1. Sebutkan secara lengkap dan disertai dengan dasar hukum, apa perbedaan kewenangan
operator forklift kelas 1 dengan operator forklift kelas 2?
Jaawaban:
Dasar hukum operator forklift kelas 1 dan 2 adalah :
Permenaker No. 8 TAHUN 2020 Tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut pasal 165 ayat
2,6,7
(2) Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 ayat (2) berwenang menghentikan
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut jika Alat Pengaman atau perlengkapan Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut tidak berfungsi dengan baik atau rusak.
(6) Operator forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers, telehandler kelas I selain
berwenang melakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga berwenang:
a. mengoperasikan forklifi/ lifitruck, rack stackers, reach stackers, telehandler sesuai dengan
jenisnya dengan kapasitas lebih dari 15 (lima belas) ton;
b. mengawasi dan membimbing kegiatan Operator kelas II.
(7) Operator forklifit/lifitruck, rack stackers, reach stackers, telehandler kelas II selain
berwenang melakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga berwenang
mengoperasikan forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers, telehandler sesuai jenisnya
dengan kapasitas sampai dengan 15 (lima belas} ton.
Perbedaan Operator Forklift Kelas 1 dan 2 adalah secara garis besar sebagai berikut:
2. Kapan secara berkala bejana tekan dan tangki timbun wajib diperiksa dan diuji? Lengkap
dengan regulasinya
Jawaban:
Bejana tekan dan tangka timbun wajib diperiksa dan diuji secara pemeriksaan secara berkala
untuk Tangki Timbun dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun dan pengujian
dilakukan paling lambat 5 (lima) tahun. Dasar hukum : Permenaker no.37 tahun 2016
tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun, pasal 75 ayat 8.
3. Jelaskan secara lengkap beserta dengan tugas dan tanggung jawab dari personil K3 juru las!
Lengkap dengan landasan regulasinya
Jawaban:
Hal ini sesuai dengan:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Transmigrasi No : PER. 02/MEN/1982
Tentang Kwalifikasi Juru las di tempat kerja
Seorang Juru las/Welder memiliki resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja yang
tinggi pada saat melakukan las/welding karena kurang nya pengetahuan, cara kerja aman,
tugas dan tanggung jawab sebagai seorang welder, oleh sebab itu pemerintah melalui
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No : PER. 02/MEN/1982 tentang
kwalifikasi juru las di tempat kerja, yang salah satunya adalah mengatur tentang
memberikannya sertifikasi K3 untuk petugas juru las/welder dari Kementerian Ketenaga
Kerjaan RI agar dapat mengurangi resiko dalam pekerjaan tersebut.
Juru las kelas Pasal 6: Juru las kelas III (tiga) Pasal 10: untuk juru Peraturan Menteri
III (tiga) dilarang melakukan pekerjaan las kelas III (tiga) Tenaga Kerja &
las yang boleh dilakukan oleh harus lulus Transmigrasi No : PER.
juru las kelas 11 (dua) atau melakukan 02/MEN/1982
kelas I (satu) percobaan las 1G dan tentang kwalifikasi
2G. juru las di tempat
Pasal 7: Pekerjaan las yang kerja
boleh dilakukan oleh Juru las
kelas I (satu), kelas II (dua) dan (Pasal 6, 7, 10)
kelas III (tiga) tetapi dilarang
mengelas jenis kelas II (dua)
dan kelas Ill (tiga) adalah
seperti tersebut pada
lampiran I tabel 1.
Pasal 31
Setiap 3 (tiga) bulan sekali Pengurus atau juru las harus memperlihatkan buku kerja juru
las kepada Pegawai Pengawas setempat untuk dicatat dan diketahui