Anda di halaman 1dari 54

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KESELAMATAN


KONSTRUKSI
Disampaikan oleh:
Direktur Keberlanjutan Konstruksi
Senin, 26 September 2022
KULIAH TAMU PRODI S2 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FKM – UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAGIAN 1
KEBIJAKAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
Penerapan SMKK dalam IKN
Regulasi terkait Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
UU No. 28 Tahun 2002 Permen PUPR No. 09 Tahun 2021
tentang Bangunan Gedung 1 tentang Penyelenggaraan Konstruksi
UU No. 2 Tahun 2017
7 Berkelanjutan
tentang Jasa Konstruksi 2 Permen PUPR No. 10 Tahun 2021
8 tentang Pedoman Sistem Manajemen
UU No. 11 Tahun 2020 Keselamatan Konstruksi (SMKK)
tentang Cipta Kerja 3 Peraturan LKPP No. 12 tahun 2021
IKN
9 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
UU No. 2 Tahun 2022
tentang Jalan
4 Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Permen PUPR No. 1 Tahun 2022
UU No. 3 Tahun 2022
tentang Ibu Kota Negara 5 10 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR
PP No. 22 tahun 2020 & SE Menteri PUPR No. 10 Tahun 2022
PP No. 14 Tahun 2021 6 11 tentang Panduan Operasional Tertib
tentang Perubahan atas PP No. 22 12 Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi
Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017
di Kementerian PUPR 3
Peraturan Teknis Terkait Lainnya
Tentang Jasa Konstruksi
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, KEBERLANJUTAN
UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
UU 2 tahun 2017 UU 11 tahun 2020
tentang Jasa Konstruksi tentang Cipta Kerja Pasal 52
Ps. 4 ayat 1 huruf c Perubahan Ketentuan UU 2/2017 Ps. 5 ayat 3
Pemerintah Pusat Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
bertanggung jawab 4 ayat (l) huruf c, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
atas terselenggaranya a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan,
Jasa Konstruksi yang Kesehatan, dan Keberianjutan dalam penyelenggaraan
sesuai dengan Jasa Konstruksi
Standar Keamanan, b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar
Keselamatan, Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Kesehatan, dan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Keberlanjutan Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi;

Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan


Ayat Konstruksi, Pengguna Jasa dan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa Ayat
1 Penyedia Jasa wajib memenuhi
Ps 59 wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, 2
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud
Kesehatan, dan Keberlanjutan. pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

4
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, KEBERLANJUTAN
PP Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 22 Tahun 2020
SMKK
1 sebagai Sistem Manajemen yang Terintegrasi
SMKK
“ Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan
keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam
mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan,
kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang menjamin Keselamatan Mutu
keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan

kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan
dan PMPM: RMPK,
lingkungan Kesehatan Program Mutu
Kerja (K3)
PP Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 1 angka 39

Pedoman SOP

“ Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


merupakan pemenuhan terhadap Standar Keamanan,
RKPPL RMLLP
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan
menjamin keselamatan keteknikan
“ konstruksi,
keselamatan dan Kesehatan kerja, keselamatan publik, Lingkunga Lalu LIntas
dan keselamatan lingkungan n

PP Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 84I ayat (4) Spesifikasi


Teknis, SNI
ABILITY TO INFLUENCE SAFETY ON A PROJECT
Substansi dan Penerapan SMKK
PP No. 14 tahun 2021 dan Permen PUPR No.10 Tahun 2021

PEMENUHAN STANDAR KEAMANAN,


KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN PENERAPAN PENYELENGGARAAN USAHA JASA
KEBERLANJUTAN (Standar K4) KONSTRUKSI KONSTRUKSI
BERKELANJUTAN
Keselamatan ❑ PENGKAJIAN
Keselamatan & ❑ PERENCANAAN
Keteknikan
Kesehatan Kerja ❑ PERANCANGAN
Konstruksi PENERAPAN
❑ MANAJEMEN
KESELAMATAN ▪ Pemilik/pemberi SISTEM
▪ Bangunan/aset PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI konstruksi
pekerjaan MANAJEMEN
KONSTRUKSI/MK
▪ Tenaga kerja KESELAMATAN
❑ SUPERVISI/PENGAWASAN
▪ Peralatan,
konstruksi KONSTRUKSI ❑ PEKERJAAN KONSTRUKSI
material
▪ Pemasok, tamu, (SMKK) (Pembangunan,pengoperasia
subpenyedia jasa n, pemeliharaan,
PENJAMINAN
Keselamatan Keselamatan MUTU DAN pembongkaran atau
PENGENDALIAN pembangunan kembali)
Publik Lingkungan
MUTU (PMPM) ❑ PEKERJAAN KONSTRUKSI
▪ Masyarakat di ▪ Lingkungan kerja TERINTEGRASI
sekitar proyek ▪ Lingkungan PEKERJAAN
▪ Masyarakat terdampak proyek KONSTRUKSI
terpapar ▪ Lingkungan alam
▪ Lingkungan
terbangun 8
Pasal 1–2
STRATEGI PEMENUHAN STANDAR K4
DALAM SMKK
1. UU 2 TAHUN 2017
2. UU 11 TAHUN 2020
3. PP 22 TAHUN 2020
4. PP 14 TAHUN 2021
BIAYA PENERAPAN 5. PERMEN PUPR 10 TAHUN 2021
SMKK 6. PERMEN 09 TAHUN 2021
STRUKTUR ORGANISASI 7. PERMEN PUPR NO. 1 TAHUN 2022
KESELAMATAN KONSTRUKSI OPERASIONAL 8. SE PUPR 10 TAHUN 2022

3 PENERAPAN SMKK

2
PEMENUHAN SMKK PADA
4
TIAP TAHAPAN JASA
KONSTRUKSI PEMBINAAN DAN
1 5 PENGAWASAN
PENGKAJIAN atau
1 PEMENUHAN SMKK PADA TIAP TAHAPAN JASA KONSTRUKSI
PERENCANAAN Pasal 21-23
PERANCANGAN
Informasi awal dan PEMILIHAN
Rekomendasi Teknis - Metode Pelaksanaan PELAKSANAAN
- Aspek Lokasi, Pekerjaan Konstruksi, - Identifikasi dan KONSTRUKSI
- Aspek lingkungan fisik, - SERAH TERIMA
Standar pemeriksaan dan pengendalian risiko - Gambar Kerja,
- Aspek sosio-ekonomi, pengujian, (IBPRP), - Rencana Metode Pelaksanaan
dampak lingkungan - Rekomendasi rencana - Biaya penerapan - Gambar Terlaksana dan
Kerja (Work Method Statement),
pengelolaan lingkungan SMKK - Identifikasi Bahaya dan Laporan Pelaksanaan
hidup, - Personil Manajerial Pengendalian hingga Sisa Risiko (As-Built document),
- Rencana manajemen lalu Keselamatan (IBPRP), - Completion Test
lintas, - Kebutuhan - Rencana Pengujian dan - Panduan keselamatan
- Identifikasi bahaya dan Subpenyedia jasa Pemeriksaan (ITP), dan pemeliharaan
pengendalian risiko - Rencana Pengelolaan Lingkungan konstruksi bangunan
(IBPRP), Hidup, yang dimutakhirkan
- standar/ ketentuan desain, - Manajemen Lalu Lintas,
- penetapan tingkat risiko, - Sumber Daya (Peralatan, Material,
- biaya SMKK dan Biaya Dan Personil),
kebutuhan personil, - Pengendalian Subpenyedia dan
- rancangan panduan Pemasok,
keselamatan operasi dan - Prosedur Kerja,
pemeliharaan - Audit dan Inspeksi,
- Panduan Keselamatan dan
KAK/TOR, Dok.
Pemeliharaan Konstruksi
Pemilihan dan
Bangunan
Penawaran
(termasuk RKK Penyusunan dan Penerapan RKK,
Rancangan Konseptual SMKK, DED dan Penawaran dan RMPK, RKPPL, RMLLP, Program Pelaporan dan
Spesifikasi Teknis, Engineer Estimate Biaya) Mutu Dokumentasi
KOMITMEN PENERAPAN SMKK
1 PADA TIAP TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PERANCANGAN. Pernyataan bahwa apabila terjadi revisi desain, maka


tanggung jawab revisi desain dan dampaknya ada pada penyusun revisi

PEMILIHAN. Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi


UPAYA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PELAKSANAAN KONSTRUKSI. komitmen rencana aksi keselamatan konstruksi,


ditandatangani bersama dengan pengawas, MK, dan pengguna jasa

Pengesahan pakta komitmen oleh penyedia jasa, dan penandatanganan


kebijakan keselamatan konstruksi oleh pimpinan pelaksana pekerjaan
konstruksi
Kepedulian pimpinan dengan identifikasi isu internal dan eksternal,
kepedulian organisasi, manajemen komunikasi dan pelaksanaan tinjauan
manajemen

SERAH TERIMA. Surat Keterangan Nihil Kecelakaan


Konstruksi

TAHAPAN
STRUKTUR ORGANISASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
2 Struktur Organisasi Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi (Penyelenggara Proyek)

Memposisikan Personil Manajerial


Keselamatan Konstruksi sebagai
pimpinan UKK yang berkoordinasi
sejajar dengan kepala proyek/ pimpinan
tertinggi di proyek, terutama untuk
pekerjaan dengan risiko KK sedang dan
besar
STRUKTUR ORGANISASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
2 Struktur Organisasi Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi (Penyelenggara Proyek)

KEBUTUHAN KUALIFIKASI PERSONIL MANAJERIAL KEBUTUHAN KUALIFIKASI TENAGA AHLI KESELAMATAN KONSTRUKSI
KESELAMATAN KONSTRUKSI

Untuk Bangunan
Tidak Sederhana

RISIKO KK BESAR RISIKO KK SEDANG RISIKO KK KECIL


RISIKO KK BESAR RISIKO KK SEDANG RISIKO KK KECIL
• Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3 Ahli
Konstruksi Utama; Keselamatan/K3 Konstruksi Utama; Konstruksi Madya; Keselamatan/K3
Konstruksi Madya; atau
atau • Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Muda; atau atau Konstruksi Muda
• Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Muda atau • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3
Konstruksi Madya pengalaman minimal 3 • Petugas Konstruksi Madya Konstruksi Muda
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun keselamatan pengalaman minimal pengalaman minimal
(tiga) tahun konstruksi 3 (tiga) tahun 3 (tiga) tahun
STRUKTUR ORGANISASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
2 Unit Keselamatan Konstruksi dalam Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan kebutuhan Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau
Petugas Keselamatan Konstruksi, tidak untuk menentukan kompleksitas atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi.

Kriteria Risiko
BESAR SEDANG KECIL
UKK
Pimpinan UKK terpisah dengan pimpinan Pimpinan UKK terpisah dengan pimpinan UKK dapat
tertinggi pekerjaan konstruksi pimpinan tertinggi pekerjaan merangkap pimpinan
Struktur Organisasi
konstruksi tertinggi pekerjaan
konstruksi
• Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Utama; • Ahli Keselamatan/ K3 • Ahli Keselamatan/K3
Kualifikasi Personil atau Konstruksi Madya; atau Konstruksi Muda; atau
Manajerial selaku pim • Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Madya • Ahli Keselamatan/ K3 • Petugas Keselamatan
pinan UKK pengalaman minimal 3 (tiga) tahun Konstruksi Muda pengalaman Konstruksi
minimal 3 (tiga) tahun
• 1 : 40, dengan minimal 1 (satu) ahli K3 1 : 50, dengan minimal 1 (satu) 1:60, dengan minimal 1
Perbandingan personil
konstruksi muda dan/atau ahli KK muda pe- ahli K3 konstruksi muda dan/atau (satu) Petugas keselamatan
keselamaan konstruksi
ngalaman minimal 3 thn ahli keselamatan konstruksi muda konstruksi.
dan jumlah tenaga ker
• 1 orang tambahan Petugas Keselamatan
ja konstruksi dalam pe
Konstruksi untuk setiap penambahan peker-
kerjaan konstruksi
ja kelipatan 40 orang
3 BIAYA PENERAPAN SMKK

Ps. 21 (8) Permen PUPR 10/2021: Biaya Penerapan SMKK harus dimasukkan pada daftar kuantitas
dan harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK

PELAKSANA KONSTRUKSI KONSULTANSI KONSTRUKSI


1) Biaya Penerapan SMKK dalam Pekerjaan Konstruksi mencakup rincian: 1) Biaya Penerapan SMKK dalam pekerjaan Konsultansi
a. Penyiapan RKK, RKPPL, dan RMLLP; Konstruksi paling sedikit mencakup rincian:
b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan; a. penyiapan RKK dan/atau rancangan konseptual
c. alat pelindung kerja dan alat pelindung diri*; SMKK;
d. asuransi dan perizinan; b. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
e. personel Keselamatan Konstruksi; dan
f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan*; c. kegiatan dan peralatan terkait pengendalian
g. rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen risiko Keselamatan Konstruksi.
lalu lintas*; 2) Biaya Penerapan SMKK dalam pekerjaan Konsultansi
h. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi; dan Konstruksi terkait biaya asuransi kesehatan, asuransi
i. kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko profesi, biaya pendidikan, pelatihan, asuransi, dan
Keselamatan Konstruksi, termasuk biaya pengujian/pemeriksaan biaya keselamatan dan kesehatan kerja dalam
lingkungan*. pekerjaan Konsultansi Konstruksi sudah termasuk
2) Huruf c,f,g,dan i merupakan barang habis pakai dalam komponen remunerasi tenaga ahli sesuai
3) Huruf h tidak wajib untuk pekerjaan dengan risiko keselamatan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
konstruksi kecil
ALUR PENYUSUNAN BIAYA PENERAPAN SMKK UNTUK PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI (FISIK)

Atasan Langsung PPK/


Perancang/ Perencana Teknis PPK Perancangan PPK Fisik Kontraktor
pimpinan Unit Eselon 3

Menyusun Basic Desain, Menetapkan pekerjaan Menetapkan pekerjaan


Metode, Spesifikasi Teknis) Konstruksi dengan Konstruksi dengan kriteria
kriteria risiko risiko Keselamatan
Keselamatan Konstruksi Konstruksi sedang dan
Melakukan Identifikasi
Besar kecil
Bahaya dan Penilaian
Tingkat Risiko berdasar
metode kerja
(Sublampiran J) Menyetujui seluruh dokumen Menyusun KAK/TOR dan
rencana, termasuk rancangan Dokumen Pemilihan,
TIDAK Konseptual SMKK diantaranya meliputi:
1. DED, alat, subkon
Menyusun Pengendalian
2. HPS, termasuk biaya
Risiko (Sublampiran J)
penerapan SMKK
YA
3. Identifikasi bahaya dan
Menyusun Biaya Pekerjaan pengendalian risiko
Konstruksi termasuk Biaya 4. Kebutuhan personil
Setuju Manajerial
Penerapan SMKK
(Sublampiran K)

Bersama dengan POKJA


Mereview, Verifikasi, dan
Finalisasi Rancangan melaksanakan proses persiapan Menyiapkan dokumen
Validasi Hasil Perancangan
Konseptual SMKK pemilihan penawaran sesuai
1. DED
(Sublampiran C) 2. Biaya termasuk biaya persyaratan lelang,
Penerapan SMKK diantaranya meliputi:
3. Rancangan Konseptual 1. Identifikasi Bahaya
Menyajikan Hasil SMKK OK dan Pengendalian Risiko
Perancangan berdasar sesuai Metode Kerja
penerapan Keselamatan 2. Personil Manajerial
Konstruksi 3. Harga penawaran
dalam review, verifikasi, termasuk Biaya
dan validasi Penerapan SMKK
4 OPERASIONAL PENERAPAN SMKK
PERMEN PUPR NO. 10 TAHUN 2021
SE MENTERI PUPR NO. 10 TAHUN 2022
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Bab II Penerapan SMKK 1. Penerapan Panduan Operasional
Paragraf 2 Tahap Pemilihan Penyedia Jasa a. Paket-paket pek. konstruksi infrastuktur di PUPR
Paragraf 3 Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi b. Paket-paket pek konstruksi infrastruktur di IKN
Paragraf 4 Tahap Serah Terima Pekerjaan 2. Tugas dan Tanggung Jawab Para Pihak
Bab III Komponen Kegiatan Penerapan SMKK a. PPK;
BAB IV Pembinaan dan Pengawasan b. Penyedia Jasa Kons. Perancangan;
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
LAMPIRAN d. Penyedia Jasa Kons. Pengawasan/MK;
A. SUBLAMPIRAN A TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 3. Panduan Operasional:
B. SUBLAMPIRAN B PMPM PK a.Keselamatan Keteknikan Konstruksi;
C. SUBLAMPIRAN C RANCANGAN KONSEPTUAL b.Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
D. SUBLAMPIRAN D RKK c. Keselamatan Publik;
E. SUBLAMPIRAN E RMPK d.Keselamatan Lingkungan.
F. SUBLAMPIRAN F PROGRAM MUTU
LAMPIRAN
G. SUBLAMPIRAN G RKPPL (LINGKUNGAN)
H. SUBLAMPIRAN H RMLLP (LALU LINTAS) Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan
I. SUBLAMPIRAN I FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN RKK Keselamatan Konstruksi di Kementerian PUPR
J. SUBLAMPIRAN J KRITERIA PENETAPAN RISIKO
K. SUBLAMPIRAN K KOMPONEN KEGIATAN
17
17
KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
5 Pembinaan dan Pengawasan SMKK dalam Jasa Konstruksi

18
BAGIAN 2

OVERVIEW SMKK
(BATANG TUBUH PERMEN PUPR 10 / 2021)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
2 REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI DALAM PERMEN PUPR 10/2021
Kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi

• bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
RISIKO • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KESELAMATAN • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang;
KONSTRUKSI • menggunakan peralatan berupa pesawat angkat;
BESAR • menggunakan metode peledakan dan/atau menyebabkan terjadinya peledakan; dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi tinggi.

• bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
RISIKO • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan
KESELAMATAN Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang;
SEDANG dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi madya.

RISIKO • bersifat berbahaya rendah berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa
KESELAMATAN
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
KONSTRUKSI
• mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah kurang dari 25 (dua puluh lima) orang; dan/atau
KECIL
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana.

Suatu Pekerjaan Konstruksi memenuhi lebih dari satu kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi, penentuan Risiko Keselamatan
Konstruksi ditentukan dengan memilih Risiko Keselamatan Konstruksi yang lebih tinggi.
TAHAP PEMILIHAN

Persiapan
PersiapanPemilihan
Pemilihan Pelaksanaan
PelaksanaanPemilihan
Pemilihan Evaluasi
Evaluasi Penetapan
PenetapanPemenang
Pemenang

Hasil dokumen 1
Perancangan

OK
Alur SMKK dalam
Dokumen
Penjelasan penerapan
Tahap Pemilihan
Pemilihan
SMKK saat aanwyzing

OK
a)
a)uraian
uraianpekerjaan,
pekerjaan,
identifikasi Penyampaian dokumen Penetapan Pemenang
identifikasibahaya,
bahaya,dan
dan Evaluasi dokumen
Penyedia Jasa Pekerjaan
penetapan tingkat penawaran penawaran
penetapan tingkat Konstruksi
risiko;
risiko;
b) a)
a)RKK
RKKpenawaran;
b)biaya
biayapenerapan
penerapan penawaran; a)
a)Personil
Personilmanajerial
manajerial
SMKK b)
b) Biayapenerapan
Biaya penerapanSMKK
SMKK padaHPS;
pada HPS; SMKK sesuai
sesuai kualifikasirisiko
kualifikasi risiko
c)c)kualifikasi personil berdasar pengendalian
berdasar pengendalian keselamatan konstruksi
kualifikasi personil keselamatan konstruksi
manajerial dalam
dalamRKK;
RKK; b)
manajerial
c)c)Personil b)RKK
RKKpenawaran,
penawaran,memuat
memuat
Personilmanajerial
manajerialuntuk
untuk 55elemen SMKK;
elemen SMKK;
keselamatan konstruksi
keselamatan konstruksi c)c)Biaya
Biayapenerapan
penerapanSMKK SMKK
pada
pada daftar kuantitasdan
daftar kuantitas dan
harga
harga

Uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi dalam dokumen pemilihan
ditetapkan dengan mengacu hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi perancangan dan/atau berkonsultasi
dengan ahli keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi dan/atau ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau tenaga ahli
yang membidangi Keselamatan Konstruksi
TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Persiapan
PersiapanPelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
PelaksanaanKonstruksi
Konstruksi Pengawasan
Pengawasandan
danEvaluasi
Evaluasi

Rapat persiapan
Pemeriksaan Bersama
Pelaporan pelaksanaan kemajuan pekerjaan 2
Pelaksanaan Pekerjaan (harian, mingguan, bulanan dan akhir)
(Mutual Check)
Konstruksi
OK
Alur SMKK
a) Gambar Kerja Pengawasan dan evaluasi penerapan SMKK dalam Tahap
b) Rencana Metode oleh pengguna jasa
Dokumen SMKK Pelaksanaan Kerja (Work Pelaksanaan
Methode Statement),
c) Analisis Keselamatan
Konstruksi (AKK) dan Penyesuaian Dokumen SMKK berdasar
a)
a)RKK
RKKpelaksanaan,
pelaksanaan,RKK
RKK d) Rencana Inspeksi dan perubahan lingkup dan kondisi saat
MK, RKK Pengawasan; Pengujian (ITP) pelaksanaan pekerjaan
MK, RKK Pengawasan;
b)
b)Rencana
RencanaMutu
MutuPekerjaan
Pekerjaan
konstruksi (RMPK);
konstruksi (RMPK);
c)c)Program
ProgramMutu;
Mutu; IZIN KERJA
d) RKPPL;
d) RKPPL; Pengawasan dan Evaluasi Kinerja penerapan
e)
e)RMLLP.
RMLLP. OK SMKK, bulanan. Oleh pengguna jasa

PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
Peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi

Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan RKK, RMPK, RKPPL, dan RMLLP, Pengguna Jasa dapat
dibantu oleh ahli keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi, ahli Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli yang
membidangi Keselamatan Konstruksi dan/atau petugas Keselamatan Konstruksi.
TAHAP SERAH TERIMA PEKERJAAN

SERAH
SERAHTERIMA
TERIMAPERTAMA
PERTAMA(PHO)
(PHO) MASA
MASAPEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN SERAH
SERAHTERIMA
TERIMAAKHIR
AKHIR (FHO)
(FHO)

a) Penyerahan dokumen Laporan

Data:
Pelaksanaan RKK, RMPK, Program Mutu,
RKPPL, dan RMLLP
3
Pekerjaan Selesai 100%
sesuai standar dalam kontrak a) Gambar Terpasang dan b) Gambar Terpasang dan dokumen
terlaksana
dokumen terlaksana
b) panduan keselamatan c) Panduan Operasi dan Pemeliharaan Alur SMKK
OK
operasi dan pemeliharaan
konstruksi bangunan hasil
sesuai standar dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
dalam Tahap
Penyampaian dokumen RKK
pelaksanaan perancangan Penyelesaian
dan RKK yang OK OK
Pelaksanaan, RKK MK, RKK dimutakhirkan.
Pengawasan, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, RMLLP Berita Acara Serah Terima Akhir
(BA FHO)
OK
Pengguna
PenggunaJasaJasamengeluarkan
mengeluarkanSurat
Surat
OK
Pelaksanaan Pemeliharaan dengan Keterangan Nihil Kecelakaan Konstruksi
Keterangan Nihil Kecelakaan Konstruksi
BAST PHO Menerapkan Elemen Operasi disertai
disertailampiran
lampiranlaporan
laporanKejadian
KejadianKecelakaan
Kecelakaan
dalam RKK Konstruksi,
Konstruksi,dan
dansurat
suratperingatan
peringatan(jika
(jikaada)
ada)

PENYERAHAN PEKERJAAN KE PA/KPA

RKK, RMPK/Program Mutu, RKPPL dan RMLLP diperbaharui dalam hal terjadi:
a. Perubahan instruksi kerja, prosedur kerja, termasuk perubahan organisasi;
b. Perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru serta perubahan lingkup pekerjaan pada kontrak, termasuk pekerjaan tambah/kurang; dan
c. Kecelakaan Konstruksi yang mengakibatkan kehilangan harta benda, waktu kerja, kematian, cacat tetap dan/atau kerusakan
lingkungan.
BAGIAN 3

DOKUMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


(Sublampiran C - H PERMEN PUPR 10 TAHUN 2021)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
01 MUATAN SUBSTANSI dan KORELASI 25
RANCANGAN KONSEPTUAL SMKK
Pasal 4–5 & Sublampiran C

RANCANGAN KONSEPTUAL PENGKAJIAN DAN/ATAU PERENCANAAN RANCANGAN KONSEPTUAL SMKK TAHAP PERANCANGAN

Aspek a. lingkup tanggung jawab perancang, termasuk pernyataan


Informasi Awal Rekomendasi Teknis
Informasi bahwa jika terjadi revisi desain, tanggung jawab revisi
desain dan dampaknya ada pada penyusun revisi;
Kondisi lokasi, Perlakuan metode sesuai
b. metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ;
Lokasi Ketersediaan material, dengan kondisi yang
bahan dan alat dibutuhkan c. standar pemeriksaan dan pengujian;
d. rekomendasi rencana pengelolaan lingkungan hidup;
kebutuhan perlindungan
Pengaruh konstruksi e. rencana manajemen lalu lintas, jika diperlukan;
Lingkungan lingkungan fisik dan
pada vegetasi, polusi, f. identifikasi bahaya, penilaian risiko, penentuan
FIsik keselamatan publik di sekitar
bangunan sekitar proyek pengendalian risiko, dan peluang (IBPRP);
proyek
pengaruh hubungan
g. daftar standar dan/atau peraturan perundang-undangan
kebutuhan pengkajian Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan untuk desain;
sosial, budaya, ekonomi,
Sosio- dampak konstruksi terhadap h. pernyataan penetapan tingkat risiko Keselamatan
kesehatan masyarakat
Ekonomi sosio-ekonomi masyarakat Konstruksi;
dan kearifan lokal
masyarakat sekitar proyek
sekitar proyek
i. biaya SMKK serta kebutuhan personel keselamatan
Konstruksi; dan
kebutuhan penyusunan
Dampak telaahan aspek j. rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan
dokumen lingkungan
Lingkungan lingkungan pemeliharaan konstruksi bangunan.
(AMDAL, UKL-UPL, SPPL)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
MUATAN SUBSTANSI
26
02 RKK PENGAWASAN DAN RKK PEKERJAAN KONSTRUKSI/
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI Pasal 6–11 & Sublampiran D

Subelemen RKK Pengawas/ MK Elemen Subelemen RKK Pelaksana


Lembar Komitmen Rencana Aksi Keselamatan Kepemimpinan dan Partisipasi a. kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;
Konstruksi Tenaga Kerja dalam b. organisasi pengelola SMKK;
c. komitmen Keselamatan Konstruksi dan partisipasi tenaga kerja; dan
Keselamatan Konstruksi
d. supervisi, training, akuntabilitas, sumber daya, dan dukungan.

a. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Perencanaan Keselamatan a. IBPRP;


b. Peraturan Perundang-undangan dan Standar Konstruksi b. rencana tindakan keteknikan, manajemen, dan tenaga kerja yang
c. Sasaran dan Program Pengawasan tertuang dalam sasaran dan program; dan
c. pemenuhan standar dan peraturan perundangan-undangan
Keselamatan Konstruksi.
a. Kompetensi Dukungan Keselamatan a. sumber daya berupa teknologi, peralatan, material, dan biaya;
b. Biaya Konstruksi b. kompetensi tenaga kerja;
c. kepedulian organisasi;
d. manajemen komunikasi; dan
e. informasi terdokumentasi.
a. Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Operasi Keselamatan Konstruksi a. perencanaan implementasi c. kesiapan dan tanggapan terhadap
Konstruksi RKK; kondisi darurat; dan
b. Pengelolaan Keselamatan Konstruksi b. pengendalian operasi d. investigasi kecelakaan Konstruksi.
Keselamatan Konstruksi;
a. Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penerapan a. pemantauan atau inspeksi; d. tinjauan manajemen; dan
Pekerjaan dan SMKK b. audit; e. peningkatan kinerja Keselamatan
b. laporan penerapan pelaksanaan RKK pekerjaa c. evaluasi; Konstruksi.
n konstruksi.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
03 RMPK DAN PROGRAM MUTU 27

Pasal 15–16 & Sublampiran E–F

KONTRAKTOR PENGAWAS/MK Program


RMPK
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi Program Mutu Mutu
01 Struktur Organisasi

02 Jadwal 01 Informasi Kerja

03 Gambar dan Spesifikasi teknis 02 Organisasi Kerja

04 Tahapan Pekerjaan 03 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

05 Work Method Statement 04 Metode Pelaksanaan Kerja

Pengendalian Pekerjaan (kesesuaian


06 Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ 05 dengan metode kerja)
Inspection Test Plan (ITP)

07 Pengendalian Subpenyedia Jasa 06 Laporan Pekerjaan

08 Pengendalian Pemasok

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
PENAMBAHAN DALAM DOKUMEN PENERAPAN SMKK 28
04
Pasal 18–19 & Sublampiran G–H

KONTRAKTOR KONTRAKTOR
RKPPL RMLLP
Rencana Kerja Pengelolaan dan Rencana Manajemen Lalu
Pemantauan Lingkungan Lintas Pekerjaan

Rencana manajemen lalu lintas


01 Struktur Organisasi
pekerjaan yang paling sedikit
memuat:
Rona lingkungan awal sebelum a. analisis arus lalu lintas atau
02 dimulainya pekerjaan konstruksi metode pelaksanaan sesuai 01
dengan kebutuhan; dan
Rencana kerja pengelolaan dan b. pelaksanaan kegiatan
03 pemantauan lingkungan manajemen lalu lintas.

Pelaporan pelaksanaan pengelolaan


04 dan pemantauan lingkungan
Pelaporan kegiatan 02

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
BAGIAN 4

PELAPORAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


(Sublampiran I PERMEN PUPR 10 TAHUN 2021)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor)
INPUT LAPORAN LAPORAN HARIAN LAPORAN MINGGUAN LAPORAN BULANAN

Kuantitas dan Jenis Bahan di lapangan Capaian pekerjaan • Capaian pekerjaan • Capaian Pekerjaan Fisik (bulan
Ketersediaan Tenaga Kerja terlaksana terlaksana (minggu sebelumnya, bulan berjalan, dan
(penugasan, kompetensi) sebelumnya, minggu target bulan berikutnya)
berjalan, dan rencana • Status persetujuan atas usulan
Ketersediaan Peralatan (Jumlah, jenis, minggu berikutnya) dan perubahan dokumen
kondisi) • Ringkasan Pemeriksaan dan • Foto Dokumentasi
Kuantitas Pekerjaan terlaksana Pengujian
• Ringkasan Permohonan dan
Uraian pekerjaan terlaksana Persetujuan
Rencana pekerjaan selanjutnya
Kondisi di lapangan selama Hambatan dan kendala • hambatan dan kendala • Masalah dan kendala yang
pelaksanaan pekerjaan (cuaca, dan • Kebutuhan dukungan para dihadapi
hambatan, kendala lain) pihak • Potensi Hambatan dan kendala
• Ringkasan aktivitas dan hasil
pengendalian
Catatan perubahan, keterlambatan, Catatan perubahan, Ringkasan hasil pengendalian Perubahan kontrak dan/atau
kecelakaan, nearmiss, dll keterlambatan, keselamatan konstruksi perubahan pekerjaan
kecelakaan, nearmiss,
dll
LAPORAN PENGAWASAN
pengawasan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi

INPUT LAPORAN LAPORAN MINGGUAN LAPORAN BULANAN LAPORAN AKHIR


Capaian pekerjaan fisik • Capaian pekerjaan fisik (minggu • Kompilasi dan • Keseluruhan hasil
Uraian pekerjaan berjalan sebelumnya, minggu berjalan, dan Updating dari laporan bulanan
rencana minggu berikutnya) Laporan Mingguan yang telah
Rencana Pekerjaan fisik • Foto dokumentasi dirangkum
Permohonan dokumen • Daftar pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan pemeriksaan beserta hasil dan status • Evaluasi
persetujuannya pelaksanaan
Permohonan dokumen persetujuan • Daftar status persetujuan yang harus pekerjaan
Daftar dokumen pemeriksaan ditindaklanjuti oleh MK konstruksi
• Ringkasan status kondisi keuangan
penyedia, status pembayaran dari
pengguna
Kondisi di lapangan selama Kendala yang dihadapi saat pengawasan, • Kompilasi dan
pelaksanaan pekerjaan (cuaca, dan tindakan yang dilakukan dan dukungan yang Updating dari
hambatan, kendala lain) dibutuhkan dari pengguna Laporan Mingguan
Catatan perubahan, keterlambatan, • Ringkasan hasil pengendalian Kompilasi dan
kecelakaan, nearmiss, dll keselamatan konstruksi Updating dari
• Perubahan kontrak dan/atau perubahan Laporan Mingguan
pekerjaan
LAPORAN PENGAWASAN
laporan pelaksanaan tugas pengawasan

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN BERKALA LAPORAN BULANAN LAPORAN AKHIR


(TRIWULAN/ANTARA)
• Pemahaman lingkup • Hasil sementara • Daftar pelaksanaan pemeriksaan serta • Rencana kerja awal
layanan konsultansi pelaksanaan kegiatan hasil dan status persetujuan • Rencana kerja
• Rencana Kerja dalam proyek • Laporan personil, timesheet SDM termutakhirkan
• Perngorganisasian • Kemajuan pelaksanaan Pengawasan, dll; • Realisasi
Pekerjaan pengawasan • Daftar dan status persetujuan; • Jadwal dan realisasi
• Jadwal pelaksanaan dan • Jadwal pelaksanaan dan • Daftar dan status instruksi kepada SDM pengawasan
penugasan tenaga ahli penggunaan tenaga ahli Penyedia; • Evaluasi pengawasan
• Kemajuan pelaksanaan • Evaluasi sementara dan • Daftar dan status persetujuan dan saran kepada
pengawasan saran pada pengguna jasa dokumen yang harus ditindaklanjuti pengguna
oleh Pimpinan Unit kerja Pelaksana
Kegiatan/Penanggung Jawab Kegiatan;
• Kendala yang dihadapi dan Tindakan
penanganan/ pengendalian
BAGIAN 5
OPERASIONAL KESELAMATAN
KONSTRUKSI
PANDUAN OPERASIONAL TERTIB PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Keselamatan Keteknikan Konstruksi, mencakup: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mencakup :
a. Rapat PCM; a. Aturan Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek;
b. Pemeriksaan Bahan Material; b. Komunikasi Keselamatan Konstruksi;
c. Pemeriksaan/Kalibrasi Peralatan; c. Pemeriksaan/Pengelolaan Kesehatan Tenaga Kerja;
d. Permohonan Izin Kerja; d. Pengaturan Lingkungan Tempat kerja;
e. IBPRP; e. Pengaturan Jam Kerja;
f. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian; f. Pengaturan Berkendara;
g. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian g. Mess Pekerja dan Kawasan Pekerja;
Pekerjaan Konstruksi; h. Pelatihan Tenaga Kerja;
h. Perubahan Pelaksanaan Pekerjaan; Pemenuhan i. Penggunaan APD;
i. Tes dan Pengujian Kelaikan Fungsi. j. Ketentuan Keselamatan dalam Pekerjaan Konstruksi;
Standar K4 k. Tanggap Darurat;
dengan l. Audit Keselamatan Konstruksi.
Keselamatan Lingkungan, mencakup : menjamin:
a. Penanganan Bahan Kimia;
b. Pemanfaatan Air;
c. Pengelolaan Limbah (Padat, Cair, Udara);
Keselamatan Publik, mencakup :
d. Transportasi Limbah; a. Manajemen Lalu Lintas;
e. Housekeeping; b. Manajemen Transportasi (ketentuan terkait
f. Efisiensi Energi; Over Dimension Over Loading/ODOL);
g. Perlindungan Flora dan Fauna; c. Manajemen Pengamanan;
h. Perlindungan Ekosistem dari Spesies d. Manajemen Sosial Ekonomi.
Tumbuhan Invasif;
i. Penanganan Benda Kepurbakalaan
(Arkeologi).
34
PANDUAN OPERASIONAL
01
KESELAMATAN KETEKNIKAN
A. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN F. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Mencakup ketentuan terkait hal-hal yang harus diperhatikan dalam rapat (INCOMING, INSPECTION AND TEST PLAN/ITP)
persiapan pelaksaan kontrak sehingga didapatkan kesepakatan yang menjadi Mencakup ketentuan tentang rencana pemeriksaan dan
acuan dalam pelaksanaan penerapan Keselamatan Konstruksi selama masa pengujian sesuai dengan Rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi
pelaksanaan pekerjaan. (RMPK) yang telah disepakati pada rapat persiapan pelaksaan
kontrak.

B. PERMOHONAN IZIN KERJA G. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Mencakup ketentuan terkait hal-hal yang harus diperhatikan dalam PEKERJAAN KONSTRUKSI
penyampaian izin memulai pekerjaan (request of work) Mencakup ketentuan tentang pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujian pekerjaan konstruksi yang sesuai pada dokumen
Rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi (RMPK)
C.PEMERIKSAAN BAHAN MATERIAL
Mencakup ketentuan dalam hal pemeriksaan dan pengujian bahan H. PERUBAHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
material yang akan dipergunakan sebelum material tersebut sampai di Mencakup ketentuan tentang perubahan pelaksaan pekerjaan
lokasi pekerjaan atau saat pekerjaan akan dilaksanakan yang diakibatkan karena adanya kebutuhan penyesuaian di
lapangan terkait metode/prosedur pelaksanaan, proses
pekerjaan, dan peralatan selama masa pelaksanaan pekerjaan
D. PEMERIKSAAN / KALIBRASI PERALATAN
konstruksi
Mencakup ketentuan terkait Pemeriksaan/ kalibarasi peralatan yang
digunakan di lingkungan proyek
I. TES DAN PENGUJIAN KELAIKAN FUNGSI
(TESTING AND COMMISSIONING)
E. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO Mencakup ketentuan tentang tes dan pengujian kelaikan
Mencakup ketentuan tentang identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang fungsi bangunan sesuai dengan standar yang berlaku setelah
disusun memperhatikan analisis multi risiko dan pengendalian risiko persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian
terintegrasi dalam aktivitas pekerjaan konstruksi. telah dilaksanakan 35
35
PANDUAN OPERASIONAL
02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (1/3)

A. ATURAN UMUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (BASIC SAFETY) DI PROYEK


Mengatur panduan tentang ketentuan umum keselamatan di proyek antara lain, tidak membahayakan diri sendiri,
merokok pada tempat yang diperbolehkan, tidak Mengkonsumsi Narkoba dan minuman terlarang, tetap mematuhi
protokol Covid-19, pekerjaan boleh dimulai setelah mendapatkan izin bekerja, tidak berjalan di bawah peralatan
pengangkat, dan lain sebagainya.

B. KOMUNIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Mengatur panduan tentang ketentuan Induksi Keselamatan Konstruksi, Pertemuan pagi hari(Safety Morning), Pengarahan
keselamatan (Safety Breefing), Pertemuan kelompok kerja(Toolbox Meeting), Rapat pembahasan konstruksi (Construction
Safety Meeting) dan Papan Pengumuman Keselamatan Konstruksi (HSE Statistic Board).

C. PEMERIKSAAN/PENGELOLAAN KESEHATAN TENAGA KERJA


Mengatur panduan tentang aturan pemeriksaan/pengelolaan kesehatan tenaga kerja antara lain: Pemeriksaan kesehatan
sebelum masuk ke lokasi, Penanganan kesehatan lingkungan kerja, Pemantauan lingkungan kerja, secara periodik,
memperhatikan ketentuan protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang berlaku, Pelaksanaan senam pagi,
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, Ketersediaan mobil ambulance,Pelaksanaan sosialisasi HIV/AIDS atau
penyakit lainnya.

D. PENGATURAN LINGKUNGAN TEMPAT KERJA


Mengatur panduan tentang hal-hal yang termasuk dalam bahaya kesehatan dalam proyek (bahaya fisik, kimiawi, dsb)
seperta upaya pencegahannya.
36
36
PANDUAN OPERASIONAL
02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (2/3)

E. PENGATURAN JAM KERJA


Mengatur panduan tentang aturan jumlah jam kerja, waktu istirahat dan sistem shift.

F. PENGATURAN BERKENDARA
Mengatur panduan tentang aturan berkendara antara lain: Pengemudi harus memiliki SIM sesuai jenis kendaraan yang
dioperasikan, menggunakan Sabuk pengaman, memperhatikan batas kecepatan di jalan umum atau di wilayah proyek,
Jam Operasional menggunakan kendaraan, penggunaan Telepon genggam (selular), Muatan Barang.

G. MES PEKERJA (HUNIAN SEMENTARA PEKERJA) DAN KAWASAN PEKERJA


Mengatur panduan tentang desain dan pengaturan mes pekerja, fasilitas makan-minum, serta fasilitas penanganan
Covid-19 dalam lingkungan proyek.

H. PELATIHAN KESELAMATAN KONSTRUKSI BAGI TENAGA KERJA


Mengatur panduan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pelatihan keselamatan konstruksi bagi
tenaga kerja.
37
37
PANDUAN OPERASIONAL
02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (3/3)

I. PENGGUNAAN APD
Mengatur panduan tentang APD yang harus digunakan dalam lingkungan proyek antara lain topi, sepatu, pakaian kerja,
sarung tangan, kacamata, penutup telinga, pelindung muka, dan lain sebagainya.

J. KETENTUAN KESELAMATAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI


Mengatur panduan tentang aspek keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain: Bekerja di
Ketinggian dengan Perancah (Scaffold) dan Tangga; Pekerjaan Tanah; Pekerjaan Listrik; Pekerjaan Panas (Hot Work)
seperti Penggerindaan dan Pekerjaan Las (Welding); Pengaturan Bekerja dengan Bahan-bahan Berbahaya; Pengaturan
Bekerja di ruang tertutup terbatas; Pengangkatan (Lifting) dengan Crane; Peledakan (Blasting); Pekerjaan di Lahan
Basah (Wetland) dan Rawa (Swamp).

K. TANGGAP DARURAT
Mengatur panduan tentang prosedur penanganan untuk keselamatan saat keadaan darurat seperti kebakatan, ledakan,
tumpahan minyak, penyebaran gas beracun dan bencana alam.

L. AUDIT KESELAMATAN KONSTRUKSI


Mengatur panduan tentang Audit untuk memastikan implementasi SMKK telah sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan melalui pengamatan formal maupun audit lapangan.
38
38
PANDUAN OPERASIONAL
03
KESELAMATAN PUBLIK
A MANAJEMEN LALU LINTAS B MANAJEMEN TRANSPORTASI

Mengatur panduan tentang pelaksanaan Mengatur panduan tentang transportasi


manajemen lalu lintas pekerjaan antara lain material dan peralatan konstruksi serta
pagar pegaman harus dilengkapi dengan personnel antara lain rencana
lampu pengaman, rambu-rambu lalu lintas, mobilisasi/demobilitasi, perlunya izin dan
dsb. perkuatan konstruksi pada daerah yang
dilewati, ODOL (Over Dimensian Over
Loading), dsb.

C MANAJEMEN PENGAMANAN D MANAJEMEN SOSIAL EKONOMI

Mengatur panduan tentang pengelolaan Mengatur panduan tentang penataan


akses lokasi pekerjaan dan bahaya lokasi warung-warung masyarakat, aspek
kontruksi. pengarusutamaan gender di loaksi proyek,
penyediaan lokasi/runag tunggu untuk
angkutan umum, serta pelibatan masyarakat
lokal dalam kegiatan pembangunan.

39
39
PANDUAN OPERASIONAL
04
KESELAMATAN LINGKUNGAN
A B C D E
PENGELOLAAN LIMBAH TRANSPORTASI KEBERSIHAN
PENANGANAN BAHAN KIMIA PEMANFAATAN AIR (HOUSEKEEPING
(PADAT, CAIR, UDARA) LIMBAH
)
Mengatur panduan tentang Material Mengatur panduan Mengatur panduan Mengatur panduan Mengatur panduan
Safety Data Sheet (MSDS) atau tentang Pemanfaatan tentang jenis-jenis tentang tentang hal-hal yang
Lembar Data Keselamatan Bahan Air Permukaan dan Air limbah dan pengangkutan harus diperhatikan
beserta hal-hal yang harus Tanah. pengelolaannya. limbah dengan baik dalam menjaga area
diperhatikan dalam penanganan dan benar. kerja agar selalu bersih,
bahan kimia. rapi dan bebas dari
bahaya
F G H I

PERLINDUNGAN FLORA & PERLINDUNGAN EKOSISTEM DARI PENANGANAN BENDA


EFISIENSI ENERGI
FAUNA SPESIES TUMBUHAN INVASIF KEPURBAKALAAN

Mengatur panduan tentang Mengatur panduan tentang


Mengatur panduan hal-hal yang dapat dilakukan Mengatur panduan tentang hal-hal yang hal-hal yang harus
tentang bentuk efisiensi untuk meminimalisir dampak dapat dilakukan untuk meminimalisir diperhatikan jika ditemukan
energi dalam proyek. proyek terhadap flora dan dampak spesies tumbuhan invasif terhadap benda arkeologi dalam
fauna sekitar. flora sekitar akibat aktivitas proyek. lingkungan proyek.
40
40
BAGIAN 6
LESSON LEARNED KECELAKAAN
KONSTRUKSI
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi & Kegagalan Bangunan
Surabaya, Desember 2018
a. Sebagian badan Jalan Raya Gubeng Surabaya mengalami
longsor/amblas selebar ±20 m dan sepanjang ±50 m dengan
kedalaman ± 15 meter.
b. Sebagian halaman Gedung Bank BNI mengalami longsor.
c. Sebagian halaman Gedung Toko Elizabeth mengalami longsor.

Investigasi lapangan dan wawancara:


- Catatan kegempaan tidak menunjukkan mekanisme pergeseran
batuan, bukan akibat gempa bumi (aktivitas tektonik). BMKG
- Dinding Penahan Tanah (DPT) sisi timur pada pembangunan Mix-
Pemeriksaan dan Pengujian ?? Used Development mengalami Keruntuhan
Rona Awal Lingkungan ??
Metode ?? - DPT merupakan bagian dari proses pembangunan basement 2
Tahapan ?? lantai dan konstruksi gedung 24 lantai
Desain dan Spesifikasi ?? - Putusnya strand pada ground anchor dan/atau kegagalan block
Peralatan dan Material?? anchor sebagai akibat dari kombinasi pergerakan lateral DPT dan
adanya penurunan tanah.
42
42
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
Cengkareng, November, 2021
Bangunan 4 lantai mengalami keruntuhan pada saat
pembongkaran scaffolding di lantai 3 dan lantai 4
Investigasi lapangan dan wawancara:
- Adanya kolom menerus lantai 1 dan 2 dengan
dimensi 40x60 cm setinggi 7 meter lebih
- Umur beton plat lantai dan kolom di lantai 3 dan 4
belum cukup (11 hari)
- Beton yang digunakan K-300
- Tumpukan Scaffolding terpusat di tengah lantai 3
Metode dan Prosedur ??
- Tidak didapat prosedur dan/ atau metode pekerjaan
Desain dan Spesifikasi ?? dan persetujuan izin kerja
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko?? - Sisa waktu pekerjaan terbatas
Komunikasi Perencana dan Pelaksana ?? - Kontrak Desain Build dengan Perencana dan
Kontraktor berbeda

43
43
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
Pulau Bintan, April, 2021
Penurunan seketika secara drastis (immediate settlement),
setelah terjadinya curah hujan sebesar 150 mm, di tanah
pada ke-2 sisi dalam dan luar Retaining Wall yang sudah
ditimbun dan dipadatkan.

Investigasi lapangan dan wawancara:


- Pada Oktober 2021 sudah terjadi penurunan Oprit yang
dilakukan perbaikan dengan perkuatan pada abutment
dan retaining wall dengan tie rod dan tie beam
- retaining wall menggunakan tiang pancang ukuran
Penyelidikan tanah ?? 30x30,
Analisis desain perancangan?? - Penimbunan oprit menggunakan urugan timbunan biasa
dari sumber galian setinggi 2m (layer 1) dan 0,75 (layer
Metode dan Prosedur ??
2) dan dengan lapisan geotek.
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko?? - Meminta pertimbangan pemutusan/ pengakhiran/
Dokumen kontrak ?? perpanjangan kontrak
44
44
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
JU Bekasi, November, 2021
launcher terpuntir dan terjatuh pada pengangkatan PCI-
Girder G15 dengan panjang girder 50.8 meter dan tinggi
2,3 m, dengan kecepatan Launching 2,35 m/min
Investigasi lapangan dan wawancara:
- Girder yang dilaunch adalah Girder tepi (terluar)
- Positioning girder (kurang 5 cm dari bearing pad)
menggunakan sistem tekel katrol
- Balok LCB tempat perletakan stopper berada di super
Metode dan Prosedur ?? elevasi, maka dilakukan pergeseran titik stopper ke
Desain dan Spesifikasi ?? arah luar sehingga maintruss melampaui batas aman
- Balok LCB dengan super elevasi tanpa
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko??
penguat/shoring/penopang
Pengawasan ??
- Pergeseran titik stopper tanpa analisis, atas inisiatif
Komunikasi Pelaksana dengan subkon spesialis, pelaksana lapangan
pengawas, dan engineer kontraktor ??
- Eksekusi launching girder tanpa pendampingan
45
45
BAGIAN 7

CONTOH PENERAPAN SMKK


CONTOH PENERAPAN (1) 47

Pemberdayaan Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi sebagai second line defense
terhadap kecelakaan konstruksi, antara
lain dengan pengaturan izin bekerja
(permit to work) dan checklist pekerjaan
yang harus ditandatangani Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


47
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
48
CONTOH REGULASI PENERAPAN (1)
IZIN KERJA

Metode, Tenaga Kerja,


Peralatan dan Material, Syarat Memulai
IBPR atau CSA, Jadwal Pekerjaan
Mobilisasi

48
49
CONTOH REGULASI PENERAPAN (1)

STOP WORK AUTHORITY pada


temuan hal yang membahayakan
(unsafe act and unsafe condition)

49
50
CONTOH REGULASI PENERAPAN (1)

PELAKSANAAN JOINT SURVEY

PENGAMATAN VISUAL
DILAPANGAN BERSAMA PARA
PIHAK, MISAL UNTUK KEBUTUHAN
MOBILISASI/DEMOBILISASI
Joint Survey Jembatan Eksisting Untuk Rencana Mobilisasi
50
51
CONTOH PENERAPAN (1)

UJI RIKSA

UJI RIKSA HYDRAULIC JACK

UJI RIKSA LAUNCHER CRANE

51
52
CONTOH REGULASI PENERAPAN (1)

INSPEKSI AND TEST PLAN

Dokumentasi dan Hasil Pemeriksaan CBR

52
53
CONTOH REGULASI PENERAPAN (1)

PRE-USE INSPECTION

Inspeksi Launcher Erecting Machine

Inspeksi Gantry Crane

53
v

TERIMA KASIH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai