Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN K3 KONSTRUKSI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN ISTILAH
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan :
1. K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian perlindungan
kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan
bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses dan lingkungan sekitar tempat
kerja.
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari system
manajemen secara keseluruhan yang memiliki 5 (Iima) Prinsip Dasar meliputi siklus Kebijakan,
Perencanaan, Penerapan, Pemeriksaan, dan Peninjauan Ulang Manajemen untuk keselamatan
dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif.
3. K3 Konstruksi dan Pemeliharaan Konstruksi adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat) antara lain pekerjaan
konstruksi: jalan, jembatan, bangunan gedung fasilitas umum, system penyediaan air minum
dan perpipaannya, sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan
sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan pemeliharaan bangunan
konstruksi lainnya.
4. Pengertian istilah tentang Inisiator, Panitia Pengadaan, Proyek/Pelaksana Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa, Biro Manajemen Mutu dan Risiko, Atasan Proyek/Pelaksana Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa, Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan istilah lainnya sesuai dengan Keputusan
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor 143/KPTS/2014 tanggal 25 Agustus 2014, yang
berkaitan dengan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT. Jasa
Marga (Persero) Tbk. (khusus Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 tentang Pengertian Istilah).
5. Ahli K3 Konstruksi adaiah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3 konstruksi
dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 yang dibuktikan dengan sertifikat dari yang
berwenang.
6. Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dan/atau Organisasi Kontraktor/Konsultan Pengawas yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi
K3 Konstruksi dan berpengalaman sedikitnya 2 (dua) tahun.
7. Tempat Kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber sumber bahaya baik didarat, di dalam tanah,
di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
8. Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu batas yang
memadai dan dapat diterima.
9. Risiko K3 adalah perpaduan/perkalian antara peluang/kemungkinan/frekuensi terjadinya
peristiwa K3 dengan akibat/keparahan yang ditimbulkannya dalam kegiatan dan pemeliharaan
konstruksi.

Pedoman K3 Kontruksi

11

10. Kategori Risiko K3 dinyatakan berupa Risiko tinggi, Risiko Moderat dan Risiko Rendah. Jika
terjadi perbedaan pendapat tentang penentuan kategori Risiko, harus diambil tingkat Risiko
yang lebih tinggi.
11. Peluang/kemungkinan/frekuensi terjadinya peristiwa K3 dinyatakan dalam tingkatan 1(satu)
sampai dengan 5 (lima) : adalah Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Sedang (S), Besar (B), dan
Sangat Besar (SB) kemungkinannya.
12. Akibat/keparahan yang ditimbulkan terkait kepada 3 (tiga) faktor terhadap : Orang/Jiwa, Harta
Benda dan Lingkungan.
13. Orang/Jiwa dikaitkan akibat/keparahan terhadap Pekerja, Tamu, Staf Konsultan, Pengguna,
Suplier, Kontraktor, Pihak Luar dengan tingkatan yang berjenjang mulai dari 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima).
14. Harta Benda dikaitkan terhadap Peralatan, Perlengkapan, Kendaraan yang dimiliki proyek pihak
luar (yang ada diarea kerja dan lingkungan kerja serta pemanfaat konstruksi) dengan tingkatan
yang berjenjang mulai dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima).
15. Lingkungan dikaitkan dengan Limbah (baik cair, padat dan gas), sisa bahan, buangan, bekas
dan komplain Iingkungan serta dampak ikutannya dengan tingkatan yang berjenjang mulai dari
1 (satu) sampai dengan 5 (Iima).
16. Tabel Risiko K3 Konstruksi adalah Pedoman untuk menghitung dan menetapkan 'fingkat Risiko
Tinggi atau Risiko Moderat atau Risiko Rendah yang dibuat oleh Biro Manajemen Mutu dan
Risiko pada proyek Konstruksi dan Pemeliharaan.
17. Audit Internal K3 adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen oleh Auditor K3
Konstruksi dalam kerangka pembinaan untuk memberikan penilaian terhadap efektifitas
penyelenggaraan K3 Konstruksi di lingkungan kerja.
18. Audit Internal K3 Konstruksi oleh Penyedia Jasa adalah Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum yang dilakukan oleh auditor internal Penyedia Jasa.
19. RK3K (Rencana K3 Kontrak) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi yang
dibuat oleh Kontraktor/Konsultan Pengawas dan akhirnya disetujui oleh PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Kontraktor/Konsultan dengan Proyek/Pelaksana Kontrak dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi
hingga pekerjaan selesai.
20. Monitoring dan Evaluasi (MONEV) K3 Konstruksi adalah kegiatan pemantauan dan penilaian
terhadap kinerja Penyelenggaraan K3 Konstruksi yang meliputi pengumpulan data, analisa,
penilaian, kesimpulan dan rekomendasi tingkat penerapan K3 Konstruksi pada PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud Pedoman ini sebagai acuan bagi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan
Kontraktor/Konsultan Pengawas dalam Penyelenggaraan Sistim Manajemen K3 pelaksanaan
konstruksi dan pemeliharaan konstruksi yang dilaksanakan secara sistematis, terencana,
terpadu dan terkoordinir serta ada peningkatan terus menerus.

Pedoman K3 Kontruksi

12

2. Tujuan diberlakukannya Pedoman ini agar semua pemangku kepentingan memahami dan
menjalankan tugas dan kewajibannya dalam Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi dan
pemeliharaan konstruksi.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman ini mengatur Penyelenggaraan K3 mulai dan perencanaan dan
pelaksanaan serta pengawasan pembangunan konstruksi dan pemeliharaan konstruksi jalan tol
yang melibatkan baik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Penyedia Barang/Jasa (Jasa Kontraktor
dan Jasa Konsultan Pengawas) serta kegiatan swakelola yang terkait.
Tahapan yang berkesinambungan terus menerus yang dimaksud dalam pedoman penyelengaraan
K3 Konstruksi sesuai dengan urutan dan siklus :
a. Kebijakan dan Komitmen K3
b. Perencanaan, yang meliputi :
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Cara Pengendalian
Perundang-undangan dan standar serta peraturan internal lainnya
Sasaran dan Program Kerja
c. Penerapan dan operasional yang meliputi :
Sumber Daya, Struktur Organisasi dan kewenangan sert Pertanggung jawaban
Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian
Komunikasi, Partisipasi dan Konsultan
Dokumentasi
Pengendalian Dokumen
Pengendalian Operasional
Kesiagaan dan Tanggap Darurat
d. Pemeriksaan yang meliputi :
Pengukuran dan Pemantauan
Evaluasi Kepatuhan
Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Pengendalian Rekaman
Audit Internal
e. Tinjauan Ulang Manajemen.

Pedoman K3 Kontruksi

13

BAB III
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Pasal 4
BIRO MANAJEMEN MUTU DAN RISIKO
Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang dibidang K3 Konstruksi , Biro Manajemen Mutu dan
Risiko disamping fungsi utama, wewenang dan tanggung jawab sesuai Surat Keputusan Direksi PT
Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 143/KPTS/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Surat
Keputusan Direksi Nomor : 44/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero)
Tbk, ditambah meliputi :
1. Menyusun dan menetapkan Table Risiko K3 Konstruksi sebagai dasar untuk menghitung
Tingkat Risiko K3 Proyek yang akan ditawarkan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Lampiran
1 dan Lampiran 2.1, 2.1 dan 2.3).
2. Menghitung dan menetapkan Tingkat Risiko K3 untuk proyekproyek konstruksi dan
pemeiiharaan konstruksi yang bersifat rutin dan terus menerus, untuk digunakan oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa atau untuk Kegiatan Swakelola.
3. Menerima tembusan laporan kegiatan K3 sebagai dasar melakukan monitoring serta evaluasi
kegiatan K3 konstruksi dan pemeliharaan konstruksi.
4. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang Pedoman Penyelenggaraan K3
Konstruksi.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pedoman penyelenggaraan K3
Konstruksi baik secara samping dan membuat laporan keseluruhan kepada Direksi.
6. Melakukan rapat koordinasi tentang penerapan K3 untuk perbaikan terus menerus dan
melaporkan kegiatannya kepada Direksi.
Pasal 5
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Panitia Pengadaan Barang/Jasa disamping fungsi
utama, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Nomor : 143/KPTS/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., ditambah meliputi :
1. Menggunakan Table Risiko K3 Konstruksi sebagai pedoman untuk menjelaskan Tingkat Risiko
K3 Proyek yang akan ditawarkan kepada calon peserta lelang atau yang akan dipilih sebagai
Kontraktor/Konsultan Pengawas dengan melibatkan Ahli K3 Konstruksi.
2. Wajib melibatkan dan berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam proses evaluasi kualifikasi
dan klarifikasi penawaran pada proyek konstruksi dan pemeliharan konstruksi yang telah
ditetapkan mempunyai Risiko tinggi K3.
3. Memberi penjelasan tentang Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan bahaya yang dapat
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pada rapat saat penjelasan pekerjaan yang dilelangkan
atau ditawarkan.

Pedoman K3 Kontruksi

14

4. Memberikan penjelasan tentang kewajiban Kontraktor/Konsultan pengawas mematuhi dan


melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal tentang K3 dalam pelaksanaan
pekerjaan pada rapat saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang dilelangkan atau ditawarkan.
5. Memasukan materi Penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam Dokumen Kontrak dengan cara
mewajibkan Kontraktor/Konsultan Pengawas untuk mengikuti Pedoman ini, dalam pelaksanaan
pekerjaannya.
6. Dalam hal materi Penyelenggaraan K3 Konstruksi digunakan sebgai salah satu bahan evaluasi
(administratif dan atau teknis) dalam proses Pemilihan Kontraktor/Konsultan Pengawas maka
Panitia Pengadaan wajib menyediakan acuannya.
7. Menerima Pra Rencana K3 Konstruksi yang diserahkan oleh calon Kontraktor/Konsultan
Pengawas sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan administrasi dan proses evaluasi.
8. Berwenang menggugurkan calon penyedia jasa yang tidak memenuhi kewajiban menyerahkan
pada tahap evaluasi kualifikasi, sesuai dengan pasal 8 ayat 5.
9. Berwenang menggugurkan calon penyedia jasa yang tidak memenuhi kewajiban menyerahkan
pada tahap evaluasi kualifikasi, sesuai dengan pasal 8 ayat 6.
10. MeIakukan evaluasi kelayakan dari Pra Rencana K3 Kontraktor pada saat KLARIFIKASI
terhadap pesera urutan Peringkat I, Peringkat II dan Peringkat III, sesuai dengan petunjuk
(Lampiran 3).
11. Meminta dan menerima Revisi Pra Rencana K3 dari calon Kontraktor atau Konsultan Pengawas
berdasarkan catatan koreksi pada (Lampiran 3) serta proses mendapatkan persetujuan RK3K
dari inisiator pada Iembar pengesahan (Lampiran 4).
12. Memasukan Lembar Pengesahan RK3K dan lampiran berupa Dokumen RK3K, sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak dan meminta tandatangan pengesahan inisiator.
Pasal 6
PROYEK/ PELAKSANA KONTRAK
Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Proyek Pelaksana Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
disamping fungsi utama, wewenang dan tanggung jawab sesuai Keputusan Direksi PT Jasa Marga
(Persero) Tbk, Nomor : 143/KPTS/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., ditambah meliputi :
1. Menerima dan menggunakan Rencana K3 Konstruksi yang telah disahkan oleh Inisiator
sebagai dasar pelaksanaan kontrak K3 konstruksi.
2. Wajib melibatkan dan berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam penanganan Proyek
Konstruksi dan pemeliharaan konstruksi yang telah ditetapkan mempunyai Risiko Tinggi K3.
3. Meminta Kontraktor dan Konsultan Pengawas memasukan presentasi RK3K yang telah
disahkan pada rapat pertama pra-proyek.
4. Untuk Proyek Kontruksi dengan Kategori Risiko Tinggi, dalam melibatkan Ahli K3 Kontruksi
harus melibatkan :

Pedoman K3 Kontruksi

15

a. Ahli K3 Kontruksi yang dimaksud dapat berasal dari Konsultan Pengawas atau pihak Iain
diluar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang ditunjuk atau dapat berasal dari internal PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
b. Ahli K3 kontruksi yang dimaksud tidak diperkenankan berasal dari Kontraktor yang sedang
terikat dalam pelaksanaan kegiatan yang ditangani, agar tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan.
5. Proyek/Pelaksanaan Kontrak wajib melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Kontruksi pada
setiap Paket pekerjaan yang mempunyai Risiko K3 Moderat dan Risiko Rendah.
a. Petugas K3 Kontruksi tidak boleh merangkap pada paket pekerjaan yang lain.
b. Petugas K3 Kontruksi dimaksud dapat berasal dari Konsultan Pengawas atau pihak lain
diluar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang ditunjuk atau dapat berasal dari internal PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
c.

Petugas K3 Kontruksi tidak diperkenankan berasal dari Kontraktor yang sedang terikat
dalam pelaksanaan kegiatan yang ditangani, agar tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan.

6. Bertanggungjawab dan menyetujui hasil tinjau ulang RK3K yang dilakukan oleh Kontraktor
untuk butir-butir yang perlu diadakan tinjauan ulang dan melaporkannya kepada Atasan
Langsung dan Biro Manajemen Mutu Risiko.
7. Mempunyai hak menerima dan mempelajari tembusan Laporan Rutin Kecelakaan yang dibuat
oleh Kontraktor ke Dinas Tenaga Kerja setempat.
8. Merencanakan dan melaksanakan Inspeksi K3 (menggunakan Lampiran 5) dibantu olek Ahli K3
Kontruksi /Petugas K3 Konstruksi secara bersama-sama dengan Kontraktor dan Konsultan
Pengawas sesuai program kerja RK3K.
9. Wajib melakukan evaluasi terhadap adanya kecelakaan kerja kontruksi dan penyakit akibat
kerja konstruksi yang telah terjadi pada kegiatan di bawah kendalinya, dan menerbitkan
rekomendasi untuk selanjutnya dilaporkan kepada Inisiator.
10. Wajib melakukan evaluasi terhadap KEPATUHAN terhadap Perundangan dan Standar serta
Peraturan K3 internal PT Jasa Marga (Persero) Tbk atas yang telah terjadi pada kegiatan di
bawah kendalinya, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Inisiator.
11. Mempunyai hak memberi peringatan secara bertahap kepada Kontraktor dan Konsultan
Pengawas apabila menyimpang dari RK3K dengan cara memberi surat peringatan ke-1 dan ke
2. Apabila peringatan ke-2 tidak ditindaklanjuti, maka Proyek/Pelaksana Kontrak dapat
menghentikan pekerjaan dan segala risiko akibat penghentian pekerjaan menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
12. Memberi surat keterangan Nihil Kecelakaan dan Sakit akibat Kerja atau Zero Accident" kepada
Kontraktor yang telah menyelenggarakan K3 Konstruksi jika selesai tanpa terjadi kecelakaan
kerja dan Sakit akibat kerja, dengan menggunakan pedoman (Lampiran 2.4 dan Lampiran H)
serta Contoh Sertifikat (Lampiran 14).
13. Pengaturan untuk kegiatan swakelola atau kegiatan proyek rutin yang diawasi Iangsung oleh
Cabang/Unit Kerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk tanpa Konsultan Pengawas, maka wajib
memperhatikan dan menetapkan :

Pedoman K3 Kontruksi

16

a. Pihak yang berperan sebagai penyelenggara Iangsung pada kegiatan Swakelola wajib
membuat RK3K Kegiatan Swakelola.
b. Menyediakan sarana Alat Pengaman Kerja (APK) yang akan digunakan oleh penyedia jasa
atau pelaksana konstruksi atau pemeliharaan konstruksi.
c.

Memastikan sarana Alat Pelindung Diri (APD) disediakan dan digunakan oleh Kontraktor
dalam pelaksanaan konstruksi atau pemeliharaan konstruksi.

d. Menunjuk Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan Tingkat Risiko K3 untuk melakukan
Pengawasan Langsung di lapangan.
e. Mewajibkan Kontraktor mengisi Surat Ijin Kerja (lampiran No. 11 ) dan melakukan evaluasi
serta menyetujuinya sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Pasal 7
INISIATOR
Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Inisiator disamping fungsi utama, wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan SK Direksi No: 143/KPTS/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.,
ditambah meliputi :
1. Menerima Laporan penyelenggaraan K3 Konstruksi yang diserahkan Proyek Pelaksana Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa.
2. Melakukan analisis, kesimpulan memberikan rekomendasi dan rencana tindak Ianjut terhadap
laporan penyelenggaraan K3 Konstruksi yang diserahkan Proyek/ Pelaksana Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa.
3. Memberikan teguran/sanksi jika Proyek/Pelaksana Kontrak menyimpang dan tidak menjalankan
tugasnya dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi sesuai dengan Pedoman K3 ini.
Pasal 8
KONTRAKTOR/PELAKSANA KONSTRUKSI
Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak yang dimiliki oleh Kontraktor/Pelaksana Konstruksi dalam
menjalankan siklus dan manajemen K3 konstruksi sebagai berikut:
1. Mempunyai hak memperoleh informasi dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk tentang Tingkat
Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi.
2. Mempunyai hak mengajukan tanggapan atas Tingkat Risiko K3 Konstruksi yang disampaikan
termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi pada saat penjelasan pelelangan.
3. Bertanggung jawab memastikan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam harga penawaran
pengadaan jasa konstruksi. Penghitungan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum tersebut sudah merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan
konstruksi, yang diperhitungkan dalam Analisa Harga Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang
mengadung risiko K3.
4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT Jasa Marga
(Persero) Tbk tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Wajib menyerahkan kepada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa:

Pedoman K3 Kontruksi

17

a. Foto copy Sertifikat Sistim Manajemen K3 (SMK3) bagi perusahaan yang memilikinya, atau
b. Mengisi dan menyerahklan Pernyataan tertulis kesanggupan untuk menjalankan siklus K3
(contoh Lampiran No.7);
c.

Foto Copy Surat Keterangan atau Pernyataan Pelanggan bahwa calon penyedia jasa
pernah mempunyai pengalaman kerja dengan penyelesaian K3 dengan Zero Accident" atau
Tanpa kecelakaan jika ada).

6. Wajib Membuat pra RK3K sebagai salah satu kelengkapan penawaran lelang dalam proses
pengadaan barang/jasa yang diikuti sepanjang tidak bertentangan dengan peratuan yang
berlaku.
7. Wajib menyusun Tingkat Risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa.
8. Tugas membuat Pra RK3K sebagaimana instruksi Panitia Pengadaan, dengan ketentuan :
a. Dibuat pada awal kegiatan.
b. Harus mencantumkan kategori Tingkat Risiko K3 masing-masing pekerjaan utama dan
Perhitungan Tingkat Risiko K3 secara Umum atau Keseluruhan dan cara-cara
pengendalianya (Lampiran 8).
c.

Pada proses klarifikasi, wajib mempresentasikan Pra RK3K kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dalam proses Klarifikasi.

9. Wajib melakukan persentasi RK3K yang telah disahkan pada rapat pertama praproyek
bersama-sama dengan presentasi Konsultan Pengawas.
10. Wajib mengajukan Tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan
kaji ulang) dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung.
11. Wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai Risiko K3
tinggi atau melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan
yang mempunyai Risiko Moderat atau Risiko K3 Rendah.
12. MeIakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang bila ada dua atau
Iebih Penyedia Jasa yang bergabung dalam satu kegiatan. Dan Kerja sama kegiatan SMK3
Konstruksi tersebut dipimpin oleh penanggung jawab utama Penyedia Jasa.
13. Berwenang dan bertindak sebagai koordinator K3 jika pada proyek yang dikerjakannya terdapat
supplier atau Sub Kontraktor yang ditunjuk langsung oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. oleh
karena pertimbangan tertentu.
14. Wajib membentuk P2K3 (Panitia Pembina K3) bila :
a. Mengelola pekerjaan yang memperkerjakan pekerja dengan jumlah paling sedikit 100 orang.
b. Mengelola pekeljaan yang mempekerjakan pekerja kurang dari 100 orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai Risiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.

Pedoman K3 Kontruksi

18

c.

Wajib melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yang
berlaku.

15. Wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan
tembusannya disampaikan kepada Proyek Pelaksanaan Kontrak Konstruksi.
16. Wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum sebagaimana jika
memiliki Sertifikat Sistem Manajemen K3 Perusahaan.
17. Menyediakan informasi terbaru, dan selalu diperbaharui tentang kegiatan K3 ditempat kerja.
18. Wajib menindak-lanjut rekomendasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk tentang K3 Konstruksi dalam
rangka :
a. Hasil Inspeksi terhadap Kondisi Nyaris (Nearmiss) dan Kejadian K3 walaupun tanpa
celaka/cidera.
b. Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat kerja.
c.

Peningkatan derajat kesehatan pekerja.


Pasal 9
KONSULTAN PENGAWAS

Tugas dan Tanggung jawab serta Hak Konsultan Pengawas dalam menjalankan siklus dan
Manajemen K3 Konstruksi sebagi berikut :
1. Memperoleh informasi dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tentang tingkat Risiko K3 Konstruksi
termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi.
2. Mengajukan tanggapan atas tingkat risiko K3 Konstruksi yang disampaikan termasuk kondisi
dan potensi bahaya yang dapat terjadi.
3. Memastikan biaya penyelenggaraan K3 (Alat Pelindung Diri dan Alat Pengaman Kerja )
Konstruksi dalam harga penawaran pengadaan jasa konstruksi dan perhitungan biaya
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi.
4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT. Jasa Marga
(Persero) Tbk, tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Wajib membuat pra RK3K" Pengawasan Teknik sebagai salah satu kelengkapan Penawaran
dan pada proses klarifikasi wajib mempresentasikan Pra RK3K kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa.
6. Wajib menyusun tingkat risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dalam rapat
K3 Konstruksi.
7. Wajib melakukan presentasi RK3K yang telah disahkan pada rapat pertama pra proyek
bersama-sama dengan presentasi Kontraktor.
8. Wajib merencanakan dan melakukan Inspeksi dengan yang melibatkan peran inspeksi
Proyek/Pelaksana Kontrak minimal setiap minggu.
9. Menyediakan informasi terbaru tentang kegiatan K3 ditempat kerja pada kegiatan Konstruksi,
dengan menggunakan/berpedoman (Lampiran 8, 9 dan 10) berupa :
a. Daftar Simak Pra Aktifitas Kegiatan K3 Konstruksi.
b. Daftar Simak Program K3 Konstruksi.
c.

Daftar Simak Penilaian Akhir K3 Konstruksi.

Pedoman K3 Kontruksi

19

10. Memastikan setiap Ijin Kerja yang berpotensi berbahaya yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi sudah dilampirkan Lembar Ijin Kerja dan Safety Analisis (Lampiran 11).
11. Dalam keadaan memaksa yang berbahaya/darurat dapat menghentikan kegiatan konstruksi,
Jika berpendapat bahwa telah timbul keadaan Darurat yang akan mengancam keselamtan
hidup manusia, kelangsungan pekerjaan, harta milik di sekitar tempat pekerjaan, maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan Kontraktor untuk melaksanakan segala tindakan
atau usaha menurut pendapatnya dianggap perlu guna meringankan atau mengurangi Risiko
K3 tersebut, dimana Kontraktor dengan segera tanpa kecuali harus patuh atas segala
pengarahan Konsultan Pengawas.
BAB IV
Ketentuan Lain-lain
Pedoman K3 Proyek Konstruksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. ini mengikuti dan melengkapi
khususnya bidang K3 pada Pedoman Standar Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dilingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi mengenai Struktur Organisasi
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. dan mengikuti setiap perubahan-perubahannya. Pedoman K3 Proyek
konstruksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. ini berdasarkan peraturan-perundangan secara minimal
dan mengikuti perubahan seperti:
1. Daftar Perundangan dan Peraturan sesuai (Lampiran 12).
2. Daftar Peraturan Intenal PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sesuai (Lampiran 13).
BAB V
PENUTUP
Pedoman K3 Proyek Konstruksi ini diberlakukan sesuai dengan tanggal ditetapkan oleh Direksi PT
Jasa Marga (Persero) Tbk.

Pedoman K3 Kontruksi

110

Lampiran -1

KLARIFIKASI RK3 KONTRUKSI


PEMBAHASAN & KLARIFIKASI RK3 KONSTRUKSI
Nama Proyek
:
Kategori Tingkat Resiko Proyek
:
Nama Calon Penyedia Jasa:
Tanggal Pengembalian Undangan
:
Tanggal Pemasukan Penawaran
:
BAHAN EVALUASI
No
Analisis Siklus Manajemen K3

HASIL EVALUASI
Cukup
Tindak Lanjut
/ Tidak
(Perbaikan oleh
Penyedia Jasa)

I.

a. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

II.

b. Perencanaan yang melingkupi yaitu :


- Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan
pengendaliannya
- Pemenuhan perundang undangan dan persyaratan
lainnya
- Sasaran dan program

III.

c. Penerapan dan operasi yang melingkupi yaitu :


- Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggung
jawaban
- Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian Komunikasi,
Partisipasi dan Konsultasi
- Dokumentasi
- Pengendalian Dokumen
- Pengendalian Operasional
- Kesiagaan dan Tanggap Darurat

IV

d. Pemeriksaan yang melingkupi yaitu :


- Pengukuran dan Pemantauan
- Evaluasi Kepatuhan
- Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan
- Audit Internal
e. Rapat Tinjauan Manajemen
Evaluasi & Klarifikai dilakukan Oleh :

CATATAN

( . )
KEPUTUSAN : CUKUP / PERLU PERBAIKAN

./../..
Panitia Pengadaan Barang /Jasa

( .. )

Pedoman K3 Kontruksi

11

Lampiran -2

LEMBAR PENGESAHAN
RK3 KONTRAK

Tanggal

Waktu Pelaksanaan

Nama Proyek

Nomor Kontrak

Lokasi Pekerjaan

Nama Penyedia Jasa

Alamat

, 2016

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

( . )

Penyedia Jasa,

( )

Pedoman K3 Kontruksi

12

Lampiran -3

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN


MENERAPKAN SIKLUS MANAJEMEN K3

Dalam Pelaksanaan Pekerjaan :


Proyek / Paket

Lokasi

Nama Perusahaan

Alamat

Penanggung Jawab

Kami yang bertanggung jawab dibawah ini,


Nama

Jabatan

Dalam rangka melaksanakan Proyek Pekerjaan Pemeliharaan Periodik Pada Jalan Tol
Semarang Tahun 2016, Perbaikan Alignment, Pelebaran On Ramp dan Perbaikan Bahu Luar
dengan rigid Pavement, kami bersedia dan sanggup melaksanakan / menerapkan Siklus
Manajemen K3 Konstruksi dan Peraturan Perundangan tentang K3 secara external dan Peraturan
Internal K3 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Bila kami tidak melaksanakan Siklus K3 sesuai dengan Surat Kesanggupan ini, maka kami
bertanggung jawab dan bersedia dijatuhkan sanksi sesuai Surat Perjanjian Kerja yang telah
disepakati dan ditandatangani.
Demikian Surat Kesanggupan Ini kami buat, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Lokasi, Tanggal, Bulan, Tahun


Nama Penyedia Jasa
Materai Rp. 6000,Tanggal
Tanda Tangan & Cap Penyedia Jasa

Nama Pemimpin Utama atau


Pemimpin yang diberi Kuasa Jabatan

Pedoman K3 Kontruksi

13

Lampiran -4
IJIN KERJA
IJIN KERJA DAN SAFETY ANALISIS

Permintaan Ijin Kerja (diisi oleh Kontraktor)


Diminta Oleh
Nama Personil

:
: 1.
2.

Nama Kontraktor :

Jumlah Personil

Untuk Melaksanakan Pekerjaan

Pekerjaan diijinkan untuk dimulai pada

Jenis Pekerjaan

Tanggal

Mulai Kerja

Lokasi Pekerjaan :
Ijin Kerja tidak berlaku lagi jika
a.
b.
c.

Habis masa berlakunya yaitu sampai dengan batas selesai kerja yang diberikan yaitu tanggal
Terjadi perubahan keadaan yang dapat berbahaya untuk melanjutkan pekerjaan.
Terjadi penundaan mulai bekerjasama . Jam . Menit.

Cecklist (Daftra periksa) keselamatan (diisi oleh Pelaksanaan terkait dan atau Ahli K3
Ya
Tdk
Apakah rencan Kerja sudah diperiksa dan
1
Apakah barikade/Tanda Peringatan
1
didiskusikan ?
0
sudah dipasang?
Apakah identifikasi Potensi Bahaya sudah
Apakah lokasi tersedia penerangan
2
11
dilaksanakan oleh kedua belah pihak?
cukup sesuai luasan dan jarak?
Apakah kepada Pekerja di jelaskan bahaya yang
1
Apakah sarana P3K tersedia dan ada
3
ada dan dipahami ?
2
orang yang terlatih ?
1
Apakah Jalur dan tempat evakuasi
4 Apakah Para Pekerja sudah berpengalaman ?
3
jika kondisi darurat sudah diatur?
1
5 Apakah Perlatan kerja yang akan dipakai aman?
Apakah ada alat pemadam api?
4
Apakah kondisi Lingkungan sudah aman atau
1
Apakah IK Pekerja tsb sudah dimiliki,
6
perlu dilindungi?
5
dimengerti, dipahami?
Apakah cara-cara pengendalian bahaya sudah
1
Apakah lokasi berada diarea lalu
7
dibahas bersama?
6
llintas umum telah diamankan?
1
Apakah jarak buagan atau
8 Apakah sudah dipersiapkan Alat Pengaman Kerja
7
penumpukan material aman?
1
Apakah perlu perhatian terhadap hal9 Apakah sudah dipersiapkan Alat Pelindung Diri?
8
hal lain yang kurang dalam checklist?
Alat Alat Pelindunga Diri (APD) berikut yang diberi anda wajib dipakai :
Sepatu Boot

Helm

Sarung Tangan

Pompa Air

Penerangan Listrik

Panel Listrik

Tangga Kerja
Pompa Air
Pengesahan dan Penerimaan Ijin Kerja :

Penerangan Listrik

Panel Listrik

Ya

Tdk

Peralatan Kerja :
Tangga Kerja
Alat Pengaman Kerja :

Pelaksana
Nama Jelas

Tanda Tangan :

Petugas K3 / Ahli K3
Nama Jelas

Kontraktor / Mandor

Nama Jelas

Tanda Tangan :

Tanda Tangan :

Saya setuju dengan semua kondisi ijin kerja untuk melaksanakan pekerjaan
Nama Jelas

Tanda Tangan :

Kontrktor / Mandor
Tanggal

Waktu (Jam) :

Pedoman K3 Kontruksi

14

Lampiran -5
PERSYARATAN SIKLUS K3 KONTRUKSI
SWAKELOLA
1.

A. PERSIAPAN
PEKERJA :

2.

3.

Terampil
Belum Terampil

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Helm
Sepatu
Masker
Rompi

ALAT PENGAMAN KERJA


Barikade
Rambu-rambu
Lampu Rotary
Alat Penerangan
Bendera

Perlu Pelatihan

Safety Hardnes
Sarung Tangan

Spanduk
Sarung Tangan
Container
Rubbercone

4.

PERENCANAAN
a. Mempelajari dan memahami peraturan Ekternal dan Internal PT. Jasa Marga yang terkait K3.
b. Melakukan Identifikasi tempat kerja yang berada diarea padat lalu lintas yang berpotensi bahaya dan
kemungkinan dapat menimbulkan celaka dan sakit.
c. Zona aman sebagai pemisah antara pekerja, area kerja, material, alat kerja dan badan jalan.
d. Tanda Peringatan / Rambu, Larangan, Arah, Pembatas, Lampu Penerangan
e. Pengatur jalur pergerakan kendaraan yang aman.
f. Instalasi kabel, pipa, sarana umum, fasilitas umum yang sudah ada sebelumnya, aman.
g. Perijinan untuk bekerja.

5.

PELAKSANAAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

6.
7.
8.

Mematuhi Peraturan dan Perundangan.


Memasang rambu yang jelas dan mudah terbaca pada jarak 100 m sebelum memasuki lokasi tempat kerja
keluar/masuk kendaraan.
Peringatan bersifat himbauan : "Awas Hati-Hati Banyak Kendaraan Keluar/Masuk Proyek", "Kendaraan harap
pelan - pelan", Dsb.
Peringatan atau petunjuk terhadap kondisi jalan yang dilalui. "Awas Jalan Sempit", "Awas Jalan Licin", Awas
Tanah Longsor".
Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) dan Alat Pengaman Kerja ( APK ) yang disediakan.
Menjaga dan merawat lahan kerja selalu dalam keadaan bersih sebelum dan setelah jam kerja
Memperbaiki jalan yang rusak akibat digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan kembali seperti
keadaan semula, agar tidak menyebabkan celaka.

PENGAWASAN
Inspeksi Awal
PEMERIKSAAN
Internal
PERBAIKAN
Catatan

Inspeksi Proses

Inspeksi Akhir

Tanggal

Tanggung Jawab

Kami sebagai penyedia jasa memahami dan bersedia mematuhi dan melaksanakan ketentuan diatas dan bertanggung
jwawab atas biaya dan terjadinya hal-hal yang menyebabkan celaka atau sakit akibat kerja
Tempat / Tanggal /Tahun
Menyetujui
Penyedia Jasa
Pengguna Jasa
(.)

(.)

Pedoman K3 Kontruksi

15

Anda mungkin juga menyukai