Anda di halaman 1dari 53

DIREKTORAT PRESERVASI JALAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

KARET (BOKAR) - ROSIN ESTER - CPHMA


DAN PADAT KARYA
BAHAN OLAHAN KARET
(BOKAR)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Jenis Karet Alam Jenis SIR 20 (Crumb Rubber)


Produksi 3.007.000 Ton
Kadar Karet >98%

Jenis Brown Crepe


Jenis Bokar
Produksi 7.750 Ton
Kadar Karet ± 50%
Kadar Karet >98%

Jenis RSS
Produksi 77.500 Ton
Kadar Karet >98%

Jenis Lateks Pekat


Jenis Lateks Kebun
Produksi 7.750 Ton
Kadar Karet ± 30%
Kadar Karet 60%

PENGOLAHAN DI PETANI PENGOLAHAN DI PABRIK


3
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Tata Kelola Pemanfaatan Karet PERUMAHAN RAKYAT

TAHAPAN PERENCANAAN

Anggaran Pemanfaatan Karet Alam


Mendata daerah penghasil/produsen Alokasi Distribusi Anggaran
100 Miliar (±10.000 ton bokar atau
karet di Indonesia berdasarkan proporsi produksi karet
setara ±5.000 ton SIR 20)

TAHAPAN PENGADAAN

Pembelian Bahan Olahan Karet


Pengolahan Bokar menjadi SIR 20 SIR 20 disimpan
(Bokar) ke Petani Langsung/Koperasi
di PTPN di Gudang Penyimpan
Petani

TAHAPAN PEMANFAATAN
Aspal Karet Siap dicampur dengan
Pembuatan Masterbatch/Compund Pembuatan Aspal Karet
agregat di AMP untuk pembuatan
(Aspal Minyak + SIR 20) (Aspal 93% + Masterbatch)
campuran aspal panas

Pemanfaatan Teknologi Material lainnya, Rubber Bearing, Rubber Strip, trotoar, kerb, dll

Pemberian Hibah kepada Pemerintah Daerah (dalam bentuk Aspal Karet)


4
S U R AT M E N K O P E R E K O N O M I A N
terkait Penetapan Harga Karet
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Pengadaan
Alokasi per Balai
Bokar KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Volume
Alokasi Anggaran
No Provinsi Balai Bokar SIR 20
(Rp)
(Ton) (Ton)
1 Aceh BPJN Aceh 4.000.000.000 400 200,00
2 Sumatera Utara BBPJN Sumatera Utara 12.040.000.000 1.204 602,00
3 Riau BPJN Riau 8.000.000.000 800 400,00
4 Sumatera Barat BPJN Sumatera Barat 8.630.000.000 863 431,50
5 Jambi BPJN Jambi 9.900.000.000 990 495,00
6 Sumatera Selatan BBPJN Sumatera Selatan 15.770.000.000 1.577 788,50
7 Lampung BPJN Lampung 8.000.000.000 800 400,00
8 Kalimantan Timur BBPJN Kalimantan Timur 10.000.000.000 1.000 500,00
9 Kalimantan Selatan BPJN Kalimantan Selatan 10.940.000.000 1.094 547,00
10 Kalimantan Tengah BPJN Kalimantan Tengah 4.060.000.000 406 203,00
11 Kalimantan Barat BPJN Kalimantan Barat 8.660.000.000 866 433,00
TOTAL SEMULA 100.000.000.000 10.000 5.000,00
12 Bengkulu BPJN Bengkulu 20.000.000.000 2.000 1.000,00
TOTAL AKHIR 120.000.000.000 12.000 6.000,00

Asumsi:
1. Harga Bokar: Rp. 10.000/kg
2. Harga SIR 20: Rp. 20.000/kg
5.000 ton SIR 20
3. Dibutuhkan ± 3 ton karet alam per 1 km jalan lebar 7 m dan tebal 4 cm. Perkiraan Panjang Jalan = = 1.666 km
3 ton/km
4. Panjang penanganan preservasi jalan 1.750 km/tahun
6
Harga Pengadaan Karet Bokar
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Nilai OE Nilai Penawaran Lelang


Harga (Rp.) Nilai berdasarkan taksiran kadar karet yang ada dengan
No Uraian Keterangan harga dasar mengacu pada setengah harga yang
1/2 Kg SIR 1 Kg SIR
dikeluarkan oleh Puslitkaret pada hari pelaksanaan
Harga karet acuan Puslit lelang melalui SMS: Karet Harga kirim ke 99250
Karet Sembawa saat OE
1 Bokar K3 50% 7.700,00 15.400,00
disusun (SMS: Harga Karet
kirim ke 99250)
Keuntungan, Bea Retribusi,
2a Administrasi UPPB 385,00 770,00 dan pungutan lain yang sah
Karet harga
2b Ongkos Bongkar Muat 50,00 100,00 Sesuai UMR
2c Transportasi 250,00 500,00 Sesuai Lokasi
3 Pengolahan SIR 1.078,00 2.155,00 Ok

4 Penyimpanan SIR*
Total 9.463,00 18.925,00
PPn 10% 946,30 1.892,50
Total Harga SIR 10.409,30 20.817,50
*Catatan:
Jika penyimpanan dilakukan di Gudang PTPN maka perlu dialokasikan biaya sewa gedung diluar dana
pengadaan karet alam
7
ROSIN ESTER
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN

Pengolahan Rosin Ester sebagai


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERUMAHAN RAKYAT

bahan Binder pada Marka Jalan


Diolah secara kimiawi
Dipanaskan

Pemisahan
ROSIN
Pengenceran
dengan cara ESTER
Distilasi
Filtrasi
Dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu
bahan Marka Jalan
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN

Estimasi Volume Kebutuhan Binder pada DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERUMAHAN RAKYAT

1 Km Pekerjaan Marka Jalan


▪ Setiap 1 Km jalan membutuhkan marka :
▪ Garis menerus pada tepi badan Jalan
2 x 1000 x 0,12 = 240 m²
▪ Garis Putus-putus pembagi lajur
1000 x 3/8 x 0,12 = 45 m²
▪ Total 285 m²/Km
▪ 1 m² marka membutuhkan ± 6,7 Kg Cat Thermoplastic
▪ Kandungan Rosin Ester min. 18%
▪ Kebutuhan Rosin Ester pada 1 m² marka : 18% x 6,7 Kg = 1,206 Kg
▪ Kebutuhan Rosin Ester Setiap 1 Km Jalan : 1,206 Kg/m² x 285 m² = 343,71 Kg
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Produsen Dalam Negeri Produk Rosin


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Ester dan Distributor Rosin Ester


PT. Bisma Indo
PT. Indopicri
Raya
(Gresik)
(Surabaya)

PT. Komuneka
Jaya (Jakarta
Timur) Produsen Rosin
Ester

Distributor
PT. Tunas Makmur PT. Perhutani Rosin Ester
PT. Diantama
Jaya Abadi Anugerah Kimia
(Purwokerto)
(Cikarang) (Trenggalek)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Tata Kelola Pemanfaatan Rosin Ester


TA. 2020
TAHAPAN PERENCANAAN

Alokasi distribusi anggaran


Anggaran Pemanfaatan Rosin Ester Mendata produsen dan distributor
berdasarkan panjang jalan setiap
25 Miliar (±833,34 Ton Rosin) rosin ester di Indonesia
provinsi yang belum bermarka kuning

TAHAPAN PENGADAAN
Penyimpanan
Pembelian Rosin Ester dari Produsen (dapat dilakukan di Gudang
Rosin Ester Balai/Satker atau Gudang produsen
Rosin Ester)

TAHAPAN PEMANFAATAN

Pengolahan Rosin menjadi campuran Pelaksanaan pekerjaan marka jalan


Cat Marka Termoplastik pada ruas jalan nasional

12
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Alokasi Anggaran Volume PERUMAHAN RAKYAT
No Balai
(Rp) (Ton)
1 BPJN Aceh 933,510,000 35.90
2 BBPJN Sumatera Utara
1,497,930,000
36.99 Pengadaan
3 BPJN Riau 18.49
4 BPJN Sumatera Barat
2,271,120,000
48.92 Bahan/Material Rosin
5 BPJN Bengkulu 26.79
6 BPJN Jambi
1,935,140,000 64.50
Ester Getah Pinus
7 BPJN Kepulauan Riau
8 BBPJN Sumatera Selatan
925,710,000
26.73 untuk pekerjaan marka
9 BPJN Bangka Belitung 1.90
10 BPJN Banten
1,201,350,000
6.34 jalan
11 BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat 33.71
12 BBPJN Jawa Tengah - DI. Yogyakarta 1,476,250,000 49.21
13 BBPJN Jawa Timur - Bali 476,720,000 17.63
14 BPJN Kalimantan Timur 601,540,000 20.05
15 BPJN Kalimantan Selatan 33.47
1,905,060,000
16 BPJN Kalimantan Tengah 30.04
17 BPJN Kalimantan Barat 2,176,760,000 72.56

Total Wilayah 1 15,401,090,000 523.23


Total Wilayah 2 9,598,910,000
(Sumber : Subdit Perencanaan dan Pemograman, Direktorat Preservasi Jalan)
TOTAL 25,000,000,000 833.33
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Harga Satuan Pengadaan Marka Jalan


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Nilai OE
Volume
(%) Jumlah
No Uraian Satuan Keterangan
(Rp)
Semula Menjadi Harga satuan binder dikeluarkan dari
A Bahan Baku Cat Marka Jalan
1 Binder (C5 19% atau Rosin Ester 19%) Kg 19.00 - - Dikeluarkan dari perhitungan
perhitungan harga satuan pengadaan
2 Glassbeads Kg 36.23 36.23 579.63 Tetap marka jalan, karena menggunaan volume
3 TiO2 (Titanium Dioxide) Kg 12.15 12.15 6,008.23 Tetap pengadaan rosin yang telah dilakukan
4 CaCO3 & Innert Fillers Kg 32.52 32.52 1,230.01 Tetap
Jumlah 7,817.87
B Biaya Lain-Lain
1 Karung Plastik & Sablon Pcs 1.00 1.00 2,500.00 Tetap
2 Pekerja Ls 1.00 1.00 1,300.00 Tetap
3 Overhead Ls 1.00 1.00 1,000.00 Tetap

Jumlah
4,800.00
C Keuntungan
1 Keuntungan Ls 1.00 1.00 2,000.00 Tetap
Jumlah 2,000.00

Jumlah Harga per Kg 14,617.87


PPN 10% 1,461.79
Total 16,079.66
Dibulatkan 16,079.00
COLD PAVING HOT MIX ASBUTON
(CPHMA)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Feeder System
CPHMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Spesifikasi Tambalan Siap Pakai


PERUMAHAN RAKYAT

Dapat digunakan untuk LHR ≤ 1.000 dan > 1.000

17
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Produsen CPHMA
PERUMAHAN RAKYAT

Kapasitas
No Perusahaan Pabrik Bulanan Wilayah Jangkauan
(Ton)
1 PT. Wika Bitumen Balikpapan 6.000 Kaltim, Kaltara
Jakarta 6.000 DKI, Banten, Jabar
Pekanbaru 4.000 Riau, Sumut, Jambi, Kepri
2. PT. Putindo Bintech (BAI) Kendari 5.000 Sultra
Trenggalek 5.000 Jatim, Jateng, Jabar, DIY,
DKI
3. PT. Summitama Intinusa Mojosari 1.000 Jatim, Bali
4. PT. Mastic Utama Sarana Bogor 500 DKI, Jabar, Banten
5. PT. Asbuton Jaya Abadi Donggala 5.000 Sulteng, Kaltim, Kaltara
Makassar 5.000 Sulsel, Sulbar
6. PT. Cipta Wahana Persada Pasuruan 7.000 Jatim, Jateng
7. PT. Dua Tiga Sejahtera Kendari 3.000 Sultra
8. CV. Ketahanan Aspal Pasuruan 2.000 Jatim, Jateng, DKI,
Nasional Banten
9. PT. Bumi Mulia Perkasa Pekanbaru 4.000 Riau, Kepri
10. PT. Bumi Mitra Buton Buton 10.000 Sultra
Abadi
JUMLAH 63.500

18
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Rencana Pengadaan CPHMA


PERUMAHAN RAKYAT

Usulan Balai
No Balai Volume
Biaya (Rp.)
(Ton)
Volume Biaya 1 BPJN Aceh 3,000 6,000,000,000
2 BBPJN Sumut 3,000 6,000,000,000
100.000 Ton Rp. 200.000.000.000 3 BPJN Sumbar 3,077 6,000,000,000
4 BPJN Riau 2,400 6,000,000,000
5 BPJN Kepri 245 735,000,000
6 BPJN Jambi 3,000 6,000,000,000
7 BPJN Bengkulu 3,000 6,000,000,000
Wilayah 1: 56.489 Wilayah 1:
8 BBPJN Sumsel 3,000 6,000,000,000
Ton Rp. 114.000.000.000 9 BPJN Babel 630 1,700,000,000
10 BPJN Lampung 3,000 6,000,000,000
11 BPJN Banten 3,000 6,000,000,000
12 BBPJN DKI-Jabar 5,033 10,065,000,000
13 BBPJN Jateng - DIY 5,304 12,000,000,000
14 BBPJN Jatim - Bali 7,056 12,000,000,000
Wilayah 2: 43.511 Wilayah 2:
15 BPJN Kalbar 1,000 2,000,000,000
Ton Rp. 86.000.000.000 16 BPJN Kalteng 3,306 6,000,000,000
17 BPJN Kalsel 3,000 6,000,000,000
18 BBPJN Kaltim 4,000 8,000,000,000
19 BPJN Kaltara 438 1,500,000,000
Total Wilayah I 56,489 114,000,000,000

19
LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER
(LWD)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Rencana Pengadaan LWD


PERUMAHAN RAKYAT

No Balai Alokasi
Wilayah II:
1 BPJN Aceh 152,000,000
Rp. 2.128.000.000 Wilayah I:
2 BBPJN Sumut 152,000,000
Rp. 2.872.000.000
3 BPJN Sumbar 151,000,000
4 BPJN Riau 151,000,000
5 BPJN Kepri 152,000,000
6 BPJN Jambi 151,000,000
7 BPJN Bengkulu 150,500,000
8 BBPJN Sumsel 151,000,000
9 BPJN Babel 151,000,000
10 BPJN Lampung 150,500,000
11 BPJN Banten 150,000,000
12 BBPJN DKI – Jabar 150,000,000
13 BBPJN Jateng – DIY 150,000,000
14 BBPJN Jatim – Bali 150,000,000
15 BPJN Kalbar 152,000,000
16 BPJN Kalteng 152,000,000
17 BBPJN Kaltim 152,000,000
18 BPJN Kaltara 152,000,000
19 BPJN Kalsel 152,000,000
TOTAL WILAYAH I 2,872,000,000
REVITALISASI DRAINASE
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

ACUAN/REFERENSI HUKUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
2) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Swakelola
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 761);
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksnaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
4) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 8/SE/Db/2020 tentang Mekanisme Padat Karya di
Direktorat Jenderal Bina Marga;
5) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 9/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Khusus Interim dan
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHS) Pekerjaan yang dilaksanakan secara Padat Karya di Direktorat Jenderal
Bina Marga akibat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

23
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

RUANG LINGKUP KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

SWAKELOLA TIPE I

PERENCANAAN

DIRENCANAKAN DILAKSANAKAN DIAWASI

PENGGUNA JASA selaku PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN


SERAH TERIMA PERSIAPAN

REVITALISASI SALURAN DRAINASE (5.000 KM)


TATA CARA (PROSEDUR) PEMELIHARAAN RUTIN SALURAN
❑ Pembersihan saluran
TATA KELOLA ADM ❑ Perbaikan kondisi saluran

REHABILITASI SALURAN
❑ Rehabilitasi Mayor Saluran (saluran tidak berfungsi)

PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBUATAN SALURAN


❑ Saluran diperkeras (pasangan batu, pasang batu dengan mortar,
lining)
❑ Saluran tanah
24
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

K PERUMAHAN RAKYAT

E
T Pengadaan tenaga kerja dalam pelaksanaan program padat karya dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan dengan menggunakan metode pengadaan yang sesuai.
E
N
T
U Pembayaran upah tenaga kerja tidak kurang dari UMR dan dibayarkan secara
A langsung kepada pekerja secara Tunai Mingguan.

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan program padat karya merupakan peralatan
U sederhana. Jika diperlukan, penggunaan alat/mesin dapat diterapkan untuk pekerjaan
M yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia dan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.
U
M
25
TATA CARA (PROSEDUR)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

26
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

TAHAPAN PERENCANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

Dalam tahap perencanaan, Kasatker dibantu oleh PPK melakukan penyusunan KAK, RPB, dan rencana Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, dengan mempertimbangkan:
a. Hasil pendataan warga setempat yang memenuhi kriteria untuk menjadi tenaga padat karya;
b. Besaran upah tenaga kerja yang diberikan tidak kurang dari UMR;
c. Produktivitas pekerja yang dihitung berdasarkan ketentuan jam efektif untuk pekerja adalah selama 7 (tujuh)
jam per hari dan 40 (empat puluh jam) per minggu;
d. Karakteristik lokasi pekerjaan, faktor lingkungan, pembagian kelompok kerja dan faktor lainnya.

BACK UP ADMINISTRASI
❑ Kerangka Acuan Kerja (KAK)
❑ Spesifikasi teknis
❑ Rencana Anggaran Biaya (RAB)
❑ Rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan
27
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

TAHAPAN PERSIAPAN (1/2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

Dalam tahap persiapan, Kasatker menetapkan sasaran output (keluaran) atas pelaksanaan program Padat Karya dan
menetapkan Penyelenggara Swakelola yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim Pelaksana, Tim Pengawas.
Tim Persiapan menyusun rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta melakukan reviu KAK dan RAB, dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan reviu atas KAK, dalam hal ini penyesuaian KAK hasil tahapan Perencanaan dengan anggaran yang tercantum
dalam Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA);
b. menyusun persiapan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan kegiatan;
c. merinci jadwal pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan/output dengan ketentuan:
1) menetapkan waktu dimulainya hingga berakhirnya pelaksanaan swakelola; dan/atau
2) menetapkan jadwal pelaksanaan swakelola berdasarkan kebutuhan dalam KAK, termasuk jadwal pengadaan
barang/jasa yang diperlukan.
d. menyusun detail rencana kebutuhan dan biaya, dengan rincian:
1) upah tenaga kerja (mandor, tenaga padat karya), dan honor Tim Penyelenggara Swakelola;
2) biaya bahan/material termasuk peralatan/suku cadang (apabila diperlukan);
3) biaya jasa lainnya (apabila diperlukan);
4) biaya jasa konsultansi (apabila diperlukan); dan/atau
5) biaya lainnya yang dibutuhkan, contoh: perjalanan, rapat, komunikasi, laporan

28
TAHAPAN PERSIAPAN (2/2)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

d. menyusun rencana total biaya secara rinci dalam rencana biaya bulanan dan/atau biaya mingguan yang tidak
melampaui Pagu Anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran;
e. menyusun rencana penyerapan biaya mingguan dan biaya bulanan;
f. menghitung penyediaan kebutuhan tenaga ahli, peralatan dan bahan/material yang dilaksanakan dengan
pengadaan melalui penyedia;
g. menyusun dokumen persiapan untuk kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia yang dilaksanakan
dengan kontrak terpisah, yang meliputi: Harga Perkiraan Sendiri (HPS), rancangan kontrak, dan KAK yang
dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) Pengadaan.
Tim Pengawas melakukan pengawasan teknis, administrasi, keuangan, dokumen, dan pelaporan pada setiap
kegiatan pada tahapan Persiapan.
BACK UP ADMINISTRASI
❑ SK Penyelenggara Swakelola (Tim Persiapan, Tim Pelaksana, Tim Pengawas)
❑ KAK & spesifikasi teknis yang telah direviu
❑ Jadwal pelaksanaan kegiatan
❑ Detail rencana kebutuhan dan biaya (tenaga kerja, bahan/material, alat)
❑ Peta (strip map) & gambar rencana
❑ Rencana penyerapan biaya mingguan & bulanan
❑ Dokumen persiapan untuk SPK Pengadaan (bila diperlukan), termasuk HPS
29
TAHAPAN PELAKSANAAN (1/2)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Tim Pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan oleh PPK, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan rekaman (catatan) harian.
Penggunaan tenaga kerja, bahan, dan peralatan harus dicatat setiap hari, disertakan dengan peta (strip
map) penanganan;
b. menyusun laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja/bahan/peralatan;
c. menyusun laporan rekapitulasi kemajuan mingguan;
Laporan rekapitulasi mingguan harus disertakan foto dokumentasi kemajuan 0% (sebelum perbaikan), 50%
(proses perbaikan) dan kemajuan 100% (selesai perbaikan) untuk setiap kegiatan
d. membuat konsep dan perbaikan dokumen pendukung tagihan, dapat mencakup tagihan untuk:
1) pembayaran upah tenaga kerja padat karya.
Dokumen pendukung untuk tagihan upah tenaga kerja padat karya harus disertai dengan daftar hadir
pekerja (lengkap dengan lampiran KTP) dan daftar tanda terima upah yang telah diverifikasi dan disetujui
oleh Tim Pengawas.
2) pembayaran sewa peralatan.
Dokumen pendukung untuk tagihan sewa peralatan harus disertai dengan rekaman (catatan) harian
penggunaan peralatan yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Tim Pengawas.

30
TAHAPAN PELAKSANAAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

3) pembayaran bahan/material.
Dokumen pendukung untuk tagihan sewa peralatan harus disertai dengan rekaman (catatan) harian
penggunaan bahan/material yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Tim Pengawas.
4) pembayaran Jasa Lainnya atau Jasa Konsultansi (apabila diperlukan)
e. Menyusun laporan swakelola dan dokumentasi;
Pelaporan Swakelola harus disesuaikan dengan pelaksanaan tahapan kegiatan.

Tim Pengawas melakukan pengawasan teknis, administrasi, keuangan, dokumen, dan pelaporan pada setiap
kegiatan pada tahapan Pelaksanaan.

BACK UP ADMINISTRASI
❑ Rekaman (pencatatan) harian penggunaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ Peta (strip map) pelaksanaan
❑ Laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ Laporan rekapitulasi kemajuan mingguan/bulanan
❑ Dokumentasi pelaksanaan progress 0% - 50% - 100%
❑ Daftar hadir tenaga kerja berserta lampiran KTP
❑ Kwitansi/daftar pembayaran upah tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ SPK Pengadaan & BA Pembayaran (bila ada)
❑ Laporan pelaksanaan swakelola
31
TAHAPAN PENGAWASAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Tim Pengawas melaksanakan tugas pengawasan administrasi, teknis, dan keuangan sejak persiapan,
pelaksanaan dan penyerahan hasil pekerjaan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan verifikasi administrasi dan dokumen serta pelaporan
b. melaksanakan pengawasan teknis pelasanaan dan hasil swakelola untuk mengetahui realisasi fisik meliputi:
1) pengawasan kemajuan pelaksanaan kegiatan
2) pengawasan penggunaan tenaga kerja, bahan/material, dan peralatan;
3) pengawasan pengadaan Barang/Jasa (jika ada)
c. melaksanakan pengawasan tertib administrasi keuangan

Apabila dalam hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan program padat karya secara swakelola ditemukan
penyimpangan, maka Tim Pengawas melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada PPK dan Tim Pelaksana
untuk segera mengambil tindakan korektif.

BACK UP ADMINISTRASI
❑ Verifikasi Tim Pengawas
❑ Surat Rekomendasi (jika ditemukan penyimpangan)

32
TAHAPAN SERAH TERIMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Tim Pelaksana melaksanakan serah terima hasil pelaksanaan kegiatan program padat karya secara swakelola,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. membuat laporan pelaksanaan pekerjaan, dan membuat Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;
b. menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada PPK setelah dilakukan pemeriksaan
oleh Tim Pengawas.

PPK menyerahkan hasil pekerjaan (termasuk barang/jasa yang berbentuk aset) kepada Kasatker.
Kasatker meminta PjPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap barang/jasa yang akan
diserahterimakan.

BACKUP ADMINISTRASI
❑ Laporan pelaksanaan pekerjaan
❑ BA Serah Terima hasil pekerjaan
❑ Surat permohonan pemeriksaan adm
33
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

34
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

PETA (STRIP MAP) RENCANA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

PENANGANAN REVITALISASI DRAINASE

35
JADWAL PELAKSANAAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

36
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

REKAPITULASI DAFTAR KEBUTUHAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

TENAGA KERJA, BAHAN/MATERIAL, PERALATAN

PENCATATAN HARIAN REKAPITULASI HARIAN REKAPITULASI MINGGUAN


37
DAFTAR PENYERAPAN TENAGA KERJA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

38
DAFTAR HADIR TENAGA KERJA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

39
DAFTAR TANDA TERIMA UPAH
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

40
DAFTAR SIMAK
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

NO. KELENGKAPAN ADA TIDAK KETERANGAN


1 KAK/ TOR
2 RAB
3 Spesifikasi Teknik
4 Peta Lokasi
5 Gambar Rencana
6 SPK Upah Borong
7 Daftar hadir & KTP tenaga kerja
8 Kwitansi Bahan/ Alat
9 Kwitansi Sewa
10 Kwitansi Upah
11 Rekaman (Pencatatan) Harian
12 Back Up Pelaksanaan Pekerjaan
13 Laporan Harian Mingguan Bulanan
14 Foto Pelaksanaan Progres 0-50-100
15 BA Hasil Penyerahan Pekerjaan
16 SPK Pengadaan
17 BA Pembayaran
18 Surat Permohonan Pemeriksaan Administrasi
19 Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
20 BA Serah Terima Hasil Pekerjaan
41
PROSEDUR RESCOPING
PADA KONTRAK PRESERVASI JALAN
DENGAN SKEMA LONG SEGMENT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Definisi
• Kegiatan mengubah kembali lingkup pekerjaan pada
Rescoping kontrak berjalan.

• Perjanjian tertulis antara Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK) dan Penyedia Jasa, yang memuat
Perubahan perubahan-perubahan dalam Pekerjaan atau
Dokumen Kontrak yang mengakibatkan variasi
(Adendum) dalam struktur Harga Satuan Mata Pembayaran
Kontrak atau variasi yang diperkirakan dalam Jumlah Harga
Kontrak dan telah dinegosiasi dan disepakati
terlebih dahulu dalam Perintah Perubahan.

43
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Ketentuan Pelaksanaan Rescoping

Rescoping dapat dilaksanakan pada paket pekerjaan preservasi jalan dengan skema long segment
yang memenuhi salah satu ketentuan sebagai berikut:
Rescoping
Lokasi paket pekerjaan terkena dampak Bencana Alam diberlakukan
pada kondisi
1) Lokasi rescoping berada
dalam segmen
Lokasi paket pekerjaan yang mendapatkan penugasan Direktur
pemeliharaan rutin.
Jenderal Bina Marga agar dilaksanakan rescoping
2) Adanya penambahan
alokasi dana.
Lokasi paket pekerjaan yang memerlukan penanganan dan tidak
dapat ditunda penanganannya, namun tidak dapat dilaksanakan
penanganan karena dana yang tersedia tidak mencukupi
44
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Rincian Prosedur Rescoping pada Kontrak Preservasi Jalan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

dengan Skema Long Segment


PENANGGUNG LAMA
URAIAN/PROSES DOKUMEN/REKAMAN
JAWAB PROSES

Mulai
- Perhitungan kebutuhan volume penanganan
- Panjang Target penanganan
PPK Mengajukan Usulan Rescoping dan - Dokumen Usulan Rescoping
Perubahan (Adendum) Kontrak - Dokumen Usulan Perubahan (Adendum) Kontrak

- Dokumen Usulan perubahan (Adendum) kontrak


- Daftar volume mata pembayaran pekerjaan yang
telah terbayarkan
- Data pendukung (foto, back up invoice, skema lokasi)
Melakukan Pembahasan Usulan - Capaian target masing-masing lingkup pekerjaan
Rescoping dan Perubahan yang telah terlaksana
(Adendum) Kontrak - Capaian kinerja Penyedia terhadap pekerjaan yang
telah terlaksana
KEPALA BBPJN/
BPJN

Berita Acara Hasil Pembahasan Usulan Rescoping dan


Perubahan (Adendum) Kontrak

Menyampaikan Surat Permohonan


Reviu atas Usulan Rescoping ke Surat Permohonan Reviu atas Usulan Rescoping
Direktur Kepatuhan Inten

- Surat Permohonan
Memeriksa & Memverifikasi - Data pendukung (daftar item pekerjaan yang telah
Kelengkapan usulan Rescoping dibayarkan, capaian target masing-masing lingkup,
Tidak
DIREKTUR foto dokumentasi, backup invoice)
- Berita Acara Pembahasan usulan Rescoping dan
KEPATUHAN
Perubahan (Adendum) Kontrak oleh Tim Teknis Balai
INTERN
Layak/Tidak Layak?

Ya

45
Rincian Prosedur Rescoping pada Kontrak Preservasi DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Jalan dengan Skema Long Segment


PENANGGUNG LAMA
URAIAN/PROSES DOKUMEN/REKAMAN
JAWAB PROSES

KEPALA BBPJN/
BPJN Menyetujui Perubahan Kontrak

PPK Melakukan Perubahan (Adendum) Dokumen Perubahan Kontrak


Kontrak

Melakukan Serah Terima Lapangan


PPK & PENYEDIA (Lokasi Penanganan Baru/
Rescoping)

ADENDUM
KONTRAK BARU SWAKELOLA
KONTRAK

PPK & UNIT


TERKAIT Surat
Mengajukan
LAINNYA Permohonan
Permohonan
Persetujuan
Persetujuan
Perubahan
Perubahan
(Adendum)
(Adendum) Kontrak
Kontrak >10%
>10%

Menyampaikan Hasil Surat Keputusan Persetujuan


Keputusan Perubahan (Adendum) Kontrak
MENTERI PUPR Persetujuan >10%
Perubahan Kontrak

PPK
Melaksanakan Penanganan
Pekerjaan Hasil Rescoping

Selesai
46
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

1. Mengajukan Usulan Rescoping dan Perubahan (Adendum)


Kontrak

Apabila memenuhi ketentuan pelaksanaan rescoping, maka setelah mendapatkan alokasi


dana yang tersedia, PPK:
• Menghitung kebutuhan volume penanganan berdasarkan alokasi dana yang tersedia;
• Menentukan perubahan panjang target dan lokasi penanganan; dan
• Membuat usulan rescoping beserta usulan perubahan (adendum) kontrak.

PPK mengajukan usulan rescoping beserta usulan perubahan (adendum) kontrak kepada
Kepala Satuan Kerja dengan melampirkan berkas pendukung. Perubahan (adendum)
kontrak dilakukan sesuai kewenangan pemberi persetujuan sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2016.

47
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

2. Melakukan Pembahasan Usulan Rescoping dan


Perubahan (Adendum) Kontrak
Pemeriksaan usulan rescoping dilakukan Tim Teknis Balai membuat Berita Acara Hasil
Pembahasan Usulan Rescoping dan Perubahan
terhadap: (Adendum) Kontrak.
• Berkas usulan perubahan kontrak; Hasil pembahasan disampaikan kepada:
Kepala Balai BBPJN/BPJN
• Perubahan kontrak terhadap ruang lingkup, desain, jangka
dan ditembuskan kepada:
waktu pelaksanaan, dan nilai kontrak.
Direktur Jenderal Bina Marga dan
• Volume mata pembayaran pekerjaan yang telah terbayarkan; Direktur Preservasi Jalan Jembatan Wilayah I / II
• Kelengkapan data dukung, seperti foto dokumentasi, back up
invoice, skema lokasi;
• Capaian target masing-masing lingkup pekerjaan yang telah
terlaksana dan yang akan dilakukan; TARGET
• Memastikan bahwa tidak ada pembayaran berulang (double Pengurangan target yang diakibatkan rescoping
counting) di lokasi rescoping; harus disubstitusi dengan panjang target
• Kinerja Penyedia terhadap pekerjaan yang telah terlaksana, minimum penanganan pekerjaan baru pada lokasi
sesuai Spesifikasi Pemeliharaan Kinerja Jalan. yang telah direscoping sehingga total penanganan
tetap atau bertambah.

48
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

3. Menyampaikan Surat Permohonan Reviu atas Usulan


Rescoping

Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menyampaikan usulan


rescoping beserta dokumen kelengkapannya kepada Direktur Jenderal Bina Marga
cq. Direktur Kepatuhan Intern, dengan tembusan kepada Direktur Preservasi Jalan
Jembatan Wilayah I/II

49
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

4. Memeriksa dan Memverifikasi Kelengkapan


Reviu Rescoping
Direktur Kepatuhan Intern bersama dengan Agar usulan rescoping paket preservasi jalan
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah dengan skema long segment dapat
I/II memeriksa dan memverifikasi kelengkapan dinyatakan layak, harus dilakukan verifikasi
dokumen rescoping yang harus dipenuhi antara terhadap:
lain:
• Kesesuaian volume mata pembayaran pekerjaan yang
• Surat permohonan.
telah terbayarkan.
• Data pendukung, seperti daftar item pekerjaan yang
• Target masing-masing lingkup pekerjaan yang telah
telah dibayarkan, capaian target masing-masing lingkup
dilaksanakan dan yang akan dilakukan.
pekerjaan, foto dokumentasi, back up invoice.
• Kelengkapan dokumen pendukung.
• Berita Acara Pembahasan usulan Rescoping dan
Perubahan (Adendum) Kontrak oleh Tim Teknis Balai • Memeriksa kinerja Penyedia terhadap pekerjaan yang
Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. sudah dilaksanakan di lokasi rescoping.

Hasil Verifikasi Disampaikan kepada: Kepala Balai BBPJN/BPJN


dan ditembuskan kepada:Direktur Jenderal Bina Marga

50
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

5. Menyetujui Perubahan Kontrak


Segera setelah hasil verifikasi diterima, Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menerbitkan Surat Persetujuan
Perubahan Kontrak dan menyampaikan kepada PPK agar dapat ditindaklanjuti dengan Perubahan Kontrak.

6. Melakukan Perubahan (Adendum) Kontrak


PPK menyusun Perubahan (Adendum) Kontrak.

7. Melakukan Serah Terima Lapangan


Penyedia Jasa melakukan serah terima lapangan kepada PPK untuk lokasi rescoping yang akan dilakukan penanganan dengan
alokasi dana tambahan.

51
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

8. Melaksanakan Penanganan Pekerjaan Hasil Rescoping


PPK dapat melaksanakan penanganan pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping dengan alternatif, sebagaimana
berikut:

• Pelaksanaannya melalui proses Pengadaan Barang/Jasa sesuai ketentuan Perpres No 16 Tahun 2018 dan
Kontrak Baru Permen PUPR No 14/PRT/M/2020, serta peraturan terkait lainnya

Swakelola • Pelaksanaannya sesuai ketentuan Permen PU No 14/PRT/M/2011, serta peraturan terkait lainnya

Perubahan • Apabila pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping dilakukan dengan perubahan (adendum) kontrak
(Adendum) dengan alokasi penambahan dana lebih dari 10% dari Nilai Kontrak, maka pelaksanaannya dapat dilakukan
Kontrak setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

52
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai