Anda di halaman 1dari 29

AHLI MUDA TEKNIK JALAN TUJUAN UTAMA

Membangun jalan yang aman,


lancar,nyaman, ekonomis dan
ramah lingkungan sesuai
Me umur rencana
mb
Me uat p FUN
lak e G
uka renc SI K
Me n p ana UNC
lak a
san kon elaks n ko I
aka str ana nst
n p uks an p ruks
kon eng i jal e i
s tr aw an kerja jalan
uks asa an
i ja n
lan peke
rja
an
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KONSTRUKSI
Balai JasaTEKNIK
BIMBINGAN Konstruksi Wilayah II
DAN UJI SERTIFIKASI
AHLI MUDA TEKNIK JALAN
Palembang
MENERAPKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )

BAMBANG IRAWAN 2020


KODE UNIT : F.421120.001.01
JUDUL UNIT : Menerapkan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini
mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan dalam
menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja.
UBI 3
Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai rencana,
sedangkan efisien artinya tugas dijalankan dengan benar,
teroganisir, dan selesai sesuai jadwal.

UBI 4
PEREN
CANAAN

MANU
SIA

PENGA PELAK
WASAN SANAAN

PROYEK
UBI 5
BIAYA

MANU
SIA

MUTU WAKTU

UBI 6
SEGI TIGA PROYEK
1. Mengidentifikasi peraturan dan dokumen K3
1.1.Lingkup Pekerjaan K3 Diidentifikasi
berdasarkan dokumen kontrak.
1.2.Peraturan dan dokumen K3 yang akan
digunakan diperiksa sesuai dengan lingkup
pekerjaan.
1.3.Daftar /checklist peraturan dan dokumen K3
dibuat sesuai dengan hasil pemeriksaan.

UBI 7
1. Mengidentifikasi Peraturan dan Dokumen K3

UBI 8
1. Mengidentifikasi Peraturan dan Dokumen K3

UBI 9
SEKSI 1.19 SPE
C 2018
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1.19.1 UMUM
1) Uraian Pekerjaan
a) Seksi ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.
b) Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten
dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko yang ditetapkan
oleh Pengawas Pekerjaan.
c) Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.02/PRT/M/2018 atau
perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Pedoman Pelaksanaan K3 untuk
Konstruksi Jalan dan Jembatan No. 004/BM/2006, serta peraturan terkait lainnya.
d) Semua fasilitas dan sarana lainnya yang disiapkan oleh Penyedia Jasa menurut Seksi ini tetap
menjadi milik Penyedia Jasa setelah Kontrak berakhir.

UBI 10
SPE
C 2018

g) Penyedia Jasa harus membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3)


bila:
i) Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja
dengan jumlah paling sedikit 100 orang atau nilai kontrak di
atas Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) atau
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ii) Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja
kurang dari 100 orang, akan tetapi menggunakan bahan,
proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran
radioaktif.
UBI 11
SPE
C 2018

UBI 12
ALAT

LINGKUNGAN

BAHAN
2. Melaksanakan ketentuan K3
2.1.Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja
diidentifikasi berdasarkan lingkup pekerjaan.
2.2.Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat
Pengaman Kerja (APK) dilakukan sesuai dengan
ketentuan.
2.3.Prosedur pencegahan dan penanganan terhadap
bahaya dan risiko kecelakaan kerja serta keadaan
darurat diterapkan pada pelaksanaan pekerjaan.

UBI 14
A.Potensi Kecelakaan Kerja
• Pada dasarnya penyebab utama kecelakaan kerja pada
pekerjaan konstruksi adalah:
Faktor manusia (faktor internal)
Faktor teknis (faktor eksternal)

• Secara khusus, faktor-faktor yang sering mengakibatkan


kecelakaan pada proyek konstruksi antara lain adalah:
Pelaku konstruksi Peralatan konstruksi
Material konstruksi Metode konstruksi Desain struktur

UBI 15
Dengan melihat penyebab terjadinya kecelakaan, pelaksana
konstruksi dapat mengantisipasi atau mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, sebagai berikut :
1. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari pelaku
konstruksi
2. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari material
konstruksi
3. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari metode dan
peralatan konstruksi
4. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari desain
konstruksi
5. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari pengguna
jalan
UBI 16
Konstruksi Perancah Pekerja tersebut meloncat
dapat mencelakakan para tanpa memperhitungkan
pekerja karena dimensi bahwa dia dapat
komponen tiang-tiangnya mencelakakan teman
terlalu kecil sekerjanya

Gambar 3.8. Konstruksi Perancah yang


Gambar 3.9. Bekerja Tidak Hati-hati serta
Tidak Betul dan Berbahaya
Membahayakan Pekerja lain
UBI 17
Konstruksi penahan
tanah tidak cukup
kuat sehingga tanah
di atasnya ikut
longsor

Gambar 3.10. Bekerja pada Galian di bawah Tanah

UBI 18
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

UBI 19
Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)

Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja


tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja.
Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
sekaligus pemecahan masalahnya , seperti:
1) Menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu
kebutuhan.
2) Adanya Safety Engineer.
3) Peralatan pelindung diri yang disediakan haru memadai dan
berfungsi baik.

UBI 20
UBI 21
2.2.Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) dilakukan
sesuai dengan ketentuan.

UBI 22
Perlu diperhatikan sebelum melakukan pertolongan pada kecelakaan kerja, maka pada
setiap jenis pekerjaan harus tersedia Kotak P3K yang berisi obat-obatan ringan karena
sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan kecil-kecil yang terjadi pada saat sedang
bekerja.
1. Kotak P3K
Isi kotak P3K, minimal berisi :
a. Obat untuk mengatasi pusing
b. Obat untuk mengatasi flu
c. Obat untuk sakit perut
d. Obat luka
e. Borwater
f. Verband (pembalut luka)
g. Kapas, dll
UBI 23
2.3.Prosedur pencegahan dan penanganan terhadap bahaya dan risiko kecelakaan kerja
serta keadaan darurat diterapkan pada pelaksanaan pekerjaan.

UBI 24
3. Mengevaluasi pelaksanaan ketentuan K3

3.1.Pelaksanaan K3 di lingkungan kerja diperiksa sesuai


dengan peraturan.
3.2.Hasil pelaksanaan K3 dibandingkan dengan peraturan
dan dokumen yang berlaku.
3.3.Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan K3
diuraikan sesuai dengan hasil pemeriksaan di lapangan.
3.4.Kesimpulan hasil evaluasi dibuat sesuai dengan uraian
hambatan dan permasalahan.

UBI 25
3.1.Pelaksanaan K3 di lingkungan kerja diperiksa sesuai
dengan peraturan.

PENERAPAN PROSEDUR K3
UMUM
•Sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan dimulai umumnya
didahului dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan
pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
•Selanjutnya perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain:
pendataan, persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas
pekerjaan.

UBI 26
3.2.Hasil pelaksanaan K3 dibandingkan dengan peraturan
dan dokumen yang berlaku.

UBI 27
3.3.Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan K3
diuraikan sesuai dengan hasil pemeriksaan di lapangan.

UBI 28
TERIMA KASIH

UBI 29

Anda mungkin juga menyukai