Dalam acara:
Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi
LATAR BELAKANG
Diagram Venn Peraturan dan Peraturan
K4 Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan
KK Keselamatan Konstruksi
TUJUAN PENGAJARAN
Tujuan Umum:
Peserta mengetahui peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
terkait pelaksanaan K3.
Tujuan Khusus:
Peserta dapat mematuhi dan menjalankan peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya terkait K3 dengan baik.
Machine Translated by Google
LATAR BELAKANG
Salah satu upaya dalam menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat
kerja adalah dengan standar peraturan peraturan, antara lain melalui:
ÿ Ketentuan dan syarat-syarat K3 yang selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, teknik
dan teknologi. ÿ Penerapan semua ketentuan dan persyaratan K3 sesuai dengan
peraturan peraturan
yang berlaku
pada tahap: 1. Pra konstruksi 2. Tahap
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
3. Tahap Pelakasanaan Konstruksi 4. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan
ÿ Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan-pemeriksaan langsung
tempat kerja.
4
Machine Translated by Google
DASAR HUKUM
• UUD 1945
• UU No. 3/1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No.120 Mengenai Kebersihan Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor
DASAR HUKUM
• PP No. 50/2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)
• Permenaker no. 1/1980 Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
• Keputusan Bersama Menaker-MenPU No. 174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1987 tentang Tata Cara Pembentukan P2K3 dan Pengangkatan Ahli K3.
Machine Translated by Google
DASAR HUKUM
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
• Peraturan Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 tahun 2012, Tentang Jenis Rencana Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal
• Peraturan Menteri PU No 07/PRT/M/2011 beserta perubahanya Tentang Standar dan Pedoman Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konstruksi
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 51/Men/1999 Tentang Faktor Fisika di Tempat Kerja
• Kepmenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
• SE Menteri Tenaga Kerja No. SE- 1 tahun 1997 – Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja
• SE Menteri PU No. 13/SE/M/2012 Ttg. Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor Konstruksi di Lingkungan
Kementerian PU
• SE Menteri Kimpraswil no. Um 03.05-mn/426 tanggal 24 Agustus 2004 Perihal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada
Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi
• SE Menteri PU No. 02/SE/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Untuk Instansi Pemerintah
Yang Mempersyaratkan Penyedia Jasa Kualifikasi Besar Wajib Memiliki Sertifikat SMK3
• Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.2/M/BW/BK/1984 Tentang Pengesahan APD
Machine Translated by Google
Permen PUPR 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia
Biaya penyelenggaraan K3 dan Keselamatan Konstruksi harus diperhitungkan tersendiri
dalam total biaya penawaran, dengan besaran biaya berkisar sesuai dengan kebutuhan
Machine Translated by Google
Peraturan Perundang-undangan
K3 UU No. 14/1969 Ketentuan Pokok Tentang Tenaga Kerja
10
Machine Translated by Google
Peraturan Perundang-undangan K3 UU
NO. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
11
Machine Translated by Google
12
Machine Translated by Google
Peraturan Perundang-undangan K3
UU NO. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
13
Machine Translated by Google
Peraturan Perundang-undangan K3 UU
No. 23/1992 Tentang Kesehatan
Pasal 23:
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan
kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) dan Ayat (3)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
14
Machine Translated by Google
Peraturan Perundang-undangan K3 UU
No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Pasal 3
Pasal 14
Setiap orang, termasuk orang tunggal yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia,
wajib menjadi Peserta program Jaminan Sosial.
15
Machine Translated by Google
PERATURAN
K3 UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
KETENTUAN UMUM
PELAKSANAAN TEKNIK K3
17
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86:
Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87:
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.
BAB XVI
Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif:
Ketentuan Pidana:
ÿ Barang siapa yang melakukan pelanggaran yang diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan dikenakan sanksi pidana penjara
antara 1 (satu) bulan sampai 5 (lima) tahun dan denda sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Sanksi Admistrasi:
ÿ Sanksi Admistrasi atas pelanggaran ketentuan-ketentuan berupa:
A. Teguran
b. Peringatan tertulis c.
Pembatasan kegiatan usaha d.
Pembekuan kegiatan usaha e.
Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi f. Izin
Pencabutan 18
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Pasal 10 ayat (1): Kriteria risiko pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 terdiri dari:
19
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
PERATURAN K3
Pasal 8:
Pembinaan jasa konstruksi terhadap pengguna jasa dilakukan untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran
akan hak dan kewajiban pengguna jasa dalam ikatan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Pasal 10:
Pembinaan jasa jonstruksi terhadap Masyarakat dilakukan untuk menumbuhkan pemahaman akan peran strategis
jasa konstruksi dalam pembangunan, keadaran akan hak dan kewajiban guna mewujudkan usaha yang tertib,
penyelenggaraan dan pemanfaatan yang tertib
21
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 87 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
Pasal 4:
Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman SMK3 sebagaimana dimaksud pd ayat (1) sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan Per-UU.
Pasal 5:
Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
Pasal 19:
Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3 terhadap penerapan standar SMK3 yang
dikembangkan sesuaia dengan ketentuan peraturan Per-UU
22
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Lampiran I:
Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Lampiran II:
Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Lampiran III:
Formulir Laporan Audit SMK
23
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Pasal 1
Ayat 1, Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disingkat JKK adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan
kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
Ayat 6, Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Pasal 4
Ayat 1, Setiap Pemberi Kerja selain negara penyelenggara wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta
dalam program JKK dan JKM kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan-undangan.
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
PERATURAN K3
26
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
SKB MENAKER DAN MENTERI PU No. 174 Tahun
1986 DAN No. 104/KPTS/1986 Tentang K3 Pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
PEDOMAN:
PERATURAN K3
PERATURAN K3
Pasal
1: Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah yang selanjutnya disebut P2K3 badan
pembantu di tempat kerja yang meruakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Pasal 2:
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3
Pasal 3:
Sekretaris P2K3 adalah Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan
Pasal
4: P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Permen 05/PRT/M/2014 Tentang
Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang PU
Pasal 2:
Ayat (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU.
Ayat (2) Tujuan diberlakukannya Permen PU ini agar SMK3K Bidang PU dapat
diterapkan secara
konsisten untuk: a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, t
terintegrasi.
B. Dapat mencegah dan mengurangi K3 c.
Menciptakan tmp kerja yang aman, nyaman dan efisien, untuk mendorong
produktivitas.
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
Permen 05/PRT/M/2014 Tentang
Pasal 3:
Ruang lingkup Permen PU meliputi: a.
Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU b. Tugas,
Tanggung Jawab dan Wewenang, dan c. Biaya
Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU Pasal 4: (1) Setiap
PERATURAN BIAYA K3
Peraturan Menteri PUPR Nomor 07 Tahun 2019
PERATURAN BIAYA K3
Matriks Peraturan Menteri PUPR
PERATURAN BIAYA K3
Matriks Peraturan Menteri PUPR
1. Pada ketentuan pada Permen PU 5/2014, SE Permen PU 66/2015 dan Permen PU 28/2016 disebutkan bahwa
biaya K3 masuk dalam Biaya Umum, sedangkan dalam Permen PUPR 7/2019 disebutkan bahwa biaya K3
memiliki mata pembayaran tersendiri, yaitu mata pembayaran penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan
Kerja serta Keselamatan Konstruksi (yang akan dijumlahkan secara total dengan mata pembayaran umum,
mata pembayaran pekerjaan utama dan mata pembayaran lainnya menjadi total harga penawaran).
2. Usulan agar ketentuan biaya K3 dalam Permen PU 5/2014, SE Permen PU 66/2015 dan Permen PU 28/2016
selaras dengan ketentuan biaya K3 dalam Permen 7/2019
adala: a. PPK dalam penyusunan HPS harus mengikuti aturan dalam Permen PU 28/2016 karena Permen ini meng
mengenai perhitungan analisa harga satuan pekerjaan.
B. Sebelum menyampaikan dokumen pemilihan ke Pokja Pemilihan, PPK harus mengubah HPS yang
sudah disusun sebelumnya (yang mengacu pada Permen PU 28/2016) dengan mengikuti ketentuan
yang ada di Permen PU 7/2019 dimana biaya K3 masuk dalam mata pembayaran tersendiri, yaitu mata
pembayaran penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi.
C. Mata pembayaran penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi dihitung
berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan.
D. Nilai HPS dengan perhitungan AHSP yang mengacu pada Permen PU 28/2016 harus sama dengan nilai
HPS yang mengacu pada ketentuan Permen PUPR 7/2019 dimana biaya K3nya memiliki mata
pembayaran tersendiri, yaitu mata pembayaran penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta
Keselamatan Konstruksi.
Machine Translated by Google
PERATURAN BIAYA K3
TAHAP PEMILIHAN PENYEDIA
Satu 2 3 4 5
TAHAP PRAKONSTRUKSI
Machine Translated by Google
PERATURAN BIAYA K3
PERATURAN BIAYA K3
PERMEN PU No.
PERMEN PUPR No. 07/PRT/M/2019
05/PRT/M/2014 Pasal
20 Ayat 1 Lampiran II BAB
Biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi III Komponen/Item pekerjaan penyelenggaraan
Bidang PU dipilih dalam biaya umum yang keamanan dan kesehatan kerja serta
mencakup: Keselamatan Konstruksi dimasukkan ke dalam
1. Penyiapan RK3K Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran
2. Sosialisasi dan Promosi biaya sesuai dengan
K3 3. Alat Pelindung kebutuhan,
Kerja 4. Alat minimal mencakup: 1.
Pelindung Diri 5. Penyiapan RKK 2.
Asuransi dan Perijinan 6 .Personil K3 Sosialisasi dan Promosi K3 3. Alat Pelindung Ker ja/
7. Fasilitas sarana kesehatan 5. Personel K3
8. Rambu-rambu 6. Fasilitas prasarana kesehatan
9. Lain-lain terkait pengendalian risiko K3 7. Rambu-rambu yang diperlukan
8. Konsultasi dengan ahli keselamatan
konstruksi,
dan 9. Lain-lain terkait pengendalian risiko K3 dan
Keselamatan Konstruksi
Machine Translated by Google
G. Surat Edaran ini merupakan acuan dalam penyusunan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum pengadaan jasa konstruksi.
Lampiran:
I. Rincian kegiatan penyelenggaraan SMK3 konstruksi
II. Contoh perhitungan biaya SMK3 konstruksi yang mempekerjakan 100 orang
Machine Translated by Google
• Induksi K3 (Induksi
Keselamatan); • Pengarahan K3 (safety briefing) : Pertemuan Keselamatan (Safety Talk dan/atau
Tool Box
Meeting); •
Pelatihan K3; •
Simulasi
K3; • Spanduk (spanduk);
• Poster; • Papan Informasi K3; dan • Lain-lain terkait sosialisasi dan promosi.
Machine Translated by Google
5. Personel K3
• Ahli K3;
• Petugas
K3; • Petugas Tanggap
Darurat; •
Petugas P3K; • Petugas Pengatur Lalu
Lintas (Flagman); •
Petugas Medis; dan • Lain-lain terkait personel K3.
Machine Translated by Google
• Rapat Koordinasi;
• Ahli K3 Konstruksi; dan
• Lain-lain terkait konsultansi dengan Ahli Keselamatan Konstruksi.
Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia
Dibuat oleh,
Dibuat oleh,
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
• Maksud: untuk menjadi acuan teknis bagi pelaksanaan penanggulangan HIV dan
AIDS pada sektor kontruksi di Iingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu
pada proyek-proyek konstruksi bersumber dana APBN.
• Tujuan: agar program penanggulangan HIV dan AIDS pada sektor konstruksi di
Kementerian lingkungan umum Pekerjaan dilaksanakan mengikuti langkah-
langkah dan upaya yang standar sesuai dengan Surat Edaran ini.
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
PERSYARATAN LAINNYA
• Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata
cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari risiko kecelakaan.
• Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (penuh waktu) untuk
mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina keselamatan
kerja ini bekerja sebaik-baiknya, di bawah koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung
jawab kepada pemimpin proyek.
52
Machine Translated by Google
PERATURAN K3
PERSYARATAN LAINNYA
ÿSNI:
• SNI 15-2049-2004: Persyaratan Umum Tentang Bahan Semen Portland
07-2052-2002 • SKSNI : Persyaratan Umum Bahan Besi Beton • SNI
T15-1991-03 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung
• SNI 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) •
SNI 03-1729-1989 : Bangunan Baja Untuk Rumah dan Gedung • SNI
03-2396-2001 : Tata Cara Perancangan Sistem •
pencahayaan Alami Pada Bangunan Rumah dan Gedung
Machine Translated by Google
TERIMA KASIH