PEKERJAAN PEMBANGUNAN
JALAN TOL JAKARTA – CIKAMPEK II ELEVATED RUAS
CIKUNIR S.D KARAWANG BARAT
(STA 9+500 S.D STA 47+500)
TERMASUK ON/OFF RAMP PADA SIMPANG SUSUN
CIKUNIR DAN KARAWANG BARAT
JASA KONSULTANSI
MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB II
DAFTAR ISTILAH
BAB III
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak yang dimiliki oleh Kontraktor/Pelaksana
Konstruksi dalam menjalankan siklus dan manajemen K3 Konstruksi sebagai
berikut:
1. Mempunyai hak memperoleh informasi dari PT Jasamarga Jalanlayang
Cikampek tentang Tingkat Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi
bahaya yang dapat terjadi.
2. Mempunyai hak mengajukan tanggapan atas Tingkat Risiko K3 Konstruksi yang
disampaikan termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi pada
saat penjelasan pelelangan.
3. Bertanggung jawab memastikan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam
harga penawaran pengadaan jasa konstruksi. Perhitungan biaya
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum tersebut sudah
merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan konstruksi, yang
diperhitungkan dalam Analisa Harga Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang
mengandung risiko K3.
4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT
Jasamarga Jalanlayang Cikampek tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan
pekerjaan.
5. Wajib menyerahkan kepada Panitia Pengadaan barang/jasa:
a. Foto copy Sertifikat Sistim Manajemen K3 (SMK3) bagi perusahaan yang
telah memilikinya.
b. Mengisi dan menyerahkan Pernyataan tertulis kesanggupan untuk
menjalankan siklus K3 (contoh Lampiran No.10).
c. Foto Copy Surat Keterangan atau Pernyataan Pelanggan bahwa calon
penyedia jasa pernah mempunyai pengalaman kerja dengan penyelesaian
K3 dengan “ZeroAccident” atau Tanpa kecelakaan. (jika ada)
6. Wajib membuat “pra RK3K” sebagai salah satu kelengkapan penawaran lelang
dalam proses pengadaan barang/jasa yang diikuti sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak Konsultan Pengawas dalam menjalankan
siklus dan Manajemen K3 Konstruksi sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi dari PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek tentang
Tingkat Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat
terjadi.
2. Mengajukan tanggapan atas Tingkat Risiko K3 Konstruksi yang disampaikan
termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi.
3. Memastikan biaya penyelenggaraan K3 (Alat Pelindung Diri dan Alat
Pengaman Kerja) Konstruksi dalam harga penawaran pengadaan jasa
konstruksi dan perhitungan biaya penyelenggaraan SMK3Konstruksi.
4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT
Jasamarga Jalanlayang Cikampek tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan
pekerjaan.
5. Wajib membuat “pra RK3K” Manajemen Kontruksi sebagai salah satu
kelengkapan Penawaran dan pada proses klarifikasi, wajib mempresentasikan
Pra RK3K kepada Panitia Pengadaan Barang/jasa dalam prosesklarifikasi.
6. Wajib menyusun tingkat risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
dibahas dalam rapat K3 Konstruksi.
7. Wajib melakukan presentasi RK3K yang telah disahkan pada rapat pertama pra
proyek bersama-sama dengan presentasi Kontraktor.
8. Wajib merencanakan dan melakukan inspeksi yang melibatkan peran inspeksi
Proyek/Pelaksana kontrak minimal setiap minggu.
9. Menyediakan informasi terbaru tentang kegiatan K3 di tempat kerja pada
kegiatan Konstruksi, dengan menggunakan/berpedoman pada Lampiran 12,
13 dan 14 berupa:
a. Daftar Simak Pra Aktifitas ProyekKonstruksi.
b. Daftar Simak Program K3 Konstruksi.
c. Daftar Simak Penilaian Akhir K3 Konstruksi.
10. Memastikan setiap Ijin Kerja yang berpotensi berbahaya yang diajukan oleh
Kontraktor, sudah dilampirkan Lembar IJIN KERJA dan Safety Analisis
(Lampiran 15).
11. Dalam keadaan memaksa yang berbahaya/darurat dapat menghentikan
kegiatan konstruksi, JIKA berpendapat bahwa telah timbul keadaan Darurat
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB V
PENUTUP
Pedoman K3 Proyek Konstruksi ini diberlakukan sesuai dengan tanggal ditetapkan oleh
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
RATING
No KRITERIA FREKUENSI KRITERIA KUALITATIF
SEBUTAN KODE NILAI
RATING
No KRITERIA DAMPAK KRITERIA PEMULIHAN
SEBUTAN KODE NILAI
No KRITERIA
Lampiran No.1.3
RATING
No KRITERIA DAMPAK KRITERIA PEMULIHAN
SEBUTAN KODE NILAI
AN KODE NILA
RATING
No KRITERIA DAMPAK KRITERIA PEMULIHAN
SEBUTAN KODE NILAI
LIHAN RATING
Lampiran No.1.6
Undangan Penawaran
Penawaran
Penjelasan Tingkat Resiko K3
Lamp.No.1,2,3 2 Rapat Penjelasan dan jika perlu Peninjauan Lapangan
(dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan) dan Pra Rencana RK3K
Siklus K3
Penyampaian Dokumen Penawaran dari Peserta Penyerahan Dokumen Pra
Lamp.No.11 4 Penawaran
Rencana RK3K
Evaluasi Penawaran :
* BERITA ACARA Evaluasi Penawarani Penyertaan Pra RK3 Kontrak
6 * Metoda Evaluasi Kualifikasi dimaksud. dari Peserta (Ada / Tidak Ada)
Lampiran V
Lamp.No.4
Pembuktian Kualifikasi terhadap Peserta Peringkat I, II Klarifikasi Dokumen Pra RK3
7 dan III. Kontrak dari Peserta (Cukup /
9 9. Penetapan Pemenang
Koreksi dan
Lamp.No.4 Pengesahan RK3K,
Penyusunan Dokumen Kontrak
yang menjadi bagan
dari Dokumen Kontrak
2. Dokumen Kontrak
DOKUMEN
4. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
KONTRAK
Lampiran No.2.4
ALAT KONTROL
Daftar Simak
Lamp.No.12 Rapat Pra Konstruksi Pre Aktivitas Konstruksi
Lamp.No.5
Lamp.No.13
Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan / Pembayaran
Daftar Simak
Lamp.No.14 Program K3 Konstruksi
Lamp.No.14 Daftar Simak
Lamp.No.2d Penilaian Kinerja / Final Evaluation Penilaian Akhir K3
Konstruksi
Nama Proyek :
........................................................
....................................................... (...............................................)
................../........................./..................
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
(..................................................)
Lampiran No.5
LEMBAR PENGESAHAN
RK3 KONTRAK
Tanggal : ..............................................................................
Alam at : ..............................................................................
...................,..............................2017
(...............................................) (...............................................)
Lampiran No.6
LAPORAN INSPEKSI
Lokasi Inspeksi : Tanggal Inspeksi :
Area kerja yang di inspeksi : Pelaksana Inspeksi :
Kontraktor..............................................
DI
Dengan hormat,
Dari hasil pemantauan dan evaluasi dari Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja kami
dengan memperhatikan :
Inspeksi Proses
................................
Dengan memberikan kesempatan kepada Penyedia Jasa untuk melakukan perbaikan dalam
waktu 1 (satu ) minggu, sejak Surat Peringatan Pertama ini. Apabila Surat Peringatan
Pertama ini tidak ditindak-lanjuti maka kami akan mengeluarkan Surat Peringatan Kedua
Tempat,
Tanggal :
Pejabat Pelaksana Kontrak PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
(...............................................)
Menyetujui
Penyedia Jasa :
(..................................................)
Lampiran No.8
KEPADA YTH :
Kontraktor
DI
Dengan hormat,
Inspeksi Proses
................................
Tempat,
Tanggal:
Pejabat Pelaksana Proyek PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
(...............................................)
Menyetujui
Penyedia Jasa:
(..................................................)
Lampiran No.9
KEPADA YTH :
Kontraktor..............................
DI
Dengan hormat,
Inspeksi Proses
................................
Tempat,
Tanggal :
Pejabat Pelaksana Kontrak PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
(...............................................)
Menyetujui
Penyedia Jasa:
(..................................................)
Lampiran No.11
Page 1 of 7
Lampiran No.11
Page 2 of 7
NAMA PENYEDIA JASA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
No. : ../SMK3
No. Revisi : 00
FORMAT PENILAIAN RESIKO / Risk Assessment - Form Autorisasi : Direktur
Tanggal Berlaku :
Uraian Kegiatan / Task Bahaya / HAZARD EFFECT X TINDAKAN PENCEGAHAN / PREVENTIVE Dilaksan Sisa
Description : Hazards PROBABILITY = RISK MEASURE akan Resiko /
Hazard HE P R 1. Mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan oleh / Residual
effect Reduce Probability Action by Risk
description 2. Mengurangi akibat bahaya / Reduce hazard
effect
2. __________________________ ____________________________________
Disahkan oleh *.
Catatan : * H = Resiko Tinggi * M = Resiko Sedang * L = Resiko Rendah
Bagian : Hal :
IDENTIFIKASI RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO ( HIRARC )
TINGKAT RESIKO TINGKAT RESIKO
TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
PENGENDALIAN KEPARAHAN KEMUNGKINA RESIKO
DAPAT
KEPARAHAN
KEMUNGKINA
RESIKO
DAPAT
NO KEGIATAN BAHAYA N DITOLERANSI PENGENDALIAN YG DISYARATKAN N DITOLERANSI
YANG ADA
(R) (L) ( RT ) ( Y/ N ) (R) (L) ( RT ) ( Y/ N )
1 Aktifitas Kantor Proyek & - Sakit Belum ada 3 3 9 N 1. Kebersihan Lingkungan harus dijaga
Barak Pekerja 2. Tersedia MCK yang terpisah dari kantor
kerja dan bersih serta memadai
3. Tersedianya kotak P3 K dan obat-obatan
4 Penerangan Cukup
5 Dipasang Rambu - rambu
" JAGALAH KEBERSIHAN "
- Kebakaran Belum ada 4 3 12 N 1. Dipasang Alat pemadam api ringan (APAR)
2. Pada lokasi yg rawan akan kebakaran di-
pasang rambu larangan ,
" Dilarang Merokok "
" Dilarang membuat api "
2 Kebersihan dan kerapihan -Tersandung, terkena benda Belum ada 3 3 9 N 1 Lokasi proyek harus bebas dari sisa
lokasi Proyek tajam, Pentalan Material & bongkaran atau puing puing material
( Housekeeping ) tergelincir 2 Dipasang Rambu - rambu
" JAGALAH KEBERSIHAN "
3 Disediakan kotak tempat sampah
4 Membuang sampah secara rutin
5 Material yang masih digunakan disusun
yang rapi dan dikelompokkan per bagian
3 Pemasangan Perancah -Terjatuh Belum ada 4 3 12 N 1 Pekerja memakai Safety Belt
Scaffolding 2 Dipasang Tangga
3 Dipasang Railling
4 Dipasang Safety net
5 Dipastikan kekuatannya
6 Diberi Identifikasi inspeksi perancah
4 Penyimpanan BBM Solar - Kebakaran Belum ada 5 4 20 N 1. Tempat - tempat penyimpanan BBM
harus tertutup Rapat
2. Dipasang Alat pemadam api ringan (APAR)
3. Dipasang Rambu - rambu
" DILARANG MEROKOK "
5 Keluar masuk kendaraan - Tabrakan sesama pengguna Belum ada 4 4 16 N 1. Ada petugas Jaga yang mengatur
Proyek jalan keluar masuk proyek keluar masuk kendaraan Proyek
2 Dipasang Rambu - rambu
" HATI - HATI KELUAR MASUK
KENDARAAN PROYEK "
6 Genset Listrik - Terkena arus Listrik Belum ada 5 4 20 N 1. Sambungan kabel tidak ada yang
terbuka
2. Pannel Listrik diberi penutup
3. Dipasang Alat pemadam api ringan (APAR)
IDENTIFIKASI RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO ( HIRARC )
TINGKAT RESIKO TINGKAT RESIKO
TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
PENGENDALIAN KEPARAHAN KEMUNGKINA RESIKO
DAPAT
KEPARAHAN
KEMUNGKINA
RESIKO
DAPAT
NO KEGIATAN BAHAYA N DITOLERANSI PENGENDALIAN YG DISYARATKAN N DITOLERANSI
YANG ADA
(R) (L) ( RT ) ( Y/ N ) (R) (L) ( RT ) ( Y/ N )
4. Dipasang Rambu - rambu
7 Pek. Struktur bekisting - Bekisting roboh Belum ada 4 2 8 N 1. Pemasangan Kelengkapan perkuatan
seperti : croos bracing, skor, ties, alas
dudukan perancah dll
2 Pengawasan inspeksi pemasangan
bekisting secara ketat sesuai ITP
- Pekerja terjatuh/terpeleset, Belum ada 4 4 16 N 1. Sekeliling bangunan dipasang pagar
kejatuhan benda dari atas, pengaman
terkena benda tajam/tumpul 2. Tenaga kerja harus memakai pelindung
kepala, sepatu & sarung tangan
3. Tenaga memakai safety belt
8 Pembesian - Pekerja terjatuh pada Belum ada 5 3 15 N 1. harus terpasang lantai untuk kerja
pemasangan pembesian ( Plat form )
kolom,dinding/pada ketinggian 2. Tenaga memakai safety belt , sarung tangan'
safety shoes dan helmet
- Terkena mesin bar cutter / Belum ada 5 3 15 N 1. Mesin harus diberi tutup pengaman
bar bander 2. Tenaga memakai safety belt , sarung tangan'
safety shoes dan helmet
9 Pengecoran beton - Pekerja terjatuh/terpeleset, Belum ada 3 3 9 N 1. Sekeliling bangunan dipasang pagar
kejatuhan benda dari atas pengaman / pembatas
terkena benda tajam, 2. Tenaga kerja harus memakai pelindung
tergencet kepala, sepatu & sarung tangan
- Pekerja terjatuh pada Belum ada 4 4 16 N 1. harus terpasang lantai untuk kerja
pemasangan pembesian ( Plat form ) serta pagar keliling
kolom,dinding/pada ketinggian 3. Dipasang rambu - rambu
" AWAS TERJATUH "
- Pekerja terperosok pada Belum ada 4 3 12 N 1. Jembatan pengecoran harus kokoh
jembatan pengecoran & memakai railing pengaman
10 Pekerjaan Galian - Orang dapat terperosok Belum ada 4 3 12 N 1 Di pasang Safety line
ke dalam galian 2 Dipasang rambu "Hati-hati ada Galian"
- Pekerja terkena/terbentur 3 Pekerja dilarang mendekat ke area
backhoe swing alat berat.
11 Pekerjaan Tack Coat / - Orang dapat tersiram aspal Belum ada 4 3 12 N 1 Pekerja memakai APD Helm & Sepatu
Prime Coat tack coat / prime coat 2 Area yang ditack coat / prime coat di
- Orang dapat terpeleset 4 3 12 N beri pengaman / safety line
3 Dipasang rambu " Sedang ada pekerjaan "
12 Pekerjaan Aspal Hot Mix - Orang dapat kesiram aspal Belum ada 4 3 12 N 1 Pekerja memakai APD Helm & Sepatu
hotmix 2 Area yang sedang diaspal di
IDENTIFIKASI RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO ( HIRARC )
TINGKAT RESIKO TINGKAT RESIKO
TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
PENGENDALIAN KEPARAHAN KEMUNGKINA RESIKO
DAPAT
KEPARAHAN
KEMUNGKINA
RESIKO
DAPAT
NO KEGIATAN BAHAYA N DITOLERANSI PENGENDALIAN YG DISYARATKAN N DITOLERANSI
YANG ADA
(R) (L) ( RT ) ( Y/ N ) (R) (L) ( RT ) ( Y/ N )
- Orang dapat terlindas Alat pe- 4 4 16 N beri pengaman / safety line
madat / Tandem Roller / PTR 3 Dipasang rambu " Sedang ada pekerjaan "
13 Pekerjaan Erection - Orang dapat terbentur Belum ada 5 3 15 N 1 Di pasang Safety line , dan ada tenaga
Girder Jembatan Girder jembatan khusus yg mengarahkan
- Seling putus , girder jatuh 5 4 20 N 2 Sebelum digunakan dipastikan seling
menimpa pekerja dibawah dicheck kondisi tidak berserat
- Pekerja terjepit girder pada 4 3 12 N 3 Selain pekerja yg berkepentingan dilarang
saat penempatan di area mendekati area erection
4 Pada saat penempatan girder tangan
tidak boleh posisi dibawah girder ,
dan bekerja dengan hati-hati dan saling
koordinasi dengan operator
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan : ( L ) Tingkat Resiko , Rt = R x L
1 = No/trival effect ( hampir tidak ada efeknya ) 1 = almost impossible ( hampir tidak mungkin ) Yang dapat ditoleransi = Rt < 6
2 = Minor injury ( injury kecil ) 2 = very unlikely ( kecil kemungkinannya ) Tindakan Mendesak = > 10
3 = Lost time injury ( injury menimbulkan waktu kerja hilang ) 3 = possible ( mungkin )
4 = Incapacity ( hampir fatal ) 4 = probable ( sangat mungkin )
5 = Fatality ( fatal ) 5 = certain ( pasti )
Lampiran No.14
DAFTAR SIMAK
PENILAIAN AKHIR K3 KONSTRUKSI
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
1 HOUSKEEPING
1.1 Apakah tempat dan lingkungan kerja terlihat selalu
bersih dan sehat?
1.2 Apakah Raw materal ditempatkan secara baik dan
memenuhi syarat keamanan?
1.3 Apakah bahan-bahan berbahaya dilengkapi MSDS?
Nilai terbaik 5 1 2 3 4 5
2 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
2.1 Apakah prosedur Inspeksi APD rutin dijalankan ?
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
6 12 18 24 30
D = Data
F = Foto
W= Wawancara
DAFTAR SIMAK
PROGRAM K3 KONSTRUKSI
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
1 SAFETY MEETING
1,1 Apakah Kontraktor secara periodik melaksanakan Safety
Meeting?
1,2 Apakah Safety Meeting tercatat dan terdokumentasikan?
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
5 SAFETY MEETING
LATIHAN KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
5.1 Apakah ada organisasi yang memadai untuk Keadaan
Darurat?
5.2 Apakah pekerja dapat berpartisipasi pada latihan dan
peragaan, menghadap keadaan darurat?
5.3 Apakah pekerja telah mengetahui dengan baik prosedur
penyelamatan dalam keadaan darurat?
5.4 Apakah pekerja mengetahui bagaimana mereka harus
memberikan laporan apabila terjadi keadaan daryrat?
5.5 Apakah hasil latihan dievaluasi dan disampaiakan kepada
pekerja?
6 KECELAKAAN, KEJADIAN DAN INVESTIGASI SERTA
PELAPORAN
61 Apakah kondisi nyaris (nearmiss) menjadi perhatian
manajemen dan dilaporkan?
6.2 Apakah semua kejadian /kecelakaan ditetapkan
penyebabnya dan dilakukan koreksi?
6.3 Apakah Insiden dan nearmis juga dilaporkan kepada
Pengguana Jasa?
6.4 Apakah Kontraktor mempunyai prosedur tertuls tentang
investgasi kecelakaan dan insiden?
6.5 Apakah laporon cukup memadai dan menyangkut hal-hal
sebagain berikut:
a. Keadaan parah/fatal?
b. Kecelakaan Peralatan/Kendaraan?
d. Kebakaran?
e. Nearmiss/nyaris?
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
7 SAFETY MEETING
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH
7.1 Apakah Bahan Beracun Berbahaya diberin tanda , dikelola
dan ada prosedurnya?
7.2 Apakah tersedia tempat khusus pembuangan yang aman?
D = Data
F = Foto
W= Wawancara
DAFTAR SIMAK
PRA AKTIVITAS PROYEK KONSTRUKSI
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
1 RENCANA KERJA
1.1 Apakah Program K3 kontraktor dinyatakan berupa
Prosedur Kerja yang selalu ditinjau ulang oleh kontraktor?
1.2 Apakah kontraktor sudah mereview peraturan/standar/
persyaratan K3 yang ada/ berlaku saat ini?
1.3 Apakah peralatan kontraktor yang akan digunakan
dinyatakan layak dan lulus inspeksi K3 ?
1.4 Apakah semua jenis pekerjaan yang berbahaya (kritis)
telah diidentifikasi dan dianalisis serta ditetapkan cara
pengendaliaannya?
1.5 Apakah telah dibuat prosedur kerja khusus (Job Safety
Analisis) untuk pekerjaan bahaya?
1.6 Apakah tersedia alat angkut dan angkat material yang
layak dan lulus Inspeksi K3 ?
1.7 Apakah tersedia Prosedur Kerja mobilisasi dan
demobilisasi peralatan ke lapangan /site ?
1.8 Apakah Kontraktor telah menempatkan personil yang
kompeten sebagai penanggung jawab K3 dan apakah yang
bersangkutan mempunyai wewenang yang memadai ?
1.9 Apakah Kontraktor mempunyai Daftar Program K3 dan
sarana yang memadai untuk memastikan bahwa program
tersebut akan dapat berjalan, minimal seperti dibawah ini
:a. Kompetensi K3 dan Pelatihan K3 yang memadai ?
d. Program Inspeksi K3 ?
j. lain-lain
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
2 RENCANA KERJA K3
POTENSI BAHAYA
2.1 Apakah Kontraktor menerapkan suatu sistem untuk
Identifikasi potensi bahaya K3 (misalnya Unsafe Act
dan/atau Unsafe Condition ) dan dapat dipastikan dapat di
implementasikan?
2.2 Apakah Kontraktor mempunyai sistem untuk mengontrol
bahaya dan dapat menanggulangi hal-hal berbagai
implementasinya, seperti dibawah ini ?
a. Houskeeping?
b. Pelindung Mesin?
c. Bahan-bahan Kimia ?
Bukti Hasil
KODE PERTANYAAN D/F/W Ya Tidak
Keterangan
5 RENCANA
ORIENTASIKERJA
LINGKUNGAN K3
5.1 Kondisi keadaan lingkungan kerja dimana pekerjaan akan
dilaksanakan?
a. Apakah jalan kerja menuju tempat pekerjaan cukup
baik dan memadai?
b. Apakah stagging area / daerah kerja cukup?
b. Radio sistem?
6 PROGRAM PELATIHAN K3
6.1 Apakah Kontraktor dapat memastikan bahwa ada
persyaratan bagi pekerja yang bekerja khusus harus
mempunyai kompetensi ketrampilan/ Keahlian ?
6.2 Apakah kontraktor dapat memastikan bahwa setiap
pekerja petugas K3, yang masih tkurang kompeten dalam
bidang K3 telah diprogramkan pelatihan K3?
6.3 Apakah materi pelatihan tersebut diatas telah ditujukan
untuk menambah kompetensi K3 yaitu :
a. Penanganan Bahan-bahan Berbahayadan MSDS?
c. House Keeping?
D = Data
F = Foto
W= Wawancara
IJIN KERJA
2. Jasa Konstruksi
Undang – Undang / Peraturan Tentang :
Peraturan Khusus Direktur Pekerjaan Umum Instalasi Mesin – mesin dan sarananya
Nomor 119966/Stw Tanggal 19 Agustus 1910 (Bijbl
No. 8600 Sebagai Telah Dirobah Dengan Surat
Keputusan Kepala Keselamatan Kerja No. S.
60/1/2 Tanggal 9 Maret 1929),
Undang-Undang 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
No. Per 01/MEN/1980, Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Kwalifikasi Juru Las Di Tempat Kerja
No: Per. 02/MEN/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Pesawat Angkat Dan Angkut
Indonesia No. : Per. 05/MEN/1985
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Pesawat Tenaga dan Mesin Produksi
Indonesia No. : Per. 04/MEN/1985
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Tempat
Menteri Pekerjaan Umum Nomor: Kep. Kegiatan Konstruksi
174/MEN/86 Nomor: 104/Kpts/1986
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. : Kwalifikasi Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
Per.01/MEN/1989,
1/6
Lampiran No.16
DAFTAR PERATURAN EKSTERNAL
3. Khusus Pekerjaan Jalan & Jembatan
Undang – Undang / Peraturan Tentang :
Undang-Undang No.38 Tahun 2004 Jalan
2/6
Lampiran No.16
DAFTAR PERATURAN EKSTERNAL
4. Bejana Tekan
Undang – Undang / Peraturan Tentang :
Undang-Undang Uap Tahun 1930 Uap
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor: 2 Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan Dan
Tahun 1970, Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja (di Perusahaan)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi (Lembaran
11 Tahun 1975, Negara No. 15 Tahun 1975)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Persyaratan Penunjukan Dan Wewenang Serta
Koperasi R.I No: Per-03/MEN/Tahun 1978 Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan Kerja
Dan Ahli Keselamatan Kerja
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Pemasangan Instalasi Di Tempat Kerja ( listrik, lif,
Dan Perawatan Tenaga Kerja No. Kpts – ketel/pesawat uap, gas, debu, penyalur petir, X-
40/DP/1978 Ray, pesawat tenaga, mesin, cairan air,
pemadam/pencegah kebakaran, pencegahan
pencemaran lingkungan bangunan konstruksi).
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Penunjukan Pegawai-Pegawai Pengawas Yang
Transmigrasi Nomor: Kep-33/MEN/Dp/79, Diberi Kewajiban Menjalankan Pengawasan
Keselamatan Dan Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan
Nomor: Per- 04/MEN/1980, Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan
03/MEN/98, Kecelakaan
6. Environmental
Undang – Undang / Peraturan Tentang :
3/6
Lampiran No.16
DAFTAR PERATURAN EKSTERNAL
Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3699)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
11/1975
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Tata Pengaturan Air
22/1982
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Pengendalian Pencemaran Air
20 Tahun 1990,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
27 Tahun 1999,
Peraturan Pemerintah PU Nomor 49/PRT/1997 Tata Cara dan persyaratan Ijin Penggunaan dan
atau Sumber – sumber Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Pengendalian Pencemaran Udara
41 Tahun 1999,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan
18/1999 Beracun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
85 Tahun 1999, Tahun 1999 Tentang Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan
19/1999 Laut
Surat – Edaran No. SE.01/MEN/1978, Nilai Ambang Batas (N.A.B) Untuk Iklim
Kerja Dan Nilai Ambang Batas (NAB) Untuk
Kebisingan Di Tempat Kerja
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Pengadaan Fasilitas Penampungan Limbah di
KM.215/HK.602/Phb.87 Pelabuhan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep - Pedoman Umum Bina Lingkungan Industri (BILIK),
1056/MEN/1988, Form Komunikasi Pembinaan Lingkungan
Surat Edaran No. Se. 11/MEN/1989 Pembuangan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (B3)
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.86 Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari kapal –
tahun 1990 kapal
PerMenkes Nomor 416/Menkes/Per/IX/90 Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air
Peraturan Menteri PU Nomor 49/PRT/1990 Tata Cara dan Persyaratan Izin Penggunaan dan
atau Sumber – sumber Air
Keputusan Presiden Nomor 65 tahun 1990 Pengesahan Internasional for the Safety of Life at
The Sea 1974
Keputusan Presiden No. 61/1993 Pengesahan Basel Convention of the Control of
Tranboandary Movements of Hazardous Wastes
and Their Disposal
Keputusan Presiden No. 55/1993 Tata Cara Pembebasan Lahan
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 75 Pedoman teknis Penyusunan Analisis Mengenai
tahun 1994 Dampak Lingkungan Kepelabuhan
KepKa Bapedal No. 68/Bapedal/05/1994 Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian Alat Pengelolaan,
Pengelolaan dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
Nomor : KEP-13/MENLH/3/1995
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Program Penilaian Kinerja Perusahaan / Kegiatan
Nomor : KEP-35A/MENLH/7/1995 Usaha Dalam Pengendalian Pencemaran Dari
Lingkup Kegiatan Prokasih (PROPER PROKASIH)
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
Nomor 289.K/008/MPE/1995 Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
untuk Kegiatan Pertambangan Umum, Minyak dan
Gas Bumi serta Listrik dan Pengembangan Energi
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
4/6
Lampiran No.16
DAFTAR PERATURAN EKSTERNAL
Nomor 388.K/008/MPE/1995 Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Untuk Kegiatan Pertambangan Bahan Galian
Golongan C
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
Nomor 390.K/008/MPE/1995 Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Untuk Kegiatan Pengambilan Air Bawah Tanah
Keputusan Dirjen Pertambangan Umum Nomor Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
514.K/20/DDJP /95 Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) Untuk Kegiatan Usaha
Pertambangan Umum yang Tidak Wajib AMDAL
Keputusan Dijen Geologi dan Sumberdaya Mineral Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
Nomor 048.K/10l/DDJG/1995 Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Untuk Rencana Kegiatan Pengambilan Air Bawah
Tanah
KepKa Bapedal No. 01/Bapedal/09/1995 Tata Cara Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3
KepKa Bapedal No. 02/Bapedal/09/1995 Dokumen Limbah B3
KepKa Bapedal No. 03/Bapedal/09/1995 Persyaratan Teknis dan Pengelolahan Limbah B3
7. Ketenagalistrikan
Undang – Undang / Peraturan Tentang :
Undang – Undang No. 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. : Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Per.02/MEN/Tahun 1989
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Instalasi Ketenagalistrikan
Nomor 01P/40/MPE/1990
Keputusan Dirjen Listrik dan Pengembangan Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan
Energi Nomor 78-12/008/600.2/1995 Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Untuk Ketenagalistrikan
5/6
Lampiran No.16
DAFTAR PERATURAN EKSTERNAL
6/6