Anda di halaman 1dari 67

PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN

KONSTRUKSI
Bagian Pertama

Ir. RIAD HOREM Dipl HE

Editor :
Rangga Laz dan Alfisyahrin
Manghayu Bagya

Pekerjaan konstruksi memerlukan pengendalian yang memadai,


dimulai dari persiapan sampai dengan serah terima. Dalam
pengendalian pekerjaan konstruksi seringkali ditemukan hal-hal yang
diluar perkiraan yang perlu penanganan segera agar pekerjaan tetap
sesuai dengan yang direncanakan. Untuk itu diperlukan panduan
singkat terhadap pengendalian pekerjaan konstruksi tersebut. Dengan
adanya buku saku ini para PA/KPA, PPK, PPHP, PPPK, APIP
maupun pihak terkait lainnya dapat menjadikan referensi dalam
pengambilan keputusan di lapangan. Two Thumbs Up buat bukunya
Pak Riad, menjadi salah satu referensi yang dapat digunakan oleh
praktisi pengadaan karena lebih mudah untuk dimengerti, tidak
sekedar teori tetapi berdasarkan pengalaman...lanjutkan ke buku-buku
berikutnya.

Direktur Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah II


- M. Aris Supriyanto
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................ i

CATATAN .............................................................................. iii

PENDAHULUAN .................................................................... iv

BAB I KEGAGALAN PENETAPAN WAKTU

PELAKSANAAN .......................................................... 1

1.1 PPK Memulai PPK Mengakhiri............................... 1

1.2 Hakikat Pelaksanaan Kontrak Konstruksi .............. 2

1.3 SOP Pelaksanaan Pekerjaan ................................ 3

a. Kontrak Konstruksi Lumpsum .......................... 3

b. Kontrak Konstruksi Harga Satuan .................... 5

1.4 Dokumen PPK ....................................................... 6

1.5 Gagal Waktu .......................................................... 7

1.6 Kenapa Terjadi ? ................................................... 8

BAB II PENYEBAB KETERLAMBATAN .............................. 10

BAB III APA YANG MESTI DILAKUKAN ? .......................... 12

3.1 Keterlambatan Pada Penyedia – SCM.................. 13

1. SCM – Test Case I ........................................... 14

i
2. SCM – Test Case II .......................................... 15

3. SCM – Test Case III ......................................... 16

3.2 Keterlambatan Bukan Pada Penyedia .................. 17

3.3 Proses Persetujuan Perpanjangan Waktu ............ 18

BAB IV MENGHINDARI KETERLAMBATAN BUKAN

KESALAHAN PENYEDIA......................................... 21

4.1 Mempersiapkan Waktu Pemeriksaan Tim PHO .... 21

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 22

LAMPIRAN 1 ......................................................................... 23

LAMPIRAN 2 ......................................................................... 30

LAMPIRAN 3 ......................................................................... 37

LAMPIRAN 4 ......................................................................... 42

LAMPIRAN 5 ......................................................................... 48

TENTANG PENULIS ............................................................. 54

ii
Catatan Dalam Mengendalikan Waktu
Pelaksanaan Kontrak Pekerjaan Konstruksi

ulisan ini memuat bagaimana memahami dengan mudah


T pengendalian waktu dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan
konstruksi. Diharapkan buku ini, dari penulis yang tidak lagi
diragukan pengalamannya dilapangan dan dilengkapi
keberadaannya lima tahun sejak awal terbentuknya LKPP
sampai memasuki masa purnabakti akhir tahun 2013 lalu;
meskipun bukan sebagai dasar hukum, bisa menjadi referensi
yang dapat digunakan oleh organisasi pengadaan dan dapat
menambah wawasan dan kompetensi organisasi pengadaan
dengan cara yang lebih mudah sehingga delivery dari
pengadaan itu sendiri dapat secara efektif dan efisien
digunakan nantinya untuk menunjang kinerja K/L/D/I itu sendiri
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

B ak pepatah bilang, tidak ada gading yang tidak retak,


termasuk tulisan ini, mesti terdapat kesalahan atau
kekurangan yang tentunya memerlukan koreksi atau masukan
dari semua pihak yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan.
Semoga tulisan ini sebagaimana diharapkan memberi kita
kedepan lebih mudah menyelesaikan permasalahan terjadi
dilapangan.
Jakarta, November 2016
Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah
Ikak Gayuh Patriastomo
iii
PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa tingkat penyerapan anggaran


dikatakan rendah terutama anggaran yang terkait dengan
pengadaan barang/jasa (PBJP) yang dapat mengakibatkan
realisasi pembangunan juga terhambat. Jika ditelusuri lebih
lanjut memang ada berbagai macam faktor yang
mengakibatkan proses pengadaan barang jasa itu terhambat,
beberapa diantaranya yang cukup signifikan adalah semakin
kompleksnya permasalahan terkait dengan proses PBJP
terutama dalam hal pengendalian waktu pelaksanaan kontrak.
Dengan hadirnya buku ini sebagai salah satu media
knowledge transfer dari sebuah pengalaman dengan penyajian
yang sifatnya praktis akan lebih mudah dipelajari dan
diterapkan oleh para pihak dalam mengelola waktu
pelaksanaan kontrak.

iv
v
BAB I
KEGAGALAN PENETAPAN WAKTU PELAKSANAAN

1.1 PPK Memulai PPK Mengakhiri

Betapa beratnya tugas dan tanggung jawab PPK (Pejabat


Pembuat Komitmen). PPK yang memulai dan dia pula yang
mengakhiri. Demi mencapai keberhasilan pekerjaan konstruksi.
semestinya kita membutuhkan PPK yang memadai dilapangan.

1
1.2 Hakikat Pelaksanaan Kontrak Konstruksi

Untuk tercapainya kualitas dan penyelesaian pekerjaan sesuai


yang dipersyaratkan dalam kontrak, maka dibutuhkan
keputusan tepat dan cepat menyikapi penyesuaian setiap
perubahan yang terjadi dilapangan.

Hal tersebut disebabkan hakikat pelaksanaan kontrak


pekerjaan konstruksi merupakan eksekusi gambar/ spesifikasi
di lapangan, maka sebuah kontrak pekerjaan konstruksi tak
terhindar dari penyesuaian bila menghadapi perubahan
terhadap waktu, uraian kegiatan dan biaya akibat kondisi
lapangan.

2
1.3 SOP Pelaksanaan Pekerjaan

a. Kontrak Konstruksi Lumpsum


PPK menetapkan jenis kontrak dalam dokumen pelelangan.
Kontrak konstruksi lumpsum PPK telah memastikan gambar/
spesifikasi dan nilai kontrak tidak berubah (fixed) sehingga
bersifat mengikat yaitu perubahan item/volume pekerjaan
menjadi resiko penyedia sepanjang kondisi lapangan tidak
berubah yang dapat mengakibatkan perubahan gambar/
spesifikasi.

Bila kondisi lapangan tidak berubah maka as-built drawing


(gambar akhir pelaksanaan) tidak berubah yaitu sama dengan

3
gambar/spesifikasi yang dipersyaratkan. Nilai kontrak tidak
berubah meskipun dalam pelaksanaannya terdapat perubahan
item/volume pekerjaan. PPK tidak perlu menyiapkan anggaran
perubahan tambah kurang item/ volume pekerjaan, cukup
pengendalian kualitas dan waktu, karena merupakan resiko
penyedia

Sebaliknya bila kondisi lapangan berubah (bukan karena


keinginan, tetapi akibat kahar atau unforseen condition) maka
as-built drawing (gambar akhir pelaksanaan) menjadi berubah
tidak sama dengan gambar/spesifikasi yang dipersyaratkan.

4
Nilai kontrak/ perubahan kontrak melalui Variation
Order/Contract Change Order (CCO). Dalam hal ini PPK
menyiapkan perubahan disain, anggaran perubahan tambah
kurang item/ volume pekerjaan, pengendalian kualitas dan
waktu, karena bukan resiko penyedia jasa

b. Kontrak Konstruksi Harga Satuan


Pada jenis kontrak ini, gambar/ spesifikasi dan nilai kontrak
tidak mengikat menyesuaikan kondisi lapangan (bukan karena
keinginan, tetapi akibat kahar atau unforseen condition). PPK
menyiapkan perubahan disain, anggaran tambah kurang
item/volume pekerjaan, pengendalian kualitas volume dan
waktu

5
1.4 Dokumen PPK

Dalam prakteknya, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) sering


melalaikan hasil kerja konsultan perencana. Target hanya pada
penyelesaian gambar/spesifikasi saja. Begitu
gambar/spesifikasi selesai dikerjakan langsung dijadikan
dokumen lelang. Penetapan waktu dan biaya (HPS) hanya
dengan mudah dengan pendekatan menyesuaikan batas
waktu dan dana yang telah ditetapkan.

Kajian teknis (designnote) sebagaimana diwajibkan dalam KAK


(Kerangka Acuan Kerja) berupa kajian pembiayaan
(EE/Engineering Estimate), standar/pedoman/kriteria dan waktu

6
pelaksanaan pekerjaan. Akhirnya penetapan waktu
pelaksanaan pekerjaan menjadi tidak realistis.

1.5 Gagal Waktu

Tugas dan tanggung jawab PPK, selain mengendalikan kualitas


dan biaya, maka pengendalian waktu mempunyai peranan
penting dalam pencapaian penyelesaian pekerjaan karena
pekerjaan konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan jangka
waktu sampai dengan tanggal akhir yang ditentukan dalam
kontrak bila gagal akan berdampak pada kerugian
mangkraknya bangunan dan pesoalan hukum yang bakal
dihadapi.

7
1.6 Kenapa Terjadi ?

Sering terjadi, pekerjaan yang sebetulnya menggunakan kontrak


tahun jamak dipecah menjadi tahun tunggal karena belum
memperoleh persetujuan. Ada pula pekerjaan yang
penyelesaiannya semestinya tidak berakhir pada tahun
berikutnya (kontrak tahun tunggal), tetapi akibat berlarutnya
proses pengadaan terpaksa diakhiri sesuai berakhirnya
penganggaran.

Harga penawaran penyedia sangat tergantung pada kondisi


lapangan untuk mengeksekusi gambar/spesifikasi sesuai waktu
dan anggaran yang diberikan maka dapat dipastikan akan

8
terjadi gagal kualitas dan gagal penyelesaian pekerjaan ketika
waktu yang diberikan ini berkurang akibat persoalan
berlarutnya proses pengadaan atau hal lainnya yang bukan
akibat dari penyedia.

Keadaan seperti ini menjadi resiko bagi penyedia karena jika


menolak menandatangani kontrak akan berakibat menerima
sanksi daftar hitam sehingga pekerjaan tetap dilaksanakan
meskipun waktu pelaksanaan telah berkurang. Demikian juga
bagi PPK akan menerima resiko akibat tidak selesainya
pekerjaan dan rendahnya kualitas.

9
10
BAB II
PENYEBAB KETERLAMBATAN

Dalam praktek dilapangan, selain kegagalan dalam penetapan


waktu pelaksanaan pekerjaan, keterlambatan dapat disebabkan
dalam pelaksanaan konstruksi.

Jika proyek terlambat, gambaran ini akan bermanfaat sebagai


mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab keterlambatan
proyek. Menemukan penyebab adalah langkah awal penting
yang harus dilakukan dalam rangka memetakan masalah-
masalah yang menyebabkan keterlambatan proyek. Solusi atau
strategi yang tepat untuk mengatasi keterlambatan akan lebih

10
mudah didapatkan jika proyek telah memetakan faktor-faktor
utama yang menyebabkan proyek mengalami keterlambatan.

11
12
BAB III
APA YANG MESTI DILAKUKAN ?

Ketika kemajuan pekerjaan cenderung menurun dari negatif 5%


menuju 10% dari rencana, identifikasi penyebab menurunnya
kemajuan pekerjaan.

Ketika proress fisik mencapai minus 10% Pengguna


mengundang Penyedia untuk melakukan SCM (Show Caused
Meeting) yaitu Rapat Pembuktian melalui 3 tingkatanTest
Case.

12
Bila pada pada tingkatan pembuktian tingkat pertama yaitu Test
Case Tkt I (pertama) terbukti kesalahan terdapat pada
penyedia, maka dilanjutkan dengan memberi kesempatan
penyedia mengembalikan progres keterlambatan dibawah 10 %
dengan penyesuaian atau perbaikan hal-hal yang
menyebabkan keterlambatan melalui SCM - Test Case Tkt I
(pertama).

Sebaliknya bila tidak terbukti bukan merupakan kesalahan


penyedia maka tindakan SCM dihentikan dan proses
penyelesaian melalui perubahan kontrak.

3.1 Keterlambatan Pada Penyedia – SCM

13
Jika keterlambatan merupakan kesalahan penyedia dan
pelaksanaan SCM telah masuk pada tingkatanTest Case Tkt III
(ketiga-terakhir) dimana kemajuan pekerjaan minus 15%
dinyatakan penyedia gagal membuktikan kemampuannya dan
ditindak lanjuti dengan menerbitkan Pemutusan Kontrak
Sepihak. Setiap kegagalan tingkatan SCM melalui Surat
Peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga.

1. SCM – Test Case I

 Progres minus 10% diterbitkan Surat Peringatan Ke I;


 Terbitkan Surat Peintah SCM Tahap Ke I (pertama)
untuk melakukan Test Case ke I (pertama)

14
 Jika gagal melakukan Test Case Ke I (pertama) berarti
penyedia gagal mengembalikan keterlambatan
dibawah 10% maka diterbitkan Surat Peringatan ke II
(kedua);

2. SCM – Test Case II

 Diterbitkan Surat Perintah SCM Tahap Ke II untuk


melakukan Test Case TktII;
 Jika gagal melakukan Test Case Ke II (kedua) berarti
penyedia gagal mengembalikan ke posisi kurang dari
minus 10% maka diterbitkan Surat Peringatan ke III
(ketiga);

15
3. SCM – Test Case III

 Diterbitkan Surat Perintah SCM Tahap Ke III (ketiga)


untuk melakukan Test Case ke III (ketiga).

Jika gagal melakukan Test Case Ke III (ketiga) berati penyedia


gagal mengembalikan ke posisi kurang dari minus 10% maka
PPK melapor kepada PA dan berdasarkan saran PA
dilakukanpemutusan kontrak sepihak

16
3.2 Keterlambatan Bukan Pada Penyedia

Pembuktian Keterlambatan selain dengan melalui SCM, juga


dapat dibuktikan melalui proses pengendalian waktu terhadap
target penyelesaian pekerjaan S-Curve. Hal ini mesti segera
ditindaklanjuti melalui identifikasi, pembuktian, evaluasi
sebelum dilakukan adendum perubahan kontrak

17
3.3 Proses Persetujuan Perpanjangan Waktu

Melalui rapat pembahasan yang diikuti PPK, Tim Peneliti


Kontrak Penyedia Konstruksi dan Konsultan melakukan
pengumpulan data dan evaluasi terhadap usulan dari penyedia
Konstruksi

18
Dalam melakukan evaluasi, dibutuhkan kemampuan PPK baik
teknis dan administrasi serta keberanian berdasarkan
pemahaman aturan sehingga dapat memutuskan dan bertindak
tegas terhadap setiap penyimpangan dalam proses persetujuan
perpanjangan.

19
Hindari menggunakan alasan tanah, disain, persetujuan,
administrasi dan sebagainya jika memang bukan demikian
terjadi demi menghindari resiko.

20
MENGHINDARI
KETERLAMBATAN
BUKAN
KESALAHAN
PENYEDIA

21
BAB IV
MENGHINDARI KETERLAMBATAN BUKAN KESALAHAN
PENYEDIA

4.1 Mempersiapkan Waktu Pemeriksaan Tim PHO

Mengahiri penyelesaian pekerjaan maka perlu dilakukan


menyiapkan waktu sehingga terhindar dari keterlambatan untuk
pelaksanaan PHO (Provisional Handling Over)

Lakukan pemeriksaan menjelang peyelesaian pekerjaan atau


bagian pekerjaan yang diatur dalam kontrak dengan waktu
yang cukup.

21
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. 2015. Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden


Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Perpres 4 Tahun 2015.

Indonesia. 2015. Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi, Permen PU No. 31 Tahun 2015.

Jakarta. 1982 - 2001. Pelaksanaan Kontrak Konstruksi


Pekerjaan. Proyek Irigasi D.I Aceh dan Proyek Irigasi
Jambuaye Langkahan D.I Aceh. Direktorat Jenderal
Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

22
LAMPIRAN
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
LAMPIRAN 05

FORM LAPORAN HARIAN. PERINTAH HARIAN,


USULAN PERUBAHAN PENGGANTIAN DAN
JUSTIFIKASI TEKNIS

48
Form : 001
Diisi Kontraktor
Diperiksa Konsultan
Disetujui Pengawas Proyek

Nama Pekerjaan tercetak


No/ Tanggal Kontrak tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)
Waktu Penyelesaian Pekerjaan tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)

Tanggal Laporan diisi Cuaca diisi


diisi hari ke diisi

Kegiatan Hari Ini diisi


diisi
diisi
diisi

SDM diisi
diisi
diisi

Bahan/ Material diisi


diisi
diisi

Peralatan diisi
diisi
diisi

Masalah/ diisi
Penyelesaian diisi
diisi

KONSULTAN KONTRAKTOR

( ...............................................) ( ...............................................)

PENGAWAS

( ...............................................)
Ir RIAD HOREM Dipl HE, November 206

49
Form : 002
Disiapkan Konsultan
Perintah Pengawa/ Konsultan

Nama Pekerjaan Tercetak


No/ Tanggal Kontrak Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)
Waktu Penyelesaian Pekerjaan Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)

Tanggal Teguran diisi


diisi hari ke

TEGURAN/ PERINTAH KEPADA KONTRAKTOR UNTUK SEGERA MELAKUKAN

Perbaikan Fisik diisi


Pekerjaan diisi
diisi
diisi
diisi
diisi

Penyesuaian diisi
Bahan/Material/ diisi
Peralatan dan diisi
SDM diisi
diisi
diisi

Penyesuaian diisi
Akibat Kondisi diisi
Lapangan diisi
diisi
diisi
diisi

KONSULTAN KONTRAKTOR

( ...............................................) ( ...............................................)

PENGAWAS

( ...............................................)

Ir RIAD HOREM Dipl HE, November 2016

50
Form : 003
Usulan Tim Peneliti Kontrak

Nama Pekerjaan Tercetak


No/ Tanggal Kontrak Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)
Waktu Penyelesaian Pekerjaan Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)

Tanggal Usulan diisi


diisi hari ke

USULAN PERUBAHAN PENGGANTIAN KEPADA PPK

Beri Tanda Untuk Perubahan/ Penggantian √


Lengkapi dengan Dokumen Justifikasi Teknis

Akibat Review/ Revisi Disain


Kondisi Perubahan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Lapangan Penambahan Volume Item Kegiatan
(tidak Pengurangan Volume Item Kegiatan
terduga/ Penambahan Item Kegiatan
unforseen Pengurangan Item Kegiatan
conditions) Penggantian Spesifikasi Bahan/Material
Penambahan Biaya
Pengurangan biaya

KONSULTAN KONTRAKTOR

( ...............................................) ( ...............................................)

TIM PENELITI KONTRAK

( ...............................................)

Ir RIAD HOREM Dipl HE, November 2016

51
Form : 004
Usulan Justifikasi Teknis

Nama Pekerjaan Tercetak


No/ Tanggal Kontrak Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)
Waktu Penyelesaian Pekerjaan Tercetak
diisi yang terakhir (bila ada adendum)

Tanggal Usulan diisi


diisi hari ke

USULAN JUSTIFIKASI TEKNIS

Beri Tanda Untuk Perubahan/ Penggantian √


Lengkapi dengan Dokumen Justifikasi Teknis

Justifikasi Review/ Revisi Disain


Teknis Perubahan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Tentang Penambahan Volume Item Kegiatan
Pengurangan Volume Item Kegiatan
Penambahan Item Kegiatan
Pengurangan Item Kegiatan
Penggantian Spesifikasi Bahan/Material
Penambahan Biaya
Pengurangan biaya

KONSULTAN KONTRAKTOR

( ...............................................) ( ...............................................)

TIM PENELITI KONTRAK

( ...............................................)

Ir RIAD HOREM Dipl HE, November 2016

LAMPIRAN FORM 004

52
JUSTIFIKASI TEKNIS

Per-UU-an
yang
digunakan

Pedoman/
Kriteria/
Standar
Yang
digunakan

Analisis dan
Rekomendasi

KONSULTAN KONTRAKTOR

( ...............................................) ( ...............................................)

TIM PENELITI KONTRAK

( ...............................................)

Ir RIAD HOREM Dipl HE, November 2016

53
TENTANG PENULIS

Ir Riad Horem Dipl HE | Islam |


Tinggal di Bintaro | PNS akhir
Golongan IV E | 2013 Pensiun
Kementerian PU-PERA |
Dilahirkan 63 tahun lalu di
Tanjungpinang | Sarjana Teknik
Sipil USU ‘74 dan Postgraduate
IHE Delft The Netherlands 1988 | 1982-2001 Bekerja full
dilapangan pada pekerjaan konstruksi pengairan anggaran
APBN, ADB dan SFD sebagai Pemimpin Proyek | 2001-2008
Pejabat eselon 3 di Kem PU 2001 – 2008/ Pejabat (Eselon 2)
Direktur Penyelesaian Sanggah 17 Nov 2008 - 25 April 2011
dan Direktur Monitoring dan Evaluasi 25 April 2011 - 3 Sep
2013 di LKPP. Diluang waktu, sebagai narasumber PBJ
khusus Pekerjaan Konstruksi dan saksi ahli | Narasumber
Rancang Bangun di LKPP. HP 081280161953 Email
riad_horem@yahoo.com | Akhir 2016 |

Riad Horem Cucuku

54

Anda mungkin juga menyukai