Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN MANDIRI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. MANDIRI JOGJA INTERNASIONAL

Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tanki Timbun,


Instalasi Listrik, Penanggulangan Kebakaran, Konstruksi Bangunan,
Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya, Kesehatan Kerja,
Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja (SMK3)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


24 Juli – 05 Agustus 2023

Disusun Oleh:
MUHAMMAD KAFI ADI SATRIA

PT. NARADA KATIGA INDONESIA


Yogyakarta, 05 Agustus 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan
karunianya sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan PKL ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam
pelaksanaan Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Tahun 2023.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Mandiri Jogja Internasional. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih :
1. Allah SWT, yang telah memberi penulis kesempatan untuk ikut dalam Sertifikasi
Calon Ahli K3 2023
2. Kedua Orang Tua Penulis, karena penulis selalu mendapatkan support dari
beliau berdua
3. Seluruh Staff Panitia, selaku penyelenggara pelatihan Calon Ahli K3 Umum
Online 2023, yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk
menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
4. Seluruh pemateri dari Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi dan
ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3 Umum
5. Tak lupa Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Online, Batch 73, yang
telah Bersama-sama menyelesaikan tugas ini dan tetap solid hingga akhir
Dalam penyusunan laporan ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini. Dan semoga segala ilmu yang
telah diberikan, dapat bermanfaat bagi Penulis dan peserta lainnya dalam penerapan K3
di tempat kerja kami.

Yogyakarta, 05 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................................. 2
1.4 Dasar Hukum ................................................................................................................. 2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik ..........................................................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap ....................................................2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan ..................3
1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Instalasi Listrik ................................................3
1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran ............................3
1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan ......................................3
1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia Berbahaya ......3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ..............................................................................5


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ................................................................................. 5
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja ................................................................................. 6
2.3 Faktor Bahaya ................................................................................................................ 6
2.4 Temuan Hasil Observasi ............................................................................................... 7
2.4.1 Temuan Positif ..................................................................................................7
2.4.2 Temuan Negatif.................................................................................................8

BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH ...............................................11


3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi ......................................................................11
3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................13
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Abadi Satria Abadi...............................................................................................16
3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi Satria
Abadi....................................................................................................................19
3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi ...................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik Dan Konstruksi di PT. Abadi Satria
Abadi.................................................................... Error! Bookmark not defined.
iii
3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Abadi Satria Abadi............................................... Error! Bookmark not defined.
3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi Satria
Abadi.................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................35


4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 35
4.2 Saran .............................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................37

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya
yang berpotensi menimbulkan bahaya atau kecelakaan kerja. Sehingga perlu dilakukan
suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja
/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi
produktivitas kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II
,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani maupun
social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
umum.
Karenanya calon Ahli K3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi
terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja. Selain mengidentifikasi, diharapkan
juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya. Berdasarkan hal
diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang berpengalaman perlu dilakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL). Harapannya ialah agar calon AK3 Umum mendapatkan
pengalaman dan juga ilmu pengetahuan yang kelak akan diimplementasikan di tempat
kerja nanti.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses
produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja
1
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Bahan Kimia Berbahaya
10. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja
11. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan dan Keahlian
12. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
(SMK3)

1.4 Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dengan dasar


hukum sebagai berikut :
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan kerja
b. PERMENAKER NO. 8 TAHUN 2020 tentang Pesawat tenaga dan produksi
c. PERMENAKER NO. 38 TAHUN 2016 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi

1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap


a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan kerja
b. Undang-Undang Uap(Stoom Ordonantie) Tahun 1930 Mengubah Peraturan Uap No.
342 tahun 1924
c. Peraturan Uap (Stoom Verordening) Tahun 1930
d. No. PER.02/MEN/1982 Tentang kwalifikasi juru las di tempat kerja
e. No. PER.01/MEN/1988 Tentang kwalifikasi dan syarat-syarat operator pesawat uap
2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana Tekan
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. No. PER.37/MEN/2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bejana tekan dan
tangki timbun

1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik


a. UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. PERMENAKER NOMOR 12 TAHUN 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di Tempat Kerja
c. PERMENAKER NOMOR 33 TAHUN 2015 tentang perubahan atas dasar Permenaker
No. 12 Tahun 2015 tentang keselamatan dan kesehatan kerja listrik di tempat kerja
d. KEPDIRJEN Binwasnaker dan K3 No. KEP. 47/PPK&k3/VIII/2015 tentang
Norma,Standar, Pedoman, Kriteria (NSPK) K3 terkait bidang Listrik dan 2 Penyalur
Petir
e. KEPDIRJEN Binwasnaker dan K3 No. KEP 48/PPK&K3/VIII/2015 tentang
pembinaan pembinaan teknisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) listrik

1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kebakaran


a. UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 5 Tahun 2018 Tentang Lingkungan Kerja
c. Kepmen No. KEP.186/MEN/1999
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 04/Men/1980

1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan


a. Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.01/Men/1980
c. Keputusan Dirjen PHI dan Wasnaker No. 20/DJPPK/VI/2004

1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan Lingkungan Kerja


a. UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018

1.4.8 Dasar Hukum Pengawasan Kesehatan Kerja


a. UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. Surat Edaran Menteri Tenaga dan Transmigrasi No.SE.01/MEN/1979
3
1.4.9 Dasar Hukum Pengawasan Kelembagaan, Keahlian, dan SMK3
a. Undang-undang No. 1 tahun 1970
b. Permenaker No. per. 04/men/1995 tentang perusahaan jasa K3
c. Permenaker No. 18 tahun2016 tentang dewan K3 Nasional (DK3N)
d. Permenaker No. per. 04/men/1987 tentang p2k3

1.4.10 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan dan Bahan Kimia Berbahaya


a. Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 tentang pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
b. Permenakertrans No.13 Tahun 2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Kimia di tempat
kerja.
c. Kepres No. 22 tahun 1993 tentang PAK
d. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2022

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 adalah bagian dari
program pemerintah yang lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang
terjadi ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun keluarga
pekerja. Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, akhirnya banyak yang
meremehkan program ini. Undang-Undang dibidang K3 sudah ada sejak tahun 1970
yaitu UU No.1 tahun 1970 yang mulai diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970 yang
juga dijadikan hari lahinya K3. Kondisi kesehatan yang baik menjadi potensi untuk
meraih produktivitas kerja yang baik pula pekerja yang menuntut produktivitas kerja
tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang prima.
Sebaliknya, kondisi sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja tidak atau
kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya.
Perusahaan PT. Mandiri Jogja International Berdiri Tahun 1 juni 1997
berlokasi di desa Klondangan, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman DIY. PT. Mandiri
Jogja International atau BUCINI memiliki gedung Showroom, Kantor dan Gedung
Produksi. BUCINI adalah Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan bahan baku
kulit menjadi produk terapan berupa tas, dompet, dll. Namun, seiring berjalannya waktu
dan semakin besarnya perusahaan maka mulai muncul permintaan untuk pasar lokal
sehingga produk kulit perusahaan mulai dijual di Indonesia pada tahun 2008 dengan
merek dagang BUCINI. Sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar lokal, maka
dibangunlah showroom yang lebih besar di desa Klodangan, Berbah, Sleman pada tahun
2010 dengan kapasitas produksi mencapai 3500 tas per bulan. Hal ini menjadikan
MJOINT sebagai leader di industri kerajinan kulit di Yogyakarta.

Adapun Visi dan Misi perusahaan, sebagai berikut:


1. VISI
Menjadi produsen kulit terbaik yang berkualitas Internasional dan menjadikan
BUCINI sebagai brand kulit terbaik di Indonesia .
2. MISI
Mengembangkan ekonomi kreatif dengan seni dan potensi lokal untuk

5
menghasilkan produk kulit terbaik dan turut serta dalam memajukan ekonomi
masyarakat.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi di PT. Mandiri Jogja Internasional

2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja


Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Mandiri
Jogja International yaitu
1. Terjepit
2. Terjatuh
3. Terpeleset
4. Tersengat aliran listrik
5. Kebakaran

2.3 Faktor Bahaya


Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu kesehatan di
tempat kerja PT. Adi Satria Abadi, identifikasi bahaya yang dilakukan diseluruh area PT.
Mandiri Jogja International :
1. Faktor Ergonomi
2. Faktor Biologi
3. Faktor Fisika

6
4. Faktor Kimia
5. Faktor Psychologi

2.4 Temuan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi video dan wawancara, diperoleh temuan sebagai
berikut :
2.4.1 Temuan Positif
1. K3 Mekanik
a. Mesin Emboss yang digunakan memiliki petunjuk tekanan, katup kontrol, dan katup
pengatur tekanan.
b. Mesin jahit yang sudah dilengkapi pengunci Otomatis
c.

2. K3 Bejana Tekan
a. Memiliki Nameplate yang jelas
b. Sudah Lolos Uji Hidrostatis

3. K3 Tangki Timbun
a. Tangki timbun diletakkan jauh dari kegiatan karyawan karena letaknya di luar atap
bangunan
b. Tangki timbun terletak dekat dengan penyalur petir

4. K3 Listrik
a. Terdapat Panel Listrik yang Aman
b.
c.

5. K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Tersedianya alat-alat penanggulangan kebakaran
b. Adanya petugas pemadam
c.

6. K3 Konsturuksi Bangunan
a. Adanya Ventilasi udara
b.
7
7. K3 Lingkungan Kerja
a. Tersedianya Kantin, Dapur, Klinik, Toilet Laki” & Perempuan
b. Tersedianya alat kebersihan

8. K3 Bahan Kimia Berbahaya


a. Menggunakan Masker saat melakukan Kegiatan bekerja
b. Memisahkan tempat pembuangan limbah sesetan , padat dan sampah

9. K3 Kesehatan Kerja
a. Mempunyai wastafel sebelum masuk area kerja (untuk lebih hygiene)
b. Memiliki kotak P3K yang cukup dan petugas P3K
c. Penerapan perilaku hidup bersih dan kebersihan di kelola oleh indvidu masing-masing
d. Karyawan telah di ikut sertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan

10. K3 Kelembagaan dan Keahlian


a. Terbentuknya Tim P2K3 yang sudah diketahui oleh Disnaker setempat
b.

11. Peswat uap


a. Tidak ada pesawat uap

12. Sistem Manajemen K3 (SMK3)


a. Memiliki penerapan & kebijakan SMK3
b. Membuat List Identifikasi Bahaya , Checklist Perawatan pada perusahaan
c. Terdapat SOP peralatan
d. Tersedia Sign (Rambu) Bahaya & Helm safety
e. Penyediaan APAR , Springkler & APD

2.4.2 Temuan Negatif


1. K3 Mekanik
a. Kurangnya perawatan pada bejana tekan(Kompresor), Terlihat dari kondisi Mesin
Kompresor yang sudah mulai korosi (Karat)
b. Adanya pekerja yang tidak menggunakan APD saat bersentuhan langsung dengan pisau

8
mesin dan percikan api

2. K3 Tangki Timbun
a. Tangki timbun tidak memiliki pengukur temperatur, indikator volume dan berat.
b. Tangki timbun tidak dilakukan pemeriksaan berkala.

3. K3 Listrik
a. Pemakaian Kabel yang tidak memada
b. Penggunaan Stop Kontak tidak layak dan Posisi penempatan juga tidak layak
c. Adanya air minum di dekat stop kontak

4. K3 Penangulanan Kebakaran
a. Posisi APAR yang terlalu tinggi
b. APAR yang sudah Expired
c. Adanya penggunaan korek api konvensional

5. K3 Konstruksi Bangunan
a. Bagunan terlihat memiliki remebesan air dan rompal
b.
c.

6. K3 Lingkungan Kerja
a. Belum diujinya tingkat kebisingan
b. Tempat Spray yang terlihat tidak nyaman
c. Tidak adanya smoking area

7. K3 Bahan Kimia Berbahaya


a. Terdapat sisa lem yang berserakan
b. Ditemukan Gas LPG bertempat Tidak pada tempatnya

8. K3 Kesehatan Kerja
a. Terdapat kotak P3K yang kosong
b. Fasilitas klinik tidak memadai
c. Kotak P3K tidak berdasar putih dan berlambang warna hijau
9
d. Tidak ada pelayanan kesehatan kerja di perusahaan
e. Tidak ada kegiatan pemeriksaaan kesehatan secara berkala

9. K3 Kelembagaan dan Keahlian


a. Adanya teknisi atau operator yang tidak berlisensi
b.
c.

10. Sistem Manajemen K3 (SMK3)


a. Kotak P3K Terlihat kosong Dan warna lambang tidak berwarna hijau Dasar
b.
c.

10
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Mandiri Jogja Internasional.
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

MEKANIK
1 Gedung Mesin Emboss Hal ini penting Perlu Peraturan Menteri Nomor 38 Tahun 2016 BAB V
produksi yang digunakan dilakukan dilakukan pasal 42 :
memiliki untuk pemeriksaan “Mesin tempa, mesin pres, mesin pon yang
petunjuk Membatasi rutin untuk dioperasikan dengan sistem pneumatik dan hidrolik
tekanan, katup mencegah
tekanan kerja harus dilengkapi katup pengatur tekanan, katup
kontrol, dan kebocoran
maksimum pengontrol, katup Pelepas yang bekerja secara
katup pengatur pada katup
tekanan. dalam sistem kontrol.
otomatis, dan penunjuk tekanan yang dapat dilihat
hidrolik secara jelas”
sekaligus untuk
perlindungan
beban berlebih.

11
2. Ruang Mesin jahit Salah satu tujuan Dilakukan
Produksi yang sudah penggunaan pemeliharaan Peraturan Menteri Nomor 38 Tahun 2016 BAB III
dilengkapi Penguncian rutin/berkala pasal 19 :
pengunci otomatis adalah pada mesin,
Otomatis agar benang terutama “Pada MESIN yang dioperasikan oleh kaki dengan
tidak mudah pengecekan menggunakan pedal harus dilengkapi dengan
terurai atau pelumas mesin. alat pengunci otomatis dan alat pelindung.”
terlepas.

BEJANA TEKAN
Gedung Memiliki Bisa digunakan Sebaiknya Kemnaker No 37 Tahun 2016 Pasal 9 ayat 4 :
produksi Nameplate untuk acuan nameplate harus Tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat
yang jelas pemakaian secara ada karena (1) dan ayat (2) harus jelas, mudah dilihat, dibaca,
aman merupakan tidak dapat dihapus, tidak mudah dilepas, dan dicap
suatu benda pada bagian kepala yang tebal dari pelat dinding
yang menjadi Bejana Tekanan
identitas
produk/mesin
yang fungsi
utamanya untuk
memberikan
informasi
mengenai
produk/mesin.

12
2 Ruang Telah Lolos Uji Bisa digunakan Sangat Kemnaker No 37 Tahun 2016 Pasal 74 ayat 3 :
Produksi / Hydrostatic untuk acuan dianjurkan uji
Emboss pemakaian secara Hydrostatic, Percobaan padat [hydrostatic test) sebagaimana dimaksud
aman. untuk menguji pada ayat (2) huruf d, tekanan uji 1,5 (satu koma lima) kali
kekuatan dan dari tekanan kerja yang diperbolehkan atau tekanan desain
kebocoran pada atau tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
suatu bejana tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
tekan.

TANGKI TIMBUN
1 Atas Tangki air Dengan perlu dilakukan Kemnaker No.37 Tahun 2016 Pasal 26 :
Bangunan terletak dekat diletakkannya pemeriksaan Tangki Timbun yang berisi cairan selain
dengan tangki air dekat berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal
penyalur petir dengan penyalur terhadap 25 harus dilengkapi:
petir, tangki air kondisi tempat
a. plat nama;
yang berada di atas tangki timbun
b. pipa pengaman;
atap bangunan agar tidak
akan lebih aman korosi dan air c. indikator volume atau berat;
dari sambaran yang berada di d. pengukur temperatur;
petir dalam tangki e. katup pengisian dan pengeluaran;
tidak f. lubang lalu orang/lubang pemeriksaan;
terdampak g. alat penyalur petir dan pembumian;
bakteri. h. perlengkapan lainnya untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan

3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LISTRIK
13
1 Ruang Genset Kedudukan Dengan Sangat di Permenaker No. 12 Tahun 2015
Panel untuk tertatanya anjurkan Pasal 5 Ayat 1
Penyaluran dengan rapi menggunakan Kegiatan perencanaan,
Listrik sangat Panel Listrik Panel Listrik pemasangan,penggunaan,perubahan, dan pemeliharaan
tertata dengan sangat yang sesuai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf
rapi dan Genset melindungi dengan a yang dilaksanakan pada kegiatan pembangkitan,
juga sebagai pekerja dan ketentuan dan
transmisi, distribusi dan pemanfaatan listrik wajib
Antisipasi ketika kegunaan genset PUIL 2000 dan
sebagai sangat di
mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
padam Listrik
antisipasi saat utamakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
mati listrik kualitas instalasi
yang baik dan
tepat
2 Di Atas Atap Penyalur Petir Sangat Sangat di Permenaker No. 02 Tahun 1989
bangunan sangat penting Melindungi anjurkan Pasal 2 Ayat 1, 2, dan 3
buat Peralatan Peralatan pada menggunakan
yang digunakan saat kondisi yang penangkal 1. Instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat,
sering terjadi petir yang dipasang dan dipelihara sesuai peraturan perundang
petir sesuai undangan atau standar yang diakui
persyaratan
yang ditentukan
2. Instalasi Penyalur petir harus memenuhi syarat yaitu
Kemampuan perlindungan secara teknis, ketahanan
mekanis dan ketahanan terhadap korosi

Bahan dan konstruksi instalasi penyalur petir harus kuat


dan memenuhi syarat

KEBAKARAN

14
1 Di dalam Terlihat adanya Mencegah agar Instalasi KEP. 186/MEN/1999
bangunan sprinkler bila terjadi Sprinkler yang
Lampiran II
perusahaan kebakaran, tidak memadai dan
menyebar luas dapat dijangkau
Disana telah disebutkan adanya Sprinkler sebagai
banyak tempat
alat bantu pemadam api

2 Di bagian Terdapat APAR APAR sebagai Penyediaan KEP. 186/MEN/1999


produksi alat APAR di
Ps.02 & Lampiran II
penanggulangan berbagai
kebakaran tempat sesuai
ringan PUU

KONSTRUKSI

15
1 Di dalam Adanya Adanya sirkulasi Perlu adanya Permenaker No. 1 Tahun 2008 Ps.5
Gedung Ventilasi udara udara yang baik penyediaan
perusahaan akan ventilasi di
mempengaruhi tempat yang
kenyamanan memiliki suhu
serta suhu tinggi
ruangan saat
karyawan
bekerja

3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LINGKUNGAN KERJA

16
1 Di dekat Terdapat Pemenuhan Dapur yang Surat Edaran Menteri Tenaga dan
bagian dapur dan makan dan lebih memadai Transmigrasi No.SE.01/MEN/1979
produksi kantin minum / gizi bagi dan juga kantin (Pengadaan Kantin & Tempat makan)
pekerja di tempat yang lebih luas
kerja

2 Di dalam Adanya alat Agar lingkungan Perlu adanya alat Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.01 & Ps.33,
Gedung kebersihan kerja tidak kebersihan di Permenaker No. 1 Tahun 2008 Ps.6
bangunan kumuh atau kotor temapt-tempat
yang rawan
kotor, seperti
bagian produksi

3 Di dalam Terdapat Pekerja Poster bisa Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.23
Gedung Poster 5S / senantiasa disebarluaskan
bangunan 5R menjaga terutama di area
lingkungan yang memiliki
kerjanya dengan banyak alat dan
baik serta bahan
peralatan yang
digunakan.
Hadirnya musik
juga membuat
pekerja lebih
nyaman bekerja

17
4 Bagian Adanya Memudahkan Memasang Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.8
cutting / pencahayaan penglihatan pencahayaan
produksi yang cukup pekerja saat yang cukup dan
bekerja memadai

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


1 langit- penggunaan penggunaan asbes untuk perawatan permenaker no. 3 tahun 1985 pasal 3 setiap proses atau
langit asbes putih putih tidak di larang perlu di pekerjaan yang menggunakan atau memakai asbes biru
bangunan (chrysotile) pemanfaatanya perhatikan, dilarang.
sehingga tik
membahayakan
pekerja. asbes
yang sudah lapuk
bisa jatuh dan
menimpa para
pekerja.

18
2

3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT.
Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

KESEHATAN KERJA
1 PPT perusahaan Surat penerapan Sebagai dasar untuk Sebaiknya Undang-undang Republik Indonesia tentang
SMK3 membantu perusahaan Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat 1
perusahaan dalam berkomitmen untuk
menjalankan menerapkan SMK3
peraturan

19
2

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


1 PPT Perusahaan Bagan struktur Perusahaan Sudah baik karena Permenaker No 4 tahun 1987 pasal 1 ayat 1 dan 2
organisasi memenuhi sudah disahkan
peraturan Disnaker setempat
pemerintah dalam
rangka diadakannya
P2K3

2 PPT adanya SK P2K3 adanya struktur sudah baik dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Perusahaan tentang P2K3 bisa memenuhi Per.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan Kerja
pembentukan membantu persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
panitia K3 yang pimpinan undang-undang
disahkan oleh perusahaan untuk
disnakertrans menyusun kebijakan
daerah istimewa manajemen dan
yogyakarta pedoman kerja

SMK3

20
1 Ppt Surat penerapan Sebagai dasar Sebaiknya Undang-undang Republik Indonesia tentang
perusahaan SMK3 untuk membantu perusahaan Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat 1
perusahaan dalam berkomitmen
menjalankan untuk menerapkan
peraturan SMK3

21
3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

MEKANIK
1 Proses Melakukan Bisa Sebaiknya Permenaker No. 38 Tahun 2016
Seset, di pembersihan pisau menyebabkan dibuat SOP
Gedung mesin seset saat mesin pekerja untuk proses BAB III Pasal 25 :
Produksi. beroperasi terluka pembersihan
terkena pisau pisau seset “Pelumasan dan pembersihan pesawat tenaga dan
mesin seset. dengan cara produksi harus dilaksanakan dalam keadaan tidak
mematikan beroperasi.”
mesin
terlebih
dahulu.

2.

22
BEJANA TEKAN
Bagian Penempatan bejana Bisa Sebaiknya Permenaker No. 5 Tahun 2018 Pasal 10 :
produksi tekan terlalu dekat menyebabkan ditempatkan
dengan operator kebisingan dan di area “Pengukuran dan pengendalian kebisingan
getaran tersendiri sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat(1)
berlebihan di khusus huruf b harus dilakukan pada tempat kerja yang
area produksi bejana memiliki sumber bahaya dari operasi peralatan
tekan kerja”

2 Di luar Tidak adanya safety Bisa Sebaiknya Permenaker No. 38 Tahun 2016
depan guard di roda yang menyebabkan diberikan BAB III Pasal 20 :
Ruang berputar pekerja terluka pelindung
Painting terkena roda cover pada “Pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih,
PT. Mandiri yang berputar roda yang debu, gas, dan bunga api harus dipasang alat
Jogja berputar pengaman dan alat perlindungan”
International
Permenaker No. 38 Tahun 2016

BAB IV Pasal 33 :

“Roda gaya dan bagian-bagian yang bergerak dari


23
penggerak mula harus dilengkapi dengan alat
perlindungan”

TANGKI TIMBUN
1 Atap Tangki timbun tidak Tidak dapat sebaiknya Kemnaker No.37 Tahun 2016 Pasal 26 :
Bangunan memiliki pengukur mengetahui dipasang alat Tangki Timbun yang berisi cairan selain
temperature, indicator jumlah volume pengukur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dan
volume dan berat dan berat dalam indikator Pasal 25 harus dilengkapi:
tangki air volume dan
a. plat nama;
tersebut berat agar
b. pipa pengaman;
dapat
mengetahui c. indikator volume atau berat;
jumlah d. pengukur temperatur;
volume atau e. katup pengisian dan pengeluaran;
berat saat f. lubang lalu orang/lubang pemeriksaan;
digunakan g. alat penyalur petir dan pembumian;
dan tidak h. perlengkapan lainnya untuk pemeriksaan
kekurangan dan pemeliharaan
pasokan air.

24
2

3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

LISTRIK

25
1 Bagian Penggunaan Stop Sangat mudah Sangat Permenaker No. 12 Tahun 2015
produksi Kontak sangat terjadinya dianjurkan Stop Pasal 3 Ayat 1
tidak layak pakai korsleting listrik Kontaknya di 1. Pelaksanaan K3 Listrik sebagaimana dimaksud
serta mengakibatkan tempatkan di dalam pasal 2 bertujuan :
penempatannya kebakaran, Lantai serta di a. Melindungi Keselamatan dan Kesehatan Tenaga
sangat Kesetrum dan tutupi pakai alas Kerja dan Orang Lain yang berada di
mengkhawatirka Membahayakan dan Tiap
Lingkungan Tempat Kerja dari Potensi Bahaya
n pekerja di Colokan di
sekitarnya usahakan 1
Listrik.
Lobang b. Menciptakan Instalasi Listrik yang Aman,
handal dan memberikan Keselamatan Bangunan
beserta isinya
c. Menciptakan Tempat Kerja yang Selamat dan
Sehat untuk Mendorong Produktivitas.
2

KEBAKARAN

26
1 APAR yang APAR menjadi Kembali menata KEP. 186/MEN/1999 Ps.02
Bagian letaknya terlalu susah diambil tata letak pada
produksi tinggi bahkan APAR
berpotensi tidak
digunakan saat
terjadi kebakaran

2 Dapat terjadi Diharapkan UU. No.01 Tahun 1970, KEP. 186/MEN/1999


Terdapat percikan kebakan perusahaan
Ps.02
api pada saat memberikan
cover terhadap
mengasah pisau mesin yang
mesin seset. Dapat menimbulkan
percikan api
menimbulkan
kebakaran

KONSTRUKSI

27
1 Bagian Atap gedung Atap sewaktu- Segera Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.23
dalam dalam keadaan waktu bisa melakukan
Gedung rompal ambruk dan renovasi pada
perusahaan menimpa bagian atap
karyawan dan gedung untuk
benda yang ada mengantisipasi
di bawahnya terjadinya
insiden

3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Mandiri Jogja Internasional

28
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

LINGKUNGAN KERJA
1 Bagian Kebisingan Dapat Pekerja diberi Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.23
produksi suara menggangu Ear muff / ear
pendengaran plug,
Memisahkan
pengerjaan
yang membuat
suara
kebisingan ke
tempat khusus

2 Bagian Pekerja Dapat Pekerjaan Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ps.23


produksi bekerja membuat dilakukan di
sambil duduk tubuh cepat atas meja dan
di kursi lelah terdapat kursi
jongkok dan sandaran
posisi kerja
terlihat tidak
nyaman

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


29
1 langit- asbes yang penggunaan untuk undang undang no. 1 tahun 1970 K3 wajib di terapkan di
langit sudah lapuk asbes putih tidak perawatan seluruh tempat kerja. dimana pekerja bekerja dan sering
bangunan di larang perlu di dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
pemanfaatanya perhatikan, terdapat sumber usaha.
sehingga tik
membahayakan
pekerja. asbes
yang sudah
lapuk bisa jatuh
dan menimpa
para pekerja

30
3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT.
Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

KESEHATAN KERJA
1 Di dalam Kotak P3K Kesulitan dalam Mengecek tiap- UU No.01 Tahun 1970 Ps.3 & Permenakaer No.15
perusahaan terlihat kosong melakukan tiap kotak P3K Tahun 2008 Ps.8
atau isinya tidak Penannggulangan agar selalu terisi
lengkap pertama dengan peralatan
kecelakaan kerja P3K

2 Klinik klinik tidak standar dan tidak fasilitas yang ada Transmigrasi Republik Indonesia
perusahaan memadai bisa memberikan diklinik sesuai
fasilitas kesehatan standart Nomor Per 15/men/VIII/2008 tentang pertolongan pertama
kerja yang baik pada kecelakaan di Tempat Kerja PASAL 9 ayat 2 poin e
bagi pekerja
Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:

1.Wastafel dengan air mengalir

2.Kertas tissue/lap

3.Usungan/tandu

31
4.Bidai/spalk

5.Kotak P3K dan isi

6.Tempat tidur dengan bantal dan selimut

7.Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu dan/atau


kursi roda

8.Sabun dan sikat

9. Pakaian bersih untuk penolong

10. Tempat sampah

11. Kursi tunggu bila diperlukan.

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


1

32
2

SMK3
1 Dekat dapur Kotak P3K kurangnya fungsi saranya segera Permen no 15/2008 tentang pertolongan pertama pada
Terlihat kosong kotak tersebut dilengkapi kecelakaan kerja pasal 9 ayat 1
Dan warna sehingga apabila
lambang tidak terjadi
berwarna hijau kecelakaan kerja
bisa ditangani
dengan cepat dan
tepat

33
2

34
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Mandiri Jogja Internasional, ada
bagian kelembagaan K3 sudah menjalankan kegiatanya dengan baik, akan tetapi masih
ada beberapa hal yang belum sesuai dengan penerapan K3. Namun, PT. MJOINT
berdasarkan observasi kami dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. K3 Mekanik
Penerapan sudah dilakukan dengan baik. Sebagai contoh adanya tombol penggunaan
pada mesin Emboss yang memudahkan pekerja. Meski ada pula sisi negative dikala
pekerja melakukan penajaman pada mesin seset
2. Pesawat Uap & Bejana Tekan
Dari observasi, Perusahaan telah menggunakan mesin modern dalam produksinya.
Namun posisi generator bejanna tekan dirasa terlalu dekat dengan pekerja
3. K3 Listrik
Pengamanan listrik sudah diatur dalam panel listrik
4. K3 Kontruksi & Bangunan
Bangunan terlihat memiliki rembesan air dan disarankan untuk di
renovasi
5. K3 Kebakaran
Alat pemadam sudah memadai. Hanya lokasi APAR yang harus ditata
kembali
6. K3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bersih dan terlihat pekerja dapat mudah berlalu lalang
7. K3 Bahan Berbahaya
Atap Gedung yang sepertinya memerlukan perhatian atau renovasi
8. K3 Kesehatan Kerja
Perusahaan sudah memiliki klinik, namun belum memadai untuk
kebutuh medisnya. Namun perusahaan telah mendaftarkan
pekerjanya ke BPJS ketenagakerjaan
9. Kelembagaan & Keahlian K3
Perusahaan memiliki strukturorganisasi yang jelas
10. SMK3
Perusahaan sudah menerapkan SMK3 dengan cukup baik.

35
4.2 Saran
1. Menyediakan Lahan parkir yang lebih luas
2. Melakukan uji kebisingan
3. Menyediakan alat khusus pengganti korek api konvensional
4. Melengkapai Kotak P3K dan juga Fasilitas di klinik perusahaan hingga
memadai untuk penangan korban kecelakaan kerja

36
DAFTAR PUSTAKA
UU No.01 Tahun 1970

Undang-undang Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003

PER.15/MEN/VIII/2008

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per 15/men/VIII/2008 tentang pertolongan


pertama pada kecelakaan di Tempat Kerja PASAL 9 ayat 2 poin e

Permenakaer No.15 Tahun 2008

Permenaker No 4 tahun 1987

Permenaker No. 12 Tahun 2015

Permenaker no. 3 tahun 1985

Permenaker No. 38 Tahun 2016

KEP.186/MEN/1999

PER 01-MEN-1980

PER 05-MEN-2008

PER 08-MEN-2020

Kemnaker No.37 Tahun 2016

37

Anda mungkin juga menyukai