Anda di halaman 1dari 110

PENERAPAN K3 DI

KONSTRUKSI BANGUNAN

PRAKTISI K3/AUDITOR SMK3


INSPECTOR CRANE
PETRUS. JM,AmD.ST
Professional BioGraphy
 Saat Anda Memasuki lokasi konstruksi
atau proyek, pasti kerap menemukan
himbauan untuk selalu mengutamakan
keselamatan dan Kesehatan kerja(K3)
 Sebenarnya, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja atau lebih dikenal dengan K3
merupakan anjuran untuk selalu bekerja
dengan aman sehingga terhindar dari
risiko terjadinya Kecelakaan Kerja maupun
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
KONDISI PEKERJAAN DI KONSTRUKSI
KONDISI PEKERJAAN DI KONSTRUKSI
KONDISI PEKERJAAN KONSTRUKSI
APA ITU KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga
dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan
kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat/
Kematian maupun pencemaran Lingkungan

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang


terjadi akibat adanya hubungan kerja, (terjadi
karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan)

Permenaker RI No 3 Tahun 1998 Tentang Tata Cara


Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja
PHOTO-PHOTO KECELAKAAN KERJA

Permenaker RI No 3 Tahun 1998 Tentang Tata Cara


Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja
PHOTO-PHOTO KECELAKAAN KERJA

Permenaker RI No 3 Tahun 1998 Tentang Tata Cara


Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja
KESIMPULAN
Saat Anda Memasuki lokasi konstruksi atau
proyek, pasti kerap menemukan himbauan
untuk selalu mengutamakan keselamatan dan
Kesehatan kerja(K3)
Sebenarnya, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja atau lebih dikenal dengan K3
merupakan anjuran untuk selalu bekerja
dengan aman sehingga terhindar dari risiko
terjadinya Kecelakaan dan Penyakit Akibat
Kerja ( PAK )

Permenaker RI No 3 Tahun 1998 Tentang Tata Cara


Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja
K3 Konstruksi
DASAR HUKUM
UNDANG UNDANG
NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
NO. PER. 01/MEN/1980
TENTANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT RI NO 10 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


NO 05/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN SISTIM
MANGEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA(SMK3)KONSTRUKSI BIDANG PU
LANJUTAN
SK DIRJEN BINWASNAKER
No. 20/DJPPK/2004
TENTANG
KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BIDANG KONSTRUKSI BANGUNAN

SK DIRJEN BINWASNAKER NO.


147/KK/IV/1997 Wajib lapor pekerjaan
/konstruksi
LANJUTAN
PERMENAKER RI NO 05 TAHUN 2018
TENTANG KESELAMATAN KERJA
DITEMPAT KERJA DISELURUH
WILAYAH KERJA DI INDONESIA

UNDANG UNDANG
NO. 2 TAHUN 2017
TENTANG JASA KONTRUKSI

SKB MENAKER DAN MENTERI PU


No. 174/MEN/1986 DAN No. 104/KPTS/1986
TENTANG
K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN
PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI
UU NO. 13 TAHUN 2003
Pasal 35 ayat (2)
 Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja
wajib memberikan perlindungan yang mencakup
kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja baik
mental maupun fisik tenaga kerja
SANKSI PIDANA
Pasal 186 ayat (1)
 Sanksi pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan
dan paling lama 4 (empat) tahun dan /atau denda
paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp.400
juta (Pasal 186 ayat (1))
Tugas Dan Tanggungjawab Ahli K3 Konstruksi
 Sesuai dengan Pasal 1 ayat (6) Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang
membahas tentang Keselamatan Kerja,
tertulis bahwa Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau Ahli K3 merupakan
tenaga teknik yang memiliki keahlian khusus
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja di
luar Departemen Tenaga Kerja untuk
melakukan pengawasan penerapan UU
Keselamatan Tenaga Kerja.
 Lantas, apa saja tanggung jawab dan tugas
ahli K3 konstruksi? Secara garis
besar, tugas ahli K3 konstruksi adalah
mampu menyusun suatu program yang
berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) serta implementasinya
dalam bidang konstruksi.
 Ahli K3 konstruksi sendiri terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu Ahli K3 Konstruksi Muda,
Ahli K3 Konstruksi Madya, dan Ahli K3
Konstruksi Utama. Ketiganya tentu punya
tanggung jawab dan tugas masing-masing.
1.Tugas Dan Tanggungjawab Ahli
K3 Konstruksi Muda
 Adapun tugas dan tanggungjawab Ahli
K3 Konstruksi Muda yaitu:
• Menjalankan ketentuan yang berkaitan
dengan K3 konstruksi yang sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
• Melakukan pengkajian terhadap semua
dokumen kontrak dan cara kerja yang
berkaitan dengan pelaksanaan proyek
konstruksi.
• Melakukan pembuatan rencana dan
• Merancang prosedur dan petunjuk kerja
yang sesuai dengan implementasi
ketentuan K3.
• Melaksanakan sosialisasi, pratik, dan
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan semua rencana program,
cara kerja, dan petunjuk kerja K3.
• Melakukan penilaian atau evaluasi
sekaligus mempersiapkan laporan
pelaksanaan SMK3 serta acuan teknis di
bidang K3 konstruksi.
• Memberikan usulan terkait perbaikan
cara kerja penerapan konstruksi
berdasarkan K3 apabila memang
dibutuhkan.
• Melaksanakan penanggulangan
kecelakaan kerja sekaligus penyakit yang
muncul akibat kerja dan kondisi darurat.
2. Tugas dan TanggungJawab Ahli K3
Konstruksi Madya
 Selanjutnya,Tugas dan tanggungjawab
Ahli K3 Konstruksi Madya, antara lain:
• Melaksanakan semua ketentuan aturan
perundangan yang berkaitan dengan K3 di
bidang konstruksi.
• Mengatur semua dokumen kontrak dan
cara kerja pelaksanaan konstruksi.
• Mengatur semua program K3 di
perusahaan.
• Melakukan evaluasi terkait prosedur dan
petunjuk kerja pelaksanaan ketentuan K3.
• Melaksanakan sosialisasi, implementasi,
dan pemantauan langsung terkait
penerapan program, cara kerja, dan
petunjuk kerja K3.
• Melakukan pengelolaan terhadap laporan
pelaksanaan SMK3 dan acuan teknis K3
konstruksi.
• Melakukan pengelolaan terkait cara kerja
penerapan konstruksi yang berdasarkan
dengan K3 apabila memang diperlukan.
• Melakukan penanggulangan terhadap
segala bentuk penyakit maupun
kecelakaan yang terjadi akibat kerja dan
3.Tugas dan tanggungjawab Ahli
K3 Konstruksi Utama
 Sementara itu,Tugas dan tanggungjawab
Ahli K3 Konstruksi Utama, di antaranya:
• Melaksanakan semua ketentuan aturan
perundangan yang berkaitan dengan K3
konstruksi.
• Melakukan penilaian maupun evaluasi
terhadap semua bentuk dokumen kontrak
sekaligus cara kerja penerapan konstruksi.
• Melakukan evaluasi terhadap semua
program K3 yang diterapkan di
• Melakukan penilaian terhadap semua
prosedur dan petunjuk kerja implementasi
ketentuan K3.
• Melaksanakan sosialisasi, pelaksanaan,
dan pemantauan penerapan program,
cara kerja, dan petunjuk kerja K3.
• Melakukan penilaian sekaligus menyusun
laporan tentang implementasi SMK3
sekaligus acuan teknis K3 konstruksi.
• Melakukan evaluasi perbaikan cara kerja
penerapan konstruksi berdasarkan K3
apabila memang diperlukan.
• Melakukan evaluasi terkait penanganan
kecelakaan maupun penyakit yang terjadi
akibat kerja dan kondisi darurat.
Pengetahuan dan Keahlian yang
Diperlukan Seorang Ahli K3
Konstruksi
 Terkait dengan penetapan kebutuhan
seorang Ahli K3 Konstruksi Muda di suatu
perusahaan konstruksi, ada hal dasar yang
perlu diperhatikan sesuai dengan
Kepdirjen Nomor 20/DJPPK/2004 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi
Bangunan, antara lain:
• Semua proyek konstruksi yang melibatkan
lebih dari 100 tenaga kerja atau
diselenggarakan lebih dari 6 bulan harus
memiliki setidaknya seorang Ahli K3
Konstruksi Utama, seorang Ahli Konstruksi
K3 Madya, dan dua orang Ahli K3
Konstruksi Muda.
• Semua proyek konstruksi yang melibatkan
kurang dari 100 pekerja atau
diselenggarakan kurang dari 6 bulan harus
memiliki setidaknya seorang Ahli K3
Konstruksi Madya dan seorang Ahli K3
Konstruksi Muda.
 Semua proyek konstruksi yang melibatkan
kurang dari 25 pekerja atau
diselenggarakan kurang dari 3 bulan harus
memiliki setidaknya seorang Ahli K3
Konstruksi Muda
Agar bisa menjadi Ahli K3 Konstruksi,
Anda harus memiliki pengetahuan dan
keahlian berikut:
• Pengetahuan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja.
• Kemampuan menganalisis yang baik.
• Pendidikan ilmu kedokteran dan
keperawatan dasar.
• Menguasai bahasa asing.
• Memiliki kemampuan teknik keselamatan.
PERENCANAAN PEKERJAAN
UNSUR TERKAIT DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Konsultan Pengawas Pemilik Proyek Konsultan Perencana

Instansi Teknis PU/


Kontraktor Nakertrans
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon


RUANG LINGKUP PENGAWASAN
K3 KONSTRUKSI

SERAH TERIMA PEKERJAAN


KONSTRUKSI
MASA KONSTRUKSI
PEMAKAIAN /
PENGGUNAAN BANGUNAN

Pembangunan. PEMELIHARAAN BANGUNAN


Bangunan Sipil, Jalan
,Keairan
PERAWATAN BANGUNAN

Dilakukan pekerjaan mengandung


bahaya tertimbum tanah,
Dilakukan pekerjaan dalam kejatuhan, terkena pelantingan
ketinggian di atas permukaan benda, terjatuh atau
tanah atau perairan terperosok,hanyut atau terpelanting
PERMENAKER NO.1 /
MEN/1980 TENTANG K3
KONSTRUKSI BANGUNAN
 LATAR BELAKANG
 PERLU PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN DALAM TAHAPAN
KONSTRUKSI
Documentasi Pelaksanaan Safety & Housekeeping
Documentasi Pelaksanaan Safety & Housekeeping

Jalan Kerja di dekat Los Kerja Access Utama Pejalan Kaki

Jembatan Kerja Pintu Utama Proyek


TUJUAN
 MEMBERI PERLINDUNGAN K3 BAGI
TENAGA KERJA DAN ORANG LAIN.
 SELURUH TAHAPAN KONSTRUKSI
DAPAT BERLANGSUNG DENGAN
AMAN.
 PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG UNDANG KESELAMATAN
KERJA
PENERAPAN SARANA SAFETY

Jaring Pengaman pd Tangga Kerja Pemasangan Rambu-Rambu Tersedia Ruangan P3K

Tabung Pemadam Kebakaran Pemakaian Sabuk Pengaman


Documentasi Pelaksanaan Safety & Housekeeping

Safety Talk Mingguan (Team Safety dan seluruh Pekerja Proyek)


RUANG LINGKUP
 SETIAP PEKERJAAN PEMBANGUNAN
PERBAIKAN, PERAWATAN,
PEMBERSIHAN ATAU
PEMBONGKARAN RUMAH,GEDUNG
ATAU BANGUNAN LAINNYA
TERMASUK BANGUNAN -2
PENGAIRAN, SALURAN
KEWAJIBAN ADMINISTRASI

 Konstruksi Bangunan ialah kegiatan yang


berhubungan dengan seluruh tahapan yang
dilakukan di tempat kerja
( Pasal 1 ayat b)
RUANG LINGKUP
DILAKUKAN PEKERJAAN YANG
MENGANDUNG BAHAYA :
TERTIMBUN TANAH
KEJATUHAN
TERKENA PELANTINGAN BENDA
TERJATUH ATAU TERPELOSOK
HANYUT ATAU TERPELANTING
KEWAJIBAN ADMINISTRASI
 SETIAP PEKERJAAN KONTRUKSI
BANGUNAN YANG AKAN DILAKU
KAN WAJIB DILAPORKAN KEPADA
DIREKTUR ATAU PEJABAT YANG
DITUNJUKNYA.
PASAL 2
Mekanismenya : bentuk
Wajib lapor pekerjaan /konstruksi
sk dirjen Binawasker :
NO. 147/BW/KK/IV/1997
WAJIB LAPOR PEKERJAAN
KONSTRUKSI/PROYEK
BAB I PASAL 2

KONTRAKTOR
LAPORAN :
DINAS TENAGA KERJA
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN PEMERINTAH PROVINSI
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG EVALUASI
DIGUNAKAN.
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS K3
KONSTRUKSI

WAJIB LAPOR PEKERAJAAN


KONSTRUKSI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. No.51 -Jakarta


Kotak pos 4872 Jak. 12048 Tlep. 5255733 Pes. 600 - Fax (021) 5253913

01 Laporan No. : From : KONT -001

WAJIB LAPOR
PEKERJAAN /PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN

Sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.
01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kontruksi
bangunan sebagai pelaksana Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

1. Nama Proyek bangunan

2. Lokasi Proyek

3. Jenis Proyek

4. - Pelaksana Kontruksi/Kantor

Utama (Main kontraktor

- Nama Pemimpin Proyek

- Jabatan

- Alamat Kantor

- Wajib Lapor Ketenaga Kerjaan

- Perlindungan Jamsostek

- SIUJK

5. - Pemberi Tugas / Kerja


BUKU AKTE PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI/PROYEK
KONTRAKTOR
BAB I PASAL 2
DINAS TENAGA KERJA PEMP
PROPINSI
LAPORAN :
NAMA & ALAMAT PERSH
NAMA & PEMILIK PERSH
NAMA & ALAMAT PELAKSANA PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI
KEGIATAN K3 PELAKSANAN
KONSTRUKSI
INSTALASI/PERALATAN YANG PEMERIKSAAN K3 KELOKASI
DIGUNAKAN. PROYEK
FASILITAS K3
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

EVALUASI
BUKU AKTE PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN KONSTRUKSI/PROYEK

• BERITA ACARA PEMERIKSAAN


• DATA PROYEK
• HASIL PEMERIKSAAN PENGAWASAN
• SARAN - SARAN
KEWAJIBAN ADMINISTRASI

 Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan


harus diusahakan pencegahan atau
dikurangi terjadinya kecelakaan atau
sakit akibat kerja terhadap tenaga
kerjanya.
( Pasal 3 ayat 1)
METODE KERJA JOB SAFETY ANALSIS
PROYEK PROYEK

WORK PERMIT
PROYEK
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI
 SEWAKTU PEKERJAAN DIMULAI
HARUS SEGERA DISUSUN SUATU
UNIT KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DALAM HAL
TERSEBUT DIBERITAHUKAN
KEPADA SETIAP TENAGA
KERJANYA
PASAL 3 AYAT 2
UNIT K3 /PROYEK
BAB I PASAL 2

KONTRAKTOR DINAS TENAGA KERJA PEMP


PROPINSI
LAPORAN :
NAMA & ALAMAT PERSH
NAMA & PEMILIK PERSH
SUSUNAN UNIT K3 PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI
ANGGOTA
PROGRAM UNIT K3.
. PEMERIKSAAN K3 KELOKASI
PROYEK UNIT K3

EVALUASI
UNIT K3
KETUA KEPALA PROYEK
SEKRETARIS AHLI K3
GENERAL
MANEJER

MANEJER
PROYEK

SITE ENGNEER HSE


PROYEK PROYEK

KONTRAKTOR KONTRAKTOR KONTRAKTOR KONTRAKTOR


SAFETY INDUCTION & TRAINING
Safety Induction :
Program Pendekatan
K3 dan Housekeeping
bagi orang baru di
Proyek (termasuk
Karyawan dan
Pekerja).

Training Fire
Extinguisher :
Training Fire
Extinguisher dan Alat
Safety Lainnya
mutlak diperlukan.
Juga harus
direncanakan
Pelatihan Keadaan
Gawat Darurat.
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI
 SETIAP TERJADI KECELAKAAN
KERJA ATAU KEJADIAN BERBAHAYA
HARUS DILAPORKAN KEPADA
DIREKTUR ATAU PEJABAT YANG
DITUNJUKNYA.
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB II
TEMPAT KERJA DAN ALAT2 KERJA
PASAL 5
1). Disetiap tempat kerja harus dilengkapi
dengan sarana untuk keperluan keluar
masuk dengan aman
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB II
TEMPAT KERJA DAN ALAT2 KERJA
PASAL 6
Kebersihan dan kerapihan ditempat
kerja harus dijaga sehingga bahan2 yang
berserakan, bahan2 bangunan, peralatan
dan alat2 kerja tidak merintangi atau
menimbulkan kecelakaan.
SUMBER BAHAYA
/HAZARD
KONSTRUKSI

BAHAN2 BERSERAKAN
PROYEK PROYE
Tersandung/terpe
PERALATAN/ALAT KERJA BERSERAKAN
PROYEK PROYEK/
TIDAK LAYAK PAKAI/RUSAK
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB II
TEMPAT KERJA DAN ALAT2 KERJA
PASAL 7
Tindakan pencegahan harus dilakukan
untuk menjamin bahwa peralatan perancah,
alat2 kerja, bahan2 dan benda2 lainnya
tidak dilemparkan, diluncurkan atau
dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi
sehingga menyebabkan kecelakaan.
Pasal 7
SUMBER BAHAYA
/HAZARD
KONSTRUKSI

BAHAN2 DILEMPAR
PROYEK DIJATUHKAN/

PERALATAN PERANCAH TERJATUH/JATUH/


PROYEK DILUNCURKAN

TERJATUH/JATUH/
ALAT KERJA DILUNCURKAN
/BARANG PROYEK
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB II
TEMPAT KERJA DAN ALAT2 KERJA
PASAL 8
Semua peralatan, sisi2 lantai yang terbuka,
lubang2 dilantai yang terbuka, atap2 atau
panggung yang dapat dimasuki, sisi2 tangga
yang terbuka, semua galian dan lubang2
yang dianggap berbahaya harus diberikan
pagar atau tutup pengaman yang kuat.
SUMBER BAHAYA Pasal 8
/HAZARD
KONSTRUKSI

SEMUA PERALATAN ROBOH, LEPAS


PROYEK TIDAK LAYAK

LANTAI TERBUKA TERPEROSOK

PAGAR
SISI TANGGA TERBUKA TERPEROSOK PENGAMAN

TUTUP
SEMUA GALIAN TERPEROSOK PENGAMAN

LUBANG TERBUKA TERPEROSOK


Pagar pengaman
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB II
TEMPAT KERJA DAN ALAT2 KERJA
PASAL 11
Tindakan harus dilakukan untuk mencegah
bahaya terhadap orang yang disebabkan
oleh runtuhnya bagian yang lemah dari
bangunan darurat atau bangunan yang tidak
stabil.
SUMBER BAHAYA PASAL 11
/HAZARD
KONSTRUKSI

BANGUNAN DARURAT RUNTUH/AMBRUK


KOKOH/STABIL
PROYEK MATERIAL

BAGIAN BANGUNAN RUNTUH/AMBRUK KOKOH/STABIL


PROYEK LEMAH MATERIAL JATUH

BAGIAN BANGUNAN RUNTUH/AMBRUK


PROYEK TIDAK STABIL MATERIAL JATUH
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB III
PERANCAH
PASAL 12
Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan
untuk pekerjaan yang tidak dapat dilakukan
dengan aman oleh seseorang yang berdiri diatas
konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali
apabila pekerjaan tsb dapat dilakukan dengan
aman dengan mempergunakan tangga
HANDRAIL

FLATFORM

Joint Pin

PANEL

PAPAN LANDASAN
Perhatikan bagian pondasi perancah
SUMBER BAHAYA
/HAZARD
KONSTRUKSI

RUNTUH/AMBRUK
TIDAK ADA KONSTRUKSI PERANCAH
MATERIAL JATUH
KUAT DAN PERMANEN AMAN/KOKOH
BEKERJA TERJATUH/TERPELESET PERANCAH
DIKETINGGIAN AMAN/SAFETY
Perancah
KEWAJIBAN TEKNIS
1. TEMPAT KERJA DAN ALAT
ALAT KERJA.
2. PERANCAH
3. TANGGA
4. ALAT ALAT ANGKAT
5. KABEL BAJA, TAMBANG,
RANTAI DAN PERALATAN BANTU
KEWAJIBAN TEKNIS
6. MESIN MESIN
7. PERALATAN KONSTRUKSI
8. KONSTRUKSI BAWAH TANAH
9. PENGGALIAN
10. PEMANCANGAN
11. PEKERJAAN BETON
12. PEKERJAAN LAINNYA
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB IX
KONSTRUKSI DIBAWAH TANAH
PASAL 62
Apabila terdapat kemungkinan bahaya
runtuh batu atau tanah dari atas sisi
konstruksi bangunan di bawah tanah, maka
konstruksi tersebut harus segera diperkuat
SUMBER BAHAYA
/HAZARD
KONSTRUKSI
BAWAH TANAH

RUNTUH/AMBRUK
DINDING
RUNTUH BATU MATERIAL JATUH
PENGAMAN
TANAH TERTIMPA/TERTIMBUN DINDING
PENAHAN
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB IX
KONSTRUKSI DIBAWAH TANAH
PASAL 66
Tenaga kerja yang mengebor tanah harus
dilindungi dari bahaya kejatuhan benda2,
bahaya debu, uap, gas, kebisingan dan
getaran
SUMBER BAHAYA
/HAZARD
KONSTRUKSI
BAWAH TANAH

RUNTUH/AMBRUK
KEJATUHAN BENDA DINDING
MATERIAL JATUH
GAS PENGAMAN
BAHAYA DEBU TERTIMPA/TERTIMBUN APD MASKER
KEBISINGAN TERHIRUP/TERPAPAR
APD EAR PLUG
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB IX
PENGGALIAN
PASAL 67
Setiap pekerjaan, harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga terjamin tidak
adanya bahaya terhadap setiap orang yang
disebabkan oleh kejatuhan tanah, batu atau
bahan2 lainnya yang terdapat dipinggir atau
didekat pekerjaan galian.
KEJATUHAN
BENDA/TANAH ,
HAZARD BAHAN LAIN YANG
BERADA
PENGGALIAN DIPINGGIRAN

Accident
Prevention

• TIDAK PELANGGARAN
Target •
K3
KONDISI BAHAYA
• TINDAKAN BAHAYA
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB X
PENGGALIAN
PASAL 67 ayat 2
Pinggir2 dan dinding pekerjaan galian
harus diberikan pengaman dan penunjang
yang kuat untuk menjamin keselamatan
orang bekerja didalam lubang atau galian
HAZARD
PENGGALIAN TIDAK DIBERI
PENGAMAN/PENUNJA
NG

• LABIL/ROBOH

Accident
Prevention

• STABIL.
11/18/2022
• KOKOH.
oo.co.id
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XI
PEMANCANGAN
PASAL 68 ayat 1
Mesin pancang yang digunakan harus
dipasang dan dirawat dengan baik sehingga
terjamin keselamatan dalam pemakaiannya
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 72
Pembangunan konstruksi beton harus
direncanakan dan dihitung dengan teliti
untuk menjamin agar konstruksi dan
penguatnya dapat memikul beban dan
tekanannya sewaktu membangun tiap2
bagiannya
HAZARD
PEKERJAAN TIDAK
BETON DIHITUNG/TIDAK
DIRENCANAKAN

• LABIL/ROBOH

Accident
Prevention

• AHLI
• SOP
oo.co.id
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 73 ayat 1
Usaha pencegahan yang praktis harus
dilakukan untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja selama melakukan
pekerjaan persiapan dan pembangunan
konstruksi beton
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 73 ayat 2
Pencegahan kecelakaan dimaksud ayat (1)
pasal ini terutama adalah :
a). Singgungan langsung dengan kulit
terhadap semen dan Kapur
HAZARD
PEKERJAAN SEMEN , KAPUR
BETON • TERPAPAR/KONTAK

Accident
Prevention

• APD
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 73 ayat 2
Pencegahan kecelakaan dimaksud ayat (1)
pasal ini terutama adalah :
b).Kejatuhan benda2 dan bahan2 yang
diangkut dengan ember adukan beton /
concrete bucket);
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 73 ayat 2
Pencegahan kecelakaan dimaksud ayat (1)
pasal ini terutama adalah :
c).Kejatuhan benda2 dan bahan2 yang
diangkut dengan ember adukan beton /
concrete bucket);
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 73 ayat 2
Pencegahan kecelakaan dimaksud ayat (1)
pasal ini terutama adalah :
c).sewaktu beton dipompa atau dicor pipa2
termasuk penghubung atau sambungan
dan penguat harus kuat.
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XII
PEKERJAAN BETON
PASAL 76
Beton harus dikerjakan dengan hati2 untuk
menjamin agar pemetian beton/bekisting
dan penguatnya dapat memikul atau
menahan seluruh beban sampai beton
menjadi beku.
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XIII
PEKERJAAN LAINNYA
PASAL 78
1). Bagian2 konstruksi baja sedapat mungkin harus
dirakit sebelum dipasang.
2). Selama pekerjaan pembangunan konstruksi baja,
harus dilakukan tindakan pencegahan bahaya jatuh
atau kejatuhan benda terhadap tenaga kerjanya
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XIV
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
PASAL 91 ayat 1
Rencana pekerjaan pengangkutan harus
ditetapkan terlebih dahulu sebelum
pekerjaan pembongkaran dimulai.
KEWAJIBAN TEKNIS
 BAB XV
TENTANG PENGGUNAAN
PERLENGKAPAN PENYELAMATAN DAN
PERLINDUNGAN DIRI
PASAL 99
Alat 2 penyelamatan dan pelindungan diriyag
jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing masing tenaga kerja harus
disediakan dalam jumlah yang cukup.
KEWAJIBAN TEKNIS
13. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
14. PENGGUNAAN PERLENGKAPAN
PENYELAMATAN DIRI DAN
DAN PERLINDUNGAN DIRI.
SANKSI PIDANA
.DIPIDANA SELAMA LAMANYA
3 (TIGA) BULAN KURUNGAN
ATAU DENDA SETINGGI TINGGI
NYA RP. 100.000,-, PENGURUS
YANG MELAKUKAN
PELANGGARAN ATAS
KETENTUAN INI
PENGAWAS
KESELAMATAN KERJA
DAN KESEHATAN KERJA
MELAKUKAN PENGAWASAN TER
HADAP DITAATINYA PELAKSANA
AN PERMENAKER INI.
CERTIFICATE INSTRUCTOR
PENERAPAN K3
KONSTRUKSI BANGUNAN
CERTIFICATE INSTRUCTOR
SCAFFOLDING
CERTIFICATE INSTRUCTOR
PENERAPAN K3 DILINGKUNGAN KERJA
CERTIFICATE INSTRUCTOR
MANAJEMEN RESIKO BASE ON SMK3

Anda mungkin juga menyukai