Anda di halaman 1dari 63

Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan

Kerja (K3) dan Lingkungan Konstruksi

D4 Teknik Konstruksi Gedung

1
Latar Belakang
• Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang
tidak diinginkan, antara lain yang menyangkut aspek
keselamatan kerja dan lingkungan
• Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan
standar dan ketentuan K3 serta lingkungan yang berlaku
KESELAMATAN KONSTRUKSI
• Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan
keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi
dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang
menjamin keselamatan keteknikan konstruksi,
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan
publik dan lingkungan.

Permen PU dan Perumahan Rakyat No: 21/2019 Tentang Pedoman Sistem


Manajemen Keselamatan Konstruksi
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3)
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja pada Pekerjaan Konstruksi.
Implementasi dan pengembangan sistem manajemen K3
dan lingkungan di Perusahaan diterapkan sesuai dengan:
• Standar K3 berdasarkan ISO 45001:2018 dan
• Sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO
14001:2015.

ISO tidak bersifat wajib (sukarela), jadi tidak ada kekuatan


hukum jika terjadi pelanggaran

Pelaksanaan K3 dan Lingkungan di proyek konstruksi wajib


patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Pengendalian Lingkungan
• Perizinan (Mulai tahun 2021 disebut Persetujuan
Lingkungan) dibuat sebelum kegiatan dilakukan
• Persetujuan lingkungan digunakan untuk mendapatkan izin
kegiatan
• Pelaksanaan kegiatan (proyek konstruksi) harus sesuai
dengan perizinan yang diberikan
Pengendalian Lingkungan

• Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


dilaksanakan selama pelaksanaan proyek untuk
meminimalkan dampak negative dan mengoptimalkan
dampak positif.
• Hasil pemantauan lingkungan digunakan sebagai indikator
keberhasilan pelaksanaan pengelolaan lingkungan
• Jika terjadi pelanggaran terhadap perizinan, akan diberikan
sanksi sesuai peraturan yang berlaku (dimungkinkan
dicabut izin nya)
TAHAP PRA KONSTRUKSI
PELELANGAN

MASA KONSTRUKSI

SERAH TERIMA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

PERAWATAN/
PEMELIHARAAN
BANGUNAN
SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

MASA PENGOPERASIAN
BANGUNAN
RUANG LINGKUP ASPEK K3 BERKELANJUTAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

MASA PEMBONGKARAN
BANGUNAN
KAITAN ANTARA UUD, UU, PP & Permen PU No 21/2019
UUD 1945

UU No 01/1970
UU 02/2017 Keselamata UU No 13/2003
Jasa Konstruksi Ketenagakerjaan
n Kerja

PP No 14/2021 perubahan dari PP No 50/2012


No 22/2020 ttg Peraturan Penerapan SMK3
Pelaksanaan UU no 2/ 2017
PERMEN PU No :
21/PRT/M/2019 Pedoman
SMKK
UUD 1945 Pasal 27 ayat 2
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
UU No 1 / 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
KAITAN ANTARA UUD, UU, PP & Permen PU No 21/2019
UUD 1945

UU No 01/1970
UU 02/2017 Keselamata UU No 13/2003
Jasa Konstruksi Ketenagakerjaan
n Kerja

PP No 14/2021 perubahan dari PP No 50/2012


No 22/2020 ttg Peraturan Penerapan SMK3
Pelaksanaan UU no 2/ 2017
PERMEN PU No :
21/PRT/M/2019 Pedoman
SMKK
Pasal 169
(1) Pekerja/buruh dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan
kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut :
a. menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam pekerja/buruh;
b. membujuk dan/atau menyuruh pekerja/buruh untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
c. tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut atau lebih;
d. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja/ buruh;
e. memerintahkan pekerja/buruh untuk melaksanakan pekerjaan di luar yang
diperjanjikan;atau
f. memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan,
kesehatan, dan kesusilaan pekerja/buruh sedangkan pekerjaan
tersebut tidak dicantumkan pada perjanjian kerja.
Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 /2012 Tentang PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

 Peraturan Pemerintah Tentang Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 Lampiran I: Pedoman Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Lampiran II: Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
 Lampiran III: Formulir Laporan Audit SMK3
Pasal 5
Azas SMK3:
 Peningkatan Kinerja K3 Secara Terus Menerus
 Bagian Dari Sistem Pengawasan K3
 Bersifat Wajib (mandatory)
 Sejalan Dengan Kaidah Internasional
 Diaudit Oleh Badan Independen
 Mengakomodasikan Kebutuhan Perusahaan
(tailor made
KAITAN ANTARA UUD, UU, PP & Permen PU No 21/2019
UUD 1945

UU No 01/1970
UU 02/2017 Keselamata UU No 13/2003
Jasa Konstruksi Ketenagakerjaan
n Kerja

PP No 14/2021 perubahan dari PP No 50/2012


No 22/2020 ttg Peraturan Penerapan SMK3
Pelaksanaan UU no 2/ 2017
PERMEN PU No :
21/PRT/M/2019 Pedoman
SMKK
PERMEN PUPR NO. 21/2019 TENTANG PEDOMAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATN KONSTRUKSI (SMKK)
PERMEN PUPR NO. 21/2019 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATN KONSTRUKSI (SMKK)

LAMPIRAN RAPERMEN TENTANG PEDOMAN SMKK


Sublampiran A Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Sublampiran B Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pengguna
dan Penyedia Jasa Dalam Penerapan SMKK
Sublampiran C Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan
Konstruksi
Sublampiran D Format Rancangan Konseptual SMKK
Sublampiran E Format RKK dan Format Penilaian RKK
1. Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan/Manajemen
Penyelenggaraan Konstruksi
2. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
3. Format Penilaian Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Sublampiran F Format Pelaporan Pelaksanaan RKK
Sublampiran G Komponen Kegiatan dan Format Audit Internal Penerapan
SMKK
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai