Anda di halaman 1dari 7

INTISARI WEBINAR PEKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

HARI KELIMA, 18 SEPTEMBER 2020


Keselamatan Konstruksi Berdasarkan Permen PUPR 21 Tahun 2019

MATA KULIAH K3 DAN ASPEK HUKUM DALAM KONSTRUKSI

Dosen Pengampu :

Arie Taveriyanto, S.T., M.T.


Karuniadi Satrijo Utomo, S.T., M.T.

Disusun oleh :

Evi Damayanti
5111418049

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
INTISARI WEBINAR PEKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
HARI KELIMA, 18 SEPTEMBER 2020
Keselamatan Konstruksi Berdasarkan Permen PUPR 21 Tahun 2019

Pembicara : Ir. Lazuardi Nurdin


Ketua Umum Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia

DEFINISI
Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan
konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan.

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem


manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya
keselamatan konstruksi.

LATAR BELAKANG
UU RI No. 2 Tahun 2017 :
- Pasal 4 ayat (1) huruf c
Pemerintah pusat bertanggung jawab atas terselenggaranya Jasa Konstruksi yang
sesuai dengan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
- Pasal 5 ayat (3) huruf a
Pemerintah ousat memiliki kewenangan mengembangkan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
- Pasal 59 ayat (4)
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk
Jasa Konstruksi diatur oleh menteri teknis terkait sesuai dengan kewenangannya.
PERMEN PU NO. 05/2014
Tentang pedoman sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
- Hanya berlaku untuk internal di Kementerian Pekerjaan Umum
- Pemberlakuan bagi Pemerintah Daerah bersifat “optional”
- Belum mengatur keselamatan konstruksi yang meliputi keselamatan, kesehatan,
keamanan, dan keberlanjutan
- Belum mengatur aspek pembinaan, pengawasan, dan pemantauan serta evaluasi
keselamatan konstruksi secara nasional.
PERMEN PUPR No. 07/2019
Tentang standard an pedoman pengadaan jasa konstruksi melalui penyedia
Sudah mengatur :
- Keselamatan konstruksi
- Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
- Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

LATAR BELAKANG
Definisi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Dalam Keselamatan Konstruksi, subjek yang diatur yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa.
Sedangkang objek yang diatur yaitu konsultansi konstruksi dan pekerjaan konstruksi.
PENERAPAN SMKK

DOKUMEN PENERAPAN SMKK

RANCANGAN KONSEPTUAL SMKK (PRA-KONSTRUKSI)


Rancangan Konseptual dibuat pada tahapan :
1. Pengkajian, memuat :
a. Lingkup tanggung jawab pengkajian;
b. Informasi awal terhadap kelaikan paling sedikit meliputi lokasi, sosio-ekonomi,
dan/atau dampak lingkungan; dan
c. Rekomendasi teknis
2. Perencanaan
a. Lingkup tanggung jawab perencanaan
b. Informasi awal terhadap kelaikan paling sedikit meliputi lokasi, sosio-ekonomi,
dan/atau dampak lingkungan; dan
c. Rekomendasi teknis Perancangan
3. Perancangan
a. Lingkup tanggung jawab perancang, termasuk pernyataan dalam hal terjadi revisi
desain, tanggung jawab revisi desain dan dampaknya ada pada penyusun revisi;
b. Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
c. Identifikasi bahaya, mitigasi bahaya, dan penetapan tingkat risiko;
d. Daftar standar dan/atau peraturan perundang-undangan keselamatan konstruksi
yang ditetapkan untuk desain;
e. Biaya penerapan SMKK; dan
f. Rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan pemeliharaan konstruksi
bangunan.

Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telaahan tentang Keselamatan Konstruksi


yang disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi pengkajian, perencanaan, serta
perancangan.

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) merupakan dokumen lengkap rencana penerapan


SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak. Setiap calon Penyedia Jasa
wajib menyusun dan menyampaikan RKK dalam dokumen penawaran.

Dalam Permen PUPR 21 Tahun 2019 terdapat contoh format rancangan konseptual SMKK
dalam dokumen Pengkajian/Perencanaan Konstruksi dari halaman cover, lembar pengesahan,
lembar isi rancangan konseptual. Kemudian dalam dokumen perancangan konstruksi terdapat
contoh format cover dokumen, lembar pengesahan, daftar isi, data umum, metode
pelaksanaan, identifikasi bahaya, pengendalian risiko dan penetapan tingkat risiko pekerjaan,
dll.
Format RKK pada tahap pemilihan Konsultansi Konstruksi Pengawasan/Manajemen
Penyelenggaraan Konstruksi sudah harus mengikuti persyaratan dalam SMKK yaitu sebagai
Informasi Terdokumentasi. Susunan dokumen RKK terdiri dari :
- Cover dokumen
- Halaman pengesahan
- Halaman dan daftar isi
- Halaman uraian dan penjelasan RKK
 Memuat lembar pakta komiten keselamatan konstruksi yang ditandatangani oleh
kepala pengawas pekerjaan konstruksi dan pengguna jasa
 Perencanaan keselamtan konstruksi
 Dukungan keselamatan konstruksi
 Operasi keselamatan konstruksi
 Evaluasi kinerja keselamatan konstruksi

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI, format RKK pelaksanaan :


Bagian A, kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi:
Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) (organisasi pengelola SMKK)
Memuat bagan struktur organisasi yang dapat menjelaskan hubungan koordinasi
antara pelaksana konstruksi, kantor pusat, dan pengelola SMKK.
a) Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
- Daftar identifikasi isu internal dan eksternal
- Unit keselamatan konstruksi
b) Komitmen keselamatan konstruksi
- Lembar pakta komitmen
- Lembar kebijakan keselamatan konstruksi
- Tinjauan pelaksanaan komitmen
- Konsultansi dan partisipasi pekerja
Bagian B, perencanaan keselamatna konstruksi :
a) Identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian dan peluang
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan peluang (IBPRP)
- Analisis keselamatan kerja (job safety analysis)
b) Rencana tindakan (sasaran dan program)
- Sasaran umum dan program umum
- Sasaran khusus dan program khusus
c) Standar dan peraturan perundang-undangan
Bagian C, dukungan keselamatan konstruksi :
a) Sumber daya
- Peralatan
- Material
- Biaya
b) Kompetensi
c) Kepedulian
d) Komunikasi
e) Informasi Terdokumentasi
Bagian D, operasi Keselamatan Konstruksi :
a) Perencanaan dan Pengendalian operasi
- Struktur organisasi pelaksana pekerjaan konstruksi
- Pengelolaan keamanan lingkungan kerja
- Pengelolaan keselamatan kerja
- Pengelolaan kesehatan kerja
- Pengelolaan lingkungan kerja
b) Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
- Daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja
- Kesiapsiagaan dan tanggap terhadap kondisi darurat
Bagian E, evaluasi kinerja keselamatan konstruksi :
a) Pemantauan dan evaluasi
- Inspeksi dan audit
b) Tinjauan manajemen
c) Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Anda mungkin juga menyukai