LAPORAN
SPESIFIKASI TEKNIK
Pekerjaan :
LEMBAR PENGESAHAN
PT. Hegar Daya KSO Diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan
PT. Trideconst
1. Ketua : Farida Ery Murniasih, ST., MPSDA
NIP. 19840927 201012 2 003
:............................
2. Sekrertaris : Agus Heri Sutopo, ST., MT
NIP. 19650808 199109 1 001
:............................
Ir. FM. Roemiyanto, MT 3. Anggota : Dony Fabiyanto, ST
Ketua Tim NRP. C24041981092018001
:............................
Menyetujui,
PPK Perencanaan dan Program Satker BBWS Pemali Juana
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
ii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan Laporan Spesifikasi Teknik dari pekerjaan “SI/DD Embung
Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa” yang dilaksanakan oleh PT. Hegar
Daya KSO PT. Trideconst sesuai dengan No. Kontrak 05/PB.03-01-Ao.6.4/PERPROG-
BBWSPJ/KNT/2021 tanggal 7 Mei 2021. Laporan ini disusun untuk memenuhi kelengkapan
administrasi pekerjaan di atas, serta untuk menjelaskan metode, pendekatan, dan rencana
kerja yang dilakukan untuk pekerjaan tersebut di atas serta hasil masukan dari para
stakeholder terkait saat acara Diskusi Laporan Spesifikasi Teknik.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas kepercayaan yang diberikan.
Demikian atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
iii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR ISI
iv
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
v
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
SU - 8.1. UMUM............................................................................................... 40
SU - 8.2. LOKASI/LAPANGAN ...................................................................... 40
SU - 8.3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI .............................................. 41
SU - 8.3.1. Ruang Lingkup ............................................................................ 41
SU - 8.3.2. Pengukuran Dan Pembayaran Mobilisasi Dan
Demobilisasi ........................................................................... 41
SU - 8.4. KANTOR LAPANGAN, GUDANG, BENGKEL, BARAK
TENAGA KERJA DAN LAIN-LAIN. ............................................. 42
SU - 8.5. JALAN MASUK SEMENTARA ...................................................... 43
SU - 8.5.1. Ruang Lingkup....................................................................... 43
SU - 8.5.2. Pengukuran Dan Pembayaran ................................................ 44
SU - 8.6. JEMBATAN SEMENTARA ............................................................. 44
SU - 8.7. PENGATURAN LALU-LINTAS SEMENTARA ............................ 44
SU - 8.8. PENGAWASAN/PEGATURAN LALU-LINTAS JALAN RAYA
YANG SEARAH ............................................................................... 45
SU - 8.9. PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN .................................. 45
SU - 8.10. PENGELAKAN DAN PENGENDALIAN AIR ............................... 46
SU - 8.11. PEMBUANGAN SAMPAH YANG MENGAPUNG ...................... 46
SU - 8.12. TEST LABORATORIUM DAN PEKERJAAN EKSPLORASI ...... 47
PASAL SU – 9 KESELAMATAN DAN KESEHATAN ...................................... 47
SU - 9.1. UMUM............................................................................................... 47
SU - 9.2. TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN &
KEAMANAN .................................................................................... 48
SU - 9.3. KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN LAPANGAN .................. 48
SU - 9.4. PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN .................................. 48
SU - 9.5. PENCEGAHAN KEBAKARAN ...................................................... 48
PASAL SU – 10 PEMBONGKARAN (DEMOLITION) ...................................... 49
SU - 10.1. PEMBUKAAN .................................................................................. 49
SU - 10.2. PEMBONGKARAN DARI BANGUNAN YANG ADA ................. 49
SU - 10.2.1. Umum ................................................................................................ 49
SU - 10.2.2. Pengukuran Dan Pembayaran ............................................................ 50
SU - 10.3. RELOKASI DARI UTILITAS PELAYANAN UMUM ................... 50
SU - 10.3.1. Ruang Lingkup....................................................................... 50
SU - 10.3.2. Pengukuran Dan Pembayaran ............................................................ 50
PASAL SU – 11 PEMELIHARAAN SEMUA JALAN ......................................... 50
SU - 11.1. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ......................................... 50
PASAL SU – 12 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ................................... 51
SU - 12.1. UMUM............................................................................................... 51
SU - 12.2. SATUAN PEKERJAAN ................................................................... 51
SPESIFIKASI TEKNIS .......................................................................................... 80
PASAL ST – 1 PEKERJAAN-PEKERJAAN PENDAHULUAN ......................... 80
vi
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
vii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
viii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ix
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
x
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
xi
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
xii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
xiii
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR TABEL
xiv
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR GAMBAR
xv
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1 BAB 1
PENDAHULUAN
Di sisi lain kondisi daerah Jepara, merupakan daerah langganan banjir pada tiap musim
penghujan yang disebabkan peningkatan limpasan permukaan akibat tidak adanya
tampungan air permukaan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air dalam rangka upaya peningkatan layanan penyediaan air baku pada daerah
pedesaaan dan sekaligus konservasi sumber air, perlu dikembangkan pembangunan
tampungan air untuk pemenuhan kebutuhan air baku pedesaan salah satunya berupa
infrastruktur embung.
1
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini untuk menginvestigasi permasalahan mengenai
rencana pembangunan embung di Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa terutama
terkait teknis dan sosial ekonomi.
Sasaran
Lokasi Pekerjaan
Kepulauan
Karimunjawa
Kabupaten Jepara
2
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Ruang Lingkup
a. Mengidentifikasi potensi embung untuk air baku di kabupaten Jepara dan khusus di
Kepulauan Karimunjawa
b. Pencarian dan pengumpulan informasi dan data-data yang akan dijadikan bahan analisis
selanjutnya, (RTRW, Peta Administrasi, Peta RBI, peta topografi, peta geologi regional,
Peta Penggunaan Lahan, Peta DAS, Peta geologi teknik, foto udara, Citra Satelit, data
klimatologi, data hidrologi, data jaringan irigasi, air baku dan pemanfaatan air lainnya,
kehutanan, perkebunan, dll).
c. Menyusun daftar prioritas lokasi as embung berdasarkan kondisi topografi dan geologi
lokasi baik di Kabupaten Jepara daratan atau Kepulauan Karimunjawa (sehingga ada 2
lokasi embung terpilih yang masing-masing mewakili Kabupaten Jepara (daratan) dan
Kepulauan Karimunjawa.
d. Melakukan visualisasi udara menggunakan wahana drone pada area embung terpilih di
Kabupaten Jepara dan di Kepulauan Karimunjawa.
f. Menyiapkan rencana dan melakukan pekerjaan investigasi geologi secara rinci yang
diperlukan untuk perencanaan embung dan bangunan pendukungnya sehingga dapat
digambarkan kondisi embung dan bangunan pendukungnya.
g. Melakukan Investigasi Geologi umum dan Geologi Lokal Tapak Embung sesuai NSPM
dan sistem volume total ditambahkan plotting penyusunan untuk 2 (dua) lokasi rencana
embung.
h. Menyiapkan rencana dan melakukan penyelidikan geologi dan geologi teknik serta
pengujian di laboratorium untuk bahan pondasi konstruksi bagi fasilitas konstruksi dan
khusus Kepulauan Karimunjawa harus mempertimbangkan kondisi pasang surut dan
pedoman desain waduk muara (estuary dam) dari berbagai referensi dalam penyusunan
desain.
3
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
i. Menentukan lokasi borrow area dan quarry area untuk bahan timbunan konstruksi
dalam kualitas dan kuantitias yang sesuai dengan NSPM sekaligus merencanakan jalan
akses menuju lokasi rencana embung.
j. Memperhitungkan metode dan biaya mobilisasi peralatan dan material yang akan
didatangkan ke lokasi rencana embung.
l. Melakukan review analisa hidrologi, yaitu menghitung debit andalan, debit banjir
rencana untuk berbagai kala ulang dan analisis sedimentasi serta neraca air, berdasarkan
data-data yang terbaru.
Uraian kegiatan yang harus dilaksanakan mengacu pada peraturan NSPM/SNI yang
berlaku, dan tidak terbatas pada :
a. Pengumpulan data-data sekunder terdahulu (Peta Administrasi, Peta RBI, peta topografi,
peta geologi regional, Peta Penggunaan Lahan, Peta DAS, Peta geologi teknik, foto
udara, Citra Satelit, data klimatologi, data hidrologi, data jaringan irigasi, air baku dan
pemanfaatan air lainnya, kehutanan, perkebunan, dll).
4
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Penyusunan daftar prioritas lokasi as embung secara skoring berdasarkan hasil kajian
data sekunder terdahulu dan masukan rekomendasi dari stakeholder/masyarakat terkait.
Selanjutnya dipilih satu lokasi terpilih berdasarkan skor tertinggi dengan tetap
memperhatikan kondisi aspek sosial dan ekonomi yang ada masing-maisng di Kabupaten
Jepara dan Kepulauan Karimunjawa.
c. Segala hal tersebut di atas harus diasistensikan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan dari Direksi.
5
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
7
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
8
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Waktu pelaksanaan kegiatan pekerjaan adalah selama 210 (dua ratus sepuluh) hari
kalender yang dimulai tanggal 7 Mei 2021 dan berakhir pada 2 Desember 2021.
Sumber dana kegiatan pekerjaan dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Tahun
Anggaran 2021 yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-
Juana, PPK Perencanaan dan Program.
9
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2 BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Berdasarkan hasil Laporan Spesifikasi Teknik dan didukung Surat Bupati Jepara
Nomor 523.5/3400 Perihal Persetujuan Pembangunan Embung Bungu dan Embung Legon
Lele Tanggal 23 September 2021 lokasi embung terpilih yaitu Embung Bungu berada di
Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara dan Embung Legon Lele berada di
Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
Kecamatan Mayong dengan ketinggian antara 13 s.d 438 meter dari permukaan laut.
Jarak dari Kecamatan Mayong ke Ibukota Kabupaten 24,2 Km.
10
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Topografi
No. Desa
Lembah/Daerah Lereng/Punggung
Pesisir/Tepi Laut Dataran
Aliran Sungai Bukit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mayong Kidul - - - √
2 Mayong Lor - - - √
3 Tigajuru - - - √
4 Paren - - - √
5 Kuanyar - - - √
6 Pelang - - - √
7 Sengonbugel - - - √
8 Pelemkerep - - - √
9 Singorojo - - - √
10 Jebol - - - √
11 Buaran - - - √
12 Ngroto - - - √
13 Rajekwesi - - - √
14 Datar - - - √
15 Pule - - √ -
16 Bandung - - √ -
17 Bungu - - √ -
18 Pancur - - √ -
JUMLAH / Total - - 4 14
11
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Ketinggian
No. Desa
<500mdpl 500-700mdpl >700mdpl
JUMLAH / Total 18 - -
12
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Luas Wilayah
No. Desa
Hektar (Ha) Km2
13
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2019
(1) (2) (13)
1 Mayong Kidul 5.798
2 Mayong Lor 13.241
3 Tigajuru 2.946
4 Paren 2.053
5 Kuanyar 4.153
6 Pelang 5.786
7 Sengonbugel 5.156
8 Pelemkerep 6.053
9 Singorojo 6.792
10 Jebol 3.821
11 Buaran 6.674
12 Ngroto 4.503
13 Rajekwesi 5.151
14 Datar 3.168
15 Pule 2.418
16 Bandung 1.967
17 Bungu 2.848
18 Pancur 11.781
14
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Kecamatan Karimunjawa terletak sebelah barat laut Ibukota Kabupaten Jepara, dengan
batas-batas :
Kecamatan Karimunjawa dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 100 meter dari
permukaan laut. Jarak dari Kecamatan Mayong ke Ibukota Kabupaten 90 Km.
Topografi
No. Desa
Lembah/Daerah Lereng/Punggung
Pesisir/Tepi Laut Dataran
Aliran Sungai Bukit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Karimunjawa √ - - -
2 Kemujan √ - - -
3 Parang √ - - -
4 Nyamuk √ - - -
JUMLAH / Total 4 - - -
Ketinggian
No. Desa
<500mdpl 500-700mdpl >700mdpl
JUMLAH / Total 4 - -
15
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Luas Wilayah
No. Desa
Hektar (Ha) Km2
No. Desa
2019
(1) (2) (13)
1 Karimunjawa 4.946
2 Kemujan 3.070
3 Parang 1.171
4 Nyamuk 597
16
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3 BAB 3
SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIK
17
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
SPESIFIKASI UMUM
PASAL SU – 1
DESKRIPSI DAN LINGKUP PEKERJAAN
Nomor SPMK :
Pemberi Pekerjaan : Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Pemali Juana,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum
1) Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan kecuali ditunjukkan lain oleh Direksi
adalah : pembuatan, pemeliharaan dan pengoperasian base camp, pengukuran survei
dan investigasi, penandatanganan bahan-bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pembuatan sarana penunjang untuk pekerjaan permanen seperti pembuatan dan
18
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
perawatan jalan kerja. Semua kegiatan yang tersebut diatas harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lain yang
digunakan untuk pelaksanaan menjadi tugas Penyedia Jasa. Semua ongkos bongkar muat,
restribusi, asuransi dan ongkos-ongkos lain yang berkaitan dengan ini menjadi beban
Penyedia Jasa dan sudah diperhitungkan dalam analisa biaya.
Kecuali ditentukan lain dalam kontrak pekerjaan, Penyedia Jasa harus mengusahakan
sendiri jalan masuk/jalan kerja ke tempat pekerjaan, dengan perhatian khususnya
mengenai batas muatan jalan dan jembatan untuk pengangkutan maupun data-data yang
diperlukan. Biaya perbaikan/pemeliharaan ditanggung oleh Penyedia Jasa.
19
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan permanen ini secara komplit dan betul
sebagaimana disebutkan dalam Kontrak.
Peta topografi adalah gambar yang menunjukkan elevasi muka tanah di atas elevasi
muka air sebagai datum.
Data pengukuran arus setempat yang nantinya menjadi pengukuran debit sesaat pada
masing-masing lokasi, untuk kalibrasi perhitungan hidrologi.
Data kualitas air di lokasi pekerjaan diambil beberapa sampel air yang nantinya akan
diuji kualitas airnya di laboratorium dengan parameter yang sesuai dengan peraturan terkait
untuk air baku.
20
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Gambar rencana dibuat berdasarkan hasil perencanaan sesuai dengan keadaan di lokasi
pekerjaan. Gambar rencana dan spesifikasi teknis merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi.
PASAL SU – 2
KONDISI WILAYAH PEKERJAAN
Lokasi embung terpilih yaitu Embung Bungu berada di Desa Bungu, Kecamatan
Mayong, Kabupaten Jepara dan Embung Legon Lele berada di Desa Karimunjawa,
Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
21
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Daftar lokasi pekerjaan dan peta lokasi pekerjaan disajikan pada hal berikut :
PASAL SU – 3
GAMBAR – GAMBAR
SU – 3.2.1. Umum
3) Setelah gambar-gambar tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi, maka gambar-
gambar tersebut merupakan bagian dari kontrak.
1) Penyedia Jasa akan membuat semua gambar-gambar yang akan digunakan untuk
pelaksanaan (Shop Drawing) disiapkan dalam kertas ukuran A1 dan harus selesai paling
22
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
lama 1 (satu) bulan. Gambar-gambar itu harus berdasarkan gambar yang terdapat pada
volume 4 dan harus menunjukkan detail-detail yang cukup untuk tujuan pelaksanaan.
3) Demikian pula gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat dengan
cara yang sama, didasarkan pada gambar-gambar dalam volume 4 (yang menampakkan
secara umum atau bentuk typical), yang disesuaikan dengan hasil pengukuran situasi
lapangan.
5) Penyedia Jasa harus yakin bahwa gambar-gambar tersebut berisi detail-detail yang
cukup dan semua elevasi permukaan tanah asli yang digambarkan adalah elevasi-elevasi
yang telah disetujui oleh Direksi.
Gambar-gambar kerja akan disiapkan oleh Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasa
sketsa dimensi, tipe material dan lain-lain dari item-item khusus sesuai dengan Gambar dan
spesifikasinya Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.
1) Dalam waktu 30 hari setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa akan
menyerahkan pada Direksi 3 (tiga) set gambar-gambar untuk diperiksa dan disetujui,
23
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut di atas pada saat pembuatan
atau sesudah item tersebut beroperasi. Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-
gambar revisi yang menunjukkan perubahan itu kepada Direksi untuk diperiksa dan
disetujui secara tertulis.
2) Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan ke lokasi
yang dilakukan oleh wakil Direksi dan jika bukan gambar yang mutakhir. Penyedia Jasa
harus memperbarui (memutakhirkan) gambar-gambar tersebut dalam waktu 6 (enam)
hari kerja.
24
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Gambar-gambar Purna Laksana harus dibuat pada kertas yang dapat direproduksi dan
berkualitas baik, sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas dan dapat dibaca.
Seperangkat gambar purna laksana yang telah jadi harus diserahkan kepada Direksi
untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu 30 hari setelah pekerjaan-pekerjaan itu
diselesaikan.
a. 1 (satu) set asli pada ketas transparan berkualitas baik (80 gr), ukuran A1:
b. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3:
c. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-1:
Gambar-gambar selain yang disebutkan di atas yang umumnya diperlukan antara lain:
metode pelaksanaan, diagram skematis, bagian-bagian untuk beberapa macam jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan lain-lain, harus diserahkan kepada Direksi untuk
diperiksa dan atau disetujui, dalam waktu 60 hari sebelum kegiatan yang terkait dimulai.
1) Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyiapkan Gambar dan mengajukan gambar
tersebut kepada Direksi sedini mungkin untuk menghindari Penundaan pekerjaan
lapangan, karena tidak tersedianya gambar-gambar yang telah diperiksa dan
disetujui/disahkan oleh Direksi.
25
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Untuk barang yang harus dibuat di luar lapangan dan diangkut ke lapangan harus
diserahkan lebih awal dari pada batas minimum 60 (enam puluh) hari yang disebutkan
di atas, untuk memberikan waktu yang cukup untuk pemeriksaan, persetujuan
pembuatan, pengiriman dan penerimaan di lapangan 4 (empat) set cetakan yang jelas
terbaca.
4) Untuk tiap gambar harus diserahkan kepada Direksi dengan format lembar pengiriman
standar yang disetujui oleh Direksi.
5) Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan oleh
Penyedia Jasa. Direksi akan mengembalikan satu salinan yang ditandai dan
ditandatangani serta komentar-komentar yang tergantung pada gambar tersebut masih
harus diperbaiki atau disetujui.
6) Setelah menerima gambar yang sudah disetujui. Penyedia Jasa berhak untuk memulai
pekerjaan yang tercakup dalam setiap gambar, mentaati setiap koreksi jika ditunjukkan
pada gambar oleh Direksi dan, harus menyerahkan terlebih dahulu. Dengan lembar
lembar penyerahan, 4 (empat) cetakan untuk setiap gambar yang sudah dikoreksi, bila
ada kepada Direksi.
7) Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus disimpan di kantor lapangan
Penyedia Jasa dengan urutan sesuai dan dalam sistem pengarsipan gambar yang
terkontrol dengan baik.
8) Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa
akan membuat koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada gambar tepat pada
waktunya dan akan menyerahkan kembali gambar tersebut kepada Direksi dengan cara
yang sama menjadi gambar yang baru dalam 4 salinan. Bila gambar-gambar yang
dikembalikan telah diserahkan kembali untuk disetujui, Direksi akan berusaha dengan
keras untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau persetujuannya terhadap gambar itu
dalam waktu 15 hari kerja, namun hal ini tergantung pada jumlah dan tingkat kesulitan
koreksi revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini akan berlanjut sampai gambar-gambar
akhirnya disetujui.
9) Direksi berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan meminta Penyedia Jasa untuk
membuat perubahan-perubahan yang diperlukan pada gambar pelaksanaan/ gambar
kerja untuk disesuaikan dengan syarat-syarat dan maksud dari spesifikasi tanpa biaya
tambahan.
26
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Seluruh biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari sub
bagian ini akan termasuk dalam biaya umun harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”).
PASAL SU – 4
STANDARISASI DAN SPESIFIKASI
Setiap perubahan material dan/atau pekerjaan yang menyimpang dari spesifikasi ini
harus dengan persetujuan tertulis dari Perencana dan diketahui Pengawas.
1) Semua bahan/material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan harus
menurut standar dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia, yaitu SNI atau
setaraf dengan standar dan spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan serta disetujui di
negara, dimana peralatan tersebut dibuat. Material dan peralatan tersebut harus
merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar dan spesifikasi, paling tidak
27
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
bertanggal tiga puluh (30) hari sebelum tanggal pembukaan penawaran, termasuk
perubahan dan atau tambahan.
2) Dalam hal ini apabila terjadi ketidaksesuaian persyaratan antara spesifikasi yang
tersedia, standar ataupun kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi yang akan berlaku.
Referensi atau standar dan spesifikasi atas bahan/material dan peralatan dari suatu
pabrik tertentu harus diikuti dengan kata-kata “or equivalent / atau ekivalen”. Penyedia
Jasa boleh mengusulkan ekivalen dari standar, spesifikasi, material atau ekivalen yang
harus menurut ketentuan yang berkaitan dengan yang dicantumkan secara terperinci.
3) Bila Penyedia Jasa mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen
bahan/material dan peralatan, maka Penyedia Jasa harus mencatat perubahan standar
dan spesifikasi yang lengkap, informasi serta data atas bahan/material dan peralatan
untuk memperoleh persetujuan Direksi. Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya,
kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal tersebut, atau pengaduan dari setiap ekivalen
material dan peralatan sebelum memperoleh persetujuan Direksi, akan merupakan
resiko Penyedia Jasa.
4) Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan
bahan/material atau peralatan, seperti the American Society for Testing and Materials,
referensi tersebut harus disebutkan dengan singkatan dari standar atau spesifikasi, yang
disertai dengan surat tersendiri dan atau uraian, seperti ASTM : C 76.
Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dan kepanjangannya
dari standar dan atau spesifikasi internasional, yang berkaitan dengan Dokumen-dokumen
Kontrak dan termasuk singkatan dari standar dan spesifikasi beserta alamat-alamatnya,
dimana salinan-salinan dari standar dan spesifikasi tersebut dapat diperoleh.
28
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Biaya untuk menyerahkan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan berdasar
SNI atau ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan,
termasuk biaya atas sesuatu data tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta
oleh Direksi, harus termasuk dalam harga penawaran dalam daftar kuantitas barang yang
dapat diterapkan dalam pekerjaan.
Catatan :
Standar Internasional diatas dapat digunakan sebagai referensi namun diutamakan
SNI dulu, kalau tidak ada baru memakai equivalent standard.
29
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
PASAL SU – 5
PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN
1) Dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat Penunjukan. Penyedia Jasa
diharuskan mengajukan kepada Direksi jadwal waktu pelaksanaan untuk seluruh
Pekerjaan dan pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan berdasar Kontrak dengan
memakai metode lintasan kritis (CPM) atau yang disetujui Direksi, bersama dengan
disket dan sistem perangkat lunaknya.
2) Jaringan kerja CPM harus menunjukkan usulan urutan pelaksanaan dan hubungan yang
sesuai antara kegiatan-kegiatan dalam jaringan kerja dan harus memasukkan
kelonggaran waktu dan sumber-sumber untuk melengkapi pekerjaan.
3) Bersama dengan jaringan kerja CPM, Penyedia Jasa akan mengajukan lembar data
secara rinci untuk tiap-tiap kegiatan dalam jaringan kerja atau batasan yang berisi data
berikut:
a. Nama kegiatan:
b. Jangka waktu kegiatan .Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dan daftar dan semua
kelonggaran waktu dan jangka waktu yang dapat dipakai, antara lain:
➢ Pengukuran, pematokan;
➢ Persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
➢ Persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
➢ Pengapalan bahan-bahan;
➢ Pemasangan item-item khusus;
➢ Kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi cuaca yang buruk;
➢ Libur keagamaan;
➢ Beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
c. Sumber-sumber yang dipekerjakan termasuk :
➢ Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga ahli atau
pengawas apa saja, pengawas tenaga asing dan sebagainya:
➢ Sarana-sarana dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas dan jumlah.
30
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga keseluruhan pekerjaan
akan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dalam appendik I pada penawaran.
Sesudah disetujui oleh Direksi, jadwal waktu pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya
harus digunakan sebagai acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan
perubahan, kecuali ada perpanjangan waktu yang diperbolehkan berdasarkan kontrak. Program
yang disetujui harus menjadi dasar acuan untuk membandingkan kemajuan yang dicapai
terhadap yang direncanakan. Juga akan digunakan untuk mengetahui apakah suatu pekerjaan
telah selesai tepat pada waktunya.
5) Program Pelaksanaan yang disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan semua kegiatan
diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk membuat dasar acuan untuk
penyiapan laporan kemajuan seperti dijelaskan dalam pasal 5.3. Spesifikasi Umum.
6) Bila menurut Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program Pelaksanaan yang
disetujui, Direksi mempunyai hak meminta Penyedia Jasa untuk menambah sumber-sumber
atau waktu kerjanya sesuai dengan pasal 46 dari Syarat Umum Kontrak. Untuk selanjutnya, atas
permintaan Direksi. Penyedia Jasa akan membuat jadwal yang telah diperbaiki/disesuaikan
dengan maksud untuk mengejar ketinggalan terhadap program pelaksanaan yang telah disetujui,
yang harus secara terus menerus dijadikan dasar monitoring kemajuan pekerjaan dan syarat
untuk penentuan penyesuaian penambahan atau pengurangan.
7) Semua biaya yang dikeluarjan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi dengan kebutuhan pada
Pasal ini akan dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan. Penyedia Jasa harus menyiapkan laporan rinci
dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi, yang menunjukkan Staf Pengawas dan jumlah
pekerja dari berbagai klas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di lapangan
selama pergantian, bahan-bahan, peralatan dan sarana oleh Direksi. Pada setiap akhir
minggu. Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 copy laporan mingguan berdasarkan atas
laporan harian yang diterangkan di atas kepada Direksi.
2) Sebelum hari kesatu tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 copy laporan
perkiraan kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati oleh Direksi
secara rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan sebelumnya. Laporan tersebut
harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal berikut:
31
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir laporan
bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan) dalam jaringan
kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai program kerja yang telah disetujui;
b. Jumlah waktu yang tersisa untuk menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dan untuk
setiap kegiatan jaringan kerja.
3) Pada kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar yang menunjukkan:
a. Prosentase rencana yang akan diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
b. Prosentase aktual yang diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
c. Jangka waktu yang sisa untuk menyelesaikan kegiatan atau sub-kegiatan;
d. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk metode perbaikan yang
di usulkan.
4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 1 (satu) bulan berikutnya dengan
prakiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
5) Daftar tenaga kerja dan posisi yang digunakan selama periode pelaporan.
7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak dibatasi
untuk:
a. Total volume pekerjaan galian yang diselesaikan;
b. Total volume pekerjaan berbagai klasifikasi timbunan yang diselesaikan;
c. Total volume pekerjaan berbagai kelas mutu beton yang diselesaikan;
d. Total volume pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan;
e. Total jumlah bangunan-bangunan yang diselesaikan/termasuk prosentasi bagian
jembatan dan gorong-gorong yang diselesaikan.
9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang diajukan
tetapi belum dibayarkan.
32
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan dan
solusi yang diusulkan Penyedia Jasa.
11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau pernyataan
tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama periode pelaporan.
13) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan sub-pasal ini
harus termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
1) Penyedia Jasa akan menyerahkan 5 (lima) copy jadwal mingguan dalam format yang
disetujui oleh Direksi pada akhir setiap minggu untuk minggu berikutnya. Jadwal
tersebut berisi, tetapi tidak dibatasi, item-item berikut :
• Pekerjaan tanah
• Pekerjaan beton
• Pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
• Penyediaan bahan, pengangkutan bahan-bahan dan peralatan.
• Lain-lain yang diperlukan oleh Direksi.
2) Penyedia Jasa harus mempersiapkan jadwal bulanan dalam bentuk “bar chart” pada
akhir bulan untuk bulan berikutnya. Jadwal ini akan menunjukkan lamanya waktu dari
mulai sampai dengan selesai tiap-tiap kegiatan utama dengan perkiraan volume
pekerjaan. Jadwal akan disampaikan pada Direksi pada hari ketiga tiap-tiap bulan untuk
perbaikan dan komentarnya. Diagram garis bulanan harus dipersiapkan dalam
hubungannya dengan dan harus konsisten dengan seluruh kegiatan jaringan kerja CPM
yang telah disetujui dengan maksud untuk mencapai keseluruhan kemajuan yang
direncanakan pada periode itu.
3) Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan pasal ini termasuk biaya umum
harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”).
1) Pertemuan berkala antara personil inti dari Direksi dan Penyedia Jasa harus diadakan
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, pada waktu dan tempat yang telah disetujui kedua
33
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
belah pihak. Tujuan dari pertemuan ini adalah membicarakan kemajuan yang telah
dicapai, rencana kerja untuk minggu berikutnya dan masalah-masalah yang ada yang
berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang segera dilaksanakan.
2) Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada Sub-pasal ini akan
termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
1) Penyedia Jasa akan melengkapi semua laporan kemajuan peksanaan dengan photo
berwarna (8 x 12 cm) setiap kemajuan kerja yang dicapai, pada lokasi-lokasi yang
ditemukan oleh Direksi selama periode Kontrak.
2) Photo akan diambil masing-masing pada titik yang sama pada awal pekerjaan, sebelum
pekerjaan dimulai, selama pekerjaan berlangsung dan tahap pelaksanaan pekerjaan
selesai (0%, 50%, 100%) untuk masing-masing bagian utama pekerjaan atau bagian
pekerjaan dan pada saat lain yang langsung ditentukan oleh Direksi. Photo akan
disediakan untuk Direksi, dan dilampirkan ke dalam laporan progres bulanan yang
ditetapkan pasal 5.3. disebut di atas dan akan dicetak masing-masing photo 6 (enam)
lembar.
3) Uraian singkat dan tanggal masing-masing photo akan disertakan. Photo negatifnya
akan menjadi barang milik Pemilik dan cetak ulang dari negatif ini tidak boleh diberikan
kepada orang atau orang-orang kecuai diizinkan Pemilik.
4) Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada sub-pasal ini termasuk
biaya umum harga satuan dalam Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”).
PASAL SU – 6
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN
YANG DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA
SU - 6.1. UMUM
1) Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang merupakan bagian
dari Pekerjaan Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan standar yang
34
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ditetapkan dalam Spesifikasi atau Standar yang ditunjukkan dalam pasal 4 pada
Spesifikasi Umum.
3) Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat
dioperasikan dengan baik dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam Jadwal
Pelaksanaan yang telah disetujui.
5) Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga tidak akan disesuaikan untuk menambah
biaya antara bahan-bahan yang dipilih dan bahan-bahan pengganti yang benar-benar
disediakan.
1) Sarana dan bahan-bahan yang disediakan Penyedia Jasa yang berkaitan dengan
pekerjaan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sesuai dengan Kontrak pada
salah satu atau lebih lokasi-lokasi berikut yang ditetapkan oleh Direksi.
a. Tempat produksi atau pabrik.
b. Tempat pengapalan;
c. Lapangan
2) Penyedia Jasa harus menyampaikan beberapa informasi-informasi pada Direksi
mengenai sarana dan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Direksi untuk tujuan
pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut dalam hal apapun tidak membebaskan Penyedia
35
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Jasa dari tanggungjawabnya untuk penyediaan sarana dan bahan-bahan yang sesuai
dengan spesifikasi.
2) Penyedia Jasa akan selalu memberikan informasi kepada Direksi kedatangan sarana
bahan-bahan material dan sarana pelaksanaan di lapangan.
1) Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) set spesifikasi
lengkap, brosur, data yang lengkap dari bahan-bahan/material dan sarana yang akan
diadakan sesuai Kontrak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum diadakan
dilaksanakan.
2) Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam hal apapun tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari segala tanggungjawab dalam hubungannya dengan
Kontrak.
3) Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini
yang dianggap sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 7
SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN
SU – 7.1. UMUM
36
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Bench mark dasar untuk Proyek haruslah benchmark-benchmark yang ditentukan oleh
Direksi dan atau yang ditunjukkan pada gambar .
2) Penyedia Jasa harus melakukan konfirmasi terhadap ketelitian dari setiap benchmark-
benchmark yang lain dengan melakukan survai pengecekan terhadap benchmark-
benchmark dasar tersebut. Dalam hal benchmark tersebut rusak yang disebabkan
aktivitas pelaksanaan, benchmark tersebut harus diganti oleh Penyedia Jasa dengan
biaya sendiri.
a. Pekerjaan Pematokan secara umum sesuai dengan Gambar Kontrak, termasuk setiap
pematokan kembali yang diperlukan karena perubahan alinemen yang timbul pada saat
pembuatan gambar pelaksanaan:
b. Survey pemotongan melintang pada interval kurang lebih 50 m diukur sepanjang tengah
yang direncanakan.
37
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak tampang melintang.
2) Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas pengukuran.
Hasil pengukuran harus disetujui oleh assisten survey dan desain.
3) Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan dalam
Kriteria Perencanaan Irigasi dan petunjuk Direksi.
4) Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2, dengan ukuran diameter 10 cm, di atas tanah
40 cm, kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50 cm diatas
tanah 25 cm.
5) Patok As
a. Untuk pekerjaan peninggian dan perkerasan jalan inspeksi, Penyedia Jasa harus
memasang patok-patok as sepanjang ruas jalan dengan jarak 50 m.
b. Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan diberi kode nomor.
6) Patok Petunjuk
a. Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2 yang diikatkan berdasarkan patok as
tanggul.
b. Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as tanggul, dengan
jarak maksimum 5 mm dari kaki luar tanggul rencana.
c. Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10 cm, panjang
100 cm, dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi
keterangan-keterangan dengan warna putih, sebagai berikut :
• Nomor patok
38
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
menempatkan patok-patok Bantu pada setiap sudut dan bouw plank/papan pembantu
pada bagian-bagian yang membutuhkan.
8) Pengukuran Krib/Pelindung tebing pada alur sungai.
a) Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus memasang minimum
tiga (3) patok as setiap krib, dan membersihkan daerah kerja sampai jarak antara
10 m – 30 m dari tepi-tepi sungai.
b) Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah diameter 10 cm, panjang 100 cm
dan dipancang ke dalam tanah sampai kedalaman 60 cm.
c) Patok-patok dicat kuning dan diberi keterangan-keterangan dengan warna merah
sebagai berikut :
• Nomor krib
• Jarak dari patok ke tiang pertama dari krib (dari krib beton)
39
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Sebelum melakukan survey permukaan tanah asli yang akan dicantumkan dalam
gambar-gambar pelaksanaan. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi paling
lambat 20 hari sebelumnya dengan maksud agar Direksi atau wakilnya dapat menyaksikan
dan membuktikan ketinggian yang akan digunakan/ditetapkan. Ketinggian permukaan asli
yang digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat survei (waterpass, theodolite dan alat-alat
bantu lainnya) untuk keperluan Direksi guna pengecekan terhadap patok yang dipasang oleh
Penyedia Jasa dan pengukuran Pekerjaan selama pelaksanaan.
Biaya semua pekerjaan survey yang dibutuhkan untuk pematokan pengukuran dan
modifikasi gambar-gambar dan untuk ketentuan yang lan-lain yang dibutuhkan oleh Direksi
untuk pengecekan pematokan dan pelaksanaan survei pengukuran yang diuraikan dalam
pasal ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam jumlah biaya umum
harga satuan yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 8
PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA
SU - 8.1. UMUM
Semua pekerjaan sementara meliputi jembatan darurat beserta jalan masuk, kistdam,
dewatering, pengelak dan lain-lain, akan dioperasikan, dipelihara dan secara bertahap
dibongkar oleh Penyedia Jasa, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.
SU - 8.2. LOKASI/LAPANGAN
40
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dan garutan akibat roda kendaraan harus diperbaiki dan kerusakan lahan harus
dikembalikan semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya.
2) Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk
beberapa pelanggaran atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau
lahan sebagai akibat pengoperasian, apakah tanaman atau lahan tersebut milik Pemilik
Pekerjaan atau orang lain dan akan mengganti rugi kepada pemilik atau orang lain
terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan untuk setiap kerusakan dan
kerugian, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 22 dari Syarat Umum Kontrak.
1) Mobilisasi dan Demobilisasi dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”)
dimaksudkan pengangkutan sarana Pelaksanaan yang akan digunakan ke lapangan
berdasarkan jadwal pelaksanaan yang disampaikan setelah penerimaan Surat Perintah
Kerja. Mobilisasi peralatan berat dan peralatan lainnya, sesuai dengan jadwal yang
diserahkan juga termasuk dalam mobilisasi.
2) Penyedia Jasa diperbolehkan dengan ijin dari Direksi, setiap saat selama pelaksanaan,
melakukan perubahan, pengurangan dan atau penambahan sarana pelaksanaan dan
personil.
3) Mobilisasi untuk semua peralatan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus
selesai sebelum pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh Direksi.
4) Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi sesuai dengan
jadwal.
1) Sub pasal ini mengacu untuk mobilisasi dan demobilisasi seperti yang dijelaskan dalam
SU-1.2.3. Harga “lumpsum” akan dibayarkan adalah sebagai berikut:
a. 50 % apabila semua perlengkapan ditunjukkan dalam jadwal Pelaksanaan yang
telah disetujui, sampai di lokasi;
b. 50 % apabila kegiatan-kegiatan telah selesai dan peralatan telah dipindahkan dari
lokasi.
41
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Harga “lumpsum” sudah termasuk kompensasi penuh untuk setiap biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk mobilisasi dan demobilisasi.
3) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada
pasal ini yang dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lumpsump” yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Kantor Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan termasuk yang pertemuan
yang memadai. Penyedia Jasa akan menyampaikan usulan lokasi kantor lapangan,
gudang, bengkel dan lain-lain yang diperlukan selama pelaksanaan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan bangunan tersebut tidak boleh dimulai
sebelum proposal tersebut disetujui Direksi.
3) Fasilitas kantor yang memadai akan disediakan di lapangan untuk Wakil Direksi dan
stafnya.
4) Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan lengkap
dengan fasilitas yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan, jalan setapak,
tempat parkir, pagar, sanitasi dapur masak, pencegahan kebakaran, dan perlengkapan
pemadam kebakaran sesuai dengan ketentuan dalam pasal 34 dari syarat Umum
Kontrak.
5) Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang memadai untuk
kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel dan tempat-tempat lain di
lapangan/lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa akan mengatur sendiri untuk penyediaan
listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel, gudang dan
kantor tes laborat. Kantor Penyedia Jasa akan dilengkapi dengan telepon dan faksimail
dalam keadaan operasi.
42
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam
sub pasal ini sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
1) Penyedia Jasa akan melaksanakan dan memelihara jalan masuk sementara termasuk
drainasi dan bangunan silang untuk fasilitas aliran yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan. Pembongkaran dan pemindahan dari bangunan-bangunan sementara ini akan
dilaksanakan dengan persetujuan Direksi.
2) Semua jalan eksisting yang akan digunakan sebagai jalan kerja haru direhabilitasi,
diperbaiki dan dipelihara oleh Penyedia Jasa.
3) Semua jalan masuk dilaksanakan dari 30 hari sebelum Penyedia Jasa memulai
pelaksanaan beberapa bagian jalan sementara. Penyedia Jasa akan menyampaikan
secara rinci kepada Direksi untuk persetujuannya termasuk:
5) Penyedia Jasa akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan gambar dan
program pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus
bertanggungjawab untuk memperbaiki dengan biayanya sendiri atas beberapa
kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-jalan yang sudah ada pada rute jalan masuk
yang disebabkan oleh lalu-lintas dari peralatan berat dan truk-truk yang digunakan oleh
Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan. Sesudah menyelesaikan Pekerjaan, jalan
43
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
masuk sementara kecuali ditentukan lain harus dibongkar, lokasi dikembalikan seperti
kondisi semula sesuai dengan perintah dari Direksi.
6) Pengembalian/perbaikan prasarana jalan sesuai dengan kondisi semula dari jalan yang
sudah ada maupun jalan sementara yang baru yang digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan harus mendapat persetujuan dari instansi yang terkait (Pemerintah Kabupaten,
Kecamatan, Kelurahan/Desa dan lain-lain).
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
Sub-pasal 8.5.1. yang berkaitan dengan pembuatan, pembongkaran/pemindahan jalan masuk
sementara sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan harga.
1) Dalam hal dipandang perlu dan atau diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan
melaksanakan dan memelihara jembatan sementara dan akan menyediakan semua
tenaga kerja dan bahan-bahan yang diperlukan, serta pembongkaran jembatan
sementara tersebut setelah pekerjaan selesai.
2) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pembuatan jembatan
sementara dalam memenuhi persyaratan dari sub pasal ini sudah termasuk dalam jumlah
biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar kuantitas dan Harga.
1) Untuk mengatur lalu-lintas yang melalui atau sekitar lokasi pekerjaan atau dimanapun
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan membangun dan
memelihara, tanda-tanda lalu-lintas, lampu-lampu, rambu-rambu dan fasilitas-fasiltas
lain seperti yang ditentukan oleh Direksi untuk petunjuk dan pengaturan Lalu-lintas.
2) Jika dibutuhkan atau diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menyediakan dan
menempatkan petugas pada tempat-tempat pemberhentian yang bertugas untuk
mengarahkan lalu-lintas yang melintas di sekitar lokasi pekerjaan.
44
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Dalam segala hal, jika pada tempat-tempat/ruas-ruas khusus dari lokasi pekerjaan atau
jalan menuju ke lokasi pekerjaan diperlukan “jalan satu jalur”. Penyedia Jasa harus
menyediakan satu jalur sebesar 3,50 m yang dibuka/dapat digunakan untuk lalu-lintas
umum. Penyedia Jasa akan mengatur pengoperasian peralatan sedemikian sehingga
gangguan yang ditimbulkan seminimal mungkin ketidaknyamanan dan keterlambatan
dari lalu-lintas dan akan bertanggungjawab atas pengaturan yang memadai dari lalu-
lintas dengan menggunakan jalan satu-lajur seperti yang dijelaskan di atas.
2) Di tempat di mana jalan lalu lintas satu jalur dalam keadaan operasi dan bila
diperintahkan oleh Direksi gerak dari peralatan Penyedia Jasa dari satu bagian pekerjaan
ke bagian lain akan dilakukan mengikuti dengan pengontrolan lalu-lintas jalan searah.
Tumpahan yang dihasilkan dari pengoperasian sepanjang atau melintasi jalan umum
harus dibersihkan segera atas biaya Penyedia Jasa.
1) Penyedia Jasa harus tetap membuka lalu-lintas setiap jalan eksisting selama pelaksanaan
Pekerjaan berjalan dengan ketentuan dan jika disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa
diperbolehkan “by-pass” dengan membelokkan.
2) Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang diperlukan setiap saat untuk menjamin
kenyamanan dan keselamatan dari penduduk sepanjang dan yang berdekatan dengan
pekerjaan dan jalan masuk.
3) Kelalaian Penyedia Jasa dalam menjaga hal tersebut akan memberikan hak atas Direksi
untuk melaksanakan pekerjaan yang dianggap perlu dan akan meminta Penyedia Jasa
untuk membayar dengan harga penuh yang dikeluarkan ditambah 100 % dari biaya,
yang jumlahnya akan dikurangkan dari uang yang harus dibayarkan kepada Penyedia
Jasa berdasarkan Kontrak.
4) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam
sub-pasal ini dan SU-6.7 sudah termasuk biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
45
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemindahan aliran air yang mengganggu
pekerjaan selama pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan dari
Spesifikasi Teknik, Diversion and Care of Water.”
2) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
Sub-pasal ini sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Harga
Satuan Pekerja (HSP) yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Semua sampah yang mengapung yang diambil dari sungai harus dibakar atau
dipindahkan dari lokasi atau dibuang dengan cara lain yang disetujui oleh pemilik.
3) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
Sub-pasal ini sudah dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
46
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemilihan dan pengaturan dari laboratorium
yang sesuai untuk melaksanakan test pada beton, material pada tanah dan test-test lain
yang diperlukan untuk Pekerjaan.
2) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas ketelitian peralatan laborat, peralatan test
dan laporan test yang akan disampaikan kepada Direksi untuk diperiksa pada akhir tiap
minggu. Peralatan test dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan tipe “B” dari
“Earth Manual” dan harus bersedia dapat digunakan oleh Direksi pada setiap saat.
PASAL SU – 9
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
SU - 9.1. UMUM
2) Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan yang
secara kebetulan terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan pertama yang sesuai
dengan persyaratan-persyaratan. Dan harus bertanggung jawab dan menanggung semua
biaya yang berhubungan dengan pelayanan pertolongan pertama tersebut termasuk
pengiriman / pengangkutan dengan ambulan untuk pekerja yang terluka atau sakit ke
47
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
rumah sakit. Pertolongan pertama juga harus disediakan untuk Pemilik dan Direksi,
tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di lapangan.
Penyedia Jasa harus mengadakan tindakan pencegahan atas resiko kehilangan dan
keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan, dengan melengkapi sepatu lapangan, topi,
sabuk pengaman atau sejenisnya. Pada tempat-tempat yang diperlukan, Penyedia Jasa harus
memasang penerangan, tanda dan penjaga atau alat pengaman lainnya. Penyedia Jasa harus
mentaati peraturan tentang keselamatan kerja yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah.
Penyedia Jasa dapat mengadakan pertemuan berkala antara kepala bagian keamanan dengan
Direksi, guna meningkatkan keamanan. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi
selambat-lambatnya dua puluh empat (24) jam setelah kejadian kecelakaan kerja.
Penyedia Jasa berhak mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk pencegahan
terhadap resiko-resiko kehilangan nyawa atau kecelakaan bagi orang-orang yang
dipekerjakan pada pekerjaan atau pekerja dari Pemilik pekerjaan dan Direksi atau
pengunjung-pengunjung atau untuk orang-orang yang mempunyai alasan yang cukup berada
di tempat pekerjaan dan terakhir harus mengadakan penjagaan seperlunya pada pekerjaan
sesuai dengan perintah dari Direksi.
Penyedia Jasa akan mengambil semua pencegahan yang perlu terhadap kerusakan pada
harta benda pemilik atau selain pemilik yang letaknya berdekatan atau berada di lokasi.
Penyedia Jasa akan memenuhi peraturan-peraturan pencegahan adanya kecelakaan dan
peraturan-peraturan keselamatan baik lokal atau nasional dari instansi yang berwenang di
Indonesia.
1) Penyedia Jasa akan mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap kebakaran di atau
didekat lokasi dan akan menyediakan apapun yang menurut pertimbangan. Direksi
48
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
mencukupi, perlengkapan pemadam kebakaran yang siap dipakai pada semua bangunan,
gedung atau tempat pekerjaan yang sedang dilaksanakan, termasuk tempat tinggal,
barak pekerja dan lokasi kantor yang disediakan untuk Wakil Direksi. Penyedia Jasa
akan menjaga perlengkapan pemadam kebakaran yang diperlukan, dalam kondisi yang
baik sampai pekerjaan diterima oleh pemilik.
2) Penyedia Jasa harus segera memadamkan api yang terjadi di lokasi, dimanapun api
berasal. Dengan memperhatikan ini, Penyedia Jasa akan menggunakan semua
kebutuhan peralatan dan tenaga kerja guna memadamkan kebakaran sampai batas
kemampuan perlengkapannya dan tenaga kerja yang dipekerjakannya pada lokasi
termasuk perlengkapan dari Sub Penyedia Jasa.
3) Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
pasal 7 ini sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 10
PEMBONGKARAN (DEMOLITION)
SU - 10.1. PEMBUKAAN
Lokasi dari proyek pada umumnya adalah desa kecuali dimana sungai melewati daerah
yang sudah berkembang. Di daerah seperti ini Pemilik akan bertanggung jawab untuk
memindahkan penduduk, pembongkaran bangunan yang kosong pada lokasi sampai rata
dengan permukaan tanah dan pemutusan utilitas pelayanan umum.
SU - 10.2.1. Umum
Pekerjaan ini terdiri dari pemindahan dan pembuangan ke tempat yang telah ditentukan
dari semua kaki pondasi, pagar, pipa, kabel, gulungan kawat navigasi, tiang, tumpukan,
bagian-bagian struktur bawah yang ada dan beberapa struktur lain yang tidak diijinkan untuk
tertinggal atau diperlukan untuk dibongkar/dipindahkan untuk tujuan pelaksanaan pekerjaan
pada garis-garis dan ketingian yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan sesuaii dengan
Kontrak.
49
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Sub-pasal ini mengacu pada pembongkaran bangunan eksisting kecuali ditentukan lain
dan disetujui oleh direksi pengukuran untuk pembayaran akan didasarkan atas analisa
biaya yang diajukan oleh Penyedia Jasa untuk disetujui Direksi.
2) Pembayaran akan dibuat dengan harga satuan m3 bahan konstruksi yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya bahan-bahan, tenaga
kerja, perlengkapan, transportasi dan biaya lain.
1) Semua utilitas pelayanan umum yang sudah ada (contoh: persediaan air, persediaan
listrik, dan fasilitas komunikasi) akan direlokasi di luar batas-batas Pekerjaan atau
secara langsung ditunjukkan oleh Direksi.
2) Penyedia Jasa akan berhubungan dengan perusahaan utilitas yang bersangkutan dan
membuat kesepakatan awal tentang biaya dan waktu untuk relokasi, kepada pemakai
dan berhubungan dengan Pemilik yang akan bertanggung jawab atas pemutusan dan
penyambungan kembali.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari
pasal karena mereka menghubungkan pada Pelayanan Keperluan Umum akan termasuk
dalam harga satuan “lumpsump’ dan harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
PASAL SU – 11
PEMELIHARAAN SEMUA JALAN
1) Semua jalan eksisting yang digunakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki/ direhabilitasi dan
dipelihara selama atau sampai selesainya pekerjaan. Pada akhir pekerjaan, Penyedia Jasa harus
memperbaiki semua jalan yang dipakai sebelum meninggalkan pekerjaan minimal sesuai
dengan persetujuan dari instansi terkait (Pemerintah Kabupaten, kecamatan, Desa dan lain-lain).
50
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Pembayaran termasuk dalam biaya umum HSP di dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana
harga satuan “lumpsump” akan termasuk seluruh biaya penyelesaian pekerjaan termasuk
material-material, pekerja, peralatan, pengangkutan dan beberapa biaya lainnya yang terkait.
PASAL SU – 12
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
SU - 12.1. UMUM
1) Metode pengukuran harus sesuai dengan metode dan prosedur yang ditentukan dalam
pasal khusus dan sebagaimana yang tercantum di sini.
2) Berbagai harga satuan dan biaya umum setiap item pekerjaan sudah dimasukkan di
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk
penyediaan semua material, pekerja, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap dengan teknik pelaksanaan
yang terbaik dan yang sesuai dengan semua persyaratan yang dijelaskan dalam
Spesifikasi.
Pasal ini mencakup toleransi dalam pengukuran dimensi dari pekerjaan dan metode
perhitungan dan kuantitas pekerjaan yang dibagi dalam 6 (enam) kategori sebagai berikut :
c. Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
• Pencegahan rembesan;
• Sambungan muai;
• Pipa GIP;
51
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
• Pipa HDPE;
• Pipa drainase;
• Lubang rembesan;
• Besi siku pelindung sudut;
• Pagar pengamanan.
(2) Kategori - 2 (meter persegi, m2)
a. Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan angka 2 (dua) desimal tiap meter
perseginya dan dengan mengalikan dua ukuran yang diukur dengan dua angka dan
dibulatkan, hasilnya dibulatkan dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan
pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
b. Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan luas terukur dengan harga
satuan pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
c. Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
• Pembersihan lapangan;
• Pengupasan lapisan permukaan;
• Gebalan rumput;
• Plesteran;
• Siaran;
• Geotekstil.
52
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
c. Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:
• Balok beton pratekan;
• Rubber strip;
• Kisi-kisi sampah;
• Marmer Nomenklatur, Papan Nama Saluran.
d. Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:
• Pembeesian;
• Pekerjaan logam.
53
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
54
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL ST – 1
PEKERJAAN-PEKERJAAN PENDAHULUAN
1) Penyedia Jasa harus menyediakan dan merawat secara khusus untuk digunakan Pemberi
Proyek/Direksi dan Stafnya, kantor/perumahan sementara dilokasi, termasuk jalan,
jalan kecil dan lain-lain lengkap dengan perabot dan perlengkapan.
(a). Mobilisasi
3) Persyaratan
(a) Kontraktor harus taat terhadap Peraturan Nasional maupun Peraturan Daerah.
(b) Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan apa yang
telah disetujui dalam lokasi umum dan daerah kerja dari Program Mobilisasi seperti
diperinci dalam Bab 1.2.2 (2), dimana penempatannya harus tidak boleh lebih 5 km
dari site.
(c) Bangunan-bangunan untuk kantor dan akomodasi harus ditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh operasi konstruksi.
(d) Gedung yang dibangun harus mempunyai kekuatan struktural yang memuaskan,
tahan cuaca dengan permukaan lantai bangunan berada diatas tanah, tinggi plafon
minimum 3,0 meter dan atap bangunan menonjol 1,5 meter dari sisi luar tembok.
(e) Bangunan untuk menyimpan bahan-bahan harus diberi bahan pelindung yang
bahannya harus dipilih sedemikian rupa, sehingga bahan-bahan yang disimpan
tidak akan mengalami kerusakan.
(f) Sesuai pilihan kontraktor, bangunan-bangunan, dapat berupa gedung yang dibuat
ditempat atau dapat berupa bangunan prefab.
80
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
(g) Kantor lapangan sementara dan gudang-gudang harus didirikan diatas pondasi yang
mantap dan dilengkapi dengan alat-alat penyambung untuk kebutuhan pelayanan
umum.
(h) Bahan-bahan, peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam bangunan dapat
berupa benda baru sama sekali atau bekas pakai, tapi dengan syarat harus dapat
berfungsi baik, cocok untuk tujuan pemakainya, dan tidak bertentangan dengan
ketentuan pemakaian/ peraturan pemakaian.
(i) Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus diisi/ditimbun dan dibentuk
sehingga layak untuk ditempati bangunan, bebas dari genangan air, diberi pagar
keliling dan harus ada jalan kerikilnya serta tempat parkirnya.
(j) Pihak kontraktor harus menyiapkan alat pemadam api yang memadai pada seluruh
camp-camp, kantor-kantor, gudang-gudang dan bangunan bengkel
4) Lokasi dari bangunan sementara harus seperti yang ditunjukan oleh Direksi ditempat
yang cukup tinggi yang disediakan oleh Pemberi Proyek. Bangunan sementara tersebut
harus memeiliki luas lantai tidak kurang dari 112 m 2 terdiri dari :
− Tanah perumahan diberikan dan diratakan serta areal sekeliling dimiringkan makin
menurun dalam arah menjauhi bangunan.
− Bangunan harus terbuat dari kayu jati kelas dua.
− Lantai bangunan harus sedikitnya 200 mm diatas permukaan tanah disekelilingnya.
Lantai dan pondasi dinding harus terlindungi baik dengan bagian yang tahan
lembab dan lapisan-lapisan terus menerus (continous) berada dibawah seluruh
bangunan.
− Atap bangunan harus dari seng yang bergelombang atau bahan bangunan lain yang
81
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
disetujui dengan tipe yang biasa dipakai dalam pekerjaan yang terbaik, perhatian
khusus juga harus diberikan pada ketahanan terhadap cuaca, isolasi dan
pengembangan. Atap harus diperluas dan disokong sehingga membentuk serambi
(beranda) dengan lebar tidak kurang dari 2 m sepanjang dua sisi bangunan tersebut.
− Harus disediakan pintu-pintu dan jendela anti nyamuk berukuran cukup luas,
demikian juga lemari, rak dan peralatan lain yang diperlukan.
− Bagian luar dan dalam bangunan harus dicat sebelum ditempati semua bagian-
bagian yang terbuat dari kayu harus diberi satu lapis cat dasar. Cat kedua dan
lapisan akhir yang lebih luas. Semua warna untuk bangun harus dilakukan bila perlu
atau diminta oleh Direksi.
− Bangunan tersebut harus dilengkapi dengan system pipa ledeng termasuk Kloset
WC tipe Asia, satu bak mandi atau bak cuci piring dan lengkap dengan persediaan
air untuk minum dan mencuci serta sistem pembuangan limbah. Sistem
pembuangan limbah harus melalui pipa ke bak pembuangan kotoran dengan saluran
terpisah.aliran listrik yang memadai harus disediakan termasuk sekering utama,
sekering kecil, box pembagi arus, stop kontak untuk arus dan penerangan, semua
kabel yang perlu, penerangan neon dan lampu tungsram, penerangan luar dan lain-
lain. Lengkap dengan penghubung ke sumber listrik yang disetujui, yang dapat
berupa generator dengan persediaan bahan bakar, terletak ditempat yang akan
disediakan dan dioperasikan oleh Penyedia Jasa.
− Bangunan tersebut harus dilengkapi dengan radio telepon jarak jangkauan sekitar
1500 km. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperoleh perijinan yang
perlu dan menanggung semua biaya untuk pengadaan, pemasangan, perawatan dan
pengoperasian sistem radio telepon tersebut. Areal di depan bangunan harus
diratakan dan dimiringkan serta dilengkapi dengan pengaspalan yang cukup.
Bangunan, perabot dan peralatan harus disediakan dalam 30 hari dari saat menerima
Surat Persetujuan. Penyedia Jasa harus memikul semua biaya seperti sewa yang
ditimbulkan oleh Direksi karena kegagalan Penyedia Jasa menyelesaikan dan
menyerahkan kepada Direksi bangunan dan perlengkapan dalam 30 hari yang
ditetapkan.
− Perabot dan peralatan harus disediakan dalam keadaan baru dan disetujui oleh
Direksi sebelum dipasang. Standar dari perabot dan peralatan harus dari yang
berkualitas baik, yang tersedia di Indonesia dan harus sesuai dengan apa yang biasa
82
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
disediakan untuk kantor staff pengawas dan perumahan untuk kantor yang sama.
− Penyedia Jasa harus bertanggung jawab sendiri untuk menyediakan air minum dan
bukan air minum serta listrik untuk penerangan, tenaga listrik selama 24 jam per
hari untuk bangunan tersebut. Penyedia Jasa harus membayar semua biaya, dan
ongkos-ongkos lain yang berkaitan dengan hal tersebut.
− Diakhir periode perawatan atau pada waktu yang lebih cepat sebagaimana yang
mungkin dapat diatur aleh Direksi, Penyedia Jasa harus memberikan dan
memperbaiki bangunan dan perabot serta peralatan seperti dijelaskan dalam sub
pasal ini dan menyerahkan kepada Pemberi Pekerjaan tanpa kerusakan/cacat dan
dalam kondisi yang baik.
ST – 1.2. TRANSPORTASI
1) Penyedia Jasa harus menyediakan kendaraan untuk dipakai sendiri oleh Direksi
Lapangan dan stafnya pada setiap waktu yang dikehendaki. Kendaraan bermotor seperti
terdaftar dalam spesifikasi khusus, untuk tugas dinas yang berhubungan dengan kontrak.
Kendaraan itu harus terpelihara dengan baik sehingga setiap waktu berada dalam
keadaan baik. Andaikata suatu kendaraan menurut pandangan Direksi Lapangan
menjadi tidak dapat dipakai, Penyedia Jasa harus menggantinya tanpa penundaan.
2) Penyedia Jasa harus menyediakan pengemudi yang cakap serta semua keperluan lainnya
dan harus menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pemakaian,
pemeliharaan, perijinan, dan asuransi. Setelah selesainya kontrak kendaraan
dikembalikan kepada pemborong.
3) Kendaraan-kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali
dengan ijin atau atas perintah Direksi Lapangan.
1) Penyedia Jasa harus mengurus sendiri urusan penyewaan atau pemerolehan areal
sebagai tempat sementara untuk gedung, kantor, tempat tinggal, tempat kerja dan lain-
lain. Sebelum memulai dengan penyusunan yang pasti, Penyedia Jasa harus memintakan
persetujuan dari Direksi, gambar yang menunjukan lokasi areal-areal yang dimaksudkan
oleh Penyedia Jasa untuk digunakan sebagai tempat kerja, kantor dan pemondokan/
akomodasi.
83
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Dalam 15 hari setelah penerimaan Surat Persetujuan, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Direksi, untuk disetujui, rencana tata ruang fasilitas Penyedia Jasa yang
memperlihatkan lokasi areal-areal yang akan digunakan untuk bedeng, bengkel kerja,
depot dan pemondokan karyawan serta pengawasannya.
3) Untuk tempat tinggal, Penyedia Jasa, bengkel kerja dan gudang, Penyedia Jasa harus
menggunakan bangunan-bangunan yang keadaanya masih bersih dan teratur yang akan
memperlihatkan fasililtas-fasilitas perumahan dan jika Direksi menghendaki juga
dilengkapi dengan penerangan dan jika Direksi menghendaki juga dilengkapi dengan
pagar, Direksi selama berlangsungnya Kontrak, secara teratur akan memeriksa tempat
fasilitas Penyedia Jasa dan jika bangunan-bangunan, fasilitas sanitasi dan lain-lain tidak
memenuhi syarat-syarat seperti yang ditetapkan disini, Penyedia Jasa harus
memperbaikinya segera setelah diberitahu oleh Direksi.
5) Penyedia Jasa harus memelihara kantor dilapangan selama berlangsung Kontrak, dan
harus terbuka sepanjang waktu untuk menerima pengarahan, petunjuk atau komunikasi
yang lain dari Direksi.
6) Semua biaya untuk fasilitas-fasilitas tersebut seperti dijelaskan dalam sub artikel ini
darus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan harus dianggap termasuk dalam butir lumpsum
dalam Daftar Kuantitas.
7) Diakhir periode pemeliharaan atau pada waktu yang lebih dini sebagaimana dapat diatur
oleh Direksi, semua bangunan gedung, gudang, bengkel kerja, pagar, bahan-bahan dan
semua yang dibangun atau ditempatkan oleh Penyedia Jasa dan tidak merupakan bagian
dari pekerjaan permanen harus dipindahkan oleh Penyedia Jasa bila tidak diperlukan
lagi sebelum pengeluaran Sertifikat Pemeliharaan. Areal yang bersangkutan harus
dibersihkan dan diratakan karena diperlukan dalam rangka memperoleh persetujuan
Pemberi Proyek.
84
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap tersedianya kondisi yang layak
untuk pelayanannya agar dapat berjalan melalui setiap bagian dari lapangannya.
3) Penyedia Jasa harus memperoleh persetujuan dari pemilik/ pemakai lahan serta
persetujuan dari Direksi sebelum mulai melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Kerusakan apapun terhadap harga benda pemilik/ pemakai harus
diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Biaya untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan penunjang harus ditanggung oleh Penyedia Jasa.
2) Titik-titik ikat diperlukan lebih lanjut harus ditempatkan/dipancang oleh Penyedia Jasa
dengan biaya sendiri.
3) Penyedia Jasa dianggap bertanggung jawab sendiri pematokan dan cara pematokan yang
dipilih. Penyedia Jasa harus membantu Direksi dalam mengecek pematokan, termasuk
mengijinkan Direksi untuk menggunakan system yang telah dipilih Penyedia Jasa.
85
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
5) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada direksi rangkap tiga, peta-peta dan catatan
dalam bentuk formulir yang disetujui, yang berisikan rincian tentang lokasi dan
ketinggian tiap patok yang digunakan atau yang dipancangkan oleh Penyedia Jasa.
6) Ketinggian dan lokasi dari titik-titik tetap di atas harus ditransfer dan diikat pada BM
dengan ketinggian 10 mm dikalikan dengan akar pangkat dua dari jarak tertutup pada
penyipatan datar dalam kilometer.
7) Metode pengukuran yang dipakai atas dasar persetujuan dari Direksi Lapangan. Buku-
buku pengukuran dan tabel-tabel data harus selalu dipelihara dengan baik dan
disediakan guna pemeriksaan dari Direksi Lapangan.
a. Titik-titik untuk tampang melintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dari posisi
yang ditentukan, baik dalam arah tegak maupun mendatar.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada titik tetap (BM) atau dibawa
kembali ke titik pertama. Kesalahan penutup harus kurang dari 10 mm kali akar
pangkat dua dari jarak pengukuran dalam kilometer.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang dari
20 mm. Titik-titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih dari 2,5 mm dari
kedudukan yang sebenarnya kecuali pada pemasangan peralatan yang memerlukan
ketelitian yang tinggi.
e. Untuk profil dipakai kayu kelas III yang cukup tua dengan ukuran 5/7 atau 4/6 untuk
patok-patok dan 2/3 untuk alinyemen dan kayu lapis untuk mal (bentuk lengkung).
Penggunaan bambu untuk profil lurus harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
9) Penyedia Jasa harus menyediakan dari permulaan sampai selesainya pekerjaan, 2 tenaga
kerja khusus yang akan diperlukan oleh Direksi. Peralatan dan barang-barang lain yang
86
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Jalan-jalan yang tertutup bagi lalu lintas harus dilindungi rintangan-rintangan pengaman
yang memadai. Rambu-rambu tersebut harus diberi penerangan/ lampu di malam hari
dan semua lampu harus dinyalakan dari mulai matahari terbenam hingga matahari terbit.
ST – 1.8. KEAMANAN
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab sendiri atau penjagaan wilayah kerjanya,
kemah dan tempat pemondokan maupun keamanan staff pemberi kerja/Direksi dan harus
menyediakan penjagaan siang dan malam untuk Kantor Pihak Pemberi Pekerjaan/ Direksi
serta perumahannya dengan biaya sendiri. Semua langkah-langkah pengamanan harus
dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan penguasa-penguasa setempat atau yang
berwajib.
Penyedia Jasa sepanjang waktu harus memelihara pelayanan kesehatan tempat kerja
secara memadai. Tenaga yang berkemampuan tinggi untuk menangani bantuan pertama pada
kecelakaan harus tersedia ditempat kerja setiap saat bila pekerjaan sedang berlangsung.
Selain itu harus dilakukan kerjasama/ pengaturan dengan seoarang dokter yang
berkemampuan penuh yang akan dipanggil ketempat kerja bila diperlukan untukkonsultasi
rutin atau darurat. Perlengkapan dan fasilitas yang memadai, termasuk transportasi, harus
disediakan. Penyedia Jasa juga harus mengadakan hubungan kerjasama dengan rumah sakit
terdekat yang layak untuk kasus-kasus penyakit yang gawat atau korban luka parah.
1) Standar bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan dengan Standar Industri Indonesia ( SII ) yang
berlaku 30 hari sebelum tanggal penyerahan surat penawaran, terkecuali ditentukan
87
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
secara lain. Standar Nasional lain yang sesuai dapat menggantikannya hanya dengan
persetujuan dari Direksi Lapangan.
3) Suatu jenis bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci di sini atau tidak
tercakup di dalam standar nasional atau standar lain yang disetujui, haruslah bahan dan
mutu pekerjaan kelas utama. Suatu daftar dari standar nasional dan British Standar serta
Codes of Practice dilampirkan.
4) Direksi Lapangan akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan
atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, cocok untuk maksud tersebut dan
keputusan Direksi Lapangan dalam hal ini pasti dan menentukan.
Semua ukuran pada gambar dan kuantitas dalam volume dan jadwal pekerjaan harus
dalam sistem metrik kecuali ditentukan lain.
ST – 1.12. FOTO-FOTO
1) Penyedia Jasa harus menyediakan kepada Direksi Lapangan foto-foto yang dibuat oleh
tukang foto berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/
pencatatan tentang tahap pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir suatu
bagian tertentu dari pekerjaan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Lapangan.
2) Pada tiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan
arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya.
3) Bilamana mungkin maka latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus
untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto-foto negatif dan cetakannya tidak
boleh dirubah atau ditambah dengan apapun.
88
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyedia Jasa secara khusus harus memelihara agar menghindari gangguan, kerusakan
pada tanaman, pohon , pagar bangunan atau masuk tanpa harus membuat semua pengaturan
yang perlu dalam hal ini dengan pemilik/pemakai lahan dan dengan orang-orang yang
ditunjuk untuk maksud tersebut dalam hal ini tanah milik Negara, menjamin kepatuhan
pekerja-pekerja mereka sendiri terhadap semua peraturan-peraturan setempat dari
pemerintah mengenai hal ini ataupun masalah-masalah lain. Penyedia Jasa harus sepanjang
waktu menyediakan sarana perhubungan, dengan cara membuat jalan darurat atau jembatan-
jembatan darurat, untuk kendaraan-kendaraan seperti sepeda motor, sepeda, mobil, dan para
pejalan kaki ke tempat-tempat mereka dan untuk para pemilik dan pemukim di areal proyek.
Apabila penimbunan bendungan atau saluran-saluran yang baru digali mengganggu drainase
89
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
atau jalan masuk ke lahan atau pemukiman, maka Direksi boleh memerintahkan Penyedia
Jasa yang bersangkutan untuk melakukan upaya penanggulangan yang layak dan tepat.
Penyedia Jasa dengan biaya sendiri dengan cermat melindungi semua pekerjaan dan
bahan-bahan yang dapat rusak atau terpengaruh oleh cuaca. Seandainya suatu pekerjaan
menjadi rusak atau terpengaruh, oleh cuaca pekerjaan harus diperbaiki atau diganti dan
penggantian pekerjaan tersebut atas biaya Penyedia Jasa sampai memuaskan Direksi.
Penyedia Jasa harus setiap saat memelihara semua aliran air, tempat pekerjaan dan
tanah milik yang berdekatan menjadi bersih dan bebas dari pencemaran dan puing-puing
dari apapun yang timbul diluar pekerjaannya dan harus mengganti kerugian kepada pemberi
pekerjaan terhadap semua tuntutan yang timbul dari pencemaran atau puing (sisa-sisa)
tersebut.
1) Penyedia Jasa harus memperoleh dan menyediakan semua bahan yang perlu untuk
pembangunan dan penyelesaian serta pemeliharaan pekerjaan dan harus mengatur
sendiri perolehan bahan-bahan tersebut termasuk pengangkutannya.
2) Meskipun suatu areal telah diberikan atau dianjurkan pada Penyedia Jasa sebagai tempat
darimana bahan-bahan bangunan dapat diperoleh, Penyedia Jasa harus dianggap telah
merasa puas mengenai sumber pengadaan bahan tersebut,dan harus bertanggung jawab
sendiri untuk pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan jumlah cukup untuk
memenuhi keperluan kontrak selama proses pekerjaan dan untuk penyelesaian.
90
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Dapat dimengerti bahwa Pihak Pemberi Pekerjaan tidak harus menerima atau memberi
penggantian atas suatu tuntutan atau permintaan dari Penyedia Jasa untuk pembayaran
tambahan atau keterlambatan yang mungkin terjadi atau sebagai akibat dari pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa-Penyedia Jasa lain.
Penyedia Jasa harus menghindari pertemuan rutin dimana semua masalah yang
berkaitan dengan kemajuan pekerjaan akan dinilai dan Penyedia Jasa harus menyampaikan
setiap bulan suatu Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Formulir yang disetujui Direksi yang
menyajikan kemajuan pekerjaan yang sebenarnya.
91
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Setiap alternative yang mungkin telah diusulkan Penyedia Jasa dalam berkas dokumen
pelelangan, atau setelah itu selama berlangsungnya Kontrak dan yang telah disetujui oleh
pihak Pemberi Pekerjaan atau Direksi, tetapi menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa baik
mengenai rencana metode yang memuaskan maupun mengenai pembangunan serta lamanya.
Jika menurut pendapat Direksi suatu alternative yang disetujui tidak memuaskan dalam suatu
hal. Direksi berhak menarik persetujuannya dan Penyedia Jasa setelah itu harus
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut sebagaimana ditentukan semula.
PASAL ST – 2
PENGENDALIAN AIR
ST – 2.1.1. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan, tenaga kerja dan peralatan yang
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan dan pemeliharaan sungai. Pekerjaan pengendalian
sungai dilaksanakan pada waktu akan dimulainya pekerjaan konstruksi. Penyedia Jasa tidak
dibenarkan memotong aliran sungai yang melewati lokasi bangunan di daerah kerja untuk
keperluan lain, tanpa ada persetujuan Direksi. Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan
pengendalian muara sungai ini, telah tercantum pada rencana biaya pekerjaan.
Penyedia Jasa harus memelihara saluran pengelak selama masa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung, sampai pekerjaan timbunan tanggul sungai maupun pengaman
pantai telah selesai, sehingga fungsinya tetap baik. Penyedia Jasa tidak boleh melakukan
penutupan kecuali atas saran dari Direksi. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana alur
pengelak serta waktunya kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Pembayaran untuk
grouting, pekerjaan beton, pekerjaan untuk kistdam dan pekerjaan lainnya yang diperlukan
sudah termasuk dalam rencana biaya pekerjaan, meliputi semua termasuk tenaga kerja,
bahan dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
92
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Pembayaran untuk perbaikan sungai semua biaya untuk pekerjaan perbaikan dan
pemeliharaan sudah termasuk dalam rencana biaya pekerjaan, meliputi semua termasuk
tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
ST – 2.2.1. Umum
1) Walaupun penelitian yang dilakukan sampai saat ini menunjukkan, bahwa pengaturan
dan pemindahan air pada waktu pelaksanaan pekerjaan tidak menjadi masalah yang
serius, tetapi air yang ada harus dipindahkan dan hal seperti ini harus diperhatikan.
2) Penyedia Jasa harus melengkapi, memasang, memelihara dan mengoperasikan seluruh
pompa dan perlengkapannya atau metode lain yang dibutuhkan untuk menguras air di
berbagai bagian pekerjaan, pada permukaan galian terbuka atau galian pondasi,
penempatan bahan-bahan timbunan, pekerjaan beton serta untuk melindungi bagian
pekerjaan lain, sehingga bebas dari air yang tidak diperlukan untuk pelaksanaan masing-
masing pekerjaan. Atau bila diperlukan setelah bagian pekerjaan selesai, misalnya untuk
inspeksi, keamanan, pemasangan oleh pemilik atau untuk alasan lain yang dianggap
perlu oleh Direksi.
3) Penyedia Jasa bertanggung jawab dan menanggung semua biaya perbaikan pondasi,
dasar galian, bangunan dan bagian pekerjaan lain yang rusak akibat air, termasuk banjir.
Penyedia Jasa tidak dibenarkan memasang perlengkapan pompa untuk menguras tanpa
persetujuan tertulis lebih dahulu dari Direksi.
4) Penyedia Jasa harus mempersiapkan metode untuk memindahkan air dari lokasi pondasi
dan galian Dan harus diserahkan pada Direksi sebelum rencana tersebut dilaksanakan
untuk minta persetujuan.
5) Bila pekerjaan galian dilakukan di bawah permukaan air tanah, maka permukaan air
tanah harus diturunkan sebelum pekerjaan galian. Pengurasan harus diselesaikan
sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu stabilitas galian, kemiringan dan dasar
galian. Dengan demikian semua pengoperasiannya dapat dilaksanakan dalam keadaan
kering dan tidak tergenang air. Penyedia Jasa perlu memeriksa getaran (jika ada) dan
rembesan sepanjang dasar galian.
93
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Pada waktu menempatkan dan memadatkan tanah saat penimbunan bangunan untuk
lapisan kedap air, muka air dimanapun harus dijaga agar berada di bawah dasar timbunan
sampai timbunan yang dipadatkan mencapai kedalaman tiga (3) meter. Kemudian air kalau
ada harus diatur paling tinggi 1,5 m di bawah bagian atas timbunan yang dipadatkan. Apabila
timbunan sudah dibangun sampai elevasi yang memungkinkan untuk sistem pengurasan
sesuai petunjuk Direksi, maka saluran (pipa) apapun yang dipasang termasuk kerikil-kerikil
yang ada di sekitarnya, diisi dengan “blanked grouting” yang terdiri dari semen dan air
dengan proporsi seperti yang disarankan Direksi. Penyedia Jasa juga mengontrol tinggi
muka air tanah dan permukaan air sesuai dengan petunjuk Direksi.
Pembayaran untuk pengaturan dan pemindahan air tidak dapat dipisahkan daripada
pembayaran untuk berbagai macam pondasi, pekerjaan konstruksi, pekerjaan galian dan
penempatan timbunan selama pelaksanaan. Semua biaya untuk pekerjaan ini sudah
dicantumkan dalam harga satuan atau harga lumpsum untuk masing-masing macam
pekerjaan pada harga satuan pekerjaan.
PASAL ST – 3
PEKERJAAN TANAH
ST – 3.1. UMUM
1) Penyedia Jasa harus menguasai semua data yang tersedia yang berkaitan dengan
pekerjaan tanah dan sifat-sifat lapisan tanah serta bahan-bahan yang akan digali dan
digunakan timbunan, hal-hal sebagai berikut :
94
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Harga satuan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus mencerminkan perkiraan
Penyedia Jasa.
Galian yang digunakan dapat berupa galian tanah biasa, galian tanah keras dan galian
tanah batuan, dengan definisi sebagai berikut:
1) Galian pasir
Galian pasir adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa pasir
pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian
dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
yang diarahkan/ ditunjukkan oleh Direksi. Galian pasir dimaksudkan untuk daerah yang
bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu
disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian
yang langsung/ ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa terlebih dahulu
oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Galian tanah keras adalah pekerjaan galian tanah yang pada lapisan tanah padat
tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
95
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut dimensi, batas dan ketinggian
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau seperti ukuran dan ketinggian lain
sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Dimensi dan batas yang berdasarkan pada atau
yang berhubungan dengan permukaan tanah, harus ditunjukkan kepada Direksi sebelum
dimulai pekerjaan tanah di suatu lokal.
2) Untuk keperluan spesifikasi tersebut, penentuan ketinggian permukaan tanah asli harus
mengikuti permukaan tanah atau permukaan dasar sungai sebelum memulai pekerjaan
tanah, sesuai dengan yang tercantum pada pasal 7.5. dalam Spesifikasi Umum.
3) Penyedia Jasa harus melengkapi dan bertanggungjawab penuh untuk penetapan posisi
pekerjaan-pekerjaan dan menetapkan dalam jumlah yang memadai titik-titik tetap dan
titik-titik ikat. Survey yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa digambarkan pada
pasal 7 dalam Spesifikasi Umum.
3) Sejauh dapat dilaksanakan jalan masuk dan jalan angkut harus dibatasi pada jalan-jalan
pelayanan ke tempat kerja atau rute-rute lainnya yang telah disetujui oleh Direksi, untuk
membatasi seminimal mungkin gangguan di sekitar pekerjaan.
96
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Penyedia Jasa harus mengangkut material melalui rute yang terdekat antara tempat
penggalian dan tempat penimbunan atau tempat pembuangan material untuk membatasi
seminimal mungkin gangguan terhadap penduduk di sekitar lokasi kerja.
Bahan galian yang tidak memenuhi syarat atau kelebihan material hasil galian harus
dibuang ke tempat pembuangan yang telah disetujui Direksi. Penyedia Jasa harus merapikan
dan meratakan permukaan timbunan tanah buangan yang tidak beraturan pada profil,
ketinggian dan permukaan yang disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa juga harus memelihara
aliran air yang diakibatkan oleh puncak-puncak timbunan/gundukan tanah.
1) Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini harus termasuk penyediaan semua tenaga kerja
dan bahan-bahan serta peralatan Penyedia Jasa untuk pelaksanaan semua pekerjaan-
pekerjaan yang diperlukan untuk pembersihan lapangan.
3) Semua bahan-bahan hasil dari pembersihan lapangan yang dapat terbakar harus dibakar,
disingkirkan dari lokasi pekerjaan kecuali ditentukan lain atas perintah Direksi.
97
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
5) Lobang-lobang akibat dari pembersihan lapangan harus diisi dengan bahan-bahan yang
disetujui Direksi dan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan kering
yang minimal sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.
a. Pengukuran
Pembersihan lapangan harus berdasarkan pada jumlah luasan dalam meter persegi
(m2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan ditentukan pada pasal ini atau
sebagaimana diperintahkan Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pembersihan harus dilakukan berdasarkan harga
satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus mencakup semua
biaya-biaya untuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, sarana, alat-alat
bantu dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
(a). Pekerjaan ini meliputi pembersihan dan pembongkaran, baik keseluruhan maupun
sebagian dan pembuangan dari pohon-pohon, jembatan, gorong-gorong,
bangunan, tembok atau struktur lain yang diperlukan untuk dibongkar untuk
memungkinkan pembangunan atau perbaikan dari struktur yang memiliki fungsi
yang sama seperti struktur yang lama (atau bagian dari struktur) yang akan
dibongkar.
(b). Pekerjaan ini harus meliputi juga pengangkutan, pemindahan, penanganan,
penyimpanan dan pengamanan material terhadap kerusakan yang ditentukan oleh
Direksi.
98
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 3.3.2. Pelaporan
Seluruh material yang dibersihkan dan dibongkar yang ditentukan oleh Direksi untuk
diangkat harus segera diukur menyusul pekerjaan pembuangan dan suatu catatan tertulis
yang memberikan data lokasi semula, bahan, kondisi dan kuantitasnya harus dilaporkan
kepada Direksi.
Bila pelebaran, perpanjangan atau peningkatan lain terhadap suatu jembatan, gorong-
gorong, bangunan, pintu air atau bagian struktur lainnya, pembongkaran tersebut harus
dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur yang akan dipertahankan.
Setiap kerusakan pada, atau kehilangan dari bagian yang diangkat atau yang sementara
dibongkar, atau setiap kerusakan pada bagian dari struktur yang akan dipertahankan yang
disebabkan oleh keteledoran Kontraktor harus diperbaiki kembali atas biaya Kontraktor.
Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas umum tidak
boleh dibongkar sampai adanya pengaturan yang baik telah dilakukan atau disediakan.
Semua pohon-pohon berikut tunggul dan akarnya pada area tanggul, sumber material,
harus dibongkar dengan peralatan yang memadai.
(a) Seluruh material yang diangkat tetap merupakan milik dari pemilik yang sah sebelum
pekerjaan pembongkaran dilakukan. Tidak ada material bongkaran yang menjadi milik
Kontraktor.
99
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
(b) Seluruh material yang diangkat harus disimpan sebagaimana diminta oleh Direksi.
(c) Pohon-pohon beserta tunggulnya yang dibongkar harus diangkut kelokasi yang
ditunjukkan Direksi.
ST – 3.3.8.1. Pengukuran
(a) Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah akan dilakukan untuk tiap pekerjaan
ini.
(b) Land Clearing dan Grubbing yang dilaksanakan dalam pasal ini akan diukur dalam
jumlah meter persegi.
ST – 3.3.8.2. Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan dengan cara diatas, harus dibayar menurut Harga
Kontrak persatuan pengukuran masing-masing untuk Jenis mata pembayaran
tertentu yang terdapat dalam Jadual Penawaran, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan konpensasi penuh untuk pembongkaran, pembuangan,
pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan dan pengamanan terhadap kerusakan
dari material dan semua biaya yang diperlukan atau umumnya dikeluarkan untuk
penyelesaian yang semestinya dari pekerjaan yang dirumuskan dalam spesifikasi
ini.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pekerjaan kupasan harus terdiri dari pembuangan semua bahan-bahan organik seperti
rumput-rumputan tanah permukaan dan akar-akar tanaman dari daerah dimana pekerjaan
timbunan tanggul akan dikerjakan. Pekerjaan kupasan harus dilaksanakan sampai pada
100
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan berdasarkan jumlah luasan dalam
meter persegi (m2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana ditentukan
oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk kupasan akan dilakukan berdasarkan harga satuan yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus mencakup semua biaya-biaya
untuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, sarana pelaksanaan, alat-alat
bantu dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
ST – 3.5.1. Umum
Pekerjaan galian tanah biasa yang harus dilaksanakan di bantaran sungai berupa
pedalaman dan pelebaran dari sungai yang ada. Pekerjaan galian harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa sesuai dengan batas-batas, permukaan dan dimensi sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
101
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Dalam hal terjadi kelebihan tanah galian, yang disebabkan oleh atau alasan apapun, kecuali
karena diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa harus dengan biaya sendiri, memperbaiki
galian sampai batas dan ketinggian yang diperlukan, dengan material yang disetujui dan dengan
cara yang disetujui oleh Direksi.
2) Apabila kelebihan galian tidak mengganggu pada aliran sungai dan tidak mengganggu
keindahan, direksi akan melakukan kebijaksanaan tidak menuntut untuk memperbaiki kelebihan
galian tersebut.
1) Penyedia Jasa akan melakukan pengukuran untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan
dengan cara dan disaksikan oleh Direksi atau Wakilnya.
2) Direksi akan melakukan pemeriksaan terhadap kemajuan pekerjaan dan pengukuran
pekerjaan yang sudah diselesaikan dengan dibantu oleh Penyedia Jasa yang harus
menyediakan perahu, tukang perahu, pekerja-pekerja, material-material dan lain-lain
yang diperlukan untuk digunakan oleh Direksi.
a. Pengukuran
• Pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan dalam meter kubik (m 3),
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
• Tidak ada pengukuran yang akan dilakukan untuk kelebihan galian, termasuk
kelebihan galian yang dilakukan dengan sengaja untuk pengendapan lumpur yang
diijinkan selama masa kontrak, kecuali hal tersebut dibuat berdasarkan perintah dari
Direksi.
b. Pembayaran
Tiga macam kegiatan berikut harus dibayar terpisah:
102
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
A0 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh < 50 m
ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan.
A0 5 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh 50 s/d
500 m ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan.
A1 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh > 0,50
km s/d 1 km ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan.
A2 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh > 1 km
ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan.
1. Jarak angkut untuk material hasil galian baik yang digunakan untuk timbunan atau
yang harus dibuang dengan cara apapun, harus didefinisikan sebagai jarak antara
pusat berat dari tempat galian dan pusat berat dari tempat pembuangan atau tempat
penimbunan melalui jalan kerja terdekat yang dapat dilalui dan disetujui
sebelumnya oleh Direksi.
2. Untuk jarak angkut yang melebihi dari yang disebutkan di atas, jika diperlukan,
akan dihitung berdasarkan atas analisa harga satuan dari Penyedia Jasa yang
digunakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan menyesuaikan jarak angkut
yang diperlukan.
3. Pembayaran untuk galian tanah yang terdiri dari berbagai jenis menjadi material,
dengan kedalaman di atas atau di bawah air, harus dilakukan berdasarkan harga
satuan per meter kubik yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus
dianggap termasuk konpensasi untuk penyediaan seluruh tenaga kerja, material-
material, peralatan, alat bantu dan sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai denganteknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.
ST – 3.6.1. Umum
1) Bab ini mencakup persyaratan pekerjaan galian untuk bangunan yang harus
dilaksanakan berdasarkan kontrak. Galian bangunan mencakup semua galian yang
berhubungan dengan pelaksanaan groundsill, dinding penahan, bronjong, dan
103
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Penyedia Jasa harus melakukan semua galian bangunan jenis material apapun yang
mungkin dijumpai sesuai dengan spesifikasi ini, gambar-gambar dan ketentuan-
ketentuan Direksi. Penyedia Jasa harus menyiapkan dan mengoperasikan semua
kebutuhan yang diperlukan untuk penggalian, pengangkatan, pengangkutan dan
peralatan lain yang diperlukan yang berkaitan dengan jenis material yang dijumpai.
Pekerjaan galian bangunan untuk berbagai macam pekerjaan harus dilaksanakan sesuai
dengan lebar, panjang, kedalaman dan profil-profil seperti ditunjukkan dalam gambar
atau ukuran-ukuran lain yang mungkin diperintahkan oleh Direksi secara tertulis dan
lain-lain.
3) Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapikan, Direksi harus diberitahu dan akan
melakukan pemeriksaan dengan resmi. Galian tidak diperbolehkan diisi atau ditutup
dengan beton pasangan batu/bronjong atau lainnya sebelum diperiksa dan sebelum
Penyedia Jasa diberi wewenang untuk memulai peaksanaan bangunan di atasnya.
Bila terjadi kelebihan galian karena suatu alasan atau sebab apapun, kecuali atas
perintah Direksi. Penyedia Jasa harus, dengan biaya sendiri, memperbaiki kelebihan galian
galian tersebut sampai dengan batas dan ketinggian galian yang dibutuhkan dengan beton
atau lainnya yang disetujui oleh Direksi sampai dengan permukaan yang sama sebagaimana
yang akan digunakan sebagai bentuk galian yang benar, kecuali bila ditentukan lain oleh
Direksi, dimana galian tersebut adalah untuk pekerjaan beton.
1. Kecuali jika tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi,
Penyedia Jasa harus melaksanakan galian bangunan dengan salah satu dari dua hal
berikut :
a. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Direksi lebih kecil atau
sama dengan 1,20 m, kemiringan lereng harus 0,50 kesatuan vertikal dengan satu
kesatuan horizontal, dengan ruang bebas arah horizontal pada sisi bawah dari
rencana kaki terhadap awal dari lereng galian adalah 25 cm.
104
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Direksi lebih kecil atau
sama dengan 1,20 m, kemudian kemiringan harus satu (1) kesatuan vertikal dengan
satu kesatuan horizontal, dengan ruang bebas arah horizontal pada sisi bawah dari
rencana kaki terhadap awal dari lereng galian adalah 50 cm.
2. Dasar dan lereng-lereng tepi dari galian yang berbatasan dengan beton yang akan
ditempatkan, penyelesaian pekerjaannya harus dengan ketelitian ukuran yang teliti
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi, dan bidang
permukaan yang dipersiapkan harus dipadatkan seluruhnya dengan alat pemadat yang
memadai, sehingga mendapatkan pondasi yang memenuhi, jika di suatu tempat terdapat
material pondasi asli terusik selama proses penggalian, material tersebut harus
dibongkar dan diisi dengan material yang disetujui oleh Direksi atau diisi beton dan
dipadatkan dan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab dari Penyedia Jasa.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk setiap jenis material galian harus dilaksanakan sampai batas-
batas ketinggian dan ukuran-ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan
oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk galian tanah untuk berbagai jenis material, kedalaman, di atas
atau di bawah air, harus dilakukan berdasar harga satuan tiap meter kubik (m 3) yang
terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap mencakup semua
kompensai untuk penyediaan semua tenaga, material, peralatan, sarana, alat-alat bantu
dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.
(a) Pekerjaan ini akan terdiri dari galian tanah dasar embung yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan kontrak yang memuaskan. Setiap galian yang ditetapkan
105
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
sebagai Galian Biasa sesuai dalam pasal 3.5 dan Galian Struktur dalam pasal 3.6
tidak akan merupakan galian dasar embung.
(b) Pekerjaan akan mencakup galian pada dasar embung, pembuangan bahan-bahan
yang tidak memenuhi syarat dan setiap operasi lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan garis kelandaian dan penampang
melintang yang terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
(c) Definisi dan persyaratan 3.5 Galian biasa berlaku pada spesifikasi ini kecuali
sebagaimana ditunjukkan dibawah.
ST – 3.7.1 Galian
(a). Galian pada dasar embung harus digali menurut garis, kelandaian dan ketinggian
yang terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi. Ketinggian
dasar embung yang digali seperti terlihat pada gambar adalah hanya perkiraan saja
dan Direksi boleh menginstruksikan perubahan pada ukuran atau ketinggian dasar
sungai sebagaimana dianggap perlu untuk menjamin suatu dasar embung yang
memuaskan. Bahan-bahan lain yang tidak dapat disetujui yang ditemukan pada
waktu galian harus dikeluarkan seperti lumpur, sampah.
(b). Pemilihan peralatan galian disesuaikan dengan situasi dan kondisi dasar embung
yang ada sehingga didapat hasil yang optimal.
(c). Setelah setiap galian yang diselesaikan, maka Kontraktor harus memberitahu
Direksi bahan galian tersebut akan ditempatkan atau dibuang sampai Direksi telah
menyetujui kedalaman galian sesuai Gambar.
A. Pengukuran
(a) Pekerjaan galian dasar embung yang termasuk dalam Spesifikasi ini diatas
harus diukur sebagai pembayaran untuk volume ditempat dalam kubik meter
dari bahan-bahan yang digali dan dipindahkan. Dasar perhitungan adalah
gambar potongan melintang profil tanah yang disetujui sebelum galian dan
garis, kelandaian dan ketinggian yang ditentukan atau diterima dari pekerjaan
galian yang diselesaikan. Metoda perhitungan akan merupakan metoda luas
106
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
B. Pembayaran
Jumlah galian yang diukur sebagaimana ditetapkan di atas, akan dibayar pada
Harga Penawaran per satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar
dibawah dan terlihat dalam Jadual Penawaran dimana harga dan pembayaran ini
akan dianggap merupakan kompensasi penuh untuk semua galian pada dasar
embung. Pembuangan bahan galian, peralatan, biaya yang diperlukan atau biasa
untuk penyelesaian pekerjaan yang layak sebagaimana ditetapkan dalam
spesifikasi ini dan menurut persetujuan Direksi.
Jenis Pembayaran
Uraian Satuan Pengukuran
No.
ST – 3.8. PENIMBUNAN
ST – 3.8.1. Umum
1) Timbunan pasir harus termasuk pengadaan material yang memenuhi syarat yang
didapatkan dari galian alur embung, pemotongan alur embung, atau galian dari tempat
lainnya dan digunakan untuk maksud sebagai berikut:
107
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
c. Urugan kembali;
2) Semua urugan dan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan batas-batas dan
ketinggian-ketinggian seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi.
Material untuk tanah timbunan tidak boleh tercampur dengan tonggak-tonggak, semak-
semak, rumut liar, akar, tanah berumput, gumpalan tanah dalam ukuran melebihi 7,50
mm atau material lainnya yang mudah membusuk. Tumpukan material di lereng tanggul
tidak diperbolehkan.
2) Penimbunan material tidak boleh dilakukan bila menurut pendapat Direksi hasil
pemadatan yang layak tidak dapat dicapai karena hujan besar atau kondisi yang tidak
diinginkan.
3) Timbunan harus dihampar dan dipadatkan lapis demi lapis ke arah horizontal pada kadar
air dan tebal lapisan padat yang seragam sebagaimana dihasilkan pada saat percobaan
pemadatan dan dengan tebal setiap lapisan tidak boleh lebih dari 300 mm. kegiatan
penimbunan harus dilaksanakan sedemikian sehingga material timbunan tercampur
dengan baik sehingga kepadatan kering, kekedapan air dan stabilitas timbunan yang
maksimum dapat dicapai. Bila permukaan suatu lapis material yang diatasnya, maka
harus dibasahi dan atau dikasarkan dengan cara yang telah disetujui Direksi untuk
108
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Kadar air tanah timbunan harus diperiksa dengan seksama, baik dengan pengeringan
secara natural maupun pembasahan dengan penyemprotan air, untuk mencapai kadar air
optimum. Bahkan timbunan harus dipadatkan sehingga mencapai kepadatan tidak
kurang dari sembilan puluh persen (90%) terhadap standar kepadatan kering maksimum
yang ditentukan.
5) Tanggul yang di atasnya akan dibangun lapisan perkerasan jalan, permukaan tanggul
bagian atas setebal 300 mm yang akan berada di bawah lapisan perkerasan jalan harus
dipadatkan sehingga mencapai kepadatan tidak kurang dari sembilan puluh lima persen
(95%) terhadap standar kepadatan kering maksimum sesuai dengan AASHTOT 99
untuk seluruh lebar perkerasan ditambah 200 mm sebagai bahu jalan setiap sisi.
7) Semua peralatan untuk pemadatan harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi sebelum
pelaksanaan timbunan dimulai.
8) Setiap pada akhir pekerjaan, atau apabila pekerjaan dihentikan berhubung sesuatu hal,
maka bidang permukaan tanah timbunan harus digilas agar permukaan menjadi halus
dan dibuat miring ke arah tepi untuk memperlancar aliran air.
109
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Sumur-sumur dan parit-parit uji dan lubang-lubang yang ada akibat pembongkaran
material pondasi yang tidak kokoh atau untuk pemeriksaan kondisi lapisan bawah harus
ditimbun dengan material pilihan.
3) Material pondasi tidak terusik yang tidak mempunyai kepadatan seperti yang ditetapkan
untuk material timbunan yang akan ditempatkan diatasnya, harus dibasahi dan
dipadatkan sehingga memenuhi kepadatan kering yang ditetapkan atau harus dibuang,
ditimbun kembali dan dipadatkan atau harus diperbaiki dengan cara yang ditentukan
oleh Direksi.
2) Kecuali apabila ditentukan lain, timbunan yang berdekatan dengan beton tidak boleh
dilaksanakan sebelum empat belas hari (14) hari setelah pengecoran beton.
2) Jika jenis material yang berbeda dijumpai selama pelaksanaan, percobaan timbunan
untuk material baru tersebut harus dilakukan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
3) Penyedia Jasa diijinkan mengadakan percobaan timbunan pada jalur dan pada lapisan
bawah dari setiap lokasi akhir timbunan dengan ketentuan bahwa semua persyaratan
dalam spesifikasi dipenuhi. Jika percobaan timbunan tersebut tidak memenuhi
persyaratan minimum dalam spesifikasi, lapisan tersebut harus dibuang dan dibangun
kembali sampai spesifikasi minimum yang diperlukan tercapai.
110
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Kecuali ditentukan lain oleh Direksi, panjang minimum untuk percobaan timbunan
adalah 50 m dan lebarnya adalah seluruh lebar timbunan. Percobaan timbunan dapat
dilaksanakan pada lokasi timbunan hanya setelah diijinkan oleh Direksi.
1) Uji material yang akan digunakan sebagai bahan timbun harus dilakukan oleh Penyedia
Jasa untuk menetapkan sifat-sifat tanah, keserasian hubungan antara kepadatan kering
dan kadar air optimum dan lain-lain. Laporan resmi dari semua pengujian akan
dipersiapkan Penyedia Jasa untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi. Pengujian
akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan menggunakan laboratorium sendiri atau
laboratorium lainnya atas persetujuan Direksi sebelum dimulai pekerjaan tanah dan
setiap saat jika terjadi perbedaan sifat-sifat tanah.
3) Penyedia Jasa akan menyiapkan rencana uji tanah dalam kaitannya dengan rencana
pelaksanaan pekerjaan tanah dan diserahkan kepada Direksi untuk memperoleh
persetujuan.
a. Pengukuran
111
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Pembayaran
Kegiatan timbunan yang akan dibayar meliputi beberapa jenis timbunan, yaitu:
ST – 3.9.1. Lingkup
2) Urugan kembali harus ditempatkan dan dipadatkan secara lapis demi lapis memanjang
dan menerus dengan tebal lapisan yang sudah dipadatkan tidak boleh lebih dari 150 mm.
Kecuali ditentukan lain, urugan kembali harus dipadatkan sampai dengan 95 %
kepadatan kering maksimum seperti ditetapkan dalam uji kepadatan laboratorium.
112
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Kecuali ditentukan lain atau diijinkan oleh Direksi, urugan kembali tidak akan
ditempatkan dan dipadatkan berdekatan dengan beton sebelum sekurang-kurangnya
empat belas (14) hari setelah pengecoran beton. Pemadatan untuk urugan kembali yang
dilaksanakan di atas beton yang tertanam tidak boleh dilaksanakan dengan alat
pemadatan getar, kecuali dengan persetujuan sebelumnya dari Direksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m 3) dari volume
yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Tidak ada
pengukuran yang akan dilaksanakan melebihi batas timbunan yang diijinkan.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk urugan kembali harus dilakukan berdasarkan harga satuan
seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang harus dianggap termasuk
seluruh kompensasi untuk penyediaan seluruh tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, alat
bantu dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
ST – 3.10.1. Lingkup
1) Urugan kembali sirtu akan ditempatkan pada lokasi-lokasi yang berbatasan dengan
bangunan-bangunan atau pada kaki-kaki pada tempat-tempat tertentu seperti
ditunjukkan dalam gambar atau seperti ditentukan oleh Direksi. Urugan sirtu mencakup
pengadaan material dari luar lokasi atau material lain yang disetujui oleh Direksi.
113
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Kecuali ditentukan lain atau diijinkan oleh Direksi, urugan kembali yang berdekatan
dengan beton tidak boleh dilaksanakan sebelum sekurang-kurangnya empat belas (14)
hari setelah pengecoran beton. Pemadatan material untuk urugan kembali yang
ditempatkan di atas beton yang tertanam tidak boleh dilaksanakan dengan alat
pemadatan getar, kecuali dengan persetujuan sebelumnya dari Direksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m 3) sebagaimana
volume yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Tidak ada pengukuran yang dilaksanakan melebihi batas yang ditetapkan.
b. Pembayaran
Pembayaran urugan kembali sirtu harus dilaksanakan berdasarkan harga satuan
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap termasuk
seluruh kompensasi untuk menyediakan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan, alat-alat dan lain sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjakan-pekerjaan
dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi.
1) Pengupasan bertangga untuk tanggul yang ada harus dikerjakan pada garis dan batas-
batas permukaan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi, dengan cara yang tidak mengakibatkan retak pada
permukaan tanggul yang dikupas. Jika terjadi keretakan atau kerusakan lainnya, harus
114
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
diperbaiki sampai dapat diterima dengan baik oleh Direksi dan seluruh biaya akibat
perbaikan tersebut menjadi beban Penyedia Jasa.
1) Pengukuran pengupasan bertangga untuk tanggul yang ada harus dibuat dengan luasan
dalam meter persegi sesuai dengan batas-batas permukaan-permukaan, ukuran-ukuran
dan syarat-syarat lain yang ditunjukan dalam gambar dan atau luasan yang ditetapkan
diatas dan telah disyahkan oleh direksi.
2) Harga satuan yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus sudah termasuk
seluruh biaya-biaya material, peralatan, alat dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
pekerjaan galian, pemadatan, pengangkutan, pembuatan material galian seperti yang
diperintahkan oleh Direksi dan semua lain-lain yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan.
1) Bab ini mencakup pekerjaan timbunan untuk jalan inspeksi termasuk oprit-oprit.
Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pemuatan, pengangkutan material dari lokasi
pengambilan atau penyimpanan, pembongkaran material dilokasi. Pengadaan semua
tenaga kerja, dan pelaksanaan semua pekerjaan untuk pemeriksaan timbunan jalan
sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar dan ditentukan oleh Direksi.
115
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Pengukuran dan pembayaran untuk item pekerjaan yang relevan yang tercantum dalam
Bill Quantities harus dikerjakan sesuai dengan pasal 3.12.
2) Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan Penyedia Jasa didalam memenuhi keperluan
dari Sub-Pasal 4.6.7. harus dimasukkan dalam masing-masing Kontrak Harga Satuan
tercantum dalam Bill Quantities. Tidak ada klaim untuk biaya tambahan yang akan
diertimbangkan oleh Direksi.
1) Rongga yang terdapat diantara timbunan yang dipadatkan yang berada pada bagian
bawah embung dan pada bagian bawah pondasi tanggul atau lokasi lain yang
diperintahkan oleh Direksi harus ditimbun dengan material random seperti ditunjukkan
dalam Gambar-gambar dan seperti yang diperintahkan.
2) Material untuk timbunan random akan diperoleh dari galian alur atau galian lainnya
yang menurut pendapat Direksi tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan tanggul. Jika
material yang diperlukan tidak mencukupi, maka material yang sama akan diperoleh
dari daerah pengambilan material yang lokasinya paling dekat dengan tempat pekerjaan
atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
3) Timbunan material random harus ditumpahkan ditempat yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar dan seperti yang diperintahkan oleh Direksi dengan menggunakan
dump truk atau alat penggusur tanah lainnya atau peralatan dumping seperti buldozer.
Harus dijaga agar pada saat menumpahkan material random tidak mengakibatkan
kerusakan terhadap urugan yang telan dipadatkan, tanggul atau bangunan-bangunan
lain. Material yang ditumpahkan harus dihamparkan/diratakan dengan memakai
buldozer, sedemikian sehingga kelihatan rapi.
1) Pengukuran untuk timbunan dengan material random harus dikerjakan dengan volume
dalam meter kubik material timbunan yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang telah
ditentukan, seperti tercantum dalam gambar-gambar dan selanjutnya disyahkan oleh
Direksi.
116
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa termasuk peralatan, alat-alat
material-material dan pekerja-pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan harus dimasukkan dalam harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dan tidak ada klaim untuk setiap tambahan biaya yang harus
dipertimbangkan oleh Direksi.
2) Terlepas dari hal diatas, Penyedia Jasa tidak harus selalu mendapatkan material-material
timbunan dari daerah pengambilan tanah yang telah ditentukan dan berhak mengusulkan
daerah pengambilan tanah selain yang telah ditentukan tersebut. Dalam hal pengusulan,
prosedur berikut untuk setiap daerah pengambilan material yang diusulkan, harus
dilaksanakan sebelum mendapatkan material-material yang dan diambil dari daerah
pengambilan material tersebut.
3) Pengujian tanah oleh Penyedia Jasa atas biaya sendiri, satu set dari seri item-item
pengujian sebagai berikut setiap pengambilan material sebesar 50.000 m 3 atau kurang
dari setiap pengambilan material.
117
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Pemeriksaan Direksi dari hasil uji dan keputusannya atas klasifikasi material-material
yang dapat diambil dari setiap daerah pengambilan material.
5) Untuk lahan daerah-daerah pengambilan material yang diusulkan Penyedia Jasa, harus
mengacu pada Pasal 4. Spesifikasi Umum.
7) Muka air tanah yang ditemukan di sekitar tempat eksplorasi, ditunjukkan dalam catatan
eksplorasi dan tanggalnya. Tidak tercatatnya muka air tanah atau kadar air dalam catatan
eksplorasi di sekitar tempat pengambilan, bagaimanapun tidak menyatakan bahwa muka
air tanah atau berbagai kadar air tidak akan dijumpai di sekitar tempat eksplorasi
tersebut.
8) Tipe peralatan yang dipakai dan kegiatan-kegiatan Penyedia Jasa dalam penggalian
material misalnya harus menghasilkan campuran untuk setiap tipe material yang
seragam di tempat pengambilan material.
11) Bila suatu tempat penggalian material akan digali di dekat tempat penimbunan dan
dibawah elevasi permukaan air normal, lebar bantaran tidak kurang dari 6 meter harus
dipenuhi antar kaki timbunan dan tepi dari tempat penggalian material, dengan
kemiringan lereng empat berbanding satu kearah dasar dari tempat penggalian material.
Kemiringan galian permukaan tempat pengambilan di dekat sungai tetapi di atas muka
air normal harus dibentuk tidak boleh lebih curam dari 4 : 1. Ditempat lainnya Penyedia
118
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Jasa tidak diharuskan untuk menggali hingga mencapai batas-batas dan permukan yang
telah ditetapkan tetapi permukaan tersebut harus ditinggalkan dalam kondisi layak dan
memadai serta memerlukan perataan seperti pengarahan Direksi, untuk keperluan
pengukuran dalam pembayaran. Tempat pengambilan material harus dioperasikan dan
dibiarkan dalam kondisi sedemikian rupa sehingga tidak merusak pemanfaatan lahan
atau merusak penampilan dari suatu bagian pekerjaan atau tanah milik employer atau
lainnya. Permukaan material yang tidak dipakai, harus ditinggalkan dalam kondisi layak
dan memadai.
119
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Kadar air material timbunan, sebelum dan selama pemadatan harus sesuai dengan sub
pasal 3.6.2. Sejauh dapat dilaksanakan, material harus dipersiapkan pada kondisi
tersebut ditempat pengambilan material sebelum penggalian. Jika diperlukan
pembasahan akan dilakukan ditempat pengambilan material yaitu dengan mengairi
paling sedikit tujuh (7) hari sebelum kegiatan-kegitan penggalian, atau atas pilihan
Penyedia Jasa, pembasahan boleh ditambah ditempat terpisah. Jika pembasahan
dilakukan ditempat pengambilan material untuk material timbunan sebelum penggalian,
perawatan harus dilakukan agar pembasahan material seragam dan menghasilkan kadar
air yang diperlukan selama pemadatan, mencegah aliran air hujan yang berlebihan dan
pengumpulan air ditempat rendah. Penyedia Jasa diingatkan untuk mengontrol secara
hati-hati penggunaan air dan pengecekan kedalaman dan jumlah penyerapan air untuk
menghindari kelebihan pemberian air.
2) Jika di suatu lokasi di tempat pengambilan material untuk material timbunan, sebelum
atau selama kegiatan penggalian, terjadi pembasahan yang berlebihan, seperti yang
ditentukan Direksi, maka langkah-langkah yang harus diambil yaitu : mengurangi kadar
air dengan melakukan seleksi saat penggalian untuk menjamin pengeringan material,
dengan penggalian dan penempatan ditempat penimbunan material sementara untuk
material yang mengandung kadar air terlalu banyak, dan dengan penggalian parit-parit
drainasi, untuk memberikan tambahan waktu perawatan atau pengeringan yang
memadai atau dengan cara lain yang telah disetujui.
3) Tempat pengambilan material untuk pasir tidak memerlukan pengeringan sebagai suatu
prasyarat tetapi jika diperlukan sebagai suatu prasyarat dan menurunkan permukaan air
dibawah elevasi penggalian material (Drainasi dapat dilakukan dengan suatu metode
yang disetujui, termasuk dengan menurunkan permukaan air di daerah tempat
pengambilan material, sebelum menggali atau menimbun material). Jika setelah
penggalian material timbunan, maka material tidak boleh ditempatkan di tempat
timbunan, tetapi harus ditempatkan sementara di tempat penimbunan material dan
diijinkan untuk mendrainasi atau mengeringkan sampai kadar air berkurang secukupnya
sehingga memenuhi syarat untuk ditempatkan di termpat penimbunan.
4) Dalam suatu kejadian, Penyedia Jasa akan memerlukan galian material yang layak
secukupnya di sebgian daerah pengambilan material untuk menyelesaikan pekerjaan
berdasarkan spesifikasi ini tanpa memperhatikan apakah kondisi yang sangat basah
120
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
yang dijumpai diakibatkan oleh air tanah, hujan, kesulitan drainasi, atau alasan lain.
Untuk meminimalkan kegiatan-kegiatan dengan material yang selalu basah. Penyedia
Jasa akan diberi ijin untuk memanfaatkan sebagian daerah pengambilan material yang
mengandung material kering yang telah ditetapkan sebagai tempat pengambilan
material yang layak hingga mencapai luas yang lebih besar, dan dilaksanakan sesuai
dengan material yang layak diperoleh.
5) Penyedia Jasa tidak berhak mendapatkan pembayaran tambahan diatas harga satuan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga karena syarat untuk galian parit
drainasi, untuk memberikan tambahan waktu untuk perawatan atau pengeringan, untuk
tempat penimbunan material dan penanganan kembali galian material yang telah
disimpan sementara di tempat penimbunan material; penundaan atau peningkatan biaya
oleh karena penimbunan material; rendahnya kemampuan lalu lintas di daerah
pengambilan material, dipergunakan oleh Penyedia Jasa atau karena adanya beberapa
variasi dalam perbandingan antara material basah dan kering yang diperlukan untuk
digali agar mendapatkan material layak yang memadai.
1) Tempat pengambilan material harus dibersihkan dan dikupas seperti ditetapkan Pasal
4.3. Kegiatan pengupasan harus dibatasi hanya pada tempat pengambilan yang disetujui
antara lain : batu-batu besar, humus, lempengan rumput, lempung dan bahan-bahan lain
yang tidak layak untuk maksud dan tujuan penggalian di tempat pengambilan material.
Penyedia Jasa harus menjaga agar permukaan yang telah dikupas bebas dari tumbuh-
tumbuhan, sampai kegiatan galian di tempat pengambilan material selesai dan tidak
akan diberikan biaya tambahan atas harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dikarenakan syarat ini.
2) Material hasil pengupasan yang layak bisa dipakai dan tidak (untuk bahan yang
mengandung humus) harus diseleksi selama kegiatan pengupasan, ditimbun sementara
di dekat tempat pengambilan material jika diperlukan, ataupun dihampar pada bagian-
bagian dari tempat pengambilan material yang selesai digunakan berdasarkan
pengarahan Direksi.
3) Jika terdapat material-material yang tidak layak atau tidak diperlukan untuk konstruksi
permanen, maka material tersebut harus ditinggalkan di tempat atau digali dan dibuang
121
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Kontrktor berhak untuk mendapatkan pembayaran tambahan diatas harga satuan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga sehubungan penetapan oleh Direksi atas
variasi dari daerah pengambilan dimana material didapatkan, kedalaman galian yang
diperlukan, atau wilayah atau lokasi perolehan material timbunan.
A = GB /f1 + C/f2 – D
dimana :
A : jumlah volume pengambilan (m3 );
122
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
123
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
atau kealpaan Penyedia Jasa akan menjadi beban yang bersangkutan. Kerusakan-
kerusakan pada tembok penahan pasangan batu, pelindung-pelindung tebing dan beton
harus diperbaiki dengan baik sehingga memuaskan dan diterima baik oleh Direksi atas
biaya Penyedia Jasa. Material hasil bongkaran harus dibuang oleh Penyedia Jasa ke
tempat pembuangan yang ditentukan atau sesuai petunjuk Direksi.
5) Rongga-rongga dan lubang-lubang yang terjadi akibat pembongkaran harus diurug dan
dipadatkan dengan material yang dapat diterima sampai batas-batas ketinggian-
ketinggian yang direncanakan.
2) Pembayaran kepada Penyedia Jasa akan dilakukan sesuai harga satuan dalam kontrak
permeter kubik (m3) seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga terhadap
seperti yang telah ditentukan batas dan disetujui oleh Direksi.
3) Harga satuan yang tercantum dalam item-item yang bersangkutan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga sudah termasuk semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
pembongkaran, pemotongan, pengangkutan, pengemasan, pembuangan dan pengurugan
serta pemadatan rongga-rongga dan lubang-lubang, termasuk peralatan, alat-alat,
material-material, tenaga kerja, pengisian, pembongkaran, pengangkutan, pembuangan
dan lain-lain.
124
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
PASAL ST – 4
PEKERJAAN BETON
ST – 4.1. UMUM
1) Pasal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk materialnya untuk bangunan-
bangunan yang strukturnya terdiri dari beton masa (mass concrete) maupun beton
bertulang yang harus dilaksanakan Penyedia Jasa sesuai dengan kewajibannya.
2) Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan uraian dibawah ini, dan atau yang
ditunjukkan dalam gambar maupun yang diperintahkan oleh Direksi. Kegiatan
pekerjaan beton harus dilaksanakan dengan kehadiran Direksi atau wakilnya.
3) Selambat-lambatnya tiga puluh hari sebelum peralatan untuk pekerjaan beton yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pengolahan, penakaran, pencampuran, pengecoran
beton dan membuat adukan pasangan (mortar), Penyedia Jasa harus menyerahkan bagan
alir, gambar dan uraian tertulis untuk menghasilkan pengelolaan yang benar efisien dari
peralatan yang akan digunakan dan menghasilkan metode pelaksanaan pengecoran
beton yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak.
4) Jika Penyedia Jasa ingin membeli beton jadi (ready mix) atau mortar dari pabrik,
Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh
hari sebelum dimulainya pekerjaan beton sesuai jadwal pelaksanaan yang telah
disetujui. Pemberitahuan tersebut mencakup : uraian lengkap tentang pabrik beton,
nama supplier, dan tempat dan kemampuan dari Batching Plant, alat-alat pendukung,
pengalaman beserta keandalannya untuk menghasilkan beton berkualitas baik, tepat
waktu dan lain-lain untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Tanpa persetujuan Direksi,
Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan peralatan untuk pengolahan dan atau membeli
serta mendatangkan beton jadi dari pabrik atau supplier.
5) Semua persiapan pengamanan yang memadai harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi umum dan spesifikasi teknis sehingga air
buangan dari pengolahan maupun perawatan beton yang mengandung endapan-endapan
bahan-bahan tidak boleh langsung di buang ke sungai dan dilimpahkan ke tempat
disekitar pekerjaan.
125
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 4.2.1. Semen
1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8 dan SNI
2049-90-A, SNI 2049:2004 atau ASTM nomor C 150, dan atau atas persetujuan Direksi.
2) Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan kantongnya
harus asli dari pabriknya, tetap utuh, dan tertutup rapat.
3) Semen disimpan pada tempat yang beralaskan dari kayu yang tingginya tidak kurang
dari 30 cm dari lantai.
4) Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 m.
5) Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan datangnya semen
ke tempat penyimpanan.
6) Semen yang sudah menggumpal, tidak boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
7) Sebelum pemesanan semen, Penyedia Jasa harus memberi tahukan terlebih dahulu
secara rinci kepada Direksi tentang semen yang akan digunakan. Semen yang digunakan
untuk embung menggunakan semen pozolan tipe V. Semen harus dikirim ke lokasi
pekerjaan dengan disertai sertifikat mutu dan lulus pengujian dari pabriknya. Setibanya
dilapangan, sertifikat tersebut harus diserahkan ke Direksi.
8) Penyedia Jasa harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik. Tangki besi
dan rak penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air dan konstruksinya
harus sedmikian rupa sehingga tidak memungkinkan adanya simpanan mati. Jika
Direksi memperkirakan bahwa ada simpanan mati pada bak atau silo, maka bak atau
silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan.
9) Semen yang dikemas dalam kantong harus dikirim sesuai dengan persetujuan dari
Direksi dan harus disimpan dalam gudang yang kedap air serta dilengkapi dengan sarana
untuk menyerap kelembaban, dan harus mendapat persetujuan Direksi. Penempatan
semen harus diatur agar ada jalan longgar untuk pemeriksaan, serta ditandai dengan
nomor-nomor identitas masing-masing pengirim semen, sedemikian rupa sehingga
untuk semen yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula.
10) Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga
puluh (30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukan semen harus
diberi jarak yang cukup, satu tumpukan tidak boleh lebih dari tiga belas (13) sak, sesuai
126
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dengan pengarahan Direksi, bila penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam
puluh (60) hari.
11) Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh (90) hari untuk
pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih memenuhi
syarat.
12) Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka harus
disingkirkan dari tempat kerja.
13) Penyedia Jasa harus menjamin agar selalu tersedia cukup semen di lokasi pekerjaan dan
harus melaporkan secara periodik (setiap tanggal 10 tiap bulan) kepada Direksi, tetapi
tidak dibatasi, hal-hal berikut:
• Persediaan semen di lapangan pada akhir bulan sebelumnya;
• Penerimaan semen dalam bulan sebelumnya;
• Semen yang telah digunakan pada periode bulan sebelumnya;
• Data lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
1) Penyedia Jasa diijinkan secara tertulis oleh Direksi untuk menggunakan bahan
pembantu yang diperlukan guna memperbaiki kelancaran pelaksanaan, penyelesaian
akhir dan mutu dari pekerjaan beton dan adukan mortar dengan persetujuan Direksi.
2) Bahan pembantu jenis air-entraining admixture atau lainnya dapat dipakai untuk semua
beton kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Bahan pembantu harus sesuai dengan ASTM
nomor C.260 atau yang setara dan disetujui oleh Direksi, dengan pengecualian untuk air
entraining admixture. Penyedia Jasa harus memberi tahu Direksi atas usul penggunaan
bahan pembantu ini baik sebagai set-retarding, water redusing ataupun mempercepat
pengentalan beton termasuk sumber dari mana bahan diperoleh. Sekurang-kurangnya
sembilan puluh (90) hari sebelum waktu yang direncanakan untuk penggunaan bahan
pembantu tersebut. Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi data teknis dan
contoh-contoh bahan pembantu yang akan dipergunakan.
3) Semua pengujian bahan pembantu harus dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan biaya
sendiri dan hasilnya harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
4) Banyaknya bahan pembantu yang dipakai pada masing-masing adukan beton dan pada
bagian dari pekerjaan beton yang akan menggunakan bahan pembantu akan ditentukan
127
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
5) Semua biaya penggunaan bahan pembantu harus sudah termasuk dalam harga satuan
kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk pekerjaan toko dimana
bahan pembantu akan digunakan dan tidak ada pembayaran terpisah untuk item yang
sama harus dipertimbangkan oleh pemilik.
ST – 4.3. AGREGAT
ST – 4.3.1. Umum
1) Material untuk membuat agregat halus dan kasar dapat berupa pasir krikil alam sebagai
hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir/ batu pecah buatan yang
dihasilkan dari pemecahan batu yang disetujui oleh Direksi, kecuali jika Penyedia Jasa
ingin membeli beton jadi dari pabrik.
2) Dalam hal Penyedia Jasa ingin membeli agregat dari sumber lain seperti dari pabrik atau
supplier, Penyedia Jasa harus menyerahkan hasil uji, data dan informasi lainnya tentang
sifat-sifat fisik dan kimiawi serta mutu agregat yang akan dibeli dan dipakai sekurang-
kurangnya tiga puluh (30) hari sebelum agregat itu digunakan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
3) Pasir yang digunakan adalah pasir alam harus bersih dari segala kotoran seperti bahan
organik, tanah atau lumpur. Apabila pasir mengandung lumpur lebih dari 5% maka pasir
harus dicuci. Pasir harus sesuai dengan SNI 03-6861.1-2002.
4) Syarat dari koral/kerikil yang digunakan terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori. Koral yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah
butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20% berat koral seluruhnya. koral/kerikil
harus bersifat kekal/tidak porus artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh
cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Maksimal kadar lumpur 1%, dan bila melebihi,
koral harus dicuci. Koral yang baik harus terdiri dari beraneka ragam besarnya, agar
bisa saling mengisi untuk menghasilkan suatu campuran atau beton jadi yang padat.
128
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
5) Bahan pengisi (pasir dan koral) harus disimpan di tempat yang bersih dan dicegah agar
terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang lainnya dan terlindung dari
pengotoran.
6) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan atau pembelian agregat beton harus
sudah dimasukkan dalam harga satuan dalam kontrak permeter kubik yang disebutkan
pada masing-masing item untuk beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
1) Agregat halus adalah agregat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima (5) mm
dan bahannya bersifat keras.
2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat
halus harus bersifat tekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti
panas matahari dan hujan).
3) Agregat halus harus tidak boleh mengandung lumpur (butiran-butiran yang dapat
melalui ayakan 0,063 mm) lebih dari 5 %. Apabila lumpur melampaui 5%, maka agregat
halus harus dicuci.
4) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus
dibuktikan dengan percobaan Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus
yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai asal kekuatan tekan
adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 % dari kekuatan
adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci
hingga bersih dengan air, pada umur yang sama.
5) Agregat halus diuji terhadap “sodium sulphate soundness” sesuai dengan SNI 1750-90-
A untuk lima (5) putaran dan harus menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh
lebih dari sepuluh (10%) persen.
6) Agregat halus yang dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan beton tidak
boleh digunakan untuk beton yang ekspose.
7) Gradasi agregat yang digunakan sesuai PBI 1971 N.1.2 harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
129
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
¾” 100
No. 4 90 – 100
No. 10 80 – 100
No. 16 50 – 90
No. 30 25 – 65
No. 50 10 – 35
No. 100 2 – 10
Modulus kehalusan butir dari agregat halus harus berkisar antara 2,5 sampai
3,3.
Prosentase dari bahan yang merugikan agregat halus tidak boleh lebih dari
nilai-nilai berikut :
Persentase
Jenis Berat
(%)
8) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali
dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui dan atas
persetujuan dari Direksi.
130
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
1) Agregat kasar adalah agregat yang mempunyai ukuran butir minimum lima (5) mm dan
bahannya bersifat keras.
2) Agregat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil desintegrasi alam
batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan
sifat-sifat karakteristik yang hampir sama, dengan ukuran butir antara 5 mm – 40 mm.
3) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar
yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih
tersebut tidak melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar
harus bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti
terik matahari dan hujan.
4) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat
kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.
5) Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-
zat reaktif alkali.
6) Kekerasan dari agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban
penguji 20 t, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
131
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
untuk meminta agar agregat kasar harus disimpan di dalam “platform” terpisah yang
memadai.
ST – 4.4. TULANGAN
b) Semua besi yang dipakai di atas harus mempunyai sertifikat dari produsen/pabrik.
Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar SII atau SNI 2052:2002.
c) Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai
dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang
pengangkeran pada bagian-bagian konstruksi disesuaikan dengan gambar kerja.
d) Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat dan kotoran lain yang dapat
mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.
e) Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar. Kemudian
dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran
tidak berubah tempat.
f) Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakai, sehingga dapat mengikat besi
beton tetap pada tempatnya.
g) Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan
di alam terbuka.
ST – 4.5. CETAKAN
a) Bahan
Dalam pekerjaan ini, digunakan baja lembaran dengan ketebalan 6 mm sampai
dengan 10 mm. Syarat bahan baja, cara pemotongan, cara penyambungan sesuai
132
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dengan SNI 07-2053 2006. Mur dan baut yang digunakan masih dalam kondisi
baik, tidak kotor, dan tidak berkarat.
b) Konstruksi
Cetakan dibuat sesuai gambar rencana dan disangga sedemikian rupa sehingga
dapat mencegah getaran yang merusak dan tidak berubah bentuk sebelum, selama
pengecoran berlangsung, dan selama beton belum padat.
c) Pelapis cetakan
Untuk mempermudah membuka cetakan beton, dapat digunakan pelapis cetakan
dari bahan yang sesuai. Minyak pelumas, baik bekas maupun baru, tidak dibenarkan
dipakai sebagai bahan pelapis cetakan.
d) Pembongkaran cetakan
Cetakan beton tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan kubus
yang dapat memikul 2 (dua) kali berat sendiri. Pada bagian-bagian konstruksi yang
memikul beban lebih besar dari rencana rata-rata, cetakan beton belum boleh
dibongkar sampai beton mempunyai kekuatan tersebut.
Untuk pembongkaran cetakan blok beton ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah
membuka kunci-kunci cetakan. Tidak diperkenankan membuka cetakan dengan cara paksa
karena bisa menghancurkan beton.
Seluruh beton struktur harus mempunyai tegangan tekan minimal fc’ = 26,4 Mpa ( K-
300 ) dan beton non struktur dengan campuran 1 : 3 : 5 ( setara fc’ = 15 Mpa).
ST – 4.6. AIR
1) Air untuk pembuatan dan perawatan beton, adukan mortar serta air untuk mencuci
agregat harus disediakan oleh Kotraktor dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
2) Air yang digunakan pembuatan dan perawatan beton serta pembuatan adukan mortar
harus bebas dari minyak, asam, garam-garam, alkali, bahan-bahan organis atau bahan-
bahan lain yang merusak beton dan/atau baja tulangan. Bila diminta oleh Direksi contoh
air harus diambil dari tempat yang diusulkan dan dibandingkan dengan air suling. Air
tersebut dapat dipakai, apabila kekuatan tekan mortar semen + pasir dengan memakai
133
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90 % dari kekuatan tekan mortar
dengan memakai air suling pada umur yang sama.
3) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemakaian air yang akan digunakan
untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus sudah termasuk dalam
harga satuan masing-masing item dalam harga satuan kontrak permeter kubik untuk
beton maupun seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
ST – 4.7.1. Komposisi
Beton harus terbuat dari semen Portland biasa, air, agregat halus, agregat kasar dan
obat semen/ bahan campuran tambahan, jika diperlukan, yang telah disetujui oleh Direksi
dan diaduk dengan sempurna dan diatur sesuai dengan kekentalan yang benar.
1) Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam (6) kelas yang diantaranya juga
termasuk beton kurus (untuk lantasi kerja). Masing-masing kelas beton yang digunakan
harus sesuai dengan spesifikasi, seperti ditunjukkan dalam gambar ataupun sesuai
dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
2) Berbagai kelas beton yang digunakan diklasifikasikan berdasar atas atas pengujian
kekuatan desak silinder (15x30) pada umur 28 hari, perbandingan antara air – semen
maksimum maupun ukuran maksimum dari agregat kasar seperti yang tersaji dibawah
ini ;
Kuat Tekan
Karakteristik
Ukuran Maksimum Maksimum Rasio
Kelas Beton Silinder
Agregat Kasar (mm) Air Semen (%)
Usia 28 Hari
(kg/cm2)
(K 300) 25 300 50
(K 275) 25 275 50
134
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Kuat Tekan
Karakteristik
Ukuran Maksimum Maksimum Rasio
Kelas Beton Silinder
Agregat Kasar (mm) Air Semen (%)
Usia 28 Hari
(kg/cm2)
(K 250) 30 250 55
(K 225) 30 225 55
(K 200) 35 200 60
(K 175) 35 175 60
(K 100)/B0 40 100 65
3) Banyaknya air yang digunakan dalam beton dapat diubah oleh Direksi selama dalam
batas-batas yang telah ditentukan, yang sesuai dengan perbandingan air semen yang
diperlukan guna menjamin beton mudah untuk dikerjakan. Mempunyai kekentalan yang
benar, termasuk pula pertimbangan akibat penggunaan bahan campuran tambahan/obat
semen, jika digunakan beserta kemungkinan variasi dari besarnya kadar air maupun
gradasi agregat yang akan dicampur.
4) Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih memungkinkan
pemadatan yang menggunakan dengan alat-alat yang disetujui untuk pekerjaan itu,
tetapi dalam setiap kelas beton besarnya slump tidak boleh melebihi batasan seperti
tersebut dibawah ini :
Slump Slump
Kelas Penggunaan Beton Pada
Minimum Maksimum
Beton Bangunan-Bangunan
(mm) (mm)
K.175 80 120
135
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Slump Slump
Kelas Penggunaan Beton Pada
Minimum Maksimum
Beton Bangunan-Bangunan
(mm) (mm)
1) Penyedia Jasa harus mengajukan beberapa macam usulan campuran beton yang
diharapkan sesuai dengan ketentuan mutu beton dalam spesifikasi. Penyedia Jasa harus
melaksanakan pekerjaan pencampuran beton (mix design) dengan adukan sesuai dengan
takaran bahan-bahan yang diuji lebih dahulu di laboratorium yang telah disetujui oleh
Direksi dengan menggunakan jumlah contoh yang memadai serta bisa mewakili
campuran agregat dan semen yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa harus mempekerjakan tenaga ahli yang mampu dan berkualitas yang
sesuai untuk merencanakan campuran beton, mengawasi dan mengarahkan semua
kegiatan pekerjaan beton mulai tahap persiapan sampai dengan tahap pengecoran beton.
2) Pada waktu pelaksanaan bila tipe semen atau jenis agregat berubah ataupun komposisi
gradasi dari agregat berubah. Sedangkan jika hasil uji kekuatan tekan tidak bisa
memenuhi standar, maka adukan baru harus dibuat sesuai dengan cara / prosedur seperti
diatas.
Sekurang-kurangnya (30) tiga puluh hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton untuk
bangunan dimulai. Penyedia Jasa harus memulai mencoba adukan yang akan digunakan
untuk masing-masing kelas beton dengan pengawasan Direksi atau wakilnya. Adukan
percobaan untuk beton dengan menggunakan semua jenis agregat. Takaran dan alat
pengaduk beton yang sesuai dengan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
136
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Adukan percobaan itu harus sepenuhnya berdasarkan hasil sifat-sifat campuran beton
pendahuluan.
1) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penakar dan pengaduk, yang mampu
mengaduk agregat, semen, bahan pembantu dan air menjadi adukan yang homogen dan
mengeluarkannya tanpa adanya segregasi. Alat- penakar / pengaduk ini juga harus dapat
mengantisipasi kemungkinan adanya kadar air agregat yang berubah secara cepat
maupun kemungkinan perubahan berat bahan yang sedang ditakar.
3) Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi maka bahan-bahan harus ditimbang dengan
ketelitian yang sudah mempertimbangkan kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kecil dari operator pelaksana maupun kesalahan dari skala timbangannya sendiri :
Bahan tambah (“admixture”) : boleh lebih sampai dengan satu persen (+1%)
5) Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan alat untuk
memeriksa ketelitian timbangan.
137
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6) Catatan tertulis yang tercetak atau grafik berikut ini harus selalu diletakkan dekat
dengan alat untuk masing-masing penakaran :
a. berat dari material agregat dan semen
b. jumlah dari air yang dipakai.
c. Jumlah dan jenis dari bahan-bahan campuran tambahan yang digunakan
c. Bila agregat megandung air melebihi jumlah yang dibutuhkan untuak menghasilkan
satu rated dry condition. Contoh-contoh material harus diambil lagi dari masing-
masing agregat dan kadar-air diukur lagi untuk masing-masing jenis agregat,
kemudaian kadar air dan takaran agregat harus diperhitungkan/ dipertimbangkan
kembali.
138
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
e. Semen harus ditakar dan dimasukkan ke dalam mesin-aduk dengan cara sedemikian
rupa sehingga berat semen tidak berkurang, karena bertiup angin atau menggumpal
di permukaan corong atau di tempat lain yang bisa mengubah jumlah semen seperti
yang disyaratkan dalam adukan beton.
f. Semua beton harus diaduk sekurang-kurangnya 1,5 menit (90 detik) setelah semua
bahan termasuk air berada dalam mesin-aduk. Selama waktu pengadukan mesin-
aduk harus terus berputar sesuai dengan putaran rencana.
g. Mesin-aduk harus berputar secara otomatis sesuai dengan alat pengatur waktu yang
dapat diatur dan dikunci oleh Direksi. Alat pengatur-waktu dan mekanik
pengeluaran harus saling terkait, sehingga selama pengoperasian secara normal,
adukan tidak akan dikeluarkan secara otomatis sampai waktu yang ditetapkan
terpenuhi.
h. Penakaran yang pertama dari bahan beton yang dimasukkan kedalam mesin aduk
harus mengandung sedikit kelebihan semen, pasir dan air atau penakaran mortar
dengan perbandingan yang sama untuk beton dengan tujuan melapisi bagian dalam
drum tanpa mengurangi kandungan mortar dalam adukan.
i. Bila berhenti mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin-aduk harus dicuci
bersih.
Beton jadi yang dibeli dari supplier boleh digunakan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis Direksi. Persetujuan ini tidak mengikat dengan tanpa alasan,
karena Penyedia Jasa harus menujukkan bahwa bahan beton yang dibeli memenuhi
semua persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini. Persyaratan yang
139
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 4.8.1. Umum
Metode dan jenis peralatan yang digunakan untuk pengangkutan dan pengecoran beton
harus sedemikian sehingga beton mempunyai komposisi dan konsistensi yang diperlukan,
dan tidak akan menyebabkan agregasi yang berarti dari agregat kasar, atau menyebabkan
kehilangan slump melebihi dua puluh lima (25) mm, atau kehilangan kandungan udara
sebelum konsolidasi melebihi satu (1%) persen pada adukan beton.
Dalam hal beton diangkut dan atau dicor dengan salah satu dari tipe peralatan yang
disebutkan dibawah ini maka alat-alat yang digunakan harus dipasang dan ditangani sesuai
dengan uraian pasal berikut.
Kecepatan mengaduk dari drum harus diantara dua (2) sampai empat (4) putaran per
menit. Isi campuran beton didalam drum harus tidak melebihi kapasitas yang ditetapkan oleh
pabrik atau tidak melebihi tujuh puluh (70%) persen dari isi penuh dari drum. Atas
persetujuan Direksi truk-pengaduk bisa digunakan atau dipakai saat pengangkutan beton.
Interval antara dimasukkannya air kedalam drum dan pengeluaran adukan beton dari
pengaduk harus tidak melebihi satu (1) jam. Selama dalam interval ini, campuran harus
diaduk secara terus menerus dengan kecepatan seperti tersebut diatas.
1) Bak truk non-agitasi harus halus dan kedap air. Untuk melindungi terhadap hujan harus
diberi tutup. Truk non-agitasi harus mengeluarkan campuran beton ke lokasi pekerjaan
sebagai adukan yang merata dan tercampur secara sempurna.
2) Adukan yang merata akan dapat dianggap memenuhi syarat, bila contoh dari bagian satu
dan bagian lainnya dari bahan-campuran mempunyai slump yang perbedaannya tidak
lebih dari dua puluh lima (25) mm. pengecoran beton harus selesai dalam satu (1) jam
sesudah memasukkan semen dan agregat.
140
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Dalam keadaan tertentu untuk mempercepat pengerasan beton, atau bila suhu udara tiga
puluh (300 C) derajat atau lebih, batas waktu pengeluaran beton harus kurang dari satu
(1) jam.
Sebelum pemompaan dimulai, kira-kira satu (1) m3 mortar dengan perbandingan air,
bahan pembantu, semen dan agregat-halus sesuai dengan yang direncanakan untuk adukan-
beton biasa harus dicoba untuk dilewatkan melalui pipa inlet pompa. Pipa-pipa tersebut
harus diusahakan dipasang selurus mungkin.
1) Adukan beton tidak boleh diangkut dengan alat ban-berjalan (belt conveyor), kecuali
mendapat persetujuan dari Direksi. Jika diijinkan, alat ban-berjalan harus digunakan
dengan syarat-syarat bahwa alat harus dilindungi dari hujan, angin dan sinar matahari,
dan suatu corong-khusus dengan chute tegak harus dipasang diujung masing-masing
alat ban berjalan untuk membatasi jatuhnya adukan beton yang akan dicor dengan
tinggi-jatuh maksimal satu setengah (1,5) m.
2) Rincian lengkap tentang katalog dari pabrik, cetak biru dan sebagainya untuk masing-
masing tipe dari alat-alat diatas harus diserahkan kepada Direksi. Semua alat-alat itu
harus dioperasikan dan dipelihara sesuai dengan buku-petunjuk dari pabrik.
3) Alat tipe lain dari yang disebut diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi sekurang-
kurangnnya tiga puluh (30) hari sebelum digunakan.
141
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 4.9.1. Umum
2) Kecuali bila disetujui oleh Direksi, beton tidak boleh dicor pada waktu hujan atau
tergenang air dan dalam segala hal tidak boleh di cor dalam air yang mengalir.
3) Selama proses ini sarana komunikasi anttara lokasi pengadukan dan lokasi pengecoran,
bila daianggap perlu harus disediakan, dioperasikan dan dirawat oleh Penyedia Jasa
seperti yang ditentukan oleh Direksi. Tidak ada pembayaran tersendiri atau tambahanh
pembayaran kepada Penyedia Jasa sebagai biaya tambahan untuk tersedianya sarana
komunikasi.
1) Sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan ditempati adukan
beton harus dibersihkan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis, potongan-
kayu, segala macam lapisan cat, kotoran atau bahan-bahan lain yang bisa membusuk.
Pembersihan ini bisa dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air atau
alat-alat lain yang sesuai dan mendapat persetujuan dari Direksi.
2) Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan ditinggal/ tertanam didalam
cor-coran harus dibersihkan. Permukaan pondasi cadas yang akan diberi adukan beton
harus dibasahi dan jika ada genangan air harus dikeringkan terlebih dahulu.
3) Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan ditempati adukan beton untuk pondasi
harus dibersihkan dari genangan air, aliran air, potongan kayu atau bahan kotoran
lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan krikil harus dalam keadaan lembab sebelum
adukan beton untuk pondasi dicor/ditempatkan.
142
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
meliputi pembersihan untuk semua kotoran, sisa-sisa adukan yang lepas, maupun cat-
cat dan benda-benda lainnya.
Suhu adukan beton selama waktu pengecoran tidak boleh lebih dari tiga puluh dua
(320C) derajat Celsius. Penumpukan agregat harus terlindungdan terhindar dari cuaca panas
atau material agregat dapat juga disemprot dengan air. Air untuk adukan harus cukup dingin
atau campuran beton diisolasi, jika diperlukan, untuk menjaga suhu adukan- beton dibawah
batas-batas yang telah ditetapkan.
1) Beton tidak boleh dicor dibawah air kecuali hal tersebut tidak dapat dihindari dan dalam
hal ini harus mendapat persetujuan dari Direksi dan harus dilakukan dengan pengawasan
yang ketat dan teliti.
2) Banyaknya semen untuk setiap kelas beton yang dicor di dalam air harus ditambah,
sehingga faktor air-semen dalam adukan tidak lebih dari 0,47. Slump harus dijaga tidak
boleh melebihi sepuluh (10) cm untuk menghindari segregasi. Beton harus dituangkan
hati-hati dalam gumpalan yang kompak pada posisi yang tepat dengan bantuan penuntun
ataupun alat bucket yang bisa dibuka dari bawah atau alat lain yang disetujui oleh
Direksi. Usulan secara rinci untuk pengecoran dalam air harus dibuat oleh Penyedia Jasa
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
ST – 4.9.5. Pengecoran
1) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi, waktu dan tempat dimana akan dilakukan
pekerjaan pengecoran beton (batching plan). Pengecoran beton hanya boleh dilakukan
pada waktu Direksi atau wakilnya hadir ditempat pekerjaan.
2) Adukan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau kecuali dapat
diperbaiki dengan menambah air atau menurunkan slump sebesar dua puluh lima (25)
143
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
mm atau lebih sesuai dengan persetujuan Direksi, harus dibuang ke tempat yang
ditunjuk oleh Direksi dan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan adukan dan
pembuangannya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
3) Sejauh masih bisa dilaksanakan beton harus dicurahkan langsung ke tempat pengecoran
dan tidak perlu dilewatkan jalan lain untuk menghindari segregasi. Metode dan alat-alat
yang dipakai untuk mencurahkan beton kedalam bekisting harus sedemikian rupa
sehingga tidak akan menghasilkan agregat kasar terpisah dari adukan lainnya. Penyedia
Jasa harus menggunakan cara yang cocok untuk menjaga agar besi dan bekisting tidak
bergeser dari tempatnya. Tinggi jatuh adukan beton tidak boleh melebihi satu setengah
(1,5) meter.
4) Semua adukan harus dicurahkan lapis demi lapis secara horisontal dengan tebal lapisan
tidak melebihi empat puluh (40) cm. Direksi berhak untuk meminta tebal lapisan kurang
dari empat puluh (40) cm bilaman diperlukan. Bila ditetapkan pada tebal 40 cm sesuai
dengan spesifikasi, tinggi atau bagian yang dicor harus ditetapkan seperti ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan pengarahan dari Direksi.
1) Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera setelah adukan dicor dan
dibiarkan berkonsolidasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai, sehingga beton
dapat dipadatkan sampai batas yang memungkinkan. Pengecoran lapisan adukan
berikutnya tidak boleh dilakukan sebelum lapisan yang adukan sebelumnya dikerjakan
secara lengkap.
2) Umumnya beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanik atau pneumatik tipe
penggetar dalam yang bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya tujuh ribu (7.000)
putaran per menit (RPM). Sewaktu dibenamkan kedalam adukan, kepala penggetar
harus dibenamkan dalam beton secara vertikal dan sekurang-kurangnya lima (5) cm
kedalam lapisan dibawahnya. Jika sulit menggunakan penggetar dalam beton boleh
digetarkan dengan tipe penggetar eksternal seperti yang akan diuraikan berikut atau
dipadatkan dengan menusuk-nusuknya dengan tongkat seperti pengarahan Direksi.
3) Pemadatan beton pada bagian struktur yang terbuka harus menggunakan alat-penggetar
tipe pembenaman. Jika dipakai alat-penggetar bekisting heavy duty harus mendapatkan
144
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Alat penggetar harus digunakan secara sistematis dengan pengaturan interval tertentu,
daerah yang terpengaruh tidak boleh bertumpang tindih sehingga beton dapat
dipadatkan secara merata dengan sebaik-baiknya.
5) Pemadatan pada masing-masing lapisan bagian beton yang baru dicorn dan
berhubungan dengan beton yang telah mengeras, maka penggetar harus digunakan lebih
lama dan ditusukkan lebih dalam berdekatan/sepanjang bagian yang berhubungan.
Kepala penggetar tidak boleh menyentuh bagian yang telah mengeras dan dinding
bekisting.
ST – 4.10.1. Umum
1) Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan seperti yang
diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menyerahkan cara/metode perawatan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi, sebelum dimulainya pengecoran. Perawatan
harus segera dilakukan supaya beton tidak kehilangan kelembabannya. Beton harus
dilindungi dari hujan deras selama dua belas (12) jam pertama, air mengalir selama
empat belas (14) jam pertama dari sinar matahari langsung untuk tiga (3) hari pertama.
2) Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan gangguan akibat
adanya lalu lintas, kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang
dihasilkan dari pengelasan besi. Cara-cara perawatan berikut ini dapat dilaksanakan.
1) Beton harus dijaga tetap lembab terus menerus dengan menjaga kadar airnya sekurang-
kurangnya selama tujuh (7) hari pertama.
2) Seluruh permukaan beton harus dijaga tetap lembab dengan cara membasahi dengan air
memakai alat nozzle, kain, kapas, keset, karpet basah, tanah atau lapisan pasir yang juga
145
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
bisa dipakai untuk menahan kelembaban. Pada waktu perawatan selesai, permukaan
beton harus dibersihkan dari bahan-bahan yang digunakan selama perawatan.
1) Perawatan permukaan beton yang terbuka / ekspose dapat dilakukan dengan cairan
curing compund sesuai dengan ASTM C309. PBI 1971 N1.-2 atau yang setara, setelah
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
2) Larutan kimia tersebut dapat digunakan dengan cara disemprotkan dengan tekanan
sedemikian rupa sehingga menutup seluruh permukaan beton dengan lapisan yang
merata, dan harus mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga lapisan ini akan mengeras
dalam waktu tiga puluh (30) menit sesudah pemakaian. Banyaknya larutan kimia yang
digunakan harus sanggup menutup rapat seluruh permukaan beton. Mesin semprot harus
dilengkapi dengan meteran penunjuk tekanan pada waktu pengopersian dan alat untuk
mengendalikan tekanan.
3) Curing compund harus digunakan untuk beton yang permukaannya langsung dilakukan
finishing segera setelah kelembaban dari permukaan hilang, tetapi penggunaannya harus
dilakukan sebelum mulai terjadinya penyusutan akibat kering atau retak yang besar
mulai tampak. Jika terjadi keterlambatan pada pemakaian curing compound mungkin
akan terjadi pengeringan yang menimbulkan retakan pada permukaan, penyemprotan
air dengan semburan harus memakai nozzle harus dimulai segera dan harus dilakukan
terus-menerus sampai pemakaian bahan kimia dapat dimulai. Bila lapisan bahan kimia
rusak karenma sebab-sebab tertentu sebelum masa berakhirnya tujuh (7) hari pertama,
maka bagian yang rusak segera diperbaiki dengan tambahan bahan kimia.
4) Curing compund tidak boleh mengeras selama disimpan, dan tidak boleh dilarutkan
atau dirubah dengan cara apapun selain sesuai standar dari pabrik. Pada saat digunakan,
bahan kimia harus berupa adukan yang merata. Jika bahan–kimia tidak digunakan
selama seratus dua puluh (120) hari sesudah tanggal pembuatannya Direksi bisa
meminta pengujian tambahan sebelum bahan tersebut digunakan untuk menentukan
apakah bahan tersebut masih memenuhi persyaratan.
146
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Beton yang memakai bekisting bisa dirawat dengan membiarkan bekisting tetap
berada ditempatnya. Bekisting harus tetap berada ditempatnya sampai sekurang-kurangnya
tujuh (7) hari pertama, kecuali untuk bagian struktur yang mempunyai ketebalan lebih tebal
dari lima puluh (50) cm, bekisting harus dibiarkan ditempatnya sekurang-kurangnya lima
(5) hari. Bekisting kayu harus tetap basah dengan penyiraman air selama masa perawatan.
ST – 4.11.1. Umum
1) Tingkatan dan syarat-syarat penyelesaian akhir finishing dari permukaan beton harus
dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan pada pasal ini atau seperti ditampakkan
dalam gambar. Finishing pada permukaan beton harus dilakukan oleh tukang ahli dan
berpengalaman.
2) Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian tertentu tidak diperlukan adanya
kegiatan inspeksi, maka finishing atas permukaan beton harus dilakukan hanya bila
dihadiri oleh Direksi. Bila diperlukan Direksi akan meminta pengujian pada permukaan
beton untuk menentukan apakah kekasaran permukaan masih dalam batas yang
ditentukan. Kekasaran permukaan beton bisa digolongkan sebagai kasar atau halus.
Bekas yang ditinggalkan oleh bekisting yang kurang rapat atau tidak lurus atau geblekan
bekisting yang jelek bisa dianggap sebagai kekasaran kasar dan akan diuji dengan
pengukuran langsung. Semua kekasaran yang lain akan dianggap kekasaran yang halus
dan akan diuji dengan pelat yang mempunyai sisi melengkung yang setara dengan arah
lengkungan bagian yang akan diuji.
1) Permukaan beton yang memakai bekisting yang akan menerima bahan-timbun atau
beton yang akan dicorkan disitu. Koreksi kekasaran pada permukaan yang diukur seperti
uraian sebelumnya harus hanya diperlukan untuk cekungan yang melebihi tiga puluh
(30) cm.
2) Permukaan yang memakai bekisting yang akan terbuka (“eksposed”) secara tetap dan
bila diperlukan dengan penampilan yang menarik. Kekasaran permukaan yang diukur
seperti uraian sebelumnya tidak boleh melebihi sepuluh (10) mm untuk kasar dan dua
147
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
puluh (20) mm untuk yang “halus”, “plywood” harus digunakan untuk penyelesaian
tersebut.
ST – 4.12.1 Umum
Pengujian-pengujian yang harus dilakukan untuk kontrol mutu, dengan standar uji dan
frekuensinya harus sesuai dengan sub-pasal 5.3.1. Tambahan pengujian berikut harus juga
dilakukan oleh Penyedia Jasa.
1) Selama pembuatan dan pengecoran beton, sekurang-kurangnya harus diambil dua (2)
contoh setiap hari dan sekurang-kurangnya satu (1) contoh setiap lima puluh (50) meter
kubik. Masing-masing contoh harus terdiri dari enam (6) silinder untuk diuji. Tiap
contoh harus terdiri dari enam (6) selinder dengan ukuran berdiameter sepuluh (10) cm
dengan standar perawatan dan diuji pada umur tujuh (7) hari untuk tiga (3) selinder
pertama dan diuji dua puluh delapan (28) hari untuk sisa tiga (3) silinder yang lainnya
sesuai dengan persyaratan ASTM C.39/C.42 atau ASHTO T.23. Jika ukuran maksimum
agregat adalah empat puluh (40) mm, maka silinder harus berukuran diameter lima belas
(15) cm dengan panjang tiga puluh (30) cm.
2) Kekuatan tekan beton memenuhi jika rata-rata tiga (3) hasil uji kekuatan tekan yang
berurutan adalah sama atau melebihi kekuatan yang telah ditetapkan dan tidak ada hasil
uji yang nilainya di bawah kekuatan yang disyaratkan.
3) Hasil pengujian dievaluasi secara statistik, evaluasi harus dilakukan untuk sepuluh (10)
hasil rata-rata berkeseimbangan menurut basis seperti berikut :
a. Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan yang
disyaratkan (specified strength) dalam sub-pasal 5.5.2. di sini harus tidak boleh
dari dua puluh lima (25 %) persen.
b. Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh (80 %) persen
dari kekuatan yang disyaratkan (specified strength) dalam sub-pasal 5.5.2 di sini
harus tidak lebih dari lima (5 %).
148
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Penyedia Jasa juga harus mengambil contoh-contoh beton untuk test kubus dari
campuran percobaan dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian
dirawat seperlunya dan menyerahkan pada laboratorium yang disetujui untuk diadakan
pengujian sebagaimana diperintahkan. Kubus-kubus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15
cm x 15 cm seperti disyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 71.
Penyedia Jasa harus menjaga untuk menghindari kerusakan-kerusakan pada benda uji
selama tahap-tahap pengujian.
5) Penyedia Jasa harus tahu pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan, yang menjelaskan
hasil-hasil tersebut dalam satuan metrik. Penyedia Jasa diwajibkan membuat laporan itu
dengan format-format yang disetujui Direksi Lapangan dan penyerahannya dilakukan
tidak lebih dari 3 hari setelah test dilaksanakan.
6) Penyedia Jasa harus juga menyerahkan laporan tekanan udara, temperatur beton dan
bahan-bahan penyusun beton untuk mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan untuk melaksanakan percobaan kubus,
slump test dan juga alat pencatat temperatur dan tekanan udara.
7) Bila dianggap perlu oleh Direksi, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor harus
dicek dengan metode schmidt hammer. Frekuensi dari pengujian harus sesuai dengan
petunjuk dari Direksi.
1) Slump diperiksa memakai Corong Kerucut Abrams yang diisi dengan tiga lapis, tiap
lapis ditusuk-tusuk dengan tongkat baja. Setelah muka atas diratakan, spesi didiamkan
selama setengah detik dan kemudian corong kerucut ditarik vertikal ke atas perlahan-
lahan. Segera setelah itu turunnya puncak kerucut terhadap tinggi awal disebut nilai
slump. Nilai slump minimal 5 cm dan maksimal 12,5 cm.
2) Uji slump harus dilakukan sebelum pengecoran dan pada waktu pengambilan contoh
pengujian atau jika diperintahkan oleh Direksi. Uji slump harus sesuai dengan ASTM
C. 143, AASHTO T119 atau SNI 1972-90-F
149
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian untuk bahan beton akan digunakan dengan
spesifikasi serta frekuensi yang ditentukan dan diarahkan oleh Direksi sebagai berikut :
Sodium Sulphare.
Catatan yang teliti dan mutakhir yang menunjukkan tanggal, waktu, cuaca dan suhu
lapangan (bila berbagai lokasi pekerjaan yang berbeda-beda). Harus dilakukan oleh
150
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyedia Jasa dan laporan quality control harus diserahkan setiap bulan kepada Direksi
untuk dievaluasi dan catatan proyek. Penyedia Jasa juga terus mencatat semua hasil
pengujian beton dan harus diberi tanda/ kode dari hasil uji lokasi/ tempat contoh diambil.
c. Bangunan-bangunan Umum :
(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok, batang melintang
terhadap ketentuan dalam gambar :
- Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter = 1 cm
151
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
- Melebar ................................................................................. 2 cm
(1) Pergeseran jarak dari sumbu yang diterapkan maksimum sebesar 1% dari panjang
beton pracetak atau tidak boleh lebih dari ............................................. 5 cm
(2) Pergeseran tinggi dari ketinggian yang sudah ditetapkan maksimum sebesar 1 %
dari panjang beton pracetak atau tidak boleh lebih besar dari ...........5 cm
(3) Variasi dari ketidakdataran unit beton pracetak saat diletakkan secara vertikal untuk
tiap jarak 3 mm maksimum ................................................................... 1 cm
152
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 4.14.1. Umum
2) Bingkai bekisting harus mempunyai kehalusan dan kekasaran yang diperlukan untuk
memenuhi syarat-syarat toleransi dengan penyelesaian akhir sebagaimana yang
ditetapkan di bawah ini, dan bingkai bekisting harus dikerjakan sedemikian sehingga
jika ada sambungan horisontal tidak menerus sampai seluruh permukaan bekisting.
Bekisting harus benar-benar lurus dan sesuai dengan elevasi, kedap mortar dan cukup
kaku untuk menahan kemungkinan pelenturan yang terjadi akibat tekanan bahan adukan
beton. Permukaan lengkung harus dibentuk dengan tali busur yang dibuat sesuai dengan
lengkungan yang tampak dalam gambar atau ditulis dalam spesifikasi yang telah
disetujui oleh Direksi. Permukaan semua bekisting yang berhubungan langsung dengan
beton harus bersih, kaku dan cukup kedap air untuk mencegah kehilangan mortar.
Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap kelengkapan pembuatan bekisting, tetapi
tipe, bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan semua bahan untuk pembuatan bekisting
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Semua bekisting harus
dikerjakan sedemikian ruipa, sehingga pada waktu membuka bekisting, tidak terjadi
kerusakan pada betonnya.
3) Semua sambungan yang expose, tepi dan sudut-sudut luar dipingul sekurang-kurangnya
dua (2) cm dengan sudut empat puluh lima (45) derajat, kecuali bila diisyaratkan lain
dan diperintahkan oleh Direksi. Sudut dalam harus dipotong seperti yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan permintaan Direksi.
1) Semua bahan untuk pembuatan bekisting harus mendapat persetujuan Direksi. Kayu
harus padat, lurus, tidak lapuk, tidak ada mata kayu yang lepas. Sebelum dibuat bingkai
untuk bekisting, kayu harus diserut lurus merata baik lebar maupun tebalnya. Bekisting
yangdigunakan untuk beton yang dilewati air mengalir yang nantinya beton dengan
153
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
plywood atau kayu lain dan harus tidak rusak dan atau cacat, sehingga tidak
meninggalkan bekas yang tidak baik pada permukaan betonnya.
2) Bila digunakan plywood, tidak boleh terpuntir, tidak keriting dan dikerjakan dengan lem
khusus yang kedap air. Bahan-bahan yang dipakai sejauh mungkin harus mudah
didapatkan di lapangan, sedang untuk lembaran plywood harus memiliki lebar dan
panjang yang merata.
3) Lapisan papan kayu harus dipilih baik jenis maupun mutunya atau bila diperlukan harus
dilapisi dengan bahan pelindung supaya tidak terjadi kemungkinan terpuntir akibat
tambahan bahan kimia atau kemungkinan perubahan warna pada permukaan betonnya.
Lapisan bekisting harus dipilih sedemikian rupa sehingga tahan terhadap puntiran,
karena pembebanan dan penggeseran sewaktu pengecoran, dan lurus sesuai dengan sub-
pasal 5.9.2.
154
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Penyedia Jasa tidak boleh membuka bekisting sampai beton telah mengeras dan
mempunyai cukup kekuatan untuk menahan beban sendiri maupun beban kerja yang akan
disangganya dengan aman. Pembukaan bekisting harus mendapat persetujuan dari Direksi
dengan suatu cara agar tidak merusak beton dan umumnya bekisting harus dibiarkan tidak
kurang dari empat puluh delapan (48) jam sesudah dicor atau atas perintah Direksi.
ST – 4.14.5. Perancah (Penyangga)
1) Perancah/ penyangga harus dilaksanakan dalam kedudukan yang baik untuk menyangga
bekisting sebelum menempatkan adukan beton dan harus dipertahankan tidak terjadi
goyangan akibat beban berat beton basah selama penyiraman atau beban-beban yang
lain.
2) Biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pada pasal inji harus dimasukkan dalam harga
satuan per meter persegi (m2) untuk pekerjaan bekisting dan dalam harga satuan per
meter kubik (m3) untuk pekerjaan perancah seperti ditentukan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat pemotong, pembengkok dan memasnag semua
besi beton seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kecuali
bila ditunjukkan lain dalam gambar, besi beton yang akan dipakai adalah besi polos dari
pabrik yang mendapat persetujuan dari Direksi dan memenuhi standar SD 295, SNI 2052-
89-A atau setara yang disetujui. Semua besi beton harus tidak keropos/ berkarat dan
mengelupas, tidak minyak, tidak bergemuk atau lapisan-lapisan lainnya yang bisa merusak
atau mengurangi kekuatan ikatannya dengan beton. Besi beton harus diambil contohnya oleh
Direksi di pabrik atau tempat penjualnya atau kedua-duanya. Penyedia Jasa harus memberi
tahu Direksi jauh-jauh hari untuk memungkinkan pengambilan contoh oleh Direksi guna
pengujian besinya. Direksi bisa memilih dua atau lebih contoh dari masing-masing
ukurannya dan memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengambil contoh yang dipilih untuk
diuji pada laboratorium yang disetujui Direksi atas biaya dari Penyedia Jasa. Besi beton baru
boleh dipasang di lokasi jika sesudah hasil pengujian laboratorium diterima dan disetujui
oleh Direksi. Dalam segala hal, izin dari Direksi tidak membebaskan Penyedia Jasa terhadap
tanggung jawabnya untuk menyediakan dan memasang besi beton yang sesuai di dalam
beton.
ST – 4.15.2. Pembuatan Dan Perakitan
pemotongan besi beton harus mengikuti standar pelaksanaan yang telah disetujui dan
berdasarkan atas gambar yang telah disetujui seperti yang ditetapkan di atas.
Membengkokkan besi dengan cara dipanaskan tidak diperbolehkan kecuali mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Ijin bisa diberikan atas permohonan khusus
yang diajukan oleh Penyedia Jasa dalam penggunaan metode kerja yang menjamin
bahwa besi beton yang akan dipakai tidak akan mengalami kerusakan. Ijin tersebut tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya atas kekurangan yang mungkin
timbul dan terjadi nantinya.
2) Besi beton harus diikat kuat-kuat pada posisinya secara teliti, sehingga tidak bergerak
bila dilakukan pengecoran beton ataupun bergeser akibat penggetaran. Besi horisontal
harus ditahan dengan blok beton precast dan berada pada elevasi yang benar.
3) Persilangan besi dan overlap batang besi harus diikat kuat-kuat dengan kawat besi beton
berdiameter tidak kurang dari 0,9 mm. tebal selimut beton minimum yang diukur dari
tulangan, harus antara lima (5) sampai sepuluh (10) cm seperti yang ditunjukkan dalam
gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Ketebalan minimum penutup
beton maupun jarak antara besi seperti yang ditunjukkan dalam gambar bila menurut
pendapat Direksi kurang tepat dapat diubah selama pelaksanaan.
4) Besi beton harus dipasang overlap dengan panjang overlap tidak kurang dari dua puluh
lima (25) kali diameter dari ukuran terbesar besi atau seperti yang diarahkan oleh
Direksi. Tempat overlap dari batang besi harus mendapat persetujuan dari Direksi.
1) Penyedia Jasa harus menyediakan bahan untuk batang jangkar/angkur, memotong dan
menempatkan semua batang jangkar/angkur seperti yang ditunjukkan dalam gambar
pada tempat yang diperlukan atas perintah dari Direksi.
2) Pemotongan dan penempatan angkur harus sesuai dengan sub-pasal 5.13.2. atau seperti
petunjuk Direksi.
3) Angkur harus disediakan untuk struktur jembatan seperti yang terdapat dalam gambar
atau yang diarahkan oleh Direksi.
1) Sebelum pemasangan expansion joint filler Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh
bahan yang akan digunakan, disertai dengan sertifikat pengujian, spesifikasi dari pabrik
156
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dan cara-cara pemasangan pada expansion joint filler yang diperlukan/diinginkan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
2) Penyedia Jasa harus memotong joint filler untuk menutup bidang sambungan yang
diperlukan pada beton.
3) Bila dipasang pada bidang vertikal joint filler harus diletakkan di sisi bidang yang sudah
selesai terlebih dahulu dengan bahan joint filler yang telah disetujui dimana masing-
masing bagian dari joint filler sekurang-kurangnya empat puluh (40) mm dari bagian
tepi. Sambungan dari joint filler harus dibuat dari perekat yang bisa ditempelkan secara
dingin sehingga mortar dari beton tidak akan merembes memungkinkan menggunakan
sambungan buatan pabrik. Kekedapan dari sambungan dan struktur dimana joint filler
digunakan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
1) Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang penahan air seperti ditunjukkan dalam
gambar atau perintah dari Direksi dan atau seperti yang ditetapkan pada pasal ini.
Penahan air yang akan dipakai harus mempunyai karakteristik fisik sesuai syarat-syarat
dalam standar ASTM, Flexible Polyvinyl Chloride (PVC) water Stop atau bahan yang
setara yang disetujui oleh Direksi.
2) Penahan air harus dibuat dari bahan plastik dengan resin dasar yang harus berupa
polyvinyl cloride. Semua penahan air harus dicetak atau dicor dengan setiap bagian
penampangnya harus padat serta rata dan tidak ada keropos atau ketidaksempurnaan
lainnya. Penahan air harus terdiri dari tipe 3 bulb baik untuk sambungan konstruksi
maupun sambungan pelaksanaan. Penahan air harus simetris dengan bentuk dan ukuran
untuk kedua tipe di atas harus sesuai dengan persyaratan berikut :
157
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Tebal 9 5
3) Penyambungan penahan air harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik dan
sesuai instruksi Direksi. Penyambungan khusus untuk menyatukan keping-kepingan
penahan air digunakan di semua pertemuan penahan air.
4) Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan bahan yang ditanam dalam
beton pada masing-masing sisi sambungan. Penyedia Jasa harus menempatkan penahan
air secara berhati-hati dan pemadatan beton disekitar penahan air harus dijamin bahwa
penahan air tidak akan rusak, dan terjadi lekatan yang sempurna antara beton bidang
penahan air yang tertanam.
5) Penyedia Jasa harus mengganti atau memperbaiki dengan biaya sendiri setiap penahan
air yang sobek, berlubang atau rusak. Penyedia Jasa harus melengkapi semua
penyokong dan pengikat yang diperlukan untuk penempatan penahan air seperti
ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah dari Direksi.
6) Kekedapan air dari sambungan dan struktur di mana penahan air di pasang harus
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan
dan tenaga yang mampu untuk melaksanakan semua pekerjaan yang diperlukan
sehingga hasilnya memuaskan, sesuai dengan spesifikasi dan perintah dari Direksi.
158
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Mengenai penggunaan “Air Water Cutting” atau “Wet Sandblasting” atau mengenai
penggunaan metoda “ Air Water Cutting” atau “Wet Sandblasting” atau sambungan
air akibat metoda pemotongan dengan semprotan air, harus dilaksanakan atas
persetujuan Direksi.
ST – 4.16.1. Beton
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan beton harus dilakukan berdasarkan
volume beton yang sebenar-benarnya dicor dalam meter kubik (m3) sesuai garis batas
struktur seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh
Direksi.
Pengukuran beton terhadap bagian sisi dari setiap penggalian tanpa menggunakan
bekisting perantara harus dilakukan hanya di dalam garis yang wajib dibayar atau garis
yang ditunjukkan dalam struktur. Tidak ada potongan yang dibulatkan atau pinggir yang
dipingul atau ruangan yang ditempati oleh logam, saluran listrik atau ruangan kosong
atau barang penting lainnya yang luas penampangnya kurang dari 0,05 m2.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter kubik (m 3) beton yang telah
dicor sesuai hasil pengukuran dengan cara sebagaimana diuraikan di atas untuk masing-
masing harga satuan kontrak per meter kubik seperti yang tercantum dalam Daftar
159
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi
untuk pembayaran semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan
sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjan bekisting harus dilakukan berdasarkan
luas permukaan cetakan beton dalam meter persegi (m 2). Ditentukan oleh dimensi dari
struktur-struktur beton sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter persegi (m 2) yang dihasilkan
dari pengukuran seperti syarat-syarat di atas, untuk masing-masing harga satuan per
meter persegi yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Dan harus disetujui
termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan
perintah dari Direksi dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran besi beton harus dilakukan berdasarkan berat besi
yang sebenar-benarnya terpasang dalam metrik kilogram (kg) yang dihitung dari
panjang dan jumlah batang seperti tampak dalam gambar atau atas petunjuk Direksi
diubah keberat untuk ukuran batang yang terdaftar dengan mengalikan satuan berat per
linier meter. Besi overlap yang ditunjukkan dalam gambar atau diminta oleh Direksi
harus dibayar sesuai dengan harga satuan dalam kontrak. Bila ada tambahan besi dalam
overlap melebihi yang diperlukan untuk kemudahan kerja Penyedia Jasa maka tidak
akan ada pembayaran tambahan.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah metrik kilogram (kg) yang dihasilkan
dari pengukuran seperti syarat-syarat di atas untu masing-masing harga satuan kontrak
per metrik kilogram yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang telah
160
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran penahan air harus dilakukan berdasarkan penahan air
yang sebenar-benarnya terpasang dalam linier meter (m) yang dihitung dengan ukuran dan
panjang seperti tampak dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi. Dalam menghitung
volume tidak termasuk panjang overlap pada sambungan.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah linier meter (m) hasil pengukuran seperti
syarat-syarat di atas sesuai harga satuan kontak per meter yang dinyatakan dalam daftar
Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahan dari Direksi, termasuk kompensasi
penuh untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan
sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan syarat-
syarat dalam spesifiksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran batang angkur harus dilaksanakan berdasarkan
kenyataan jumlah batang (bh) seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilaksanakan berdasarkan batang sesuai pengukuran dan
syarat-syarat di atas untuk masing-masing harga satuan, harga per batang seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk
kompensasi penuh untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, alat-
161
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi
dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
PASAL ST – 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU
ST – 5.1.1. Lingkup
Pasal ini mencakup ketentuan umum maupun khusus untuk pekerjaan pasangan batu.
Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini berlaku baik untuk pekerjaan pasangan batu yang
digunakan dalam pasal sesuai dengan gambar ataupun yang ditentukan dalam pasal-pasal ini
atau spesifikasi teknik lainnya atau bilamana atas persetujuan Direksi harus dipergunakan
pada pelaksanaan.
1) Batu yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan harus batu yang berasal dari sungai
atau batu pecah dari hasil pemecah batu yang berbentuk mendekati persegi dengan
kualitas yang telah disetujui dan bebas dari lapisan dan cacat lainnya. Batu-batu yang
dipergunakan harus memiliki berat jenis tidak kurang dari 2,5 keras, bersih, awet, tidak
lapuk dan tidak mengandung bahan organik. Semua batu untuk pekerjaan pasangan batu
yang ditimbun sementara di lapangan harus dijaga sedemikian rupa, sehingga dalam
kondisi agak basah pada saat akan dipergunakan. Batu harus disusun sedemikian rupa
untuk menghilangkan rongga-rongga besar antara batu-batu yang berdekatan. Ukuran
batu untuk pekerjaan pasangan batu 150 – 200 mm. Khusus untuk dinding tipis ukuran
batu tidak boleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) dari tebal dinding.
2) Batu bulat mungkin diperbolehkan atas persetujuan Direksi dan dalam hal tertentu tidak
boleh lebih lima belas (15) persen dari jumlah total.
ST – 5.1.3.1. Material
162
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Pasir
Gradasi pasir yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
4 100
8 95 – 100
16 70 – 90
30 40 – 75
50 20 – 40
100 5 – 20
200 0 – 10
c. Air
1) Air harus diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
petunjuk dari Direksi.
2) Semua material, kecuali air harus dicampur dalam kotak yang kuat dan rapat air
atau dalam alat mengaduk yang disetujui oleh Direksi sampai campuran tersebut
kira-kira berwarna sama dan untuk selanjutnya air ditambahkan dan pencampuran
dilanjutkan.
1) Mortar untuk pekerjaan pasangan batu harus terdiri dari satu (1) bagian Portland Cement
(PC) dan empat (4) bagian pasir.
2) Metode untuk mengukur material untuk mortar harus sedemikian rupa, sehingga bagian-
bagian yang ditentukan dari material mortar dikontrol dan dapat dijaga dengan teliti
selama berlangsungnya pekerjaan.
163
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Banyaknya air yang dipergunakan setiap mortar harus sesuai dengan kebutuhan.
- Untuk campuran 1 Pc : 3 Ps =
Berdasar SNI DT 91 – 0007 2007 untuk campuran batu 1PC : 3PS
dibutuhkan:
- Untuk campuran 1 Pc : 4 Ps =
Berdasar SNI DT 91 – 0007 2007 untuk campuran batu 1PC : 4PS dibutuhkan :
ST – 5.1.3.3. Pencampuran
1) Mortar harus dicampur minimal selama dua menit di dalam mixer mekanis tipe drum
atau alat pengaduk (mixer) yang setara, dan dengan persetujuan dari Direksi.
2) Alat pengaduk harus diputar dengan kecepatan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
dan jumlah total material yang dicampur dalam setiap pencampuran tidak boleh
melebihi kapasitas alat pengaduk yang ditetapkan oleh pabrik.
3) Jumlah air yang terukur harus secara berangsur-angsur dimasukkan ke dalam alat
pengaduk, sebagian sebelum memasukkan material kering dan sebagian lagi segera
setelah selesai memasukkan material yang sama.
164
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
4) Seluruh isi drum harus dikeluarkan sebelum pencampuran berikutnya dimulai dan setiap
waktu bagian dalam drum harus dijaga dari penumpukan material.
5) Drum harus secara seksama dibersihkan sebelum mengganti campuran atau pada saat
pekerjaan pencampuran telah berhenti.
6) Mencampur dengan tangan untuk volume adukan yang kecil mungkin dapat
diperbolehkan dengan syarat mortar dicampur sampai ketingkat yang sama dengan yang
dihasilkan oleh alat pengaduk mekanis dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
7) Bila pencampuran dengan tangan untuk mortar diperbolehkan oleh Direksi, maka pasir
dan semen harus dicampur kering dalam kotak yang kuat dan kedap air sampai
campuran kira-kira berwarna merata dan sesudahnya air harus ditambahkan sementara
pencampuran terus berlangsung.
ST – 5.1.3.4. Pengangkutan
2) Mortar harus diaduk atau dikerjakan dengan interval waktu tertentu untuk mencegah
pemisahan. Mortar yang tidak ditempatkan dalam waktu tiga puluh (30) menit setelah
penambahan air yang pertama kali pada adukan mortar harus dibuang, kecuali untuk
keperluan memelihara suhu pada bahan mortar. Pemanasan kembali mortar tidak
diperbolehkan.
1) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pasangan batu. Penyedia Jasa harus membuat
pasangan batu percobaan untuk pekerjaan dinding, lantai, perkuatan tebing dan lain-
lain, dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya di lokasi pekerjaan seluas + 1 (satu)
m2 lengkap dengan pekerjaan siarannya.
2) Pelaksanaan pasangan batu selanjutnya harus dilaksanakan minimal sama atau lebih
baik dari pasangan batu percobaan di atas yang kualitas dan kerapiannya sudah disetujui
oleh Direksi.
165
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 5.1.3.6. Pemasangan
1) Permukaan tanah fondasi harus diberi mortar merata setebal minimum 5 cm sebelum
pasangan batu ditempatkan.
2) Batu harus dibersihkan dan dibasahi dengan seksama sebelum dipasang. Pemasangan
harus dengan tangan untuk memastikan setiap batu terbungkus dengan mortar pada
semua permukaannya kecuali permukaan terluar yangharus terbuka dan terpasang
dengan baik, kira-kira 5 sampai 10 mm dengan mortar.
3) Batu harus dipasang pada tempatnya sedemikian rupa, sehingga mortar dapat mengisi
penuh semua sambungan / rongga.
4) Batu harus dipukul dan diletakkan ke dasar dengan palu baja dan batu yang pecah harus
diambil, dibersihkan dan dipergunakan kembali dengan mortar baru.
5) Sambungan-sambungan batu harus secara dapat diisi mortar dan harus diperkuat dengan
menggeser dan menguncikan potongan batu ke dalam sambungan.
6) Permukaan pasangan batu bagian dalam yang akan berhubungan dengan tanah harus
diberi braben (mortar) untuk meratakan permukaannya.
ST – 5.1.3.8. Perawatan
Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap lembab
dan dalam keadaan basah selama sedikitnya lima hari setelah pekerjaan selesai.
ST – 5.1.3.9. Sambungan-Sambungan
Sambungan-sambungan tegak kecuali yang tampak pada gambar harus diatur pada
setiap jarak 10 m atau lebih dan / atau atas perintah dari Direksi.
a. Pengukuran
166
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga satuan setiap
meter kubik (m3), yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
perlengkapan prasarana, alat kerja dan sebagainya. Untuk menghasilkan pekerjaan yang
lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi.
ST – 5.2. PLESTERAN
1) Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material lepas, minyak,
cat, kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat menghalangi lekatan yang baik antara
plesteran dan pasangan batu. Permukaan yang diplester dengan semen mortar dengan
perbandingan campuran satu (1) bagian semen (P.C) dan tiga (3) bagian pasir, tebal 2
cm, harus dijaga agar terus menerus lembab selama sedikitnya dua (2) jam dan
kemudian dibiarkan sampai lapisan basah pada permukaan hilang.
2) Plester yang rusak, menggembung harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia
Jasa dengan cara sedemikian sehingga pada saat pekerjaan selesai. Plesteran tersebut
harus halus dan berpenampilan baik.
1) Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari garuk dan lapis akhir harus
diterapkan pada pekerjaan plesteran semen.
2) Lapisan garuk harus penuh dan tebal dan harus ditempatkan dengan cukup tenaga untuk
membentuk kunci yang baik. Lapisan garuk harus disapukan bersilang untuk
mendapatkan pemasangan awal dan harus dijaga tetap basah dengan semprotan halus
selama dua hari, dan kemudian dibiarkan mengering.
167
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara selama dua
hari. Segera sebelum pelaksanaan lapis akhir. Lapis garuk harus dibasahi lagi dengan
semprotan halus. Lapis akhir harus pertama-tama diapungkan pada permukaan dengan
benar dan rata, kemudian diolah sedemikian rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir
turun ke dalam plesteran sampai permukaan halus mengkilap dan bebas dari bidang
kasar, bekas pemeriksaan atau noda lainnya. Lapis akhir harus dijaga tetap basah dengan
semprotan halus selama sedikitnya dua hari dan harus dijaga dari pengeringan yang
terlalu cepat.
4) Semen mortar harus dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran. Ketebalan
plesteran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal cukup menghilangkan
kekasaran permukaan.
1) Plesteran lapis akhir harus benar dan dikerjakan sampai permukaan rata tanpa
gelombang atau noda-noda dalam bentuk apapun.
2) Tidak boleh dari 1 mm, diukur dengan mempergunakan sisi pengganti atau plat
sepanjang 1 mm untuk pengujian.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang (m 2)
yang diperoleh dari gambar dan / atau perintah direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2)
yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk
semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material. Perlengkapan peralatan,
prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap,
memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi.
1) Permukaan pasangan batu yang nampak harus disiar dengan mortar semen.
168
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Sebelum memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan pasangan batu harus
digaruk sebelum mortar ditempatkan.
3) Permukaan siaran adalah tipe rata, sehingga siaran harus rata dengan permukaan batu.
4) Semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian semen (P.C) dan dua (2)
bagian pasir, harus dipergunakan untuk pekerjaan siaran.
5) Tebal siaran harus seminimal mungkin dan dalam segala hal harus cukup untuk
menghilangkan ketidakteraturan.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas bidang (m 2) yang
diperoleh dari gambar dan / atau atas perintah direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang
dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat
kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi.
PASAL ST - 6
PEKERJAAN TIANG PANCANG
ST – 6.1. UMUM
1) Pekerjaan tiang pancang terdiri dari pengadaan dan pemancangan tiang-tiang pancang
kayu/bambu/beton yang memenuhi batasan, kualitas dan dimensi yang ditunjukkan
pada gambar atau di lokasi dan kedalaman yang ditetapkan oleh Direksi. Tipe dari tiang
pancang kayu/bambu/beton yang akan dipergunakan ditunjukkan dalam gambar atau
dalam spesifikasi ini. Panjang tiang pancang dan kedalaman penetrasi yang diterapkan
oleh Direksi berdasarkan hasil uji pemancangan dan / atau investigasi geoteknik akan
menggantikan semua ketentuan terdahulu yang berlaku untuk tiang pancang.
169
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 6.2. PEMANCANGAN
1) Metode / cara pemancangan tiang pancang tidak boleh berlebihan dan tidak sewajarnya,
sehingga mengakibatkan hancur dan rusaknya kayu/bambu/beton. Usaha-usaha yang
dilaksanakan pada tiang pancang untuk memaksanya dalam posisi yang benar bila atas
pertimbangan Direksi terlalu berlebihan tidak akan diperbolehkan.
170
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Tiang pancang yang rusak karena cacat pada saat atau karena kesalahan pemancangan
atau dipancang tidak pada lokasi yang benar atau dipancang di bawah elevasi yang
diterapkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi, harus diperbaiki atas
biaya Penyedia Jasa sendiri dengan salah satu dari metode berikut yang disetujui oleh
Direksi untuk tiang pancang yang diragukan :
a. Tiang pancang harus ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dan bila perlu
dengan yang lebih panjang.
b. Tiang pancang kedua harus dipancangkan dekat dengan tiang pancang yang rusak
atau rendah.
3) Tiang pancang akan dianggap rusak bila terdapat retak yang tampak atau retak
memanjang sekitar seluruh permukaan tiang pancang atau suatu cacat yang menurut
pendapat Direksi mempengaruhi kekuatan atau umur tiang pancang.
Bila dikehendaki dalam spesifikasi atau diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa
harus memancang tiang pemancang sepanjang yang ditentukan pada lokasi yang
diperintahkan oleh Direksi untuk memastikan jumlah dan panjang dari tiang pancang. Tiang
pancang tersebut harus lebih panjang dari pada panjang perkiraan yang didesain untuk
menampung adanya variasi di dalam kondisi tanah. Jumlah dari tiang pancang uji harus
diputuskan oleh Direksi, tetapi tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari tiga untuk
setiap pondasi. Beban uji pada tiang pancang akan ditentukan oleh Direksi. Penyedia Jasa
tidak boleh mengadakan tiang-tiang pancang tersebut sebelum Direksi menyetujui jumlah
dan panjang dari tiang-tiang pancang yang diusulkan berdasar hasil uji tiang pancang oleh
Penyedia Jasa.
(1) Pengadaan :
171
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m)
yang sebenarnya diadakan diukur sepanjang sumbu tiang pancang dari kaki tiang
pancang sampai kepala tiang pancang.
b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukkan ke dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, prasarana konstruksi, alat
bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap dan memenuhi
syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.
(2) Pemancangan
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m)
yang sebenarnya dipancangkan diukur sepanjang sumbu tiang pancang dari kaki
tiang pancang sampai kepala tiang pancang sebelum dipotong untuk disambungkan
ke dalam kaki pondasi.
b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukkan ke dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, prasarana konstruksi, alat bantu
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap dan memenuhi syarat
dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam Spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran harus didasarkan pada jumlah uji beban statis yang dilaksanakan.
172
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan yang dimasukkan kedalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja penyediaan tenaga kerja material, peralatan, sarana
konstruksi alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap
dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua ketentuan tersebut dalam spesifikasi ini.
ST – 6.3.1. Bahan-bahan
Material minipile yang dipakai adalah ukuran 20/20 cm dengan mutu beton K-350
hasil dari pabrik.
Meliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
tiang beton sesuai dengan gambar rencana, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
tambahan dari Direksi/Konsultan Pengawas dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.
3) Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan
standar yang umum berlaku.
ST – 6.3.2.3. Pemancangan
1) Bahan
173
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
✓ Beton yang dipakai untuk pembuatan tiang beton cetak harus mempunyai mutu
beton minimal K-350 (beton Readymix)
2) Alat Pancang
✓ Didapat dari penunjukan meter (gauge) yang terpasang pada alat hydraulic jack
yang digunakan.
✓ Toleransi untuk ketepatan titik tiang tidak lebih dari 8,00 cm dari letak titik pada
awal pemancangan, dan jarak antara dua buah tiang pancang tidak
bertambah/berkurang lebih dari 15,00 cm dari yang seharusnya.
✓ Toleransi kemiringan untuk tiang yang seharusnya vertikal adalah tidak lebih
miring dari 1 : 75.
✓ Kontraktor harus menjamin bahwa tiang beton cetak yang baru dibuat tidak
mengganggu atau merusak tiang-tiang yang dibuat sebelumnya.
✓ Jika ada gangguan dalam pelaksanaan tiang beton cetak yang diluar kemampuan
kontraktor untuk mengatasinya, maka kontraktor dapat menambah satu atau
lebih tiang beton cetak, dan sebelum pelaksanaan harus minta persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
✓ Pemasangan poer dan tie beam dapat dilaksanakan setelah semua tiang mini
terpasang baik dan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
5) Penyambungan Tiang
✓ Tiang beton cetak disambung dengan mengelas plat baja pada kedua tiang yang
akan disambung dengan full buttweld.
174
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
6) Pemancangan
✓ Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus disanggah dengan baik
sehingga tidak berubah dari posisi yang telah ditentukan serta tidak terjadi
kemungkinan tekuk. Penyanggahan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan.
✓ Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai kapasitas dan efisiensi,
sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas sebelum digunakan. Manometer
pengukur tekanan harus ada sertifikat kalibrasi yang masih berlaku dari pihak
yang berwenang.
✓ Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai penetrasi atau
kedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali Konsultan Pengawas menyetujui
bahwa penghentian pemancangan terjadi karena hal-hal yang diluar kekuasaan
pemborong.
175
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
✓ Bila terjadi “heave”, Pemborong harus melakukan penekanan ulang pada semua
tiang yang terjadi heave.
✓ Toleransi posisi horizontal pondasi tiang pada Level Poer tidak boleh melebihi
75 mm dalam segala arah.
✓ Toleransi posisi vertikal pondasi tiang tidak boleh melebihi kemiringan 1:75
✓ Panjang tulangan yang terkupas harus sesuai dengan panjang yang disyaratkan
dalam gambar pelaksanaan.
✓ Pemborong harus melakukan segala usaha agar pemotongan tiang tekan ini
tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan tersebut.
✓ Setiap tiang tekan yang retak atau cacat harus dibongkar dan diper-baiki dengan
beton dengan mutu yang sama dengan mutu beton yang disyaratkan untuk tiang
tekan.
8) Penolakan Tiang
✓ Tiang yang tidak dilaksanakan dengan benar serta tidak memenuhi spesifikasi
ini akan ditolak. Pemborong wajib membuat tiang pengganti tanpa biaya
tambahan.
✓ Segera setalah pekerjaan selesai, Pemborong harus membuat “As built drawing”
dari letak dan kedalaman tiang pancang mini pile.
ST – 6.4.1. Material
Tiang pancang bambu yang digunakan dalam pemancangan harus bebas dari cacat-
cacat karna akan mempengaruhi kekuatan dan ketahanannya, misalnya bambu belum kering,
retak-retak/pecah, kulit tipis, dan sebagainya. Pada bagian dasar bila struktur terpasang di
tanah yang lunak maka dipasang cerucuk bambu dengan kedalaman disesuaikan kebutuhan
176
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
dan jarak dari bambu satu dengan yang lain 0,5 m dipasang secara zigzag selebar rencana
bangunan dan panjang bangunan. Bambu yang telah dipancang diratakan bagian atasnya
untuk dudukan gedeg/rakit bambu sebagai penahan beban merata dan dipasang pada daerah
berlumpur.
Tiang pancang bambu harus dipasang dalam satu potong kecuali bila disetujui oleh
Direksi untuk perpanjangan atau perakitan. Sambungan perangkapan (“splice”) harus
mampu menahan dengan aman tegangan yang mungkin timbul ketika pengangkutan,
pemasangan atau pemancangan dan di bawah beban kerja desain. Posisi dan detail dari
sambungan perangkapan (“splice”) harus atas persetujuan Direksi. Dua potong bambu yang
dirangkap harus dari penampang dengan dimensi yang sama dan setiap potongan pada sudut
siku terhadap sumbu untuk menghasilkan kontak pada seluruh penampang melintang bila
setiap panjangnya. Penyambungan yang disetujui harus dipergunakan pada permukaan
kontak. Dua bambu panjang tersebut harus disambungkan dengan tabung baja
berpenampang bulat untuk mengikat kuat bambu-bambu tersebut. Tabung tersebut harus
dipaku pada bambu-bambu untuk menjaga ujung-ujung sambungan tersebut dalam kontak
tertutup.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari penyediaan dan pemancangan tiang pancang
bambu yang membentuk bagian dari bangunan yang sudah selesai harus didasarkan
pada panjang total penetrasi dari pancang bambu yang sebenarnya terpasang dalam
meter liniar (m) pada garis-garis yang ditentukan, tingkat-tingkat dan dimensi seperti
tampak pada gambar atau seperti diperintahkan oleh Direksi.
177
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga setiap meter linier yang dimasukkan
kedalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut di dalam
spesifikasi ini. Panjang penetrasi dari pancang yang telah ditarik kembali atau diganti dengan
pancang lain karena rusak, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan di dalam
sub-pasal sebelumnya tidak akan dibayar.
PASAL ST - 7
PEKERJAAN BANGUNAN PINTU
c. Penyetelan dan Pemasangan pintu harus dilakukan dengan seksama sehingga pintu
dapat beroperasi dengan baik dan harus sesuai petunjuk dari Direksipekerjaan.
d. Besi yang digunakan untuk pekerjaan pintu harus dengan mutu U-24 (mempunyai
SNI), besi yang digunakan harus bersih dari lapisan minyak/ lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih, karat-karat. Dimensi dari pekerjaan pintu air tersebut dapat
dilihat pada detail gambar bestek. Bila dipandang Direksi dapat menyuruh Kontraktor
untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya Kontraktor.
178
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Pintu air yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar - gambar seperti
pintu air haruslah sesuai tipe yang dibutuhkan, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan
Direksi Lapangan, serta bersih dari campuran material lain, noda - noda, keropos, cacat atau
ketidaksempurnaan lainnya. Pintu air tersebut harus dibeli dari toko atau pabrik yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.
✓ Baja konstruksi yang berupa plat dan profil serta baut, keling, dan washer harus baik,
baru dari pabrik yang resmi dan setaraf dengan S.t dan U.st.36-1
✓ Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih dan kawat las
menggunakan “Unimatic” 6000 (AC-DC) dengan kekuatan tarik 4.760 kg/cm2 atau
type yang sama.
✓ Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang sempurna. Daun pintu untuk bagian
(sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan horizontal harus diklem kuat
pada permukaan plat sehingga pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan
batang tidak lebih dari 1 mm. Bagian batang / palang yang dilas pada daun pintu, las
harus menerus didua sisi sehingga tidak ada air yang bocor.
✓ Setelah memasang rangka, semua harus ditambah kuat pada bangunan dengan baut
berjangkar, dan semua rongga yang ada antara rangka dan bangunan harus diisi
mortar semen PC : pasir = 1:3 sampai Direksi Pekerjaan menganggap cukup.
✓ Semua pembuatan pintu harus sedemikian hingga pintu bebas dari puntiran, bengkok
dan deformasi lain menurut anggapan Direksi Pekerjaan.
✓ Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standart industri untuk memudahkan
perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua dimensi yang ada digambar adalah
minimum. Dalam pembuatan harus dilebihi ukurannya.
179
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
✓ Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan dengan tangkai dan kunci,gear
serta kopling. Tarikan yang dibutuhkan tidak boleh keras dari 10 kg untuk membuka
atau menutup pintu dan las roda setang harus elevasi 0.90 m diatas bangunan atau
platform tempat operator berdiri.
✓ Tangkai ulir dan gear harus dibuat presisi sangat tepat. Gear harus dari besi tulang
atau selubang / rangka las dilengkapi tutup untuk pemberian pelumas dari gear.
✓ Pintu sorong harus seluruh shop- asshembled (rakitan pabrik) ukuran plat dan profil
pintu harus sesuai dengan gambar.
Keterangan :
a. Ukuran lebar saluran B = 0,200 s/d 1,500dengan roda gigi; besi cor Z = 40 ; Z = 20
b. Bahan yang digunakan :
1. Rangka : Siku ; L 100.100.10
2. Stang Pengangkat : As O 2 1/4"; Moer brons O 2 1/4", Lager No. 51117, Blok besi
cor
3. Daun Pintu : Plat = 8 mm, siku L 65.65.9
4. Moer baut : Ø 1/2" x 1",1/2 x 2 ; Ø 5/8 x 1 1/2; Ø 5/8 x 3", 5 Angkur : Ø 12mm
Dimensi pintu sorong disesuaikan dengan Gambar Rencana
Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pintu air dibuat sesuai dengan
gambar bestek (baik ukuran dan kualitas bahan)sesuai dengan spesifikasi ini. Pembayaran
dibuat menurut harga satuan sesuai ukuran yang ditawarkan dalam gambar bestek dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Harga ini harus meliputi semua bahan (material,
pengelasan dan pengecatan)dan tenaga kerja (penyetalan dan ongkos angkut) serta peralatan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan.
ST – 7.4. Pemasangan
a. Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan
secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan,
menurunkan dan memegang pintu;
180
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
b. Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang
Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan, maupun
rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 036861-2-2002
Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja);
c. Pintu
Pintu harus dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang disetujui. Pintu–pintu
harus dirakit dan dipasang sesuai dengan toleransi yang diizinkan.
d. Pengangkat
✓ Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing, alur dan lubang oli harus
dibersihkan dan dilumasi dengan oli dan gomok yang akan disetujui. Sesudah
dirakit, setiap sistim pelumasan harus diperiksa. Setiap pengangkat, lengkap
dengan perlengkapannya, harus dipasang sesui dengan gambar yang disetujui.
Pengangkatan harus diletakkan dan distel sehingga sesuai dengan alat
pengangkat pintu.
e. Penyedia jasa harus memasang semua bagian dari Pekerjaan seperti pada gambar kerja
yang disetujui atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan ditempat Pekerjaan, termasuk semua
alat-alat pelengkap seperti baut jangkar, penahan, seal (penguat) dan sebagainya.
f. Semua bagian yang ditanam dalam beton harus ditumpu kuat dan diteliti sebelum dan
selama pengecoran. Dinding plat, sandaran, dan ambang harus digrouting sesudahnya
seperti ditunjukkan pada gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Grouting harus
dilaksanakan dengan metode yang disetujui Direksi Pekerjaan dan harus menjamin
kesatuan yang utuh.
g. Pada penyelesaian Pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan dirapikan oleh
penyedia jasa. Penyedia jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari
tempat Pekerjaan atau seperti ditunjukkan Direksi Pekerjaan. Semua Gear reducer
181
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak pelumas, sesuai syarat-syarat dari
pabrik. Gear reducer terbuka harus diberi gemuk kwalitas baik pada giginya. Semua
pelumas dan zat pencuci harus disediakan penyedia jasa tanpa tambahan biaya.
b. Penyedia jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka waktu
pemeliharaan selama setahun untuk semua bagian Pekerjaan dari kontrak ini.
a. Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus, dan bidang-bidang baja
yang setelah pemasangan dilokasi akan bersentuhan secara putat atau geger dan juga
tali-tali kawat tidak akan dicat.
c. Jika tidak ditentukan lain, bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-
1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan
dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campuran yang diusulkan untuk dipakai, harus
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan pesetujuan. Bahan yang harus
dikirim ketempat Pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat
yang telah kadaluwarsa, seperti yang dituliskan pada kaleng tidak boleh dipakai, bahan
diaduk dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara dibenarkan
oleh Direksi Pekerjaan dan tidak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan
bidang yang akan dicat selesai dipersiapkan betul-betul. Seluruh Pekerjaan, harus
diselesaikan dalam warna dan corak seperti warna dari tiap-tiap lapisan cat.
Kecuali ditentukan lain, maka Pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat pengatur air dan
lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan :
182
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
(c) Pengecatan komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 06–
6452–2000, Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindung
(d) Semua logam besi yang permukaannya tidak dihaluskan, kecuali yang disebutkan
diatas harus dicat dengan 1 (satu) lapis cat dasar dan 4 (empat) lapis cat
“chlorinated rubber” atau yang sekualitas. Tebal total lapisan tersebut termasuk
cat dasar harus 0,15 – 0,20 milimeter. Semua peralatan harus dicat sesuai dengan
standar pabrik.
(e) Semua permukaan logam dengan finishing termasuk sekrup yang tampak selama
pengangkutan atau selama menunggu pemasangan harus dibersihkan dan dilapisi
dengan cat yang mudah larut dalam bensin agar tidak berkarat.
Pintu geser gerak, katub-katub dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang harus dilapisi
dengan dua lapis cat bitumen atau sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi
Pekerjaan.
183
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
PASAL ST - 8
PEKERJAAN PIPA PENGAMBILAN DAN PELENGKAPNYA
Penyedia barang/jasa harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci
disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan
perlengkapan lainnya harus sesuai untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan
bersuhu udara 32ºC.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan Sertifikat Jaminan Barang dari pabrik pembuat
yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam
spesifikasi teknis. Penyedia barang/jasa juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji
kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang.
Pipa besi/baja harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya menggunakan
pengelasan tumpul (arc-welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites/melalui
pengujian dan dibersihkan. Untuk pelapisan pipa besi/baja dengan Galvanis menggunakan
metode hot deep.
Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat
secara otomatis, Metode pengambilan contoh pengujian, dimensi, ketebalan diameter luar
pipa harus mengacu kepada SNI tentang pipa untuk air minum.
Spesifikasi pipa Galvanis terdiri dari beberapa jenis yag merupakan spesifikasi selain
diameter dan ukuran panjang seperti yang akan dijelaskan berikut :
Satuan ukuran dengan meter (m), centimeter (cm), inch (“) hingga milimeter (mm).
Jenis diameter yang umum dikerjakan oleh pipe fitter adalah diameter ½”, ¾”, 1”, 1½ ”, 2”,
2½”, 3”, 4”, 6”, 8”, 10” dst dan panjangnya 4 m dan 6 m per batang.
184
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 8.2. GAMBAR
Pipa PDAB GI
Ø 150 mm
0.31
0.03
0.256
0.75
0.15
0.03
0.13 0.13
0.05
Pipa Pengambilan
ST – 8.3. TIPE SCHEDULE
Pipa besi yang dipersyaratkan adalah klas Medium A, semua pipa dan alat penyambung
harus dapat menerima tekanan kerja tidak kurang dari 10,0 kg/cm2 atau 10 bar dan
maximum 50 kg/cm2 atau 50 bar.
Klas Medium A ini dapat dibedakan dari berat/bobot bahan saat diangkat, akan lebih berat
bila nomor medium lebih besar dengan ukuran diameter sama.
Semua material bantu seperti fitting, elbow 90, reducer, tee, sock drat, coupling dan lainnya
harus dari bahan dengan kualitas yang sama dengan pipa yang digunakan.
Instalasi pipa Galvanis membutuhkan lebih dalam akurasi dibandingkan jenis lain yang
mudah dipotong, terutama pemotongan di tempat.
Untuk pipa Galvanis, pemotongan penyambungan antar pipa dengan fitting harus tepat,
penyambungan dengan metode drat menggunakan alat senai pada setiap ujungnya.
Pipa Galvanis merupakan bahan yang aman untuk instalasi di luar dan dalam tanah.
Penambahan pengaman pada instalasi dalam tanah lebih menambah ketahanan pipa
Galvanis.
ST – 8.4. KRITERIA
185
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
✓ Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m di atas pipa, sehingga cukup mejamin operasi
katup udara (air valve)
✓ Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar, sehingga tidak ada perbedaan
kelas pipa.
✓ Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih dari 30% dari total tekanan statis pada
sistem transmisi. untuk sistem gravitasi, kehilangan tekanan maksimum 5m/1000 m
atau sesuai dengan spesifikasi teknis pipa.
ST – 8.5. STANDART
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SNI 07-2255-
1991. Bila ternyata belum ada SNI atau SII untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa
kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen
lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam
keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve,
coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana
dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/ drawing.
SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kampuh, mutu dan cara uji.
SNI 07-0242-2000 Spesifikasi pipa baja yang dilas dan tanpa sambungan dengan lapis hitam
dan galvanis panas
SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu.
186
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
SNI 07-3080-1992 Penyambung pipa baja tahan karat dengan las tumpu
SNI 07-3025-1992 Persyaratan las Ketentuan Umum, Persyaratan servis untuk sambungan
berlas.
SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur las.
SNI 13-4184-1996 Kontrol korosi eksternal pada sistem perpipaan metalik bawah tanah atau
terendam
SNI 13-4185-1996 Kontrol korosi internal saluran pipa baja dan sistem perpipaan
ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads
ISO 1459 Metalic croating – Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing Guilding
Principles
ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products
Requirments
ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates, Shapes and Bars
ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel
and Tape Hot Applied
AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches
and Larger Shop Applied.
AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe.
187
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar
dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut:
Sumber :
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum
sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2).
188
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak kurang
dari 226 N/mmz (2300 kg/cm) dan harus memenuhi standard berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
Pabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-070822-1989 atau SII
2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup
merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis. pengelasan harus dilakukan
dengan menggunakan las listrik yang sesuai dengan prosedur dan dilaksanakan oleh tukang
las bersertifikat.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat dipabrik
harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik maksimum
yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap
batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali
ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang berlawanan untuk
bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle) penguat
baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam pipa.
ST – 8.11. FITTING
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi
dan harus didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau klem
saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA
Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan
189
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
diameter luar dinding fitting harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam
Bagian 3.2 dan standar berikut ini :
(sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus terdiri dari
dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22.5 derajat
sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend
yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan
bend.
ST – 8.11.1. Umum
Rekanan harus menyediakan dan mengadakan semua katup-katup dan sebagainya sesuai
dengan keparluan pada daftar kuantitas material. Semua katup–katup untuk jenis yang sama
harus dari satu pabrik/manufaktur. Katup-katup tersebut haarus dilengkapi nama pabrik
pembuatnya, tekanan kerja diameter dan arah aliran pada badannya.
Tekanan Kerja
Semua tekanan harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 8 kg/cm2. tiap
katup-katup kalau ditutup kedap terhadap tekanan yang bekerja pada katup tersebut.
Katup – katup harus sesuai untuk pengoperasian yang sering melakukan penutupan maupun
pengontrolan aliran. Baik dioperasikan untuk waktu yang lama, yang dijalankan pada system
terbuka maupun tertutup. Semua bagian – bagian katup yang berhubungan dengan kimia
harus tahan terhadap karat yang ditimbulkan.
Jika tidak ditentukan lain, katup berukuran 50 mm dan yang lebih kecil seluruhnya harus
terbbuat dari perunggu atau bahan – bahan yang bahan karat. Untuk roda pemegangnya
harus dari besi tempa. Katup – katup metalik yang disambung pada pipa besi atau baja pada
190
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
lapisan pemisahannya memakai katup dengan ukuran diameter 75 mm dan yang lebih besar
harus diakhiri dengan ujung flange, jika tidak ditentukan lain dalam gambar atau yang seperti
diisyaratkan dalam ISO 2531. Semua alir katup harus diberi perunggu atau stainless steel
– A isi type 304. Hubungan karet pada ulir katup dengan klem pembungkusnya harus
dihindari.
Pelumasan
Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran air penuh dilumasi dari luar
secara tersendiri.
Operator
Katup – katup harus disediakan lengkap dengan tangki pemegang, roda pemegang rantai,
magnetic operator dan sebagainya seperti yang ditunjukkan pada gambar pabrikasi (Shop
drawing) kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar–gambar tersebut harus
mencakup :
NAma pabriknya
191
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Jenis, ukuran dan perpipaan katup-katup hendaknya sesuai yang ditunjukan dalam gambar
pabrikasi. Semua Gate Valve yang dipergunakan dalam jalur hendaknya mampu untuk
tekanan kerja 120 M kolam air, double disc, badan besi tulang, bingkai tembaga, gate valve
tanpa tangkai pemutar sesuai dengan persyaratan AWWA C-500. Pengakhiran ujung-ujung
katup hendaknya mempunyai penyambung flange, kecuali bila ditentukan lain dalam
gambar. Flange untuk katup hendaknya sesuai dengan ANSI B-16.1 untuk flange dan fitting,
mur 2 inci persegi dan dalam setiap katup hendaknya dilapisi atau dipoles dengan 2 (dua)
lapisan aspal.
Katup-katup lain seperti katup – katup diafrgma, katup bola dan sumbat harus
disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan pada standart yang ada atau ketentuan-
ketentuan lain yang dapat diterima.
PASAL ST - 9
PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan pemasangan serta
finishing. Adapun type serta penempatan-penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan
yang terteradalam gambar denah serta rencana penempatannya.
192
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
ST – 9.2. GAMBAR
Pagar BRC
ST – 9.3. MATERIAL
a. Pagar Minimalis yang digunakan besi GIP Ø 2,5”dengan ketebalan t = 2 mm, corak dan
bentuk seperti terdapat dalam gambar kerja.
b. Pagar besi BRC A2 digunakan type KW-1 dengan kualitas yang baik dan ukuran sesuai
dengan gambar bestek, tidak dalam keadaan bengkok dan bukan barang bekas.
c. Antara tiang beton dengan tiang beton dipasang pipa bulat ukuran standar dari pagar
BRC tidak cacat dan yang berkualitas baik.
a. Pasangan pintu pagar reel pendorong harus benar-benar di watter pass dan rata . Bahan-
bahan yang dipergunakan adalah produksi dalam negeri, bahan harus
mempunyaiukuran-ukuran yang sama, sesuai dengan gambar bestek salah satu
bidangnya harusbebas dari cacat-cacat permukaan, pecah-pecah atau retak-retak.
b. Apabila ukuran-ukuran yang ada dipasaran tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka
pemborong wajib memotongnya dengan gergaji.
193
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
c. Sebelum kontraktor menyediakan stock untuk dipasang, seyogianya contoh bahan ini
diperlihatkan dulu kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
Pagar BRC A2
Terbuat dari lembaran JKBL BRC, setelah dibentuk kemudian digalvani dengan cara “HOT
DIP” (celup panas 465℃).
Type : 200 A2
Tinggi : 1,90 m
Lebar : 2,40 m
Diameter : 8,00 mm
Jarak vertikal : 10 cm
Spesifikasi BRC
194
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
PASAL ST - 10
PEKERJAAN PAPAN DUGA AIR/ PEIL SCHAAL
ST – 10.1. LINGKUP
1) Pekerjaan papan duga air terdiri dari papan duga yang terbuat dari pelat baja yang
digunakan untuk membaca / mengukur permukaan air di saluran atau sungai.
2) Pembuatan papan duga air berdasarkan ukuran dan detail yang ditunjukkan pada gambar
atau yang diperintahkan oleh Direksi.
3) Skala duga yang harus dibuat dengan jarak 10 cm, dengan memberi tanda berupa alur
yang kemudian dicat dengan cat khusus tahan air. Pembuatan skala duga dengan alur
dimaksudkan untuk menolong pembacaan skala duga agar tetap dapat dilakukan apabila
karena sesuatu hal cat dari skala duga menjadi buram.
a. Pengukuran
Pengukuran papan duga air harus didasarkan pada jumlah panjang satuan meter yang dihitung
dari gambar dan/atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran papan duga air harus didasarkan pada harga-satuan yang ditetapkan setiap
jumlah satuan meter yang dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus
dianggap sudah termasuk kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
perlengkapan prasarana, alat-alat kerja, dan sebagainya, untuk menghasilkan pekerjaan yang
lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua ketentuan tersebut di dalam spesifikasi ini.
PASAL ST - 11
PEKERJAAN PENGECATAN DAN PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
195
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listpalnk, list plafond, kosen
pintu/jendela, daun jendela, jalusi), dinding tembok dan plafond, Atap seng serta seluruh
detail yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
Digunakan cat merk ”Avian” atau cat lain yang setara dan disetujui oleh Direksi/
Pengawas.
Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4
serta sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat
berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.
Bahan cat adalah cat tembok merk “Mowilex” atau merk lain yang setara yang
disetujui oleh Direksi/Pengawas.
196
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
Semua jenis lantai dan dinding harus dibersihkan dari bahan sisa dengan
menggunakan pembersih yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding tidak
rusak.
PASAL ST - 12
PEKERJAAN PERLENGKAPAN OPERASIONAL
ST – 12.1. UMUM
Ukuran bahan - bahan dan warna - warna yang harus dipakai, dan penjelasan -
penjelasan secara umum, dinyatakan dalam album Standar Bangunan Irigasi, BI-02, yang
dikeluarkan oleh Dirjen Pengairan, bulan Desember 1996 sebagaimana diterangkan di
bawah ini.
Detail - detail lain yang sesuai akan ditunjukkan dalam gambar kontrak. Pemborong
tidak boleh menggunakan bentuk konstruksi atau detail lain tanpa memberitahukan secara
tertulis terlebih dahulu kepada Direksi.
Pagar sandaran atau Galvanized Fence adalah pagar jembatan terbuat dari material besi
U-50 yang sangat praktis dan berpenampilan menarik. Lembaran pagar ini dibentuk dahulu,
kemudian dilapisi galbani dengan cara hot dip (celup panas 465ºC) atau electroplating,
sehingga terjamin ketahanannya terhadap bahaya korosi/karat. Perawatan maupun
pengecatan ulang tidak perlu dilakukan untuk jangka waktu yang lama karena kualitas
galbaninya yang unggul.
a. Hot Dip Galvanized (permukaan lebih kasar; ketahanan terhadap korosi 8-10
tahun). Hot Deep adalah proses coating/ pelapisan dengan cara kimiawi yaitu
197
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
a. Umum
198
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
3) Bila kedudukan permukaan tanah yang ada tidak sesuai dengan kedudukan
yang ditentukan maka pemborong berkewajiban untuk menggali atau
mengurug sesuai dengan ketinggian yang tercantum di gambar rencana.
b. Bahan – Bahan
1) Sub base dari bahan perkerasan pasir dan sirtu yang telah dilaksanakan pada
tahap sebelumnya dengan kondisi sudah dipadatkan dengan baik.
2) Lapisan atas :
a) Beton Paving Stone Blok
Beton paving block merupakan struktur perkerasan paling atas yang
dipasang di atas lapisan pasir sebagai perata, urugan sirtu yang telah
dipadatkan di atas tanah dasar berfungsi sebagai lapis pondasi,
sebagaimana telah ditentukan konstruksi ini dipakai untuk pekerjaan
jalan. Pemasangan sisi vertikal harus tegak lurus dengan permukan atas
paving dan dapat saling mengunci satu sama lain dengan baik dan
kokoh. Kualitas paving block harus setara dengan beton mutu K-350
sesuai dengan petunjuk Direksi dan telah diatur secara khusus dalam
klausul yang lain, dengan tebal 6 cm atau 8 cm hasil produk pabrikan
dengan menggunakan press mesin.
b) Kuat Tekan
Kuat tekan rata–rata tidak boleh kurang dari 350 kg/cm2. (Jumlah
benda uji yang tekanannya kurang dari 350 kg/cm2 tidak boleh
melebihi dari 25% total benda uji.)
c) Bentuk
Bahan yang dipakai adalah paving blok empat persegi panjang dengan
dimensi 10 x 20 x tebal sesuai gambar, dengan ukuran sesuai dengan
199
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
d) Warna
Paving stone block empat persegi panjang yang dipakai, terdiri dari 2 (
dua ) macam warna dasar.
(1) Warna abu-abu, dipakai pada pekerjaan jalan secara umum dan
menyeluruh. Warna abu-abu adalah warna asli hasil dari Job Mix
Formula Paving Stone.
(2) Warna Merah, dipakai untuk pekerjaan paving stone pada
Streching (border) dan pada ornamen / hiasan tengah serta tempat-
tempat lain yang ditentukan. Warna merah memakai ketentuan :
- Full colour ( homogen ) di semua sisinya sesuai tebal paving
stone.
- Warna merah menggunakan pigmen Iron Oxyde.
- Warna merah harus tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak
luntur.
- Warna merah khusus dipergunakan untuk pemasangan ruang
luar (out door).
c. Pelaksanaan
1) Untuk mendapatkan dasar paving blok yang memenuhi syarat kestabilan,
permukaan tanah harus diurug dengan bahan sirtu dipadatkan dengan alat
pemadat.
2) Pemasangan concrete block paving dilaksanakan sesuai dengan pola yang
tertera dalam gambar rencana. Permukaan perkerasan jika sudah selesai
pemasangan concrete block paving harus rapi, rata dan sama susunannya,
seluruh permukaan harus dapat mengalirkan air dengan sempurna.
3) Pemotongan harus menggunakan mesin potong paving yang khusus, seperti
yang disarankan pabrik yang bersangkutan.
d. Penyelesaian Tepi Perkerasan
1) Sisi tepi perkerasan dipasang kanstin beton pracetak dengan bentuk
sebagaimana telah tertera dalam gambar rencana atau ditentukan lain oleh
Direksi Teknik dan mutu bahan yang setara dengan beton K-175, dengan uji
kuat tekan 175 kg/cm2.
200
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
2) Bukaan atau pelaluan air pada kanstin atau kerb harus dipasang sedemikian
sehingga dapat meloloskan aliran air dari badan jalan atau tidak terjadi
genangan pada badan jalan saat musim hujan.
e. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving
block dimulai, peralatan tersebut adalah :
1) Mesin pemadat paving (Flat Vibrator), harus mempunyai luas dasar 0,3 –
0,5 m2 dengan centrifurgar force kira –kira 1,6 – 2,0 ton.
2) Alat pemotong paving (Paving Cutter).
3) Kayu dan papan panjang 3,00 m yang sudah diserut rata untuk jidar dan sapu
aspal.
f. Kontraktor harus mengadakan perbaikan kembali atas bagian–bagian
yang mengalami kerusakan.
ST – 13.3.3. Pengujian
A 40 35 0,090 0,103
B 20 17,0 0,130 0,149
C 15 12,5 0,160 0,184
D 10 8,5 0,219 0,251
a) Dimensi :
- Tebal = 6 / 8 cm
- Panjang = 20 cm – 21 cm
- Lebar = 10 cm – 11 cm
b) Tegangan hancur = 350 kg / cm2
c) Keausan = segmen mutu A di atas
d) Berat Jenis 1 buah paving = 2250 Kg/m3
e) Teknik sampling
201
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
202
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
SI/DD Embung Kabupaten Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
DAFTAR PUSTAKA
Perda Kabupaten Jepara No. 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2031
Penjelasan Peta Geologi Regional, Lembar Kudus dan Lembar Karimunjawa, Pusat
Penelitian Dan Pengembangan Geologi, 2004
Sri Harto BR, Ir, Dipl, H, Hidrologi Terapan, Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Kasiro, Ibnu, Pedoman Kriteria Kelurahanin Embung Kecil untuk Daerah Semi
Kering di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, 1994.
Joesron Loebis, Ir, M.Eng, Banjir Rencana Untuk Bangunan Air, Departemen
Pekerjaan Umum, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta,1984.
Imam Subarkah, Ir, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma,
Bandung, 1981.