Anda di halaman 1dari 73

DENTECH CORP

DASAR-DASAR K3
ISTILAH-ISTILAH
MANAJEMEN RISIKO
DASAR TEORI KECELAKAAN
PENGENALAN ALAT PELINDUNG DIRI

DZAKWAN SHIDQUL AZIZ

Zoom Meeting
Sabtu, 24 September 2022
Pukul 13.00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 SEBELAS


PALANG
adalah segala kegiatan untuk memberikan jaminan keselamatan GERIGI
dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan
rehabilitasi
LAMBANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 Tentang Bendera Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja.

Bentuk Lambang K3
Palang Dilingkari Roda Bergigi Sebelas Berwarna Hijau Di Atas
Warna Dasar Putih. WARNA
RODA
GIGI PUTIH
Arti dan Makna Kepmenaker RI 1135/MEN/1987
• Palang : Bebas Dari Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja
(PAK).
• Roda Gigi : Bekerja Dengan Kesegaran Jasmani Dan Rohani.
• Warna Putih : Bersih Dan Suci.
• Warna Hijau : Selamat, Sehat Dan Sejahtera.
• Sebelas Gerigi Roda : Sebelas Bab Dalam Undang-Undang
No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
“Hari K3 Internasional diperingati setiap tanggal 28 April.
DENTECH CORP Peringatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan
pencegahan kecelakaan kerja”
PENGERTIAN K3

SECARA FILOSOFI
“Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adil dan makmur”

SECARA KEILMUAN
“Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja,
kebakaran dan pencemaran lingkungan”

SECARA ETIMOLOGI
“Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat
kerja maupun sumber dan proses produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien dalam pemakaiannya”

DENTECH CORP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN K3

1. UU Nomor 1 Tahun 1970 : Tentang Keselamatan Kerja


Undang-Undang terkenal sebagai aturan pokok K3. UU
ini mengatur kewajiban perusahaan dan pekerja dalam
melaksanakan keselamatan kerja.

2. Permenaker Nomor 4 Tahun 1987 : Tentang Panitia


Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

3. UU Nomor 23 Tahun 1992 : Tentang Kesehatan


Undang- Undang ini memberi kewajiban bagi
perusahaan untuk memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental, dan kemampuan fisik pekerja yang baru
maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru,
sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara
berkala.

4. UU Nomor 3 Tahun 1992 : Tentang Jamsostek

5. UU Nomor 14 Tahun 2003 : Tentang Ketenagakerjaan

DENTECH CORP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN K3

6. Permenakertrans Nomor PER.08/MEN/VII/2010 : Tentang


Alat Pelindung Diri (APD)

7. Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 1996 : Tentang Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

8. UU Nomor 13 Tahun 2003 : Tentang Ketenagakerjaan


dalam pasal 86 menegaskan hak pekerja untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan kerja

9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 : Tentang


Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)

10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2019 : Tentang


Penyakit Akibat Kerja (PAK)

11. Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 : Tentang K3


Lingkungan Kerja

DENTECH CORP
TUJUAN K3

INTERNASIONAL UU Nomor 1 Tahun 1970


1. Mencegah terjadinya kecelakaan Tentang Keselamatan Kerja
2. Mencegah agar kecelakaan yang serupa tidak 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
terulang kembali (repeated accident) tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
3. Menjamin pekerja dapat mengembangkan 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat
potensinya sesuai harkat dan martabatnya digunakan secara aman dan efisien.
sebagai manusia 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
Nasional.

Tujuan Kesehatan Kerja Menurut Ramlan (2006)


1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja disemua lapangan pekerjaan
ketingkat yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
keadaan/kondisi lingkungan kerjanya seperti kecelakaan akibat kerja.
3. Memberi perlindungan bagi pekerja saat melaksanakan pekerjaannya dan kemungkinan terjadinya
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan di tempat kerja.

DENTECH CORP
SASARAN DAN NORMA K3

SASARAN K3
1. Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja (formal maupun informal)
2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai
secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan lancar

NORMA K3
1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja
2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

DENTECH CORP
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA

MENURUT UU NOMOR 1 TAHUN 1970 PASAL 12

1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta


oleh pegawai pengawas dan atau ahli
keselamatan kerja.
2. Memakai alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan
3. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan
4. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan
semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di
mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat dipertanggung-
jawabkan.
AHLI K3

Setiap tempat kerja harus memiliki Ahli K3 Umum.


Setiap pekerjaan konstruksi harus memiliki petugas
K3 yang memiliki lisensi Ahli K3 Konstruksi sesuai Memiliki pengetahuan,
dengan Permenaker R.I Nomor : PER.04/MEN/1987 keahlian dan lisensi K3
tentang P2K3 serta Tata cara penunjukan Ahli K3 dan
Surat Dirjen Binwasnaker RI No. Kep. Memiliki kepekaan
20/DJPPK/VI/2004 tentang Sertifikat Kompetensi K3 terhadap potensi
bidang Konstruksi Bangunan. bahaya
Kemampuan untuk
Surat Kep. Dirjen Binwasnaker No. Kep. memecahkan masalah
20/DJPPK/VI/2004. dan mengambil
1. Proyek dengan tenaga kerja > 100 orang atau keputusan
pelaksanaan > 6 bulan harus memiliki 1 Ahli Utama
K3, 1 AK3 Muda dan 2 Ak3 Muda Konstruksi
2. Proyek dengan tenaga kerja < 100 orang atau Mampu memberikan
pelaksanaan < 6 bulan harus memiliki 1 AK3 pelatihan K3
Madya dan 1 AK3 Muda Konstruksi Memiliki kemampuan
3. Proyek dengan tenaga kerja < 25 orang atau untuk memimpin
Mengerti dan mampu
pelaksanaan < 3 bulan harus memiliki 1 Orang AK3 menghentikan
Konstruksi pekerjaan yang
berbahaya

DENTECH CORP
KONSEP 5R DI DALAM AREA KERJA

Ringkas adalah memisahkan segala sesuatu


RINGKAS yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak
diperlukan dari tempat kerja.

Rapi adalah menempatkan barang pada


tempatnya sehingga tidak terlihat berserakan
RAPI pada tempat kerja yang mampu membahayakan
keamanan pekerjanya.
Resik adalah melakukan pembersihan tempat,
RESIK peralatan maupun pakaian kerja yang
digunakan.

Resik adalah melakukan pembersihan tempat,


RAWAT peralatan maupun pakaian kerja yang
digunakan.

Rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi


RAJIN karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa
yang sudah dicapai

DENTECH CORP
RISIKO KERJA

Risiko adalah kemungkinan suatu zat, aktivitas, atau proses


untuk menyebabkan kerugian. Risiko (atau secara ketat
tingkat risiko) juga terkait dengan tingkat keparahan
konsekuensinya. Sebuah risiko dapat dikurangi dan bahaya
dikendalikan oleh manajemen yang baik.

Sangat penting untuk membedakan antara bahaya dan


risiko – kedua istilah ini sering membingungkan dan
aktivitas yang sering disebut risiko tinggi sebenarnya
adalah bahaya tinggi. Seharusnya hanya ada risiko sisa
yang tinggi di mana ada manajemen kesehatan dan
keselamatan yang buruk dan tindakan pengendalian yang
tidak memadai.

“Tidak ada kegiatan tanpa risiko, semua aktivitas


memiliki risiko yang terkait dan karenanya dapat
dianggap tidak aman”

“Sukses hanya akan didapat oleh orang yang berani


mengambil risiko”

DENTECH CORP
Pengurangan Resiko
RISIKO KERJA

0 % RISK 100 % RISK

100 % SAFE 0 % SAFE

RISIKO YANG DIPERHITUNGKAN

DENTECH CORP
FRANZ REICHELT’SJUMP OFF THE EIFFEL TOWER

FRANZ REICHLET

Adalah penemu dari Austria yang menjadi terkenal


atas kematiannya saat mencoba parasut desainnya
sendiri dari Menara Eiffel. Sepanjang hidupnya
Reichelt berambisi menemukan parasut yang bisa
menyelamatkan nyawa pilot jika harus melompat dari
pesawat.

Percobaan sebelumnya dari parasutnya sebenarnya


aman dan berhasil. Namun karena hanya digunakan
oleh dummy, ia kemudian menjadi panasaran
mencoba sendiri dari ketinggian 57 meter dan
berakibat harus kehilangan nyawa.
FELIX BAUMGARTNER'S SUPERSONIC FREEFALL

FELIX BAUMGARTNER

Adalah seorang penerjun dan pelompat BASE Austria.


Ia mencetak rekor dunia setelah terjun dari ketinggian
39 kilometer (128.000 ft), mencapai kecepatan 1.342
kilometer per jam (834 mph), atau Mach 1,24, pada
tanggal 14 Oktober 2012.[1] Ia juga terkenal karena
aksi yang ia lakukan sepanjang kariernya.
Baumgartner menghabiskan waktunya di militer
Austria tempat ia mempelajari terjun parasut,
termasuk berlatih mendarat di zona target kecil.
LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

HIRADC
APA BAHAYANYA ? APA EFEKNYA ? APA PENGENDALIANNYA ?

HI RA DC

HAZARD RISK DETERMINING


IDENTIFICATION ASSESMENT CONTROL

IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RISIKO PENGENDALIAN RISIKO

Proses untuk mengenali Proses untuk mengevaluasi Metode pengendalian risiko,


adanya bahaya, serta resiko yang timbul dari eliminasi, substitusi,
menentukan bahaya, menentukan rekayasa teknik, administrasi
karakteristiknya. kecukupan pengendalian dan APD
yang ada dan menetapkan
apakah resiko tersebut
DENTECH CORP dapat diterima atau tidak.
LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

OBJEK MANUSIA OBJEK TEMPAT KERJA

DOKTER SAFETY OFFICER


Dokter Menggunakan Safety Officer
Beberapa Tools PENYAKIT
1. Stetoskop
BAHAYA Menggunakan
Beberapa Tools
2. Thermometer 1. HIRADC/HIRARC
3. Tensimeter 2. JSA
4. X-ray 3. FMEA
5. MRI DIAGNOSA ASESMEN 4. HAZIDS
6. CT Scan 5. HAZOPS
7. Laboratorium 6. SOP
7. APD
TREATMENT PENGENDALIAN
DENTECH CORP
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

FASE SKRINING FASE ANALISIS FASE DOKUMENTASI FASE IMPLEMENTASI

JOB SAFETY ANALYSIS

FMEA
DOKUMENTASI PENGENDALIAN
RISIKO RISIKO
HAZIDS/HAZOPS

FTA/ETA
BAHAYA
BOW TIE

QRA/SIL/LOPA/FERA

HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL


ALAT-ALAT UNTUK MANAJEMEN RISIKO
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
URAIAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA KEMU KEPARA NILAI TINGKAT KEMUNG KEPAR NILAI TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA (Tipe PERSYARATAN NGKIN HAN (A) RISIKO (F RISIKO (TR) PENGEND KINAN (F) AHAN (A) RISIKO (F RISIKO (TR)
(Skenario Bahaya) Kecelakaan) PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL AN X A) ALIAN
X A) KETERANGAN
PERATURAN (F) LANJUTAN

NO
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Persiapan new Tertular antar Dapat jadi Permenkes : New 1) penerapan 3 2 6 Sedang Administr atif N/A N/A N/A N/A
normal covid 19 pekerja ; posisi klaster baru ; Normal protokol kesehatan
tenaga kerja, ukur kerja, terpeleset, Terganggu nya Permennaker secara ketat
ulang lokasi kerja di licin hujan kesehatan …tentang
ruangan tubuh lingkungan kerja
2) Pengukur memakai 2 1 2 Kecil
sepatu yang tidak
licin

3) Pekerja memakai 2 1 2 Kecil


alas kaki

2 Pekerjaan Galian tanah Tertimbun Permenaker 1) Pasang tutup 2 1 2 Kecil Administr atif N/A N/A N/A N/A
Penggalian kedalaman 1m kejeblos 01/1980
2. Pasang rambu 2 1 2
peringatan bahaya
lobang

3 Pasangan Pasang batako, Kejatuhan Permenaker 1) Pasang batako 2 1 2 Kecil Administr atif N/A N/A N/A N/A
campuran semen batako, 01/1980
dan pasir halus terpapar debu
dan air pasir, semen ; Permenkes RI : 2 1 2 Kecil
dapat sakit Pembimbing kesehatan
batuk pilek kerja Permenaker :
Kesehatan dan
kelselamaatan kerja

TABEL IBPRP
DENTECH CORP
ALAT-ALAT UNTUK MANAJEMEN RISIKO

JOB SAFETY ANALYSIS

HAZIDS / HAZOPS

DENTECH CORP
LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

Identifikasi bahaya (Hazard Identification) adalah langkah


pertama yang penting dari penilaian risiko. Hanya bahaya
yang signifikan, yang dapat mengakibatkan bahaya serius
bagi manusia, yang harus diidentifikasi.

Sehingga dapat dikenali, identifikasi bahaya Suatu proses


untuk menemukan seluruh potensi bahaya yang ada pada
suatu aktivitas dari lingkungan kerja, peralatan, dan
pekerja itu sendiri.

DENTECH CORP
CONTOH MENGIDENTIFIKASI BAHAYA

DENTECH CORP
PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESMENT)

Penilaian risiko (Risk Assesment) adalah bagian penting PIRAMIDA KECELAKAAN


dari tahap perencanaan setiap sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan.

Metode penilaian risiko digunakan untuk memutuskan


prioritas dan menetapkan tujuan untuk menghilangkan
bahaya dan mengurangi risiko. Jika memungkinkan, risiko
dihilangkan melalui pemilihan dan desain fasilitas,
peralatan, dan proses. Jika risiko tidak dapat dihilangkan,
risiko tersebut diminimalkan dengan penggunaan kontrol
fisik atau, sebagai upaya terakhir, melalui sistem kerja dan
alat pelindung diri.

“Tidak ada kegiatan tanpa risiko, semua aktivitas


memiliki risiko yang terkait dan karenanya dapat 1 FATAL
dianggap tidak aman”
10 RINGAN
“Sukses hanya akan didapat oleh orang yang berani
mengambil risiko” 30 KER. ALAT

600 NYARIS

DENTECH CORP 10000 BAHAYA


LANGKAH PENILAIAN RISIKO

LANGKAH 1
Kenali bahaya yang ada dan lihat

LANGKAH 2
Putuskan siapa yang mungkin dirugikan, dan bagaimana

LANGKAH 3
Evaluasi risiko dan putuskan apakah tindakan pencegahan yang ada sudah
memadai atau lebih harus dilakukan

LANGKAH 4
Rekam temuan penting

LANGKAH 5
Tinjau penilaian dan revisi jika perlu

DENTECH CORP
HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO

ELIMINASI Menghilangkan sumber bahaya

Mengganti bahan atau metode yang


SUBSTITUSI berisiko dengan yang lebih tidak
berisiko
Merekayasa atau memodifikasi alat agar
REKAYASA TEKNIK
tidak berisiko

ADMINISTRASI Pengaturan pekerja dan cara kerja lebih


aman

APD Alat yang digunakan untuk melindungi


Sebagian atau seluruh tubuh

“Risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian hasil, baik


DENTECH CORP peluang positif atau ancaman negatif, atas tindakan dan
kejadian”
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO

PENGHINDARAN RISIKO
TUTUP USAHA
(RISK AVOIDANCE)

SAFETY/LOSS
KONTROL RISIKO PREVENTION
(RISK CONTROL)
MENGGUNAKAN K3

RETENSI RISKO
DANA CADANGAN
(RISK RETENTION)

RISIKO TRANSFER
ASURANSI
(TRANSFER RISK)

DENTECH CORP
CONTOH RISIKO

PURE RISK ATAU RESIKO MURNI


Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi
maka kita akan mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya,
jika risiko murni tidak terjadi, maka kita akan memperoleh
keuntungan. Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan,
gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, kecelakaan,
dan lain-lain.
SPECULATIVE RISK ATAU RISIKO SPEKULATIF
Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kita mengalami
risiko spekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin
break even. Adapun yang dimaksud dengan break even
adalah titik impas.
Kondisi di mana tidak terjadi keuntungan maupun kerugian,
jadi biasa saja. Contoh paling nyata dari risiko spekulatif
ialah undian berhadiah, bursa efek, risiko kurs, dan lain-lain.
PARTICULAR RISK ATAU RISIKO KHUSUS
Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga
dampaknya masih bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal
karena bersifat lokal. Misalnya, ledakan turbin, kecelakaan
kapal, atau mungkin tabrakan.
FUNDAMENTAL RISK ATAU RISIKO FUNDAMENTAL
Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau “Setiap orang pernah menghadapi risiko dalam hidupnya,
alam yang bisa menimbulkan dampak cukup besar, karena bagaimana anda menghadapinya ?”
manusia tidak mampu
PERSEPSI RISIKO

PENGETAHUAN

FAKTOR
PENGALAMAN
LINGKUNGAN

LATAR KETAHANAN
BELAKANG TERHADAP
INDIVIDU RISIKO

Persepsi orang terhadap risiko berbeda dipengaruhi


beberapa faktor

DENTECH CORP
PERSEPSI RISIKO

World Trade Center 9 September 2001 The Falling Man

DENTECH CORP
HAZARD ATAU BAHAYA

Hazard atau Bahaya adalah potensi suatu zat, aktivitas, atau


proses untuk menyebabkan bahaya. Bahaya mengambil
banyak bentuk termasuk, misalnya, bahan kimia, listrik dan
penggunaan tangga. Suatu bahaya dapat diberi peringkat
relatif terhadap bahaya lain atau tingkat bahaya yang
mungkin.

Listrik adalah contoh bahaya yang tinggi karena berpotensi


membunuh seseorang. Risiko yang terkait dengan listrik –
kemungkinan terbunuh saat bersentuhan dengan perangkat
listrik – diharapkan rendah.

“Hazard atau Bahaya dapat terjadi disemua pekerjaan


yang dilakukan oleh para pekerja maupun itu pekerjaan
DENTECH CORP panas maupun dingin ”
JENIS-JENIS HAZARD ATAU BAHAYA

FISIS Panas Udara, Panas Mesin,


Ledakan, Terpeleset, Roda Gigi
FISIS Yang Berputar, Penggerindaan,
Debu Dan Bising
Zat Kimia, Debu Inorganik, Batu
KIMIA bara, Asbestos, Anthascosis,
ERGONOMI KIMIA Metana, Bahan korosif
Binatang Berbisa, Tanah
BIOLOGI terkontaminasi, Tanaman beracun,
Air limbah, Air kotor, Penularan
Radiasi Kosmik, Radiasi unsur
BAHAYA RADIASI bumi, Uranium, Plutonium,
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PSIKOLOGI BIOLOGI
Konten Kerja, Beban dan Langkah
PSIKOLOGI kerja, Jadwal kerja, Kontrol,
Lingkungan, Budaya Organisasi
Postur Kerja, Gerakan Bertenaga,
Gerakan Berulang, Kecepatan
ERGONOMI Kerja yang tinggi, Kerja Otot yang
RADIASI
DENTECH CORP statis.
CONTOH HAZARD ATAU BAHAYA

TERKENA PERCIKAN API PENGELASAN TERKENA GRAM ATAU BENDA PUTAR TERJATUH DARI ATAS KETINGGIAN

TERKENA BAHAN-BAHAN KIMIA BENCANA NUKLIR CHERNOBYL BAHAYA ERGONOMI

DENTECH CORP
BAHAYA MEKANIS (MECHANICAL HAZARD)

DENTECH CORP
SAFETY SIGN ATAU RAMBU KESELAMATAN

Semua tempat kerja perlu menunjukkan tanda-tanda


keselamatan, tetapi memutuskan apa yang diperlukan LARANGAN
dapat membingungkan. Berikut adalah persyaratan dasar
untuk sebagian besar bangunan atau lokasi kecil seperti
lokasi konstruksi kecil, kantin, toko, unit bengkel kecil,
dan kantor. Ini tidak mencakup tanda-tanda yang
mungkin diperlukan oleh undang-undang kebersihan PERINGATAN
makanan.

Sebagian besar persyaratan dicakup oleh Peraturan


Kesehatan dan Keselamatan (Tanda dan Sinyal
Keselamatan) 1996. Ini memerlukan tanda-tanda di mana
KEWAJIBAN
pun risiko belum dikendalikan dengan cara lain.
Misalnya, jika area lantai yang basah ditutup, tanda
peringatan tidak diperlukan, karena penghalang akan
menjauhkan orang dari area bahaya. Rambu tidak
diperlukan jika rambu tersebut tidak mengurangi risiko KONDISI AMAN
atau risikonya tidak signifikan

PERALATAN KEBAKARAN
SAFETY SIGN ATAU RAMBU KESELAMATAN
SAFETY SIGN ATAU RAMBU KESELAMATAN
LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN)

PENGERTIAN B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN)

Menurut PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan


Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang dimaksud
dengan Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3
adalah bahan karena sifatnya dan atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.

Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety


and Health of the United State Government) B3 adalah
bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya
sangat berpotensi menyebabkan gangguan pada
kesehatan manusia, kerusakan dan atau pencemaran PENGELOLAAN LIMBAH B3
lingkungan. https://sib3pop.menlhk.go.id/articles/view?slug=informasi-b3
PENGELOLAAN LIMBAH B3

Adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut,


mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau
membuang B3.
RAMBU LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA BERACUN)

NO KLASIFIKASI SIMBOL KETERANGAN

Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas
PENGOKSIDASI atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama
1 bahan bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa
(OXIDIZING)
udara

Terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur ambien, Padatan yang
mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala apI, Gas yang mudah
MUDAH MENYALA
2 terbakar pada suhu dan tekanan normal, Mengeluarkan gas yang sangat
(FLAMMABLE) mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak
dengan air atau udara lembab

Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang
BERACUN cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau
3 mulut.Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD 50 (amat sangat
(TOXIC)
beracun, sangat beracun dan beracun); dan/atau Sifat bahaya toksisitas akut

Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan
BERBAHAYA
4 ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat
(HARMFUL) menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu
RAMBU LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA BERACUN)

NO KLASIFIKASI SIMBOL KETERANGAN

Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau
terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau
IRITASI
5 peradangan;
(IRRITANT) Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju
KOROSIF
6 korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 oC; dan/atau
(CORROSIVE) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan
BERBAHAYA BAGI kematian pada ikan atau organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang
7 dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC =
LINGKUNGAN
Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs =
Polychlorinated Biphenyls.

KARSINOGENIK, Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio
8 TERATOGENIK Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang
DAN MUTAGENIK berarti dapat merubah genétic
RAMBU LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA BERACUN)

NO KLASIFIKASI SIMBOL KETERANGAN

Label dengan warna dasar putih, garis tepi tebal berwarna merah, dan simbol
GAS berupa gambar tabung gas silinder berwarna hitam ini adalah sign untuk label
9 BERTEKANAN B3 bahaya gas bertekanan. Digunakan untuk menunjukkan bahaya gas
(PRESSURE GAS) bertekanan yang dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas. Jika
tabung ini pecah, maka isinya dapat menyebabkan kebakaran
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
Bahan Berbahaya dan Beracun
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
KECELAKAAN (ACCIDENT)

PENGERTIAN KECELAKAAN

Kecelakaan didefinisikan oleh K3 sebagai “setiap


kejadian yang tidak direncanakan yang mengakibatkan
cedera atau sakitnya orang hingga nyawa, atau
kerusakan atau kerugian properti, pabrik, material atau
lingkungan atau hilangnya peluang bisnis” .
Otoritas lain mendefinisikan kecelakaan lebih sempit
dengan mengecualikan peristiwa yang tidak melibatkan
cedera atau kesehatan yang buruk.

MENURUT PER.03/MEN/1998

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak


dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda

“Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban


DENTECH CORP manusia cidera atau mati.”
CONTOH KECELAKAAN KERJA

Akibatnya adalah Kerusakan dan


atau bentuk kerugian berupa
cidera, sakit fisik atau mental,
kematian, kerusakan properti,
kerugian produksi, kerusakan
lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
INSIDEN

PENGERTIAN INSIDEN KONSEP TEORI KECELAKAAN

Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan,


bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka DAMPAK
dapat mengakibatkan terjadinya accident. TERHADAP
INSIDEN 1. MANUSIA
MENURUT OHSAS
2. ALAT
Incident adalah Kejadian yang terkait pekerjaan dimana 3. LINGKUNGAN
BAHAYA
suatu cidera atau sakit penyakit (terlepas besarnya 4. BISNIS
tingkat keparahan) atau kematian terjadi, atau mungkin
dapat terjadi. RISIKO

RISIKO = KEMUNGKINAN X KEPARAHAN

• Tujuan upaya keselamatan adalah untuk mencegak kecelakaan


• Semua kecelakaan bermula dari adanya bahaya
• Sumber bahaya mengandung risiko untuk dapat menimbulkan
insiden ditentukan oleh kemungkinan dan keparahannya
• Insiden menimbulkan dampak terhadap manusia, alat dan
lingkungan
DENTECH CORP
NEARMISS

PENGERTIAN NEARMISS

Nearmiss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan


hampir terjadi. Secara sederhana dapat diartikan DAMPAK
menjadi “hampir celaka” (tidak ada cidera, tidak sakit dan TERHADAP
tidak mati) 1. MANUSIA
2. ALAT
Nearmiss perlu mendapat perhatian yang sama 3. LINGKUNGAN
seperti kecelakaan. Kejadian yang sama apabila
4. BISNIS
terulang mungkin berakibat cidera serius

“Sumber bahaya ada dimana saja dan dapat


terjadi kapan saja”
DENTECH CORP
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

UNSAFE ACTION
(TINDAKAN TIDAK AMAN)

PENYEBAB
KECELAKAAN
KERJA

UNSAFE CONDITION
(KONDISI TIDAK AMAN)
DENTECH CORP
CONTOH TINDAKAN TIDAK AMAN

DAMPAK
TERHADAP
1. MANUSIA
2. ALAT
3. LINGKUNGAN
4. BISNIS

DENTECH CORP
CONTOH KONDISI TIDAK AMAN

DAMPAK
TERHADAP
1. MANUSIA
2. ALAT
3. LINGKUNGAN
4. BISNIS

DENTECH CORP
CONTOH KONDISI DAN TINDAKAN TIDAK AMAN

DAMPAK
TERHADAP
1. MANUSIA
2. ALAT
3. LINGKUNGAN
4. BISNIS

DENTECH CORP
TEORI KECELAKAAN KERJA

TEORI GUNUNG ES
KERUGIAN
LANGSUNG
LANGSUNG
1. Penderitaan pribadi
2. Rasa kehilangan keluarga
korban

KERUGIAN AKIBAT
KECELAKAAN
KERJA
KERUGIAN TAK
LANGSUNG
1. Kerusakan material
TAK LANGSUNG
2. Hilangnya peralatan
3. Biaya akibat berhentinya
produksi Kerugian yang timbul akibat adanya
kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga
yang tidak jelas terlihat

DENTECH CORP
TEORI GUNUNG ES AKIBAT KECELAKAAN KERJA

DENTECH CORP
PENDEKATAN K3

KEMANUSIAAN EKONOMI FILOSOFI


DAMPAK
Upaya atau pemikiran dan TERHADAP
1. Kecelakaan menimbulkan 1. K3 mencegah kerugian
penerapannya yang ditujukan untuk 1. MANUSIA
penderitaan bagi sikorban/ 2. K3 meningkatkan menjamin keutuhan dan kesempurnaan
keluarganyaThermometer produktivitas 2. ALAT
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
2. K3 melindungi pekerja dan kerja pada khususnya dan manusia 3. LINGKUNGAN
masyarakat pada umumnya, hasil karya dan budaya,
untuk meningkatkan kesejahteraan 4. BISNIS
3. K3 bagian dari HAM tenaga kerja

KEILMUAN HUKUM

Suatu ilmu pengetahuan dan 1. K3 merupakan ketentuan


penerapannya dalam upaya perundang - undangan
mencegah kecelakaan, 2. K3 wajib dilaksanakan
kebakaran, peledakan, 3. Pelanggaran terhadap k3
pencemaran, penyakit akibat dapat dikenakan sanksi
kerja , pidana (denda/kurungan)

DENTECH CORP
DENTECH CORP

PENGENALAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DZAKWAN SHIDQUL AZIZ

Zoom Meeting
Sabtu, 24 September 2022
Pukul 13.00
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat pelindung diri (Personal safety equipment) adalah suatu


peralatan yang berfungsi untuk melindungi perkerja dari paparan
sumber energi dari luar yang dapat mengakibatkan suatu
kecelakaan. Namun demikian Alat Pelindung Diri (APD) tersebut
mempunyai keterbatasan, sehingga tidak bisa menjamin bagi
seseorang yang memakainya pasti aman.

KETERBATASAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

APD yang ada memiliki keterbatasan, yakni :


1. Terbatas daerah yang dilindungi
2. Terbatas kemampuan-nya
3. Terbatas jenis bahaya yang dilindungi
4. Terbatas waktu pema-kaiannya

DENTECH CORP
PEMILIHAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD), didasarkan beberapa


pertimbangan, yakni :

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang


dihadapi oleh pekerja.
2. Memenuhi standard.
3. Ukurannya sesuai.
4. Bentuk dan warnanya menarik.
5. Beratnya seringan mungkin.
6. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
7. Tidak membatasi gerak sipemakai.
8. Suku cadangnya mudah didapat.

DENTECH CORP
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

ALAT PELINDUNG KEPALA

ALAT PELINDUNG MATA DAN


MUKA

ALAT PELINDUNG
TELINGA

ALAT PELINDUNG
ALAT PELINDUNG PERNAPASAN
DIRI
ALAT PELINDUNG
BADAN

ALAT PELINDUNG
ANGGOTA BADAN

ALAT PELINDUNG JATUH

ALAT PELINDUNG
TEGGELAM
DENTECH CORP
ALAT PELIDUNG KEPALA

Berdasarkan fungsinya alat pelindung kepala terbagi menjadi 3


yaitu :

1. Tutup Kepala
Alat ini berfungsi untuk menjaga kebersihan kepala dan
rambut, mencegah lilitan rambut dari mesin yang berputar
dan melindungi kepala dari panas matahari.

TUTUP KEPALA
2. Tudung Kepala
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari api, uap
korosif, debu dan partikel lainnya.

3. Topi Keselamatan (Safety Helmet)


Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan
benda keras atau pukulan materi yang berterbangan.
Safety helmet ini digolong-kan menjadi 4 kelas :
Kelas : A; B; C dan D
TUDUNG KEPALA

DENTECH CORP
TOPI KESELAMATAN
KELAS TOPI KESELAMATAN

NO KELAS GAMBAR KETERANGAN

1 A Topi keselamatan ini biasanya untuk pemakaian yang umum dan untuk
tegangan listrik yang terbatas.

2 B Disamping untuk melindu-ngi benturan benda keras, topi keselamatan ini


juga tahan terhadap listrik tegangan tinggi

Topi keselamatan ini hanya berfungsi untuk melindungi kepala dari


3 C benturan benda keras, tidak untuk pekerjaan listrik, Bisanya terbuat dari
bahan Aluminium.

4 D Topi keselamatan ini digunakan untuk pemadaman kebakaran


TOPI KESELAMATAN
ALAT PELINDUNG MATA DAN MUKA

Fungsi alat pelindung mata dan muka


GAMBAR KETERANGAN
adalah Melindungi mata dan muka dari :
1. Lemparan benda-benda kecil.
2. Lemparan benda-benda panas.
3. Pengaruh cahaya. Untuk melindungi mata dari percikan/ butiran benda
4. Pengaruh radiasi tertentu padat, misalnya pekerjaan menggerinda, dll.

Untuk melindungi mata dari sinar infra-merah dan ultra


violet untuk pekerjaan pengelasan dengan acetylene .

Untuk melindungi mata dan muka dari sinar inframerah


dan ultra violet untuk pekerjaan pengelasan dengan las
listrik.

Untuk melindungi mata dan muka dari percikan/ butiran


benda padat, misalnya pekerjaan menggerinda, dll.
DENTECH CORP
ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat ini berfungsi untuk melindungi telinga


pemakainya dari suara yang bising.
Dipasaran alat pelindung telinga ada dua jenis :

1. Ear Plug (Sumbat telinga) 2. Ear Muff (Tutup Telinga)


Sumbat telinga yang baik adalah mampu Attenuasinya :
menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan Pada frekuensi 2800 – 4000 Hz : 35 – 45 dB.
frekuensi untuk bicara tak terganggu. Untuk frekuensi biasa berkisar antara 25 – 30
Kelemahannya : dB.
Tak tepat ukurannya dengan lobang telinga Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan
pemakai, kadang-kadang lobang telinga antara tutup telinga dan sumbat telinga
kanan tak sama dengan yang kiri. sehingga dapat attenuasi yang lebih besar.

Bahan sumbat telinga :


Sumbat telinga umumnya terbuat dari : karet,
plastik, kertas,plastik lunak, lilin, kapas.
Yang banyak disenangi adalah yang terbuat
dari karet dan plastik lunak.
Kemampuan attenuasi (daya lindung) : 25 –
30 dB. Bila ada kebocoran sedikit saja bisa
mengurangi attenuasi kurang dari 15 dB.
ALAT PELINDUNG PERNAPASAN

Alat ini berfungsi untuk melindungi pernafasan


dari zat pengotor di udara.
Alat pelindung pernafasan dikelompokkan
menjadi dua jenis, yakni :

1. Air Purifying respirator. 2. Air Supplying respirator.


Alat pelindung pernafasan ini dilengkapi Alat pelindung pernafasan ini dilengkapi
dengan penyaring udara/ filter yang dengan penyaring udara/ filter yang
berfungsi untuk menyaring udara kotor, berfungsi untuk menyaring udara kotor,
sebelum dihirup oleh pemakainya. Alat bantu sebelum dihirup oleh pemakainya. Alat bantu
pernafasan jenis ini tidak boleh digunakan pernafasan jenis ini tidak boleh digunakan
apabila konsentrasi oksigen di udara kurang apabila konsentrasi oksigen di udara kurang
dari 16 %. dari 16 %.
CARA KERJA AIR PURRIFYING RESPIRATOR

Secara Mechanical → untuk menyaring partikel


padat. Misal : debu, dll.

Secara Chemis : → untuk menyaring zat kimia di


atmosfir sebelum udara masuk kedalam sistim
pernafasan pemakainya.

Secara Mechanical & Chemis : → untuk menyaring


partikel padat dan zat kimia di atmosfir sebelum
udara masuk kedalam sistim pernafas-an
pemakainya.
ALAT PELINDUNG BADAN

Alat ini berfungsi untuk melindungi


badan dari bahaya dari luar, seperti :
Percikan bahan kimia.
Percikan partikel padat.
Radiasi panas, dan lain sebagainya.
ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN
SARUNG TANGAN
Sarung tangan : Berfungsi
Jenis dari alat pelindung badan, untuk melindungi tangan,
antara lain : jari-jari tangan dari bahaya :
• Sarung tangan. tertindih, terjepit, terbakar,
• Pelindung lengan. bahan kimia, sengatan arus
• Sepatu safety linstrik dan lain-lain.
• Dan sebagainya.

• Sarung tangan dari bahan kulit


• Sarung tangan dari bahan cotton.
• Sarung tangan dari bahan PVC
• Sarung tangan dari bahan Rubber
• Sarung tangan dari bahan Timbal
(Pb).

DENTECH CORP
MACAM-MACAM JENIS SARUNG TANGAN
ALAT PELINDUNG BADAN

PELINDUNG LENGAN

Alat ini berfungsi untuk


melindungi lengan pemakai
dari :
• Bahaya tergores.
• Percikan bahan kimia.
• Radiasi panas
• Dan lain-lain.

DENTECH CORP
ALAT PELINDUNG BADAN

PELINDUNG KAKI

Fungsinya : untuk melindungi


kaki dari :
• Tertimpa benda-benda berat.
• Terbakar logam cair, bahan
kimia korosif.
• Dermatitis/eksim karena zat-zat
kimia.
• Kemungkinan tersandung atau
tergelincir.

DENTECH CORP
MACAM-MACAM PELINDUNG KAKI
ALAT PELINDUNG JATUH

Alat ini berfungsi untuk


melindungi pekerja yang
memakainya dari
kemungkinan jatuh dari
ketinggian.

DENTECH CORP
CARA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG JATUH
ENERGY ABSORBER FALL ARREST LANYARD

DENTECH CORP
DENTECH CORP

DASAR-DASAR K3
ISTILAH-ISTILAH
MANAJEMEN RISIKO
DASAR TEORI KECELAKAAN
PENGENALAN ALAT PELINDUNG DIRI

DZAKWAN SHIDQUL AZIZ

Zoom Meeting
Sabtu, 24 September 2022
Pukul 13.00

Anda mungkin juga menyukai