LEMBAR PENGESAHAN
Sonny J. Kadubun, ST
Nama
NIP. 19711101 199803 1 012 NIP. 19781220 200701 1 011
PPK 2.2
KASATKER PJN WIL. II
SATUAN KERJA PJN WIL.II
DIREKTUR PT. WIDYA PROVINSI PAPUA BARAT
Jabatan PROVINSI PAPUA BARAT
KENCANA PRATAMA (SORONG)
(SORONG)
Tanda
Tangan
STATUS DOKUMEN
STATUS
DAFTAR DISTRIBUSI
NOMO
R UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA
Tanda Tangan Tanggal
UNIT KEGIATAN
KERJA
SEJARAH DOKUMEN
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG
Wilayah Provinsi Papua Barat Kabupaten Tambrauw merupakan wilayah yang sedang berkembang dengan
sangat pesat. Baik dari segi ekonomi, jumlah penduduk, maupun industri dan kekayaan alamnya. Bertambahnya
jumlah penduduk diakibatkan terdapat beberpa aktivitas pertambangan, peternakan serta pariwisata yang berada di
dalam maupun sekitar wilayah Tambrauw. penduduk maupun barang di wilayah ini harus ditunjang oleh sarana
maupun prasarana yang baik agar berjalan dengan lancar.
Wilayah Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar untuk
perkembangan perekonomian di Provinsi Papua Barat. Potensi yang dimiliki diantaranya pariwisata, pertanian dan
perkebunan, perindustrian, perikanan, peternakan dan pertambangan. Namun, secara geografis letak wilayah ini
PT. WIDYA KENCANA PRATAMA
INSTALATIR – CONTRACTOR – MECHANICAL ELECTRICAL –SUPPLIER
Jl. Jend. Sudirman No. 10, Phone (0986) 2211190, Fax (0986)2211190
MANOKWARI – PAPUA BARAT
jauh dari pusat perekonomian Papua Barat, menyebabkan wilayah ini menjadi kurang berkembang selain itu,
aksesibilitas di wilayah ini juga masih terbatas.
Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu tindakan untuk meningkatkan aksesibilitas di wilayah
tersebut agar dapat meningkatkan perekembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah
Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw. Untuk itu, dilakukan Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Wenai II Kab.
Tambrauw untuk menjaga fungsional dan kelayakan akses jalan provinsi pada ruas Jembatan Sungai Wenai :
- Untuk sarana infrastruktur Transportasi Darat yang merupakan aset Daerah karena selama ini masyarakat
berjalan kaki menyeberangi sungai.
- Meningkatkan perekonomian di Papua Barat
- Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dari Distrik Bikar ke Distrik Werur maupu sekitarnya.
• Sasaran
Sebagai sarana dan prasarana utama penunjang perekonomian Distrik Bikar khususnya, kelayakan dan kondisi
akses jalan distrik yang mantap sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perekonomian distrik pada
masa sekarang dan masa yang akan datang.
2. INFORMASI KEGIATAN
Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi
Papua Barat (Sorong)
Paket : Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Wenai II
Lokasi Kegiatan : Kab. Tambrauw Provinsi Papua Barat (Sorong)
Pembiayaan : Tahun Anggaran 2021–2022
Nama Pengguna Jasa : PPK 2.2 Satuan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II
Provinsi Papua Barat (Sorong)
Alamat Pengguna Jasa : Jl. Sapta Taruna Km. 10 Sorong – Papua Barat
PT. WIDYA KENCANA PRATAMA
INSTALATIR – CONTRACTOR – MECHANICAL ELECTRICAL –SUPPLIER
Jl. Jend. Sudirman No. 10, Phone (0986) 2211190, Fax (0986)2211190
MANOKWARI – PAPUA BARAT
- Data Teknis
Bentang Jembatan : 60 meter
Pekerjaan Struktur : Pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pemasangan jembatan Rangka
Baja sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Menggunakan mutu beton sesuai
dengan kontrak, membuat pondasi sumuran, membuat pasangan batu
untuk struktur dinding penahan tanah.
Pekerjaan Harian : Membuat patok pengarah sesuai dengan perintah pengawas pekerjaan.
PAKET KEGIATAN
Pembangunan Jembatan Gantung
Sungai Wenai II
3. SASARAN MUTU KEGIATAN
STRATEGI PERIODE ALAT STATUS
NO. KEGIATAN SASARAN MUTU
PENCAPAIAN PEMANTAUAN PENGUKURAN PENCAPAIAN
Semua peralatan - Laporan - Laporan Progress Fisik
dimobilisasi dalam Harian Harian terhadap
waktu 21 hari 24 Hari - Laporan - Laporan Progress
Semua personil Inti Kalender Mingguan Mingguan Rencana
1 Mobilisasi
dimobilisasi paling - Laporan - Laporan
lambat 60 Hari Bulanan Bulanan
setelah keluarnya
SPMK
Jumlah dan jenis - Laporan - Laporan Progress Fisik
perlengkapan Jalan Harian Harian terhadap
Sementara yang 319 Hari - Laporan - Laporan Progress
disediakan harus Kalender Mingguan Mingguan Rencana
Manajemen
sesuai dengan - Laporan - Laporan
dan
2 Rencana Bulanan Bulanan
Keselamatan
Manajemen dan
Lalu Lintas
Keselamatan Lalu
Lintas dalam
Spesifikasi Teknis
Lampiran 1.8.B
Pengujian pH 14 Hari - Laporan - Laporan Progress Fisik
Dilakukan oleh Kalender Pengujian Pengujian terhadap
dinas lingkungan Progress
hidup selama 2 Rencana
3 Pengujian pH
minggu dalam
Spesifikasi Teknis
Lampiran 1.17.(1a)
Dengan volume
5,00.00 Buah
Pengujian Oksigen 14 Hari - Laporan - Laporan Progress Fisik
Terlarut (DO) Kalender Pengujian Pengujian terhadap
Dilakukan oleh Progress
dinas lingkungan Rencana
Pengujian hidup selama 2
4 Oksigen minggu dalam
Terlarut (DO) Spesifikasi Teknis
Lampiran 1.17.(1b)
Dengan volume
5,00.00 Buah
5. STRUKTUR ORGANISASI
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN
SUPERVIS PT. DELTA BATARAJAYA
Jasa Kontruksi KSO
Pengguna Jasa :
Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Jalan dan Pulau Bacan
JOHAN USMANY, ST
NIP. 19711101 199803 1 012
Jl. Sapta Taruna Km. 10 Sorong – Papua Barat.
Konsultan :
PT. Yodaya Karya (PERSERO), PT. Multi Zhekinah - PT. Asri Jasatama, KSO
Alamat
Jl. Sapta Pesona, KM 9, RT/RW, 002/008 Kelurahan/Desa : Klasari Kecamatan Manoi
Kontraktor :
PT. Delta Batarajaya Jasa Kontruksi
Alamat
Jl Perintis Kemerdekaan No. 36 B Makasar
* Tugas :
1. Melakukan seluruh tugas pelaksanaan Satuan Kerja terutama pelaksanaan rencana kerja yang
telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dan
melaksanakan penatausahaan, pengamanan administrasi dan fisik barang miliki negara,
mengurus sertifikasi tanah;
2. Memimpin seluruh pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam
DIPA;
3. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti Satuan Kerja di
bawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran/output yang telah
ditetapkan;
4. Mengusulkan struktur organisasi dan pembantu Pejabat Inti Satuan Kerja yang dipimpinnya
sesuai kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan oleh Atasan Langsung Kepala Satker;
5. Melakukan pelimpahan sebagian kewenangan pelaksanaan kegiatan operasional Satuan Kerja
kepada Pejabat Pembuat Komitmen, maupun kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan
Perintah Pembayaran;
6. Menyetujui usulan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen untuk diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran;
7. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara yang ditetapkan, tepat
pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8. Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan Satuan Kerja kepada pihak yang
berkepentingan sesuai aturan yang berlaku. Kegiatan penyampaian laporan dimaksud
disampaikan kepada unsur pembina.
* Tanggungjawab :
1. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang tertuang dalam
DIPA;
2. Bertanggung jawab atas semua pengeluaran Satuan Kerja yang membebani APBN;
3. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan asset Barang Milik/Kekayaan
Negara satuan kerja;
4. Bertanggung jawab atas tertib administrasi penatausahaan anggaran dan pengadaan barang
dan jasa yang dialokasikan kepada satuan kerja yang dipimpinnya sesuai peraturan yang
berlaku;
5. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Penggua Anggaran/Kuasa Pengguna Barang bertanggung
jawab kepada Pengguna Anggaran melalui Atasan langsung Kepala Satker/Pelaksana
Program.
* Tanggungjawab :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengujian maupun perintah pembayaran yang
dilakukan atas aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran;
2. Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.
F. Penata Keuangan
1. Menyelenggarakan administrasi keuangan untuk menunjang kegiatan operasional kantor termasuk
administrasi penggunaan barang / jasa dan bahan serta peralatan operasional kegiatan PPK;
2. Membantu Bendahara Pengeluaran untuk menerima, menyimpan, membayar uang yang terkait
dengan jenis kegiatan yang dikelola oleh PPK;
3. Menyimpan semua dokumen kegiatan PPK, antara lain dokumen keuangan dan dokumen kegiatan
lainnya;
4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh PPK;
5. Pemegang Uang Muka bertanggung jawab kepada PPK.
Mulai
Persiapan Alat
Pengukuran
Penggalian Tanah
Selesai
Bagan Alir : Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase
Mulai
Pemasangan Bowplank
Selesai
Bagan Alir : Pasangan Batu dengan Mortar
Mulai
Pencampuran Bahan
Mulai
Persiapan Alat
Pengukuran
Penggalian Tanah
Selesai
Bagan Alir : Galian Biasa
Mulai
Selesai
Bagan Alir : Galian Batu
Mulai
Persiapan Kerja
Pengujian
Selesai
Bagan Alir : Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Mulai
Persiapan Kerja
Penghamparan Material
Pengujian
Perapihan Hasil Pekerjaan
Selesai
Bagan Alir : Timbunan Biasa dari Hasil Galian
Mulai
Persiapan Kerja
Pengangkutan Material
Pengujian
Selesai
Bagan Alir : Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
Mulai
Penghamparan Material
Mulai
Produksi Campuran
Persiapan Lapangan
Peghamparan
Selesai
Bagan Alir : Lapis Tipis Aspal Beton – B Kasar (LTBA-B Kasar)
Pemadatan
Mulai
Pemadatan
Selesai
Bagan Alir : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Mulai
Selesai
Bagan Alir : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Mulai
Pembersihan Lokasi
Pencampuran Aspal & Kerosin
Menggunakan Air Compressor
Selesai
Bagan Alir : Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi
Mulai
Pembersihan Lokasi
Pencampuran Aspal & Kerosin
Menggunakan Air Compressor
Selesai
Bagan Alir : Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi
Mulai
Persiapan Alat dan Material
Penghamparan
Pemadatan
Selesai
Bagan Alir : Lataston Lapis Aus (HRS-WC)
Mulai
Selesai
Bagan Alir : Bahan Anti Pengelupasan
Mulai
Pemasangan Bekisting
Pengecoran/Penghamparan Beton
Selesai
Bagan Alir : Beton Struktur fc’20 MPa
Mulai
Pemasangan Bekisting
Pengecoran/Penghamparan Beton
Selesai
Bagan Alir : Beton fc’15 MPa
Mulai
Pemasangan Bekisting
Pengecoran/Penghamparan Beton
Selesai
Bagan Alir : Beton fc’10 MPa
Mulai
Mulai
Perakitan Tulangan
Selesaisesuai Gambar
Kerja
Bagan Alir : Baja Tulangan Sirip – BjTP 420A
Mulai
Pasangan Batu
Selesai
Bagan Alir : Pasangan Batu
Mulai
14 PICK UP 1,00
16 STAMPER 1,00
2 Tukang Org/Hr 10.00 1.00 4.00 5.00 6.00 8.00 9.00 9.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00
3 Mandor Org/Hr 10.00 1.00 4.00 6.00 7.00 7.00 8.00 8.00 9.00 9.00 10.00 10.00 10.00
4 Operator Org/Hr 15.00 2.00 6.00 10.00 10.00 11.00 12.00 12.00 13.00 13.00 15.00 15.00 15.00
5 Pembantu Operator Org/Hr 15.00 2.00 6.00 8.00 10.00 11.00 12.00 12.00 13.00 13.00 15.00 15.00 15.00
6 Sopir/Driver Org/Hr 14.00 2.00 7.00 9.00 10.00 10.00 12.00 12.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00
7 Pembantu Sopir/Driver Org/Hr 12.00 2.00 9.00 10.00 11.00 11.00 12.00 12.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00
8 Mekanik Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
9 Pembantu Mekanik Org/Hr 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
10 Manager Pelaksana Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
11 Manager Teknik & Quantity Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
12 Manager Teknik & Quality Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
13 Site Manager Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
14 Ahli K3 Konstruksi Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
15 Manager Keuangan Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
16 Admin Teknik Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
17 Pelaksana 1 Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
18 Pelaksana 2 Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
19 Surveyor Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
20 Logistik Org/Hr 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Tahun 2022
No. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOL
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Pekerja Org/Hr 50.00 8.00 14.00 20.00 24.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 40.00 40.00 40.00
2 Tukang Org/Hr 10.00 1.00 4.00 5.00 6.00 8.00 9.00 9.00 10.00 10.00 8.00 8.00 8.00
3 Mandor Org/Hr 10.00 1.00 4.00 6.00 7.00 7.00 8.00 8.00 9.00 7.00 7.00 7.00 7.00
4 Operator Org/Hr 15.00 2.00 6.00 10.00 10.00 11.00 12.00 12.00 13.00 13.00 13.00 13.00 13.00
5 Pembantu Operator Org/Hr 15.00 2.00 6.00 8.00 10.00 11.00 12.00 12.00 13.00 13.00 13.00 13.00 13.00
6 Sopir/Driver Org/Hr 14.00 2.00 7.00 9.00 10.00 10.00 12.00 12.00 14.00 14.00 10.00 10.00 10.00
7 Pembantu Sopir/Driver Org/Hr 12.00 2.00 9.00 10.00 11.00 11.00 12.00 12.00 14.00 14.00 10.00 10.00 10.00
8 Mekanik Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
9 Pembantu Mekanik Org/Hr 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
10 Manager Pelaksana Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
11 Manager Teknik & Quantity Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
12 Manager Teknik & Quality Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
13 Site Manager Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
14 Ahli K3 Konstruksi Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
15 Manager Keuangan Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
16 Admin Teknik Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
17 Pelaksana 1 Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
18 Pelaksana 2 Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
19 Surveyor Org/Hr 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
20 Logistik Org/Hr 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
11. JADWAL MATERIAL
12. JADWAL ARUS KAS
CASH FLOW REKONSTRUKSI JALAN MAKBON-MEGA (MYC)
SATUAN KERJA : PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI PAPUA BARAT (SORONG)
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 2.2
KEGIATAN : PRESERVASI JALAN MAKBON-MEGA (MYC)
NOMOR KONTRAK/TANGGAL : PRESERVASI JALAN MAKBON-MEGA (MYC)
NOMOR SPMK/TANGGAL : HK.01.02/SPMK/PJMM-MYC/498691/01 TANGGAL 08 JANUARI 2021
MASA PELAKSANAAN : 726 HARI KALENDER
NAMA PENYEDIA JASA : PT. DELTA BATARAJAYA JASA KONSTRUKSI
PROV/KAB/KOTA : KABUPATEN SORONG
NILAI KONTRAK : Rp 173,805,421,587
JENIS
PENERIMAA
NO.
N TAHUN 2021
MC JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PENERIMAAN
CASH IN
Pembayaran
1 Uang Muka 26,070,813,238
Sertifikat
2 Bulanan No. 1 1,264,689,688
Sertifikat
3 Bulanan No. 2 3,076,356,907
Sertifikat
4 Bulanan No. 3 7,926,271,662.23
Sertifikat
5 Bulanan No. 4 12,466,056,611.29
Sertifikat
6 Bulanan No. 5 14,381,612,210.80
Sertifikat
7 Bulanan No. 6 25,036,671,102.40
Sertifikat
8 Bulanan No. 7 18,644,197,353.11
Sertifikat
9 Bulanan No. 8 15,712,540,674.63
Sertifikat
10 Bulanan No. 9 15,441,575,623.93
Sertifikat
Bulanan No.
11 10 12,752,817,360.32
Sertifikat
Bulanan No.
12 11 8,970,835,154.56
Sertifikat
Bulanan No.
13 12 3,370,712,921.23
Retensi 5% 8,690,271,079.35
JUMLAH PENERIMAAN, BULAN 27,335,502,927 3,076,356,907 7,926,271,662 12,466,056,611 14,381,612,211 25,036,671,102 18,644,197,353 15,712,540,675 15,441,575,624 12,752,817,360 8,970,835,155 12,060,984,001
KUMULATIF PENERIMAAN 27,335,502,927 30,411,859,833 38,338,131,495 50,804,188,107 65,185,800,317 90,222,471,420 108,866,668,773 124,579,209,448 140,020,785,072 152,773,602,432 161,744,437,586 173,805,421,587
PENGELUARA
N CASH OUT
1 Bahan 9,567,426,024 1,076,724,917 2,774,195,082 4,363,119,814 5,033,564,274 8,762,834,886 6,525,469,074 5,499,389,236 5,404,551,468 4,463,486,076 3,139,792,304 4,221,344,400
2 Peralatan 8,200,650,878 922,907,072 2,377,881,499 3,739,816,983 4,314,483,663 7,511,001,331 5,593,259,206 4,713,762,202 4,632,472,687 3,825,845,208 2,691,250,546 3,618,295,200
Operasional
3 habis pakai 4,373,680,468 492,217,105 1,268,203,466 1,994,569,058 2,301,057,954 4,005,867,376 2,983,071,576 2,514,006,508 2,470,652,100 2,040,450,778 1,435,333,625 1,929,757,440
4 Tenaga kerja 5,193,745,556 584,507,812 1,505,991,616 2,368,550,756 2,732,506,320 4,756,967,509 3,542,397,497 2,985,382,728 2,933,899,369 2,423,035,298 1,704,458,679 2,291,586,960
JUMLAH
PENGELUARA
N, BULAN 27,335,502,927 3,076,356,907 7,926,271,662 12,466,056,611 14,381,612,211 25,036,671,102 18,644,197,353 15,712,540,675 15,441,575,624 12,752,817,360 8,970,835,155 12,060,984,001
KUMULATIF
PENGELUARA
N 27,335,502,927 30,411,859,833 38,338,131,495 50,804,188,107 65,185,800,317 90,222,471,420 108,866,668,773 124,579,209,448 140,020,785,072 152,773,602,432 161,744,437,586 173,805,421,587
BALANS CASH
FLOW - - - - - - - - - - - -
SATUAN KERJA : PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI PAPUA BARAT (SORONG)
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 2.2
KEGIATAN : PRESERVASI JALAN MAKBON-MEGA (MYC)
NOMOR KONTRAK/TANGGAL : 01/HK.02.01/PJMM-MYC/498691/2021 TANGGAL 04 JANUARI 2021
NOMOR SPMK/TANGGAL : HK.01.02/SPMK/PJMM-MYC/498691/01 TANGGAL 08 JANUARI 2021
MASA PELAKSANAAN : 726 HARI KALENDER
NAMA PENYEDIA JASA : PT. DELTA BATARAJAYA JASA KONSTRUKSI
PROV/KAB/KOTA : KABUPATEN SORONG
NILAI KONTRAK : Rp 18,948,971,210
JENIS
NO. PENERIMAAN TAHUN 2021
MC JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PENERIMAAN
CASH IN
Pembayaran Uang
1 Muka 2,842,345,682
Sertifikat Bulanan
2 No. 1 -
Sertifikat Bulanan
3 No. 2 1,018,884,980
Sertifikat Bulanan
4 No. 3 1,176,081,077.59
Sertifikat Bulanan
5 No. 4 1,501,098,171.99
Sertifikat Bulanan
6 No. 5 1,200,878,537.59
Sertifikat Bulanan
7 No. 6 1,501,098,171.99
Sertifikat Bulanan
8 No. 7 1,200,878,537.59
Sertifikat Bulanan
9 No. 8 1,200,878,537.59
Sertifikat Bulanan
10 No. 9 1,422,500,123.16
Sertifikat Bulanan
11 No. 10 1,433,009,847.62
Sertifikat Bulanan
12 No. 11 1,562,785,650.18
Sertifikat Bulanan
13 No. 12 1,941,083,332.73
Retensi 5% 947,448,560.50
JUMLAH PENERIMAAN, BULAN 2,842,345,682 1,018,884,980 1,176,081,078 1,501,098,172 1,200,878,538 1,501,098,172 1,200,878,538 1,200,878,538 1,422,500,123 1,433,009,848 1,562,785,650 2,888,531,893
KUMULATIF PENERIMAAN 2,842,345,682 3,861,230,661 5,037,311,739 6,538,409,911 7,739,288,449 9,240,386,621 10,441,265,158 11,642,143,696 13,064,643,819 14,497,653,667 16,060,439,317 18,948,971,210
PENGELUARA
N CASH OUT
1 Bahan 994,820,989 356,609,743 411,628,377 525,384,360 420,307,488 525,384,360 420,307,488 420,307,488 497,875,043 501,553,447 546,974,978 1,010,986,163
2 Peralatan 852,703,704 305,665,494 352,824,323 450,329,452 360,263,561 450,329,452 360,263,561 360,263,561 426,750,037 429,902,954 468,835,695 866,559,568
Operasional habis
3 pakai 454,775,309 163,021,597 188,172,972 240,175,708 192,140,566 240,175,708 192,140,566 192,140,566 227,600,020 229,281,576 250,045,704 462,165,103
4 Tenaga kerja 540,045,679 193,588,146 223,455,405 285,208,653 228,166,922 285,208,653 228,166,922 228,166,922 270,275,023 272,271,871 296,929,274 548,821,060
JUMLAH
PENGELUARAN
, BULAN 2,842,345,682 1,018,884,980 1,176,081,078 1,501,098,172 1,200,878,538 1,501,098,172 1,200,878,538 1,200,878,538 1,422,500,123 1,433,009,848 1,562,785,650 2,888,531,893
KUMULATIF
PENGELUARAN 2,842,345,682 3,861,230,661 5,037,311,739 6,538,409,911 7,739,288,449 9,240,386,621 10,441,265,158 11,642,143,696 13,064,643,819 14,497,653,667 16,060,439,317 18,948,971,210
BALANS CASH
FLOW - - - - - - - - - - - -
SATUAN KERJA : PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI PAPUA BARAT (SORONG)
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 2.2
KEGIATAN : PRESERVASI JALAN MAKBON-MEGA (MYC)
NOMOR KONTRAK/TANGGAL : 01/HK.02.01/PJMM-MYC/498691/2021 TANGGAL 04 JANUARI 2021
NOMOR SPMK/TANGGAL : HK.01.02/SPMK/PJMM-MYC/498691/01 TANGGAL 08 JANUARI 2021
MASA PELAKSANAAN : 726 HARI KALENDER
NAMA PENYEDIA JASA : PT. DELTA BATARAJAYA JASA KONSTRUKSI
PROV/KAB/KOTA : KABUPATEN SORONG
NILAI KONTRAK : Rp 345,351,667
JENIS
NO. PENERIMAAN TAHUN 2021
MC JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PENERIMAAN
CASH IN
Pembayaran Uang
1 Muka 51,802,750
Sertifikat Bulanan
2 No. 1 -
Sertifikat Bulanan
3 No. 2 21,940,363
Sertifikat Bulanan
4 No. 3 21,940,363.23
Sertifikat Bulanan
5 No. 4 27,425,454.04
Sertifikat Bulanan
6 No. 5 21,940,363.23
Sertifikat Bulanan
7 No. 6 27,425,454.04
Sertifikat Bulanan
8 No. 7 21,940,363.23
Sertifikat Bulanan
9 No. 8 21,940,363.23
Sertifikat Bulanan
10 No. 9 27,425,454.04
Sertifikat Bulanan
11 No. 10 26,814,228.80
Sertifikat Bulanan
12 No. 11 28,438,850.65
Sertifikat Bulanan
13 No. 12 29,050,075.89
Retensi 5% 17,267,583.35
JUMLAH PENERIMAAN, BULAN 51,802,750 21,940,363 21,940,363 27,425,454 21,940,363 27,425,454 21,940,363 21,940,363 27,425,454 26,814,229 28,438,851 46,317,659
KUMULATIF PENERIMAAN 51,802,750 73,743,113 95,683,477 123,108,931 145,049,294 172,474,748 194,415,111 216,355,474 243,780,928 270,595,157 299,034,008 345,351,667
PENGELUARA
N CASH OUT
1 Bahan 18,130,963 7,679,127 7,679,127 9,598,909 7,679,127 9,598,909 7,679,127 7,679,127 9,598,909 9,384,980 9,953,598 16,211,181
2 Peralatan 15,540,825 6,582,109 6,582,109 8,227,636 6,582,109 8,227,636 6,582,109 6,582,109 8,227,636 8,044,269 8,531,655 13,895,298
Operasional habis
3 pakai 8,288,440 3,510,458 3,510,458 4,388,073 3,510,458 4,388,073 3,510,458 3,510,458 4,388,073 4,290,277 4,550,216 7,410,825
4 Tenaga kerja 9,842,523 4,168,669 4,168,669 5,210,836 4,168,669 5,210,836 4,168,669 4,168,669 5,210,836 5,094,703 5,403,382 8,800,355
JUMLAH
PENGELUARAN
, BULAN 51,802,750 21,940,363 21,940,363 27,425,454 21,940,363 27,425,454 21,940,363 21,940,363 27,425,454 26,814,229 28,438,851 46,317,659
KUMULATIF
PENGELUARAN 51,802,750 73,743,113 95,683,477 123,108,931 145,049,294 172,474,748 194,415,111 216,355,474 243,780,928 270,595,157 299,034,008 345,351,667
BALANS CASH
FLOW - - - - - - - - - - - -
13. INSTRUKSI KERJA
NO. KEGIATAN INSTRUKSI KERJA
Peralatan dimobilisasi menggunakan LCT dan trailer
1 Mobilisasi
Dilakukan rekayasa lapangan untuk data Mutual Check-0
Manajemen dan Sebelum memulai pekerjaan apapun, Kontraktor wajib mengajukan Rencana Manajemen
2 Keselamatan dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) untuk pengoperasiannya selama periode
Lalu Lintas pelaksanaan
Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
3. Pengujian pH
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Oksigen Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
4.
Terlarut (DO) Sampel diambil 3 sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat
berjalan dan setelah selesai konstruksi
Pengujian Zat Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Padat Terlarut Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
5.
(TDS) Sampel diambil 3 sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat
berjalan dan setelah selesai konstruksi
Pengujian Zat Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Tersuspensi Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
6.
(TSS)
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Biological Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
7. Oxygen
Demand (BOD)
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Chemical Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
8. Oxygen sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
Demand (COD) selesai konstruksi
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Sulfurdioksida Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
15.
(SO2) sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Karbondioksida Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
16.
(CO2) sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengujian Hidro Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Carbon (HC)- Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
17.
CH4 sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengujian Total Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Partikulat (TSP) Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
18.
- Debu sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengujian Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Timah Hitam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
19.
(Pb) sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Keselamatan Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
dan Kesehatan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
20.
Kerja sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Manajemen Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan Sampel diambil 3
21. Mutu sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat berjalan dan setelah
selesai konstruksi
Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan,
Pengamanan
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan atau Izin Lingkungan
22. Lingkungan
Sampel diambil 3 sampai 4 titik untuk pekerjaan jalan yang diambil sebelum, saat
Hidup
berjalan dan setelah selesai konstruksi
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
Galian untuk
awal perhitungan volume
Selokan
23. - Excavator menggali dan dimuat ke atas dump truck
Drainase dan
- Dump Truck membawa hasil galian ke lokasi Disposal Area
Saluran Air
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pembuatan JMD Mortar
- Trial Mix JMD Mortar
- Pengesahan JMF Mortar
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Pengajuan persetujuan penggunaan Material
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
Pasangan Batu
24. - Batu disusun sedemikian rupa hingga memiliki ikatan antara satu sama lain dan
dengan Mortar
terselimuti mortar
- Spesi Mortar paling sedikit setebal 3cm
- Campuran Mortar Dibuat menggunakan concrete mixer sesuai dengan JMF yang
telah disetujui Direksi
- Setelah selesai permukaan pasangan harus dirawat sesuai spesifikasi teknis 7.1.5.4
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang
diperlukan untuk membentuk selokan baru atau eksisting sehingga memenuhi
kelandaian yang ditunjukkan pada Gambar yang disetujui dan memenuhi profil
Saluran - jenis selokan yang ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain
berbentuk U oleh Pengawas Pekerjaan.
25.
Tipe DS 3 - Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,
- pelapisan selokan pasangan batu dengan mortar harus dilaksanakan seperti yang
- disyaratkan dalam Seksi 2.2 dari Spesifikasi ini.
- Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa
- sedemikian rupa sehingga dapat mencegah setiap dampak lingkunga
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
26. Galian Biasa
- Excavator menggali dan dimuat ke atas Dump Truck
- Dump Truck membawa hasil Galian Ke Lokasi Pekerjaan Timbunan Biasa dari
Galian sebesar 296139.72 M3 dan sisanya dibawa ke lokasi Disposal Area
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Excavator menggali dan dimuat ke atas Dump Truck
27. Galian Batu
- Dump Truck membawa hasil Galian Ke Lokasi Pekerjaan Timbunan Biasa dari
Galian sebesar 8,250.77 M3 dan sisanya dibawa ke lokasi Disposal Area
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material Timbunan Biasa
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF Timbunan Biasa
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material timbunan biasa dengan jarak yang telah ditentukan
Timbunan Biasa supaya pekerjaan efektif dan efisien
28. dari Sumber - Material dihampar menggunakan Motor Grader
Galian - Setelah dihampar apabila permukaan timbunan biasa terlalu kering dilakukan
penyiraman menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya
tercapai kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian DCP dan harus memiliki nilai CBR minimal 6%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material Timbunan Biasa
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF Timbunan Biasa
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
Timbunan Biasa - Dump truck menuang material timbunan biasa dengan jarak yang telah ditentukan
28. dari Hasil supaya pekerjaan efektif dan efisien
Galian - Material dihampar menggunakan Motor Grader
- Setelah dihampar apabila permukaan timbunan biasa terlalu kering dilakukan
penyiraman menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya
tercapai kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian DCP dan harus memiliki nilai CBR minimal 6%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material timbunan biasa dengan jarak yang telah ditentukan
supaya pekerjaan efektif dan efisien
Timbunan
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
29. Pilihan dari
- Setelah dihampar apabila permukaan timbunan biasa terlalu kering dilakukan
Sumber Galian
penyiraman menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya
tercapai kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 10%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material timbunan biasa dengan jarak yang telah ditentukan
supaya pekerjaan efektif dan efisien
Timbunan
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
30. Pilihan dari
- Setelah dihampar apabila permukaan timbunan biasa terlalu kering dilakukan
Hasil Galian
penyiraman menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya
tercapai kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 10%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
Lapis Tipis - Pengajuan JMD untuk material LPA Kelas S
Beton Aspal – B - Trial mix dan Trial compaction
31.
Halus (LTBA-B - Persetujuan JMF material LPA Kelas S
Kasar) - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material dengan jarak yang telah ditentukan supaya pekerjaan
efektif dan efisien
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
- Setelah dihampar apabila permukaan material kering dilakukan penyiraman
menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya tercapai
kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 100%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material LPA Kelas A
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF material LPA Kelas A
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material dengan jarak yang telah ditentukan supaya pekerjaan
efektif dan efisien
LPA Kelas A
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
33. Perkerasan
- Setelah dihampar apabila permukaan material kering dilakukan penyiraman
Berbutir
menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya tercapai
kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 100%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material LPA Kelas B
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF material LPA Kelas B
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
LPA Kelas B
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
34. Perkerasan
awal perhitungan volume
Berbutir
- Dump truck menuang material dengan jarak yang telah ditentukan supaya pekerjaan
efektif dan efisien
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
- Setelah dihampar apabila permukaan material kering dilakukan penyiraman
menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya tercapai
kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 100%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk Lapis Resap Pengikat
- Trial mix menggunakan Paper Test
- Persetujuan JMF Lapis Resap Pengikat
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Aspal Cair dicampurkan dengan pelarut dengan komposisi sesuai dengan JMF yang
telah disetujui oleh Direksi
Lapis Resap
35. - Aspal Cair dimasukan ke dalam Asphalt Sprayer
Pengikat
- Badan Jalan dibersihkan dari kotoran, debu dan material terlepas menggunakan
Compressor
- Lapis resap Pengikat dihampar menggunakan Asphalt Sprayer dengan overlap dari
badan jalan ± 10 cm
- Dilakukan pengujian dengan Paper Test untuk mengetahui kadar aspal 0.8-1.2
liter /M2
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk Lapis Perekat
- Trial mix menggunakan Paper Test
- Persetujuan JMF Lapis Perekat
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Aspal Cair dicampurkan dengan pelarut dengan komposisi sesuai dengan JMF yang
telah disetujui oleh Direksi
36. Lapis Perekat - Aspal Cair dimasukan ke dalam Asphalt Sprayer
- Badan Jalan dibersihkan dari kotoran, debu dan material terlepas menggunakan
Compressor
- Lapis resap Pengikat dihampar menggunakan Asphalt Sprayer dengan overlap dari
badan jalan ± 10 cm
- Dilakukan pengujian dengan Paper Test untuk mengetahui kadar aspal 0.20-0.25
liter /M2
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk Laston Lapis Aus (HRS-WC)
- Trial mix dan Trial Compaction
- Persetujuan JMF Laston Lapis Aus (HRS-WC)
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Hotmix diproduksi di AMP sesuai dengan JMF yang telah disetujui
- Pengambilan sampel hotmix produksi harian untuk dilakukan pengujian Marshall
Test
- Material hotmix diangkut menggunakan Dump Truck dan ditutupi terpal untuk
menjaga suhu hotmix
Lataston Lapis - Hotmix dituang ke atas Asphalt Finisher kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan
37.
Aus (HRS-WC) dalam Gambar Shop Drawing
- Lakukan pemadatan awal menggunakan tandem roller pada suhu 120ºC dengan
jumlah lintasan sesuai trial compaction yang saling bertemu setiap setengah lebar
drum tandem roller tersebut
- Lakukan pemadatan intermediate pada suhu 100ºC menggunakan Tyre Roller dengan
jumlah lintasan sesuai Trial Compaction
- Lakukan pemadatan akhir menggunakan tandem roller pada suhu 80ºC dengan
jumlah lintasan sesuai trial compaction
- Selama pemadatan pekerja merapihkan tepian hamparan menggunakan alat bantu
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Dilakukan Core Drill Test dengan jarak yang telah disepakati dengan Direksi
Bahan Anti - Pengajuan Jenis Bahan Anti Stripping Agent
38.
Pengelupasan
- Pembuatan JMD Beton fc’ 20 MPa
- Pengujian Kuat Tekan JMD BEton fc’ 20 MPa
- Pengajuan JMF Beton fc’ 20 MPa
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Pemasangan bekisting
Beton Mutu
- Pemasangan Pembesian
39. Sedang fc’ 20
- Pengecekan perkuatan bekisting
MPa
- Campuran beton diaduk menggunakan Concrete Mixer
- Campuran Beton dituang ke atas bekisting dengan tinggi jatuh maksimal 1.5 meter
untuk menghindari segregasi campuran
- Pengambilan sampel beton menggunakan Kubus beton untuk pengujian Kuat tekan
- Campuran beton dipadatkan menggunakan concrete vibrator
- Permukaan beton diratakan menggunakan jidar dan dihaluskan menggunakan ruskam
- Beton ditutup menggunakan karung goni dan dilakukan penyiraman secara periodic
selama 7 hari
- Bekisting dibuka setelah 1x24 Jam
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pembuatan JMD Beton fc’ 15 MPa
- Pengujian Kuat Tekan JMD BEton fc’ 15 MPa
- Pengajuan JMF Beton fc’ 15 MPa
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Pemasangan bekisting
- Pemasangan Pembesian
- Pengecekan perkuatan bekisting
Beton Mutu
- Campuran beton diaduk menggunakan Concrete Mixer
40. Rendah fc’ 15
- Campuran Beton dituang ke atas bekisting dengan tinggi jatuh maksimal 1.5 meter
MPa
untuk menghindari segregasi campuran
- Pengambilan sampel beton menggunakan Kubus beton untuk pengujian Kuat tekan
- Campuran beton dipadatkan menggunakan concrete vibrator
- Permukaan beton diratakan menggunakan jidar dan dihaluskan menggunakan ruskam
- Beton ditutup menggunakan karung goni dan dilakukan penyiraman secara periodic
selama 7 hari
- Bekisting dibuka setelah 1x24 Jam
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pembuatan JMD Beton fc’ 10 MPa
- Pengujian Kuat Tekan JMD BEton fc’ 10 MPa
- Pengajuan JMF Beton fc’ 10 MPa
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Pemasangan bekisting
- Pemasangan Pembesian
Beton, fc’10 - Pengecekan perkuatan bekisting
41.
Mpa - Campuran beton diaduk menggunakan Concrete Mixer
- Campuran Beton dituang ke atas bekisting dengan tinggi jatuh maksimal 1.5 meter
untuk menghindari segregasi campuran
- Pengambilan sampel beton menggunakan Kubus beton untuk pengujian Kuat tekan
- Campuran beton dipadatkan menggunakan concrete vibrator
- Permukaan beton diratakan menggunakan jidar dan dihaluskan menggunakan ruskam
- Beton ditutup menggunakan karung goni dan dilakukan penyiraman secara periodic
selama 7 hari
- Bekisting dibuka setelah 1x24 Jam
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan material Baja Tulangan dan Sertifikat Baja Tulangan dari Pabrik
- Pengujian Kuat Tarik Tulangan
Baja Tulangan
42. - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
Polos-BjTP 280
- Pemotongan dan pembengkokan sesuai dengan Gambar Shop Drawing
- Pengelompokan pembesian sesuai dengan kode pada Gambar Shop Drawing
- Pengajuan material Baja Tulangan dan Sertifikat Baja Tulangan dari Pabrik
Baja Tulangan - Pengujian Kuat Tarik Tulangan
43. Sirip BjTS - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
420A - Pemotongan dan pembengkokan sesuai dengan Gambar Shop Drawing
- Pengelompokan pembesian sesuai dengan kode pada Gambar Shop Drawing
- Pembuatan JMD Mortar
- Trial Mix JMD Mortar
- Pengesahan JMF Mortar
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Pengajuan persetujuan penggunaan Material
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
44. Pasangan Batu - Batu disusun sedemikian rupa hingga memiliki ikatan antara satu sama lain dan
terselimuti mortar
- Spesi Mortar paling sedikit setebal 3cm
- Campuran Mortar Dibuat menggunakan concrete mixer sesuai dengan JMF yang
telah disetujui Direksi
- Setelah selesai permukaan pasangan harus dirawat sesuai spesifikasi teknis 7.1.5.4
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
Bronjong - Pengajuan material Baja Tulangan dan Sertifikat Baja Tulangan dari Pabrik
dengan kawat - Pengujian Kuat Tarik Tulangan
45. yang dilapisi - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
Galvanis - Pemotongan dan pembengkokan sesuai dengan Gambar Shop Drawing
- Pengelompokan pembesian sesuai dengan kode pada Gambar Shop Drawing
- Menghitung kebutuhan tenaga kerja
- Melakukan pembagian tugas
- Membuat jadwal juga rencana kerja
- Mengawasi kegiatan tukang bangunan
- Menerapkan keselamatan kerja
- Memberikan instruksi
Mandor
46. - Malaporkan hasil pekerjaan
- Menagih bayaran
- Persetujuan penggunaan bahan bangunan
- Menentukan kebutuhan peralatan pembangunan
- Pengajuan material Baja Tulangan dan Sertifikat Baja Tulangan dari Pabrik
- Pengujian Kuat Tarik Tulangan
Marka Jalan
52. - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
Thermoplastik
- Pemotongan dan pembengkokan sesuai dengan Gambar Shop Drawing
- Pengelompokan pembesian sesuai dengan kode pada Gambar Shop Drawing
Rambu Jalan - Pengajuan Request of Work
Tunggal dengan - Galian Pondasi
Permukaan - Pemasangan Rambu
53.
Pemantul - Pengecoran Pondasi Rambu
Engineering
Grade
Patok - Pengajuan Request of Work
54.
Pengarah
55. Rel Pengaman - Pengajuan Request of Work
Galian pada - Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
56.
Saluran Air - Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
atau Lereng
- Excavator menggali dan dimuat ke atas dump truck
untuk
- Dump Truck membawa hasil galian ke lokasi Disposal Area
Pemeliharaan
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pengajuan JMD untuk material LPA Kelas A
- Trial mix dan Trial compaction
- Persetujuan JMF material LPA Kelas A
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
- Surveyor melakukan joint survey dan membuat stakeout dengan Direksi untuk data
awal perhitungan volume
- Dump truck menuang material dengan jarak yang telah ditentukan supaya pekerjaan
Perbaikan
efektif dan efisien
Lapis Fondasi
- Material dihampar menggunakan Motor Grader
57. Agregat Kelas
- Setelah dihampar apabila permukaan material kering dilakukan penyiraman
A
menggunakan Water Tank untuk mendapatkan kadar air optimum supaya tercapai
kepadatan maksimum
- Dilakukan pemadatan menggunakan Vibro Roller dengan jumlah lintasan sesuai
dengan trial compaction
- Setelah selesai, dilakukan pengujian Sand Cone dan harus memiliki nilai CBR
minimal 100%
- Surveyor melakukan joint survey bersama Direksi untuk data akhir perhitungan
volume
- Pembuatan JMD Campuran Aspal Panas
- Pengujian JMD
- Pengajuan JMF Campuran Aspal Panas
- Pengajuan Request of Work dan Gambar Shop Drawing
Perbaikan
- Surveyor melakukan marking area perbaikan bersama Direksi
Campuran
58. - Penggalian area perbaikan menggunakan asphalt cutter
Aspal Panas
- Pemadatan menggunakan stamper
- Penyemprotan Lapis Resap Pengikat
- Penghamparan Campuran Aspal Panas secara manual
- Pemadatan campuran aspal panas menggunakan tamper rammer
- Surveyor melakukan pengukuran bersama Direksi untuk perhitungan volume
Pembersihan - Pengajuan Request of Work
59.
Drainase
Pengendalian - Pengajuan Request of Work
60.
Tanaman - Pembersihan dilakukan menggunakan grass cutter
Pembersihan - Pengajuan Request of Work
61. Jembatan
(Rutin)
Pengecatan - Pengajuan Request of Work
62.
Sederhana - Pembersihan Permukaan yang akan dicat
(Rutin) - Pengecatan secara merata ke seluruh permukaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan
Uji Praduga (Presumtif Test)
- Pada uji ini dilakuka pengenceran sampel dalam larutan pengencer
Pepton Dilution Fluid (PDF) sehingga didapatkan hasil pengenceran 10-
1 dan 10-2.
- Dipipet 1 mL sampel air ke dalam 3 seri tabung pertama, 1 mL larutan
hasil pengenceran 10-1 ke dalam 3 seri tabung kedua, dan 1 mL larutan
hasil pengenceran 10-2 ke dalam 3 seri tabung ketiga.
- Seluruh tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 - 48 jam. Setelah
24 jam dicatat jumlah tabung yang membentuk gas pada masing-masing
pengenceran dan inkubasi kembali tabung yang tidak membentuk gas
selama
- 24 jam, kemudian dicatat jumlah tabung yang membentuk gas.
Tahap Pelaksanaan
- Pengambilan sampel
- Persiapan sampel
- Prosedur Pemeriksaan Pada Sampel
- Pengenceran
- Tes Perkiraan (Presumtive Test)
- Tes Penegasan (Confirmed Test)
- Tes Pelengkap (Completed Test)
- Pewarnaan gram
- Pengujian Biokimia (IMVIC)
- Kontrol pada penelitian
Tahap Pelaksanaan
- Sampel dimasukkan kedalam beaker Teflon secara merata agar
mengalami proses pengeringan sempurna didalam oven pada suhu 105
°C selama 4 jam. Sampel sedimen yang telah kering ditumbuk sampai
halus dan diayak dengan ayakan 150 μm,
- Lalu sempel tersebut ditimbang dengan timbangan analitik sebanyak 0,4
gram kemudian dimasukkan kedalam vesser di tambahkan HNO3 9 ml
dan HF 3 ml dipanaskan dalam microwave semple pada suhu 180°C
dengan tekanan 30 bar selama 25 menit sampai semua sedimen larut.
- Selanjutnya sampel di dinginkan pada suhu
11. Pengujian Tahap Persiapan
Temperatur (Suhu) Alat ukur temperatur dengan metoda pemuaian, terdiri dari :
- a. Termometer tabung gelas
- b. Termometer Bi-metal
- c. Filled thermal thermometer
Alat ukur temperatur dengan metode elektris, terdiri dari :
- a. Termokopel
- b. Resistance termometer
Tahap Pelaksanaan
Metoda Pemuaian,
- yaitu panas yang diukur menghasilkan pemuaian,
- pemuaian dirubah kedalam bentuk gerak-gerak mekanik
- kemudian dikalibrasi dengan skala angka-angka yang menunjukkan nilai
panas (temperatur) yang diukur.
Metoda Elektris,
- yaitu panas yang diukur menghasilkan gaya gerak listik Emf.
- Gaya gerak listrik kemudian dikalibrasi kedalam skala angka-angka yang
menunjukkan nilai panas temperatur yang diukur.
12. Pengujian Vibrasi Unutk Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan yang
Lingkungan untuk terdapat pada devisi 1.umum dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
Kenyamanan dan
Kesehatan
13. Pengujian NoX Tahap Persiapan
- Pembuatan Larutan Penyerap
- Pembuatan Larutan Asam Fenol-Disulfonat
- Pembuatan Larutan Baku Nitrogen Dioksida
- Pembuatan Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 25% (b/v)
- Pembuatan Larutan Kalium Hidroksida (KOH) 5,6% (b/v)
- Pembuatan Kurva Kalibrasi
Tahap Pelaksanaan
- pindahkan contoh uji ke cawan penguap, cuci labu dengna sedikit air
suling dan tambahkan cairan pencuci ke dalam cawan penguap, ulangi
pencucian dua atau tiga kali;
- lakukan tahapan seperti yang diuraikan di atas dari 2.3.6. 3) sampai 2.3.6.
10).
- Kemudian melakukan perhitungan uji gas yang terambil dihitung pada
kondisi standar atmosferik
- Perhitungan Kadar Nitrogen Oksida
Tahap Penyelesaian
- parameter yang diperiksa;
- nama pemeriksa;
- tanggal pemeriksaan;
- nomor laboratorium;
- data kurva kalibrasi;
- nomor contoh uji;
- lokasi pengambilan contoh uji;
- waktu pengambilan;
- nama pengawas/ahli dan penanggung jawab pekerjaan;
- banyaknya (ml) dan normalitas (N) larutan asam fenol disulfonat yang
digunakan;
- kadar total nitrogen oksida (NOx) dalam benda uji.
14. Pengujian Tahap Persiapan
Sulfurdioksida (SO2) - Pembuatan Larutan Penyerap
- Pembuatan Larutan Isopropil Alkohol 80%
- Pembuatan Serbuk Barium Klorida
- Pembuatan Larutan Natrium Klorida
- Pembuatan Larutan Gliserin
- Pembuatan Larutan Induk Asam Sulfat 0,1 N
- Pembuatan Larutan Baku Asam Sulfat 0,004 N
- Pembuatan Kurva Kalibrasi
Tahap Pelaksanaan
- pindahkan contoh uji ke dalam gelas erlenmeyer 300 ml;
- cuci botol penyerap dengan sedikit air suling;
- gabungkan larutan contoh uji dengan air cucian botol penyerap ke dalam
labu ukur 250 ml dan tambahkan air suling sampai tanda batas;
- ambil 50 ml larutan contoh uji dan masukkan ke dalam gelas erlenmeyer
100 ml, sebanyak 2 buah;
- lakukan tahapan seperti yang diuraikan pada 2.3.8. 3) sampai 2.3.8. 6);
- ambil 50 ml larutan penyerap ke dalam labu ukur 250 ml dan tambahkan
air suling sampai tanda batas (digunakan sebagai blangko);
- ambil 50 ml larutan dan masukkan ke dalam gelas erlenmeyer 100 ml
sebanyak 2 buah dan lakukan seperti pada tahapan 2.3.8. 3) sampai 2.3.8.
Tahap Penyelesaian
- parameter yang diperiksa;
- nama pemeriksa;
- tanggal pemeriksaan;
- nomor laboratorium;
- nomor contoh uji;
- lokasi pengambilan contoh uji;
- waktu pengambilan;
- nama pengawas/ahli dan penanggung jawab pekerjaan;
- banyaknya (ml) dan normalitas (N) larutan barium perklorat yang
digunakan;
- kadar total oksida sulfur (SO2) dalam benda uji.
15. Pengujian Tahap Persiapan
Karbondioksida - Kumpulkan sampel CO2
(CO2) - Campur kalsium karbonat dengan asam klorida (HCl)
- Tutup tabung reaksi dengan sumbatnya.
- Perhatikan apakah air mengeruh.
- Ketahui reaksi kimianya.
Tahap Pelaksanaan
- Untuk memulai pengujian, Anda akan membutuhkan tabung reaksi
tertutup yang berisi gas yang telah dikumpulkan
- Mula-mula, tuangkan 20 ml HCl ke dalam labu kerucut. Masukkan satu
sendok penuh kalsium karbonat (atau keping batu kapur) ke dalam HCl.
Begitu reaksi kimia mulai terjadi, tutup labu kerucut dengan sumbatnya
dan tabung hantar, kumpulkan gas melalui tabung hantar ke dalam
tabung reaksi yang dibalik (dan direndam di dalam semangkuk air). Jika
air dalam tabung reaksi sudah habis, maka gas telah terkumpul.
- Sumbat tabung adalah gabus kecil atau penutup yang memungkinkan
Anda menyalurkan isi tabung reaksi melalui pipa ke suatu wadah lain
melalui tabung hantar. Penting untuk menyegel gas CO2 di dalam wadah.
Jika dibiarkan terbuka, gas akan bercampur dengan udara dan efektivitas
pengujian yang dilakukan akan jauh berkurang.
- Ketika Anda meniupkan karbon dioksida ke dalam larutan, akan
terbentuk endapan padat kalsium karbonat – kapur atau batu gamping.
Kalsium karbonat tidak larut di dalam air. Dengan demikian, jika ada
CO2 di dalam sampel, air kapur akan berubah seperti susu, putih keruh.
16. Pengujian Hidro Unutk Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 yang terdapat pada devisi 1.umum
Carbon (HC)-CH4 dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
17. Pengujian Total Unutk Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 yang terdapat pada devisi 1.umum
Partikulat (TSP) - dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
Debu
18. Pengujian Timah Unutk Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 yang terdapat pada devisi 1.umum
Hitam (Pb) dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
19. Keselamatan dan Unutk Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 yang terdapat pada devisi 1.umum
Kesehatan Kerja dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
20. Manajemen Mutu Unutk Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 yang terdapat pada devisi 1.umum
dikerjakan sesuai item-item yang ada pada devisi 1
21. Manajemen dan Tahap Persiapan
Keselamatan Lalu - Pengajuan Request Pekerjaan
Lintas - Peninjauan Lokasi yang mana diperlukan untuk di berikan rambu rambu
peringatan dan pemberitahuan.
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Rambu – Rambu Peringatan dan Pemberitahuan sesuai
didokumen kontrak
- Memasang Signal Man bilamana ada pekerjaan yang memperkirakan
dampak adanya bahaya saat alat bekerja.
- Menyiapkan Kotak P3K
- Memakai APD standart Nasional
Tahap Penyelesaian
- Pengecekan Sekali dalam seminggu untuk kelayakan Rambu – rambu
- Memberikan Instruksi kepada Signal man untuk selalu focus dalam
bekerja
- Membuat laporan K3L setiap Bulan
- Pengecekan Kelengkapan APD
- Pengecekan Kebutuhan Kotak P3K
22. Pengamanan Tahap Persiapan
Lingkungan Hidup - Pengajuan Request Pekerjaan
- Peninjauan ke Lokasi yang berdampak pada Lingkungan Sekitar
Tahap Pelaksanaan
- Melakukan Sosialisasi terhadap Dinas Terkait dan masyarakat sekitar
daerah yang terkena dampak pelaksanaan pembangunan jalan nasional
- Mendata Lokasi yang terkena dampak pelaksanaan pembangunan jalan
nasional
- Melakukan pengujian pengujian yang tercantum pada Spesifikasi Umum
2010 Revisi 3.
- Pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan
Tahap Penyelesaian
- Pembuatan Laporan untuk mendata lokasi yang berdampak pelaksanaan
pembangunan jalan nasional.
- Meminta Persetujuan semua pihak yang terkait dalam hal ini untuk
kelanjutan pelaksanaan jalan Nasional
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan Sand Cone untuk mengetahui kepadatan sesuai
Spesifikasi.
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
-
3. Timbunan Pilihan Tahap Persiapan
dari Sumber Galian - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Penghamparan ini menggunakan Alat Bulldozer/Whell Loader untuk
selanjutnya dibantu oleh Motor Grader untuk penghamparan sesuai
ketebalan yang sesuai design lalu dilakukan pemadatan dengan
menggunakan Vibrator Roller dan dilakukan berulang kali dibantu water
tanker truck sesuai kepadatan yang terdapat pada Spesifikasi
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan Sand Cone untuk mengetahui kepadatan sesuai
Spesifikasi
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
4. Penyiapan Badan Tahap Persiapan
Jalan - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pengukuran bersama sesuai MC.0
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pembersihan dan Penyiapan Badan Jalan dari kotoran sisa hasil pekerjaan
sebelumnya
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
IV. PELEBARAN
PERKERASAN Tahap Persiapan
1. DAN BAHU JALAN - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Lapis Pondasi Drawing)
Agregat Kelas S - Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan perkerasan Aspal selesai
dilakukan
- Penghamparan ini menggunakan Alat Motor Grader untuk penghamparan
sesuai ketebalan yang sesuai design lalu dilakukan pemadatan dengan
menggunakan Vibrator Roller dan dilakukan berulang kali dibantu water
tanker truck sesuai kepadatan maksimum
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
V. PEKERASAN
BERBUTIR Tahap Persiapan
1. Lapis Pondasi - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Agregat Kelas A Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan perkerasan berbutir Kelas B
- Penghamparan ini menggunakan Alat Motor Grader untuk penghamparan
sesuai ketebalan yang sesuai design lalu dilakukan pemadatan dengan
menggunakan Vibrator Roller dan dilakukan berulang kali dibantu water
tanker truck sesuai kepadatan maksimum
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan CBR untuk mengetahui kepadatan sesuai
Spesifikasi
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
1. Lapis Pondasi Tahap Persiapan
Agregat Kelas B - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Penghamparan ini menggunakan Alat Motor Grader untuk penghamparan
sesuai ketebalan yang sesuai design lalu dilakukan pemadatan dengan
menggunakan Vibrator Roller dan dilakukan berulang kali dibantu water
tanker truck sesuai kepadatan maksimum
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan CBR untuk mengetahui kepadatan sesuai
Spesifikasi
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
-
VI. PEKERASAN
ASPAL Tahap Persiapan
1. Lapis Resap Pengikat - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
– Aspal Cair Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan perkerasan berbutir
- Penyeprotan Aspal Cair ini menggunakan Alat Asphalt Sprayer dan di
bantu Compressor dan ditarik oleh Dump Truck .
- Dalam pelaksanaan ini selalu memperhatikan lingkungan sekitar untuk
tidak menimbulkan dampak kerusakan dan bahaya di lalu lintas tersebut.
Tahap Penyelesaian
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
VI. STRUKTUR
1. Beton Mutu sedang Tahap Persiapan
fc’ 20 MPa - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan pasangan Batu setelah itu
pemasangan begesting sesuai gambar pelaksanaan shop drawing dan
telah dirakit rangkaian pembesian untuk drainase gorong – gorong
- Sebelum dilaksanakan dilakukanlah pengecekan kondisi begesting dan
rangkaian pembesian sesuai tidak dalam gambar dan hitungan sesuai mc
0%
- Pengerjaan ini dilaksanakan tenaga Pekerja, Tukang dan Mandor
menggunakan alat Concrete Mixer untuk pengecoran dan di bantu oleh
Vibrator Concrete
- Dalam pengecoran diperhatikan untuk materialnya bilamana terdapat
barang asing yang tidak dihendaki dibuang atau diambil.
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan Kuat Uji Beton yang sudah ditunjuk sesuai
kesepakatan direksi untuk mengetahui kepadatan sesuai Spesifikasi
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
2. Beton Mutu rendah Tahap Persiapan
fc’ 15 MPa - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pengukuran sesuai MC.0
- Persiapan Material yang akan digunakan sesuai JMD selanjutnya
dilakukan JMF berdasarkan kesepatan dan acuan dalam spesifikasi
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas dan signal man
untuk mengatur lalu lintas yang sedang berlangsung
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai design shop drawing
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan pasangan Batu dasar (lantai kerja
gorong – gorong )
- Sebelum dilaksanakan dilakukanlah pengecekan kondisi begesting dan
rangkaian pembesian sesuai tidak dalam gambar dan hitungan sesuai mc
0%
- Pengerjaan ini dilaksanakan tenaga Pekerja, Tukang dan Mandor
menggunakan alat Concrete Mixer untuk pengecoran dan di bantu oleh
Vibrator Concrete
- Dalam pengecoran diperhatikan untuk materialnya bilamana terdapat
barang asing yang tidak dihendaki dibuang atau diambil.
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Melakukan Pengetesan Kuat Uji Beton yang sudah ditunjuk sesuai
kesepakatan direksi untuk mengetahui kepadatan sesuai Spesifikasi
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
3. Baja Tulangan U24 Tahap Persiapan
Polos - Pengajuan Request Pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing)
- Peninjauan ke Lokasi yang berdampak pada Lingkungan Sekitar
- Pengukuran sesuai MC.0
- Pemasangan Rambu – Rambu Keselematan Lalu Lintas.
Tahap Pelaksanaan
- Pengukuran ulang sesuai Shop Drawing
- Perakitan Pembesian ini dilakukan sesuai dengan design yang sudah
disepakati bersama direksi
- Dengan dibantu Cutter Wheel dan Alat Bantu
- Selanjutnya Instalisasi sesuai design shop drawing
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
Tahap Pelaksanaan
- Pembuatan Patok dan Pengukuran ulang sesuai Shop Drawing
- PembuatanCampuran Job Mix Design Sesuai kesepatan bersama direksi
- Dengan dibantu Alat Concrete Mixer dan alat bantu
- Selanjutnya pemasangan Pasangan Batu sesuai design yang digambar
- Perapian hasil kerja
Tahap Penyelesaian
- Selanjutnya melakukan Laporan Inspeksi Kerja dan Inspeksi Ulang
Kerja, dan Laporan Padat Karya
- Pengukuran ulang sesuai yang tercantum dan sesuai gambar kerja (Shop
Drawing)
- Pembuatan As Built Drawing bilamana pekerjaan tersebut sudah
disetujui oleh pihak direksi
24. Pekerjaan Cek kestabilan Daftar Simak Selama pekerjaan Evaluasi Sesuai
pasangan batu pasangan batu pasangan batu dilakukan Spesifikasi
Mortar per 1 teknik
minggu Rev.03
kerja
25 Saluran Cek utilitas Daftar Simak Selama pekerjaan Evaluasi Sesuai
berbentuk U sebelum pasangan batu dilakukan Spesifikasi
Tipe DS 3 melakukan per 1 teknik
pekerjaan minggu Rev.03
Saluran kerja
berbentuk U
Tipe DS 3
26. Galian Biasa Cek utilitas Daftar simak Sebelum penggalian Langsung di Sesuai
sebelum evaluasi Spesifikasi
melakukan teknik
penggalian Rev.03
27. Galian Batu Cek utilitas Daftar simak Sebelum penggalian Langsung di Sesuai
sebelum evaluasi Spesifikasi
melakukan teknik
penggalian Rev.03
28. Timbunan Cek Kuantitas Daftar Simak Selama masa Evaluasi Sesuai
Biasa dari Timbunan Biasa pelaksanaan dilakukan Spesifikasi
sumber galian dari sumber Timbunan waku per 1 teknik
galian sesuai schedule minggu Rev.03
Monitoring kerja Div.3.2
proses dengan CBR
Penghamparan minimal
dan pemadatan 10%
29. Timbunan Cek Kualitas Daftar simak Selama masa Evaluasi Sesuai
Biasa dari Timbunan Biasa pelaksanaan dilakukan Spesifikasi
hasil galian dari hasil galian Timbunan waku per 1 teknik
Monitoring sesuai schedule minggu Rev.03
proses kerja Div.3.2
Penghamparan dengan CBR
dan pemadatan minimal
10%
30. Timbunan Cek Kualitas Daftar simak Selama masa Evaluasi Sesuai
Pilihan dari Timbunan pelaksanaan dilakukan Spesifikasi
sumber galian Pilihan dari Timbunan waku per 1 teknik
sumber galian sesuai schedule minggu Rev.03
Monitoring kerja Div.3.2
proses dengan CBR
penghamparan minimal
dan pemadatan 10%
31. Timbunan Cek Kualitas Daftar simak Selama masa Evaluasi Sesuai
Pilihan dari Timbunan pelaksanaan dilakukan Spesifikasi
galian Pilihan dari Timbunan waku per 1 teknik
galian sesuai schedule minggu Rev.03
Monitoring kerja Div.3.2
proses dengan CBR
penghamparan minimal
dan pemadatan 10%
32. Lapis Tipis Cek Kualitas Daftar Simak 1 minggu sebelum Evaluasi Sesuai
Beton Aspal - Batu pecah dilakukan dilakukan JMD/JMF
B Halus Cek Proses penghamparan per 1 Sesuai
(LTBA-B blending agregat kelas A minggu Spesifikasi
Kasar) Monitoring waktu sesuai kerja Teknik
proses schedule Setelah rev.03 DIV.
penghamparan dilakukan 5.1 dengan
dan pemadatan sencone CBR
Sandcone agregat kelas minimal 90
Agregat kelas A A %
33. Lapis Pondasi Cek Kualitas Daftar Simak 1 minggu sebelum Evaluasi Sesuai
Agregat Batu pecah dilakukan dilakukan JMD/JMF
Kelas A Cek Proses penghamparan per 1 Sesuai
blending agregat kelas A minggu Spesifikasi
Monitoring waktu sesuai kerja Teknik
proses schedule Setelah rev.03 DIV.
penghamparan dilakukan 5.1 dengan
dan pemadatan sencone CBR
Sandcone agregat kelas minimal 90
Agregat kelas A A %
34. Lapis Pondasi Cek Kualitas Daftar Simak 1 minggu sebelum Evaluasi Sesuai
Agregat Batu pecah dilakukan dilakukan JMD/JMF
Kelas B Cek Proses penghamparan per 1 Sesuai
blending agregat kelas B minggu Spesifikasi
Monitoring waktu sesuai kerja Teknik
proses schedule Setelah rev.03 DIV.
penghamparan dilakukan 5.1 dengan
dan pemadatan sencone CBR
Sandcone agregat kelas minimal 60
Agregat Kelas B B %
35. Lapis Resap Cek Kuantitas Daftar simak Selama masa Evaluasi Sesuai
Pengikat - Monitoring pelaksanaan, waku dilakukan Spesifikasi
Aspal proses Teak sesuai schedule : 4 saat Teknik
Cair/Emulsi Coat Hari penghampar rev.03 DIV.
an 6.1 dengan
takaran : 0,4-
1,3 ltr/m2
36. Lapis Perekat Cek Material Daftar simak 1 minggu sebelum Evaluasi Sesuai
- Aspal Aspal dilakukan pekerjaan dilakukan Spesifikasi
Cair/Emulsi Cek Trial MIX aspal waktu sesuai per 1 Teknik
Aspal schedule: 28 Hari minggu rev.03 DIV.
Cek Proses (untuk proses kerja 6.3, dan
pencampuran penghamparan ketebalan
Aspal di AMP aspal) berdasarkan
Cek tebal gambar
gembur dan Rencana
padat saat yaitu 6 cm.
penghamparan
Monitoring
proses
pemadatan
37. Lataston Cek Material Daftar simak 1 minggu sebelum Evaluasi Sesuai
Lapis Aus Aspal dilakukan pekerjaan dilakukan Spesifikasi
(HRS-WC) Cek Trial MIX aspal waktu sesuai per 1 Teknik
Aspal schedule: 28 Hari minggu rev.03 DIV.
Cek Proses (untuk proses kerja 6.3, dan
pencampuran penghamparan ketebalan
Aspal di AMP aspal) berdasarkan
Cek tebal gambar
gembur dan Rencana
padat saat yaitu 6 cm.
penghamparan
Monitoring
proses
pemadatan
38. Bahan anti Cek Kualitas Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
pengelupasan dan Kuantitas pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Biasa dari hasil teknik
Galian Rev.03
Monitoring
proses
Penghamparan
dan pemadatan
39. Beton strukur, Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
fc’20 MPa tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Cek dimensi teknik
tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
Cek nilai slump
campuran beton
40. Beton , fc’15 Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
Mpa tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Cek dimensi teknik
tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
Cek nilai slump
campuran beton
41. Beton, fc’10 Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
Mpa tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Cek dimensi teknik
tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
Cek nilai slump
campuran beton
42. Baja Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
Tulangan tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Polos-BjTP Cek dimensi teknik
280 tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
Cek nilai slump
campuran beton
43. Baja Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
Tulangan tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
Sirip BjTS Cek dimensi teknik
420A tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
Cek nilai slump
campuran beton
44. Pasangan Cek kestabilan Daftar Simak Selama pekerjaan Evaluasi Sesuai
Batu pasangan batu pasangan batu dilakukan Spesifikasi
per 1 teknik
minggu Rev.03
kerja
45. Bronjong Cek kondisi Daftar Simak Sebelum Langsung Sesuai
dengan kawat tulangan pengecoran dievaluasi Spesifikasi
yang dilapisi Cek dimensi teknik
Galvanis tulangan Rev.03
Cek jumlah
tulangan
Cek jarak antar
tulangan
Cek ikatan
tulangan
46. Mandor Mengawasi Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai
setiap pekerjaan dilakukan Spesifikasi
yang dilakukan per 1 teknik
Di lapangan. minggu Rev.03
kerja
47. Pekerja Biasa Mengerjakan Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai
setiap pekerjaan dilakukan Spesifikasi
yang dilakukan per 1 teknik
Di lapangan. minggu Rev.03
kerja
48. Dump Truck, Cek kondisi alat Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai SOP
kapasitas 3 - (secara fisik berlangsung dilakukan Dump Truck
4 m³ maupun secara per 1 bulan
administrasi) kerja
sebelum
melakukan
pekerjaan
49. Motor Grader Cek kondisi alat Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai SOP
min 100 PK (secara fisik berlangsung dilakukan Motor
maupun secara per 1 bulan Greader
administrasi) kerja
sebelum
melakukan
pekerjaan
50. Alat Penggali Cek kondisi alat Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai SOP
(Excavator) (secara fisik berlangsung dilakukan Excavator
80 - 140 PK maupun secara per 1 bulan
administrasi) kerja
sebelum
melakukan
pekerjaan
51. Penggilas Cek kondisi alat Daftar Simak Selama proyek Evaluasi Sesuai SOP
Bervibrasi 5 (secara fisik berlangsung dilakukan Vibrator
- 8 Ton maupun secara per 1 bulan Roller
administrasi) kerja
sebelum
melakukan
pekerjaan
52. Marka Jalan Cek Material Daftar simak ≥ 1 setelah Langsung Sesuai
Termoplastik Cat dan pelaksanaan HRS dievaluasi Spesifikasi
Peralatan teknik
Cek kesiapan Rev.03
rambu jalan
53. Rambu Jalan Cek Material Daftar simak Selama masa Langsung Sesuai
Tunggal Cat dan pelaksanaan waktu dievaluasi Spesifikasi
dengan Peralatan sesuai schedule teknik
Pemantul Cek kesiapan Rev.03
High rambu jalan
Intensity
Grade
54. Patok Cek Material Daftar simak Selama proyek Langsung Sesuai
Pengarah Cat dan berlangsung dievaluasi Spesifikasi
Peralatan teknik
Cek kesiapan Rev.03
rambu jalan
55. Rel Cek Material Daftar simak Selama proyek Langsung Sesuai
Pengaman dan Peralatan berlangsung dievaluasi Spesifikasi
Cek kesiapan teknik
rambu jalan Rev.03
56. Galian pada Cek List kondisi Daftar simak Untuk kerusakan Langsung Sesuai
Saluran Air saluran dan Struktur Drainase ≤ dievaluasi Spesifikasi
atau Lereng pengukuran 21 hari, teknik
untuk Cek List kondisi penyumbatan Rev.03
Pemeliharaan lereng galian Drainase ≤ 7 hari,
dan pengukuran Longsoran ≤ 14 hari
57. Perbaikan Cek List dan Daftar simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Lapis Fondasi Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Agregat Cek Inspeksi per 1 teknik
Kelas A Kinerja Jalan minggu Rev.03
Cek Inspeksi kerja
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja Jalan
58. Perbaikan Cek List dan Daftar Simak Berlubang ≥ 10 cm Evaluasi Sesuai
Campuran Pengukuran Kedalam ≥ 4 cm 7 dilakukan Spesifikasi
Aspal Panas Cek Inspeksi hari, retakan ≥ 3 per 1 teknik
Kinerja Jalan mm 14 hari minggu Rev.03
Cek Inspeksi kerja
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja Jalan
59. Pembersihan Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Drainase Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Cek Inspeksi per 1 teknik
Kinerja Jalan minggu Rev.03
Cek Inspeksi kerja
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja Jalan
60. Pengendalian Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Tanaman Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Cek Inspeksi per 1 teknik
Kinerja Jalan minggu Rev.03
Cek Inspeksi kerja
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja Jalan
61. Rutin Jalan Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Pengembalian Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Tanaman Cek Inspeksi per 1 teknik
Rumija Kinerja Jalan minggu Rev.03
Cek Inspeksi kerja
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja Jalan
62. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klawilik Pemenuhan
bentang 15 m Indikator
Kinerja
Jembatan
63. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Swatuk Pemenuhan
bentang 15 m Indikator
Kinerja
Jembatan
64. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klawoma Pemenuhan
bentang 16 m Indikator
Kinerja
Jembatan
65. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klaimis Pemenuhan
bentang 20 m Indikator
Kinerja
Jembatan
67. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klasam Pemenuhan
bentang 25 m Indikator
Kinerja
Jembatan
68. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klagau Pemenuhan
bentang 25 m Indikator
Kinerja
Jembatan
69. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Kladal Pemenuhan
bentang 18 m Indikator
Kinerja
Jembatan
70. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klabi bentang Pemenuhan
12 m Indikator
Kinerja
Jembatan
71. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klademek Pemenuhan
bentang 12 m Indikator
Kinerja
Jembatan
72. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klagotom Pemenuhan
bentang 20 m Indikator
Kinerja
Jembatan
73. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klamini Pemenuhan
bentang 12 m Indikator
Kinerja
Jembatan
74. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Klamugun Pemenuhan
bentang 20 m Indikator
Kinerja
Jembatan
75. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pembersihan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan (3 Kinerja minggu Rev.03
Kali Jembatan kerja
Pembersihan) Cek Inspeksi
Jembatan Ulang
Mega bentang Pemenuhan
100 m Indikator
Kinerja
Jembatan
76. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Sederhana Kinerja minggu Rev.03
Jembatan Jembatan kerja
Klawilik Cek Inspeksi
bentang 15 m Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
77. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Sederhana Kinerja minggu Rev.03
Jembatan Jembatan kerja
Swatuk Cek Inspeksi
bentang 15 m Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
78. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klawoma Jembatan kerja
bentang 16 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
79. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klaimis Jembatan kerja
bentang 20 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
80. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klasam Jembatan kerja
bentang 25 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
81. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klagau Jembatan kerja
bentang 25 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
82. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Kladal Jembatan kerja
bentang 18 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
83. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klabi bentang Jembatan kerja
12 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
84. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klademek Jembatan kerja
bentang 12 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
85. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klagotom Jembatan kerja
bentang 20 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
86. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klamini Jembatan kerja
bentang 12 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
87. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Klamugun Jembatan kerja
bentang 20 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
88. Rutin Cek List dan Daftar Simak Selama Proyek Evaluasi Sesuai
Jembatan Pengukuran Berlangsung dilakukan Spesifikasi
Pengecatan Cek Inspeksi per 1 teknik
Jembatan Kinerja minggu Rev.03
Mega bentang Jembatan kerja
100 m Cek Inspeksi
Ulang
Pemenuhan
Indikator
Kinerja
Jembatan
34. Marka Jalan Pengukuran Per Hari Mutu sesuai Pelaksana & Spesifikasi
Pekerjaan Sepesifikasi, Quantity Engineer Teknik
Dimensi sesuai rev.03
gambar kerja Div.8.4
35. Agregat Pengukuran Per 25 m’ Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Kelas S Volume Per 100 m’ Sesuai Kontrak Quantity/Quality Teknik
Dipadatkan CBR minimal Engineer rev.03
90 % Div.4
( Spesifikasi
Teknik rev.03
Div.5.1)
36. Rutin Jalan Cek List dan Per 25 m’ Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Pasangan Batu Pengukuran Per 100 m’ Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Mortar Sesuai rev.03
Melakukan Spesifikasi Penanggung
Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Jalan / Drainase Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jalan / Drainase
37. Rutin Jalan Cek List dan Per 25 m’ Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Pasangan Batu Pengukuran Per 100 m’ Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Sesuai rev.03
Melakukan Spesifikasi Penanggung
Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Jalan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jalan
38. Rutin Jalan Cek List dan Per 25 m’ Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Pengendalian Pengukuran Per 100 m’ Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Tanaman Sesuai rev.03
Rumija Melakukan Spesifikasi Penanggung
Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Jalan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jalan
39. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klawilik Melakukan
bentang 15 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
40. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Swatuk Melakukan
bentang 15 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
41. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klawoma Melakukan
bentang 16 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
42. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klaimis Melakukan
bentang 20 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
43. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klasam Melakukan
bentang 25 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
44. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klagau Melakukan
bentang 25 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
45. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Kladal bentang Melakukan
18 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
46. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klabi bentang Melakukan
12 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
47. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klademek Melakukan
bentang 12 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
48. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klagotom Melakukan
bentang 20 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
49. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klamini Melakukan
bentang 12 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
50. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Klamugun Melakukan
bentang 20 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
51. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pembersihan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan (3 Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kali Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Pembersihan) Jembatan Wilayah Itu
Jembatan
Mega bentang Melakukan
100 m Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
52. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Sederhana Melakukan Spesifikasi Penanggung
Jembatan Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Klawilik Jembatan Wilayah Itu
bentang 15 m
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
53. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Sederhana Melakukan Spesifikasi Penanggung
Jembatan Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
Swatuk Jembatan Wilayah Itu
bentang 15 m
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
54. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klawoma Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 16 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
55. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klaimis Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 20 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
56. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klasam Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 25 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
57. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klagau Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 25 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
58. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Kladal bentang Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
18 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
59. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klabi bentang Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
12 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
60. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klademek Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 12 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
61. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klagotom Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 20 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
62. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klamini Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 12 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
63. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Klamugun Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
bentang 20 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
64. Rutin Cek List dan Setiap Unit Kuantitas Pelaksana & Spesifikasi
Jembatan Pengukuran Jembatan yang Sesuai Kontrak Quantity Engineer Teknik
Pengecatan ada dikontrak Sesuai rev.03
Jembatan Melakukan Spesifikasi Penanggung
Mega bentang Inspeksi Kinerja Teknik rev.03 Jawab Pekerja
100 m Jembatan Wilayah Itu
Melakukan
Inspeksi Ulang
Pemenuhan
Indikator Kinerja
Jembatan
18. DAFTAR INDUK DOKUMEN
1. ISO 9001:2000 dan SNI 19–9001:2001 tentang Sistem Manajemen Mutu
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Departemen Pekerjaan Umum.
3. SURAT EDARAN MENTERI PU No. 01/SE/M/2008 Tgl. 17 Januari 2008, No.:01/SE/M/2008
tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk Instansi Pemerintah TA. 2008.
4. Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
5. Prosedur Pengendalian Dokumen Nomor : BBPJN.XVI
Jabatan : Kuasa
Direktur
21. LAMPIRAN
1. METODE PELAKSANAAN
Preservasi Rekonstruksi Jalan Makbon – Mega (MYC) terletak diwilayah Provinsi Papua Barat,
tepatnya di Kabupaten Sorong, Panajng ruas jalan ini Panjang efektif Penanganan : 32,40 Km, Dan masa
pelaksanaan pekerjaan Rekonstruksi Jalan selama 723 hari kalender dengan Panjang : 28,000 Km , Pemel. Rutin
Jalan Selama 723 Hari Kalender dengan Panjang : 134,85 Km , Pemel. Rutin Jembatan Selama 723 Hari
Kalender dengan panjang : 1,098 M dengan sumber dana APBN Tahun 2021-2022.
Lingkup pekerjaan pada proyek ini antara lain :
DEVISI 1. UMUM
A. Mobilisasi
Pekerjaan ini meliputi :
1. Mobilisasi Tenaga Ahli / Personil kelokasi pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditetapkan.
2. Mobilisasi peralatan kelokasi pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan guna menjamin kelancaran dan
ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
3. Mobilisasi Material sebelum jadwal pemakaian pada pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan akibat kekurangan material.
4. Pembuatan kantor lapangan, work shop dan barak pekerja dll. Dengan segala kelengkapan untuk mendukung
kegiatan pekerjaan .
5. Persiapan quality, meliputi pengujian material yang akan dipakai dan pembuatan Job mix yang akan dipakai
pada pelaksanaan pekerjaan.
6. Pekerjaan persiapan, meliputi pengukuran ulang / setting out padalokasi pekerjaan.
7. Pembuatan Shop Drawing dimulai proses pembuatannya sejak diperoleh data detail hasil setting out. Selain itu,
yang termasuk dalam lingkup pekerjaan persiapan dan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
sebelum penyerahan pekerjaan antara lain :
1. Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksanaan.
2. Kebersihan, keleluasaan lapangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).
3. Penyimpanan barang-barang, material dan barang contoh (sample).
4. Pengujian mutu hasil uji campuran, uji pemadatan, baik dengan fasilitas laboratorium lapangan
maupun laboratorium lain yang ditunjuk oleh konsultan Pengawas.
8. Pekerjaan demobilisasi pembersihan pada akhir masa pekerjaan pekerjaan. Termasuk di dalamnya
pembongkaran kantor lapangan, los kerja, gudang dan fasilitas lainnya yang tidak dipakai lagi.
lalu-lintas.
Metode Pelaksanaan :
Mengikuti Setiap Metode Pengujian Yang Terdapat DItabel SNI thn 2018 Sebagai berikut :
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada dasarnya dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan harus diperhatikan Keselamatan Kerja dan Keamanan
Kerja.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan harus di sediakan:
1. Kotak P3K di Lapangan untuk mengatasi keadaan / kecelakaan ringan di lapangan.
2. Mengadakan pengarahan 1 minggu 1 kali, tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Dan
3. Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
4. Menyediakan alat kemanan kerja seperti, Helm, Sepatu Kerja, dll.
D. Manajemen Mutu
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan
pengendalian proses dan pengawasan mutu (Quality Control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain,
adalah :
1. Seluruh material yang digunakan
2. Pemilihan tenaga kerja
3. Perawatan alat
4. Test material di laboratorium dan lapangan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada
penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh
bagian teknik dan melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
Manajemen Mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai
bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan
konsisten dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan
spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya :
1. Sasaran mutu yang jelas
2. Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
3. Organisasi proyek yang handal
4. Sistem dan prosedur mutu yang baku
5. Penerapan manajemen mutu yang konsisten
DEVISI 2. PEKERJAAN DRAINASE
A. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan galian untuk selokan dan saluran air meliputi pekerjaan penggalian, penimbunan dan
pemangkasan sebagimana yang diperlukan untuk membentuk saluran baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian
yang ditunjukan pada gambar rencana yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan :
1. Pengajuan Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dilakukan persetujuan.
2. Pemasangan rambu-rambu proyek ,alat pengaman lalu lintas.
3. Surveyor melaksanakan survey dan pengukuran untuk mendapatkan data sebagai dasar untuk menentukan titik-titik
acuan pelaksanaan pekerjaan, serta melakukan pengikatan pada titik-titik tetap (benchmark) dan penetapan titik-titik
pengukuran sepanjang kedua sisi jalan termasuk lokasi semua lobang penampungan dan saluran pembuangan.
4. Galian untuk selokan dan saluran air dilaksanakan dengan menggunakan alat Excavator dan selanjutnya dirapikan
secara manual dengan tenaga manusia, sampai mendapatkan hasil sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dan
disetujui oleh Direksi Lapangan.
5. Tanah hasil galian dimuat kedalam Dump Truck untuk dibuang kelokasi yang telah ditentukan dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
6. Seluruh pekerja dan staf proyek dilapangan menggunakan APD (program K3)
7. Peralatan yang digunakan adalah : Excavator, Dump Truck , Alat Bantu
B. Galian Batu
Mencakup galian pada jenis batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spek atau ditunjukan dalam
Gambar. Galian menggunakan excavator hingga kedalaman yang telah ditentukan. Pekerjaan ini perlu pengawasan
yang ketat oleh direksi lapangan karena akan menunjang pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan ini mencakup
penggalian dan penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pembuangan bahan
galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penurapan, penyokong atau cofferdam,
pembuatan tempat kerja beserta pembongkarannya.
2. Penghamparan Timbunan
Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang
merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana
timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan – lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata
sehingga sama tebalnya.
Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah
disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan
biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan.
Sebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu dan
pasangan batu dengan mortar, juga diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 14 hari.
Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus disiapkan dengan
membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan dibuat bertangga sehingga
timbunan baru akan terkunci pada timbunan lama. Selanjutnya timbunan yang diperlebar harus
dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan elevasi tanah dasar, yang kemudian harus ditutup
secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga
bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu-lintas secepat mungkin, dengan demikian
pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan.
3. Pemadatan Timbunan
• Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan
peralatan pemadat yang memadai dan disetujui sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.
Pamadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3
% di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus
didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah
dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan
bergradasi menerus dan tidak mangandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi
rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan
sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkan.
Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian
rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur, maka
pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi
yang hampir sama. Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment,
tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang
bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat menyebabkan
bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.
Timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar
dinding belakang abutment sampai struktur bangunan atas telah terpasang
Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus dihampar
dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak tebih dari 15 cm dur dipadatkan dangan penumbuk
loncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg.
Timbunan Pilihan diatas tanah rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan air dimana timbunan
terendam, dengan peralatan yang disetujui.
A. Produksi Campuran
1. Campuran hanya boleh diproduksi dengan menggunakan Instalasi Pencampur yang telah memenuhi
persyaratan sebagaimana disebutkan pada butir 2.3.1. Setiap fraksi agregat harus ditampung secara terpisah
dan masing-masing dimasukkan kedalam pengering secara seragam dengan menggunakan pemasuk mekanis.
1. Agregat harus dikeringkan dan dipanaskan secara seksama. Suhu agregat pada saat keluar dari pengering
harus sedemikian rupa sehingga campuran berada dalam batas-batas rumusan campuran kerja. Agregat yang
telah dipanaskan harus disaring sesuai dengan fraksi yang ditetapkan dan masingmasing fraksi dimasukkan
kedalam ruangan bin yang terpisah.
2. Agregat panas dan bahan pengisi kering harus ditimbang secara teliti dan dimasukkan kedalam unit pengaduk,
sesuai dengan proporsi yang diperlukan untuk mendapatkan rumusan campuran kerja.
3. Jumlah aspal yang diperlukan untuk setiap kali pengadukan atau jumlah terkalibrasi untuk pengadukan
menerus, harus dimasukkan kedalam unit pengaduk. Pada pengadukan secara takaran, setelah agregat dan
bahan pengisi diaduk-kering selama 5 sampai 70 detik, kemudian aspal ditambahkan dan diaduk menerus
sekurang-kurangnya selama 10 detik sampai diperoleh
campuran yang merata (masa pengadukan yang terlalu lama harus dihindarkan). Apabila digunakan pengaduk
menerus, masa pengadukan tidak boleh kurang dari 45 detik sampai memperoleh campuran yang merata.
Masa pengadukan ditetapkan dengan cara sebagai berikut :
b. Instalasi Pencampur Jenis Takaran.
Masa pengadukan (det) = Masa pengadukan kering + Masa pengadukan basah.
c. Instalasi Pencampur Jenis Menerus
Masa Pengadukan
5. Pemanasan aspal harus pada suhu antara 140oC sampai 160oC Pada saat dimasukkan kedalam unit
pengaduk, suhu agregat tidak boleh lebih tinggi 15oC daripada suhu aspal. Volume seluruh campuran di
dalam ruang pengaduk tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Pada saat keluar dari instalasi
pencampur, campuran harus mempunyai suhu antara 135°C sampai 170°C.
B. Pengangkutan Campuran
1. Pengangkutan campuran dari Instalasi Pencampur ke lokasi pekeijaan harus
dilakukan dengan menggunakan truk beroda karet dan mempunyai bak dari
logam yang rapat, bersih serta telah dilabur secukupnya dengan bahan
pencegah melekatnya campuran dengan baik (misal air sabun, minyak ringan,
minyak. parafin atau larutan kapur).
4. Untuk melindungi campuran dari pengaruh cuaca, maka selama
pengangkutan, campuran dalam bak truk harus ditutup dengan kain terpal
atau bahan lainnya yang sejenis.
5. Pengangkutan campuran tidak boleh dilakukan terlalu sore, agar
penghamparan dan pemadatan campuran bisa diselesaikan pada saat cuaca
masih terang, kecuali apabila di lapangan telah disiapkan penerangan
secukupnya.
6. Setiap kali pengangkutan campuran, truk harus ditimbang dan dicatat berat seluruh beban, berat truk kosong dan
berat bersih campuran.
C. Pelapisan Percobaan (Proof Section)
1. Untuk mengetahui secara tepat semua faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan (misal : pencampuran,
penghamparan, pemadatan) maka sebelum pelaksanaan yang sebenarnya dimulai, terlebih dulu harus dilakukan
pelapisan percobaan dengan menggunakan peralatan, bahan dan prosedur yang sama dengan yang akan
digunakan dalam prose pelaksanaan sebenarnya. Luas perkerasan untuk pelapisan percobaan dapat ditetapkan ±
150 m2.
2. Apabila pelapisan percobaan dilakukan di lokasi pekerjaan, maka lapisan
percobaan harus dibongkar dan permukaannya dikembalikan kepada kondisi
yang semestinya, kecuali apabila semua persyaratan telah dipenuhi.
E. Pembatasan Cuaca
Pelaksanaan penghamparan hanya boleh dilakukan pada cuaca yang baik. Apabila
diperkirakan hari akan hujan maka penghamparan harus segera dihentikan, kecuali
apabila dalam keadaan terpaksa (mutu hasil pekerjaan harus tetap dipertahankan).
F. Penghamparan Campuran
1. Operasi penghamparan sebaiknya dimulai dari posisi terjauh dari Instalasi Pencampur.
2. Alat penghampar harus dioperasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang rata (tanpa ada
retakan, sobekan, alur atau cacat lainnya) yang apabila setelah sclesai pemadatan akan diperoleh tebal,
kelandaian memanjang, elevasi dan potongan melintang yang sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Apabila ada permukaan terjadi segregasi, sobek atau alur, maka pengoperasian alat penghampar harus
dihentikan dan dijalankan lagi setelah alat penghampar diperbaiki. Bagian permukaan yang kasar atau
tersegregasi harus diperbaiki dengan cara menebarkan dan meratakan bagian campuran yang halus. Perataan
secara manual sejauh mungkin dihindarkan.
4. Selama penghamparan, harus diperhatikan agar pada sudut-sudut atau tempat lainnya pada alat penghampar,
tidak terdapat campuran yang terkumpul dan mendingin.
5. Selama penghamparan, harus ditugaskan beberapa tenaga yang bertugas menyempurnakan hamparan, sehingga
apabila telah selesai akan diperoleh lapisan yang memenuhi persyaratan.
6. Pada bagian-bagian pekerjaan dimana penggunaan alat penghampar dipandang tidak praktis maka
penghamparan dapat dilakukan cara manual. Campuran tidak boleh ditumpahkan langsung dari truk.
7. Bagian perkerasan lama, kerb, lubang got atau bangunan lain yang sejenis yang akan bersentuhan dengan
lapisan yang baru, terlebih dahulu harus diberi lapisan pengikat.
G. Pemadatan
1. Pemadatan harus dilakukan secepatnya setelah penghamparan, yaitu pada saat hamparan sudah tidak bergerak
(displacement) karena peamdatan. Pemadatan harus dilakukan dalam tiga tahap sebagai berikut :
a. Pemadatan awal (dengan menggunakan alat pemadat roda besi) pada saat suhu campuran minimum
110oC).
b. Pemadatan antara (dengan menggunakan alat pemadat roda karet) pada saat suhu campuran antara
90°C sampai 110°C).
c. Pemadatan akhir (dengan menggunakan roda besi). Pada pemadatan awal, roda penggerak alat
pemadat harus mengarah ke alat penghampar.
2. Pemadatan antara harus dilakukan sedekat mungkin di belakang pemadatan awal saat lapisan masih mempunyai
suhu yang akan menghasilkan kepadatan maksimum. Pemadatan akhir harus dilakukan pada saat lapisan masih
mempunyai kondisi yang memungkinkan jejak/bekas roda alat pemadat pada permukaannya dapat dihilangkan.
3. Pemadatan arah memanjang harus dimulai pada sambungan clan berpindah ke tepi luar untuk selanjutnya
semakin bergeser ke arah tengah perkerasan (pada bagian tikungan, pemadatan dimulai pada bagian perkerasan
yang rendah dan bergeser ke bagian yang lebih tinggi). Untuk daerah tanjakan/turunan pemadatan dimulai dari
bagian yang rendah menuju ke bagian yang lebih tinggi
4. Kecepatan alat pemadat roda besi dan roda karet, masing-masing tidak boleh lebih dari 4 dan 6 km/jam, dan
harus cukup lambat sehingga tidak terjadi pergerakan hamparan. Lintasan pemadatan tidak boleh bergeser
secara tiba-tiba, sedangkan arahnya tidak boleh berubah secara mendadak.
5. Agar campuran tidak melekat pada roda alat pemadat, maka permukaan roda alat pemadat harus dibasahi
dengan air secukupnya.
6. Alat pemadat atau alat berat lainnya tidak boleh dibiarkan berdiri di atas lapisan yang baru, kecuali apabila
lapisan tersebut telah dingin dan mantap.
7. Pada saat pemadatan, tepi lapisan harus dibentuk secara rapi sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan. Bagian
tepi yang berlebihan harus dipotong tegak lurus dan kelebihan bahannya harus dibuang ketempat lain yang tidak
akan mengganggu lingkungan.
8. Jumlah lintasan pemadatan pada setiap tahap harus didasarkan pada jumlah lintasan menurut pelapisan
percobaan.
A. Persiapan
- Persiapan pelaksanaan paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap
bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis pondasi aggregate :
Dua contoh masing – masing 50 Kg bahan
Pernyataan perihal asal komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk lapis pondasi aggregat, dan hasil
pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat – sifat bahan yang ditentukan dalam
spesifikasi.
- Pelaksana harus mengirim berikut dibawah ini dalam bentuk tertulis segera setelah selesainya setiap
segment pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas lapis pondasi
aggregat :
Hasil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survey pemeriksaan yang menyatakan bahwa
toleransi yang disyaratkan dalam spesifikasi terpenuhi.
Lapis pondasi aggregate tidak boleh ditempatkan, atau dihampar, atau dipadatkan sewaktu turun hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilakukan saat hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada dalam rentang yang
ditentukan dalam spesifikasi.
1. Penyiapan Penghamparan
- Bilamana lapis pondasi aggregate akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan yang lama, semua
kerusakan yang terjadi pada perkerasan harus diperbaiki terlebih dahulu
- Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan lapis pondasi aggregate, harus disiapkan dan mendapat
persetujuan terlebih dahulu.
- Bilamana lapis pondasi aggregate akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspal lama,
maka harus dilakukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar
diperoleh tahanan geser yang lebih baik.
2. Penghamparan
- Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar
pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dalam spesifikasi.
- Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal
padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis,
maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
- Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dangan salah satu metode yang disetujui yang tidak
meyebabkan segregasi pada partikel aggregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki
atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
- Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus 2 kali ukuran terbesar agreggate lapis
pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.
-
3. Pemadatan
- Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan
alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari
kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-l 743-1989, metode D.
- Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar
air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang
ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989,
metode D.
- Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber "superelevasi", penggilasan harus dimulai dari
bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
- Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan
dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.
1. Persiapan
a) Persiapan pelaksanaan paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap
bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis pondasi aggregate :
Dua contoh masing – masing 50 Kg bahan
Pernyataan perihal asal komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk lapis pondasi aggregat, dan hasil
pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat – sifat bahan yang ditentukan dalam
spesifikasi.
b) Pelaksana harus mengirim berikut dibawah ini dalam bentuk tertulis segera setelah selesainya setiap
segment pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas lapis
pondasi aggregat :
Hasil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survey pemeriksaan yang menyatakan bahwa
toleransi yang disyaratkan dalam spesifikasi terpenuhi.
Lapis pondasi aggregate tidak boleh ditempatkan, atau dihampar, atau dipadatkan sewaktu turun hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilakukan saat hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada dalam rentang yang
ditentukan dalam spesifikasi.
a) Penyiapan Penghamparan
- Bilamana lapis pondasi aggregate akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan yang lama, semua
kerusakan yang terjadi pada perkerasan harus diperbaiki terlebih dahulu
- Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan lapis pondasi aggregate, harus disiapkan dan mendapat
persetujuan terlebih dahulu.
- Bilamana lapis pondasi aggregate akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspal lama,
maka harus dilakukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar
diperoleh tahanan geser yang lebih baik.
b) Penghamparan
- Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar
pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dalam spesifikasi.
- Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal
padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis,
maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
- Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dangan salah satu metode yang disetujui yang tidak
meyebabkan segregasi pada partikel aggregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki
atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
- Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus 2 kali ukuran terbesar agreggate lapis
pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.
c) Pemadatan
- Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan
alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari
kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-l 743-1989, metode D.
- Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar
air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang
ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989,
metode D.
- Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber "superelevasi", penggilasan harus dimulai dari
bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
- Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan
dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.
Untuk pekerjaaan Perkerasan Berbutiran, agar dapat mengurangi tingkat kecelakan kerja maka dilakukan
terhadap kondisi dan cara kerja yang berpotensi bahaya. Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar
( Sepatu Boot, Sarung tangan, masker, helm ).
Lapisan Perekat dihampar/didistribusi di atas pekerjaan Aspal lama ataupun baru yang bertujuan untuk
memberikan kelekatan permukaan dengan pekerjaan aspal diatasnya.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Lapisan Lapis Perekat adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dilakukan persetujuan.
2. Pemasangan rambu-rambu proyek ,alat pengaman lalu lintas.
3. Lapisan Perekat akan disebarkan di atas permukaan perkerasan Aspal lama atau baru.
4. Bersihkan permukaan yang akan dilapis dengan menggunakan Compressor, dan beri pembatas antara bahu
jalan dan badan jalan dengan cara menarik benang dan ditandai dengan menggunakan cat.
5. Cairan Aspal dituang kedalam Asphalt Distributor Kemudian dipanaskan, setelah cair dimasukan minyak
tanah dengan dipompa dengan alat yang sudah ada pada rangkaian asphalt distributor.
6. Kemudian Aspal Panas dan Minyak tanah yang sudah dicampur pada Asphalt distributor dibawa kelokasi
pekerjaan, untuk menjaga suhu Tack Coat (aspal cair) agar sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan
digunakan pipa heater yang ada pada rangkaian Asphalt Distributor.
7. Cairan Tack Coat (aspal cair) disemprotkan dengan Asphalt Distributor keatas Agregat Kelas A yang
sebelumnya telah dibersihkan dengan compressor.
Pekerjaan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) merupakan lapis di atas pondasi kelas A dan di atas aspal existing
yang dilaksanakan
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Menyerahkan hasil pengujian material (Job Mix design) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai
Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
Material ini dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan
minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire
roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.
Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk ditest
dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.
DIVISI 7. STRUKTUR
Pekerjaan Beton :
Beton Mutu Sedang fc’20 MPa
Lingkup pekerjaan beton ini terdiri dari beton K 250. Yang digunakan untuk Struktur atas dan lainnya yang
memerlukan pekerjaan dengan beton cor baik bertulang maupun non tulangan yang disesuaikan dengan permintaan
gambar desian/gambar kerja yang telah disetujui/disahkan oleh direksi. Yang membedakan dari berbagai mutu
beton diatas adalah komposisi campuran.
Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan job mix formula dipersiapkan (job mix formula dibuat pada awal / persiapan
pekerjaan dan disetujui oleh direksi). Termasuk pekerjaan besi beton dilakukan test uji tarik dilabor. Hasil test
tersebut sudah diserahkan ke direksi sebelum pekerjaan yang dimaksud dimulai. Apabila pekerjaan pemasangan
bekisting dan pembesian telah disetting dengan baik, maka dilakukan pengecekan ulang sebelum pengecoran
dilakukan.Pengecekan terhadap kekuatan bekisting, pasangan besi dan kebersihan bekisting.
Persiapan :
Alat pencampur (Concrete Mixer/batching plan),truck mixer dan water tank berjalan dengan baik.
Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor ( seman, pasir dan kerikil ).
Tenaga siap sesuai kebutuhan.
Cek ulang kekuatan begesting( penyokong / perancah dan cetakan beton ), kebocoran cetakan
beton dan pembesian ( sesuai dengan gambar yang disetujui oleh direksi ).
Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas lainnya. Pengecoran
dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
Untuk pekerjaan bekisting dan pembesian diuraikan terpisah.
Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/batching plan sesuai instruksi
pengawas.
Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobang dorong, atau talang sesuai kondisi dilapangan,
jika pencampuran dilakukan di site/lokasi pekerjaan dan bila pencampuran dilakukan di batching plan
maka hasil campuran dituang ke dalam truck mixer untuk dibawa ke lokasi pengecoran.Semua
campuran harus sesuai dengan JMF yang telah disetujui oleh Direksi.
Untuk pengendalian mutu, campuran beton diambil contohnya dengan kubus beton dan pengecekan slam
beton dengan kerucut slam.
Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari Concrete Mixer / batching plan,
kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses pengerasan beton. Adukan beton tidak
boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m untuk menjaga terjadinya segresi.
Penggunaan vibrator dilakukan untuk mendapatkan beton yang padat dan masip.
Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton frekwensinya sesuai spesifikasi atau
petunjuk direksi.
Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan cara :
Ditutup dengan karung basah
Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau sesuai petunjuk
Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi. Mutual check dilakukan bersama-
sama dengan direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/gambar terpasang (as
built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya (termin).
Perhitungan dilakukan dalam satuan m3.
Pengambilan foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan, foto dokumentasi 50% selama
pekerjaan berlangsung, foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai.
Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
Untuk semua pekerjaaan Struktur, agar dapat mengurangi tingkat kecelakan kerja maka dilakukan terhadap
kondisi dan cara kerja yang berpotensi bahaya. Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar ( Sepatu
Boot, Sarung tangan, masker, helm ).
Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Marka Jalan Termoplastik
Pekerjaan jalan termoplastik merupakan pembuatan marka lalu lintas dilaksanakan pada gari sumbu,
garis lajur, garis tepi dan zebra cross dengan menggunakan bahan marka jalan jenis termoplastik sebagai cat. Cat
yang digunakan berwarna putih atau kuning, yang mengacu pada SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan
serbuk).Sebelum dilakukan pengecatan permukaan jalan dibersihkan dan dikeringkan. Pengecatan dilakukan
paling cepat 1 bulan setelah pelaksanaan pekerjaan HRS kecuali diperintakan Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan Pengecatan Marka Jalan
- Semua bahan cat yang digunakan tanpa pemanasan (termoplastik) harus dicampur terlebih dahulu menurut
petunjuk pabrik pembuatnya sebelum digunakan agar suspense pigmen merata di dalam cat.
- Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang baru diaspal kurang dari 3 bulan setelah
pelaksanaan lapis permukaan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan Selama masa tunggu yang
disebutkan di atas, pengecatan marka jalan sementara ( pre- marking) pada permukaan beraspal harus
dilaksanakan segera setelah pelapisan
- Penyedia Jasa harus mengatur dan menandai semua marka jalan pada permukaan perkerasan dengan
dimensi dan penempatan yang presisi sebelum pelaksanaan pengecatan marka jalan
- Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis tepi dan zebra cross dengan bantuan
sebuah mesin mekanis yang disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau penghamparan
otomatis dengan katup mekanis.
- Untuk pekerjaaan Marka jalan termoplastik ini untuk dapat mengurangi tingkat kecelakan kerja. tenaga
kerja perlu menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar ( Sepatu Boot, Sarung tangan). Agar dapat
mengurangi resiko kecelakan kerja.
- Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade
Bahan yang digunakan untuk Pekerjaan ini adalah :
Besi plat dari campuran aluminium
Lembar pemantul berupa Scotchlite engineer grade
Pipa baja diameter minimum 40 mm
Metode Pelaksanaan :
Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pengecekan kesiapan bahan.
Pengecatan pada plat rambu jalan harus dilakukan diatas permukaan plat yang bersih dan kering
Hasil pengecatan harus rata dan halus serta dikeringkan dengan lampu pemanas untuk semua pekerjaaan
Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, agar dapat mengurangi tingkat kecelakan kerja maka dilakukan
terhadap kondisi dan cara kerja yang berpotensi bahaya. Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar
( Sepatu Boot, Sarung tangan, masker, helm ).
2. RK3K
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya,Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
dan Penanggung Jawab
B.2. Pemenuhan Peraturan perundang-undangan dan Persyaratan lainnya
B.3. Sasaran dan Program K3
C. Pengendalian Operational K3
KEBIJAKAN PT. DELTA BATARAJAYA Jasa Kontruksi
Kebijakan mutu dari PT. Delta Batarajaya Jasa Kontruksi adalah sebagai berikut :
Dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu PT. Delta Batarajaya Jasa Kontruksi yang merupakan
perusahaan jasa konstruksi mempunyai komitmen untuk :
Ingin selalu terus menerus memberikan produk dan jasa di bidang konstruksi yang terbaik sesuai dengan persyaratan
dan keinginan pelanggan, dengan tujuan pemenuhan Kepuasan Pelanggan.
Konstruksi yang menjadi inti bisnis organisasi, secara terus menerus ditinjau dan ditingkatkan kinerjannya masing-
masing proses bisnis dengan menggunakan mekanisme Peningkatan Berkelanjutan. Secara periodik meninjau
efektifitas sistem manajamen dalam suatu Tinjauan Manajemen.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3,
Skala Penanggung
Penilaian
Prioritas Pengendalian Resiko K3 jwb (nama
Resiko
N0. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya P/T petugas )
Kepara
kemungkinan
Tingkat resiko
han
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DEVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi - Terjadi tabrakan mengakibatkan kerusakan 3 1 3 2 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
alat berat dan korban jiwa masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
- Lepas dan atau jatuhnya alat berat dari 2 1 2 1
peringatan Lapangan
mobil angkutan ; terkena dan atau tertimpa
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
pekerjaan : Mobilisasi terutama sebelum Superintendent
pelaksanaan dimulai dan Petugas K3
1.8.(1) Manajemen - Kecelakaan akibat bangunan sementara dan 2 2 4 2 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
& rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Keselamatan - Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak 3 2 6 3
peringatan Lapangan
Lalu Lintas terpakai berceceran sehingga lalu lintas
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
tidak aman
pekerjaan : Manajemen dan Keselamatan Superintendent
Lalu Lintas terutama sebelum dan Petugas K3
pelaksanaan dimulai
1.17 Pengamanan - Polusi debu 2 2 4 2 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Lingkungan - Terdapat ceceran tanah galian sehingga masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Hidup mengganggu lingkungan sekitar 3 2 6 3
peringatan Lapangan
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
pekerjaan : Pengamanan Lingkungan Superintendent
Hidup terutama sebelum pelaksanaan dan Petugas K3
dimulai
Skala Penanggung
Penilaian
Prioritas Pengendalian Resiko K3 jwb (nama
Resiko
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya P/T petugas )
Kepara
kemungkinan
Tingkat resiko
han
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.21 Manajemen - Kurang informasi tentang pelaksanaan 2 2 4 2 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Mutu pekerjaan 3 2 6 3 masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
- Cara kerja yang salah dapat berakibat fatal
peringatan Lapangan
2.2.(1) Pasangan - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Batu dengan ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Mortar - Kerusakan prasarana umum seperti ; pipa 2 2 4 2
peringatan Lapangan
bocor, putusnya kabel listrik, dll.
- Terjadi gangguan lalu lintas ; kemacetan 2 2 4 3
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Pekerja/orang terkena runtuhan/longsoran 1 2 2 1
pekerjaan : Pasangan Batu dengan Mortar Superintendent
galian; luka berat/ringan atau korban jiwa
terutama sebelum pelaksanaan dimulai dan Petugas K3
Kepara
Kemung
Tingkat resiko
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DEVISI III. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Biasa ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
- Kerusakan prasarana umum seperti ; pipa 2 2 4 2
peringatan Lapangan
bocor, putusnya kabel listrik, dll.
- Terjadi gangguan lalu lintas ; kemacetan 2 2 4 3 Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Pekerja/orang terkena runtuhan/longsoran 1 2 2 1 pekerjaan : Galian Biasa terutama Superintendent
galian; luka berat/ringan atau korban jiwa sebelum pelaksanaan dimulai dan Petugas K3
3.1.(3) Galian - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Batu ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
- Kerusakan prasarana umum seperti ; pipa 2 2 4 2
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
bocor, putusnya kabel listrik, dll.
peringatan Lapangan
- Pekerja / orang jatuh ke dalam galian ; luka 2 3 6 3
berat / ringan
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Terjadi gangguan lalu lintas ; kemacetan 2 2 4 3
pekerjaan : Galian Perkerasan Beraspal Superintendent
- Pekerja/orang terkena runtuhan/longsoran 1 2 2 1
tanpa Cold Milling Machine terutama dan Petugas K3
galian; luka berat/ringan atau korban jiwa
sebelum pelaksanaan dimulai
3.2.(1a) Timbunan - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Biasa dari ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Sumber - Kerusakan prasarana umum seperti ; pipa 2 2 4 2
Galian bocor, putusnya kabel listrik, dll. Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
berat / ringan
- Terjadi gangguan lalu lintas ; kemacetan 2 2 4 3
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Pekerja/orang terkena runtuhan/longsoran 1 2 2 1
pekerjaan : Galian Perkerasan Berbutir Superintendent
galian; luka berat/ringan atau korban jiwa
terutama sebelum pelaksanaan dimulai dan Petugas K3
Kepara
Kemung
Tingkat resiko
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.2.(1b)Timbunan - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Biasa dari ringan / berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
hasil galian - Tertimpa Bahan Timbunan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
- Ceceran tanah bahan timbunan 2 1 2 1
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Bising alat berat 1 1 1 1
pekerjaan : Timbunan Biasa dari Galian Superintendent
terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
3.2.(2a) Timbunan - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Pilihan dari ringan / berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Sumber - Tertimpa Bahan Timbunan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
Galian - Ceceran tanah bahan timbunan 2 1 2 1
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Bising alat berat 1 1 1 1
pekerjaan : Timbunan Biasa dari Galian Superintendent
terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
3.2.(2b) Timbunan - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Pilihan ringan / berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
dari - Tertimpa Bahan Timbunan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
galian - Ceceran tanah bahan timbunan 2 1 2 1
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Bising alat berat 1 1 1 1
pekerjaan : Timbunan Pilihan dari Superintendent
Sumber Galian terutama sebelum dan Petugas K3
pelaksanaan dimulai.
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Penilaian Skala Pengendalian Resiko K3 Penanggung
Prioritas jwb (nama
Resiko
P/T petugas )
Kepara
Kemung
Tingkat resiko
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DEVISI V. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(1) Lapis - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Pondasi ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Agregat - Kecelakaan bagi pengguna jalan; 1 2 2 1
peringatan Lapangan
Kelas A terjatuh/terpeleset 1 2 2 1
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Tertimpa bahan timbunan l Lapis Pondasi
pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas Superintendent
Agregat Kelas A 1 1 1 1
A terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
- Ceceran bahan Lapis Pondasi Agregat Kelas
A saat diangkut
5.1.(2) Lapis - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Pondasi ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Agregat - Kecelakaan bagi pengguna jalan ; 1 2 2 1
peringatan Lapangan
Kelas B terjatuh/terpeleset 1 2 2 1
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
- Tertimpa bahan timbunan Lapis Pondasi
pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas Superintendent
Agregat Klas B 1 1 1 1
B terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
- Ceceran bahan Lapis Pondasi Agregat Klas
B saat diangkut
6.1.(2)(a) Lapis - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Perekat - ringan/berat masker, sarung tangan dan helmt)
Aspal - Luka akibat terkena percikan lapis perekat 1 3 3
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Cair aspal cair yang panas ; luka ringan / berat
peringatan Lapangan
- Terjadi iritasi kulit karena terkena lapis 1 3 3
perekat-aspal cair yang panas ; luka ringan / Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
berat Terjadinya 1 2 2 pekerjaan : Lapis Perekat - Aspal Cair Superintendent
- Kecelakaan bagi pengguna jalan karena terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
kondisi jalan licin ; terjatuh luka ringan / 1 1 1
berat
- gangguan lalu lintas ; Macet
Skala Penanggung
Penilaian
Prioritas Pengendalian Resiko K3 jwb (nama
Resiko
P/T petugas )
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Kepara
Kemung
Tingkat resiko
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6.3(3) Lataston - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Lapis Aus ringan / berat masker, sarung tangan dan helmt)
(HRS-WC) - Luka akibat terkena percikan laston lapis 1 3 3 2
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
antara (AC-BC) yang panas ; luka ringa /
peringatan Lapangan
berat 1 3 3 2
- Terjadi iritasi kulit karena terkena laston
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
lapis antara (AC-BC) yang panas ; luka 1 2 2 1
pekerjaan : Laston lapis antara (AC-BC) Superintendent
- Kecelakaan bagi pengguna jalan karena
terutama sebelum pelaksanaan dimulai dan Petugas K3
kondisi jalan licin ; terjatuh luka ringan / 1 1 1 1
berat
- Terjadinya gangguan lalu lintas ; Macet
DEVISI VII. STRUKTUR
7.1.(5)b Beton - Terkena runtuhan material beton mutu 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Mutu sedang fc’25 Mpa mengakibatkan luka berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Sedang dan atau ringan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
fc’20 - Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
Mpa (K- terkena air semen ; luka berat / ringan
pekerjaan : Beton Mutu Sedang fc’20 Superintendent
250)
Mpa (K-250) terutama sebelum dan Petugas K3
pelaksanaan dimulai.
Skala Penanggung
Penilaian
Prioritas Pengendalian Resiko K3 jwb (nama
Resiko
P/T petugas )
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Kepara
Kemung
Tingkat resiko
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7.1 (8) Beton , - Terkena runtuhan material beton mutu 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
fc’15 sedang fc’25 Mpa mengakibatkan luka berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Mpa dan atau ringan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
- Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
terkena air semen ; luka berat / ringan
pekerjaan : Beton Mutu Sedang fc’20 Superintendent
Mpa (K-250) terutama sebelum dan Petugas K3
pelaksanaan dimulai.
7.1 (10) Beton, - Terkena runtuhan material beton mutu 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
fc’10 sedang fc’25 Mpa mengakibatkan luka berat masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Mpa dan atau ringan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
- Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
terkena air semen ; luka berat / ringan
pekerjaan : Beton Mutu Sedang fc’20 Superintendent
-
Mpa (K-250) terutama sebelum dan Petugas K3
pelaksanaan dimulai.
Skala Penanggung
Penilaian
Prioritas Pengendalian Resiko K3 jwb (nama
Resiko
P/T petugas )
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Kemung
Tingkat resiko
Kepara
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7.3.(1)Baja - Terkena runtuhan material baja tulangan U 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Tulangan 24 polos mengakibatkan luka berat dan atau masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Polos-BjTP ringan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
280 - Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
terkena air semen ; luka berat / ringan pekerjaan : Baja Tulangan U 32 Ulir Superintendent
terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
7.3 (3) - Terkena runtuhan material baja tulangan U 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
BajaTulan 24 polos mengakibatkan luka berat dan atau masker, sarung tangan dan helmt)
Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
gan ringan 2 2 4 2
peringatan Lapangan
Sirip BjTS 420A - Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat
Memberi pelatihan K3 untuk pelaksanaan General
terkena air semen ; luka berat / ringan
pekerjaan : Baja Tulangan U 32 Ulir Superintendent
terutama sebelum pelaksanaan dimulai. dan Petugas K3
7.9.(1) Pasangan - Terkena runtuhan material Pasangan Batu 1 3 3 2 Menggunakan APD (Sepatu lapangan, Petugas K3
Batu mengakibatkan luka berat dan atau ringan masker, sarung tangan dan helmt)
- Terjadinya iritasi kulit (tangan/kaki) akibat 2 2 4 2 Membuat garda, Memasang rambu-rambu Pelaksanaan
Penilaian
Resiko Skala
Penanggung jwb (nama
Kemung
Tingkat resiko
Kepara
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Priorit Pengendalian Resiko K3
petugas )
as P/T
han
kinan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DIVISI IV. PEKERJAAN PREVENTIF
4.7.(3) Lapis Tipis - Terkena peralatan kerja mengakibatkan luka 2 3 6 3 Menggunakan APD (Sepatu Petugas K3
Beton Aspal - B ringan/berat lapangan, masker, sarung
Halus (LTBA-B - Kecelakaan bagi pengguna jalan; 1 2 2 1 tangan dan helm)
Membuat garda, Memasang Pelaksanaan Lapangan
Kasar) terjatuh/terpeleset 1 2 2 1
rambu-rambu peringatan
- Tertimpa bahan timbunan Lapis Pondasi
Memberi pelatihan K3 General Superintendent dan
Agregat Kelas S 1 1 1 1
untuk pelaksanaan Petugas K3
- Ceceran bahan Lapis Pondasi Agregat Kelas
pekerjaan : Lapis Pondasi
S saat diangkut
Agregat Klas A terutama
sebelum pelaksanaan
dimulai.
RENCANA MUTU KONTRAK
PRESERVASI JALAN MAKBON - MEGA (MYC)
No. Dok : RMK / PT.AA-PT.J-KSO/2021 Hal : 183 dari 192
Tgl. Diterbitkan : Paraf :
No. Rev : 00 04 Januari 2021
I. UNDANG-UNDANG RI
NO UNDANG-UNDANG RI TEMA
11 KEPRES RI No.22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
III.PERATURAN PEMERINTAH RI
18 KEPMENAKER No.333 tahun 1989 Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akhibat Kerja
19 KEPMENAKERTRANS No.245 tahun 1990 Ambang batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
21 KEPMENAKER No.51 tahun 1999 Nilai Ambang batas Faktor Fisika di Tempat
Kerja
22 KEPMEN LH No.48 tahun 1996 Baku Tingkat kebisingan
23 KEPMENAKER No.186 tahun Unit Penanggulangan kebakaran di Tempat
1999 kerja
24 KEPMENAKERTRANS No.75 Pemberlakuan Standart Nasional Indonesia
tahun 2002 tentang persyaratan umum Instalasi listrik
25 KEPMENKES No.1405 tahun 2000 (PUIL 2000)
Persyaratan ditempat
Kesehatan kerja Kerja
lingkungan
26 2002
KEPMEN LH No.05 tahun 2006 Perkantoran
Ambang batas Emisi gas buang kendaraan
27 Instruksi Mennaker No. INST- bermotor
Pengawasan khusus K3 Penanggulangan
05/MEN/BW/1997 Kebakaran
28 Instruksi Mennaker No. INST- Pengawasan Alat Pelindung Diri
11/M/BW/1997
VI.
PERATURAN
29 RI
MENTERI PERMENAKER No 01 tahun 1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
30 PERMENAKER No 04 tahun 1980 Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan
Alat Pemadam Api Ringan
31 PERMENAKER No 02 tahun 1980 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan Keselamatan Kerja
32 PERMENAKER No 01 tahun 1981 Kewajiban melapor Penyakit Akhibat Kerja
33 PERMENAKER No 03 tahun 1982 Pelayanan kesehatan tenaga kerja
34 PERMENAKER No 02 tahun 1983 Instalasi Alarm, kebakaran automatik
35 PERMENAKER No 04 tahun 1987 P2K3 serta tata cara penunjukan ahli
Keselamatan kerja
36 PERMENAKER No 05 tahun 1996 Sistem manajemen Keselamatan dan
kesehatan kerja
37 PERMENAKER No 01 tahun 1998 Penyelenggaraan pemeliharaan Kesehatan
bagi Tenaga kerja dgn manfaat lbh baik dr
38 PERMENAKER No 03 tahun 1998 Tata cara pelaporan dan Pemeriksaan
Keselamatan
39 PERMENAKER No 15 tahun 2008 Pertolongan Pertama pada kecelakaan di
tempat kerja
RENCANA MUTU KONTRAK
PRESERVASI JALAN MAKBON - MEGA (MYC)
No. Dok : RMK / PT.AA-PT.J-KSO/2021 Hal : 185 dari 192
Tgl. Diterbitkan : Paraf :
No. Rev : 00 04 Januari 2021
PERIODE : 2021-2022
N WKT STATUS
SASARAN K3LM PROGRAM K3LM PI
O PEL PELAK
1 Jumlah kasus insiden 1. Program Efektifitas pelaksanaan Unit K3 AKS S
fatal,kecelakaan cacat HIRADC Unit K3
permanen/tdk dapat 2. Program Pemantauan & Evaluasi Pelaksan
bekerja kembali atau Kinerja K3 a
meninggal (max.)=0 3. Program Penyediaan & Pemantauan
RENCANA MUTU KONTRAK
PRESERVASI JALAN MAKBON - MEGA (MYC)
No. Dok : RMK / PT.AA-PT.J-KSO/2021 Hal : 186 dari 192
Tgl. Diterbitkan : Paraf :
No. Rev : 00 04 Januari 2021
B.REALISASI /MONITORING
1. Absensi /Notulen Rapat /Materi
2. Daftar Peralatan dan Lay Out
3. Dokumentasi
4. Arsip/Record Laporan
5. Notulen Audit
C. PENGENDALIAN OPERATIONAL K3
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA HARIAN K3
STRUKTUR ORGANISASI
TEAM PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (PKD)
PENANGGUNG JAWAB
KETUA PELAKSANA
3.1. PELAKSANAAN K3
3.1.2. Penanggulangan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akhibat Kerja
a) Perencanaan Site:
o Pengaturan jalan mobilitas material,tenaga kerja dan peralatan
o Lokasi penyimpanan bahan material
o Lokasi peralatan sebelum mulai kerja
o Lokasi fabrikasi
o Direksi keet
o Barrack kerja
b)Pemasangan Poster Himbauan Tentang K3
o Rambu-rambu peringatan tentang adanya proyek
o Rambu-rambu lalu lintas
o Slogan-slogan tentang K3
c) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai seperti :
o Safety helm
o Sarung tangan
o Safety shoes
o Safety belt/hardness
o Masker hidung
o Ear plug
o Sun glasses
d)Pemberian rambu-rambu petunjuk dan larangan.
e) Pemasangan Pagar Pengaman/rubber cone
f) Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak dipakai
g)Penetapan khusus untuk material/bahan yang sensitive/bahaya.
h)Penggunaan peralatan sesuai fungsi dan manualnya.
i) Memberikan perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising,asap dan residu lainnya untuk
meminimalkan dampaknya.