DAFTAR ISI
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga
kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi;
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan;
Nama : H.ILHAM
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk atas nama : CV.CENDANA PERMAI
Pada : Pokja 03 Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda. Kab. Luwu
Berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan
bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :
H.ILHAM
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
CV.CENDANA PERMAI
sebagai Penyedia Jasa pada kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Salukanan Desa Toddopuli
pekerjaan Kecamatan Bua
membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian Risiko dan Peluang untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan
yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang terdapat pada Tabel B-1
Format Tabel IBPRP
sebagai Penyedia Jasa pada kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Salukanan Desa Toddopuli
Pekerjaan Kecamatan Bua
membuat tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan peluang yang bersifat khusus yaitu memiliki skala prioritas sedang dan besar terdapat pada
Tabel B-2 :
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Tabel 1
STANDAR PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Nomor Peraturan Perundangan
mempunyai surat ijin kelaikan operasi (silo) untuk pesawat angkat & angkut (alat berat) yang
digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. (apabila dipersyaratkan dalam dokumen
lelang), atau semua peralatan yang digunakan layak untuk dioperasikan.
C.1.2 Material
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Memuat Informasi terkait dengan pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dari pemasok.
C.2. Kompetensi
a. Daftar Personil
Memuat daftar personil yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Kebutuhan
personil disesuaikan dengan ketentuan yang sebagai berikut :
1. Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi :
a. Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi memiliki sertifikat :
- Ahli Utama K3 Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan
ketentuan batang tubuh;
- Ahli Madya K3 Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan
ketentuan batang tubuh;
- Ahli Muda K3 Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan
batang tubuh;
- Petugas Keselamatan Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
risiko kecil.
b. Jumlah Anggota Unit Keselamatan Konstruksi berdasarkan tingkat risiko
Keselamatan Konstruksi.
2. Petugas Medis
Dibutuhkan petugas medis untuk pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan akses
terbatas menuju fasilitas kesehatan.
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan
program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat
pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.
Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut :
Penyedia Jasa : CV.CENDANA PERMAI
C.4. Komunikasi
Program komunikasi disampaikan secara lisan sekurang-kurangnya melalui safety talk yang
terdiri dari safety morning, toolbox meeting/safety briefing, HSE meeting, safety induction dan
secara tertulis melalui sarana seperti spanduk, rambu, banner, billboard, sticker, pamflet,
majalah dinding, papan pengumuman, dll
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction).
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction) dilakukan
untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait
pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam area Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi.
√ Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen
dan kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya yang dihadapi dalam melakukan
pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK
pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
√ Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan
Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan, prosedur evakuasi dalam
keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya.
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning).
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap
pagi sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan
Konstruksi secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
c. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting).
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok
pekerja sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang
Keselamatan Konstruksi secara khusus pada pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan.
d. Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting).
PENANGGUNG
JAWAB K3
EMERGENCY /
P3K KEBAKARAN
KEDARURATAN
Tugas Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi :
1. Nama : ....................................
Jabatan : Penanggung Jawab K3
Tugas & Tanggung Jawab :
- Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
- Merencanakan dan menyusun program K3
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
2. Nama : ....................................
Jabatan : Emergency/Kedaruratan
Tugas & Tanggung Jawab :
- Menerapkan program emergency/kedaruratan
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat secara keseluruhan
- Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang yang hilang
- Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi
darurat secara keseluruhan
- Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat termasuk
melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja
- Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan
3. Nama : ....................................
Jabatan : P3K
Tugas & Tanggung Jawab :
- Menerapkan program P3K
- Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja
- Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi :
* Ruang P3K
* Kotak P3K dan isinya
* Alat evakuasi dan transportasi
* Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan khusus di tempat
kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus
- Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
- Membuat laporan kegiatan P3K secara periodik
4. Nama : ....................................
Jabatan : Kebakaran
Tugas & Tanggung Jawab :
- Menerapkan program Kebakaran
- Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan
- Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada pekerjaan
konstruksi
- Mengimplementasikan kebijakan operasi pemadam kebakaran konstruksi dan lingkungannya
- Melaksanakan aktifitas unit manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja
- Mengendalikan aktifitas terkait dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
sesuai rencana kerja.
- Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan instansi terkait
Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Keterangan : Uraian langkah kerja tidak lebih dari 10 item
Dalam hal peninjauan kondisi dan tindakan harus melihat, mempertimbangkan unsur-unsur yang
terkait bahan/material, orang, cara/metode/prosedur, alat, lingkungan. terdapat padaTabel
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
c. Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli
terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
dengan melibatkan auditor independen. Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1
kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun
jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai
dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi Memuat
prosedur dan/atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen yang ditandatangani
oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen memuat program yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Tinjauan manajemen dilakukan
sekurang-kurangnya berdasarkan hasil audit atau kecelakaan kerja pada pekerjaan konstruksi
yang menyebabkan fatality.
Sekala Penilaian
Saran dan
No Uraian A (100 B (79- C (59- Catatan
D (39-0) Tindak Lanjut
– 80) 60) 40)
1. Upaya - 60 - - Ada upaya untuk Frekuensi
Meningkatkan meningkatkan kinerja, pelatihan perlu
Kinerja adanya bukti ditingkatkan,
melaksanakan karena masih
pelatihan terkait terdapat
Keselamatan Konstruksi. tenaga kerja
Namun laporan yang terkena
mingguan tidak dapat penyakit
disampaikan akibat kerja
dari laporan
bulanan
2. Promosi Budaya - 75 - - Ada upaya untuk Frekuensi
SMKK meningkatkan Budaya pelatihan perlu
SMKK, adanya bukti ditingkatkan,
melaksanakan karena masih
pelatihan terkait terdapat
Keselamatan Konstruksi. tenaga kerja
Namun laporan yang terkena
mingguan tidak dapat penyakit
disampaikan akibat kerja
dari laporan
bulanan
3. Partisipasi Pekerja - 70 - - Partisipasi pekerja Pelatihan
cukup baik dalam hal pakerja harus
menjaga keselamatan terus
dan kesehatan kerja, ditingkatkan
mengingat
masih ada
tenaga kerja
yang
mengalami
kecelakaan
kerja
4. Komunikasi SMKK 80 - - - Partisipasi pekerja Pelatihan
cukup baik dalam hal pakerja harus
menjaga keselamatan terus
dan kesehatan kerja, ditingkatkan
mengingat
masih ada
tenaga kerja
yang
mengalami
kecelakaan
kerja
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
Nilai Resiko (F x A)
Nilai Resiko (F x A)
Kemungkinan (F)
Keparahan (A)
Keparahan (A)
Persyaratan Pemenuhan Pengendalian
No. Identifikasi Bahaya (Skenario Jenis Bahaya (Tipe Pengendalian Awal Ket.
Uraian Pekerjaan Peraturan Lanjutan
Bahaya) Kecelakaan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Helm/Safety Helmet V 4 Rompi Keselamatan/Safety Vest V 7 penutup telinga /ear mufs V 10 kacamata pengaman/safety glass V
2 Sepatu/Safety Shoes V 5 Masker Pernafasan/Respiratory V 8 penyumbat telinga /ear plug V 11 dan lain-lain V
3 Sarung Tangan/Safety Gloves V 6 pelindung wajah/face shield V 9 pelindung wajah V 12 dan lain-lain V
Sasaran Program
Pengendalian Risiko
No. (Sesuai Kolom Tabel 6 Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Uraian Tolok ukur Uraian Kegiatan
IBPRP) Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 a. Memberi pelatihan
kepada pekerja
tentang cara metode
Gambar
penggunaan meteran Melakukan
dan
yang baik dan benar, inspeksi
Seluruh Pekerjaan Spesifikasi Disetujui oleh
Pekerja dilengkapi atau Tingkat penerapan secara rutin
Dipastikan GALIAN TANAH Teknis sesuai TIME Pejabat Petugas K3
menggunakan alat elemen SMK3 terhadap
Memenuhi Prinsip MEKANIS dengan SCHEDULL Pembuat Kontruksi
pelindung diri (APD) minimal 80 % kondisi dan
Keselamatan Kerja dokumen Komitmen
Sefty Helmet, Safety cara kerja
yang di
Shoes, sarung tangan, berbahaya
saratkan
secara konsisten
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Salukanan Desa
Toddopuli Kecamatan Bua
Beberapa pengendalian operasi K3 Perusahaan mencakup antara lain:
1. Umum
- Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
- Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
- Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
- Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
- Perawatan suhu lingkungan kerja.
- Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
- Perawatan sarana tanggap darurat.
- Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan alkohol.
- Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
- Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
- Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi
- Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
- Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
- Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
- Penggunaan izin kerja.
- Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya tinggi.
- Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
- Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat kerja.
- Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Barikade sumber radiasi.
- Isolasi pencemaran biologis.
- Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat
4. Pembelian Barang, Peralatan dan Jasa :
- Menyusun persyaratan pembelian barang, peralatan dan jasa.
- Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok.
- Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Seleksi dan penilaian pemasok.
- Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.
5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :
- Pengendalian akses masuk.
- Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan peralatan/ mesin/ material di tempat kerja.
- Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
- Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.
- Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja
Penetapan kriteria operasi K3 Perusahaan mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Pekerjaan Bahaya Tinggi :
- Penggunaan peralatan/perlengkapan yang telah ditentukan beserta
prosedur/instuksi kerja penggunaannya.
- Persyaratan kompetensi keahlian.
- Petunjuk individu mengenai penilaian resiko terhadap kejadian
yang muncul tiba-tiba dalam pekerjaan.
2. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
- Daftar bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disetujui.
- Penentuan Nilai Ambang Batas (NAB).
- Penentuan Nilai Ambang Kuantitas (NAK).
- Penentuan lokasi dan kondisi penyimpanan.
3. Area Kerja Bahaya Tinggi :
- Penentuan APD (Alat Pelindung Diri).
- Penentuan persyaratan masuk.
- Penentuan persyaratan kondisi kesehatan/kebugaran.
4. Kontraktor :
- Persyaratan kriteria kinerja K3.
- Persyaratan pelatihan maupun kompetensi keahlian terhadap personel di bawah kendali kontraktor.
- Persyaratan pemeriksaan peralatan/perlengkapan/bahan/material kontraktor.
5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja.
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri).
- Induksi K3.
- Persyaratan tanggap darurat.
- Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan dengan safety
meeting harian yang membahas tentang tindak lanjut dan pemantauan
- Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan sub kontraktor
- Audit Internal
- Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat pelaksanaan tindakan
pemantauan, tinjauan dan audit internal