(RKK)
PAKET PEKERJAAN :
DISUSUN OLEH:
DATA KONTRAK
01/PL/XXXXXXXX/0/2021
05 April 2020
Rp190.000.000,00
180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
05 April 2021 s/d 05 Oktober 2021
DATA PERSONIL
NAMA LENGKAP
Petugas K3 Konstruksi
NAMA LENGKAP
Pelaksana Lapangan
NAMA LENGKAP
Penanggung Jawab Teknis (PJT)
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A-1.
A.1.1.
A.2. Tabel Tugas dan Tanggung Jawab UKK
A.3. Komitmen Keselamatan Konstruksi
A.3.1
A.3.2
A.3.3
A.3.4
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.1.1.
B.1.2.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.2.1.
B.2.2.
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.1. Sumber Daya
C.1.1
C.1.2
C.1.3
C.2. Kompetensi
C.2.a
C.3. Kepedulian
C.3.1
C.3.2
C.4. Komunikasi
C.4.1
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.1.1.
a
D.1.1
.b
D.1
2.a
D.1
2.b
D.1 3
D.1 4
D.1 5
D.1 6
D.1 7
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
D.2.1
D.2.2
E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.1.1
E.1.1
aE.1.1
b
E.2. Tinjauan manajemen
E.2.1
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
E.3.1
E.3.2
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
DAFTAR ISI
. Tinjauan manajemen
Tabel Risalah Rapat Tinjauan Manajemen
. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Tabel Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Tabel Penilaian RKK Pekerjaan Konstruksi
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan kerja merupakan hal mendasar dalam mewujudk
Oleh karena itu setiap persahaan jasa konstruksi harus menerapkan program keselamtan konstruksi agar
yang
aman dan meminimalisisr kecelakan kerja.
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
1 Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal
Memuat daftar isu internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan ditandat
terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan
Daftar isu, terdiri atas:
1 Identifikasi isu internal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya:
a. Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas;
b. Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya;
c. Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan, dan
kompetensi (seperti modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem, dan
d. Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari, pekerja;
e. Pengaturan waktu kerja;
f. Kondisi kerja; dan
g. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.
2 Identifikasi isu eksternal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di
a. Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam;
b. Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, dan munculnya
pekerjaan baru;
c. Pengetahuan baru dan tentang produk dan pengaruhnya
keselamatan;
d. Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait
konstruksi;
e. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.
AN KONSTRUKSI
ja merupakan hal mendasar dalam mewujudkan keselamatan konstruksi.
kan program keselamtan konstruksi agar tercipta lingkungan kerja
aksanaan pekerjaan
Konstruksi di
ter
ha
da
de
p
ng
kes
an
atas.
eh
pe
ata
ker
jaan
n
Tabel A-1.Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal
DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
2 Struktur organisasi
Keselamatan Konstruksi dalam
pekerjaan
Penambahan
Kinerja Internal Strength
personil
NAMA LENGKAP
Pelaksana Lapangan
RNAL DAN INTERNAL
Keinginan : Keinginan:
- Penambahan Personil - Tidak mengganggu aktifitas
diharapkan penerapan SMKK Harapan:
lebih efektif; Harapan - metode kerja aman terhadap
Struktur - tidak terjadi kecelakaan & lingkungan
Organisasi penyakit akibat kerja
Konstruksi
NAMA LENGKAP
Petugas K3 Konstruksi
A.1.1. Unit Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi Pengelola SMKK)
Tingkat Perusahaan
Direktur HSE
NAMA LENGKAP
Tingkat Proyek
Pelaksana Lapangan Pimpinan UKK
NAMA
NAMA LENGKAP LENGKAP
Jabatan
Direktur HSE
Pimpinan UKK
Petugas Keselamatan
Konstruksi
Melaksanakan induksi Keselamatan Konstruksi Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan Konstruksi di
tempat kerja
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident
kepada Manajer/Koordinator Keselamatan Konstruksi
eselamatan Konstruksi;
erja kompeten bersertifikat;
yang memenuhi standar kelaikan;
yang memenuhi standar mutu;
yang memenuhi standar kelaikan;
Operasi dan Prosedur (SOP); dan
komponen biaya penerapan SMKK.
Tempat , April 2021
Dibuat Oleh,
CV. FORMAT SURAT
Materai 10000
NAMA LENGKAP
Direktur
2. Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
4
5
6
2. Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kami berkomitmen untuk:
Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh Pimpinan perusahaan.
Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat sekitar di sekitar tempat kerja.
Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja Keselamatan Konstruksi guna meningkatkan budaya
Keselamatan Konstruksi yang baik di tempat kerja.
NAMA LENGKAP
Direktur
Disahkan Oleh,
Dinas Pekerjaan Umum
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
NAMA LENGKAP
NIP. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
3. Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
Jadwal Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
No Elemen Kegiatan
NAMA LENGKAP
Pelaksana Lapangan
al Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Direktur
Direktur
Petugas K3 Konstruksi
Konsultan Pengawas
Pelaksana Lapangan
Direktur
Petugas K3 Konstruksi
Konsultan Pengawas
Pelaksana Lapangan
Direktur
Petugas K3 Konstruksi
Konsultan Pengawas
Pelaksana Lapangan
Direktur
Petugas K3 Konstruksi
Konsultan Pengawas
Pelaksana Lapangan
Konstruksi
NAMA LENGKAP
Petugas K3 Konstruksi
4 Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
Penyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja dan/atau
perwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
1
Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan SMKK.
2 Konsultasi dilakukan dengan:
a. menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi;
b. menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c.
menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja untuk berpartisipasi;
d. melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait dengan:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
e. mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
onsultasi dan Partisipasi Pekerja
enyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja dan/atau
rwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan SMKK.
Konsultasi dilakukan dengan:
menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi;
menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko keselamatan konstruksi;
menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi
pelatihan;
menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk komunikasi yang akan
dilakukan:
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.47 3.15 3.15 3.15 2.15 2.15 2.15 4.10 4.10 3.15
3.15 2.89
66.71 69.86 73.01 76.16 78.31 80.46 82.61 86.71 90.81 93.96 97.11 100.00
69.86 82.61 100.00
5.47 3.13 4.00 4.00 2.96 2.96 2.63 4.96 3.65 2.33
2.33 2.33
64.71 67.85 71.84 75.84 78.80 81.76 84.39 89.35 93.00 95.33 97.67 100.00
NAMA LENGKAP
Direktur
B.1.2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (IBPRP)
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELU
DESKRIPSI RISIKO
PERSYARATAN
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUHAN
URAIAN PEKERJAAN
(Sekenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) PERATURAN
1 2 3 4 5 6
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek - Terjadi kecelakaan lalu lintas dengan pengguna jalan umum Tertabrak UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Jatuh dari Andang Kerja Terjatuh Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Terjadi Kecelakaan akibat terjatuh dari andang kerja Tertimpa Material dan Peralatan Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Terluka akibat kena peralatan kerja Terluka -
2 Pembersihan Lokasi Awal - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Terjatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Terinjak benda tajam/pecahan kaca Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
3 Direksi Keet - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Terjatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Material dan Peralatan Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
4 Mobilisasi dan Demobilisasi - Terjadi kecelakaan lalu lintas dengan pengguna jalan umum Terjatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Jatuh dari Angkutan Mobilisasi dan Mobilisasi Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
Nomor 2 Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Terjadi Kecelakaan akibat bongkar muat material dan peralatan Tertimpa Material dan Peralatan -
- Terluka akibat kena peralatan bongkar muat material Sakit/Demam -
5 Pemasangan Bowplank - Terjatuh pada saat melaksanakan pengukuran dan pemasangan Terjatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Material dan Peralatan Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
6 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Terjatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Material dan Peralatan Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
B PEKERJAAN TRESTLE
1 Pek. Galian dan Timbunan - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Pekerjaan Galian - Terjadi kecelakaan pada saat melakukan penggalian Tertimpa Material dan Peralatan Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa material galian pada saat melakukan pembongkaran Tertimbun Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Tertimbun material galian Terluka -
- Pekerjaan Timbunan Batu - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terjadi kecelakaan pada saat melakukan penimbunan Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa material timbunan pada saat melakukan penimbunan Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Tertimbun material timbunan Sakit/Demam -
2 Pek.Pasangan Batu - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Pekerjaan Pasangan Batu - Terjadi kecelakaan pada saat melakukan pemasangan Batu Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa batu pada saat melakukan pemasangan Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Tertimbun material pasangan batu Sakit/Demam -
3 Pekerjaan Plat Lantai T=12 cm - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
- Beton Camp, 1 Pc : 2Ps : 3 Kr, - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
- Pek. Pembesian - Terjatuh pada saat melaksanakan perakitan besi Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja dan material Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
Page 16 of 67
N RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG.
PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENGENDALI AN PENILAIAN SISA RESIKO
KEMUNGK KEPARAH NILAI TINGKAT LANJUTAN KEMUNGK KEPARAH NILAI TINGKAT
PENGENDALIAN INAN AN RISIKO RISIKO INAN AN RISIKO RISIKO
KETERANGAN
AWAL
(F) (A) (F X A) (TR) (F) (A) (F X A) (TR)
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6
- Pek. Bekisting - Terjatuh pada saat melaksanakan perakitan Bekisting Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja dan material Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
4 Pekerjaan Kanstin Beton - Terjatuh pada saat melaksanakan pekerjaan Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat peralatan kerja dan material Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
C PEKERJAAN DOLPIN RAMDOR
1 Pek.Tiang Pancang (PRECATS Ø 30 CM) - Terjatuh pada saat melaksanakan melangsir Tiang Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
Pengadaan tiang pancang - Terluka Akibat terjepit tiang Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
Pemancangan Tiang Pancang - Terjatuh pada saat melaksanakan melangsir Tiang Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat terjepit tiang Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Tiang Pancang dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
Pemotongan/Pembobokan Tiang Pancang - Terjatuh pada saat melaksanakan Pemotongan Tiang Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat terjepit potongan tiang Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Potongan Tiang Pancang dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
Penyambungan Tiang Pancang - Terjatuh pada saat melaksanakan melangsir Tiang Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat terjepit tiang Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Tiang Pancang dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
2 Pekerjaan Pile Cape (70/70/50) - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
3 Pekerjaan Balok (30/50) - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
4 Pekerjaan Plat Lantai T=15 cm - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
5 Pekerjaan Bollard - Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Tertimpa Material dan peralatan kerja Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
D PEKERJAAN LAIN
1 Pembersihan Akhir - Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Tejatuh UU No. 1 Thn 1970 Tentang K3, UU No. 13 -
- Terluka Akibat kena peralatan kerja Terluka Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan UU -
- Terinjak benda tajam/pecahan kaca Tertimpa Nomor 2 -
Thn 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik Sakit/Demam -
Page 17 of 67
PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENGENDALI AN PENILAIAN SISA RESIKO
KEMUNGK KEPARAH NILAI TINGKAT LANJUTAN KEMUNGK KEPARAH NILAI TINGKAT
PENGENDALIAN INAN AN RISIKO RISIKO INAN AN RISIKO RISIKO
KETERANGAN
AWAL
(F) (A) (F X A) (TR) (F) (A) (F X A) (TR)
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Memperhatikan rambu-rambu kerja
Menggunakan APD Standar SNI
2 3 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
Memperhatikan rambu-rambu kerja
Menggunakan APD Standar SNI
2 3 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
NAMA LENGKAP
Direktur
Page 17 of 67
B.2 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)
SASARAN UMUM DAN PROGRAM UMUM
SASARAN
NO PENGENDALIAN RISIKO
URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5
- Memperhatikan rambu-rambu dijalan Akses Papan Nama Proyek Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
1 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pembersihan Lokasi Awal Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
2 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Direksi Keet Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
3 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Mobilisasi dan Demobilisasi Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
4 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pemasangan Bowplank Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
5 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
6 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Galian Harus ada standar Menetapkan standar turap
- Menggunakan APD Standar SNI turap sesuai kondisi tanah dan
7 lokasi
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Timbunan Batu Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
8 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Pasangan Batu Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
9 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Plat Lantai T=12 cm Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
10 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Beton Camp, 1 Pc : 2Ps : 3 Kr, Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
11 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pek. Pembesian Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
12 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pek. Bekisting Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
13 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Page 19 of 67
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
SASARAN
NO PENGENDALIAN RISIKO
URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Kanstin Beton Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
14 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pengadaan tiang pancang Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
15 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pemancangan Tiang Pancang Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
16 keselamatan
Pemancangan Tiang Pancang Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
16 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pemotongan/Pembobokan Tiang Pancang Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
17 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Penyambungan Tiang Pancang Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
18 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Pile Cape (70/70/50) Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
19 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Balok (30/50) Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
20 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Plat Lantai T=15 cm Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
21 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pekerjaan Bollard Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
22 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
- Memperhatikan rambu-rambu kerja Pembersihan Akhir Safety tools SNI - Licensi Seluruh kegiatan
- Menggunakan APD Standar SNI dari Intansi berwenang memenuhi prinsip
23 keselamatan
- Bekerja sesuai dengan Metode Pelaksanaan
- Menjalankan Instruksi Kerja dengan baik
Kepala Pelak
NAMA LEN
Page 20 of 67
DAN PROGRAM KHUSUS
PROGRAM
SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN BENTUK MONITORING INDIKATOR PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB
6 7 8 9 10
Gambar kursi atau Gambar disetujui oleh Gambar terdelivery ke
spesifikasi Engineer bagian PO
Sesuai Time Schedule Petugas K3 Konstruksi
PROGRAM
SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN BENTUK MONITORING INDIKATOR PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB
6 7 8 9 10
SDM, peralatan, dan Checklist Laporan Terlaksana sesuai target
material Harian waktu dan DATA
Sesuai Time Schedule Petugas K3 Konstruksi
NAMA LENGKAP
Direktur
Page 20 of 67
B.3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan
STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
9
10
Peraturan Menteri
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Keputusan Menteri tentang K3
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Instruksi Menteri
52
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Dan PengawasanKetenagakerjaan
53
54
55
56
DAFTAR ISI BERDASAR KATEGORI
Undang-Undang
Undang-undang Uap tahun 1930 (Stoom Ordonnantie)
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Peraturan Pemerintah
Peraturan Uap tahun 1930 (Stoom Verordening)
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran
Pestisida
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan
Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnia dan Pengolahan Minyak dan
Gas Bumi
PP No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transkop Nomor : PER.01/MEN1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.03/MEN/1978 tentang Penunjukan dan Wewenang,
Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.: Per.01/MEN/1979 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Para Medis Perusahaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.02/MEN/1980 Tentang: Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. : Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.: Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Per.03/MEN/1985 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pemakaian Asbes
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. : Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1989 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran
Angkat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Instalasi Penyalur Petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Per.04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan
Bagi tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.04/MEN/1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan Tata Kerja
Dokter Penasehat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. 03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang
Peraturan Menteri PU No. 9 Tahun 2008 tentang Pedoman SMK3
Peraturan Menteri PU No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
Peraturan Menteri PUPR No. 02-2018.
Peraturan Menteri PUPR_21_2019 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Peraturan Menteri PUPR No. 14 tahun 2020
Keputusan Menteri tentang K3
Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep. 155/MEN/1984 Tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Dan Transmigrasi
Nomor Kep. 125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan Tata Kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehtan Kerja Nasional,
Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep. 174/MEN/1986. No.:
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Nasional
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.197/MEN/1999 tentangPengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.-75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. SMI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.: Kep.235/MEN/2003 Tentang Jenis-
Jenis Pekerjaan Yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan Atau Moral Anak
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja
Instruksi Menteri
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan KhususK3 Penanggulangan Kebakaran
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Dan PengawasanKetenagakerjaan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga
Kerja R.I. No. : Kep. 84/BW/1998 Tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis
Statistik Kecelakaan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
Kep.407/BW/1999 tentang Peryaratan, Penunjukan Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No.:
Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai perusahaan saat
ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum,
C.1. Sumber Daya
C.1.1 Peralatan
DATA PERALATAN
UTAMA
No Jenis Merk Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan
dan Tipe /status
1 Alat Pancang - 2 Ton 1 Unit Milik Sendiri
2 Conc.Mixer Hercules - 0,3 M3 1 Unit Milik Sendiri
3 Conc. Vibrator - 1 Unit Milik Sendiri
4 Ponton/Rakit - 1 Unit Milik Sendiri
5 Kapal Pandung/ Pompong Domping 32 - 3 Ton 1 Unit Milik Sendiri
6 Peralatan Las - 1 Set Milik Sendiri
7 Water Tank Pinguin - 2000 Liter 1 Unit Milik Sendiri
8 Alat Tukang - 1 Set Milik Sendiri
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai perusahaan saat
ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum,
C.1. Sumber Daya
C.1.2 Material
DAFTAR MATERIAL
IMPOR
No. Nama Spesifikasi Satuan Jumlah Harga
Barang /Uraian
TOTAL HARGA
erusahaan saat
ek hukum,
Negara
Asal
C.1.3 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK
PERLENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KETERANGAN
Pendidikan
Nama Sertifikat
No Jabatan
Personil Kompetensi Kerja
3 Tahun
3 Tahun
3 Tahun
3 Tahun
3 Tahun
3 Tahun
3 Tahun
C.3. Kepedulian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah proteksi bagi setiap karyawan agar terjaga ketika berangkat sampai pulang bekerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) wajib ditaati setiap karyawan dengan tempat kerja resiko tinggi. Kebijakan ini tidak hanya
diperuntukkan bagi karyawan tapi juga pengusaha ( pemilik perusahaan
), owner,subkontraktor, atau siapa saja harus mematuhi ketika masuk area Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sebagai wujud
kepedulian terhadap k3 maka setiap orang harus memiliki tanggung jawab dan kepedulian
terhadap k3 dengan penjabaran sebagai berikut :
1 Tenaga Kerja/Karyawan harus :
> Bekerja sesuai dengan semua prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
> Mengenakan alat perlindungan diri yang benar dan dengan cara yang benar, seperti yang
diperintahkan oleh pengawas, atau sesuai pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan rekomendasi
serta petunjuk dari pabrik pembuatnya.
> Memberi contoh yang baik bagi seluruh tenaga kerja/karyawan.
> Segera melapor dan menghentikan perilaku atau kondisi yang tidak aman kepada penanggung jawab K3
> Segera melaporkan semua pelanggaran-pelanggaran keamanan, insiden, kerusakan terhadap harta
benda dan lingkungan, nyaris celaka, cedera atau sakit kepada penanggung jawab K3.
2 Pengusaha ( Perusahaan ) mempunyai tanggung jawab untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
karyawan dan melindungi harta benda dan lingkungan melalui program promosi, pencegahan, perlindungan,
partisipasi karyawan dan pelatihan-pelatihan secara terus menerus dan
dalam bentuk peningkatan yang berkelanjutan.
3 Subkontraktor (Pihak ke Tiga) Mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi dan mengaplikasikan semua kebijakan-
kebijakan dan prosedur-prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perusahaan dalam lingkup kerja mereka selama kontrak
kerja mereka dengan Pengusaha ( Perusahaan ).
a penanggung jawab K3
kerusakan terhadap harta
b K3.
ehatan, keselamatan dan kesejahteraan
m promosi, pencegahan, perlindungan,
Tanda Tangan
Rencana Pelatihan Keselamatan Konstruksi
Dasar-dasar
1 Keselamatan Pelaksana Lapangan
Konstruksi
Pedoman Keselamatan Pelaksana Lapangan
2 Konstruksi Kepala Tukang, Tukang, dan
Pekerja
Basic Waste Personel Bagian
Management Gudang
Tanggap Darurat Tim Tanggap Darurat
>
>
Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan kebijakan keselamatan konstruksi,
risiko dan bahaya yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan, pengendalian risiko
yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan Keselamatan Konstruksi yang berlaku di
loaksi pekerjaan, prosedur evakuasi dalam keadaan darurat, dan menjelaskan area-area
yang berbahaya.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja
setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan
masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok
pekerja sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah- masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara khusus pada
pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan.
b.
Semua informasi baik itu informasi internal maupun eksternal yang berkaitan dengan program, kinerja, penerapan K3 dan
penanganan kecelakaan kerja akan didokumentasikan dengan baik serta disimpan untuk
jangka waktu 10 tahun sebagai bukti otentik.
Informasi Terdokumentasi
Seluruh pekerjaan harus memiliki informasi terkait dengan pengendalian pekerjaan baik berupa
prosedur, petunjuk kerja, petunjuk teknis operasi, dan lain-lain yang terdokumentasi.
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengendalian dokumen atas semua dokumen yang dimiliki dan
ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Semua informasi baik itu informasi internal maupun eksternal yang berkaitan dengan program, kinerja, penerapan K3 dan
penanganan kecelakaan kerja akan didokumentasikan dengan baik serta disimpan untuk
jangka waktu 10 tahun sebagai bukti otentik.
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.1.1 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
aStruktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
.
Pimpinan Tertinggi
Pekerjaan Konstruksi
Nama
Nama Nama
Supervisor Supervisor
Nama Nama
Penanggung Jawab Teknis
(PJT)
Nama
Manager Keuangan
Nama
Supervisor
Nama
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi
2 Manager Teknik 1)
2)
3)
4)
3 Manager Produksi 1)
2)
3)
4)
5)
4 Manager Keuangan 1)
2)
3)
4)
5 Pimpinan UKK 1)
2)
3)
4)
5)
2)
3)
4)
3)
4)
5)
7)
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi
Menyiapkan Sasaran dan Program keselamatan konstruksi untuk ditetapkan oleh Direktur yang
menangani keselamatan konstruksi
Menyiapkan rencana sosialisasi, pelatihan, dan simuliasi sebagai tindak lanjut pelaksanaan
program keselamatan konstruksi
Menyiapkan prosedur Tanggap Darurat
Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi harian keselamatan konstruksi.
Mengkoordinasikan penerapan Keselamatan Konstruksi kepada seluruh lini organisasi.
Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur kerja yang
ditetapkan
Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemeriksaan/inspeksi sesuai persyaratan keselamatn konstruksi
Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan perlengkapan
keselamatan sesuai persyaratan.
dst
Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri maupun
kelompok kerjanya
Menghadiri orientasi keselamatan konstruksi, safety talk, tool box meeting dan training-training
yang diselenggarakan
Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan atau
petugas keselamatan konstruksi
Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai
Segera melaporkan apabila ditemukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang digunakan
Segera melaporkan apabila terdapat perilaku yang tidak aman di area kerjanya.
dst
b. Struktur Unit Keselamatan Konstruksi
Pimpinan UKK
NAMA LENGKAP
1 Pimpinan UKK 1)
2)
3)
2 Tim P3K 1)
2)
3)
4)
5)
3 Tim Keamanan 1)
2)
3)
4)
5)
4 Dst
ang Unit Keselamatan Konstruksi Konstruksi dapat
Memberikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan kerja atau sakit yang diakibatkan
oleh hubungan kerja
Memberikan bantuan medis dan non medis (bila dibutuhkan) terhadap korban kecelakaan
kerja dengan membawa/dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk
Menyediakan obat-obatan ringan untuk P3K, di clinic on site, dan tempat-tempat yang telah
ditentukan
Melakukan pendataan atas korban, kondisi korban, kronologis kejadian dan sebab-sebab
kecelakaan.
Dst
Nama Pekerja :
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor Tanggal Pekerjaan :
1 Papan Nama Proyek Terjadi kecelakaan lalu lintas dengan pengguna jalan umum Jatuh dari Andang
Kerja
Terjadi Kecelakaan akibat terjatuh dari andang kerja
Terluka akibat kena peralatan kerja
2 Pembersihan Lokasi Awal Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Terluka Akibat kena peralatan kerja
Terinjak benda tajam/pecahan kaca
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
3 Direksi Keet Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan Terluka Akibat kena peralatan kerja
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Terjadi kecelakaan lalu lintas dengan pengguna jalan umum Jatuh dari Angkutan
Mobilisasi dan Mobilisasi
Terjadi Kecelakaan akibat bongkar muat material dan peralatan
Terluka akibat kena peralatan bongkar muat material
5 Pemasangan Bowplank Terjatuh pada saat melaksanakan pengukuran dan pemasangan Terluka Akibat
kena peralatan kerja
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
6 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan
Terluka Akibat kena peralatan kerja
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
7 Pekerjaan Galian Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan
Terjadi kecelakaan pada saat melakukan penggalian
Tertimpa material galian pada saat melakukan pembongkaran
Tertimbun material galian
8 Pekerjaan Timbunan Batu Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan
Terjadi kecelakaan pada saat melakukan penimbunan
Tertimpa material timbunan pada saat melakukan penimbunan
Tertimbun material timbunan
9 Pekerjaan Pasangan Batu Terjatuh pada saat melaksanakan Pekerjaan
Terjadi kecelakaan pada saat melakukan pemasangan Batu
Tertimpa batu pada saat melakukan pemasangan
Tertimbun material pasangan batu
10 Pekerjaan Plat Lantai T=12 cm Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran
Terluka Akibat kena peralatan kerja
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
11 Beton Camp, 1 Pc : 2Ps : 3 Kr, Terjatuh pada saat melaksanakan Pengecoran
Terluka Akibat kena peralatan kerja
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
12 Pek. Pembesian Terjatuh pada saat melaksanakan perakitan besi
Terluka Akibat kena peralatan kerja dan material
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
13 Pek. Bekisting Terjatuh pada saat melaksanakan perakitan Bekisting
Terluka Akibat kena peralatan kerja dan material
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
14 Pekerjaan Kanstin Beton Terjatuh pada saat melaksanakan pekerjaan
Terluka Akibat peralatan kerja dan material
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
15 Pengadaan tiang pancang Terjatuh pada saat melaksanakan melangsir Tiang
Terluka Akibat terjepit tiang
Tertimpa Material dan peralatan kerja
Gangguan kesehatan atau gangguan fisik
N (JOB SAFETY ANALYSIS)
NAMA LENGKAP NAMA LENGKAP
NO NAMA
1 Pekerja 1
2 Pekerja 2
3 Pelaksana Lapangan
4 Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi
5 Pengawas/Pengguna Jasa
DAFTAR HADIR
KEHADIRAN
DISKUSI
*Ceklis
KETERANGAN
(Menyetujui/Tidak
Menyetujui)
D.1.4 Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja
Melakukan kegiatan mendukung keandalan bangunan serta mendukung terciptanya tempat, suasana, kegiatan, dan aset kerja yang aman
dari gangguan huru-hara dan anarkisme, tindak kriminal, termasuk tindak terorisme di
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui cara:
a. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
➢ Mutu bahan
Material/bahan yang akan digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus melalui tahapan
inspeksi yang dilakukan oleh Petugas yang berwenang dan mendapat persetujuan oleh Pengawas
➢ Metode pekerjaan konstruksi
- Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sesuai dengan tahapan pekerjaan konstruksi yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik
- Memuat Analisis Keselamatan Pekerjaan (AKP/JSA) yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait
dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
➢ Izin kerja (Permit to Work/PTW)
- Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin kerja/PTW berdasarkan persyaratan
Keselamatan Konstruksi sesuai dengan tahapan Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi. Izin kerja harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
•
- Memuat formulir izin kerja yang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 lembar rangkap untuk
didokumentasikan oleh masing-masing unit terkait. Lembar asli (pertama) disimpan sebagai bagian dari informasi
terdokumentasi oleh Pengguna Jasa, lembar kedua disimpan oleh Penyedia Jasa, lembar ketiga disimpan oleh
Pengawas Pekerjaan. Formulir izin kerja dibagi sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam tahapan Pekerjaan Konstruksi
yang ditandatangani oleh Unit Keselamatan
Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
➢ Pengamanan Lingkungan Kerja
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan yang ditandatangani oleh Ahli
Teknik terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen yang sekurang- kurangnya
mencakup:
•
•
elolaan Keamanan Lingkungan Kerja
kukan kegiatan mendukung keandalan bangunan serta mendukung terciptanya tempat, suasana, kegiatan, dan aset kerja yang aman
angguan huru-hara dan anarkisme, tindak kriminal, termasuk tindak terorisme di
m pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui cara:
engelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
Mutu bahan
Material/bahan yang akan digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus melalui tahapan
inspeksi yang dilakukan oleh Petugas yang berwenang dan mendapat persetujuan oleh Pengawas
Metode pekerjaan konstruksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sesuai dengan tahapan pekerjaan konstruksi yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik
Memuat Analisis Keselamatan Pekerjaan (AKP/JSA) yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait
dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Izin kerja (Permit to Work/PTW)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin kerja/PTW berdasarkan persyaratan
Keselamatan Konstruksi sesuai dengan tahapan Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi. Izin kerja harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
Analisis keselamatan pekerjaan (AKP)/Job Safety Analysis (JSA) yang ditandatangani oleh Ahli
Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja berdasarkan persyaratan
Keselamatan Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan dalam tahapan pekerjaan yang ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Teknik.
Lembar periksa yang telah ditandatangani oleh petugas yang berwenang sesuai hasil inspeksi
yang telah dilakukan.
Memuat formulir izin kerja yang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 lembar rangkap untuk
didokumentasikan oleh masing-masing unit terkait. Lembar asli (pertama) disimpan sebagai bagian dari informasi
terdokumentasi oleh Pengguna Jasa, lembar kedua disimpan oleh Penyedia Jasa, lembar ketiga disimpan oleh
Pengawas Pekerjaan. Formulir izin kerja dibagi sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam tahapan Pekerjaan Konstruksi
yang ditandatangani oleh Unit Keselamatan
Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
pekerjaan panas (hot work) yaitu seluruh pekerjaan yang berpotensi menghasilkan sumber api;
pekerjaan galian (excavation) yaitu untuk pekerjaan galian yang akan dilakukan;
pekerjaan pengangkatan (lifting) yaitu untuk pekerjaan yang menggunakan alat angkat;
pekerjaan di ruang terbatas (confined space) yaitu untuk pekerjaan di dalam ruangan yang mungkin
ventilasinya secara alami kurang, mengandung gas mudah terbakar dan/atau
mengandung gas beracun;
pekerjaan menyelam (diving) yaitu untuk pekerjaan di bawah permukaan air;
pekerjaan dingin (cold work) yaitu seluruh pekerjaan lain yang tidak tercakup pada pekerjaan di
atas;
pekerjaan di malam hari (working at night) yaitu jika terdapat pekerjaan yang dilakukan melebihi
jam kerja normal;
pekerjaan di ketinggian;
pekerjaan menggunakan perancah;
pekerjaan dengan menggunakan radiography (x-ray);
pekerjaan bertegangan listrik (electrical work); dan/atau
pekerjaan penggalian atau kedalaman (excavation work).
engelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
Pengamanan Lingkungan Kerja
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan yang ditandatangani oleh Ahli
Teknik terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen yang sekurang- kurangnya
mencakup:
Petugas keamanan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan pada pengendalian risiko
CCTV yang digunakan untuk pekerjaan dengan tingkat risiko besar. CCTV ditempatkan pada
lokasi yang telah teridentifikasi memilki risiko bahaya besar dan berpotensi terhadap tindakan
•
Melakukan kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya atas risiko pekerjaan melalui cara:
a. Mutu Peralatan
➢ Prosedur/petunjuk kerja penggunaan peralatan
Memuat prosedur/petunjuk kerja penggunaan pesawat angkat & angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Peralatan dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Seluruh alat berat dan
perkakas yang akan digunakan di area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus lolos tahapan inspeksi yang dilakukan oleh
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan memiliki sticker “Laik Operasi”.
kukan kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya atas risiko pekerjaan melalui cara:
utu Peralatan
Prosedur/petunjuk kerja penggunaan peralatan
Memuat prosedur/petunjuk kerja penggunaan pesawat angkat & angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Peralatan dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Seluruh alat berat dan
perkakas yang akan digunakan di area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus lolos tahapan inspeksi yang dilakukan oleh
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan memiliki sticker “Laik Operasi”.
PENGGALIAN
1
Tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan galian sebelum mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
2 Galian yang lebih dalam dari 1,5 meter diberi pengaman atau digali dengan kemiringan tertentu dan harus dilakukan
pemeriksaan sebelum melanjutkan pekerjaan galian.
3 Seluruh galian harus diberi tanda – tanda dan pengahalang disekeliling galian tersebut.
4 Setiap galian harus disediakan sebuah tangga untuk naik dan turunnya pekerja.
5 setiap tumpukan/timbunan bekas tanah galian harus diletakan minimal 1 meter dari tepi/pinggir galian.
Semua galian harus diperiksa ulang/ kembali apabila pada saat pekerjaan berhenti karena turun hujan sebelum dilanjutkan pekerjaan
6
kembali.
00
1 Dari …
ng.
an harus dilakukan
Catatan lain :
Checklist keselamatan (diisi oleh Petugas Keselamatan Konstruksi dan/atau Ahli K3 Konstruksi
YA TDK
1 Apakah rencana kerja sudah didiskusikan ? 9 Apakah barikade/tanda peringatan sdh dipasang?
2 Apakah pekerja sdh dijelaskan bahaya yang ada? 10 apakah perlu lampu penerangan?
3 Apakah pekerja sdh pengalaman? 11 Apakah ruang galian ckp utk ruang grk pekerja?
4 Apakah peralatan yang digunakan sudah layak? 12 Apakah tangga, tali dan pengamanan lainnya sdh ersedia?
5 Apakah jenis tanah sdh diketahui? 13 Apakah sdh ditunjuk petugas untuk mengawasi?
6 Apakah muka air tanah diketahui?Apakah ada 14 Apakah lokasi ada di area lalu lintas umum?
rembesan dalam galian? 15 Apakah jarak buang cukup aman ?
7 Apakah sdh dilakukan penyeledikan tanah?
8 Apakah ada jalur instalasi (listrik, gas, air)
dalam galian?Apakah sdh diamankan?
Saya setuju dengan semua kondisi sesuai izin kerja untuk melaksanakan pekerjaan
Nama : …………………………….. Subkontraktor / Mandor
Tanda tangan : Tanggal :
Waktu :
N > 2M
kait pada lokasi kerjanya)
Jumlah personil:
…………… 9.
…………… 10.
…………… 11.
diijinkan dimulai
…………… 12.pada :
: ………………. s/d ………………..
ul : ………………..
ukul : ………………..
ai :
izin kerja
Subkontraktor / Mandor
Nama : ……………………………
Tanda tangan :
untuk melaksanakan pekerjaan
……………………………..
c.
Pengendalian Subkontraktor dan Pemasok
Memuat uraian pengendalian subpenyedia jasa dan pemasok dalam mendukung pelaksanaan kontrak sesuai dengan kontrak
yang telah disetujui dan menjelaskan hubungan koordinasi antara subpenyedia jasa/pemasok dengan penyedia jasa dalam
rangka pengelolaan keselamatan kerja. Penyedia Jasa harus memastikan bahwa di dalam kontrak antara Penyedia Jasa dan
Subkontraktor serta Pemasok telah menganggarkan Biaya Penerapan SMKK.
Pengendalian Subkontraktor
Pengendalian pemasok
D.1.6 Pengelolaan Kesehatan Kerja
Melakukan kegiatan untuk untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi tenaga kerja konstruksi
dan masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan jasa konstruksi dengan melakukan pencegahan gangguan kesehatan dan peny
akibat melalui cara:
a. Pemeriksaan Kesehatan
➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja mencakup: pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus, pencegahan penyakit menular dan penyakit akibat kerja yang ditandatangani oleh Ahli terkait dan Kep
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Prosedur
dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya mencakup:
- Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau beberapa saat setelah memasuki
masa kerja pertama kali dan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
- Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan akses terbatas menuju fasilitas kesehatan.
- Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
•
•
•
•
•
- Peningkatan kesegaran jasmani untuk menjamin kebugaran pekerja.
- Perlindungan sosial tenaga kerja
Seluruh pekerja memiliki BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan;
gelolaan Kesehatan Kerja
akukan kegiatan untuk untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi tenaga kerja konstruksi
masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan jasa konstruksi dengan melakukan pencegahan gangguan kesehatan dan penyakit
at melalui cara:
Pemeriksaan Kesehatan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja mencakup: pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus, pencegahan penyakit menular dan penyakit akibat kerja yang ditandatangani oleh Ahli terkait dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Prosedur
dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya mencakup:
Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau beberapa saat setelah memasuki
masa kerja pertama kali dan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan akses terbatas menuju fasilitas kesehatan.
Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Terdapat peralatan P3K dengan jumlah 1 kotak P3K untuk setiap 25 pekerja dan ditempatkan di
area yang mudah dilihat dan dijangkau.
Isi kotak P3K sekurang-kurangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Isi kotak P3K harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh
kosong).
Pemberantasan penyakit menular dan berbahaya
Dilakukan identifikasi bahaya kesehatan dengan melakukan tindakan pencegahan di antaranya:
Demam berdarah dengan melakukan kegiatan Fogging yang berkoordinasi dengan puskesmas
terdekat.
HIV/AIDS dengan melakukan tindakan pencegahan melalui sosialisasi sesuai peraturan yang ada.
Penyakit epidemik lainnya.
Peningkatan kesegaran jasmani untuk menjamin kebugaran pekerja.
Perlindungan sosial tenaga kerja
Seluruh pekerja memiliki BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan;
D.1.7 Pengelolaan Lingkungan Kerja
a. Pengukuran Kondisi Lingkungan
➢ Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan lingkungan kerja
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan lingkungan kerja terkait pencegahan pencemaran (terhadap air, tana
dan udara) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi /Wakil Manajemen. Pengukuran kondisi lingkungan sekurang- kurangnya terdiri atas sebagai berikut:
Nilai Peraturan
No Jenis Ambang perundang-
Pengukuran Batas (NAB) undangan
1 Debu
2 Kebisingan
3 Getaran
4 Pencahayaan
5 Udara
6 Air
7 Gas Berbahaya
8 Uji Emisi Kendaraan
- Terdapat tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik,
sampah B3 sekurang-kurangnya 1 tempat sampah di setiap area pekerjaan.
- Terdapat tempat penampungan sampah sementara berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik,
sampah anorganik dan sampah B3.
egahan pencemaran (terhadap air, tanah,
epala Pelaksana Pekerjaan
erdiri atas sebagai berikut:
Periode
Pengukuran
Sumber Daya
Prosedur dan/atau instruksi kerja yang
menggambarkan hubungan kerja antara
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan
Kantor Pusat Penyedia Jasa
Kepedulian
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
peningkatan kepedulian Keselamatan
Konstruksi berdasarkan tingkat risiko
Komunikasi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
induksi Keselamatan Konstruksi (safety
induction)
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pertemuan pagi hari (safety morning)
Informasi TerdokumentasiProsedur
Prosedur pengendalian dokumen atas
semua dokumen yang dimiliki
Pengelolaan Keselamatan Kerja
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pelaksanaan pekerjaan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
sistem keamanan bekerja
Prosedur dan/atau petunjuk kerja
sistem izin kerja
datangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana
onstruksi dan penerapan SMKK pada pelaksanaan
tunjuk kerja yang telah ditandatangani. Prosedur
ebagai berikut:
Disahkan oleh
b.
Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat
Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
-
-
-
-
➢ Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dengan melibatkan auditor independen. Audit internal dilakukan sekurang-
Jadwal Inspeksi dan Audit
Memuat jadwal pelaksanaan inspeksi, patrol keselamatan konstruksi dan audit.
JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT
NAMA LENGKAP
Direktur
lan Ke-
5 6
Penanggung
Jawab
Keselamatan
T Konstruksi
Matriks Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
dst.
2 dst.
selamatan Konstruksi
Penanggung Prosedur/
Jawab Instruksi
Kerja
Petugas Keselamatan [Isi nama dan
Konstruksi nomor dokumen
prosedur/IK]
Elemen
TINJAUAN MANAJEMEN
Nomor :
Revisi ke :
Tanggal Berlaku :
RISALAH RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat :
Peserta :
Penanggun
g Jawab
Keselamata
n
CV. FORMAT SURAT Konstruksi
NAMA LENGKAP
Direktur
EN
Penanggung
Jawab
Penanggun
g Jawab
Keselamata
n
ORMAT SURAT Konstruksi
A LENGKAP
ktur
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
TABEL PENINGKATAN KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Skala Penilaian
No. Uraian A B C D Catatan
(100 - 80) (79 - 60) (59 - 40) (39 - 0)
1 Upaya - 60 - - Ada upaya untuk
Meningkatkan meningkatkan
kinerja, adanya
Kinerja
bukti
melaksanakan
pelatihan terkait
Keselamatan
Konstruksi.
Namun laporan
mingguan tidak
dapat disampaikan
NAMA LENGK
AP
Direktur
UKSI
Saran dan
Tindak
Lanjut
Frekuensi
pelatihan perlu
ditingkatkan,
karena masih
terdapat tenaga
kerja yang terkena
penyakit akibat
kerja dari laporan
bulanan.
NAMA LENGK
AP
TABEL PENILAIAN RKK PEKERJAAN KONSTRUKSI
PENJELASAN
TABEL PENILAIAN RKK PEKERJAAN KONSTRUKSI
PENJELASAN
pelaksana konstruksi dan
kantor pusat pejabat pembuat
komitmen
• kesehatan,
• keamanan
Keterangan:
- Ada :1
- Tidak Ada :0
KSI
PENJELASAN
Sekurang-kurangnya