca untuk semua area kerja yang ada di
perusahaan.

20
3. Pengurus wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat
kerja dan juga harus memperhatikan sedetail mungkin terhadap perawatan
gedung terutama dibagian lantai produksi.

21
DAFTAR PUSTAKA

DSS. 2019. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Jakarta. PT.Duta Selaras Solusindo.

DSS. 2019. Kumpulan Modul K3. Jakarta. PT. Duta Selaras Solusindo.

22
HASIL NOTULENSI SEMINAR LAPORAN PKL
PENGAWASAN NORMA K3 BIDANG MEKANIK (PAA DAN PTP) DAN
KONSTRUKSI BANGUNAN DI PT KUNANGO JANTAN

Sabtu, 21 September 2019

1. Moderator : Khairunnisa

2. Persentasi : Dendi Saputra


Irvandi Putra
M. Rino Siregar
Rafida Meilisa
Vivin Sri Wahyuningsih
Yusber Suryadi

3. Notulen : Vivin Sri Wahyuningsih

PERTANYAAN
1. Yolla Wirpiani (Kelompok 1)
Berkaitan dengan penggunaan APD di bagian PTP, menurut kelompok
bagaimana APD di PTP dan apaka sudah sesuai dengan bahaya yang di timbulkan
serta mengenai sikap kerja operator di bagian PTP
Jawaban
(Rafida Meilisa)
pekerja sudah difasilitasi dengan APD, khususnya pekerja yang berhubungan
dengan mesin mesin produksi sudah memakai APD, tetapi belum secara lengkap,
karena saat kunjungan kelompok melihat operator mesin produksi guadrail tidak
menggunakan sarung tangan dan ear plug, padahal di wilayah tersebut cukup
bising.

2. Gita Pranata ( Kelompok 3)


Bagaiman safety di PT. Kunango Jantan, apakah sudah baik atau belum?
Jawaban
(Dendi Saputra)
Safety di PT.Kunango Jantan masih kurang karena saat kunjungan banyak
kondisi yang tidak aman yang kami temukan seperti forklift yang melaju dengan
kecepatan tinggi dan mengangkut orang, kemudian dari pekerja yang tidak
menggunakan APD secara lengkap serta pada alat yang digunakan ada tali

23
pengangkat yang sudah serabutan dan masih digunakan, dimana kondisi ini dapat
menimbulkan kecelakaan jika masih di gunakan.

3. WS Diergalio Gesvin ( Kelompok 4)


Mengenai forklift yang bergerak dengan kecepatan tingi dan membawa
orang, bagaimana menurut kelompok dan apakah sanksi yag berlaku untuk
kejadian tersebut. ?
Jawaban
(M. Rino Siregar)
Pada Peraturan Menteri Teanga Kerja No.5 tahun 19985 tentang Pesawat
Angkat Angkut Pasal 104 dijelaskan tentang forklift yang berkecepatan tinggi,
dimana pada pasal 104 ini dijelaskan bahwa pesawat angkat diatas landasan
denganmotor bakar harus di jalankan dengan aman sesuai kecepatan yang telah
ditentukan. Pada pasal 115 juga telah di jelaskan bahwa forklift di larang
digunakan untuk tujuan lain selain untuk mengankut, mengangkat, dan menu,puk
barang.
Jadi hal tersebut menjelaskan tindakan yang di lakukan oleh pekerja froklift
tersebut sudah melanggar peraturan dan untuk itu sanksi yang dapat di berikan
dapat dilakukan bertahap, pertama dengan memamggil pekerja yang bersangkutan
dan secara face to face memeringati bahwa tindakannya salah dan apabila masih
mengulangi maka di berikan hukuman dan jika masih di lakukan maka diberikan
SP.1 dan seterusnya hingga pemecatan.

SARAN
Haptiah (Kelompok 4) :
 Sebaiknya ada SOP yang jelas baik secara tertulis atau disosialisasikan
mengenai alat alat yang dgunakan di pabrik tersebut.
 Seharusnya perusahaan membuatkan rambu-rambu di lokasi jalannya froklift
untuk membeda antara jalan alat angkut dengan jalan pekerja atau
pengunjung

4. M. Akbar Caniago (Kelompok 3)


Bagaiman pandangan kelompok, mengenai konstruksi bangunan di PT.
Kunango Jantan apakah bisa meminalisirkan kebakaran besar

24
Jawaban
(Irvandi Putra)
Menurut kami, untuk kebakaran besar tidak mungkin terjadi karena bahn
yang di produksi berupa beton dan baja

25

Anda mungkin juga menyukai