Anda di halaman 1dari 31

PERKUMPULAN AHLI

KESELAMATAN KONSTRUKSI INDONESIA


(P A K K I)

PELATIHAN KOMPETENSI JABATAN KERJA


PETUGAS K3 KONSTRUKSI

MENERAPKAN PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN TERKAIT
KONSTRUKSI DAN SMK3 KONSTRUKSI
PERUSAHAAN DI TEMPAT KERJA
PAKKI
(Perkumpulan Ahli Keselamatan
Konstruksi Indonesia)
DPW PAPUA

2
BIO DATA
NAMA : Ir. CLASINA MAYAINDRAWATI, ST, MT, CSP, IPU
TEMPAT/ TGL LAHIR : MANADO, 30 JULI 1972
STATUS : K3
ALAMAT : Jl. M. YAMIN I No. 1 ANGKASA JAYAPURA
PENDIDIKAN :
• * S-1 TEKNIK KIMIA (1997)
• S-1 TEKNIK SIPIL (2015)
• S-2 MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI (2021)
• TOT SMK3 KEMENTRIAN TENAGA KERJA RI
• TOT K3 KEMENTRIAN PUPR
• TOT INSTRUKTUR SERTIFIKAT BNSP
• TOT INTERNATIONAL HEALTH & SAFETY PASPOR PROGRAM
• PELATIHAN AUDITOR SMK3
• WORKSHOP CONTINUING PROFFESIONAL DEVELOPMEN (CPD) AHLI K3
• PELATIHAN ASESOR K3 SERTIFIKAT BNSP
• PELATIHAN AHLI K3 UMUM
• PELATIHAN AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI
• PELATIHAN PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNAN
PEKERJAAN : * INSTRUKTUR AHLI K3 KONTRUKSI PAKKI
* NARASUMBER BIMTEK SMKK KEMENTRIAN PUPR
* AUDITOR SMK3 PT. ALKON INDO SERTIFIKASI
* ASESOR BNSP LSP K3
* KONSULTAN K3
* DOSEN TEKNIK SIPIL UNIYAP JAYAPURA
* PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNAN
* TENAGA AHLI K3 PT. KENCANA REKA SOLUSI

ASOSIASI: KETUA DPW PAKKI (PERKUMPULAN AHLI


KESELAMATAN KONSTRUKSI INDONESIA)
PROVINSI PAPUA
CONTAC PERSON

HP : 081354707116
082115105174
EMAIL : clasinamaya@ymail.com
WEBSITE : www.pakki.org
TUJUAN PEMBELAJARAN
• PESERTA MAMPU MENYIAPKAN PERATURAN DAN
PERUNDANGAN TERKAIT K3 KKONSTRUKSI
• PESERTA MAMPU MELAKSANAKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG TELAH DIPILIH SESUAI
DENGAN DOKUMEN SMKK
• PESERTA MAMPU MENGEVALUASI PENERAPAN TINDAK
LANJUT HASIL PELAKSANAAN PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN YANG ADA DI DALAM DOKUMEN SMKK

2
OUTLIN
E
• MENYIAPKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TELAH DIIDENTIFIKASI DALAM DOKUMEN SMKK
• MELAKSANAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TELAH DIPILIH SESUAI DENGAN DOKUMEN SMKK
• MENGEVALUASI PENERAPAN TINDAK LANJUT HASIL
PELAKSANAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
ADA DI DALAM DOKUMEN SMKK
`

3
MENYIAPKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TELAH DIIDENTIFIKASI DALAM
DOKUMEN SMKK
Peraturan dan Perundangan Terkait K3 Konstruksi

1.Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970, tentang


Keselamatan Kerja
2.Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017, tentang Jasa
Konstruksi
3.Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020, tentang Cipta Kerja
4.Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, tentang
Penerapan SMK3
5.Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021, tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2
tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
6.Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
SMKK
7.SE N0.10/SE/N/ Tahun 2022 tentang Panduan Operasional
Tertib Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

DIFINISI
Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut Petugas K3
Konstruksi adalah petugas yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Petugas Keselamatan Konstruksi adalah orang yang memiliki kompetensi khusus di bidang Keselamatan
Konstruksi dalam melaksanakan dan mengawasi penerapan SMKK yang dibuktikan dengan Sertifikat
Kompetensi Kerja Konstruksi

Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi adalah tanda bukti pengakuan kompetensi tenaga kerja
konstruksi.

6
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB I-ISTILAH
PASAL 1

(1) TEMPAT KERJA UNSUR TEMPAT KERJA


MELIPUTI:
• RUANGAN/ LAPANGAN • PENGURUS
• TERTUTUP/ TERBUKA • SUMBER BAHAYA
• USAHA
• BERGERAK/ TETAP
(2) PENGURUS: PUCUK PIMPINAN (BERTANGGUNG JAWAB/ KEWAJIBAN)
(3) PENGUSAHA: ORANG/ BADAN HUKUM YANG MENJALANKAN USAHA ATAU TEMPAT
KERJA

7
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB 2-RUANG LINGKUP
PASAL 2
1. TEMPAT KERJA, DALAM WILAYAH HUKUM REPUBLIK INDONESIA
A. DARAT, TANAH, UDARA
B. PERMUKAAN AIR, DALAM AIR
C. UDARA
2. RINCIAN TEMPAT KERJA, TERDAPAT SUMBER BAHAYA YANG BERKAITAN DENGAN:
A. KEADAAN MESIN/ ALAT/ BAHAN
B. LINGKUNGAN KERJA
C. SIFAT PEKERJAAN
D. CARA KERJA
E. PROSES PRODUKSI
3.KEMUNGKINAN UNTUK PERUBAHAN ATAS RINCIAN TEMPAT KERJA

8
BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran;
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. Memberi alat perlindungan diri pada para pekerja.

9
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran;
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

10
m.Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau barang;
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan;
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
menyesuaikan dan
menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan
pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi.
11
UU 2 tahun 2017 UU 11 tahun 2020
tentang Jasa Konstruksi tentang Cipta Kerja Pasal 52
Ps. 4 ayat 1 huruf c Perubahan Ketentuan UU 2/2017
Ps. 5 ayat 3

Pemerintah Pusat bertanggung Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud


jawab atas terselenggaranya dalam Pasal 4 ayat (l) huruf c, Pemerintah Pusat
Jasa Konstruksi yang sesuai memiliki kewenangan
a. mengembangkan Standar Keamanan,
dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberianjutan
Keselamatan, Kesehatan, dan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Keberlanjutan b. menyelenggarakan pengawasan penerapan
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan
dan pemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan
usaha Jasa Konstruksi;
Ayat
Ayat 2
1 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Jasa
Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi,
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajib
memenuhi standar Keamanan, Keselamatan,
memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan.
Ps 59 Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

12
SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Pasal 70

(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja.
(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja
konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(3) Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui uji
kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
(4) Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diregistrasi oleh
Menteri.
25/08/2018 17

(5) Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh lembaga
sertifikasi profesi.
(6) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib mengikuti
ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

13
SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA Pasal 71

(1) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (5) dapat dibentuk oleh:
a. asosiasi profesi terakreditasi; dan
b. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(2) Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan oleh
Menteri kepada asosiasiprofesi yang memenuhi persyaratan:
a. jumlah dan sebaran anggota;
b. pemberdayaan kepada anggota;
18
c. pemilihan pengurus secara demokratis;
d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dan
e. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
(3) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan lisensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan setelah mendapat rekomendasi dari Menteri.
18

15
15
16
17
18
19
20
SUBLAMPIRAN PERMEN PUPR NO 10 /2021 TENTANG SISTEM
MANAJAMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

A. Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang Pengguna dan Penyedia


B. Tata Cara PMPM Keselamatan Konstruksi
C. Rancangan Konseptual SMKK
D. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
E. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi
F. Program Mutu
G. Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKLPP)
H. Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan
I. Laporan Pelaksanaan
J. Kriteria Penentuan Tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi
K. Komponen Penerapan Kegiatan SMKK

21
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

- Per .Menaker No. 04/1980 - APAR


- Per. Menaker No. 37/2016 - K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbunan
- Per. Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
- Per. Menaker No. 03/1985 - K3 Pemakaian Asbes
- Per. Menaker No. 38/2016 - K3 Pes. Tenaga & Prod.
- Per. Menaker 05/2018: K3 Lingkungan Kerja

22
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

- Per. Menaker No. 03/1998 - Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
- Per. Menaker No. 12/2015 - K3 Listrik di Tempat Kerja
- Per. Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
- Per. Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kualifikasi Juru Las

23
MELAKSANAKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TELAH DIPILIH SESUAI DENGAN
DOKUMEN SMKK
LIMA ELEMEN SMKK
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI (RKK)
Kepemimpinan dan

1
partisipasi tenaga kerja
dalam Keselamatan
Konstruksi RKK
2
Perencanaan Keselamatan
Konstruksi

3
Dukungan Keselamatan
Konstruksi

4
Operasi Keselamatan
Konstruksi

5
Evaluasi Kinerja Penerapan
SMKK 25
RKK PENGAWASAN
DISUSUN OLEH PENYEDIA JASA KONSULTANSI
1 PENGAWASAN

RKK MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

RKK
KONSTRUKSI
2 DISUSUN OLEH PENYEDIA JASA MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

RKK PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


3 DISUSUN OLEH PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI

26
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai