Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Haikal Kemal

Kelas : 3KG2
Nim : 2101311041

Narasumber : Ir. KUSUMO DRAJAD S, ST., MSI, CSP., IPU., ASEAN Eng. (Sekretaris
Jenderal Perhimpunan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia)
Moderator : Natanael Simanjuntak, S. Ars (Analis Pembinaan Jasa Konstruksi Dinas Cipta
Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta)

Dalam webinar ini, Bapak Kusumo menjelaskan tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK). Perlu dipahami dalam pemerintahan ada SMKK dan ada SMK3 dan ini
sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan istilahnya.
Untuk UU & Peraturan pada proyek konstruksi berlaku pada :
1. Bangunan Gedung
2. Bangunan Jalan
3. Bangunan Jalan Simpang Susun
4. Bangunan Terowongan
5. Bangunan Jembatan
6. Bangunan Waduk
Untuk peraturan terdapat kaitan dengan UUD,UU,PP & PERMEN, PU No 10 th 2021
1. UUD 1945
2. UU 02/2017 Jasa Konstruksi
3. UU No 01/1970 Keselamatan Kerja
4. UU No 13/2003 Ketenagakerjaan
5. PP No 14/2021 ttg pengganti
6. PP22 tahun 2020 ttg Pertauran
7. Pelaksanaan UU no 2/ 2017
8. PP No 50/2012
9. Penerapan SMK3
10. PERMEN PU No : 10 th 2021 Pedoman SMKK
RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
1. Studi Kelayakan/Perencanaan
2. Perancangan
3. Pengadaan
4. Pelaksanaan & Pengawasan
5. Operasi & Pemelirahaan
6. Pembongkaran

Dalam PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 10/2021 menjelaskan tentang Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, Keberlanjutan yaitu tentang Keselamatan Konstruksi
adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan
pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang menjamin
keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik
dan lingkungan.
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan pemenuhan terhadap Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan menjamin keselamatan
keteknikan konstruksi, keselamatan dan Kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan
lingkungan.

Pengertian SMKK itu sendiri adalah adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi
Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telahan tentang Keselamatan Konstruksi yang
disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi pengkajian, perencanaan serta perancangan
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) merupakan dokumen lengkap rencana penerapan
SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak. Setiap calon Penyedia Jasa
wajib menyusun dan menyampaikan RKK dalam dokumen penawaran.
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi yaitu tenaga ahli yang mempunyai
kompetensi khusus di bidang keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi SMKK yang dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja
Konstruksi.
Ahli Keselamatan Konstruksi yaitu tenaga ahli yang mempunyai kompetensi khusus di bidang
Keselamatan Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi penerapan SMKK
yang dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.
Terdapat Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yaitu :
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
1.Rancangan Konseptual SMKK.
2.Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
3. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
4.Program Mutu
5.Rencana Kerja Pengelolaan Pemantauan lingkungan (RKPPL)
6.Rencana Manajemen lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)

Ada beberapa tahapan dalam proses integrasi dokumen sistem SMKK dalam penyelenggaraan
jasa konstruksi, yakni:
1. Pengkajian/Perencanaan
Rancangan Konseptual SMKK Perencanaan/Pengkajian;
2. Perancangan
Gambar Desain, Rancangan Konseptual SMKK Perancangan, termasuk Biaya SMKK,
KAK, kebutuhan personil, HPS, Daftar keluaran dan harga;
3. Pemilihan
Uraian kegiatan, persyaratan spesifikasi, Gambar Desain, Identifikasi dan mitigasi
bahaya, biaya SMKK dan kebutuhan personil, kebutuhan Subpenyedia jasa;
4. Pelaksanaan konstruksi
Gambar Kerja, Rencana Metode Pelaksanaan Kerja (Work Method Statement),
Identifikasi bahaya dan pengendalian hingga sisa risiko, rencana pengujian dan
pemeriksaan, rencana pengelolaan lingkungan hidup, manajemen lalu lintas, sumber daya
(peralatan, material, biaya dan personil), pengendalian subpenyedia dan pemasok,
prosedur kerja dan penggunaan alat, audit dan inspeksi, panduan keselamatan dan
pemeliharaan konstruksi bangunan; dan
5. Serah terima
Gambar Terlaksana dan Laporan Pelaksanaan (As-Built document) dan panduan
keselamatan dan pemeliharaan konstruksi bangunan yang dimutakhirkan

Anda mungkin juga menyukai