Anda di halaman 1dari 3

Nama Mata Pelatihan : Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Nama Peserta : Ir. Agung Khairul Muttaqien,ST,MT


Nomor Daftar Hadir : 02
Lembaga Penyelenggaraan Pelatihan : Balai Pengembangan Kompetensi Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah II
Palembang

A. Resume Substansi

Penerapan SMKK diterapkan oleh Pengguna jasa dan penyedia jasa serta rantai
pasok sejak dimulainya tahapan Perencanaan, Tahap Perancangan, Tahap Pelelangan,
Tahap Pengawasan, Tahap Pelaksanaan sampai pada kegiatan serah terima pekerjaan
akhir atau Final Hand Over (FHO). Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen
telaahan tentang Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa
Konsultansi Konstruksi pengkajian, perencanaan serta perancangan. Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disebut SMKK adalah bagian
dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi. Sedangkan RKK merupakan dokumen lengkap
rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
kontrak.Rancangan Konseptual SMKK Kajian disusun oleh Konsultan Kajian, Rancangan
Konseptual SMKK Perencanaan disusun oleh Konsultan Perencanaan,RKK Pengawasan
disusun oleh Kontraktor Pengawasan,RKK Dokumen Penawaran disusun oleh
Kontraktor, RKK Pelaksanaan hasil evaluasi RKK Dokumen Penawaran yang dievaluasi
oleh PPK dan konsultan Pengawas pada saat PCM dan menjadi sarana interaktif
antara penyedia jasa dan pengguna jasa.

Peran dan tanggung jawab di dalam melaksankan SMKK bagi Penyedia Jasa yang
terdiri dari: Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), Konsultan pengawas, dan
Kontraktor.Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK merupakan Penyedia Jasa
yang memberikan layanan:
a. Konsultansi Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi b.
Konsultansi Konstruksi pengawasan
c. Pekerjaan Konstruksi
Penyedia Jasa wajib:
a. Melakukan identifikasi bahaya
b. Melakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko/peluang Pekerjaan
Konstruksi
c. Menyusun sasaran dan program Keselamatan Konstruksi, yang dibuat
berdasarkan tahapan pekerjaan (Work Breakdown Structure)
d. Melakukan penjaminan & pengendalian mutu.

Kepedulian pimpinan terhadap isu ekternal dan internal sangatlah


diperlukan agar mengetahui kondisi sesungguhnya.
Organisasi pengelola SMKK.
1. Penyedia Jasa harus membentuk organisasi pengelola keselamatan
konstruksi pada setiap pekerjaan konstruksi yang terintegrasi dengan struktur
organisasi Penyedia Jasa.
2. Besaran organisasi pengelola SMKK disesuaikan dengan skala pekerjaan
konstruksi.
3. Penyedia Jasa wajib menunjuk penanggung jawab pengelola SMKK yang memiliki
kompetensi di bidangnya untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan
administrasi dan operasional keselamatan konstruksi.
4. Susunan, tugas, wewenang dan tanggung jawab organisasi pengelola SMKK
ditetapkan secara tertulis oleh manajemen Penyedia Jasa.
Tugas pimpinan UKK
1. Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi
2. Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam penerapan SMKK
3. Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja terlaksana dengan
baik
4. Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
5. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Penyedia jasa dalam pelaksanaan konstruksi harus terlebih dahulu membuat
Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi dan Kebijakan Keselamatan Kerja. Pimpinan
Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan
keselamatan konstruksi.
Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan
tindakan perbaikan SMKK, dan dilakukan dengan:
1. Menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk
konsultasi;
2. Menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
3. Menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat
pekerja untuk berpartisipasi;
4. Melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait
5. Mendorong partisipasi pekerja

Materi Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan


konstruksi meliputi: kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
(bertanggung jawab penuh, kebijakan dan program sesuai visi dan misi, sumber daya
memadai, partisipasi pekerja, SMKK berkesinambungan, budaya
kerjaberkelamatandan perlindungan terhadap keselamatan kerja); organisasi
pengelola system manajemen keselamatan konstruksi (tugas dan tanggung jawab
UKK); Komitmen Keselamatan Konstruksi (Fakta Komitmen Keselamatan Konstruksi,
Kebijakan keselamatan konstuksi) Penyedia Jasa dalam hal ini kontraktor harus
menyusun identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan peluang dalam
sebauh table IBPRP, untuk semua keguatan rutin maupu tidak rutin. Kontraktor harus
dapat menetapkan kegiatan yang mana mmenjadi tingkat risiko besar dan metepakan
bagaimana metode pengendaliannya.Di dalam penyusunan Rencana Keselamatan
Konstruksi elemen Perencanaan Keselamatan Konstruksi harus mengikuti format-
format baku yang ada pada Permen PUPR No.21 tahun 2019 beserta lampirannya.

Materi operasi keselamatan konstruksi meliputi Perencanaan dan pengendalian


pelaksanaan meliputi kegiatan dalam menetapkan kriteria untuk proses dengan
struktur organisasi proyek; menerapkan kendali atas proses sesuai dengan
kriteria; memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proses telah dilakukan sesuai rencana; dan
membuat prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan peluang. Begitu juga
dalam kegiatan pengendalian Operasi yang meliputi Pengendalian operasi dalam
pelaksanaan konstruksi, Pengelolaan Komunikasi, Pengelolaan Izin Kerja Khusus,
Pengelolaan Alat Pelindung Diri dan Alat Pelindung Kerja, Pengelolaan Lingkungan
Kerja, Pengelolaan Kesehatan Kerja, Pengelolaan Perlindungan Sosial Tenaga
Kerja, Pengelolaan Keselamatan Instalasi, Pengelolaan Keselamatan Instalasi,
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana, Prasarana, dan Peralatan, Pengamanan
Lingkungan Kerja, Manajemen Perubahan, Pengendalian rantai pasok; Kesiapan
dan tangap terhadap kondisi darurat yang meliputi : kesiapan terhadap kondisi
darurat, Tanggap Terhadap Kondisi Darurat, Penyelidikan Kejadian Kondisi Darurat.

Anda mungkin juga menyukai