2023
A. PENDAHULUAN
Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi resiko bahaya dan kecelakaan yang
tinggi, seperti kecelakaan akibat penggunaan Peralatan Kerja seperti: Hydraulic Static Pile
Driver/ HSPD, Dolly, Excavator, Dump Truck, Mobile Crane, Wheel Loader, Truck Mixer,
Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Bar Cutter Electric, Bar Bending Electric, Mesin Las,
Scaffolding (Perancah) dan Lain- lain, melakukan pekerjaan diketinggian dan pekerjaan
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, dengan resiko kecelakaan dan
bahaya tersebut maka diperlukannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang penerapannya meliputi Direksi Keet, Project Site serta area pendukung
lainnya. Tersedianya Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RKK)
dimana system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga
tercipta tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan
perlindungan kepada karyawan dalam keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga
kelestarian lingkungan hidup maka diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Proyek. Dan terciptanya ZERO ACCIDENT.
b. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ketiga dan asset
perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset
perusahaan maupun pihak lain.
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-
pihak yang berkepentingan
d. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin.
Untuk terciptanya ZERO ACCIDENT pada setiap pekerjaan.
e. Kebijakan Khusus
INTERNASIONAL
UNDANG-UNDANG RI
a. UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Sudah diganti dengan UU No. 2 tahun
2017). UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja
PERATURAN MENTERI
g. Permenaker No.04/1980 Syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan
Dan Persyaratan Teknis Konstruksi dan K3 yang terkait lainnya. Permen PU No.
09/PRT/M/2008 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
4. Semua pekerja memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan risiko pekerjaannya
masing-masing.
PROGRAM K3
1. Setiap pekerja mengikuti intruksi K3 sebelum mulai bekerja;
2. Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya;
3. Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu pekerjaan
sudah diberikan pengarahan dan pemakaian APD yang sesuai;
7. Melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan kerja secara periodik;
PENANGGUNGJAWAB K3
BPJS TK/
ASURANSI
EMERGENCY/ PETUGAS
KEDARURATAN P3K
KESELAMATAN
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program RKK yang ada di paket pekerjaan ini
direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar lingkup
pekerjaan dengan tujuan untuk memastikan bahwa/pencemaran lingkungan teridentifikasi,
dinilai risikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para pekerja/
mencemari lingkungan sehingga proses pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Penilaian risiko merupakan sistem memperkirakan insiden/ kejadian yang dapat mungkin
terjadi terhadap personil, aset, lingkungan sehingga dapat ditetapkan besarnya toleransi risiko
dan kerugian. Identifikasi Bahaya Analisis Resiko dan Penentuan Pengendalian pada awal
konstruksi dilakukan sebelum proses mobilisasi dalam mengidentifikasi pengaruh aktivitas
terhadap mutu, potensi bahaya, masalah prosedur dan persyaratan keselamatan kerja maupun
faktor kelestarian lingkungan yang dapat mempengaruhi aspek konstruksi, biaya atau jadwal.
Metodologi dilaksanakannya proses penilaian sesuai dengan tempat kerja/ proses kegiatan,
peraturan pemerintah, standar dan persyaratan kontrak.
d. Identifikasi sumber bahaya diluar tempat kerja yang mampu memberi pengaruh
yang merugikan kesehatan dan keselamatan personil dibawah kendali perusahaan di
tempat kerja
e. Bahaya yang dihasilkan di sekitar tempat kerja dari aktivitas terkait pekerjaan di bawah
kendali organisasi
g. Perubahan atau usulan perubahan dalam perusahaan, termasuk aktivitas atau material
h. Modifikasi sistem manajemen K3, termasuk perubahan sementar dan dampaknya dalam
operasi, proses dan aktivitas
j. Desain tempat kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan organisasi
pekerjaan termasuk menyesuaikannya dengan kemampuan manusia.
a. Ditetapkan berkenaan dengan cakupan, sifat dan waktu untuk memastikan bahwa hal
tersebut lebih bersifat pro aktif daripada reaktif.
b. Disediakan untuk identifikasi, prioritas dan dokumentasi dari risiko dan pelaksanaan
pengendalian yang tepat.
- Eliminasi
- Substitusi
- Pengendalian engineering
Setelah semua potensi bahaya diidentifikasi, maka tiap potensi bahaya dilakukan penilaian
risiko dengan cara sebagai berikut:
1. SUMBER DAYA
a. Pimpinan harus mengambil tanggung jawab utama untuk K3 dan sistem manajemen k3
- Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
- Memastikan peralatan terutama alat berat dalam kondisi layak pakai agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja.
d. Penyedia Jasa harus dapat memotivasi karyawan di tempat kerja untuk bertanggung jawab
terhadap aspek K3.
2. KOMPETENSI
a. Memiliki monitivasi internal dan mununjukan rasa ingin tahu dalam menemukan dan
memahami berbagai aspek terkait dengan pemahaman sanitasi, hygene, dan keselamatan
kerja.
b. Menujukan perilaku amaliah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi kesehatan
keselamatan kerja.
c. Menunjukkan perilaku cinta damai dan toleransi dalam membangun kerja sama dan tanggung
jawab dalam implementasi kesehatan dan keselamatan kerja.
3. KEPEDULIAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Pekerjaan ini berkualitas,
sehat dan aman serta baik terhadap lingkungan. Untuk mencapai komitmen tersebut maka
perusahaan menetapkan :
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan perusahaan dan
housekeeping sangat efektif sehingga dapat menghilangkan bahaya - bahaya di tempat
kerja dan membantu penyelesaian pekerjaan dengan aman dan tepat. Housekeeping yang
buruk sering berkontribusi terhadap munculnya insiden dengan menyembunyikan bahaya
yang dapat menyebabkan cedera. Housekeeping yang efektif adalah pekerjaan yang
dilakukan secara terus menerus.
4. INFORMASI TERDOKUMENTASI
a. Kebijakan K3
b. Sasaran K3;
a. Dokumen yang diperlukan oleh SMK3 dan pedoman ini harus dikendalikan
- Memastikan versi terbaru dari dokumen yang dipakai telah teridentifikasi dan
tersedia di tempat-tempat yang digunakan;
- Memastikan dokumen eksternal asli yang penting untuk perencanaan dan operasi
SMK3 telah diidentifikasi dan dikendalikan pendistribusiannya; dan
Prosedur Operasi Standar, atau SOP, adalah satu set instruksi langkah-demi- langkah
yang dibuat oleh sebuah kegiatan untuk membantu pekerja melaksanakan operasi Keselamatan
Kerja.
Tujuan adalah untuk mencapai zero accident, efisiensi. kualitas output dan
keseragaman kinerja, sekaligus mengurangi miskomunikasi dan kegagalan untuk mematuhi
peraturan keselamatan. K3 adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiaporang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis Keselamatan adalah suatu keadaan
aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional,
pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor
tersebut.
Kesejahteraan atau sejahtera dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang
baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat
dan damai.
Prosedur keadaan darurat disesuaikan dengan Standar dan Prosedur Perusahaan untuk semua
insiden yang potensial berkaitan dengan situasi yang ada termasuk kebakaran, ledakan,
gangguan cuaca, kecelakaan/ cedera/ sakit yang membutuhkan evakuasi medis, orang hilang,
gangguan sosial, petir, dan lain-lain. Diagram alur (Flowchart) komunikasi berisi rincian alur
komunikasi antara Kontraktor, Penanggung Jawab K3 Perusahaan, Pemadam Kebakaran, Tim
Medis, Tim Evakuasi, dan lain sebagainya.
Jaringan komunikasi kondisi darurat menampilkan daftar personil dan pihak yang dapat
dihubungi, Perusahaan, pelayanan medis darurat dan pemadam kebakaran dengan nomor
telepon dan alamat lengkap sehingga memudahkan memperoleh bantuan di lokasi konstruksi
jika terjadi kejadian tertentu. Rute evakuasi, peta lokasi, dan jaringan komunikasi darurat
perlu ditampilkan secara jelas pada lokasi strategis sekitar lokasi proyek seperti: kantor utama
Perusahaan, Kontraktor, dan Subkontraktor, kantor lapangan dan di gerbang lokasi proyek.
Rencana ini akan dikomunikasikan kepada semua manajer yang bertanggung jawab, pengawas
dan sepenuhnya telah dijelaskan kepada seluruh karyawan di pelatihan Orientasi Petugas K3
yang diberikan oleh perwakilan Perusahaan pada personil sebelum memasuki ke proyek
Semua kecelakaan dan insiden lain atau nyaris celaka akan diklasifikasikan sebagai berikut:
- First Aid Injury (FAI) – Perawatan yang diperlukan oleh First Aid Officer
dan/atau hanya menggunakan First Aid Kit.
- Medical Treatment Injury (MTI) – Diperlukan bantuan lebih lanjut dari tenaga medis
profesional seperti Paramedis, Perawat, Dokter, Perawatan di Ruang Gawat Darurat,
atau Rawat Inap.
- Lost Time Injury (LTI) – Terlepas dari perawatan yang diberikan pada saat itu, cedera
mengakibatkan seseorang mengambil cuti kerja.
- Near Miss Incident (NMI) – Terjadinya insiden yang berpotensi merugikan orang lain.
- Hanya Laporan/ Report Only (RO) – Jika telah terjadi insiden yang tidak
memerlukan perawatan apa pun.
- Insiden yang Harus Dilaporkan/ Notifiable Incident (NI) – Insiden dan cedera yang
harus dilaporkan kepada regulator kesehatan dan keselamatan. Contoh: Kematian,
amputasi, tumpahan serius yang melibatkan barang berbahaya. Kerusakan Properti –
Insiden yang menyebabkan kerusakan pada properti milik sendiri atau orang lain.
- Lingkungan (ENV) – Suatu kejadian atau serangkaian keadaan, sebagai akibat dari
pencemaran (udara, air, kebisingan, dan tanah) atau dampak lingkungan yang merugikan
telah terjadi, sedang terjadi, atau kemungkinan akan terjadi.
Nomor kontak darurat adalah daftar kontak darurat dari Klien, Kontraktor dan personil
kunci utama Subkontraktor yang memiliki peran dalam situasi darurat. Kontak dapat
dalam bentuk komunikasi seperti telepon kantor / rumah, telepon selular, saluran radio
dan tanda panggilan. Nomor kontak akan diperbarui dan dipasang di setiap tempat kerja
(satpam, kendaraan, kantor Kontraktor, dan lain- lain)
- KRONOLOGIS KEJADIAN
Jika menemukan situasi darurat atau ada yang terluka, maka pihak yang menemukan
harus memberitahukan kepada Penanggung Jawab K3. Kemudian Penanggung Jawab
K3 secara otomatis akan aktif sesuai fungsi peran di dalam prosedur dan tidak terbatas
untuk mengendalikan massa, memadamkan kebakaran kecil, memberikan pertolongan
pertama untuk kasus luka-luka, membatasi dan memblokir daerah darurat seperti daerah
keluarnya gas, evakuasi dan evaluasi dari lokasi.
Kecelakaan kerja yang terjadi selama pekerjaan harus ditangani dengan baik, dengan
tujuan supaya korban dapat segera pulih dan sembuh (untuk kecelakaan ringan) atau
untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban supaya kondisinya tidak menjadi
semakin parah sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap (untuk kecelakaan berat). Kriteria penanganan korban bilamana terjadi
kecelakaan kerja dilokasi proyek seperti Kecelakaan Ringan, Kecelakaan yang
penanganannya cukup dilakukan dengan P3K, dan Petugas K3 harus sudah terlatih
untuk penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pada Kecelakaan Berat,
apabila terjadi kecelakaan berat yang tidak bisa ditangani dengan fasilitas P3K saja,
maka Petugas K3 setelah memberikan pertolongan pertama harus segera membawa
korban pada RS Rujukan terdekat supaya korban segera mendapatkan perawatan lebih
lanjut.
Kondisi keadaan darurat yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan harus ditangani dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kejadian lain
yang tidak diinginkan sekaligus untuk menghindari/ meminimalisir dampak yang lebih besar. Perkiraan kejadian kedaruratan dan cara
penanganannya beserta bagan alir penanganan kedaruratan dan hal - hal lain terkait kejadian kedaruratan diuraikan sebagai berikut;
Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi tanggap darurat adalah jalur yang dibuat berdasarkan wilayah aman, akses
dan suatu titik kegiatan evakuasi yang dapat dilalui dan dicapai oleh Organisasi
Penanggulangan Keadaan Darurat proyek. Jalur evakuasi tanggap darurat di poyek adalah
melalui jalur darat. Pada jalur ini, pengaruh perubahan alam dan cuaca maupun akibat
bencana seperti jalan, kontur permukaan bumi, genangan air dan retakan/ patahan tanah
untuk beberapa kejadian keadaan darurat tidak menghalangi mobilisasi evakuasi korban dan
penyelamatan aset. Rute evakuasi dan tempat berkumpul dan jaringan komunikasi darurat
akan ditampilkan di titik kunci sekitar lokasi konstruksi dan area sekitar kantor pada lokasi
serta gudang penyimpanan.
Komunikasi
Guna menjamin penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka
Perusahaan perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja.
Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur
organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor,
pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama
dengan Perusahaan berkaitan dengan K3. Informasi-informasi yang termasuk dalam
komunikasi internal antara lain:
- APD (Alat Pelindung Diri) dan APK (Alat Pelindung Keselamatan) yang
digunakan di tempat kerja.
Perusahaan juga mengatur komunikasi eksternal dengan pihak ke tiga terkait informasi yang
diterima oleh Perusahaan maupun informasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk pihak ke
tiga. Perusahan menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai dengan
Sistem Manajemen K3 Perusahaan termasuk informasi mengenai pengendalian operasi K3
dan tanggap darurat Perusahaan.
Pelaporan
Semua staf, pekerja, dan pengunjung wajib melaporkan semua kecelakaan, insiden, cedera,
dan kejadian berbahaya yang melibatkan cedera pribadi atau kerusakan instalasi dan
peralatan kepada Manajer Lokasi atau Supervisor langsung mereka (atau pendamping bagi
pengunjung) secara langsung setelah kejadian tersebut.
Setiap orang yang melaporkan bahaya atau insiden harus:
- Bersifat faktual kecuali dinyatakan lain seperti yang diakui, diyakini, atau disimpulkan.
- Tidak menyertakan informasi pribadi, termasuk nama dan identifikasi pribadi lainnya,
dalam bidang deskriptif apa pun selain yang diminta secara eksplisit (misalnya, detail
pribadi saat melaporkan atas nama orang lain) atau tidak terpisahkan dari kelengkapan
laporan.
- Insiden yang mengandung masalah yang bersifat rahasia (misalnya masalah medis
pribadi, perilaku yang tidak dapat diterima) harus ditandai sebagai rahasia.
1. PERALATAN KOSNTRUKSI
Setiap peralatan Konstruksi yang akan digunakan harus dipelihara dan dibersihkan
mengikuti prosedur yang direkomendasikan oleh perancang atau oleh orang yang
kompeten. Hanya orang yang berkompeten yang boleh memeriksa dan memperbaiki Setiap
alat yang rusak. Peralatan yang tidak aman dan/atau tidak berfungsi dapat diidentifikasi
oleh manajer proyek maupun site manajer, pekerja, dengan sejumlah metode seperti:
- inspeksi peralatan;
Setelah diidentifikasi, peralatan yang tidak aman atau tidak berfungsi harus dilaporkan
kepada manajer proyek maupun site manajer yang sesuai agar perbaikan dapat diatur.
peralatan yang telah diidentifikasi sebagai tidak aman harus diberi label yang jelas sebagai
tidak aman dan tidak digunakan. Jika memungkinkan, peralatan harus dipindahkan ke
lokasi yang tidak dapat diakses.
Rekaman inspeksi, pengujian dan pemantauan harus dicatat oleh Pelaksana. Minimal
mencakup rincian inspeksi, pemeliharaan, perbaikan, kalibrasi dan perubahan instalasi.
Mengelola lalu lintas di tempat kerja konstruksi adalah bagian penting untuk
memastikan tempat kerja tanpa risiko terhadap kesehatan dan keselamatan. Kendaraan
termasuk pembangkit listrik bergerak yang bergerak di dalam dan di sekitar tempat kerja,
mundur, bongkar muat sering dikaitkan dengan kematian dan cedera pada pekerja dan
anggota masyarakat.
Lalu lintas termasuk mobil, truk dan pembangkit listrik bertenaga seperti forklift,
dan pejalan kaki seperti pekerja dan pengunjung. Cara paling efektif untuk melindungi
pejalan kaki adalah dengan menghilangkan bahaya lalu lintas. Hal ini dapat dilakukan
dengan merancang tata letak tempat kerja untuk menghilangkan interaksi antara pejalan
kaki dan kendaraan. Contohnya termasuk melarang kendaraan digunakan di ruang pejalan
kaki atau menyediakan rute lalu lintas terpisah sehingga pejalan kaki tidak dapat memasuki
area di mana kendaraan digunakan.
Pemasangan rambu dalam proyek yang berisikan pesan berupa larangan, perhatian,
ataupun anjuran yang bertujuan untuk menertibkan setiap orang yang berada di dalam areal
proyek, baikitu pekerja ataupun tamu yang datang agar tertib dalam K3. beberapa contoh
dari rambu-rambu dan instruksi yang dipersiapkan dalam kegiatan ini seperti:
- Papan pengumuman kesehatan dan keselamatan terletak di area yang terlihat, di luar
dan di dekat kantor lokasi.
- Poster yang memberikan informasi tentang perilaku aman COVID-19 bagi staf,
pekerja, masyarakat, dan pengunjung.
APD minimum harus dikenakan oleh staf, pekerja, dan pengunjung saat memasuki
komunitas
- Sepatu tertutup (dengan tali pengikat lengkap dan pelindung jari kaki dari baja)
Di area berisiko lebih tinggi (misalnya di mana pekerjaan fisik sedang berlangsung,
zona pergerakan lalu lintas) penilaian risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi
APD tambahan yang diperlukan. Ini mungkin termasuk peralatan berikut:
- Topi keras
- Pelindung wajah
APD harus memiliki ukuran yang sesuai dan pas serta dipelihara sedemikian rupa sehingga
bersih, higienis, dan berfungsi dengan baik.
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
F. EVALUASI KERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tinjauan ulang secara teratur pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) secara berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas keselamatan
dan kesehatan kerja, maka dalam peninjauan ulang pihak kontraktor melakukan evaluasi bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
- Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja Pemenuhan target dan
keefektivan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dibuktikan dengan laporan
hasil inspeksi baik berupa dokumen tertulis yang berisikan laporan-laporan angka
kecelakaan kerja
- Hasil temuan audit SMK3. Keefektivan sasaran dan target pemenuhan pelaksanaan
SMK3 dapat ditinjau dari hasil temuan-temuan di lapangan. Melalui data-data tersebut,
dilakukan observasi untuk melihat penerapannya secara langsung di lokasi proyek.
Peningkatan Kinerja keselamatan adalah konsep perilaku kerja perilaku aktual individu di
tempat kerja, perilaku kerja yang relevan dengan keselamatan yang dapat dikonseptualisasikan
sama dengan perilaku kerja lain yang merupakan hasil kerja. Komponen kinerja menggambarkan
perilaku aktual yang dilakukan individu di tempat kerja. Komponen tersebut terdiri dari
Kepatuhan keselamatan, menjelaskan aktivitas-aktivitas keselamatan yang perlu dilakukan oleh
individu untuk menjaga keselamatan kerja. Perilaku ini seperti mengikuti peraturan dan prosedur
yang benar serta memakai peralatan keselamatan atau alat pelindung diri.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
Penilaian Risiko Utama Hirarki Kontrol Penilaian Risiko Residu Implementasi Kontrol
Sumber Risiko
Aktivitas / Bahaya
Kemungkinan
Kemungkinan
Administrasi
Konsekuensi
Konsekuensi
Proses Area Risiko (Kejadian yang (Lingkungan Kontrol
Skor Risiko
Skor Risiko
Pengganti
Rekayasa
Eliminasi
No Langkah (Potensi
Isolasi
kerja kerja Tidak Diinginkan) Kesehatan Sistem Komen
APD
Pekerjaan Bahaya) Kontrol Tambahan Oleh siapa
Keselamatan) tar
Pra Konstruksi
Izin bekerja segera sebelum
melakukan survei lokasi,
Standar Operasional dan
Pekerja tidak
Survei lokasi Prosedur penggunaan alat
mengetahui RKK Manajer Pra
Pra dan Kesalahan hasil data survei, Penggunaan APD
Semua prosedur dan Keamanan Induksi Mungkin Sedang Sedang Jarang Rendah Rendah proyek Pekerja
x
Konstruksi pengaturan survei terkait, surveyor harus
tata cara Lokasi konstruksi an
pekerjaan memenuhi standar dan
survei
paham dalam cara bekerja
baik dilapangan maupun
pengolahan data
Tidak
Tidak mendapatkan
mendapatkan
izin bekerja pada Sosialisasi pekerjaan dan
Penetapan izin dari lokasi
lokasi serta akan RKK promosi K3 serta, Izin Manajer Pra
Pra Ruang Kerja dalam
Semua merusak kinerja Keamanan Induksi Jarang Serius Sedang membangun area kerja serta Jarang Sedang Rendah proyek Pekerja
x
Konstruksi dan kantor penyewaan
sosial dengan Lokasi gudang penyimpanan konstruksi an
pada lokasi tempat atau
masyarakat pada material pada area konstruksi
pembanguna
lokasi
n kantor
Tidak Pembangunan pipa utilitas
terdapat Sulit dalam sementara bisa dipasang
Pembuatan
sumber air, menentukan jalur diatas tanah, harus ada orang Manajer
Pra Utilitas dan Selama
Semua maupun jalan alternatif serta Keamanan RKK Mungkin Sedang Sedang yang menjadi pengarah dalam Mungkin Rendah Rendah proyek
x
Konstruksi akses bekerja
yang akan utilitas air yang cukup menunjuk jalur evakuasi, izin konstruksi
sementara
dijadikan jalur sulit membangun utilitas
evakuasi sementara
Menggunakan APD yang
sesuai, Pemasangan rambu –
Terjadi rambu, clearing akses jalan
Mobilisasi dan
kecelakaan, Luka cidera yang dilalui checklist
Demobilisasi Manajer Pra
Pra material permanen non RKK kendaraan sebelum
Semua Personel, Keamanan Mungkin Serius Serius Mungkin Rendah Sedang proyek Pekerja
x
Konstruksi terjatuh permanen, meninggal SWMS digunakan, Pemilihan Jenis
Material dan konstruksi an
dalam dunia Kendaraan pada tahap
Peralatan
perjalanan substitusi dan eliminasi,
Safety Induction, Construction
Safety Meeting,
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
Konstruksi kejadian/insiden yang SWMS benar dan telah diperiksa sepertinya
proyek dan prosedur konstruksi bekerja
tidak diinginkan yang sebelum datang ke lokasi.
keselamatan
membahayakan Menyeleksi dan memilih staf
pekerja atau berdasarkan pengalaman dan
penduduk kompetensi kerja
Konsumsi Kebijakan Kampus Narkoba
Pekerja mulai Kurang konsentrasi, Manajer
Pra alkohol dan RKK dan Alkohol dipahami dan Tidak
Semua mengerjakan gangguan penilaian Keamanan Mungkin Sedang Sedang Sedang Rendah proyek Selama
x
Konstruksi obat-obatan SWMS ditandatangani oleh semua sepertinya
proyek atau kantuk konstruksi bekerja
terlarang pekerja
Banyak
hewan liar
RKK
Pembongkara seperti ular Manajer
Safety Tool Box Meeting dilakukan
n dan yang dapat Pekerja terluka oleh proyek
Pra Induction setiap kali dilakukan tahapan Tidak Selama
Semua pembersihan melukai sengatan atau gigitan Lingkungan Mungkin Serius Serius Sedang Rendah konstruksi
x
Konstruksi & TBM pekerjaan baru, termasuk sepertinya bekerja
lokasi area pekerja saat hewan liar
SWMS pembersihan lokasi
kerja membersihka Petugas K3
APD
n area
tersebut
Struktur
Potensi robohnya RKK
Bebera Pembongkara rumah yang Untuk mencegah agar Manajer
bangunan dapat Safety
pa titik n dan termasuk bangunan tidak runtuh, perlu proyek
Pra menimpa pekerja Induction Selama
tertent pembersihan pekerjaan Keamanan Mungkin Serius Serius dibangun rangka penyangga Mungkin Rendah Rendah konstruksi
x
Konstruksi pada saat pekerjaan & TBM bekerja
u di lokasi area renovasi baru sebagai struktur
pembongkaran SWMS
lokasi kerja sebagian sementara Petugas K3
sedang berlangsung APD
besar rapuh
Penggunaan baja ringan
sebagai penyangga struktur
Papan proyek
yang lebih kuat dari kayu
tertiup angin
Papan yang terlepas dengan galian yang lebih Manajer
kencang dan
dapat mengganggu dalam untuk setiap papan proyek Pra
Pra Papan nama kekurangan Tidak
Semua lalu lintas, area kerja, Keamanan RKK Mungkin Sedang Sedang proyek di lapangan, selain itu Rendah Rendah konstruksi Pekerja
x
Konstruksi proyek penanda sepertinya
dan area yang pihak Kontraktor dan Pihak an
pada papan
terpengaruh, Kampus untuk memberikan Petugas K3
proyek yang
reminder kepada masyarakat
ada
dan memasang lebih banyak
rambu lalu lintas/keselamatan
Pekerjaan Tanah
x
Tanah bekerja
apabila permanen, meninggal MULAI Keperluan APD yang sesuai, tanah/
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
Tanah seperti Penggunaan Masker sepertinya bekerja
beterbangan Pengelihatan MULAI semua
pekerja
Menghindari alat berat
dengan menggunakan Alat
Rencana Tukang
Operasi alat penggalian sederhana seperti
K3 Pra- galian
Pekerjaan berat pada Terluka, cidera cangkul, dilakukan Tidak Selama
Semua Galian Tanah Keamanan MULAI Mungkin Sedang Sedang Sedang Rendah tanah/
x
Tanah lokasi yang permanen penyesuaian waktu kerja, sepertinya bekerja
Induksi semua
rawan Safety Induction, Keperluan
Lokasi pekerja
APD yang sesuai, toolbox
meeting
Pemindahan Rencana Tukang
hasil galian Terjepit, terluka, K3 Pra- penyesuaian waktu kerja, galian
Pekerjaan Tidak Selama
Semua Galian Tanah tanah serta terkena paku, Keamanan MULAI Mungkin Sedang Sedang Safety Induction, Keperluan Sedang Rendah tanah/
x
Tanah sepertinya bekerja
material dan kejatuhan kayu Induksi APD yang sesuai semua
alat kerja Lokasi pekerja
Penggalian
tanah untuk Pekerjaan galian harus
pekerjaan memperhatikan kondisi tanah
RKK Tukang
dengan lokasi terlebih dahulu, selain faktor
Kerusakan alat kerja Safety galian
Pekerjaan tertentu, tanah, cuaca juga Tidak Selama
Semua Galian Tanah karena tanah keras Keamanan Induction Jarang Sedang Moderate Sedang Rendah tanah/
x
Tanah terutama mempengaruhi kondisi tanah, sepertinya bekerja
atau lunak & TBM semua
yang terletak periksa kembali pada masing-
pekerja
di pinggiran masing alat apakah sudah
sawah yang berfungsi dengan baik.
tanahnya labil
Rencana Menjaga jarak aman dengan
Timbunan Terimpa material dan Tukang
K3 Pra- alat dan area kerja,
tanah pada timbunan tanah, galian
Pekerjaan Penimbunan MULAI penyesuaian waktu kerja, Selama
Semua area dan Terperosok, Keamanan Jarang Mayor Tinggi Mungkin Sedang Sedang tanah/
x
Tanah Tanah SWMS Safety Induction, toolbox bekerja
sering terjadi Kecelakaan pada semua
Induksi meeting, Keperluan APD yang
hujan personel pekerja
Lokasi sesuai
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
Pekerjaan Beton
Penuangan beton
yang
mengakibatkan Pekerja yang menjadi
cedera operator vibro dan mixer
penanganan RKK beton harus diservis untuk
Pekerjaan manual, Batu Cedera pada SWMS melakukan pemeriksaan alat Tidak Semua Selama
Semua beton Keamanan Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah
x
Beton terbang atau personel Induksi kerja secara rutin dan sepertinya Pekerja Bekerja
serpihan beton lokasi diperiksa sebelum beroperasi
dapat menyerang di lokasi * Induksi pekerja
pekerja atau dalam penggunaan vibro dan
mesin di mixer beton sebelum
sekitarnya memulai pekerjaan
Mengatur kemiringan tanah
Kejatuhan Rencana
(sloping), Pemasangan
Robohnya galian material, Cedera K3
Pekerjaan penahan tanah, checklist Semua Selama
Semua beton dan konstruksi pada personel, Keamanan SWMS Jarang Mayor Tinggi Mungkin Sedang Sedang
x
Beton pekerjaan Safety Induction, Pekerja Bekerja
beton luka permanen, Induksi
toolbox meeting, Keperluan
meninggal lokasi
APD yang sesuai
Keperluan APD yang sesuai,
Metode pelaksanaan harus
sesuai dengan persyaratan,
Tidak dengan sengaja
melakukan kontak langsung
Pengiriman beton dengan mortar,
kelokasi Menempatkan batu pada
Rencana
pengecoran kebisingan mesin jarak yang
Pekerjaan K3 Tidak Semua Selama
Semua Beton dengan truck cor beton, Keamanan Mungkin Sedang Sedang sesuai untuk kerja, Metode Rendah Rendah
x
Beton Induksi sepertinya Pekerja Bekerja
mixer & terperosok pemecahan dan
lokasi
penuangan pembentukan permukaan
kedalam bekisting batu sesuai dengan
persyaratan, Stok material
harus ditempatkan pada
tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalulintas
kerja
Pemadatan
getaran beton
Rencana Gunakan peralatan mekanis
Cedera yang
Luka, cidera, K3 jika memungkinkan, Safety
Pekerjaan timbul karena Tidak Semua Selama
Semua beton kematian, Keamanan SWMS Mungkin Sedang Sedang Induction, Satu orang Rendah Rendah
x
Beton bersentuhan sepertinya Pekerja Bekerja
property damage Induksi pemberi arahan penggunaan
dengan
lokasi APD yang sesuai
komponen
pompa beton
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
Rencana
Pekerjaan Paparan tingkat Gangguan K3 APD yang sesuai seperti Tidak Semua Selama
Semua beton Keamanan Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah
x
Beton kebisingan Pendengaran SWMS perlindungan pendengaran sepertinya Pekerja Bekerja
x
Beton pada vibrator dan Pekerja Bekerja
penuangan APD terdapat rongga pada
pompa air
bekisting dengan bekisting yang telah terisi,
ukuran yang APD pada saat pengecoran
sangat kecil harus dilengkapi karena vibro
getaran dan kebisingan dari
mesin mixer yang terus
menyala
Pekerjaan Bangunan
x
kerusakan properti. sepertinya bekerja
batu blok terguling SWMS Verifikasi lokasi harus g batu
Sakit punggung,
diselesaikan untuk
cedera otot rangka
memverifikasi desain
Penanganan yang tepat,
pengangkatan mekanis jika
diperlukan. Praktek
penanganan manual yang
benar.
Pekerjaan Kejatuhan/ter Prosedur Kerja dimana ada
tukang batu, timpa orang yang mengawasi
Munculnya penyakit
bata dan blok matrial, pekerjaan pemasangan bata,
pekerjaan akibat kerja Pra Tukang
- Mortar dan Tergores/terb Keperluan APD yang sesuai, Tidak Selama
tukang Semua dikarenakan paparan Keamanan Memulai Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah batu/tukan
x
pengisian inti, entur matrial Tumpukan material diatur sepertiny a bekerja
batu sinar matahari, SWMS g batu
penunjukan Kerja, dengan baik sehingga tidak
cedera pada personel
kembali, Terkena mengganggu lalu lintas,
pekerjaan adukan/spesi Menyeleksi dan memilih staf
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
Bata bangunan tidak sepertiny a Bata bekerja
toilet toilet Kerja, APD pemecahan dan
kokoh dan mudah
Pemasangan pembentukan permukaan
roboh
bata yang batu sesuai dengan
tidak rapi persyaratan, Stok material
harus ditempatkan pada
tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalulintas
kerja
Pasang
bekisting
yang
mengakibatka
Pembuatan
n cedera Manajer
dan Rencana
akibat * Teknik penanganan manual proyek
pemasangan K3
pemotongan/ cedera remuk, yang benar * Pelindung mata konstruksi Selama
Bekisting Semua bekisting Keamanan SWMS Mungkin Besar Tinggi Mungkin Sedang Sedang
x
x
x
pemasangan, lecet/luka yang harus dipakai saat Bekerja
(termasuk Induksi
cedera akibat memotong bekisting Semua
struktur lokasi
remuk, pekerja
bawah tanah)
penyangga
yang tidak
memadai,
parit runtuh
Cedera
Cedera pada
tertusuk/terg
Fabrikasi personel, Terjepit, Safety Induction, Penyesuaian Manajer
ores matrial Rencana
beksiting, terluka, terkena paku, waktu kerja, APD yang sesuai proyek
kerja, Cedera K3
pemasangan kejatuhan kayu seperti perlindungan konstruksi Selama
Bekisting Semua terjepit/terke Keamanan SWMS Mungkin Besar Tinggi Mungkin Rendah Rendah
x
x
x
dilokasi Munculnya Penyakit pendengaran, Teknik Bekerja
na pukulan Induksi
pekerjaan & Akibat Kerja seperti penanganan manual yang Semua
alat kerja lokasi
transportasi Gangguan benar pekerja
Kebisingan
Pendengaran,
alat kerja,
Semua Penurunan Tergores Gangguan RKK Safety Induction, Penyesuaian Manajer
Penguatan Kecuali baja beton ke matrial saat Pendengaran, Luka, SWMS waktu kerja, harus ada orang proyek Selama
Keamanan Mungkin Besar Tinggi Mungkin Sedang Sedang
x
x
x
Baja Beton Pekerja stock yard & fabrikasi atau cidera, kematian, Induksi yang mengawasi dan konstruksi Bekerja
an Pipa potong pemasangan, property damage lokasi mengarahkan, Penggunaan
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
ubin Personel, lecet/luka APD sepertiny a pekerja bekerja
& keramik baru alat kerja, yang Sesuai, pengaturan jam
ruang cedera kerja
dosen tangan saat
memotong
keramik
* APD yang benar untuk
Pekerja Mengikat reo dipakai * Pengangkatan dua
an mengakibatka orang untuk palang berat *
Merakit RKK
rangka n luka atau Pastikan semua reo terpasang Tukang
rangka dan Perakitan baja SWMS Tidak Selama
atap cedera Cedera pada personel Keamanan Mungkin Sedang TInggi dengan aman * Tutup Rendah sedang Pemecah
x
pemasanga di ketinggian Induksi sepertinya Bekerja
alimini punggung, pengaman dipasang pada baja baja
n atap baja lokasi
um resiko horizontal dan vertikal yang
lysag terjatuh terbuka * Kesadaran saat
berjalan di atas tikar baja
Pegangan yang terpasang
harus selalu ada di tempatnya
* Semua personel dilatih
dalam penggunaan APD yang
Penggunaan RKK sesuai. * Pelindung mata dan
Tukang
Memperbaiki gerinda / SWMS sarung tangan yang harus Tidak Selama
Memperbai Semua Cedera pada personel Keamanan Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah Pemecah
x
baja roda abrasif Induksi dipakai * Semua roda / sepertinya Bekerja
ki baja baja
di lokasi lokasi cakram harus diperiksa
sebelum digunakan /
dipasang * Fasilitas
penyimpanan yang memadai
dan sesuai harus disediakan
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
ki baja Induction sepertinya Bekerja
dalam waktu use them, operators must baja
& TBM
lama also use PPE when working
Pekerjaan Umum
Terkena
adukan/spesi
/mortar,
gangguan
Pekerja
kesehatan
an Pekerjaan Luka ringan seperti
Plesteran akibat kondisi Persiapan peralatan kerja
toilet arsitektur lecet, muncul Pra
dan kerja secara sesuai standar, penggunaan Tidak Semua Selama
dan pada penyakit akibat kerja Keamanan Memulai Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah
x
Penyelesaia umum, APD yang sesuai serta sepertinya Pekerja Bekerja
bebera plasteran seperti gangguan APD
n Mortar kecelakaan instruksi kerja
pa dinding toilet pandangan
akibat
dinding
menggunaka
n peralatan
yang kurang
baik,
Pekerja
Lapisan anti Rencana
an Penyakit akibat kerja penggunaan APD yang sesuai
Pekerjaan air (SIKATOP K3
Septict Debu seperti gangguan seperti kacamata dan masker, Tidak Semua Selama
Waterproof 107 atau Keamanan Pra Mungkin Sedang Sedang Rendah Rendah
x
ank & material kerja pengelihatan dan metode penggunaan sepertinya Pekerja Bekerja
ing setara) pada Memulai
atap pernapasan waterproofing
septic tank APD
beton
Pastikan sudah tidak ada
tersengat
aliran listrik, peralatan kerja
listrik,
yang berkualitas dan sesuai
Terdapat
standar, Menyeleksi dan
percikan api Rencana
memilih staf berdasarkan
Pekerja dan Luka bakar, K3
Pekerjaan Pemasangan pengalaman dan kompetensi Pekerja
an menimbulkan meninggal, terjatuh, SWMS Selama
Instalasi dan pengujian Keamanan Jarang Besar Tinggi kerja, Checklist tahap Jarang Sedang Sedang mekanikal
x
Pada kebakaran, tersengat listrik, Induksi Bekerja
Listrik instalasi listrik pekerjaan Pemeriksaan Rutin, elektrik
ME Cedera cedera pada personel lokasi
Menggunakan APD dengan
terjepit/terbe APD
spesifikasi bahan sebagai
ntur/tergores
isolator (sarung tangan,
matrial dan
sepatu safety), safety
alat kerja
induction, harus ada rambu
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
Pipa tukang khusus pipa dengan pekerjaan pipa, pertemuan
& TBM Selama
dengan berbagai tipe kotak alat harus dilakukan
SWMS semua bekerja
keahlian di lapangan
pekerja
dibidangnya
luka dan lecet, luka *Prosedur tanggap darurat *
potong, luka remuk, Pra Hubungi layanan darurat *
Pekerjaan Cedera pada Tidak Semua Selama
Semua Situasi darurat jatuh dari ketinggian, Keamanan Memulai Mungkin Kritis Utama Beri tahu supervisor * Sedang Rendah
x
umum personel sepertinya pekerja Bekerja
interaksi tanaman Induksi pemberitahuan prosedur
orang SWMS tanggap darurat pra-mulai
Kontak dengan Pra
konduktor listrik Memulai Semua item listrik harus
Menggunakan Penggunaan Tidak
Pekerjaan hidup yang SWMS diperiksa secara visual untuk Tidak Semua Selama
Semua alat bertenaga alat-alat Keamanan sepertiny Sedang Sedang Sedang Rendah
x
umum menyebabkan luka kepatuhan sebelum sepertinya pekerja Bekerja
listrik listrik a
bakar sedang atau digunakan
tersengat listrik
Pasca Konstruksi
x
Konstruksi pembersihan terjatuh permanen, meninggal MULAI digunakan, Pemilihan Jenis an
konstruksi
Site dalam dunia SWMS Kendaraan pada tahap Konstr
perjalanan substitusi dan eliminasi, uksi
Safety Induction, Construction
Safety Meeting,
Sampah Pemeriksaan pembersihan
Pembuangan/ menumpuk, akhir harus dilakukan setiap
Tahap
Limbah dari menimbulkan hari juga untuk setiap jenis
RKK Semua Akhir
Sampah/ hasil setiap bau pekerjaan, terutama yang
Masalah kebersihan Safety Tidak Pekerja Pekerja
Limbah dari Semua pekerjaan menyengat Lingkungan Mungkin Rendah Sedang menghasilkan residu. Sampah Rendah Rendah
x
lingkungan Induction sepertinya an
hasil kerja konstruksi dan harus ditumpuk di area yang
& TBM Petugas K3 Konstr
yang memakan ditentukan, kemudian dibawa
uksi
dilakukan area yang menggunakan truk sampah ke
luas tempat pembuangan akhir
Kesehatan
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG
x
x
area kerja Covid19 AMAN sepertinya pekerja
yang ada DI SITUS UNTUK mi
COVID
MENGGUNAKAN MASKER
WAJAH (kecuali mereka
memiliki pengecualian medis)
Pengaturan jam kerja dan
Pekerja Munculnya penyakit pekerjaan yang akan
Setiap Tidak
Umur dengan Usia akibat kerja akibat dilakukan harus diatur tidak Semua Selama
Semua Kegiatan Kerja Kesehatan RKK Sepertiny Serius Serius Serius Sedang
x
Pekerja Lebih dari 50 porsi kerja yang sedemikian rupa untuk sepertinya pekerja Bekerja
dilakukan a
tahun berlebihan mencegah terjadinya penyakit
akibat kerja.
x
area kerja kerja hewan liar seperti lecet/luka K3 sepertinya pekerja bekerja
membersihkan, sampai
disekitar area
kepada evaluasi seluruh lokas
kerja
kerjai.
Selain Keperluan APD,
Persiapan pencegahan
terahadap penyakit akibat
ancaman
kerja juga harus disiapkan Manajer
tanaman
terutama kepada penyakit proyek
Pembersiha yang Personil yang ada di Pra-MULAI
Pembersihan yang muncul dari faktor Tidak konstruksi Selama
n Site Semua berbahaya lokasi dengan gejala Lingkungan Rencana Mungkin Rendah Sedang Rendah Rendah
x
Site Konstruksi biologis seperti tanaman yang sepertinya bekerja
Konstruksi dapat yang ada K3
berbahaya pada area kerja, Semua
menimbulkan
perlengkapan P3K, masker, pekerja
penyakit
serta keperluan prosedur
tanggap darurat serta layanan
darurat
FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN
Jenis Kecelakaan
E. Keterangan yang nampak mata tentang keadaan luka-luka penderita: (Eye Witness Report)
Catatan Makassar,
Laporan ini segera disampaikan Ke Departemen HRD/K3
melalui:
Dilaporkan Mengetahui
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
Gambaran kecelakaan, lokasi kecelakaan terjadi; pekerjaan korban pada waktu bekerja; serta langkah-langkah nyata, tugas atau bagian
pekerjaan yang dilakukan. Juga termasuk kejadian-kejadian sebelumnya yang menyebabkan kecelakaan
Tempat:
Deskripsi Insiden:
ANALISA FAKTOR PENYEBAB
LINGKUNGAN KERJA: FAKTOR PERALATAN:
• Ruang gerak yang terbatas/sempit • Pelindung pd alat atau alat peringatan yang tdk memadai
• Housekeeping yang tidak memadai • APD tidak memadai
• Kondisi lingkungan yg berbahaya (adanya debu, gas, jalan licin • Alat/material tidak memadai (rusak)
dll) • Desain perancangan tidak memadai/tidak ergonomis
• (terpapar) kebisingan tinggi • Spesifikasi pembelian tidak memadai
• Terpapar radiasi • Bahaya bahan mudah meledak/terbakar
• Suhu ekstrim (terlalu panas) • Perkakas/peralatan/material tidak memadai
• Penerangan kurang/berlebih • Aus dan rusak normal
• Ventilasi kurang memadai • Kerusakan akibat kecelakaan/ abnormal
• Terpapar getaran yang berlebihan/lama • Penyebab lain, • Penyebab lain, sebutkan : …………………………
sebutkan : ………………………..
FAKTOR METODE / PROSEDUR KERJA
FAKTOR MANUSIA: • Sistem peringatan tidak memadai
• Perilaku/attitude yang kurang • Belum ada standard/ prosedur
• Kurang istirahat/tidur • Prosedur/standard yang ada tidak dapat di implementasikan (not
• Kurang pengetahuan atau ketrampilan applicable)
• Mengoperasikan alat yg bukan wewenangnya • Cara pemuatan/penyimpanan tidak aman
• Gagal mengamankan/tidak memasang LOTO • Pemeliharaan tidak memadai
• Memakai peralatan yg rusak • Kurangnya pengawasan/supervisi
• Tidak memakai/salah menggunakan APD • Penyebab lain, sebutkan : …………………………….
• Posisi kerja yg tidak aman/tidak ergonomis
• Cara pengangkatan yg tidak tepat
• Menggunakan alat tidak benar/pemaksaan peralatan
• Tidak melaksanakan prosedur /standard kerja dengan benar
• Bercanda/bermain-main
• Penyebab lain, sebutkan : …………………………………….
Unsafe Action:
Biaya Kerugian
Peralatan / material Pengobatan Hari hilang/ down time Total biaya
Nama:
Tgl:
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Identitas
Nama :
NIP :
Jenis kelamin :
Jabatan :
Unit/Bagian :
Lama bekerja :
2. Anamnesis :
a. Keluhan :
b. Riwayat Penyakit :
d. Riwayat pekerjaan :
• Faktor fisik :
• Faktor kimia :
• Faktor biologi :
• Faktor psikologi :
• Peralatan kerja :
• Proses produksi :
• Ergonomi :
a. Cacat fisik/mental :
Disiapkan oleh:
- - - - - - - - - - - - - - - -