Penyedia Pengguna
Jasa Jasa
PAKET PEKERJAAN :
-
Pemberi Tugas : -
Lokasi Pekerjaan : -
Nomor Kontrak : -
Waktu Pelaksanaan : -
Periode Laporan : -
Kemajuan Pekerjaan : -
DISUSUN OLEH:
-
DATA PIMPINAN PERUSAHAAN
NAMA : -
JABATAN : -
ALAMAT PEMILIK : -
NPWP PRIBADI : -
NO.KTP : -
DATA PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN : -
ALAMAT : -
NPWP PERUSAHAAN : -
TLP/FAX : -
EMAIL : -
TANGGAL DOKUMEN
TEMPAT/TGL/BLN/THN : -
SESUAI LDP DOKUMEN LELANG
INSTANSI : -
SKPD : -
POKJA : -
KEGIATAN : -
PEKERJAAN : -
LOKASI : -
TAHUN ANGGARAN : -
DATA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
PPK : -
NAMA PPK : -
NIP : -
:
DATA KONSULTAN PENGAWAS
KONSULTAN SUPEVISI : -
NAMA PERUSAHAAN : -
NAMA PIMPINAN : -
JABATAN : -
:
:
:
DATA KONTRAK
NOMOR KONTRAK : -
TANGGAL KONTRAK : -
NILAI KONTRAK : -
WAKTU PELAKSANAAN : -
PRIODE : -
TANGGAL MULAI KERJA : -
MASA PEMELIHARAAN : -
DATA PERSONIL
NAMA PETUGAS K3 : -
JABATAN Petugas K3 Konstruksi
NAMA PELAKSANA LAPANGAN : -
JABATAN Pelaksana Lapangan
NAMA PJT : -
JABATAN -
:
Logo
Perusahaan
LEMBAR PENGESAHAN
-
Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pihak Pengguna Jasa
Pekerjaan
- - -
- - -
Logo
Perusahaan
DAFTAR ISI
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.1.1 Tabel Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal
A.2. Organisasi Pengelola SMKK
A.2.1 Tabel Tugas dan Tanggung Jawab SMKK
A.3. Komitmen Keselamatan Konstruksi dan Partisipasi Tenaga Kerja
A.3.1 Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
A.3.2 Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
A.3.3 Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
A.3.4 Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
A.4. Supervisi, Trainning, Akuntabilitas, Sumber Daya dan Dukungan.
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.1.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
B.1.2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (IBPRP)
B.2. Rencana tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga Kerja (sasaran & program)
B.2.1. Tabel Sasaran Umum dan Program Umum
B.2.2. Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.1. Sumber Daya
C.1.1 Peralatan
C.1.2 Material
C.1.3 Biaya
C.2. Kompetensi
C.2.1 Daftar Personil
C.3. Kepedulian
C.3.1 Tabel Daftar Hadir Komunikasi Keselamatan Konstruksi
C.3.2 Tabel Rencana Pelatihan Keselamatan Konstruksi
C.4. Manajemen Komunikasi
C.4.1 Tabel Jadwal Program Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1. Perencanaan Implementasi RKK
D.1.1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
D.1 2. Tabel Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi
D.1.3 Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
D.2. Pengendalian Operasi Keselamatan Konstruksi
D.2.1 Analisa Keselamatan Konstruksi (CSA) D.2.2
Pengelolaan Keamanan lingkungan kerja D.2.3.
Pengelolaan Keselamatan Kerja
D.2.4. Pengelolaan Kesehatan Kerja
D.2.5. Pengelolaan Lingkungan Kerja
D.3. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI E.1.
Pemantauan atau inspeksi
E.1.1 Tabel Jadwal Inspeksi
E.1.2 E.3. Evaluasi
Tabel Matriks Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi
E.2. Audit Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.4. Tinjauan manajemen
E.4.1 Tabel Risalah Rapat Tinjauan Manajemen E.5.
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi E.5.1 Tabel
Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi E.5.2 Tabel
Penilaian RKK Pekerjaan Konstruksi
1. GAMBARAN UMUM PROYEK 1.
Nama Pekerjaan : -
-
2. Lokasi Proyek : 3.
Dimensi Proyek :
4. Sumber Dana : -
5. Pengguna Jasa : -
6. PPK : -
7. Konsultan Supervisi : -
8. Nama Penyedia Jasa : -
9. Alamat : -
10. No. Kontrak : -
11. Tanggal Kontrak : -
12. Nilai Kontrak : -
13. Masa Pelaksanaan : -
14. Tanggal Mulai Kerja : -
15. Masa Pemeliharaan : -
Kami Selaku Direktur - dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama perusahaan bahwa kami akan
menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan berpartisipasi dalam keselamatan konstruksi Dalam
Melaksanakan Kegiatan Konstruksi
-
Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
-
Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan -
-
Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan mengacu
-
pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
-
Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan -
- -
Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan.
Direktur - memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen
mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan -
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
- Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit
-
unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam -
Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
- Maksud dan Tujuan
Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem Manajemen K3
-
- Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3 - Kebijakan MK3 ini
dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan - Pelaksanaan Tinjauan pada
waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-menerus
Harapan :
Pengawasan lebih efektif
didemo
1
3
EKSTERNAL
Keinginan :
- tidak mengganggu aktivitas
Harapan :
- Pekerja mentaati protokol covid - 19
Keinginan :
Tidak mengganggu aktifitas
Harapan :
- Aktifitas Lancar
Keinginan:
- Tidak
mengganggu
aktifitas
Harapan:
- metode kerja
aman terhadap lingkungan
Tingkat Perusahaan
Direktur
Tingkat Proyek
Pelaksana Lapangan
Petugas K3 Konstruksi
-
-
Ahli K3
Petugas
Petugas
Keselamatan
Tanggap
Petugas P3K
Konstruksi
Darurat
Petugas P3K Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik
Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan
1. Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
-
Dibuat Oleh,
-
Materai 10000
-
-
A.3.2. Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
2.
Pekerjaan Konstruksi yang telah diberhentikan karena perintah penghentian pekerjaan tidak akan dilanjutkan sampai semua aspek
keselamatan konstruksi dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
3.
Pemimpin tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi
penghentian pekerjaan.
4.
Perintah penghentian pekerjaan konstruksi harus diterapkan dengan itikad baik dan bertanggungjawab.
5.
Personil yang menyerukan perintah penghentian pekerjaan tidak boleh dan tidak akan dikenai sanksi apabila setelah diverifikasi bahwa
perintah penghentian tersebut dianggap tidak perlu atau bahkan berdampak mengganggu kemajuan pekerjaan
6. Semua personil bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan.
-
Dibuat Oleh,
-
-
-
Disahkan Oleh,
-
-
-
-
A.3.3. Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
Jadwal Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
No Elemen Kegiatan PIC
--
Pelaksana Lapangan Petugas K3 Konstruksi
A.3.4. Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
- secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja dan/atau perwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
1.
Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan SMKK.
2. Konsultasi dilakukan dengan:
a. menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi;
b. menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c.
menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja untuk berpartisipasi;
d. melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait dengan:
1) kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;
2) susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3) pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya;
4) tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5) pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6) pemantauan dan evaluasi;
7) program audit;
8) perbaikan berkelanjutan;
e. mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1) menentukan mekanisme partisipasi pekerja;
2) mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
3)
menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko keselamatan konstruksi;
4)
menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi
pelatihan;
5)
menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk komunikasi yang akan
dilakukan:
6) menentukan langkah-langkah pengendalian dan penerapannya secara berhasil guna efektif;
7) menyelidiki kejadian, ketidaksesuaian dan menentukan tindakan perbaikan
3 Safety Morning Edukasi tentang tiap senin Seluruh mandor, Safety Officer,
Talk bahaya dalam pagi tukang, Pekerja, Pelaksana
melaksanakan selama 5 - operator Utama,
pekerjaan dan 15 menit Mandor,
pentingnya terus Subkon
menggunakan APD
selama bekerja untuk
keselamatan dalam bekerja
4 Toolbox Meeting Bahaya dan cara Setiap saat Kelompok pekerja untuk Safety Officer,
mengatasi kecelakaan diperlukan jenis pekerjaan tertentu Pelaksana
kerja pada Utama,
Pekerjaan tertentu Mandor,
Subkon
5 Pesan melalui Pesan menarik tentang Setiap jam 8 Semua yang bisa Administrasi
kaset/speaker pentingnya K3 bagi diri pagi dan jam 1 mendengar Proyek
dan keluarga siang
6 Rapat K3 Mingguan - Pencapaian target K3 Setiap hari Para anggora P2K3, Kepala Proyek
- Angka Pelanggaran Jumat Mandor dan dan Safety
Subkon Officer
- Efektifitas Pelaksanaan
inspeksi
6 Rapat K3 Mingguan - Pencapaian target K3 Setiap Minggu Para anggora P2K3, Kepala Proyek
- Angka Pelanggaran ke 4 tiap Mandor dan dan Safety
bulannya Subkon Officer
- Efektifitas Pelaksanaan
inspeksi
Kegiatan Partisipasi
- memastikan terlaksananya supervisi, trainning, akuntabilitas, sumber daya dan dukungan yang kemudian di tuangkan dalam Elemen
Dukungan Keselamatn Konstruksi dan Elemen Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi, diantaranya dengan :
b. memastikan ketersediaan sumber daya (alat, peralatan dan bahan) yang memadai untuk menerapkan SMKK
c.
memberikan pengawasan yang memadai sehingga dapat mengungkapkan kondisi berbahaya (bahan, alat, peralatan dan lingkungan)
dan praktik kerja yang tidak aman sebelum melukai pekerja.
2. Menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelatihan ; 3. Mempromosikan
peningkatan / perbaikan SMKK secara berkesinambungan ;
4. Melindungi pekerja yang melaporkan terjadinya kecelakaan, bahaya dan resiko kecelakaan kontruksi dari pemecatan dan / atau sanksi
lain.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan psikososial, sehingga pekerja tidak bekerja dibawah tekanan yang tidak
semestinya.
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang. B.1.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
KEGIATAN : -
PEKERJAAN : -
LOKASI : -
TAHUN ANGGARAN : -
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN 'KURVA S'
NO. ITEM PEKERJAAN
(%) 28 - 3 4 - 10 11 - 17 18 - 24 25 - 31
1 2 3 4 5
1 FISIK BANGUNAN
TOTAL 100,00
-
-
-
-
B.1.2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko,Dan Peluang (IBPRP)
KEGIATAN : -
PEKERJAAN : -
LOKASI : -
TAHUN ANGGARAN : -
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PENILAIAN TINGKAT RESIKO
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA RESIKO
1. Pekerja 1. Pekerja
2. Peralatan 2. Peralatan
3. Material 3. Material
4. Lingkungan / Publik 4. Lingkungan / Publik
1 2 3 4
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pek. Tiang rangka atap 1. Pekerja terjatuh dari keBesaran 1. Pekerja Terluka
pipa black steel 6" (baru)
9 Pek. Flashing
10 Pek. Canopy
( Menggunakan material
bongkaran atap lama)
16
Resiko dapat
diterima
Resiko dapat
diterima
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PENILAIAN TINGKAT RESIKO
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA RESIKO PERUNDANGAN AT
1. Pekerja 1. Pekerja
2. Peralatan 2. Peralatan
3. Material 3. Material
4. Lingkungan / Publik 4. Lingkungan / Publik
1 2 3 4
5 5. menyebabkan kebutaan
Pek. Rangka plafond 5. Menghirup bau zat kimia dari
cat besi - Permen SMKK
6 6.
Pek. Pengecetan dinding Mengganggu mobilisasi
partisi dan pintu double 6. kepala terkena besi pekerja dan publik
taekwood
IV PEKERJAAN TERAS
teras
V PEKERJAAN SANITASI
KETERANGAN
16
Resiko dapat
diterima
Resiko dapat
diterima
1 Pek. Instalasi air bersih 1. Terkena sayatan pemotong 1. Pekerja terluka 3 2 6 Sedang 1. Pemakaian APD sesuai Standar 2 1
2 Kecil
- Penggunaan
APD
- UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3
2 Pek. Instalasi air kotor 2. Terkena debu potongan pipa 2. Gangguan Pernafasan 3 1 3 Kecil 2. Sosialisasi / Tollbox meeting 2
1 2 Kecil
- Rambu
Pek. Menanam pipa dan
peringatan
3. Menghirup bau zat kimia lem 3. Gangguan Pernafasan 3 1 3 Kecil 3. Pemasangan rambu - rambu peringatan di
3
penggantian keramik akibat bongkaran galian
1 2 3 4
5 Pek. Pemasangan kitchen 5. Sampah Material bertumpuk 5. Menggangu mobilisasi - PP No. 14 Tahun
zink, kran leher angsa + pekerja dan publik
accesoris
6 - Permen SMKK
Pek. Pembuatan Bak Kontrol
- PP No. 14 Tahun
- Permen SMKK
setrum
2 Pek. Instalasi stop kontak 3. Terjadi kebakaran di
dan pemasangan stop area pekerjaan
kontak
Resiko dapat
KETERANGAN
diterima
16
Resiko dapat
diterima
-
Pelaksana Lapangan
B.2 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)
2 3 4
Pemakaian APD sesuai Standar APD digunakan sesuai standar / tidak ada
persyaratan petugas /
pekerja yang t
melanggar
Berkoordinasi dengan pihak terkait Pihak - pihak terkait dapat tidak ada
terkoordinasi dengan baik hambatan
koordinasi
Pekerja aktif mengumpulkan dan membuang Pengumpulan sampah material Sampah material
sampah material di tempat yang disediakan tidak mengganggu
mobilisasi pekerja
NO
PENANGGUNG JAWAB
2 Petugas K3
5Petugas K3, mandor 6 Petugas Nara Hubung / Humas 7 Pelaksana Lapangan, Petugas K3
8 Pekerja, Pelaksana, mandor
-
Pelaksana Lapangan
Page 24 of 74
B.3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang
1
Undang-undang Uap tahun 1930 (Stoom Ordonnantie)
2
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3 Undang-undang
Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4 UU No.2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi
Peraturan Pemerintah
5 Peraturan Uap tahun 1930 (Stoom Verordening)
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida
6
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
7
Pertambangan
Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnia dan Pengolahan Minyak dan Gas
8
Bumi
9 PP No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
10 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transkop Nomor : PER.01/MEN1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
11
Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan
12
Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.03/MEN/1978 tentang Penunjukan dan Wewenang,
13
Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.: Per.01/MEN/1979 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene
14
Perusahaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Para Medis Perusahaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan
15
Kerja pada Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.02/MEN/1980 Tentang: Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
16
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
17
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. : Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
18
Akibat Kerja
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan 20
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.: Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
21
Kerja
22 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Per.03/MEN/1985 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemakaian
23
Asbes
24 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
25 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. : Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
26
Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat
27
Uap
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1989 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran
28
Angkat
29 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Instalasi Penyalur Petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang
30
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Per.04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
31
Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
32
Kerja
Peraturan Menteri tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
33
tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja Peraturan
Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
34
Kecelakaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.04/MEN/1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan Tata Kerja
35
Dokter Penasehat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. 03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift
36
untuk Pengangkutan Orang dan Barang
37 Peraturan Menteri PU No. 9 Tahun 2008 tentang Pedoman SMK3
38 Peraturan Menteri PU No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
39 Peraturan Menteri PUPR No. 02-2018.
40 Peraturan Menteri PUPR_21_2019 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
41 Peraturan Menteri PUPR No. 14 tahun 2020
42 Peraturan Menteri PUPR No. 10 tahun 2021
Keputusan Menteri tentang K3
Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep. 155/MEN/1984 Tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Dan
41
Transmigrasi Nomor Kep. 125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan Tata Kerja Dewan Keselamatan Dan
Kesehtan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep. 174/MEN/1986. No.:
42
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Keputusan Menteri
Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 43
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
44
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
45
Nasional
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat
46
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
47
48 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.197/MEN/1999 tentangPengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.-75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standar
49
Nasional Indonesia (SNI) No. SMI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.: Kep.235/MEN/2003 Tentang Jenis-Jenis
50
Pekerjaan Yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan Atau Moral Anak
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Dan
51
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
Instruksi Menteri
52 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan KhususK3 Penanggulangan Kebakaran
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Dan PengawasanKetenagakerjaan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen
53
Tenaga Kerja R.I. No. : Kep. 84/BW/1998 Tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
54
Kep.407/BW/1999 tentang Peryaratan, Penunjukan Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No.:
55
Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
56
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai perusahaan saat ini karena mencakup
permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggung jawaban serta citra perusahaan itu sendiri
C.1. Sumber Daya
C.1.1 Peralatan
DATA PERALATAN UTAMA
No Jenis Merk Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan
dan Tipe /status
TOTAL HARGA
C.1.3 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK
PERLENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
NO URAIAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN JUMLAH
.
C.2 Kompetensi
C.2.1 Daftar Personil
DAFTAR PERSONIL PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI
No Jabatan Nama Pendidikan Sertifikat Pen
Personil Kompetensi Kerja
1 Ahli K3 Konstruksi /
Petugas Keselamatan
Konstruksi
2 Petugas Medis
3 Petugas P3K
6 Petugas Keamanan
C.3. Kepedulian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah proteksi bagi setiap karyawan agar terjaga ketika berangkat sampai pulang bekerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) wajib ditaati setiap karyawan dengan tempat kerja resiko tinggi. Kebijakan ini tidak hanya diperuntukkan
bagi karyawan tapi juga pengusaha ( pemilik perusahaan ), owner,subkontraktor, atau siapa saja harus mematuhi ketika masuk area
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sebagai wujud kepedulian terhadap k3 maka setiap orang harus memiliki tanggung jawab dan
kepedulian terhadap k3 dengan penjabaran sebagai berikut :
Nama
Supervisor
Nama
Direktur
Pelaksana Lapangan
Supervisor
Nama
Pe
Manager Keua
Nama
Supervisor
Nama
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
.
2 Manager Teknik 1) Memberi masukan dalam perumusan sasaran dan program keselamatan
konstruksi 2) Memberi dukungan dan kepercayaan pada program keselamatan
konstruksi 3) Memastikan metode dan prosedur kerja memperhatikan keselematan
konstruksi 4) dst
3 Manager Produksi 1) Memberi masukan dalam perumusan sasaran dan program keselamatan
konstruksi 2)
Memantau pelaksanaan keselematan konstruksi di lapangan bersama Bagian Keselamatan
Konstruksi
3)
Memberikan pengarahan pada supervisor, mandor dan sub kontraktor terkait tanggung jawab
pelaksanaan keselamatan konstruksi
4)
Memastikan supervisor dan sub kontraktor telah melakukan penilai risiko pekerjaan dan
memasukkan dalam pengajuan persetujuan ijin kerjanya.
5) dst
5 Pimpinan UKK 1)
Menyiapkan Sasaran dan Program keselamatan konstruksi untuk ditetapkan oleh Direktur
yang menangani keselamatan konstruksi
2)
Menyiapkan rencana sosialisasi, pelatihan, dan simuliasi sebagai tindak lanjut pelaksanaan
program keselamatan konstruksi
3) Menyiapkan prosedur Tanggap Darurat
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi harian keselamatan konstruksi. 5)
Mengkoordinasikan penerapan Keselamatan Konstruksi kepada seluruh lini organisasi.
ditetapkan 2)
Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemeriksaan/inspeksi sesuai persyaratan keselamatn konstruksi
3)
Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan
perlengkapan keselamatan sesuai persyaratan.
4) dst
7 Seluruh staf, karyawan 1)
dan pekerja Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri maupun
kelompok kerjanya
2)
Menghadiri orientasi keselamatan konstruksi, safety talk, tool box meeting dan training-training
yang diselenggarakan
3)
Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan atau
petugas keselamatan konstruksi
4) Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai
5)
Segera melaporkan apabila ditemukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang digunakan
Mekanisme Organisasi
Sumber Daya
Kepedulian
Komunikasi
Tanggal Pekerjaan
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor : Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan : : Departemen : Alat pelindung diri
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEKERJAAN PENDAHULUAN
√
√
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Disahkan Oleh Ditinjau Ulang Oleh Pelaksana Terkait Penyedia Jasa Pengguna Jasa Petugas K3 Konstruksi - -
-
------
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterang
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor : Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan : Tanggal Pekerjaan : Departemen :
Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEMASANGAN ATAP CANOPY
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Pekerja Peralatan Material
Disahkan Oleh Ditinjau Ulang Oleh Pelaksana Terkait Penyedia Jasa Pengguna Jasa Petugas K3 Konstruksi - -
-
- - - -- -
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterang
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan Tanggal Pekerjaan : Departemen
Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEMASANGAN KIOS KANTIN
√
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
------
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterang
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan Tanggal Pekerjaan : Departemen
Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEKERJAAN TERAS
√
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Disahkan Oleh Ditinjau Ulang Oleh Pelaksana Terkait Penyedia Jasa Pengguna Jasa Petugas K3 Konstruksi - -
-
------
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterang
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan Tanggal Pekerjaan : Departemen
Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEKERJAAN SANITASI
√
√
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Pek. Instalasi air bersih - Tangan/kaki tergores - Alat pertukangan terjatuh dan
2. Pek. Instalasi air kotor - Luka akibat alat pertukangan menimpa pekerja
3. -
Pek. Menanam pipa dan Cidera ringan, menengah,
penggantian keramik akibat
berat Tertusuk Besi /
bongkaran galian
4. Tertimpa
Pek. Pembuatan meja kompor
dan meja bak cuci piring -
Material
5. - Terkena Campuran beton -
Pek. Pemasangan Kitchen Luka akibat terkena material
zink, kran leher angsa +
accesoris
Disahkan Oleh Ditinjau Ulang Oleh Pelaksana Terkait Penyedia Jasa Pengguna Jasa Petugas K3 Konstruksi - -
-
------
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterang
Nama Pemohon Izin Kerja : Nomor Pekerjaan : : Pengawas Pekerjaan Tanggal Pekerjaan : Departemen
Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan: PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
√
Helm/Safety Helmet Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
Sarung Tangan/Safety Gloves Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya
-
-
Ditinjau Ulang Oleh
Petugas K3 Konstruksi
-
-
No. Nama Kehadiran Diskusi Keterangan (Menyetuj
Penyedia Jasa -
-
-
D.2.2 Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja
Melakukan kegiatan mendukung keandalan bangunan serta mendukung terciptanya tempat, suasana, kegiatan, dan aset kerja yang aman dari
gangguan huru-hara dan anarkisme, tindak kriminal, termasuk tindak terorisme di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui cara:
a. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
➢ Mutu bahan
Material/bahan yang akan digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus melalui tahapan inspeksi yang dilakukan oleh Petugas
yang berwenang dan mendapat persetujuan oleh Pengawas Pekerjaan. ➢ Metode pekerjaan konstruksi
-
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sesuai dengan tahapan pekerjaan konstruksi yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik
-
Memuat Analisis Keselamatan Pekerjaan (AKP/JSA) yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi.
➢ Izin kerja (Permit to Work/PTW)
-
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin kerja/PTW berdasarkan persyaratan Keselamatan Konstruksi sesuai dengan
tahapan Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi. Izin kerja harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
Analisis keselamatan pekerjaan (AKP) /Construction Safety Analysis (CSA) yang ditandatangani oleh
•
Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja berdasarkan persyaratan Keselamatan
•
Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan dalam tahapan pekerjaan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik.
Lembar periksa yang telah ditandatangani oleh petugas yang berwenang sesuai hasil inspeksi yang
•
telah dilakukan.
-
Memuat formulir izin kerja yang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 lembar rangkap untuk didokumentasikan oleh masing-masing unit terkait.
Lembar asli (pertama) disimpan sebagai bagian dari informasi terdokumentasi oleh Pengguna Jasa, lembar kedua disimpan oleh Penyedia
Jasa, lembar ketiga disimpan oleh Pengawas Pekerjaan. Formulir izin kerja dibagi sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam tahapan Pekerjaan
Konstruksi yang ditandatangani oleh Unit Keselamatan Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
• pekerjaan panas (hot work) yaitu seluruh pekerjaan yang berpotensi menghasilkan sumber api; • pekerjaan galian (excavation) yaitu untuk
pekerjaan galian yang akan dilakukan;
• pekerjaan pengangkatan (lifting) yaitu untuk pekerjaan yang menggunakan alat angkat;
pekerjaan di ruang terbatas (confined space) yaitu untuk pekerjaan di dalam ruangan yang mungkin
•
ventilasinya secara alami kurang, mengandung gas mudah terbakar dan/atau mengandung gas beracun;
pekerjaan menyelam (diving) yaitu untuk pekerjaan di bawah permukaan air;
•
pekerjaan dingin (cold work) yaitu seluruh pekerjaan lain yang tidak tercakup pada pekerjaan di atas; •
pekerjaan di malam hari (working at night) yaitu jika terdapat pekerjaan yang dilakukan melebihi jam
•
kerja normal;
pekerjaan di ketinggian;
•
pekerjaan menggunakan perancah;
•
pekerjaan dengan menggunakan radiography (x-ray);
•
pekerjaan bertegangan listrik (electrical work); dan/atau
•
pekerjaan penggalian atau kedalaman (excavation work).
•
b. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan ➢ Pengamanan Lingkungan Kerja
-
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen yang sekurang-kurangnya mencakup:
Petugas keamanan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan pada pengendalian risiko keamanan.
•
CCTV yang digunakan untuk pekerjaan dengan tingkat risiko besar. CCTV ditempatkan pada lokasi
•
yang telah teridentifikasi memilki risiko bahaya besar dan berpotensi terhadap tindakan kriminal. Pagar pengaman yang digunakan pada lokasi
yang berbatasan langsung dengan masyarakat sekitar
•
dan berpotensi terjadinya kecelakaan.
Tanda pengenal (ID Card) yang digunakan untuk seluruh pekerja, tamu, pemasok, dan pihak-pihak
•
terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang masuk ke dalam area pekerjaan konstruksi.
➢ Manajemen keselamatan lalu lintas (Traffic Management)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja dalam melakukan manajemen keselamatan lalu lintas (traffic management) pada lokasi pekerjaan
yang berdampak pada kelancaran lalu lintas pengguna jalan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. ➢ Izin Keluar/Masuk Barang
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin keluar/masuk barang yang
-
ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen.
Memuat formulir izin keluar/masuk barang yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
-
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
1 Debu
2 Kebisingan
3 Getaran
4 Pencahayaan
5 Udara
6 Air
7 Gas Berbahaya
-
Terdapat tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik, sampah B3 sekurang-
kurangnya 1 tempat sampah di setiap area pekerjaan.
- Terdapat tempat penampungan sampah sementara berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3.
Penyedia Jasa membuat prosedur dan Instruksi Kerja, antara lain:
1 Prosedur induksi Keselamatan Konstruksi
2 Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan peluang
3 Prosedur pengukuran kinerja Keselamatan Konstruksi
4 Prosedur inspeksi Keselamatan Konstruksi
5 Prosedur komunikasi
6 Prosedur tinjauan manajemen
7 Prosedur pemenuhan peraturan perundangan Keselamatan Konstruksi
8 Instruksi Kerja bekerja di ketinggian
9 Instruksi Kerja pemasangan perancah
10 Instruksi Kerja Alat Pelindung Kerja (APK)
11 Instruksi Kerja Alat Pelindung Diri (APD)
Logo Nomor Kode WBS dan Nama Revisi Ke 00
Dokumen Pekerjaan
Perusahaan Tanggal
Revisi
PENGGALIAN
1.
Tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan galian sebelum mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
2.
Galian yang lebih dalam dari 1,5 meter diberi pengaman atau digali dengan kemiringan tertentu dan harus dilakukan pemeriksaan
sebelum melanjutkan pekerjaan galian.
3. Seluruh galian harus diberi tanda – tanda dan pengahalang disekeliling galian tersebut. 4. Setiap galian harus disediakan sebuah
setiap tumpukan/timbunan bekas tanah galian harus diletakan minimal 1 meter dari tepi/pinggir galian. 5.
6.
Semua galian harus diperiksa ulang/ kembali apabila pada saat pekerjaan berhenti karena turun hujan sebelum dilanjutkan pekerjaan
kembali.
Izin Kerja
Permintaan ijin kerja (diisi oleh pelaksana terkait pada lokasi kerjanya)
Nama pesonil :
1. ……………………………………… 5. ……………………………………… 9. ……………………………………… 2.
……………………………………… 6. ……………………………………… 10. ……………………………………… 3.
……………………………………… 7. ……………………………………… 11. ……………………………………… 4.
……………………………………… 8. ……………………………………… 12. ………………………………………
Catatan lain :
Checklist keselamatan (diisi oleh Petugas Keselamatan Konstruksi dan/atau Ahli K3 Konstruksi
YA TD
K
1 Apakah rencana kerja sudah didiskusikan ? 9 Apakah barikade/tanda peringatan sdh dipasang?
2 Apakah pekerja sdh dijelaskan bahaya yang ada? 10 apakah perlu lampu penerangan?
3 Apakah pekerja sdh pengalaman? 11 Apakah ruang galian ckp utk ruang grk pekerja?
4 Apakah peralatan yang digunakan sudah layak? 12 Apakah tangga, tali dan pengamanan lainnya sdh ersedia?
5 Apakah jenis tanah sdh diketahui? 13 Apakah sdh ditunjuk petugas untuk mengawasi?
6 Apakah muka air tanah diketahui?Apakah ada 14 Apakah lokasi ada di area lalu lintas umum?
Saya setuju dengan semua kondisi sesuai izin kerja untuk melaksanakan pekerjaan
Subkontraktor / Mandor
Nama : …………………………….. Tanggal : …………………………….. Tanda tangan : Waktu :
Kelengkapan :
1. Seragam dan Tanda Petugas
Pengamanan
Lapor ke P2K3
Lapor ke Polisi
Pemberitahuan
Persetujuan /
Permintaan Keluarga
Korban
Minta Bantuan
Buat Laporan Kejadian Secara Lengkap dan Jelas Termasuk Form Penyelidikan Kecelakaan
Pemadam Kebakaran Pihak Berwajib
Tenaga Medis External Lainnya
Laporan Didistribusikan
3. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi perusahaan.
4. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.
D. Komunikasikan dan Latih pekerja/pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Penting untuk mengkomunikasikan Rencana Tanggap Darurat kepada semua pekerja/pemangku kepentingan yang relevan. Pelatihan
pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dilakukan untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.
E.2. Audit
- Prosedur dan / atau petunjuk kerja audit internal
- Diterapkan berkala oleh pelaksana pekerjaan konstruksi melibatkan auditor independen
- Sekurang-kurangnya 1 x dalam 1 pelaksanaan / untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundang undangan
yang berlaku
E.3 Evaluasi
CV…........................... wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Adapun proses pemantauan dan evaluasi K3 dapat
dilakukan dengan:
1.
Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan dengan safety meeting yang membahas tentang
tindak lanjut dan pemantauan;
2. Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan sub kontraktor; 3. Audit internal;
4. Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat pelaksanaan tindakan pemantauan, tinjauan
dan audit internal;
Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 tersebut akan dilaporkan kepada Penyedia Jasa yang akan digunakan untuk melakukan
tindakan perbaikan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ini dilakukan berdasarkan peraturan perundang undangan.
Hal-hal yang perlu dilaporkan dalam laporan pemantauan dan evaluasi K3 adalah rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada
pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat, seperti:
1. Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja);
2. Fatality (Meninggal Dunia);
3. Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja);
4. Restricted Work Day (Kerja Terbatas);
5. Medical Treatment (Perawatan Kesehatan); dan
6. First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), dalam hal:
a. Fire Accident (Kebakaran);
b. Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas);
c. Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan);
d. Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin);
e. Near miss (Hampir celaka);
f. Man Hour (Jam kerja);
g. Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan).
JADWAL INSPEKSI
No. Kegiatan PIC Bulan Ke
1 2 3
-
Petugas K3 Konstruksi
Matriks Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
N Aktivitas/ Paramet Peraturan Lokasi Frekuensi Penanggung Prosedur/
o. Kondisi Pantau/Ukurer Terkait Jawab Instruksi
Peralatan Kerja
1 Upaya Kualitas udara PP RI Area proyek sekali selama Petugas [Isi nama dan
pemantauan ambien SO2, NO2, No.41/1999 dan tahap Keselamatan nomor
lingkungan CO, HC, TSP lapangan konstruksi Konstruksi dokumen
prosedur/IK]
Intensitas (Kepmenkes Area genset sekali selama Petugas [Isi nama dan
kebisingan <85 dB 1405/ tahap Keselamatan nomor
MENKES/S konstruksi Konstruksi dokumen
K/XI/2002) prosedur/IK]
dst.
2 dst.
referensi
- Undang – undang Rebublik Indonesia Nomor 2 tahun 2017, tentang Jasa Konstruksi
- ISO 9001:2015
- ISO 45001 : 2018
- ISO 14001 : 2015
- Manual Terpadu K3 Perusahaan
Untuk melakukan pekerjaan inspeksi, monitoring dan pengujian, baik hal tersebut dilakukan oleh jajaran pimpinan/manajer/kepala unit satuan
kerja, staf, tenaga kerja/pekerja, mitra kerja terkait dilingkungan perusahaan menggunakan petunjuk kereja inspeksi, monitoring dan pengujian
ini sebagai acuannya dan hanya berlaku diarea kerja perusahaan.
Referensi :
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 50 tahun 2012, tentang : Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
- Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017, tentang : jasa Konstruksi
- Manual K3
- ISO 45001 : 2018
E.2. Tinjaun Manajemen
TINJAUAN MANAJEMEN
Logo Perusahaan Nomor :
Revisi ke :
Tanggal Berlaku :
Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat :
Peserta :
N Permasalahan Rencana Tindak Target Status Penanggung
o. Lanjut Waktu Jawab
-
Petugas K3 Konstruksi
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
-
Petugas K3 Konstruksi
TABEL PENILAIAN RKK PEKERJAAN KONSTRUKSI
NO. KRITERIA PENILAIAN PENILAIAN PENJELASAN
YA TIDAK
YA TIDAK
1.2.1 Terdapat bagan struktur organisasi yang dapat pelaksana konstruksi dan
menjelaskan hubungan koordinasi antara kantor pusat pejabat pembuat
pelaksana konstruksi dan kantor pusat, pejabat komitmen
pembuat komitmen.
YA TIDAK
1.2.2 Tedapat prosedur dan/atau petunjuk kerja yang
menggambarkan hubungan kerja antara
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan
Kantor Pusat Penyedia Jasa yang sekurang-
kurangnya meliputi:
YA TIDAK
YA TIDAK
3.1.1 Peralatan
3.1.1.3 Terdapat daftar peralatan utama yang akan Status Kepemilikan peralatan
digunakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dibuktikan dengan surat
konstruksi minimal memuat Jenis Peralatan, kepemilikan maupun surat
Merk & Tipe, Kapasitas, Jumlah, Lokasi, dan perjanjian
Status Kepemilikan
YA TIDAK
3.1.2 Material
Konstruksi
3.1.2.3 Format daftar material impor minimal memuat
Jenis Material, Jumlah, Negara Asal, Jadwal
Pengiriman Barang
3.1.3 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK
mengacu pada Peraturan ini.
3.1.3 Kompetensi
3.1.5 Kepedulian
3.1.6 Komunikasi
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
5.2.2.1 Terdapat prosedur dan/atau petunjuk kerja Sesuai dengan sifat dan
tanggap darurat klasifikasi Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi yang
dikerjakan
YA TIDAK
Keselamata
Konstruksi
disetujui ole
Pengawas
Lingkungan
(housekeep
pencemara
ditandatang
ahli teknik t
Penanggun
Keselamata
Kesehatan
oleh ahli ter
Jawab
Konstruksi.
Keamanan/
ditandatang
terkait , Pen
Keselamata
• inspeksi,
• patrol keselamatan
konstruksi, dan
• audit
YA TIDAK
JUMLAH 0 0
Keterangan:
- Ada : 1
- Tidak Ada : 0