BUKU INFORMASI
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
KATA PENGANTAR
Pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan dengan bidang kerjanya. Berbagai
upaya ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat
pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga
kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di tempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk
melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja
yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut
dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang
dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi yang bertugas
sesuai jabatan kerjanya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 1999,
tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya.
Penyusunan Modul Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerja
Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung mengacu kepada SKKNI Ahli Geodesi untuk Bangunan
Gedung, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang pada Kurikulum Pelatihan
Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan dengan mengindentifikasi Unit-unit
Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan penyusunan kurikulum
dan silabus pelatihan.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai upaya
memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas, sehingga
dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk lebih meningkatkan kompetensi dari
standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja
Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusion serta
Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan serta stakeholder.
Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses penyusunan modul ini, dan seiring
dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi kedepan, maka tetap diupayakan
penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengan dilaksanakannya pelatihan
dengan menggunakan modul ini dilapangan melalui respon peserta pelatihan, instruktur , asesor
serta semua pihak.
Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang telah
mencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini, serta semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini.
Jakarta,
Nopember 2013
PUSAT PEMBINAAN
KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
DAFTAR ISI
Kata pengantar
.ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ................................................................................................... 2
1.1
1.2
1.3
1.4
2.2
2.3
3.2
3.3
BAB V
4.1
Umum .......................................................................................................... 26
4.2
4.3
4.4
5.2
5.3
LAMPIRAN
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
BAB I
PENGANTAR
1.1
berbasis
kompetensi
adalah
pelatihan
kerja
yang
1.2
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
penilaian
untuk
menilai
kemampuan
peserta
Buku
Informasi
sebagai
sumber
utama
pelatihan.
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
1.3
Kompetensi
Terkini
(Recognition
of
Current
Competency-RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang
berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus
sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang
diperoleh melalui:
a. Bekerja
dalam
suatu
pekerjaan
yang
memerlukan
suatu
Pengertian-pengertian / Istilah
1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,
pengetahuan
serta
keterampilan/keahlian
kerja
tertentu
yang
adalah
proses
merumuskan,
menetapkan
serta
1.4.3
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan
fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada
pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk
kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang
didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara
sistematis dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui
uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional
dan/ atau internasional.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1
2.2
2.2.3
2.2.4
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
2.3
2.3.2
Kode Unit
F.4xxxx.005.02
2.3.3
Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pondasi.
K3L
komunikasi dan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
ELEMEN KOMPETENSI
1. Melaksanakan pekerjaan
struktur beton
2. Melaksanakan pekerjaan
struktur kayu
3. Melaksanakan pekerjaan
struktur baja
2.3.6
Batasan Variabel
a. Konteks variabel
utamanya
pada
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
pekerjaan
pelaksanaan
pekerjaan
gedung.
2) Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan komunikasi
dan kerjasama terhadap tugas yang dilaksanakan di
tempat kerja
3) Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan
dan menegakkan tanggung jawab dalam berkomunikasi
dan kerjasama dengan orang lain di tempat kerja
b. Perlengkapan yang dibutuhkan
1) Peralatan
a) Alat pertukangan kayu
b) Alat pertukangan batu dan beton
c) Alat fabrikasi dan ereksi baja
2) Perlengkapan
a)
b)
c)
a. Konteks penilaian
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
b. Persyaratan kompetensi
Penguasaan unit kompetensi sebelumnya meliputi:
1) F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
2) F.4xxxx.003.02 : Melakukan Komunikasi di
Tempat Kerja
3) F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan
Persiapan
4) F.4xxxx.005.02 : Melaksanakan Pekerjaan
Pondasi
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
2) Keterampilan
dalam
mengindentifikasi
kondisi
lahan
dan
e. Aspek kritis
1) Ketelitian dalam melaksanakan pengukuran
2) Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan sambungan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1
Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan
pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini
peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara
sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses
belajar
bagaimana
pengetahuan
baru
yang
diperoleh
dan
meninjau
materi
belajar
agar
dapat
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1
belajar
masing-masing,
sesi
kelompok
memberikan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
R
R
A
N
C
A
N
G
B
A
N
G
U
N
M
A
T
E
R
P
E
A
T
H
A
N
RA
AN
NC
CA
AN
NG
GB
BA
AN
NG
GU
UN
NM
MA
AT
TE
ER
RIII P
PE
ELLLA
AT
TIIIH
HA
AN
N
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi
No
1.1 Perancah
dipasang sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
1)
Dapat
menjelaskan
jenis dan fungsi
perancah
Tujuan pembelajaran
Metode
pelatihan
Ceramah
Diskusi
Demonstrasi /
peragaan
Tugas
2) Dapat
menjelaskan
cara
mengerjakan
perancah sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
3) Mampu
mengerjakan
perancah sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
4) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
memasang
perancah sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
1.2 Acuan/cetakan
beton dibuat
dan dirakit
sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
1)
Dapat
menjelaskan
Tahapan
pembelajaran
Referensi
yang
disaranka
n
1. Menjelaskan
jenis
dan
fungsi
perancah
Jam
pelajar
an
indikati
f (mnt)
30
2. Menjelaskan
cara
mengerjakan
perancah
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
3. Memperagaka
n
cara
mengerjakan
perancah
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
4. Mengamati
ketelitian
peserta dalam
memasang
perancah
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Selesai mengikuti
materi pelatihan ini
peserta mampu
membuat dan merakit
acuan/cetakan beton
sesuai dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
1. Menjelaskan
fungsi
dan
persyaratan
acuan/cetaka
n
balok,
kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
Petunjuk
Praktek
Bangunan
gedung
30
2)
3)
4)
4)
1.3
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
fungsi
dan
persyaratan
acuan/cetakan
balok,
kolom,
tangga, dan pelat
lantai beton
Dapat
menjelaskan alat
dan bahan untuk
pengerjaan
acuan/cetakan
beton
Dapat
menjelaskan
cara
mengerjakan
acuan/cetakan
balok,
kolom,
tangga, dan pelat
lantai
beton
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
daan
metode
kerja
Mampu
mengerjakan
acuan/cetakan
balok,
kolom,
tangga, dan pelat
lantai
beton
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Harus
mampu
bersikap
teliti
dalam membuat
dan
merakit
acuan/cetakan
balok,
kolom,
tangga, dan pelat
lantai
beton
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Tulangan beton
dirakit dan
dipasang sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
1) Dapat
menjelaskan jenis
tulangan
balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
2) Dapat
menjelaskan cara
merakit tulangan
balok,
kolom,
tangga, dan pelat
lantai beton
2. Menjelasakan
alat
dan
bahan untuk
pengerjaan
acuan/cetaka
n beton
3. Menjelaskan
cara
mengerjakan
acuan/cetaka
n
balok,
kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, daan
metode kerja
4. Mempraktekk
an
cara
mengerjakan
acuan/cetaka
n
balok,
kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
5. Mengamati
ketelitian
peserta dalam
membuat dan
merakit
acuan/cetaka
n
balok,
kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Selesai mengikuti materi
pelatihan ini peserta
mampu merakit dan
memasang Tulangan
beton sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi teknis, dan
metode kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
1. Menjelasan
jenis
tulangan
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
40
Konstruksi
bangunan
gedung
bertingkat
rendah
2. Menjelaskan
cara merakit
tulangan
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
3. Menjelaskan
cara
mengerjakan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
tulangan
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
3) Dapat
menjelaskan cara
mengerjakan
tulangan
balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
4) Mampu
mengerjakan
tulangan
balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
5) Harus
mampu
bersikap
teliti
dalam
merakit
dan
memasang
tulangan
balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
1.4. Pengecoran
beton
struktur
dilaksanakan
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
4. Mempraktekk
an
cara
mengerjakan
tulangan
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
5. Mempraktekk
an
cara
mengerjakan
tulangan
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Selesai mengikuti materi
pelatihan ini peserta
mampu melaksanakan
pengecoran beton
struktur sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi teknis, dan
metode kerja
1) Dapat
menjelaskan alat
dan bahan untuk
pengecoran balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
2) Dapat
menjelaskan
persyaratan
pelaksanaan
pengecoran balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
3) Dapat
menjelaskan cara
mengerjakan
pengecoran balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
4) Mampu
mengerjakan
pengecoran balok,
kolom,
tangga,
dan pelat lantai
beton
sesuai
spesifikasi teknis,
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
1.
Menjelasan
alat
dan
bahan untuk
pengecoran
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
Petunjuk
praktek
bangunan
gedung
30
2. Menjelaskan
alat
dan
bahan untuk
pengecoran
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
3. Menjelaskan
cara
mengerjakan
pengecoran
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton
4. Mempraktekk
an
cara
mengerjakan
pengecoran
balok, kolom,
tangga, dan
pelat
lantai
beton sesuai
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Elemen Kompetensi
No
2.1
1)
2)
3)
4)
Konstruksi
sambungan kayu
dibuat
sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Dapat
menjelaskan jenis
dan fungsi
sambungan kayu
Dapat
menjelaskan cara
mengerjakan
sambungan kayu
Mampu
mengerjakan
sambungan kayu
sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Harus mampu
bersikap teliti
dalam membuat
sambungan
konstruksi kayu
sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode
2.2 Konstruksi
sambungan kayu
dirakit
sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
5.
2.
Mengamati
ketelitian
peserta dalam
melaksanaka
n pengecoran
balok, kolom,
tangga, dan
pelat lantai
beton sesuai
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
Tujuan pembelajaran
Selesai mengikuti
materi pelatihan ini
peserta mampu
membuat Konstruksi
sambungan kayu
sesuai dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Tahapan
pembelajaran
Referensi
yang
disaranka
n
1. Menjelaskan
jenis
dan
fungsi
sambungan
kayu
Konstruk
si
banguna
n
gedung
Metode
pelatihan
Ceramah
Diskusi
Demonstrasi /
peragaan
Tugas
Jam
pelajar
an
indikati
f (mnt)
50
2. Menjelaskan
cara
mengerjakan
sambungan
kayu
3. Praktek cara
mengerjakan
sambungan
kayu sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
4. Mengamatai
ketelitian
peserta dalam
dalam
membuat
sambungan
konstruksi
kayu sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
1.
Menjelaskan
maksud dan
tujuan
mengerjakan
perakitan
konstruksi
sambungan
kayu
Konstruksi
bangunan
gedung
20
2.3. Konstruksi
sambungan kayu
dipasang sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
1)
Dapat
menjelaskan
sistem perkuatan
konstruksi
sambungan kayu
2) Dapat
menjelaskan
tahapan
pemasangan
konstruksi
sambungan kayu
3) Mampu
melaksanakan
pemasangan
konstruksi
sambungan kayu
sesuai dengan
gambar
kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
4) Harus
mampu
bersikap
teliti
dalam
memasang
konstruksi
sambungan kayu
sesuai dengan
gambar
kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Tugas
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
2.
Menjelaskan
cara
mengerjakan
perakitan
konstruksi
sambungan
kayu
3.
Mempraktekk
an cara
membentuk
konstruksi
sambungan
kayu sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
4. Mengamatai
ketelitian
peserta dalam
merakit
konstruksi
sambungan
kayu sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
1. Menjelaskan
sistem
perkuatan
konstruksi
sambungan
kayu
20
2. Menjelaskan
tahapan
pemasangan
konstruksi
sambungan
kayu
3. Mempraktekk
an cara
melaksanaka
n
pemasangan
konstruksi
sambungan
kayu sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
4. Mengamati
ketelitian
peserta dalam
memasang
konstruksi
sambungan
kayu sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
metode kerja
Elemen Kompetensi
No
3.
Tujuan pembelajaran
Komponen
struktur baja
difabrikasi
sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
Dapat
menjelaskan
komponen
sambungan
struktur baja
Dapat
menjelaskan
cara
melaksanakan
fabrikasi
komponen
struktur baja
Mampu
melaksanakan
fabrikasi
komponen
struktur
baja
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Harus mampu
bersikap teliti
dalam
melaksanakan
fabrikasi
komponen
struktur baja
sesuai dengan
gambar kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
Selesai mengikuti
materi pelatihan ini
peserta mampu
menjelaskan fabrikasi
komponen struktur baja
sesuai dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis,
dan metode kerja
3.2. Komponen
struktur
baja
dirakit
sesuai
dengan gambar
kerja spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
1) Dapat
menjelaskan cara
pemotongan
komponen struktur
Selesai mengikuti
materi pelatihan ini
peserta mampu merakit
Komponen struktur baja
sesuai dengan gambar
kerja spesifikasi teknis,
dan metode kerja
1)
2)
3)
4)
Metode
pelatihan
Tahapan
pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Demonstrasi /
peragaan
Tugas
1. Menjelaskan
komponen
sambungan
struktur baja
Referensi
yang
disaranka
n
Konstruk
si baja
Jam
pelajar
an
indikati
f (mnt)
50
2. Menjelaskan
cara
melaksanakan
fabrikasi
komponen
struktur baja
3. Mempraktekk
an cara
melaksanaka
n fabrikasi
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
4. Mengamati
ketelitian
peserta dalam
melaksanakan
fabrikasi
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
1. Menjelaskan
cara
pemotongan
komponen
struktur baja
Konstruksi
baja
20
2. Menjelaskan
klasifikasi
sambungan
komponen
struktur baja
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
baja
2) Dapat
menjelaskan
klasifikasi
sambungan
komponen struktur
baja
3) Dapat
menjelaskan cara
pembentukan
komponen struktur
baja
4) Mampu
membentuk
komponen struktur
baja sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan metode
kerja
3. Menjelasan
cara
pembentukan
komponen
struktur baja
4. Mempraktekk
an cara
membentuk
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
5. Mengamati
ketelitian
peserta dalam
merakit
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
5) Harus
mampu
bersikap
teliti
dalam
merakit
komponen
struktur
baja
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi teknis,
dan metode kerja
3.3 Komponen
struktur baja
dipasang sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
1) Dapat
menjelaskan
tahapan
pemasangan
komponen struktur
baja
2) Mampu
melaksanakan
pemasangan
komponen struktur
baja sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan metode
kerja
3) Harus mampu
bersikap teliti
dalam memasang
komponen struktur
baja sesuai
dengan gambar
kerja, spesifikasi
teknis, dan metode
kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Peragaan/
Demosntrasi
Tugas
1. Menjelaskan
tahapan
pemasangan
komponen
struktur baja
Konstruksi
banguan
gedung
20
2. Memprakteka
n
cara
melaksanaka
n
pemasangan
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar kerja,
spesifikasi
teknis,
dan
metode kerja
3.
Mengamati
ketelitian
peserta
dalam
merakit
komponen
struktur baja
sesuai
dengan
gambar
kerja,
spesifikasi
teknis, dan
metode kerja
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
selesai
kemampuan
mengikuti
untuk
pelatihan
ini
diharapkan
melaksanakan pekerjaan
peserta
struktur,
dalam
memiliki
rangka
4.1
Pendahuluan
Dalam sebuah pelaksanaan pembangunan konstruksi dibutuhkan pelaksana
pembangunan agar
skala
besar
seperti
gedung
bangunan
bertingkat
tinggi,
pelaksana
mekanikal
elektronik,
dan
setiap
bagian
tersebut
bekisting
acuan/cetakan
beton
perlu
mempelajari
bagaimana
membuat
sebuah
yang
4.2
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah
bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang beton
teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini sering
menghasilkan persoalan pada produk, antara lain reputasi jelek dari beton
sebagai material bangunan
Sebagai material komposit, sifat beton sangat tergantung pada sifat unsur
masing-masing serta interaksi mereka. Ada 3 sistem umum yang melibatkan
semen, yaitu pasta semen, mortar dan beton
Unsur terurai
Semen
+
Air
Matrik komposit
Pasta
semen/
grout
Mortar
Beton
4.2.1
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
tingkatan
selanjutnya
yang
ada
di
atasnya.
Bila
scaffolding
yang
benar
untuk
beberapa
f)
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
kerangka
berdirinya
perancah
bangunan
harus
Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan
bahan-bahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan
perancah, tidak boleh dipakai.
j)
l)
bentuk
dan
komposisi
perancah
harus
diperiksa
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
karena
dapat
membahayakan
kesetabilan
dan
kekuatannya.
w) Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada
perancah:
x) Dalam
melakukan
kegiatan
pemasangan
perancah
dan
perancah
harus
di
dokumentasikan.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
4.2.2
dan
dibongkar tanpa
terganggu
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
c) Material dari bekisting balok/pelat harus dilapisi oli bekas (nonexpose) atau mold-oil & form-oil (expose). Untuk bekisting bekas
harus telah di treatment (dirawat) secara memadai hingga layak
dipakai kembali.
e) Periksa jarak formties dan bracing pada balok yang cukup tinggi
(tergantung dimensi).
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
balok
dan
pelat,
periksa
kerapatan
kolom,
pekerjaan
cetakan/acuan
sesuai
membentuk
ukurannya
persegi panjang
dilakukan
setelah
dengan
dengan ukuran
kayu
5/7
sesuai yang
ditentukan.
b) Kemudian dijepit dengan sabuk kolom dan dipasang pipa support
dengan cara menopang pada sabuk cetakan/acuan di keempat
sisi cetakan/acuan yang sekaligus berfungsi untuk mengatur
posisi cetakan/acuan
c) Setelah itu dipasang batas kolom sebagai batas stop pengecoran
d) Sebelum pengecoran dilakukan, terlebih dahulu pengecekan oleh
pengawas, mengenai baut skrup yang terpasang pada kekuatan
struktur perancah dan kerapatan dari cetakan/acuan.
e) Setelah dicek , sudah tidak ada kekurangan atau kesalahan, maka
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
CETAKAN TANGGA
4.2.3
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
b. Cara merakit tulangan balok, kolom, tangga, dan pelat lantai beton
1) Penganyaman tulangan atas
2) Penganyaman tulangan bawah
3) Kedua tulangan diikatkan pada tulangan sengkang dengan kawat
baja lunak
c. Pelaksanaan mengerjakan tulangan balok, kolom, tangga, dan pelat
lantai beton
Dilakukan pengukuran jarak sumbu ke sumbu. Jarak-jarak ini ditandai
dengan kapur/pensil pada permukaan bekisting.
1) Untuk pembesian pelat lantai dan tangga
a) Pembesian pelat lantai terlebih dahulu pengayaman dilakukan
pada bagian bawah yang posisinya saling bersilangan sesuai
dengan jarak yang ditentukan
b) Persilangan besi tersebut diikat kuat dengan menggunakan kawat
baja lunak.
c) Setelah penganyaman tulangan pada bagian bawah selesai
maka dilanjutkan dengan penganyaman besi tulangan bagian
atas, pelaksanaannya sama dengan penganyaman pada bagian
bawah
d) Pada penulangan/pembasian pelat dibutuhkan pengganjal atau
yang lebih dikenal dengan cakar ayam
e) Cakar ayam berfungsi untuk menempatkan tulangan atas pada
pelat sehingga tebal selimut beton tercapai. Cakar ayam
ditempatkan secara menyebar dengan ketentuan tiap 1 m2 = 3
buah
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
pada
tulangan
beton
yang
akan
dipasang
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
penulangan
pelat,
balok,
kolom
dibutuhkan
beton
beton
decking
ditempatkan
menyebar
dengan
4.2.4
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
2) Bahan
a) Beton basah (ready mix)
Cara manual ( Pembuatan adukan beton di tempat )
(1) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu
dari kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai
ukuran perbandingan
(2) Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran
yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran
tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm
dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3
mm x 60 cm x 100 cm.
(3) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
(4) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
(5) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke
tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
(6) Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang
lebih selama 4-10 menit, maka material tersebut berubah
dalam bentuk pasta, setelah menjadi pasta tabung mollen
(mixer) dibalikan dan tuangkan kedalam kotak spesi
Cara pembuatan adukan beton dapat dilakukan di pabrik (
Readymix )
(1) Beton merupakan persenyawaan yang terdiri dari agregat,
air, semen dan zat tambahan jika diperlukan syarat
khusus maka kendali proporsi material beton harus
direncanakan.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
(2) Menurut aturan yang berlaku di Indonesia SNI 03-28342000 dan secara teoritis perencanaan campuran beton
bukanlah hal yang mudah,
diperlukan laboratorium
diperlukan
laboraturium
untuk
menguji hasil
Semen (kg)
Pasir (kg)
Kerikil (kg)
Air (liter)
w/c ratio
247
869
999
215
0.87
276
828
1012
215
0.78
299
799
1017
215
0.72
326
760
1029
215
0.66
352
731
1031
215
0.61
371
698
1047
215
0.58
384
692
1039
215
0.56
406
684
1026
215
0.53
413
681
1021
215
0.52
439
670
1006
215
0.49
448
667
1000
215
0.48
Referensi tabel :
SNI DT 91- 0008 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton,
oleh Dept Pekerjaan Umum.
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
(4) Proses pembuatan beton ready mix pada dry mix batching
plant adalah sebagai berikut:
Pengambilan
agregat
dan
kasar
pengangkutan
dan
agregat
material
halus
untuk
dengan
dan
kerikil
yang
berada
pada
tempat
dengan
menggunakan
wheel
loader,
air
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
beton
harus
benar-benar
rata
dan
matang
dengan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
balok dan kolom tidak boleh terlalu rendah , nilai slumpnya sekitar 12
cm 2cm
a) Untuk melakukan pengujian slump test ini digunakan
beberapa peralatan sebagai berikut ;
(1) Cetakan yang berbentuk
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
siapkan
cetakan
silinder
baja
yang
cetakan
silinder
dan
ditusuk
25
kali
dengan
beton mengeras
sekurang-kurangnya
24 jam,
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
dilakukan
pengujian
dengan
menggunakan
28
hari
untuk
dilakukan
pengujian
dengan
dengan
menggunakan
compression
testing
No
Tanggal
Umur
Hasil test
Konversi
silinder 15
ke kubus
X 30 cm3
15X15X15
( kg/cm2 )
cm3
2
( kg/cm )
Cor
Test
Hari
( kg/cm2)
( kg/cm2)
b-bm
(b-bm)2
1
2
3
4
b
bm = b
n
S = (b-bm)2
n
bk = bm 1,64 S
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Keterangan :
b
bm
Standar deviasi
bk
( kg/cm2)
( kg/cm2)
( kg/cm2 )
ini
dapat
dilakukan
dengan
menusuk-nusuk
dianjurkan
untuk
senantiasa
menggunakan
alat-alat
f)
alat
penggetar)
harus
dihentikan
apabila
pada
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
sinar
matahari
secara
langsung
dengan
jalan
dalam
menentukan
saat-saat
pembongkaran
dari
jumlah
beban
rencana,
maka
pembongkaran
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
harus dipadatkan
4.3
4.3.1
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kayu
Arah
Memanjang
Mendatar.
Sambungan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
diterapkan pada gording yang terletak 5 10 cm dari kaki kudakuda berjarak antara 2.50 3.50 m. Gaya tarik yang mungkin
timbul, diterima oleh bidang geser saja sebesar:
a x b x gs
gs = tegangan geser yang diizinkan pada kayu
a
= bidang kait
d.
Dari ke tiga hasil daya tahan tersebut di atas yang diambil yang
terkecil ialah daya tahan batang tarik.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
4.3.2
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
yang
disebut
dengan
hubungan kayu yaitu dua batang kayu atau lebih yang dihubunghubungkan menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam
satu bidang (dua dimensi) maupun dalam satu ruang berdimensi tiga.
Dalam menyusun suatu konstruksi kayu pada umumnya terdiri dari
dua batang atau lebih masing-masing dihubungkan menjadi satu
bagian hingga kokoh. Untuk memenuhi syarat kekokohan ini maka
sambungan dan hubungan-hubungan kayu harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut:
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Gambar 4.27
4.3.3
Hubungan Loef
Baut
Paku
Pasak
Perekat
Efisiensi rendah
Deformasi besar
3) Syarat-syarat
dan
cara-cara
itu
untuk
Indonesia
telah
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
a) Alat penyambung baut harus dibuat dari baja St. 37 atau dari
besi yang mempunyai kekuatan paling sedikit seperti St. 37.
b) Lubang baut harus dibuat secukupnya saja dan kelonggaran
tidak boleh lebih dari 1,5 mm.
c) Garis tengah baut paling kecil harus 10 mm (3/8),
sedangkan untuk
sambungan,
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
b1
d1
S
b2
b2
b1 b 3 b1
b1<b2
1S
2
1S
2
Golongan II :
Sambungan bertampang satu :
b = 5,4
S = 40 db1 (1 0,6 sin ) atau
S = 215 d2 (1 0,35 sin )
Sambungan bertampang dua :
b = 4,3
S = 100 db3 (1 0,6 sin ) atau
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) atau
S = 430 d2 (1 0,35 sin )
Golongan III :
Sambungan bertampang satu :
b = 6,8
S = 25 db1 (1 0,6 sin ) atau
S = 170 d2 (1 0,35 sin )
Sambungan bertampang dua :
b = 5,7
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
10 cm
2d
3d
2d
6d
6d
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
5d 5d
10 cm
7d
2d 5d
5d
2d
3d
2d
6d
5-
2d
10
2d
5-
6d
cm
7d
56
2d
d5
6d
3d
3d
3d
sumbu
baut
dengan
tepi
kayu
yang
tidak
dibeban....... 2 d
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
(0o <
tepi
kayu
yang
dibebani 2 d
antara sumbu baut dan sumbu baut dalam arah gaya ditentukan
dengan
nilai
interpolasi
lurus
di
antara
harga
.. 5 d dan 6 d
antara sumbu baut dan tepi kayu yang tidak dibebani
2 d
antara baris baut dan baris baut dalam arah gaya 3d
untuk kayu yang tidak terlalu keras dan bila kayu yang harus
disambung tidak terlalu tebal, maka tidak perlu dibor, sehingga
dapat dikerjakan oleh setengah tukang.
1
bd
2
3,5 d 2
kd
kd
7d
7d
b
paku
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
paku
paku
paku
tam pang
satu
1> 25b1
tam pang
satu
1>25b1
b2
b1
tam pang
satu
1> 25b1
1>b1+b2+3d
b1
b2
1>b1+b2+3d
b2
b1
b1=b2
A
b1<b2
C
b2<15b1
B
tam pang
Satu
b1
b2
b3
b1<b2-b3
F
1>2,5b2
1>b 1+b2+31
b1+b2>1>2,5b1
paku
b2
tampang dua
b2>15b1
D
b1 b2 b2
b1=b2< b3
E
b1
> b1
> b1
1>2b1+b2
d
1>b1+b2
1>2,5b1
paku tampang
satu
1>2,5b1
> b1
> b1
paku
tampang dua
paku
tampang dua
paku
tampang dua
!>2b 1+b2
!>2b 1+b3
!>2b 1+b2
b1 b2 b3
b 1 b2 b3
b1 b2 b3
b1<b2<b3
G
b1<b2<b3
H
b1<b2<b3
I
1
bd
2
3,5 d 2
b 7d
kd
kd
7d
c. Ujung
paku
yang
keluar
dari
sambungan
asal
sebaiknya
pembengkokan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
syarat-syarat
seperti
12
ya d
n un
5d g d tu
ib k t
10 eb ep
10
d an i k
d
i ay
10 1
u
d 2d
5d
5d 5d
5d 5d
5d
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Sambungan Gigi
SAMBUNGAN
h
h
v
V=89xd
< 60 *
>60*
d=h/4
d = h/6
h>h
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Apabila sambungan gigi tunggal tidak memenuhi syarat ( kurang kuat ), maka
untuk mengatasi antara lain dapat dibuat sambungan gigi rangkap
Sambungan gigi rangkap biasanya gigi bagian muka dibuat gigi membagi sudut
luar sama besar, sedang gigi bagian belakang dibuat gigi tegak lurus batang
diagonal
3) Membuat
sketsa-sketsa
pemasangan
konstruksi
sambungan kayu
4) Membuat Balok Pengunci
5) Pasangkan setiap sambungan secara terpisah, periksa
ketepatan
menyatunya
bahu-bahu,
kesikuan
dan
7) Membenahi
kekurangan-kekurangan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
yang
ada
sehingga
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
d.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
1.ATAP
Gambar 4.39 Hubungan pelat tarik dengan sekup dan kaki kuda-kuda
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
2. PEMASANGAN KUSEN
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
3. PEMASANGAN PLAFON
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
4. PEMASANGAN LANTAI
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
5. PEMASANGAN LANTAI
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
setiap
sambungan,
periksa
ketepatan
4.4
4.4.1
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
pengelasan
merupakan
tahapan
berikutnya,
setelah
Metal
Arch
Welding
),
tetapi
banyak
juga
yang
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
4.4.2
2) Metode penyambungan:
a) Sambungan paku keling dan baut
b)
c)
Sambungan las.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
adanya
pengelasan
pokok
setelah
kap
baja
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
(hammer).
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
2)
3)
4)
5)
6)
7)
4.4.3
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
j)
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
(4) Terlihat sebelah kanan sudah tepat pada posisi yang diinginkan,
(5) Sebelah kiri terlihat posisi mulai mendekat dan tukang mulai
menarinya.
Judul Modul: Melaksanakan pekerjaan struktur
Buku Informasi
Edisi: 2-2013
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
semua
peralatan
perlengkapan
keselamatan
dan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Gambar 4.56. Pemberian tanda posisi perletakan kuda-kuda dan pengukuran jarak
antar kuda- kuda
c) Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda
(1) Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Gambar 4.59. Kontrol posisi kuda-kuda tegak lurus terhadap ring balok
d) Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 14 x 20 HEX.
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
f)
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
urutan
komponen-komponen
struktur
pada
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1.
5.1.1. Instruktur
Instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran instruktur
adalah untuk :
a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing
peserta
melalui
tugas-tugas
pelatihan
yang
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
5.1.2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan
penilaian
apabila
peserta
telah
siap
dan
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Diagram-diagram, gambar
Contoh tugas kerja
Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini
untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang
tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong
kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam
suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman
belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
: Teknologi Beton
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
: Juli 2007
Judul
Pengarang/Peng-
himpun
Penerbit
Tahun terbit
: Januari 1980
Judul
Konstruksi Baja
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
September 1994
Judul
Kode Modul
F.4xxxx.005.02
Pengarang
ITB Bandung
Penerbit
ITB Bandung
Tahun terbit
20012
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
: Januari 1983
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Februari 1996
Vibrator
Bahan : Beton
Besi tulangan
Perancah ( Scaffolding )
Kayu, triplek
Baja
Baut
Paku