Pokok Bahasan
Estimasi
Waktu
Referensi
Saluran
pembuang.
Perhitungan debit
& kecepatan
saluran irigasi.
Saluran pembuang.
Perhitungan debit &
kecepatan saluran
irigasi.
2 x 50
Buku 1, 2,
3, 4, 5 dan
6.
Analisis hidrolika :
Analisis hidrolika. rumus Strickler/
Modulus
Manning, hubungan
pembuang.
debit-m-b/h-K dan w.
Contoh soal dimensi
saluran primer.
Modulus pembuang &
contoh soal.
B. SALURAN PEMBUANG
BERFUNGSI MEMBUANG KELEBIHAN AIR YANG
ADA DI PETAK SAWAH, BAIK SAAT MUSIM HUJAN
MAUPUN KELEBIHAN AIR IRIGASI SERTA
MENGERINGKAN SAWAH.
SALURAN PEMBUANG
SEKUNDER :
MENAMPUNG AIR DARI JARINGAN
PEMBUANG TERSIER & MEMBUANGNYA
KE PEMBUANG PRIMER ATAU LANGSUNG
KE PEMBUANG ALAMIAH DAN KELUAR
DAERAH IRIGASI.
Kemiringan
maksimum 4:1
(jangan terlalu curam
seepage tanggul runtuh).
Saluran
pembuang
0,42Q
0 ,182
DAERAH PEGUNUNGAN
V : 0,46Q
0 ,186
DAERAH DATAR
SALURAN
IRIGASI
Contoh
0.15 0.30
0.30 0.50
0.50 0.75
0.75 1,00
1.00 - 1,.50
1.50 3.00
3. 00 4.50
4.50 5.00
5.00 6.00
6.00 7.50
7.50 9.00
9.00 10.00
10.00 11.00
11.00 15.00
15.00 25.00
25.00 40.00
m
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
2.0
2.0
2.0
2.0
K.Strickler
b/h=n Nilai K
W(jagaan),m
1.0
1.0-1.2
1.2-1.3
1.3-1.5
1.5-1.8
1.8-2.3
2.3-2.7
2.7-2.9
2.9-3.1
3.1-3.5
3.5-3.5
3.5-3.9
3.9-4.2
4.2-49
4.9-6.5
6.5-9.0
35
35
35
35
40
40
40
40
42.5
42.5
42.5
45
45
45
45
45
0,3
0,4
0,5
0,5
0,5
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,75
1,0
Kemiringan Dasar
DATA-DATA
Saluran (I)
V
Kemiringan dasar saluran
:
I
2/3
KR
DATA-DATA
Gambar
Tipe potongan
melintang saluran.
Kecepatan maksimum :b 30
Vmaks = Vb x A x B x C
h=b
m = 1:1
Kriteria Dimensi
Saluran
S AL
Pem
Karakteristik
bawa
Perencanaan
Notasi
Satuan
Tersier
Kuarter
Kecepatan Maks
Kecepatan Min
Harga Strickler
Lebar Dasar min
Kemiringan
talud
Lebar mercu
min
Tinggi jagaan
min
Vmaks
m/dt
m/dt
m1/3/dt
m
0.60
0.20
35
0.30
1:1
0.50
0.30
0.40
0.20
30
0.30
1:1
0.40
0.20
Vmin
K
Bmin
m
Lm
Wmin
RA
Pemb
Tersier
0.75
0.45
30
0.50
1:1
-
N
uang
Kuarter
0.50
0.45
25
0.30
1:1
13
Analisis
Hidrolika
V = kecepatan aliran ;
A
R = jari-jari hidrolis,
R
A (b mh)h
K = koefisien Strickle
; Q = VA ; b = nh
P b 2h (m 1)
2
K (m1/3/dt)
33
35
35
40
42,5
45
42
45
50
45
50
70
75
Kemiringan
Kemiringan Talud
Talud (m)
(m)
Jenis Tanah
0.25
Batuan
0.5-0.7
Batuan lunak
0.5-1.1
Lempung
1.0
Geluh, D < 1,0 mm
Kemiringan Talud / Sisi
1.5
Geluh, D > 1,0 mm
1.5
Geluh Pasiran
2.0
Pasir lepas
2.0-3.0
Pasir lanauan
3.0-4.0
Gambut lunak
Geluh = campuran pasir, lempung dan lumpur
yang kira-kira sama banyaknya.
Saluran Tanah
(m)
Saluran Pasangan
(m)
0.40
0.50
0.60
0.75
0.85
1.00
0.20
0.20
0.25
0.30
0.40
0.50
Macam2 potongan
melintang saluran
irigasi tinggi
jagaan & debit.
Tidak boleh
mendirikan
bangunan/
penggalian
dalam jarak 3 m
dari Batas
Pembebasan
Tanah (BPT),
supaya saluran
tetap aman dan
stabil.
m=kemir.talud : hor/vert
Kedalaman
galian, & m
DATA-DATA
CONTOH SOAL 1 :
DIKETAHUI : LUAS PETAK Do = 492,85 ha,
pegunungan.
KEBUTUHAN AIR DI SAL. SEKUNDER : a = 1,6
l/det/ha.
PENYELESAIAN
: SALURAN SEKUNDER : b, h,
HITUNG DIMENSI
DEBIT
SALURAN
: D0 xa 492,85 1,6 x10 3 0,789m 3 / det
Q
I !.
Q 0,789
LUAS PENAMPANG SALURAN
A :
1,792m 2
V
0,44
Vbaru
Q 0,789
0,44m / det
A 1,81
JARI-JARI HIDROLIS :
A 1,81
R
0,49m / det
P 3,68
KEMIRINGAN SALURAN :
Vb
I
2; 3
KR
0,44
2/3
35 x0,49
4,1x10 4
Contoh Soal 2 :
Diketahui : Kebutuhan Air untuk daerah irigasi
yang diairi
seluas 1850 ha adalah 2,3 m/det. m = 1 : 1 ;
b = h. MAR dihulu pintu primer, dimensi saluran p
Hitung
Panjang
saluran
primer
= 3.880
m. sal
elevasi dasar
saluran
& gambar
pot.
melintang
Penyelesaian :
Sketsa
Jaringan
Irigasi.
S.primer
DATA-DATA
Tinggi untuk bangunan (P) irigasi dapat dihitung seba
H
13,15 12,60
SlopeI
0,000374
Lsal. primer
3880
P b 2 h m2 1
h 2 h 1 1 3,83h
2
Jari-jari hidrolis R :
2
A
2h
R
0,522h
P 3,83h
K = 60 m1/3/det (koefisien Strickler (k) untuk
saluran irigasi pasangan batu).
Q KR
2 / 3 1/ 2
2,3 60 0,522h
2/3
0,000374
1/ 2
2h
2,3 0,0273h
h 1,27 m 1,5m.
8/3
Cek :
Kecepatan aliran V = k*R2/3*I1/2
= 60*(0,522*1,5)2/3*0,0003741/2
= 0,98 m/det < Vmaks pasangan batu
Elevasi dasar saluran = Elevasi MAR saluran prim
= + 13,15 1,5 m = + 11,65
Tinggi air di
hulu saluran primer
0,6 m
h=1,5 m
Contoh Soal 3 :
Diketahui : Kebutuhan Air Irigasi (NFR) =
1,463 lt/det/ha
Luas daerah yang dialiri (D0) = 3794 ha ; b
= 2h
Panjang saluran primer = 1.398,44 m. V =
1,5 m/dtk.
Penyelesaian
: Muka
Air Rencana
:
Hitung dimensi
saluran,
elevasi MAR
di hulu
Tinggi
untukelevasi
bangunan
bendung
dapat dihi
sal.primer
dasar
saluranirigasi
& gambar
Elevasi
sawah
terjauh dan tertinggi
potongan
melintang.
Tinggi genangan air di sawah (asumsi)
Kehilangan energi sal. tersier ke sawah (asumsi)
Kehilangan energi al. sekunder ke tersier (asumsi)
Kehilangan energi sal. primer ke sekunder (asumsi
Kehilangan energi akibat bangunan ukur (asumsi)
+
29
Keliling basah :
1 2 / 3 1/ 2
Qp R I A
n
1
5.55
0,697 2 / 3 I 1/ 2 x3,699 I 1,6 x10 3
0,017
Gambar
Saluran Primer
+253,438
2,
31
DEBIT
PEMBUANG
DATA-DATA
D( n ) R( n )T n( IR ET P) S
Dn=limpasanpembuangpermukaanselamanhari,mm.
R=curahhujannhariberturut-turut,Tr=5th,mm.
( n )T
n=jumlahhariberturut-turut.
IR=pemberianairirigasi,mm/hari.
ET=evapotranspirasi,mm/hari.
P=perkolasi,mm/hr(dataranrendahP=0,terjalP=3 ).
S=tampungantambahan/genangan,(maks50mm).
UntukModulusPembuangRencanadigunakan
curahhujan3haridenganperiodeulang5
tahun.
Dm
3x8,64
l / det .ha
1
1mm / hari
l / det/ ha 0,116l / det .ha
8,64
D( n ) R( n )T n( IR ET P ) S
139
Curah 120
hujan
80
mm/hr 40
33
Curah hujan
R(3)5
Curah
hujan
kumulatif
(mm)
200
160
120
Waktu dalam
hari
198
148
130
S=50mm
nET=18mm
S maks
80
nDm=130 mm
40
pembuangan
0
1
D3
130
Dm
harus dibuang.
130
Dm
5liter / det .ha
3x8,64
Untuk daerah irigasi yang luasnya 400
ha,
pembuangan air per petak diambil
konstan.
Areal > 400 ha dipakai harga per
satuan luas
yang lebih kecil per petak lihat Gambar
6.2
DATA-DATA
Luas 1600 ha
1Faktor
,62 A 0,92 pengurangan luas yang dibuang
airnya
didaerah tanaman padi di Jawa & juga
diambil dari Gambar 6.2 yang
dapat digunakan diseluruh Indonesia.
digunakan
Kebutuhan Pembuang
untuk
sawah non padi :
Untuk sawah yang ditanami selain padi,
yang perlu diperhatikan yakni :
1. Daerah aliran sungai berhutan.
2. Daerah dengan tanaman ladang.
3. Daerah permukiman.
Dalam merencanakan saluran pembuang
non padi, ada 2 macam debit yang harus
dipertimbangkan :
a. Debit puncak maksimum dalam
jangka waktu
pendek.
b. Debit rencana untuk perencanaan
a. Debit puncakuntukmenghitungmukaairtertinggi
dijaringanpembuang.Untukdaerahsampaiseluas
100km2dihitungdenganrumusDerWeduwen
(Qd=qA)yangdidasarkanpadapengalaman
mengenaisungaidiP.Jawa).
ataudenganHidrografSatuanSintetikGama-1yang
adaSNInya.
Tr=5thnutksaluranpembuangkecil.
Tr=25tahuntergantungpadaapayangakan
dilindungi,Tr=periodeulang.
Truntuksungai=saluranpembuangyangbesar.
b. Debit Rencanamerupakanvolumelimpasanairhujan
dalamwaktuseharidarisuatudaerahyangakan
dibuangairnya.
Digunakanuntukmerencanakankapasitassaluran
pembuangdantinggimukaairTr=5tahunnext
Qd 0,11R(1) 5 A
0 , 92
Kelompok
Hidro
C
logis tanah
D
Hutan lebat
0,60
0,70
0,65
0,75
0,75
0,80
Olehkarenaituperludipertimbangkan
debityangmasukdarialurpembuangtsb.
Debitrencana:Qt=0,7Qp+Qd