LAPORAN PEDOMAN
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Pekerjaan :
LEMBAR PENGESAHAN
PT. Hegar Daya KSO Diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan
PT. Trideconst
1. Ketua : Farida Ery Murniasih, ST., MPSDA
NIP. 19840927 201012 2 003
:............................
2. Sekrertaris : Agus Heri Sutopo, ST., MT
NIP. 19650808 199109 1 001
:............................
Ir. FM. Roemiyanto, MT 3. Anggota : Dony Fabiyanto, ST
Ketua Tim NRP. C24041981092018001
:............................
Menyetujui,
PPK Perencanaan dan Program Satker BBWS Pemali Juana
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
ii
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan Laporan Pedoman Operasi dan Pemeiliharaan dari pekerjaan
“SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa” yang dilaksanakan
oleh PT. Hegar Daya KSO PT. Trideconst sesuai dengan No. Kontrak 05/PB.03-01-
Ao.6.4/PERPROG-BBWSPJ/KNT/2021 tanggal 7 Mei 2021. Laporan ini disusun untuk
memenuhi kelengkapan administrasi pekerjaan di atas, serta untuk menjelaskan metode,
pendekatan, dan rencana kerja yang dilakukan untuk pekerjaan tersebut di atas.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas kepercayaan yang diberikan.
Demikian atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
iii
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR ISI
iv
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Manfaat................................................................................................ 2-5
Manfaat................................................................................................ 2-8
v
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
vi
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
LAMPIRAN
vii
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR TABEL
Tabel 3-2 Hasil Simulasi Tampungan Embung Legon Lele ............................................ 3-2
Tabel 6-1 Contoh No Kode, Daftar Komponen dan Kegiatan untuk Analisa Biaya
O&P Embung................................................................................................... 6-3
viii
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR GAMBAR
ix
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1 BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di sisi lain kondisi daerah Jepara, merupakan daerah langganan banjir pada tiap musim
penghujan yang disebabkan peningkatan limpasan permukaan akibat tidak adanya
tampungan air permukaan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air dalam rangka upaya peningkatan layanan penyediaan air baku pada daerah
pedesaaan dan sekaligus konservasi sumber air, perlu dikembangkan pembangunan
tampungan air untuk pemenuhan kebutuhan air baku pedesaan salah satunya berupa
infrastruktur embung.
1-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
negatif atas pembangunan embung tersebut. Potensi positif berupa nilai manfaat yang
diperoleh berupa pemenuhan air irigasi, air baku, wisata, pengendalian banijr, dan lain-lain.
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini untuk menginvestigasi permasalahan mengenai
rencana pembangunan embung di Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa terutama
terkait teknis dan sosial ekonomi.
Sasaran
Lokasi Pekerjaan
Kepulauan
Karimunjawa
Kabupaten Jepara
1-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Ruang Lingkup
a. Mengidentifikasi potensi embung untuk air baku di kabupaten Jepara dan khusus di
Kepulauan Karimunjawa
b. Pencarian dan pengumpulan informasi dan data-data yang akan dijadikan bahan
analisis selanjutnya, (RTRW, Peta Administrasi, Peta RBI, peta topografi, peta
geologi regional, Peta Penggunaan Lahan, Peta DAS, Peta geologi teknik, foto udara,
Citra Satelit, data klimatologi, data hidrologi, data jaringan irigasi, air baku dan
pemanfaatan air lainnya, kehutanan, perkebunan, dll).
d. Melakukan visualisasi udara menggunakan wahana drone pada area embung terpilih
di Kabupaten Jepara dan di Kepulauan Karimunjawa.
f. Menyiapkan rencana dan melakukan pekerjaan investigasi geologi secara rinci yang
diperlukan untuk perencanaan embung dan bangunan pendukungnya sehingga dapat
digambarkan kondisi embung dan bangunan pendukungnya.
g. Melakukan Investigasi Geologi umum dan Geologi Lokal Tapak Embung sesuai
NSPM dan sistem volume total ditambahkan plotting penyusunan untuk 2 (dua)
lokasi rencana embung.
h. Menyiapkan rencana dan melakukan penyelidikan geologi dan geologi teknik serta
pengujian di laboratorium untuk bahan pondasi konstruksi bagi fasilitas konstruksi
dan khusus Kepulauan Karimunjawa harus mempertimbangkan kondisi pasang surut
dan pedoman desain waduk muara (estuary dam) dari berbagai referensi dalam
penyusunan desain.
1-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
i. Menentukan lokasi borrow area dan quarry area untuk bahan timbunan konstruksi
dalam kualitas dan kuantitias yang sesuai dengan NSPM sekaligus merencanakan
jalan akses menuju lokasi rencana embung.
j. Memperhitungkan metode dan biaya mobilisasi peralatan dan material yang akan
didatangkan ke lokasi rencana embung.
l. Melakukan review analisa hidrologi, yaitu menghitung debit andalan, debit banjir
rencana untuk berbagai kala ulang dan analisis sedimentasi serta neraca air,
berdasarkan data-data yang terbaru.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan pekerjaan adalah selama 210 (dua ratus sepuluh) hari
kalender yang dimulai tanggal 7 Mei 2021 dan berakhir pada 2 Desember 2021.
1-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Sumber Dana
Sumber dana kegiatan pekerjaan dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Tahun
Anggaran 2021 yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-
Juana, PPK Perencanaan dan Program.
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
Maksud dan tujuan dari penyusunan pedoman operasi dan pemeliharaan embung adalah
sebagai petunjuk dalam upaya untuk melaksanakan kegiatan operasi manajemen air dan
pemeliharaan Embung Bungu dan Embung Legon Lele di Kabupaten Jepara.
Penyusunan pedoman ini bersifat praktis dan informatif, agar dapat dengan mudah
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas di lapangan. Secara umum pedoman ini memuat
tuntunan tentang bagaiman cara mengoperasikan fasilitas Embung agar potensi air dan
fasilitas bangunan yang ada dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, disamping juga
melakukan upaya pemeliharaan terhadap fasilitas yang ada sehingga kinerja bangunan dapat
dipertahankan sesuai dengan usia ekonomis yang direncanakan.
1.3 Pendekatan Sistem Operasi Embung
Pendekatan studi sistem operasi ini menggunakan metode analisis keseimbangan air
dengan rumus kontinuitas masa aliran. Sistem operasi ini di buat agar pengeluaran air dari
embung dapat terkendali secara optimal sesuai dengan kebutuhan, sehingga pengeluarannya
tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.
Dalam operasi embung ini pola operasi (rule curve) ditinjau operasi untuk kondisi air
kering Q80% (probabilitas terpenuhi 80 %) dengan periode 10 harian selama satu tahun.
Beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam sistem operasi ini adalah:
• Volume efektif kolam embung
• Volume tampungan mati
• Volume tampungan total embung
• Elevasi muka air operasi minimum (Low Water Level, LWL)
• Elevasi muka air operasi penuh (High Water Level, HWL)
• Nilai debit inflow andalan
• Nilai debit kebutuhan untuk air baku
• Elevasi ambang pelimpah
• Elevasi muka air banjir (Flood Water Level, FWL).
1-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyusunan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan ini dibagi menjadi 7 bab, yang terdiri
dari:
▪ Bab I - Pendahuluan
▪ Bab IV - Persiapan OP
1-59
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2 BAB 2
DATA TEKNIS
Kecamatan Mayong dengan ketinggian antara 13 s.d 438 meter dari permukaan laut.
Jarak dari Kecamatan Mayong ke Ibukota Kabupaten 24,2 Km.
6 Pelang - - - √
7 Sengonbugel - - - √
8 Pelemkerep - - - √
9 Singorojo - - - √
10 Jebol - - - √
11 Buaran - - - √
12 Ngroto - - - √
13 Rajekwesi - - - √
14 Datar - - - √
15 Pule - - √ -
16 Bandung - - √ -
17 Bungu - - √ -
18 Pancur - - √ -
JUMLAH / Total - - 4 14
2-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Ketinggian
No. Desa
<500mdpl 500-700mdpl >700mdpl
JUMLAH / Total 18 - -
2-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Luas Wilayah
No. Desa
Hektar (Ha) Km2
2-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2019
(1) (2) (13)
1 Mayong Kidul 5.798
2 Mayong Lor 13.241
3 Tigajuru 2.946
4 Paren 2.053
5 Kuanyar 4.153
6 Pelang 5.786
7 Sengonbugel 5.156
8 Pelemkerep 6.053
9 Singorojo 6.792
10 Jebol 3.821
11 Buaran 6.674
12 Ngroto 4.503
13 Rajekwesi 5.151
14 Datar 3.168
15 Pule 2.418
16 Bandung 1.967
17 Bungu 2.848
18 Pancur 11.781
2-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Tubuh Embung
Bangunan Pelimpah
Bangunan Pengambilan
Manfaat
2-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Embung Legon Lele berada di Kecamatan Karimunjawa yang terletak sebelah barat
laut Ibukota Kabupaten Jepara, dengan batas-batas :
Kecamatan Karimunjawa dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 100 meter dari
permukaan laut. Jarak dari Kecamatan Mayong ke Ibukota Kabupaten 90 Km.
Topografi
No. Desa
Lembah/Daerah Lereng/Punggung
Pesisir/Tepi Laut Dataran
Aliran Sungai Bukit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Karimunjawa √ - - -
2 Kemujan √ - - -
3 Parang √ - - -
4 Nyamuk √ - - -
JUMLAH / Total 4 - - -
Ketinggian
No. Desa
<500mdpl 500-700mdpl >700mdpl
JUMLAH / Total 4 - -
2-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Luas Wilayah
No. Desa
Hektar (Ha) Km2
No. Desa
2019
(1) (2) (13)
1 Karimunjawa 4.946
2 Kemujan 3.070
3 Parang 1.171
4 Nyamuk 597
2-7
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Tubuh Embung
Bangunan Pelimpah
Bangunan Pengambilan
Manfaat
2-8
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3 BAB 3
PENGERTIAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
3.1 Umum
Penyediaan air baku disamping memiliki manfaat besar, juga menyimpan potensi
bahaya yang besar pula yang dapat mengancam masyarakat sekitar. Desain dan pelaksanaan
konstruksi harus mampu melahirkan konstruksi yang aman secara struktural, hidrolis serta
aman untuk dioperasikan. Walaupun desain dan konstruksi embung sudah sangat baik,
namun tetap memerlukan pemeliharaan terus menerus agar tetap berfungsi dan bermanfaat.
3-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Petunjuk Operasi
Petunjuk operasi harus memberikan informasi yang cukup dan jelas kepada petugas
yang bertanggung jawab dalam pengoperasian embung, agar pelaksanaan operasi dapat
berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Secara umum petunjuk operasi mencakup
hal-hal berikut :
a. Operasi Embung
Operasi harian rutin : agar operasi harian rutin berhasil dengan baik perlu dibuat
prosedur operasi harian rutin dengan mempertimbangkan ketersediaan air di embung,
kebutuhan air bagi semua pemanfaat baik jumlah maupun waktunya.
d. Keadaaan Darurat
Tanda bahaya dibunyikan oleh operator pada saat terjadi kondisi tidak normal atau
kondisi yang membahayakan. Tanda bahaya yang dibunyikan oleh operator harus
didengar dan dimengerti artinya oleh masyarakat di daerah bahaya dan sekitarnya.
Tindakan mencakup tindakan pencegahan sementara dan rincian sementara dan rincian
3-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
e. Pemeriksaaan Rutin
Pemeriksaan rutin oleh petugas operasi harus dilakuan secarat teratur dan
sebaiknya dengan selang waktu tidak lebih dari tiga bulan.
Agar segala jenis kebutuhan para pemakai air embung dapat terpenuhi menurut
kebutuhan masing-masing, maka dalam pengaturannya perlu mengacu pada pola
Operasional Embung yang penyusunannya didasarkan pada keseimbangan antara
ketersediaan air dengan berbagai jenis penggunaan air serta memperhatikan urutan prioritas
yang berlaku di daerah Embung yang bersangkutan.
Di dalam Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, telah ditetapkan
bahwa penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi
pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada merupakan prioritas utama penyediaan
sumberdaya air di atas semua kebutuhan.
Mengingat banyak pihak yang tertibat dalam penggunaan air Embung, maka dalam
penyusunan pola Operasional air pada Embung harus dilakukan musyawarah dengan
berbagai pihak yang terkait. Musyawarah ini biasanya dilaksanakan secara berkala, mal 2
kali dalam satu tahun yaitu menjelang musim hujan dan musim kemarau.
Data yang diperlukan dalam penyusunan pola Operasional air Embung diantaranya
adalah :
3-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Dua cara pengoperasian kantong lumpur sesuai dengan Pedoman Operasi Jaringan Air
Baku sebagai berikut :
1. Pengurasan Berkala
Pengurasan berkala pada saat terjadi pengendapan di kantong lumpur
kecepatan air akan bertambah dan proses pengendapan mulai berkurang pada saat
endapan mulai akan masuk ke dalam saluran. Untuk menanggulangi keadaan ini
kantong lumpur harus dikuras.
Operasi dilakukan dengan cara berikut :
a. Pintu saluran ditutup dengan demikian pengaliran di kantong lumpur
terhenti dan permukaan air berangsur-angsur naik sampai sama dengan
permukaan air di hilir saluran.
b. Sesudah itu bukaan pintu pengambilan diatur sedemikian agar debit yang
masuk sama dengan debit yang dibutuhkan untuk pengurasan (sekitar 0,5
– 1,0 debit rencana ruangan), kemudian pintu penguras diangkat
sepenuhnya.
c. Dengan urutan seperti itu permukaan air di kantong lumpur turun dan air
mulai masuk ke kantong lumpur sesuai dengan debit yang diperlukan
untuk pengurasan. Akibat kecepatan air endapan di dasar kantong lumpur
mulai terkuras. Setelah pengurasan selesai, pintu penguras ditutup,
permukaan air di kantong lumpur kemudian akan sama dengan
permukaan air di hulu saluran, selanjutnya pintu pengambilan dibuka
penuh dan setelah itu pintu saluran dibuka.
2. Pengurasan terus-menerus
Pada kantong lumpur endapan tidak dibiarkan mengendap melainkan dikuras
terus menerus melalui pintu penguras / skotbalk yang dipasang di ujung kantong
lumpur. Oleh karena itu debit air yang masuk melalui pintu pengambilan harus lebih
besar, sebanyak debit saluran (Qs) ditambah debit pengurasan (Qp) dari dasar. Akan
tetapi operasi semacam ini dilakukan hanya pada saat banjir ketika kandungan
endapan dalam air sungai cukup tinggi, sedangkan di musim kemarau dapat diadakan
3-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
pengurasan berkala. Agar di saat banjir air dan hilir bendung tidak masuk ke dalam
kantong lumpur melalui pintu penguras, dasar kantong lumpur harus lebih tinggi dan
muka air di hilir saluran atau pada saat muka air di hilir salurang lebih tinggi dan
dasar kantong lumpur, pintu penguras / skotbalk ditutup dan kalau perlu pengaliran
air ke saluran dihentikan.
Operasional pada musim hujan adalah operasional pengisian embung yang dilakukan
mulai awal turunnya hujan yaitu pada bulan Januari s/d April dan Oktober s/d Desember.
Pengisian dilakukan sampai kapasitas rencana kolam embung tercapai. Pengisian air ke
dalam kolam embung berasal dari air hujan langsung dan dari sungai.
a. Embung Bungu
- Ketersediaan air dari intensitas hujan dihitung 80% selama bulan Januari s/d
Desember dengan rata – rata curah hujan sebesar 94,5 mm/bln.
Operasional air embung pada musim kemarau bertujuan agar air yang ada dapat
termanfaatkan secara optimal sesuai dengan pola Operasional yang direncanakan.
3-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Embung Bungu
- Kebutuhan air baku 100 lt/org/hr untuk perkotaan (30% dari total Penduduk) dan
70 lt/org/hr untuk pedesaan (70% dari total penduduk).
- Periode pemberian air adalah dalam sebulan, diberikan pada bulan kering (Juni
s/d September).
- Evaporasi yang terjadi selama 1 tahun dengan rata – rata sebesar 1063 m3.
- Dari hasil perhitungan, embung ini mampu melayani 103.916 jiwa penduduk
untuk proyeksi tahun 2026.
- Periode pemberian air adalah dalam sebulan, diberikan pada bulan kering (Juni
s/d September).
- Evaporasi yang terjadi selama 1 tahun dengan rata – rata sebesar 608 m3.
- Dari hasil perhitungan, embung ini mampu melayani 4552 jiwa penduduk untuk
tahun proyeksi 2026.
3-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Sungai Sungai
Total Efektif Genangan Inflow Inflow
Bulan Mayong (mm) (m3) (m3) (m3) (m3) Total Efektif (m3) Mayong (m3) (m3) DR (lt/det/Ha) FK
(m3) (m3) (ha) (m3) (m3)
(m3/dt) (m3/dt)
- - -
Jan 1 106.300,67 - 1,98 0,44 573.712,34 2,64 0 1.063,01 - 29.808,00 106.300,67 105.621,80 542.841,34 1,76 2.276.818,19 - 2.819.659,53 - -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,47 611.663,20 2,64 785 1.063,01 - 29.808,00 106.300,67 105.621,80 580.007,55 2,78 3.606.594,43 - 4.186.601,97 - -
Feb 1 106.300,67 105.621,80 1,98 0,52 680.272,21 3,64 1.079 1.063,01 - 29.808,00 106.300,67 105.621,80 648.322,68 3,00 3.884.335,71 - 4.532.658,39 - -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,26 366.080,90 3,64 1.150 1.063,01 293.240,94 31.795,20 106.300,67 105.621,80 38.831,33 1,70 2.344.560,31 1.630.496,02 752.895,62 0,69 -
Mar 1 106.300,67 105.621,80 1,98 0,44 569.663,37 3,06 909 1.063,01 - 29.808,00 106.300,67 105.621,80 537.883,52 1,80 2.335.852,86 - 2.873.736,38 - -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,32 416.596,14 3,06 909 1.063,01 3.155,77 29.808,00 106.300,67 105.621,80 381.660,52 0,88 1.137.656,25 52.640,77 1.466.676,00 0,08 -
Apr 1 106.300,67 105.621,80 1,98 0,26 333.225,89 4,23 1.255 1.063,01 5.627,17 29.808,00 106.300,67 105.621,80 295.473,04 0,94 1.213.500,00 93.865,52 1.415.107,52 0,14 -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,16 220.654,76 4,23 1.338 1.063,01 35.119,83 31.795,20 106.300,67 105.621,80 151.338,40 0,94 1.294.400,00 585.826,20 859.912,20 0,83 -
Mei 1 106.300,67 105.621,80 1,98 0,12 150.985,20 3,84 1.138 1.063,01 70.004,74 29.808,00 106.300,67 105.621,80 48.971,75 0,94 1.213.500,00 1.167.733,75 94.738,00 1,76 -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,09 128.840,71 3,84 1.214 1.063,01 81.440,55 31.795,20 106.300,67 105.621,80 13.328,40 0,88 1.213.500,00 1.358.492,06 (131.663,66) 1,92 -
Jun 1 106.300,67 100.249,46 1,98 0,07 96.630,53 3,94 1.170 1.063,01 69.961,84 29.808,00 100.928,33 100.249,46 0 0,94 1.213.500,00 1.167.018,15 46.481,85 1,76 -
2 100.928,33 60.457,41 1,98 0,06 72.472,90 3,94 1.170 1.009,28 80.277,64 29.808,00 61.136,27 60.457,41 0 0,94 1.213.500,00 1.339.093,77 (125.593,77) 2,02 -
Jul 1 61.136,27 38.307,62 1,98 0,05 61.843,54 3,79 1.124 611,36 52.449,61 29.808,00 38.986,48 38.307,62 0 0,94 1.213.500,00 874.900,51 338.599,49 1,32 -
2 38.986,48 57.696,39 1,98 0,04 52.773,15 3,79 1.199 389,86 - 31.795,20 58.375,26 57.696,39 19.388,77 0,88 1.213.500,00 1.022.627,75 210.261,03 2,17 -
Agt 1 58.375,26 65.652,33 1,98 0,03 39.579,86 4,15 1.232 583,75 - 29.808,00 66.331,20 65.652,33 7.955,94 0,94 1.213.500,00 920.290,22 301.165,72 2,08 -
2 66.331,20 63.633,74 1,98 0,02 29.684,90 4,15 1.232 663,31 - 29.808,00 64.312,61 63.633,74 0 0,88 1.137.656,25 920.290,22 217.366,03 2,08 -
Sep 1 64.312,61 57.321,81 1,98 0,02 25.331,11 4,02 1.192 643,13 - 29.808,00 58.000,67 57.321,81 0 0,94 1.213.500,00 694.966,21 518.533,79 1,57 -
2 58.000,67 43.940,10 1,98 0,01 20.264,89 4,02 1.271 580,01 - 31.795,20 44.618,97 43.940,10 0 0,94 1.294.400,00 986.277,42 308.122,58 2,09 -
Okt 1 44.618,97 27.819,57 1,98 0,01 17.292,71 3,70 1.172 446,19 - 31.795,20 28.498,44 27.819,57 0 0,94 1.294.400,00 1.008.515,38 285.884,62 2,14 -
2 28.498,44 8.401,70 1,98 0,01 13.834,17 3,70 1.172 284,98 - 31.795,20 9.080,56 8.401,70 0 0,88 1.213.500,00 1.011.574,47 201.925,53 2,14 -
Nop 1 - 53.562,07 1,98 0,06 87.040,28 3,17 1.004 - - 31.795,20 54.240,94 53.562,07 54.240,94 0,94 1.294.400,00 304.453,66 1.044.187,28 0,65 -
2 54.240,94 40.175,76 1,98 0,01 19.955,44 3,17 1.004 542,41 - 31.795,20 40.854,63 40.175,76 0 0,94 1.294.400,00 1.649.769,55 (355.369,55) 0,70 -
Des 1 40.854,63 105.621,80 1,98 0,13 185.511,24 2,83 894 408,55 - 31.795,20 106.300,67 105.621,80 152.413,09 0,94 1.294.400,00 - 1.446.813,09 - -
2 106.300,67 105.621,80 1,98 0,30 410.311,54 2,83 894 1.063,01 - 31.795,20 106.300,67 105.621,80 376.558,93 0,88 1.213.500,00 - 1.590.058,93 - -
3-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Rencana Pemeliharaan
Agar pemeliharaan dapat mencapai sasaran, perlu prosedur pemeliharaan dan ini
disampaikan dalam Panduan OP. Prosedur dapat dimutakhirkan berdasarkan pengalaman
yang berjalan. Selain itu prosedur pemeliharaan O & P embung harus sesuai dengan
pedoman atau peraturan yang telah dibuat pemerintah.
Mencakup rincian rencana pemeliharaan yang harus dilakukan rutin atau dengan
selang waktu tertentu terhadap Embung dan Bangunan Pelengkap serta Peralatannya,
termasuk referensi pabrik yang memproduksi peralatan tersebut. tiga kegiatan pokok dalam
pemeliharaan adalah:
▪ Pemeliharaan berkala.
▪ Pekerjaan Perbaikan
▪ Sistem pemeliharaan/perbaikan
▪ Kebutuhan biaya
▪ Peralatan dan
Pemeliharan rutin adalah pemeliharaan secara swakelola yang dilakukan setiap hari
di semua bagian bangunan maupun bangunan pelengkap agar kondisi bangunan terjaga.
Pemeliharaan dapat dilakukan oleh petugas pengelola embung (personil yang ditunjuk
oleh pengurus pengelola embung) atau dengan tambahan tenaga terampil maupun tidak
terampil dengan menggunakan peralatan yang sederhana.
3-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
- Dilakukan hanya sampai pangkal batas, tidak sampai akar karena akar berfungsi
untuk mencegah longsoran.
- Untuk tanggul embung dan lereng tebing galian dilakukan max. 2 - 3 bulan
sekali.
- Alat yang digunakan berupa mesin potong rumput/ semak, parang dan sabit.
Sampah - sampah kecil seperti daun dan ranting pohon/plastik yang terbawa
angin yang masuk ke dalam embung yang jika terjadi dalam jumlah besar dapat
mengakibatkan pendangkalan embung. Selama embung beroperasi, sampah - sampah
tersebut akan selalu ada setiap hari. Karenanya pembersihan setiap hari harus dilakukan
agar tidak menyumbat aliran air dari embung.
Mekanisme Pembersihan :
3-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Bangunan - bangunan pelengkap pada embung ada yang sederhana sampai yang
banyak variasinya, misalnya bangunan pengambilan, Pagar keliling dan jalan akses.
Perawatan bangunan tersebut layaknya perawatan bangunan rumah tangga biasa.
Kebersihan dan kerapian diutamakan dalam kegiatan rutin ini.
Pagar pengaman ini dilengkapi dengan tiang pagar dengan jarak tertentu
untuk memperkokoh konstruksi pagar. Selain itu pagar pengaman dilengkapi
3-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dengan pintu masuk disertai dengan kunci/ gembok sehingga tidak semua orang
dapat masuk embung tanpa ijin.
Bangunan ini harus bisa difungsikan setiap saat dan hendaknya dapat
dilewati dengan mudah oleh pemanfaat air dan petugas Operasional dan
Pemeliharaan.
d) Tangga Inspeksi
Tangga tali digunakan untuk operasional dan pemeliharaan bangunan
pengambilan. Anak tangga terbuat dari bahan beton K.175. Dan setiap anak
tangga panjang 60 cm. Tangga tali tersebut diletakkan diantara bangunan
pengambilan dan outlet horisontal drain.
e) Pelampung
Pelampung digunakan untuk kondisi darurat, apabila terjadi orang
tenggelam bisa berpegangan pada pelampung yang ada. Sehingga dapat
mengurangi korban.
Pelampung ini diikatkan pada pagar BRC dengan seutas tali yang
dibentangkan selebar embung dengan jumlah tali 4 dan jumlah pelampung
sebanyak 8 buah.
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan dan perbaikan secara berkala adalah suatu usaha perbaikan terhadap
kondisi kerusakan kerusakan kecil pada bangunan, dapat dilaksanakan setiap waktu tanpa
menganggu jalannya ekspoloitasi dan diselesaikan dalarn waktu singkat dengan tenaga,
bahan dan alat yang tersedia di seksi seksi.
3-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Pekerjaan pekerjaan perbaikan yang dapat ditanggulangi setiap waktu dengan biaya
yang tersedia, akan tetapi tidak dapat diselesaikan dengan cepat dengan tenaga dan alat yang
tersedia, sebaiknya dilaksanakan secara borongan.
Hal-hal yang penting dari pemeliharaan dan perbaikan secara berkala ini adalah :
Adapun pengawasan dan pemeliharaan berkala yang antara lain meliputi kegiatan
kegiatan sebagai berikut :
Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan ini dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan. Dalam hal ini sangat
diperlukan antisipasi yang sigap dari pihak pengelola embung sehingga tidak sampai
terjadi bencana yang membahayakan atau mengancam jiwa maupun harta benda
masyarakat.
Rehabilitasi harus segera dilakukan jika terjadi rembesan yang signifikan yang
dapat merusak tanggul serta dapat mengakibatkan jebolnya tubuh embung itu sendiri.
Perbaikan dalam volume kecil dapat dilakukan dengan tenaga manusia, sedangkan dalam
volume besar diperlukan alat - alat besar.
Pekerjaan Perbaikan
Jika terjadi indikasi kerusakan maka segera dilakukan perbaikan dan hasil perbaikan
dicatat dan didokumentasikan dengan baik. Cara perbaikan tergantung kepada kondisi dan
jenis kerusakan dan disusun prioritas sebagai berikut:
3-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
▪ Kerusakan pada bangunan pelimpah, intake dan bangunan pelengkap lainnya, seperti
pintu air, stop log dan kerekan.
▪ Kerusakan pada daerah sabuk hijau,dan daerah pengaliran waduk.
Evaluasi Pemeliharaan
Semua bangunan harus diperiksa setiap waktu untuk mencapai sasaran berikut :
▪ Semua bangunan dan perlengkapannya dalam keadaan baik dan dapat melayani
sesuai dengan yang diharapkan.
▪ Mengetahui lebih dini penyebab kerusakan dan membuat perencanaan perbaikan
yang diperlukan.
▪ Menetapkan kerusakan yang terjadi dan membuat perkiraan perbaikan yang
diperlukan.
3-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3-7
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4 BAB 4
PERSIAPAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
(O&P)
- Perlengkapan meliputi kantor, rumah, sepeda motor, sepeda dayung dan lain -
lain yang menyangkut perlengkapan personil untuk memperlancar pelaksanaan
tugasnya.
4-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Mengingat tenaga personil terutama Pengamat dan Juru adalah personil yang
dialih tugaskan dari pelaksanaan lapangan, seperti mekanik, operator alat berat,
pengawas dan lain - lain, maka untuk kesatuan dan kesamaan bahasa dalam
melaksanakan tugas Operasi dan Pemeliharaan perlu adanya penyuluhan khusus
dibidang Operasi dan Pemeliharaan.
Proses ini merupakan "tes" terakhir bagi keterampilan personil Operasi dan
Pemeliharaan melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan.
Jika kumpulan dari ke 6 (enam) proses tersebut diatas dapat dilaksanakan secara
sistematis, maka diharapkan dapat terwujudnya keluaran berupa perangkat yang siap
melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan.
- Perlengkapan meliputi kantor, rumah, sepeda motor, sepeda dayung dan lain -
lain yang menyangkut perlengkapan personil untuk memperlancar pelaksanaan
tugasnya.
4-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Jika kumpulan dari ke 6 (enam) proses tersebut diatas dapat dilaksanakan secara
sistematis, maka diharapkan dapat terwujudnya keluaran berupa perangkat yang siap
melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan.
Pembagian dan pengaturan tugas dan wewenang dalam operasional dan pemeliharaan
harus dijabarkan dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi operasi dan
pemeliharaan diperlukan untuk pelaksanaan O&P yang baik. Struktur organisasi O&P
berfungsi untuk :
Berdasarkan struktur organisasi pada Balai Wilayah Sungai di tingkat wilayah, serta
berdasarkan kondisi lapangan maka diusulkan suatu Struktur Organisasi O&P sebagai
berikut :
4-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Gambar 4-1 Tipikal Organisasi Operasi dan Pemeliharaan Embung Bungu dan
Embung Legon Lele
Pembagian dan pengaturan tugas dan wewenang dalam operasional dan pemeliharaan
harus dijabarkan dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi operasi dan
pemeliharaan diperlukan untuk pelaksanaan O&P yang baik. Struktur organisasi O&P
berfungsi untuk :
▪ Personil tetap :
Melaksanakan kegiatan rutin operasi, pemeliharaan, pengamatan dan pemantauan
embung.
▪ Personil tidak tetap :
Pekerja lepas atau bergabung dengan kontraktor / sub kontraktor yang melaksanakan
pemeliharaan / perbaikan.
4-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Pengamat
▪ Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program OP embung berikut
perubahan pelaksanaan sesuai kebutuhan
▪ Pelaksanaan pemantauan dan pengamatan (dengan cara inspeksi),
termasuk interpretasi atau evaluasi awal.
▪ Pengarsipan, dokumentasi dan distribusi laporan hasil pemantauan,
pengamatan dan OP embung kepada instansi terkait
▪ Memberi masukan terhadap Enginer Supervisi mengenai komponen atau
bagian-bagian yang perlu pemeliharaan, perbaikan dan penggantian alat-
alat untuk biaya OP.
▪ Koordinasi kegiatan OP terhadap embung dibawah pengawasannya.
▪ Koordinasi mengenai pengamanan lingkungan embung.
4-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Personil tidak tetap terdiri dari sejumlah pekerja lepas yang setiap
diperlukan dapat ditugaskan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan
bendungan, perbaikan kecil atau besar dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan.
Persyaratan dan kualitas tergantung kepada jenis perbaikan dan pemeliharaan
yang dilakukan.
Pelatihan Personil
4-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4-7
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Monitoring Rutin
Tugas monitoring umum yang harus dilaksanakan adalah monitoring terhadap embung
dan bangunan fasilitasnya. Data pemantauan dan pengamatan embung, hendaknya diisikan
kedalam format pencatatan data yang sudah ditetapkan. Format pencatatan data tersebut
minimal mencakup data utama mengenai:
- Daerah Pengaliran Sungai dan hujan rata-rata tahunan pada daerah pengaliran sungai
langsung dan tidak langsung.
- Bangunan Pelimpah
- Pemantauan tampungan
- Pemantauan sedimentasi
Untuk memudahkan petugas OP, hasil pencatatan bisa dimasukkan ke Form pada
Blangko O-5, O-6, O-7, dan O-8.
4-8
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Efektifitas dan efisiensi kegiatan OP yang dilakukan serta kinerja / perilaku embung dapat
diketahui dengan pengamatan visual dan pemantauan alat/instrumen yang dipasang dalam
tubuh dan pondasi embung. Pengamatan dan pemantauan harus dilakukan secara berkala sesuai
jadwal yang ditetapkan dan dicatat pada format yang telah ditentukan.
Dokumen tersebut harus disimpan dan tersedia di lokasi embung untuk bahan
evaluasi/analisa pengelola embung dan harus didistribusikan juga kepada Dinas PU di daerah
dan dipusat serta selanjutnya didistribusikan ke Balai Sungai. Data sebaiknya disimpan dalam
disc atau computer dan semua data ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan inspeksi berkala
ke lokasi embung
1) Laporan Umum
Data pemantauan dan pengamatan embung dicatat dalam format yang telah
ditetapkan. Format mencakup hal-hal sebagai berikut:
▪ Elevasi muka air
▪ Bocoran, Penurunan yang terjadi dan Perbaikan yang pernah dilakukan
▪ Fungsi personil berhubungan dengan embung
▪ Sertifikasi dan Laporan
▪ Penghapusan, Penghentian sementara fungsi/ operasi embung dan
pengoperasian kembali
▪ Daerah Pengaliran Sungai (DPS) dan Hujan rata-rata tahunan pada DPS
langsung maupun tak langsung
▪ Embung
▪ Bangunan Pelimpah
▪ Bangunan Intake
▪ Pengukuran yang terkait dengan keamanan embung
▪ Kejadian Luar Biasa.
b. Catatan Pemantauan
▪ Elevasi muka air harian
▪ Curah hujan harian
4-9
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
▪ Rembesan/Bocoran
▪ Elevasi muka air tanah
▪ Deformasi vertical/horizontal
▪ Pemantauan instrument
Data sebaiknya diplot dalam grafik untuk mengetahui kualitas dan akurasi
data sehingga kalau terjadi penyimpangan yang cukup besar dapat merupakan
indikasi awal kejadian yang perlu diwaspadai/kejadian luar biasa.
c. Catatan Pengamatan
▪ Pengamatan harian/mingguan oleh staf OP
▪ Pengamatan bulanan/kwartalan oleh Pengamat dan staf OP
4-10
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
5 BAB 5
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
EMBUNG
5.1 Umum
Kegiatan Operasional dan kegiatan Pemeliharaan merupakan dua kegiatan yang sangat erat
hubungannya. Tujuan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan embung adalah kelestarian fungsi
embung, guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya untuk memenuhi hajat hidup masyarakat.
Embung merupakan sarana penyimpanan air yang dimanfaatkan untuk menyimpan dan
menampung air pada musim penghujan yang kemudian akan dimanfaatkan dan didistribusikan
pada saat musim kemarau. Pendistribusian air tampungan di embung ini akan disesuaikan
dengan macam kebutuhan yang direncanakan.
Kondisi air tampungan di embung tentunya akan selalu berubah-ubah sesuai dengan
keseimbangan yang terjadi antara outflow dan inflow. Untuk menjaga agar kondisi tampungan
selalu pada kondisi yang direncanakan, maka diperlukan pengendalian neraca air agar terjadi
suatu kondisi yang menyebabkan tampungan air di embung senantiasa sampai batas air yang
diperlukan.
5.2 Operasional
Maksud dari pola operasi disini adalah merupakan pola pendistribusian air yang pada
dasarnya dipengaruhi oleh komponen-komponen outflow maupun komponen-komponen
inflow.
Pola pendistribusian air, didasarkan pada hasil simulasi yang menggunakan kendala
sebesar 20 %, akan terdapat pola perilaku muka air selama setahun pada setiap periode. Perilaku
ini akan dapat diandalkan sebagai pola standar dengan peluang 80 %.
5-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Eksploitasi air embung pada saat musim kemarau harus dilakukan secara hati-hati
mengingat jumlah air yang bisa dimanfaatkan akan terbatas jumlahnya. Pada kondisi ini ada
beberapa kegiatan pengoperasian yang bisa dilakukan. Jika keadaan elevasi muka air embung
sesuai dengan yang direncanakan, maka kegiatan yang harus dilakukan diantaranya adalah :
- Pemantauan secara periodik harian mengenai elevasi muka air embung dan debit
pengeluarannya.
- Jika elevasi muka air lebih tinggi dari yang direncanakan maka pengoperasian air
dilakukan melalui bangunan pelimpah.
Embung Bungu dan Embung Legon Lele direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air
baku di Desa Bungu dan Desa Legon Lele.
5.2.3.2 Operasi Bangunan Utama (Embung)
Agar dapat dicapai suatu kondisi pemanfaatan yang optimum, maka dalam teknik
pengoperasian embung terutama pada saat musim kering hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
- Suplai air baku hanya dilakukan berdasar pada saat musim kering.
- Operasi pintu pengambilan (intake) untuk pembagian air pada periode ke-n harus
dilakukan dengan mengacu pada data fluktuasi muka air waduk pada periode ke-n-
i.
- Jika dalam suatu periode ternyata jumlah air yang tersedia tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan total, maka pembagian airnya harus dilakukan berdasarkan
tingkat kepentingannya (prioritas).
5-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Debit banjir dan aliran air yang masuk (inflow) ke embung ditentukan berdasarkan
hasil perhitungan dan perencanaan teknis sesuai analisis hidrologi, sedangkan kriteria banjir
ditetapkan berdasarkan nilai debit yang melimpas di atas bangunan pelimpah. Atau dengan
kata lain bahwa jumlah air yang tertampung pada zone di atas puncak pelimpah adalah
jumlah air banjir.
Periode banjir dan tidak banjir; periode banjir dinyatakan sebagai waktu yang
diperlukan untuk mencapai kondisi dari kondisi normal sampai kondisi banjir. Nilai ini
dapat ditentukan dengan cara memantau fluktuasi tinggi muka air waduk selama kondisi
banjir.
Pelepasan air pada kondisi banjir; pelepasan air pada kondisi banjir dilakukan secara
sesuai dengan kondisi elevasi air embung dengan pengaturan yang telah ditentukan. Setelah
elevasi air embung mencapai elevasi banjir/penuh maka pintu pemasukan ditutup, sehingga
kelebihan air dari saluran inflow terkendali.
5.2.3.3 Pelepasan Air Embung
Pelepasan air embung dilakukan pada waktu banjir dengan cara mengoperasikan pintu
pengambilan, dengan tujuan untuk menggelontor sedimen yang terakumulasi di muka bendung.
5.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan rutin yang diperlukan untuk memelihara bangunan
dan sistem yang ada pada suatu embung yang bertujuan untuk menjamin kelestarian
pemanfaatan sumber daya air dan fungsi embung berikut bangunan-bangunan pelengkap dan
prasarana pengairan lainnya, termasuk lingkungannya, sesuai dengan rencana umur
layanannya.
Dua kegiata pokok pemeliharaan adalah perawatan atau pemeliharaan rutin dan pekerjaan
perbaikan. Panduan O & P embung ini menjelaskan bahwa kedua kegiata tersebut direncanakan
denga baik mencakup sistem pemeliharaan/ perbaikan, kebutuha biaya, ketersediaan personil
dan kebutuhan peralatan. Hasil pelaksanaan pemeliharaan/pernbaikan selalu dievaluasi, dicatat
da didokumentasikan secara beruruta/ kronologis.
Pemeliharaan/ perbaikan beton dan pasangan batu harus dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi bangunan yang biasa diterapkan secara umum untuk jenis pekerjaan semacam ini.
5-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan di bawah pengawasan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman.
B. Metode dry pack. Metode ini terdiri dari penuangan campuran yang sangat kental ke
dalam tempat lapisan yang tipis. Dalam pelaksanaannya, metode ini tidak membutuhkan
peralatan khusus tetapi pekerjaan semen untuk penyelesaian akhir harus diteliti secara
cermat bila dikehendaki hasil yang memuaskan.
Jika ditemukan adanya retakan (crack) yang tejadi pada struktur bangunan, maka langkah
perbaikannya dapat dilakukan dengan cara perbaikan secara keseluruhan atau hanya ditutup
dengan tambalan. Penentuan cara perbaikan tersebut pada dasarnya tergantung pada keadaan
bangunan, sebab-sebab terjadinya retakan, lokasi serta tingkat retakannya.
Peralatan Hidromekanik
Peralatan hydromekanik yang ada adalah berupa pintu air tipe pintu sorong yang bekerja
secara manual dengan sistim kerja menggunakan gear pendorong blase. Pemeliharaan peralatan
ini dapat ditakukan dengan mengikuti program berikut ini:
a. Bulanan
i. Membersihkan operating gear headstock dari debu dari kotonan serta memberikan
minyak pelumas pada bagian headstock dan sekrup operasional.
ii. Membersihkan spindle support bearing dari debu dan kotoran serta bekas-bekas
pelumas yang lama, kemudian memberi pelumas yang baru.
b. 6 Bulanan
5-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Inspeksi dan mencoba operasi dari pintu dan mengoperasikan gear sebagai berikut:
i. Operasikan pintu sampai bukaan penuh
iii. Operasikan pintu kontrol sesuai dengan debit yang dikehendaki, bilamana dalam
hasilnya menyimpang atau terdapat kerusakan maka harus dilakukan pembuatan
laporan dan diadakan perbaikan sebagaimana diperlukan.
c. Melakukan inspeksi pintu, operating spindles, spindle support bearing dan operating
gear headstock bilamana ada tanda-tanda kerusakan atau korosi/karat, maka lakukan
perbaikan dan pengecatan dan lain sebaginya sesuai yang dipenlukan.
B. Perawatan Besar (pengecatan ulang); jika cat yang ada masih dalam keadaan baik,
misalkan tidak rapuh, retak atau tebal karena diulang-ulang, itu hanya perlu diampelas
dan membasuh permukaan sebelum pengecatan ulang dengan cat dasar dan lapisan
akhir (penyelesaian). Penggosokan hendaknya dilakukan secara baik untuk
memudahkan perletakan lapisan cat yang baru.
Indikator yang penlu diperhatikan untuk segera diambil tindakan perbaikan adalah
terjadinya pengelupasan atau ketidakstabilan konstruksi.
➢ Kebocoran/rembesan yang timbul di bagian hilir embung;
5-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
➢ Luas pengelupasan;
Tindakan yang harus diambil untuk mengantisipasi tenjadinya kerusakan yang lebih besar
dan berkepanjangan adalah memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan berusaha mencari
penyebab utama terjadinya kerusakan tersebut, untuk selanjutnya ditentukan jalan
pemecahannya.
Apabila terjadi kerusakan-kerusakan kecil pada tepian yang disebabkan oleh ombak, batu
pelindung lereng harus dikembalikan (diatur kembali) pada posisi semula oleh pekerja.
Pada saat siklus air di embung naik, perbaikan tidak mungkin dilaksanakan. Pelaksanaan
perbaikan harus dilakukan menunggu sampai daerah tersebut terbuka lagi (saat siklus air
embung turun).
5-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Lereng-lereng galian yang tidak ada penahan atau perlindungannya akan mudah
terkena erosi permukaan. Tiap pergeseran kecil dalam lereng galian harus diselidiki dan
diusahakan langkah-langkah perbaikannya.
Dalam kenyataannya, terjadinya pergeseran ini akan sangat sulit ditentukan secara
pasti. Namun demikian penggunaan instrumentasi ataupun pengamatan visual yang
dilakukan secara teratur, secara kualitatif akan dapat memberikan petunjuk terjadinya gejala
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan yang lebih
besar.Untuk tingkatan yang kecil, mungkin perbaikan perlu dilakukan dengan hanya
membangun kembali bagian-bagian yang rusak. Namun demikian usaha tersebut tidak perlu
harus dilakukan bila dianggap justru membahayakan kestabilan konstruksi secara
keseluruhan.
B. Pergeseran besar (mayor slips)
Dalam teori peringatan atau tanda-tanda dari perkembangan kerusakan berat pada
bagian-bagian penting dari sebuah embung diperoteh dari alat yang ditanam atau dipasang
dalam tanah dan permukaan tanah serta dari hasil pengamatan. Petunjuk dan tenaga ahli
harus diperoleh secepat mungkin apablla diperkirakan adanya pergeseran besar yang
potensial.
Apabila terjadi kerusakan berat, maka harus segera diambil langkah untuk mencegah
atau mengurangi kerusakan yang berkelanjutan. Material yang ada sebaiknya jangan
dipindah dari lokasi pengeseran, tetapi baru dipindah apabila tidak dapat dihindarkan.
Sebagai tindakan darurat, setiap air rembesan harus ditahan/dibendung. Kecepatan gerakan
dan pergeseran harus diamati dan tiap alat/instrument setempat harus dibaca dengan
frekuensi yang sama.
Sebagai tindakan lebih lanjut, petunjuk dan tenaga ahli harus diminta sebelum
melaksanakan perbaikan permanen. Yang perlu diingat bahwa pergeseran besar ini biasa
terjadi setelah adanya penurunan permukaan air (rappid drawdown) atau terjadinya gempa
bumi.
5-7
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Daerah-daerah yang lembek dan berlendut, rembes atau bermata air pada permukaan hilir
tubuh embung atau bagian hilir singkapan dan lapisan yang mudah dilewati air harus selalu
diamati. Catatan-catatan geologi dapat dipakai untuk mengetahul kemungkinan jalur rembesan.
Pembentukan rembesan harus diamati dan diukur, dan dianjurkan sebagai program monitoring
yang sangat penting.
Rembesan dan mata air tak begitu membahayakan dan kadang-kadang dapat tertutup
sendiri dengan lumpur atau terbentuk dengan sendirinya mata air jernih yang mengalir secara
normal. Namun demikian semua rembesan dan sumber air harus dilaporkan dan dipantau.
Apabila terjadi kekeruhan dalam air atau kecepatan alinan/debit air bertambah, maka minta
petunjuk secepatnya dari tenaga ahli untuk mengatasinya karena hal ini menunjukkan indikasi
terjadinya bahaya erosi bawah tanah (Piping).
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memotong saluran agar debit aliran bisa
bebas mengalir ke anak sungai terdekat dan mengurangi penggenangan. Apablla dipenlukan
agar dipasang saringan (Inverted Filter) pada titik keluar untuk menjaga bahaya piping.
Saringan tersebut harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan mudah hanyut/tergerus
oleh air permukaan maupun bentuk gangguan terhadap pembuangan.
Bila menurunkan permukaan embung diperbolehkan, maka lantai embungdan lereng hulu
tubuh embung harus diadakan penyelidikan yang berkaitan dengan lubang (Sinkholes) atau
singkapan-singkapan pada lapisan bagian hulu yang mungkin menjadi jalan (titik) masuk bagi
rembesan.
Perawatan embung terdini dan pemeriksaan rutin oleh operator, membuang semua benda-
benda atau kotoran-kotoran terapung yang mungkin dapat mencapai lubang terowongan. Untuk
membuang reruntuhan/kotoran yang terapung diperlukan perahu.
Pada waktu mengerjakan pembersihan harus pula diperhatikan adanya tanaman liar dan
perkembangannya.
- Pemakaian air oleh para penduduk hendaknya tidak mengambil air secara langsung
dari kolam embung, hal ini untuk menghindari pemborosan air.
5-8
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
- Hewan ternak dilarang minum langsung pada kolam embung, hal ini guna mencegah
terjadinya keruskan tanggul yang disebabkan oleh hewan. Pembuatan pagar BRC di
sekeliling kolam embung sangat diperlukan.
Bangunan Pengambilan
Bangunan pengambilan berfungsi sebagai bangunan penyadap dan pengatur, yaitu untuk
mengatur besamya debit air yang disadap dari embung untuk air baku.
- Pengambilan harus disesuaikan dengan kapasitas saluran dan kebutuhan yang ada.
- Pengecekan terhadap bangunan pengambilan harus dilakukan setelah terjadi hujan
deras atau gempa. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan terjadinya kerusakan
akibat hujan deras atau gempa tersebut.
- Fungsi bangunan pengambilan yang sangat penting sebagai bangunan penyadap dan
pengontrol aliran yang keluar dari embung. Oleh karenanya pemeliharaan yang baik
dan tepat sangat diperlukan untuk menjaga fungsi bangunan secara optimal.
Dinding Penahan
Pada sisi embung direncanakan dinding pengaman. Dinding tersebut berfungsi untuk
perkuatan lereng dan juga sebagai counter weiht. Dinding tersebut terbuat dari beton bertulang.
Pada dinding pengamanan sering terjadi kerusakan pada lerengnya, terutama pada
dinding pengaman dan bahan tanah. Kerusakan - kerusakan yang mungkin terjadi dan cara
mengatasinya diuraikan di bawah ini.
5-9
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Sarana Penunjang
Selain itu yang tidak kalah penting adalah akses jalan. Sarana jalan merupakan alat untuk
melakukan inspeksi dan mobilisasi personil maupun peralatan dari dan ke tempat yang akan
dituju.
Jalan merupakan sarana yang penting, karena jalan berfungsi sebagai penghubung antara
tempat yang satu dan yang lain dalam pelaksanaan kegiatan operasional sebagai sarana
transportasi penduduk.
Jalan yang terdapat di tepi embung umumnya kecil dan hanya dilalui oleh petani pemakai
air atau petugas Operasi dan Pemeliharaan. Oleh karena itu kerusakan yang kecil pun harus
segera ditangani dan diperbaiki untuk menjaga keamanan pengguna jalan. Pemeliharaan
merupakan suatu usaha untuk merawat, menjaga dan melestarikan sehingga Embung akan tetap
dapat memberikan "daya layan" yang optimal kepada masyarakat. Sebagai penerima manfaat
dari proyek pembangunan embung.
Pasangan batu biasanya hanya membutuhkan perawatan kecil, tetapi semua permukaan
harus diinspeksi setahun dua kali, jika memungkinkan. Pasangan batu yang biasanya terendam
5-10
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
air harus selalu dipeniksa apabila setelah dilakukan pengurasan/pengeringan. Pasangan batu
akan terpengaruh oleh terjunan air atau erosi dan rongga (cavitation) oleh arus air yang cepat,
sehingga pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh petugas yang berpengalaman dalam struktur khusus. Jangka waktu
pemeriksaan biasanya tidak sama dengan bangunan pasangan batu yang ada di bangunan
pelimpah. Gejala kerusakan retak lubang atau erosi harus dilaponkan dan diperbaiki secepatnya.
Saringan pasir halus berfungsi sebagai alat penyaring air dari embung & embung yang
diambil melalui sumur. Susunan saringan pasir halus sesuai dengan standard (sesuai gambar
desain). Pemeriksaan dan penggantian lapisan saringan pasir halus dilakukan oleh Petugas
setiap (2) dua tahun sekali sesuai dengan jadwal pengeringan embung & embung.
5-11
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6 BAB 6
ANGGARAN BIAYA OPERASI DAN
PEMELIHARAAN (O&P)
6.1 Umum
Kegagalan atau keruntuhan suatu embung tidak saja akan menimbulkan bencana di
hilir embung tetapi menimbulkan kerugian besar atas hilangnya investasi biaya embung
tersebut. Kegagalan embung seringkali terjadi akibat tidak memadainya pelaksanaan OP.
Pelaksanaan kegiatan OP tidak sewajarnya yang mengakibatkan embung cepat rusak dan
tidak berfungsi.
Dalam rangka menghindari kejadian tersebut di atas, operasi embung harus mengikuti
prosedur dan standar operasional serta pelaksanaan pemeliharaan yang layak/
berkesinambungan.
Untuk itu harus dilakukan/ diadakan biaya OP yang layak, terprogram dan sesuai
dengan kebutuhannya guna melaksanakan kegiatan operasional embung dalam tujuan untuk
melayani kebutuhan air susuai dengan fungsinya dan mencapai usia guna bangunan sesuai
yang direncanakan.
Besar biaya OP tergantung kepada ukuran embung, kondisi dan umur embung/
bangunan pelengkap dan prasarana lainnya.
6-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Rencana biaya tahunan dapat dilakukan dengan membuat daftar atau inventarisasi
komponen-komponen pokok yang perlu mendapat pemeliharaan, perbaikan secara rutin
termasuk jenis dan metode pemeliharaan/perbaikan yang akan dilakukan. Tiap kegiatan
diberi nomor kode tertentu yang berlaku kontinyu dan konsisten terhadap kegiatan yang
sama selama OP berlangsung sedangkan jenis biaya terbagi dalam biaya langsung, tak
langsung dan tak terduga.
1) Biaya Langsung
▪ Biaya pemeliharaan rutin embung, bangunan pelengkap dan prasarana
▪ Biaya OP Peralatan
▪ Biaya pemantauan instrumentasi) dan pengamatan (inspeksi visual) termasuk
pembacaan dan pemeliharaan instrumentasi.
▪ Biaya gaji/upah karyawan dan pengawasan.
▪ Biaya penggantian peralatan dan bahan
▪ Biaya rehabilitasi
▪ Biaya Pelatihan Personil OP
6-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Tabel 6-1 Contoh No Kode, Daftar Komponen dan Kegiatan untuk Analisa Biaya
O&P Embung
NO KOMPONEN UTAMA NO SUB - KOMPONEN/KEGIATAN
KODE
01 Embung 011. Pemeliharaan rutin.
012. Drainase Embung.
013. Siaran pasangan batu-kali.
014. Longsoran / penurunan
015. Dinding penahan gelombang
016. Jalan puncak embung
017. Perbaikan Rip-rap, Batu kosong.
018. Penanggulan Bencana (gempa,banjir,dll)
019 . Kerusakan Lain-lain
02 Jalan masuk Embung 020. Pemeliharaan Jalan Masuk
022. Jalan Masuk Baru.
03 Bangunan Pengeluaran 031. Pemeliharaan rutin.
032. Memperbaharui ( Refurbishment ).
033. Penutup Bocoran.
034. Penyelidikan
04 Pipa Pengeluaran dan Katup 041. Pemeliharaan Rutin
042. Memperbarui ( Refurbishment ).
043. Bangunan Baru ( New ).
044. Penyelidikan lanjutan.
045. Katup Otomatis
05 Pelimpah / Spillway 051. Study banjir.
052. Pemeliharaan Rutin
053. Pembaharuan
6-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
7 BAB 7
PENUTUP
Demikian Laporan Pedoman O&P dari pekerjaan “SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan
Kepulauan Karimunjawa” telah kami susun. Segala ketentuan yang tercantum dalam KAK akan
kami laksanakan dengan sebaik mungkin dengan harapan pekerjaan ini dapat dikerjakan dengan
baik dan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat atas kepercayaan yang diberikan serta Direksi dan Pengawas
Pekerjaan yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Demikian Laporan Pedoman
O&P ini kami sampaikan, kami berharap mendapatkan koreksi dan masukan untuk
kesempurnaan laporan ini.
7-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
LAMPIRAN
7-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR SIMAK
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN DAN PERBAIKAN
Obyek Tindakan yang mungkin diperlukan
i. Embung dan bangunan pelimpah
dari beton.
a. Gerusan kecil {lapis muka Memakai pasta beton khusus, beton
bangunan pelimpah, kolam serat baja, shortcreate dsb.
olakan, blok peredam energi
(baffle blocks)}
b. Retakan kecil. Injeksi dengan adukan encer yang tidak
menyusut (non-shrink grout injection),
injeksi epoxy dalam kondisi terlindung
atau dalam kondisi perubahan.
Pembersihan, pembuangan.
c. Bahan rombakan (debris) di Pembilasan dan pembersihan.
apron bangunan pelimpah,
serambi (galleries)
d. Timbunan (endapan) lumpur Pembersihan.
pada :
− Drainase permukaan (surface
drain)
− Drainase bawah tanah.
e. Penampilan pada umumnya. Bersih dan rapi.
f. Pipa ventilasi dan pengeluaran. Bebas dari gangguan.
7-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
7-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
7-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
7-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Muka hulu (upstream face) Permukaan tanah Pola dan posisi kejadian
seperti retak, longsor, lubang
ambles, erosi, penurunan dan
lain-lain
Retak, keliling sambungan
Plat beton
Erosi, gerakan sambungan
Lapisan muka bitumen Gerakan, pelapukan, erosi,
Batuan lapis lindung (beton longsoran karena muka air
wiremesh M10) yang tinggi
7-1
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Tanggul saluran dan dasar saluran Erosi, gerusan dan pengaruh endapan
sedimen, pengaruh semak belukar terhadap
debit air dan tinggi air di bagian hilir
Daerah sekitar waduk Erosi garis tepi air dan longsoran potensial
7-2
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
B. Mercu bendung/Embung
7-3
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Fasilitas umum
Air permukaan
Tumbuh-tumbuhan
Lalu lintas
7-4
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Aliran kecil pada Katup pengatur tidak terbuka Tidak mampu merendahkan
pengeluaran bawah penuh pipa pengeluaran tertutup elevasi air waduk pada
(botton outlet) lumpur tingkat wajar
Tidak ada aliran pada Katup pengatur tertutup Tidak mampu merendahkan
pengeluaran bawah muka air embung pada
Pipa pengeluaran tertutup lumpur
tingkat wajar.
Saringan pada pemasukan
Kebocoran
tersumbat
Erosi internal
Pipa saluran pengeluaran rusak
Erosi urugan
7-5
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Bangunan pengeluaran
7-6
LAPORAN PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Erosi pada pemasukan air Aliran masuk besar pada Ketidakstabilan pada tebing
embung muka air embung rendah
7-7