Anda di halaman 1dari 25

PENGAWASAN K3 BIDANG :

KONTRUKSI BANGUNAN,
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DAN INSTALASI LISTRIK

Nama Kelompok :
1. Aldy Mega Syahputra
2. Irni Savera
3. M. Fajri Suhada
4. Novrizaldhy Fadhly
5. Debby Tri Rahmatullah
6. Putri Nabila Indra
Latar Belakang
• Pada Undang-undang No 1 tahun 1970 menerangkan bahwa keselamatan kerja
merupakan keselamatan yang berkaitan dengan pesawat, mesin, alat kerja, bahan
dan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara- cara
melakukan pekerjaan dan proses produksi.
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kegiatan yang dibuat untuk
pengusaha dan pekerja di suatu perusahaan sebagai upaya untuk mencegah
timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
• Di Indonesia Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih banyak diabaikan. Hal
ini dikarenakan angka kecelakaan kerja di Indonesia yang masih tinggi dan
tercatat berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah kecelakaan kerja
mencapai 221.740 pada tahun 2020, dan akanterus meningkat hingga tahun 2022
mencapai 234.270 kejadian
• Menurut PP 50 Tahun 2012 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala
bentuk kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
• PT. PLN (Persero) Tarahan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pembangkit listrik. Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh PT.
PLN (Persero) UPK Tarahan adalah kinerja karyawan agar mencapai tujuan
perusahaan, kinerja yang dihasilkan karyawan harus maksimal, dengan
menurunnya kinerja karyawan maka dapat mempengaruhi stabilitas perusahaan
dan juga ketercapaian good governance sebagai perusahaan yang bergerak di
sector publik.
• Berdasarkan hal tersebut maka penulis mendapat kesempatan untuk melakukan
analisis observasi di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) UPK Tarahan terkait
kesesuaian K3 dibidang konstruksi bangunan, penanggulangan kebakaran, dan
instalasi listrik yang merujuk pada perundang- undangan dan aturanpemerintah
beserta turunan yang telah di terapkan di PT. PLN (Persero) UPK Tarahan.
Dengan menambah pengetahuan dan wawasan terkait penerapan K3 di lingkungan
kerja
Maksud dan Tujuan

• Memperkenalkan dan memberikan gambaran umum tentang PT. PLN


(Persero) UPK Tarahan kepada peserta pelatihan.
• Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Konstruksi Bangunan,
Penanggulangan Kebakaran dan Listrik di PT. PLN (Persero) UPK
Tarahan.
• Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan norma K3 pada bidang
konstruksi bangunan di PT. PLN (Persero) UPK Tarahan.
• Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan norma K3 pada bidang
penanggulangan kebakaran di PT. PLN (Persero) UPK Tarahan.
• Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan norma K3 pada bidang
instalasi kebakaran di PT. PLN (Persero) UPK Tarahan
• Objek Pengawasan Konstruksi Bangunan
• Objek Pengawasan Kebakaran
• Objek Pengawasan Listrik
Landasan Hukum
1. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan.
4. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
NO. KEP-174/MEN/1986 NO. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada tempat Kegiatan Konstruksi
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. PER-02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
Alat Pemadam Api Ringan
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep
186/MEN/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
Alat Pemadam Api Ringan
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep
186/MEN/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
PROFIL PERUSAHAAN
PLTU Tarahan

Visi dan Misi Perusahaan :

Visi Perusahaan
“Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia Yang Bertumbuh Kembang, Unggul, Dan Terpercaya Dengan Bertumpu
Pada Potensi Insani”

Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan, dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
STRUKTUR ORGANISASI
TEMUAN POSITIF HASIL OBSERVASI
KONTRUKSI BANGUNAN

1. Pemeliharaan dan Pengecekan Kontruksi Bangunan

• Analisa : Pemeliharaan dan pengecekan kontruksi bangunan


dilakukan minimal 1x dalam setahun
• Manfaat yang Timbul : Kecelakaan kerja disebabkan oleh kontruksi
bangunan menjadi minimal.
• Rekomendasi : Menjaga konsistensi dalam melakukan pemeliharan
dan pengecekan struktur bangunan
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana dan Tangki Timbun Bagian Bab III Pasal 9
2. Safety Permit

• Analisa : Dalam pekerjaan pekerjaan konstruksi, vendor wajid


memilki safety permit berupa (Data Pekerja, SPK, kontrak,
BPJS/jaminan kerja, JSA/Hirak, Pengawas K3, Data Kesehatan,
Daftar Tool, sertifikat kompetensi, safety induction, dst..)
• Manfaat yang Timbul : Kecelakaan kerja dapat terhindar dan
minimalkan resiko dengan adanya syarat safety pemit berjumlah 10
lebih.
• Rekomendasi : Dijaga terus konsistensi dalam safety permit
• Landasan Hukum : Permenaker No 09 tahun 2016 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Ketinggian
TEMUAN POSITIF HASIL OBSERVASI
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Dilakukan Latihan simulasi kebakaran setiap minggunya
di hari jumat

• Analisa : Kegiatan penaggulangan berjalan dengan sangat baik


dengan melakukan pendidikan dan latihan K3 penanggulangan
kebakaran
• Manfaat yang Timbul : Efektivitas penerapan penanggulan kebakaran
pada setiap tenaga kerja untuk aksi yang tanggap terhadap
kebakaran
• Rekomendasi : Menyusun buku rencana tanggap darurat
penanggulangan kebakaran.
• Landasan Hukum : Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 tahun
1999: Kerja RI No. Kep. 186/Men/1999 tentang unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja. Pasal 2 ayat 2 huruf e : penyelenggaraan
pelatihan dan gladi penanggulan kebakaran secara berkala.
1. Sistem Alarm Kebakaran Otomatis

• Analisa : Pada Gedung dipasang sistem alarm kebakaran otomatis


seperti detector (nyala api, asap, dan panas).
• Manfaat yang Timbul : Bila terdapat kelalaian alarm otomatis
berbunyi dan segera dengan cepat ditangani
• Rekomendasi : Petugas peran kebakaran wajib mengecek sistem
kebakaran sudah berfungsi dengan baik atau belum pada jangka
waktunya
• Landasan Hukum :Peraturan Menteri tenaga kerja No. 02 tahun 1983
tentang instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 1 Undang-Undang
No 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 huruf b yaitu
mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1. Adanya Jalur Evakuasi pada Kawasan operasional Control
Power House

• Analisa : Jalur Evakuasi berbeda dengan jalur biasa tenaga kerja atau
karyawan masuk
• Manfaat yang Timbul : Sarana evakuasi kebakaran pada saat keadaan
darurat kebakaran
• Rekomendasi : Memberikan penyuluhan terhadap tamu yang
berkunjung atau memasang peta jalur evakuasi .
• Landasan Hukum : Undang-Undang No 01 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja pasal 3 huruf d memberi kesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian kejadian lain
yang berbahaya dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 tahun
1999: Kerja RI No. Kep. 186/Men/1999 tentang unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja. Pasal 2 ayat 2 huruf b yaitu penyedia saran
deteksi, alarm pemadam kebakaran dan saran evakuasi.
TEMUAN POSITIF HASIL OBSERVASI
INSTALASI LISTRIK

1. Adanya Ahli K3 Listrik

• Analisa : Terdapatnya ahli K3 listrik berjumlah 4 orang memiliki SKP serta berlisensi
• Manfaat yang Timbul : Untuk melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang
lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik
• Rekomendasi : Diharapkan dapat menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan
memberikan keselamatan bangunan beserta isinya
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 Pasal 7 bahwa
perusahaan 200 kvA wajib memiliki Ahli K3 di bidang listrik
1. Area Panel Room

• Analisa : Terdapat penerangan yang baik


• Manfaat yang Timbul : Melindungi pekerja dari resiko penyakit akibat kerja
• Rekomendasi : Diharapkan perusahaan menambahkan pencahayaan di area panel
room
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 Lampiran
2 tentang standar pencahayaan pada pekerjaan mesin yang teliti.
2. Terdapat rangkaian penyalur petir

• Analisa : Alat penyalur petir ada pada setiap gedung


• Manfaat yang Timbul : Melindungi gedung dari sambaran petir
• Rekomendasi : Menghentikan pekerjaan diluar gedung
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor
Tahun 1989 Pasal 2 ayat 1Instalasi penyalur petir
TEMUAN NEGATIF HASIL OBSERVASI
KONTRUKSI BANGUNAN

2. Pekerja tidak menggunakan apd yang lengkap


(sarung tangan)

• Analisa : Terdapat 1 pekerja yang tidak menggunakan APD


• Manfaat yang Timbul : Dapat membuat cedera pada tangan
dan bahaya pada bagian tangan
• Rekomendasi : Lebih memperhatikan pekerja kontruksi saat
melakukan pekerjaan.
• Landasan Hukum : Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, Pasal 9 ayat 1
2. Tidak terdapat sarana penyandang disabilitas

• Analisa : Tidak terdapat akses disabilitas baik toilet, jalan dan lain-lain.
• Manfaat yang Timbul : Pengunjung kerja disabilitas akan mengalami kesulitan dalam
melakukan kegiatan
• Rekomendasi : Dibuat akses khusus untuk disabilitas baik toilet, jalan dan lain-lain.
• Landasan Hukum : Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang
disabilitas
TEMUAN NEGATIF HASIL OBSERVASI
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1. Penempatan Hydrant

• Analisa : Kurangnya penempatan Hydrant pada Kawasan Tempat


parkir parkir kendaraan
• Manfaat yang Timbul : Saat terjadi bahaya kebakaran sedang
tingkat I yang bersumber pada kendaraan, akan berakibat sulitnya
memadamkan karena mobilitas yang jauh
• Rekomendasi : Dibuat hydrant pada daerah dekat parkiran
• Landasan Hukum : Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 tahun
1999: Kerja RI No. Kep. 186/Men/1999 tentang unit
penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Pasal 4 klasifikasi
tingkat potensi bahaya kebakaran ayat 1 huruf b
3. Pengecekan Apar

• Analisa : Terdapat APAR yang sudah melewatu layak pakai


• Manfaat yang Timbul : Saat terjadi kebakaran, APAR tersebut
memungkinkan tidak bisa memadamkan api bahkan tidak bisa
digunakan
• Rekomendasi : Dilakukan pengecekan berkala dan mengganti isi
APAR secara berkala
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri tenaga kerja dan
transmigrasi RI No. Per No 04 Th 1980 tentang syarat syarat
pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan. Pasal 11
dan 12
2. Tidak ada apar pada titik tertentu

• Analisa : Adanya petunjuk apar namun tidak aparnya


• Manfaat yang Timbul : Tidak maksimalnya proses pemadam jika
terjadi kebakaran daerah tersebut
• Rekomendasi : Disediakan APAR di semua spot yang strategis
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri tenaga kerja dan
transmigrasi RI No. Per No 04 Th 1980 tentang syarat syarat
pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan. Pasal
4ayat 1 tentang pemasangan apar
TEMUAN NEGATIF HASIL OBSERVASI
INSTALASI LISTRIK

1. Jalan menuju Panel Room


• Analisa : Kurangnya pencahayaan
• Manfaat yang Timbul : Berakibat ketegangan mata, kelelahaan, stress dan kecemasan
• Rekomendasi : Diharapkan perusahaan menambahkan pencahayaan di area panel
room
• Landasan Hukum : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 Lampiran
2 tentang standar pencahayaan pada pekerjaan mesin yang teliti.
Kesimpulan

1. Penerapan norma K3 di Bidang Kontruksi bangunan, Penanggulangan kebakaran, dan Kelistrikan di PT. PLN
(Persero) Tarahan telah berjalan dengan baik, dibuktikan dengan beberapa penemuan positif, seperti :

• Terdapat jalur khusus pejalan kaki di area halaman PT. PLN (Persero) Tarahan Terdapat jalur
evakuasi di lingkungan pabrik PT. PLN (Persero) Tarahan
• Terdapat jalur penyebrangan
• Terdapat titik kumpul di tempat yang cukup luas
• Terdapat tanda bahaya kebakarab
• Terdapat checklist APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
• Terdapat APAR (Alat Pemadam Api Ringan) disetiap ruangan
• Terdapat alarm kebakaran
• Karyawan sudah melakuka simulasi kebakaran
• Terdapat ruang isolasi genset
• Terdapat pemeriksaan rutin pada genset
• Terdapat instalasi penyalur petir
• Adanya ahli k3 listrik di PT. PLN (Persero) Tarahan
• Dilakukan pemeriksaan instalasi penyalur petih lebih rutin yaitu 1 tahun sekali
• Penerapan norma K3 di bidang Kontruksi bangunan, Penanggulangan kebakaran, dan
Kelistrikan di PT. PLN (Persero) Tarahan
2. sudah berjalan dengan baik, Akan tetapi masih ada yang perlu diperbaiki, karena ada beberapa
penemuan negatif yang ditemukan seperti:

• Tedapat kebocoran atap di area kubikel


• Terdapat penutup underground cable yang terangkat
• Terdapat sudut esi yang tajam di pintu masuk
• Terdapat tembok retak di area tangka solar
• Tidak terdapat lampu penerangan menuju hydrant pump
• Tidak terdapat saluran air di area produksi
• Tidak terdapat APAR portable di area kubikel
• Kurangnya pencahayaan di area panel room
• Terdapat kesalahan rangkaian kabel pada penyalur petir
• Tidak terdapat pelindung kabel di area genset 
SARAN

1. Pada Kontruksi Bangunan diharapkan melakukan perbaikan pada bagian atap


yangbocor dan pemeliharaan pada bagian tembok retak, diharapkan perusahaan safety
cone pada setiap jalur pejalan kaki, serta diharapkan perusahaan untuk menyediakan
lampu jalan menuju hydrant.
2. Pada Penanggulangan Kebarakan diharapkan agar perusahaan menyediakan
aparmobile didepan ruangankubikel, diharapkantetap melakukanpengecekan APAR
secara rutin berkala, dan penempatan sign di tempat yang mudah dilihat, diharapkan
dapat melakukan evakuasi dan tindakan darurat dalam pemadaman kebakaran, dan
melakukanteknik pemadaman kebakaran dengan alat yang ada.
3. Pada Bidang Kelistrikan diharapkan perusahaan melakukan perbaikan pada rangkaian
kabel grounding penyalur petir, dengan membagi salurankabel resistor menjadi tiga
bagian, diharapkan melakukanpengecekan berkala secara rutin agar mengetahui kondisi
genset, diharapkan melakukan pengecekan berkala terhadap penyalur petir terutama
setelahterkenasambaran petir, perusahaanmenambahkan pelindung kabel di area
genset.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai