KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan Laporan Hidrologi dari pekerjaan “SID Pengelolaan dan
Pengendalian Banjir Sungai Gelis”. Laporan ini disusun untuk memenuhi
kelengkapan administrasi pekerjaan tersebut di atas dan merupakan salah satu
pemenuhan tugas yang diisyaratkan dalam kontrak antara PT. Suwanda Karya Mandiri
dengan PPK Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali – Juana sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Nomor : KU.03.01-
Ao.6.2/PERPROG-BBWSPJ/KNT/20, tanggal 07 April 2016.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Kepala
Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas kepercayaan yang
diberikan serta Direksi Pekerjaan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
dokumen ini. Semoga hasil dari Pekerjaan “SID Pengelolaan dan Pengendalian
Banjir Sungai Gelis” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
LAPORAN HIDROLOGI 1
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1-1
1.1 Latar Belakang 1-1
1.2 Maksud dan Tujuan 1-1
1.3 Lokasi Pekerjaan 1-2
1.4 Deskripsi Pekerjaan 1-4
1.5 Ruang Lingkup 1-4
1.6 Produk yang Harus Diserahkan 1-4
BAB II GAMBARAN UMUM 2-1
BAB III ANALISIS HIDROLOGI 3-1
3.1 Rencana Desain Penanganan Sungai Gelis Kabupaten Kudus Tahun
2015 3-1
3.2 Passing Capacity Bendung Kedung Gupit 3-1
3.3 Perhitungan berdasarkan Curah Hujan Rencana 3-2
3.3.1 Data Curah Hujan tahun 1991-2005 3-3
3.3.2 Analisis Curah Hujan Rencana 3-73
3.3.3 Analisis Frekuensi Curah Hujan Rencana 3-82
3.3.3.1 Pengukuran Dispersi 3-82
3.3.3.2 Pemilihan Jenis Sebaran 3-86
3.3.4 Intensitas Curah Hujan 3-87
3.3.5 Debit Banjir Rencana berdasarkan Curah Hujan Rencana 3-
89
3.3.5.1 Weduwen 3-89
3.3.5.2 Metode Haspers 3-90
3.3.5.3 HSS Nakayasu 3-91
3.4 Debit Banjir Rencana 3-102
BAB IV KESIMPULAN 4-1
BAB V PENUTUP 5-1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Lokasi Pekerjaan SID Pengelolaan dan Pengendalian Banjir Sungai
Gelis....................................................................................................................................................... 1-3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Banyaknya Hari Hujan dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun
2010 - 2014....................................................................................................................................... 2-1
Tabel 2.2 Banyaknya Curah Hujan dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun
2010 – 2014 (mm).......................................................................................................................... 2-1
Tabel 3.1 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1991........................................3-4
Tabel 3.2 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1992........................................3-5
Tabel 3.3 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1993........................................3-6
Tabel 3.4 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1994........................................3-7
Tabel 3.5 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1995........................................3-8
Tabel 3.6 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1996........................................3-9
Tabel 3.7 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1997.....................................3-10
Tabel 3.8 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1998.....................................3-11
Tabel 3.9 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1999.....................................3-12
Tabel 3.10 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2000...................................3-13
Tabel 3.11 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2001...................................3-14
Tabel 3.12 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2002...................................3-15
Tabel 3.13 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2003...................................3-16
Tabel 3.14 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2004...................................3-17
Tabel 3.15 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2005...................................3-18
Tabel 3.16 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2006...................................3-19
Tabel 3.17 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2007...................................3-20
Tabel 3.18 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2008...................................3-21
Tabel 3.19 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2009...................................3-22
Tabel 3.20 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2010...................................3-23
Tabel 3.21 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2011...................................3-24
Tabel 3.22 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2012...................................3-25
Tabel 3.23 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2013...................................3-26
Tabel 3.24 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2014...................................3-27
Tabel 3.25 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2015...................................3-28
Tabel 3.51 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1991................................3-23
Tabel 3.52 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1992................................3-24
Tabel 3.53 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1993................................3-25
Tabel 3.54 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1994................................3-26
Tabel 3.55 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1995................................3-27
Tabel 3.56 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1996................................3-28
Tabel 3.57 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1997................................3-29
Tabel 3.58 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1998................................3-30
Tabel 3.59 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1999................................3-31
Tabel 3.60 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2000................................3-32
Tabel 3.61 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2001................................3-33
Tabel 3.62 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2002................................3-34
Tabel 3.63 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2003................................3-35
Tabel 3.64 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2004................................3-36
Tabel 3.65 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2005................................3-37
Tabel 3.66 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2006................................3-38
Tabel 3.67 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2007................................3-39
Tabel 3.68 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2008................................3-40
Tabel 3.69 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2009................................3-41
Tabel 3.70 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2010................................3-42
Tabel 3.71 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2011................................3-43
Tabel 3.72 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2012................................3-44
Tabel 3.73 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2013................................3-45
Tabel 3.74 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2014................................3-46
Tabel 3.75 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2015................................3-47
Tabel 3.76 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1991.................................3-48
Tabel 3.77 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1992.................................3-49
Tabel 3.78 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1993.................................3-50
Tabel 3.79 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1994.................................3-51
Tabel 3.80 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1995.................................3-52
Tabel 3.81 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1996.................................3-53
Tabel 3.82 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1997.................................3-54
Tabel 3.83 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1998.................................3-55
Tabel 3.84 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1999.................................3-56
Tabel 3.85 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2000.................................3-57
Tabel 3.86 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2001.................................3-58
Tabel 3.87 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2002.................................3-59
Tabel 3.88 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2003.................................3-60
Tabel 3.89 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2004.................................3-61
Tabel 3.90 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2005.................................3-62
Tabel 3.91 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2006.................................3-63
Tabel 3.92 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2007.................................3-64
Tabel 3.93 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2008.................................3-65
Tabel 3.94 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2009.................................3-66
Tabel 3.95 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2010.................................3-67
Tabel 3.96 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2011.................................3-68
Tabel 3.97 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2012.................................3-69
Tabel 3.98 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2013.................................3-70
Tabel 3.99 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2014.................................3-71
Tabel 3.100 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2015..............................3-72
Tabel 3.101 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Poligon Thiessen.....3-75
Tabel 3.109 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 2 Tahun................3-96
Tabel 3.110 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 5 Tahun................3-97
Tabel 3.111 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 10 Tahun.............3-98
Tabel 3.112 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 25 Tahun.............3-99
Tabel 3.113 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 50 Tahun...........3-100
Tabel 3.114 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 100 Tahun........3-101
1 BAB I
PENDAHULUAN
Data hidrologi merupakan data yang menjadi dasar dari pengelolaan sungai dan
pengendalian banjir air di wilayah sungai. Analisis hidrologi merupakan parameter
yang dominan dan memerlukan penanganan yang sangat cermat. Ketepatan dan
kecermatan analisis mensyaratkan keakuratan data hidrologi itu sendiri.
Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses hidrologi,
karena jumlah kedalaman hujan tersebut yang akan dialihragamkan menjadi aliran di
sungai. Untuk mendapatkan perkiraan besar hujan yang terjadi di seluruh DAS,
diperlukan data kedalaman hujan dari banyaknya stasiun hujan yang tersebar di
seluruh DAS. Kerapatan data hujan dan jumlah stasiun pencatat hujan dalam suatu DAS
akan memberikan perbedaan dalam besaran hujan yang didapatkan. Analisis data
hujan merupakan awal analisis dari setiap perencanaan awal analisi dari setiap
perencanaan maupun perancangan bangunan hidrolika, maka analisis terhadap data
hujan ini perlu dilakukan secara teliti.
Maksud dari analisis hidrologi ini adalah sebagai upaya untuk mendapatkan debit
banjir rencana yang terkait dengan pengelolaan dan pengendalian banjir di Sungai
Gelis. Tujuannya adalah melakukan analisis secara lengkap dan menyeluruh pada curah
hujan, frekuensi curah hujan, intensitas curah hujan, debit banjir rencana yang
semuanya diperlukan sebagai dasar untuk dapat dijadikan dasar kajian SID
Pengelolaan dan Pengendalian Banjir Sungai Gelis sesuai dengan NSPM yang berlaku
sehingga dapat dilaksanakan tahapan pembangunan selanjutnya.
Legenda
Batas Kota/Kab
Sungai Utama
Anak Sungai
DAS
Sub Das Gelis
PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
3
Laporan Hidrologi
“SID Pengelolaan dan Pengendalian Banjir Sungai Gelis”
Dalam pekerjaan SID Pengelolaan dan Pengendalian Banjir Sungai Gelis antara PT.
Suwanda Karya Mandiri dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana terdapat
deskripsi pekerjaan yang tertuang dalam kontrak. Deskripsi pekerjaan konsultansi
yang ditangani pada kontrak ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa curah hujan harian maksimum tahunan, perhitungan curah hujan rata-rata
pada suatu Daerah Aliran Sungai. Dalam analisis ini akan digunakan Metode
Poligon Thiessen.
2. Curah hujan rencana, dari data hujan dengan model matematik dari persamaan
empiris distribusi (Distribusi Probabilitas) diperoleh curah hujan rencana di suatu
DAS.
3. Debit banjir rencana, dari ketersediaan data sekunder dilakukan analisis untuk
mentransformasi data curah hujan menjadi data debit. Pada analisis ini digunakan
metode Weduwen, Haspers, dan HSS Nakayasu.
Keluaran/produk yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah tersedianya hasil desain
pengendalian banjir yang optimal berdasarkan aspek-aspek teknis dan biaya yang siap
untuk dilaksanakan konstruksinya. Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK),
produk pekerjaan “SID Pengelolaan dan Pengendalian Banjir Sungai Gelis” yang harus
diserahkan antara lain :
2 BAB II
GAMBARAN UMUM
Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus, jumlah hari hujan
terbanyak terjadi pada bulan Januari 2014 yaitu 24 hari dan curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Januari yaitu 1.426 mm. Kabupaten Kudus bercurah hujan relatif
rendah, rata-rata di bawah 3000 mm/tahun dan berhari hujan rata-rata di bawah 150
hari/tahun. Banyaknya hari hujan dan curah hujan dirinci per bulan di Kabupaten
Kudus Tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Banyaknya Hari Hujan dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun 2010 -
2014
Bulan 2010 2011 2012 2013 2014
Januari 22 21 18 20 24
Pebruari 15 16 11 14 10
Maret 12 21 13 14 8
April 12 15 7 13 11
Mei 14 6 5 12 5
Juni 9 3 3 10 5
Juli 8 6 1 8 9
Agustus 6 0 0 1 3
September 9 3 0 1 1
Oktober 11 9 6 5 2
November 6 15 7 8 7
Desember 18 13 13 17 14
Tabel 2.3 Banyaknya Curah Hujan dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun
2010 – 2014 (mm)
Bulan 2010 2011 2012 2013 2014
Januari 112 362 572 747 1426
Pebruari 74 282 233 381 192
Maret 177 432 243 405 156
Kabupaten Kudus beriklim tropis dan bertemperatur sedang. Suhu udara rata-rata
di Kabupaten Kudus tahun 2014 berkisar antara 19,7 oC sampai dengan 30,7 oC.
Dibandingkan dengan tahun 2013, dari data terlihat rata-rata suhu udara maksimum
mengalami peningkatan suhu udara. Angin yang bertiup adalah angin barat dan angin
timur yang bersifat basah dengan kelembaban sekitar 74%. Kelembaban rata-rata
bulanan berkisar antara 69% - 78,5%, angin umumnya bertiup dari arah barat dengan
kecepatan maksimum 5 km/jam, kecepatan maksimum mencapai 50 km/jam.
3 BAB III
ANALISIS HIDROLOGI
Dalam menentukan debit banjir rencana pada Sungai Gelis terdapat tiga hal yang
harus dijadikan dasar pertimbangan, yaitu rencana desain penanganan Sungai Gelis
dari Kabupaten Kudus tahun 2015, Passing Capacity Bendung Kedung Gupit, dan
perhitungan curah hujan rencana. Dari ketiga aspek tersebut, akan dianalisis untuk
mendapatkan debit banjir rencana Sungai Gelis.
Tujuan dari analisis hidrologi adalah menganalisa data hidrologi di Sub DAS Gelis.
Dari analisa tersebut didapatkan besarnya debit banjir rencana dengan kala ulang 2, 5,
10, 25, 50, dan 100 tahun.
3.1 Rencana Desain Penanganan Sungai Gelis Kabupaten Kudus Tahun 2015
Berdasarkan kondisi banjir yang pernah terjadi, maka dapat diketahui debit banjir
yang melewati Sungai Gelis. Untuk mengetahui debit banjir yang terbesar
menggunakan metode Passing Capacity Bendung Kedung Gupit. Bendung Kedung Gupit
berada di Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Bendung Kedung Gupit
terletak di koordinat 6°46'55.80"S dan 110°50'49.10"T.
Bendung
Kedung Gupit
Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya dan stasiun penakar
hujan di sekitarnya.
Menentukan luas pengaruh daerah stasiun-stasiun penakar hujan.
Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari data curah hujan yang
ada.
Menganalisis curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun.
Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana di
atas pada periode ulang T tahun.
Menghitung debit andalan yang merupakan debit minimum sungai.
Data curah hujan yang digunakan dalam perhitungan adalah data hujan harian
selama 25 tahun yang didapat dari Dinas PSDA Seluna Kudus. Untuk data curah hujan
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1991
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1991
Tabel 3.5 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1992
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1992
Tabel 3.6 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1993
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1993
Tabel 3.7 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1994
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1994
Tabel 3.8 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1995
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1995
Tabel 3.9 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1996
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1996
Tabel 3.10 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1997
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1997
Tabel 3.11 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1998
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1998
Tabel 3.12 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 1999
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1999
Tabel 3.13 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2000
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2000
Tabel 3.14 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2001
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2001
Tabel 3.15 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2002
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2002
Tabel 3.16 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2003
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2003
Tabel 3.17 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2004
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2004
Tabel 3.18 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2005
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2005
Tabel 3.19 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2006
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2006
Tabel 3.20 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2007
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2007
Tabel 3.21 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2008
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2008
Tabel 3.22 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2009
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2009
Tabel 3.23 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2010
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2010
Tabel 3.24 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2011
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2011
Tabel 3.25 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2012
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2012
Tabel 3.26 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2013
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2013
Tabel 3.27 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2014
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2014
Tabel 3.28 Curah Hujan Harian Stasiun Kedung Gupit Tahun 2015
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2015
Tahun 1991
Tahun 1992
Tahun 1993
Tahun 1994
Tahun 1995
Tahun 1996
Tahun 1997
Tahun 1998
Tahun 1999
Tahun 2000
Tahun 2001
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tabel 3.54 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1991
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1991
Tabel 3.55 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1992
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1992
Tabel 3.56 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1993
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1993
Tabel 3.57 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1994
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1994
Tabel 3.58 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1995
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1995
Tabel 3.59 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1996
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1996
Tabel 3.60 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1997
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1997
Tabel 3.61 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1998
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1998
Tabel 3.62 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 1999
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1999
Tabel 3.63 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2000
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2000
Tabel 3.64 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2001
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2001
Tabel 3.65 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2002
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2002
Tabel 3.66 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2003
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2003
Tabel 3.67 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2004
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2004
Tabel 3.68 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2005
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2005
Tabel 3.69 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2006
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2006
Tabel 3.70 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2007
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2007
Tabel 3.71 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2008
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2008
Tabel 3.72 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2009
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2009
Tabel 3.73 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2010
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2010
Tabel 3.74 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2011
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2011
Tabel 3.75 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2012
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2012
Tabel 3.76 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2013
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2013
Tabel 3.77 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2014
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2014
Tabel 3.78 Curah Hujan Harian Stasiun Cendono Dawe Tahun 2015
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2015
Tabel 3.79 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1991
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1991
Tabel 3.80 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1992
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1992
Tabel 3.81 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1993
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1993
Tabel 3.82 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1994
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1994
Tabel 3.83 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1995
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1995
Tabel 3.84 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1996
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1996
Tabel 3.85 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1997
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1997
Tabel 3.86 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1998
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1998
Tabel 3.87 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 1999
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 1999
Tabel 3.88 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2000
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2000
Tabel 3.89 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2001
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2001
Tabel 3.90 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2002
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2002
Tabel 3.91 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2003
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2003
Tabel 3.92 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2004
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2004
Tabel 3.93 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2005
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2005
Tabel 3.94 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2006
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2006
Tabel 3.95 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2007
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2007
Tabel 3.96 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2008
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2008
Tabel 3.97 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2009
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2009
Tabel 3.98 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2010
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2010
Tabel 3.99 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2011
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2011
Tabel 3.100 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2012
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2012
Tabel 3.101 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2013
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2013
Tabel 3.102 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2014
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2014
Tabel 3.103 Curah Hujan Harian Stasiun Karang Gayam Tahun 2015
Curah Hujan Harian (mm)
Tahun 2015
Analisis curah hujan di Sub DAS Gelis berdasarkan data hujan 25 tahun dari taun
1991-2015 yang diambil dari 4 stasiun (STA Kedung Gupit, STA Besito, STA Cedono
Dawe, STA Karanggayam) Data curah hujan dari 4 stasiun hujan selama 25 tahun yang
telah diperoleh dilakukan analisa hidrologi dengan Metode Poligon Thiessen. Metode
ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average). Metode ini memberikan
proporsi luasan daerah pengaruh stasiun hujan untuk mengakomodasi
ketidakseragaman jarak. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa variasi hujan
antara stasiun hujan yang satu dengan lainnya adalah linear dan stasiun hujannya
dianggap dapat mewakili kawasan terdekat.
Jika titik-titik pengamatan di dalam daerah itu tidak tersebar merata, maka cara
perhitungan curah hujan rata-rata itu dilakukan dengan memperhitungkan daerah
pengaruh tiap titik pengamatan. Curah hujan daerah itu dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
Rumus :
di mana :
R1, R2, ...., Rn = curah hujan di tiap titik pengamatan dan n adalah jumlah titik-
titik pengamatan
A1, A2, ...., An = bagian daerah yang mewakili tiap titik pengamatan
W1,W2,...., Wn = , , ....,
Analisis curah hujan dilakukan menggunakan data dari 4 (empat) stasiun hujan
(STA Kedung Gupit, STA Besito, STA Cedono Dawe, STA Karanggayam) yang tercatat
kemudian diambil nilai curah hujan maksimum kombinasi 4 (empat) stasiun hujan
tersebut dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2015, dan kemudian diurutkan dalam
bentuk tabel untuk memudahkan pambacaan. Penentuan data curah hujan hanya
diambil pada data curah hujan maksimum dari stasiun-stasiun yang berpengaruh saja.
Dengan menggunakan Metode Poligon Thiessen diperoleh data hasil analisis sebagai
berikut:
Tabel 3.104 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Poligon Thiessen
Sta. Sta. Sta. Sta.
Kedung Cedono
No. Tahun Besito Karanggayam
Gupit Dawe
km2 km2 km2 km2
Luas 10,95 2,43 2,43 31,65
Bobot (%) 0,2307 0,0512 0,0512 0,6667
Sumber : Analisis Konsultan, 2016
STA Bobot
Kedung Cedono Karang
Kedung Cedono Karang Besito CH Area CH Rencana
Besito Gupit Dawe Gayam
No. Tanggal Tahun Gupit Dawe Gayam Rata- Rata-rata
C1 C2 C3 C4
Rata maksimum
23.07% 5.12% 5.12% 66.67%
(R1) (R2) (R3) (R4)
C1*R1 C2*R2 C3*R3 C4*R4
22/02/1991 310 31 87 17 71.51 1.59 4.45 11.33 88.88 149.13
19/01/1991 33 89 4 99 7.61 4.56 0.20 66.01 78.38
1 1991
24/02/1991 155 0 149 6 35.75 0.00 7.63 4.00 47.38
9/02/1991 261 55 28 127 60.21 2.82 1.43 84.68 149.13
3/12/1992 218 21 142 80 50.29 1.07 7.27 53.34 111.97 111.97
26/05/1992 13 81 52 91 3.00 4.15 2.66 60.67 70.48
2 1992
3/12/1992 218 21 142 80 50.29 1.07 7.27 53.34 111.97
2/12/1992 17 62 4 136 3.92 3.17 0.20 90.68 97.98
28/01/1993 308 25 168 40 71.05 1.28 8.60 26.67 107.60 108.56
6/02/1993 0 132 41 81 0.00 6.76 2.10 54.01 62.86
3 1993
28/01/1993 308 25 168 40 71.05 1.28 8.60 26.67 107.60
27/01/1993 6 129 63 146 1.38 6.60 3.22 97.34 108.56
10/12/1994 94 32 50 37 21.68 1.64 2.56 24.67 50.55 63.54
11/01/1994 57 71 65 22 13.15 3.63 3.33 14.67 34.78
4 1994
2/04/1994 6 0 79 26 1.38 0.00 4.04 17.34 22.76
12/01/1994 0 0 4 95 0.00 0.00 0.20 63.34 63.54
15/01/1995 169 131 162 94 38.98 6.71 8.29 62.67 116.66 116.66
15/01/1995 169 131 162 94 38.98 6.71 8.29 62.67 116.66
5 1995
13/12/1995 82 80 165 112 18.92 4.10 8.45 74.67 106.13
13/12/1995 82 80 165 112 18.92 4.10 8.45 74.67 106.13
STA Bobot
Kedung Cedono Karang
Kedung Cedono Karang Besito CH Area CH Rencana
Besito Gupit Dawe Gayam
No. Tanggal Tahun Gupit Dawe Gayam Rata- Rata-rata
C1 C2 C3 C4
Rata maksimum
23.07% 5.12% 5.12% 66.67%
(R1) (R2) (R3) (R4)
C1*R1 C2*R2 C3*R3 C4*R4
26/02/1996 83 80 115 132 19.15 4.10 5.89 88.01 117.14 117.14
26/02/1996 83 80 115 132 19.15 4.10 5.89 88.01 117.14
6 1996
26/02/1996 83 80 115 132 19.15 4.10 5.89 88.01 117.14
26/02/1996 83 80 115 132 19.15 4.10 5.89 88.01 117.14
25/01/1997 123 91 4 58 28.37 4.66 0.20 38.67 71.91 71.91
25/01/1997 123 91 4 58 28.37 4.66 0.20 38.67 71.91
7 1997
27/02/1997 6 7 84 9 1.38 0.36 4.30 6.00 12.04
3/01/1997 67 51 65 72 15.46 2.61 3.33 48.01 69.40
9/04/1998 104 0 1 0 23.99 0.00 0.05 0.00 24.04 79.85
12/11/1998 93 98 32 72 21.45 5.02 1.64 48.01 76.11
8 1998
27/02/1998 3 0 82 4 0.69 0.00 4.20 2.67 7.56
22/01/1998 99 91 59 74 22.84 4.66 3.02 49.34 79.85
26/12/1999 103 76 84 35 23.76 3.89 4.30 23.34 55.29 89.63
28/12/1999 80 116 24 96 18.45 5.94 1.23 64.01 89.63
9 1999
27/12/1999 33 35 102 29 7.61 1.79 5.22 19.34 33.96
28/12/1999 80 116 24 96 18.45 5.94 1.23 64.01 89.63
4/01/2000 83 3 39 22 19.15 0.15 2.00 14.67 35.96 65.91
19/06/2000 57 75 57 69 13.15 3.84 2.92 46.00 65.91
10 2000
27/01/2000 32 59 128 52 7.38 3.02 6.55 34.67 51.62
15/12/2000 5 10 125 85 1.15 0.51 6.40 56.67 64.74
STA Bobot
Kedung Cedono Karang
Kedung Cedono Karang Besito CH Area CH Rencana
Besito Gupit Dawe Gayam
No. Tanggal Tahun Gupit Dawe Gayam Rata- Rata-rata
C1 C2 C3 C4
Rata maksimum
23.07% 5.12% 5.12% 66.67%
(R1) (R2) (R3) (R4)
C1*R1 C2*R2 C3*R3 C4*R4
12/02/2001 58 52 46 56 13.38 2.66 2.35 37.34 55.73 55.73
12/10/2001 37 68 0 5 8.53 3.48 0.00 3.33 15.35
11 2001
18/02/2001 30 20 88 14 6.92 1.02 4.50 9.33 21.78
7/01/2001 0 0 7 80 0.00 0.00 0.36 53.34 53.70
7/02/2002 284 253 142 211 65.51 12.95 7.27 140.68 226.41 226.41
7/02/2002 284 253 142 211 65.51 12.95 7.27 140.68 226.41
12 2002
7/02/2002 284 253 142 211 65.51 12.95 7.27 140.68 226.41
7/02/2002 284 253 142 211 65.51 12.95 7.27 140.68 226.41
7/02/2003 106 142 96 174 24.45 7.27 116.01 147.73 152.65
7/02/2003 106 142 96 174 24.45 7.27 4.91 116.01 152.65
13 2003
7/02/2003 106 142 96 174 24.45 7.27 4.91 116.01 152.65
7/02/2003 106 142 96 174 24.45 7.27 4.91 116.01 152.65
9/01/2004 100 128 27 134 23.07 6.55 1.38 89.34 120.34 120.34
9/01/2004 100 128 27 134 23.07 6.55 1.38 89.34 120.34
14 2004
16/02/2004 87 115 68 103 20.07 5.89 3.48 68.67 98.11
9/01/2004 100 128 27 134 23.07 6.55 1.38 89.34 120.34
22/01/2005 124 76 57 71 28.60 3.89 2.92 47.34 82.75 84.76
22/01/2005 124 76 57 71 28.60 3.89 2.92 47.34 82.75
15 2005
31/12/2005 45 30 97 82 10.38 1.54 4.97 54.67 71.55
5/03/2005 70 42 35 97 16.15 2.15 1.79 64.67 84.76
STA Bobot
Kedung Cedono Karang
Kedung Cedono Karang Besito CH Area CH Rencana
Besito Gupit Dawe Gayam
No. Tanggal Tahun Gupit Dawe Gayam Rata- Rata-rata
C1 C2 C3 C4
Rata maksimum
23.07% 5.12% 5.12% 66.67%
(R1) (R2) (R3) (R4)
C1*R1 C2*R2 C3*R3 C4*R4
28/12/2006 138 121 165 119 31.83 6.19 8.45 79.34 125.81 125.81
28/12/2006 138 121 165 119 31.83 6.19 8.45 79.34 125.81
16 2006
28/12/2006 138 121 165 119 31.83 6.19 8.45 79.34 125.81
26/01/2006 108 119 112 125 24.91 6.09 5.73 83.34 120.08
26/12/2007 104 100 95 105 23.99 5.12 4.86 70.01 103.98 103.98
26/12/2007 104 100 95 105 23.99 5.12 4.86 70.01 103.98
17 2007
23/12/2007 89 45 102 76 20.53 2.30 5.22 50.67 78.73
18/04/2007 41 60 69 115 9.46 3.07 3.53 76.67 92.74
15/02/2008 193 100 144 171 44.52 5.12 7.37 114.01 171.02 171.02
15/02/2008 193 100 144 171 44.52 5.12 7.37 114.01 171.02
18 2008
15/02/2008 193 100 144 171 44.52 5.12 7.37 114.01 171.02
15/02/2008 193 100 144 171 44.52 5.12 7.37 114.01 171.02
14/01/2009 133 100 147 123 30.68 5.12 7.52 82.01 125.33 125.33
14/01/2009 133 100 147 123 30.68 5.12 7.52 82.01 125.33
19 2009
14/01/2009 133 100 147 123 30.68 5.12 7.52 82.01 125.33
14/01/2009 133 100 147 123 30.68 5.12 7.52 82.01 125.33
13/01/2010 91 51 63 77 20.99 2.61 3.22 51.34 78.17 97.45
15/01/2010 81 52 67 109 18.68 2.66 3.43 72.67 97.45
20 2010
4/04/2010 16 0 88 0 3.69 0.00 4.50 0.00 8.20
15/01/2010 81 52 67 109 18.68 2.66 3.43 72.67 97.45
STA Bobot
Kedung Cedono Karang
Kedung Cedono Karang Besito CH Area CH Rencana
Besito Gupit Dawe Gayam
No. Tanggal Tahun Gupit Dawe Gayam Rata- Rata-rata
C1 C2 C3 C4
Rata maksimum
23.07% 5.12% 5.12% 66.67%
(R1) (R2) (R3) (R4)
C1*R1 C2*R2 C3*R3 C4*R4
4/12/2011 297 164 144 224 68.51 8.40 7.37 149.35 233.63 233.63
4/12/2011 297 164 144 224 68.51 8.40 7.37 149.35 233.63
21 2011
4/12/2011 297 164 144 224 68.51 8.40 7.37 149.35 233.63
4/12/2011 297 164 144 224 68.51 8.40 7.37 149.35 233.63
10/03/2012 80 3 68 76 18.45 0.15 3.48 50.67 72.76 83.83
9/03/2012 0 87 0 0 0.00 4.45 0.00 0.00 4.45
22 2012
8/01/2012 64 49 89 93 14.76 2.51 4.56 62.01 83.83
8/01/2012 64 49 89 93 14.76 2.51 4.56 62.01 83.83
10/03/2013 140 134 140 142 32.29 6.86 7.17 94.68 141.00 141.00
10/03/2013 140 134 140 142 32.29 6.86 7.17 94.68 141.00
23 2013
10/03/2013 140 134 140 142 32.29 6.86 7.17 94.68 141.00
10/03/2013 140 134 140 142 32.29 6.86 7.17 94.68 141.00
22/01/2014 335 303 318 307 77.28 15.51 16.28 204.69 313.75 313.75
22/01/2014 335 303 318 307 77.28 15.51 16.28 204.69 313.75
24 2014
22/01/2014 335 303 318 307 77.28 15.51 16.28 204.69 313.75
22/01/2014 335 303 318 307 77.28 15.51 16.28 204.69 313.75
12/01/2015 117 115 106 113 26.99 5.89 5.43 75.34 113.64 113.64
12/01/2015 117 115 106 113 26.99 5.89 5.43 75.34 113.64
25 2015
12/01/2015 117 115 106 113 26.99 5.89 5.43 75.34 113.64
12/01/2015 117 115 106 113 26.99 5.89 5.43 75.34 113.64
Dari curah hujan rata-rata dari berbagai stasiun yang ada di daerah aliran sungai,
selanjutnya dianalisis secara statistik untuk mendapatkan pola sebaran data curah
hujan yang sesuai dengan pola sebaran data curah hujan rata-rata. Kemudian hasil
perhitungan curah hujan rata-rata maksimum di atas perlu ditentukan kemungkinan
terulangnya curah hujan harian maksimum guna menentukan debit banjir rencana.
3.3.3.1 Pengukuran
Dispersi
Pada kenyataannya bahwa tidak semua varian dari suatu variable hidrologi terletak
atau sama dengan nilai rata-ratanya. Variasi atau dispersi adalah besarnya derajat dari
sebaran varian di sekitar nilai rata-ratanya. Cara mengukur besarnya dispersi disebut
pengukuran dispersi. Adapun cara pengukuran dispersi antara lain :
a. Standar Deviasi
Umumnya ukuran dispersi yang paling banyak digunakan adalah standar deviasi
(standart deviation) dan varian (variance). Varian digunakan untuk menghitung nilai
kuadrat dari deviasi standar. Apabila penyebaran data sangat besar terhadap nilai rata-
rata maka nilai standar deviasi akan besar, tetapi apabila penyebaran data sangat kecil
terhadap nilai rata-rata maka standar deviasi akan kecil.
Rumus :
di mana :
S = standar deviasi
Xi = nilai varian ke i
n= jumlah data
Rumus :
di mana :
Cs = koefisien skewness
Xi = nilai varian ke i
n= jumlah data
S = standar deviasi
c. Pengukuran Kurtosis
Rumus :
di mana :
Ck = koefisien kurtosis
Xi = nilai varian ke i
n= jumlah data
S = standar deviasi
Koefisien variasi adalah nilai perbandingan antara deviasi standar dengan nilai
rata-rata hitung suatu distribusi.
Rumus :
di mana :
Cv = koefisien variasi
Tidak semua nilai dari suatu variabel hidrologi terletak atau sama dengan nilai rata-
ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata-
ratanya. besarnya dispersi dapat dilakukan pengukuran dispersi, yakni melalui
perhitungan parametrik statistik untuk (Xi- ) , (Xi- )2 , (Xi- )3 , ( Xi- )4 terlebih dahulu,
di mana:
Dari parameter statistik dilakukan pemilihan jenis analisis frekuensi yang akan
digunakan dengan membandingkan persyaratan dengan hasil perhitungan.
2
3 Log Normal Cs = 3Cv + Cv = 0.27 Cs =0.55 tidak memenuhi
8 6 4 2
Ck = Cv + 6 Cv + 15 Cv + 16 Cv + 3 = 3.12 Ck =0.35
Berdasarkan persyaratan yang ada, maka metode distribusi yang dipakai dalam
perhitungan adalah metode Log Pearson III.
Rumus yang digunakan adalah persamaan menurut DR. Mononobe karena data
curah hujan yang tersedia adalah data curah hujan harian. Persamaan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
dimana :
Selanjutnya hasil perhitungan intensitas curah hujan disajikan dalam bentuk tabel
berikut.
Dalam analisis debit banjir rencana pada pekerjaan ini, akan dijabarkan metode
perhitungan debit banjir rencana dengan metode weduwen, haspers, dan hidrograf
satuan sintetik nakayasu.
3.3.5.1 Weduwen
dimana:
Dimana:
Qn = debit banjir (m3/det) dengan kemungkinan terpenuhi n%
Rn = curah hujan harian maksimum (mm) dengan kemungkinan tak terpenuhi n%
α = koefisien limpasan air hujan (angka pengaliran atau koefisien run-off)
β = koefisien pengurangan daerah untuk curah hujan DAS
qn = debit persatuan luas dari hasil perhitungan curah hujan maksimum R n
(m3/det/km2)
A = luas daerah aliran (km2) sampai 100 km2
t = lamanya curah hujan (jam)
L = panjang sungai (km)
I = kemiringan rata-rata sungai (gradien sungai) atau medan
Qt = α x β x qn x A
di mana :
Hasil dari perhitungan debit banjir rencana dengan Metode Haspers didapatkan
seperti pada tabel di bawah ini.
Dimana:
Tp = tenggang waktu (time log) dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai
menjadi 30% dari debit puncak (jam)
untuk L < 15 km
untuk L > 15 km
2. Untuk 0,3 Qp > Qd > 0,32Qp, untuk T0,3 < t < 1,5 Tp
Dengan
Maka:
Dimana:
Qa = limpasan sebelum mencapai debit puncak (m3/detik)
Qd = limpasan sesudah mencapai debit puncak (m3/detik)
t = waktu (jam)
L = panjang alur sungai (km)
tg = waktu konsentrasi (jam)
α = konstanta
2. Untuk 0,3 Qp > Qd > 0,32Qp, untuk 6,67 < t < 11,10
Untuk t = 7
Tabel 3.112 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 2 Tahun
Wakt Hidrogra
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
u f
satuan 20,89 5,43 3,81 3,03 2,56 2,24 Banjir
(m3/det
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 2,92 0,00 2,92
2,00 0,74 15,39 0,76 0,00 16,15
3,00 1,95 40,72 4,00 0,53 0,00 45,25
4,00 2,88 60,06 10,58 2,81 0,42 0,00 73,87
5,00 1,91 39,98 15,61 7,42 2,23 0,36 0,00 65,60
6,00 1,27 26,61 10,39 10,95 5,91 1,89 0,31 56,06
7,00 0,89 18,54 6,92 7,29 8,72 4,99 1,65 48,10
8,00 0,68 14,13 4,82 4,85 5,80 7,36 4,36 41,33
9,00 0,52 10,77 3,67 3,38 3,86 4,90 6,44 33,02
10,00 0,39 8,21 2,80 2,58 2,69 3,26 4,28 23,82
11,00 0,30 6,26 2,13 1,96 2,05 2,27 2,85 17,53
12,00 0,24 5,07 1,63 1,50 1,56 1,73 1,99 13,48
Tabel 3.113 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 5 Tahun
Hidrogra
Waktu R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
f
satuan 37,06 9,63 6,76 5,38 4,54 3,97 Banjir
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m3/det)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 5,17 0,00 5,17
2,00 0,74 27,30 1,34 0,00 28,65
3,00 1,95 72,25 7,10 0,94 0,00 80,29
4,00 2,88 106,57 18,78 4,98 0,75 0,00 131,08
5,00 1,91 70,94 27,70 13,17 3,96 0,63 0,00 116,41
6,00 1,27 47,22 18,44 19,43 10,49 3,35 0,55 99,48
7,00 0,89 32,89 12,27 12,93 15,47 8,86 2,93 85,35
8,00 0,68 25,07 8,55 8,61 10,30 13,06 7,74 73,33
9,00 0,52 19,12 6,52 6,00 6,85 8,70 11,42 58,60
10,00 0,39 14,57 4,97 4,57 4,77 5,79 7,60 42,28
11,00 0,30 11,11 3,79 3,49 3,64 4,03 5,06 31,11
12,00 0,24 9,00 2,89 2,66 2,77 3,07 3,52 23,92
13,00 0,20 7,34 2,34 2,03 2,12 2,34 2,69 18,85
14,00 0,16 5,99 1,91 1,64 1,61 1,79 2,05 14,99
15,00 0,13 4,89 1,56 1,34 1,31 1,36 1,56 12,01
16,00 0,11 3,99 1,27 1,09 1,07 1,10 1,19 9,71
17,00 0,09 3,25 1,04 0,89 0,87 0,90 0,96 7,92
18,00 0,07 2,65 0,85 0,73 0,71 0,73 0,79 6,46
19,00 0,06 2,17 0,69 0,59 0,58 0,60 0,64 5,27
20,00 0,05 1,77 0,56 0,48 0,47 0,49 0,52 4,30
21,00 0,04 1,44 0,46 0,39 0,39 0,40 0,43 3,51
22,00 0,03 1,18 0,37 0,32 0,31 0,33 0,35 2,86
23,00 0,03 0,96 0,31 0,26 0,26 0,27 0,28 2,33
24,00 0,02 0,78 0,25 0,21 0,21 0,22 0,23 1,90
Sumber: Analisis Konsultan, 2016
Tabel 3.114 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 10 Tahun
Hidrogra
Waktu R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
f
13,1
satuan 50,46 9,20 7,32 6,19 5,41 Banjir
2
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m3/det)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 7,04 0,00 7,04
2,00 0,74 37,18 1,83 0,00 39,01
3,00 1,95 98,38 9,66 1,28 0,00 109,33
4,00 2,88 145,11 25,57 6,78 1,02 0,00 178,49
5,00 1,91 96,59 37,72 17,94 5,40 0,86 0,00 158,51
6,00 1,27 64,29 25,11 26,46 14,28 4,56 0,75 135,45
7,00 0,89 44,79 16,71 17,61 21,06 12,06 3,98 116,21
8,00 0,68 34,14 11,64 11,72 14,02 17,79 10,54 99,85
9,00 0,52 26,03 8,87 8,17 9,33 11,84 15,55 79,79
10,00 0,39 19,84 6,77 6,23 6,50 7,88 10,35 57,56
11,00 0,30 15,13 5,16 4,75 4,96 5,49 6,89 42,36
12,00 0,24 12,26 3,93 3,62 3,78 4,18 4,80 32,57
13,00 0,20 10,00 3,19 2,76 2,88 3,19 3,66 25,67
14,00 0,16 8,16 2,60 2,23 2,20 2,43 2,79 20,41
15,00 0,13 6,66 2,12 1,82 1,78 1,85 2,13 16,36
16,00 0,11 5,43 1,73 1,49 1,45 1,50 1,62 13,22
17,00 0,09 4,43 1,41 1,21 1,18 1,23 1,31 10,78
18,00 0,07 3,61 1,15 0,99 0,97 1,00 1,07 8,79
19,00 0,06 2,95 0,94 0,81 0,79 0,82 0,87 7,17
20,00 0,05 2,41 0,77 0,66 0,64 0,67 0,71 5,85
21,00 0,04 1,96 0,63 0,54 0,52 0,54 0,58 4,78
22,00 0,03 1,60 0,51 0,44 0,43 0,44 0,47 3,90
23,00 0,03 1,31 0,42 0,36 0,35 0,36 0,39 3,18
24,00 0,02 1,07 0,34 0,29 0,28 0,29 0,32 2,59
Sumber: Analisis Konsultan, 2016
Tabel 3.115 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 25 Tahun
Hidrogra
Waktu R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
f
18,3
satuan 70,77 12,90 10,27 8,67 7,58 Banjir
9
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m3/det)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 9,88 0,00 9,88
2,00 0,74 52,14 2,57 0,00 54,70
3,00 1,95 137,96 13,55 1,80 0,00 153,32
4,00 2,88 203,49 35,86 9,51 1,43 0,00 250,29
5,00 1,91 135,45 52,89 25,15 7,57 1,21 0,00 222,28
6,00 1,27 90,16 35,21 37,10 20,03 6,39 1,06 189,94
7,00 0,89 62,80 23,43 24,70 29,54 16,91 5,59 162,97
8,00 0,68 47,88 16,32 16,44 19,66 24,94 14,78 140,03
9,00 0,52 36,50 12,44 11,45 13,09 16,60 21,80 111,89
10,00 0,39 27,83 9,49 8,73 9,12 11,05 14,51 80,72
11,00 0,30 21,21 7,23 6,65 6,95 7,70 9,66 59,41
12,00 0,24 17,19 5,51 5,07 5,30 5,87 6,73 45,67
13,00 0,20 14,02 4,47 3,87 4,04 4,47 5,13 36,00
14,00 0,16 11,44 3,64 3,13 3,08 3,41 3,91 28,62
15,00 0,13 9,33 2,97 2,56 2,49 2,60 2,98 22,94
16,00 0,11 7,62 2,43 2,09 2,04 2,11 2,27 18,54
17,00 0,09 6,21 1,98 1,70 1,66 1,72 1,84 15,11
18,00 0,07 5,07 1,61 1,39 1,35 1,40 1,50 12,33
19,00 0,06 4,14 1,32 1,13 1,11 1,14 1,23 10,06
20,00 0,05 3,37 1,07 0,92 0,90 0,93 1,00 8,21
21,00 0,04 2,75 0,88 0,75 0,74 0,76 0,82 6,70
22,00 0,03 2,25 0,72 0,62 0,60 0,62 0,67 5,46
23,00 0,03 1,83 0,58 0,50 0,49 0,51 0,54 4,46
24,00 0,02 1,49 0,48 0,41 0,40 0,41 0,44 3,64
Sumber: Analisis Konsultan, 2016
Tabel 3.116 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 50 Tahun
Wakt Hidrogra
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
u f
satuan 88,50 23,00 16,14 12,85 10,85 9,48 Banjir
(m3/det
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 12,35 0,00 12,35
2,00 0,74 65,21 3,21 0,00 68,42
172,5
3,00 1,95 16,95 2,25 0,00 191,74
4
224,5
4,00 2,88 41,85 11,89 1,79 0,00 280,03
0
169,4
5,00 1,91 66,15 31,46 9,46 1,51 0,00 277,99
0
112,7
6,00 1,27 44,03 46,40 25,05 7,99 1,32 237,55
6
7,00 0,89 78,55 29,31 30,89 36,94 21,15 6,99 203,82
8,00 0,68 59,88 20,42 20,56 24,59 31,20 18,49 175,13
9,00 0,52 45,65 15,56 14,32 16,37 20,76 27,27 139,93
10,00 0,39 34,80 11,87 10,92 11,40 13,82 18,15 100,96
11,00 0,30 26,53 9,05 8,32 8,69 9,63 12,08 74,30
12,00 0,24 21,50 6,90 6,35 6,63 7,34 8,42 57,12
13,00 0,20 17,54 5,59 4,84 5,05 5,60 6,42 45,02
14,00 0,16 14,31 4,56 3,92 3,85 4,27 4,89 35,79
15,00 0,13 11,67 3,72 3,20 3,12 3,25 3,73 28,69
16,00 0,11 9,52 3,03 2,61 2,55 2,63 2,84 23,19
17,00 0,09 7,77 2,48 2,13 2,08 2,15 2,30 18,90
18,00 0,07 6,34 2,02 1,74 1,69 1,75 1,88 15,42
19,00 0,06 5,17 1,65 1,42 1,38 1,43 1,53 12,58
20,00 0,05 4,22 1,34 1,16 1,13 1,17 1,25 10,27
21,00 0,04 3,44 1,10 0,94 0,92 0,95 1,02 8,38
22,00 0,03 2,81 0,89 0,77 0,75 0,78 0,83 6,83
23,00 0,03 2,29 0,73 0,63 0,61 0,63 0,68 5,57
24,00 0,02 1,87 0,60 0,51 0,50 0,52 0,55 4,55
Sumber: Analisis Konsultan, 2016
Tabel 3.117 Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Periode Ulang 100 Tahun
Hidrogra
Waktu R1 R2 R3 R4 R5 R6 Debit
f
108,6 28,2
satuan 19,81 15,77 13,32 11,64 Banjir
5 4
(jam) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m3/det)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
0,00 0,00 0,00 0,00
1,00 0,14 15,17 0,00 15,17
2,00 0,74 80,05 3,94 0,00 83,99
3,00 1,95 211,82 20,81 2,77 0,00 235,39
4,00 2,88 312,43 55,06 14,59 2,20 0,00 384,28
5,00 1,91 207,96 81,21 38,62 11,62 1,86 0,00 341,27
6,00 1,27 138,42 54,05 56,96 30,75 9,81 1,62 291,62
7,00 0,89 96,42 35,98 37,92 45,35 25,96 8,58 250,21
8,00 0,68 73,51 25,06 25,24 30,19 38,30 22,70 214,99
9,00 0,52 56,04 19,11 17,58 20,09 25,49 33,47 171,78
10,00 0,39 42,72 14,57 13,40 14,00 16,97 22,28 123,93
11,00 0,30 32,57 11,10 10,22 10,67 11,82 14,83 91,21
12,00 0,24 26,39 8,47 7,79 8,13 9,01 10,33 70,12
13,00 0,20 21,53 6,86 5,94 6,20 6,87 7,88 55,27
14,00 0,16 17,56 5,60 4,81 4,73 5,24 6,00 43,94
15,00 0,13 14,33 4,57 3,93 3,83 3,99 4,58 35,22
16,00 0,11 11,69 3,72 3,20 3,12 3,23 3,49 28,47
17,00 0,09 9,54 3,04 2,61 2,55 2,64 2,83 23,21
18,00 0,07 7,78 2,48 2,13 2,08 2,15 2,31 18,93
19,00 0,06 6,35 2,02 1,74 1,70 1,76 1,88 15,45
20,00 0,05 5,18 1,65 1,42 1,38 1,43 1,54 12,60
21,00 0,04 4,23 1,35 1,16 1,13 1,17 1,25 10,28
22,00 0,03 3,45 1,10 0,94 0,92 0,95 1,02 8,39
23,00 0,03 2,81 0,90 0,77 0,75 0,78 0,83 6,84
24,00 0,02 2,30 0,73 0,63 0,61 0,63 0,68 5,58
Sumber: Analisis Konsultan, 2016
Sungai Gelis berada di Kabupaten Kudus yang berdasarkan Permen PUPR Nomor
28 tahun 2015 mengalirkan debit rencana dengan periode ulang 10 sampai 20 tahun.
Apabila dibandingkan debit banjir yang pernah terjadi dan passing capacity Sungai
Gelis, debit banjir rencana pada periode ulang 10 sampai 20 tahun sangat kecil. Data
atau peristiwa lampau yang direkam, hujan-hujan terbesar yang menyebabkan banjir
maksimum bila dilihat fenomenanya akan mempunyai kejadian berulang. Penentuan
periode ulang juga didasarkan pada aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Sungai Gelis berada di kawasan padat penduduk dan segala fasilitas dan utilitasnya,
resiko kerugian jiwa, harta benda dan materi yang besar. Oleh karena itu digunakan
debit banjir periode ulang 50 tahun dengan kemungkinan terjadi banjir sama dengan
1/50 atau 2%. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, debit banjir rencana yang
digunakan adalah 313,03 m3/detik.
4 BAB IV
KESIMPULAN
1. Data curah hujan merupakan data sekunder yang diambil dari Balai PSDA Seluna,
Kabupaten Kudus dari empat stasiun yang ada di Sub DAS Gelis, yaitu stasiun hujan
Kedung Gupit, stasiun hujan Besito, stasiun hujan Cendono Dawe, dan stasiun hujan
Karang Gayam.
2. Hasil dari perhitungan dengan Metode Thiessen didapat masing-masing stasiun
hujan mewakili areal yaitu STA Kedung Gupit mewakili bobot sebesar 10,95 km 2,
STA Besito mewakili bobot sebesar 2,43 km 2, STA Cendono Dawe sebesar 2,43 km 2,
dan STA Karang Gayam 31,65 km2.
3. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, digunakan debit banjir rencana dengan
periode ulang 50 tahun sebesar 313,03 m3/detik.
5 BAB V
PENUTUP