: WIKA-WITO-IKP-02
PEKERJAAN PONDASI SECANT PILE Rev : 01
PT. WIJAYA KARYA URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGECORAN Tgl Berlaku : 10 April 2014
D5
D PELAKSANAAN UMUM
1 Sebelum dituangkan diambil sample benda uji slump dan test kuat desak. Beri identifikasi yang jelas ( nomor, tanggal cor, 15,16 Jumlah sesuaikan dengan spek teknis
E1 mutu beton, jenis struktur, slump, nama suplier beton )
2 Tuang Beton kedalam bucket / alat bantu pengaliran dan angkat ke lokasi pengecoran 1,2,13,14 Adukan harus dituang < 1 jam setelah pencampuran (tidak boleh melebihi waktu
dengan tower crane atau concrete pump initial setting time)
E2
3 Proses Pengecoran : 1,2,6,8,13,14 Adukan tidak boleh jatuh bebas >150cm
Site Normal
a Pengecoran dimulai dari sudut bekisting paling jauh dan bergerak ke arah suplai beton, dimana beton dicampur atau dikirim Tinggi jatuh max 150 cm. Saat penuangan beton segar tidak boleh terkena besi
(mixer truck) tulangan
b Jangan mengecor pada titik-titik yang berbeda dan mengeruk titik-titik tersebut secara horisontal untuk meratakan dan
menggabungkan agar mengisi bekisting pada posisi akhirnya, hal ini dapat menyebabkan segregasi
Site miring/dengan slope tertentu Tinggi jatuh max 150 cm. Saat penuangan beton segar tidak boleh terkena besi
a Pengecoran dimulai dari titik terendah, bergerak naik ke arah yang lebih tinggi sehingga berat beton cor-coran di titik yang tulangan
lebih tinggi akan memadatkan beton yang telah dicor sebelumnya. Penggunaan campuran yang lebih kental lebih
dianjurkan
b Gunakan Concrete Pump, jika area pengecoran luas dan kemiringannya curam serta akses terbatas
4 Dilakukan monitoring terhadap level / verticality bekisting 11
5 Ratakan beton menggunakan cangkul, selama penuangan beton harus dipadatkan dgn 3,6,7,8, 11 Adukan harus digetarkan pada waktu penuangan, vibrator harus vertikal dan
Vibrator secara merata dan dijaga jangan sampai merusak besi tulangan. Atur elevasi tidak boleh mengenai tulangan. Pencabutan vibrator dilakukan setelah kelihatan
beton hingga mencapai tinggi permukaan yang diharapkan air semen mulai naik ke permukaan beton segar
E PERAWATAN BETON
1 Posisi beton horisontal
Tebarkan karung goni/geotextile non wooven basah dan disiram air selama 7 hari berturut turut
2 Posisi beton vertikal
Setelah bekisting dibuka kolom disemprot dengan curing compound yang dipersyaratkan. Curing compound tidak diperbolehkan untuk pengecoran berlapis, kecuali pada
lapisan paling atas. Hal ini untuk menghindari tidak menyatunya beton lama dan
F POINT – POINT EFISIENSI MIX DESIGN BETON : beton baru.
1. Minimalkan slump
Berikut tabel nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton
2. Maksimalkan ukuran agregat kasar akan tetapi besarnya agregat kasar tidak boleh melebihi hal-hal sbb :
a. Seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan
b. Sepertiga dari tebal pelat
c. Tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan
3. Gunakan koral / koral pecah dibanding split untuk mutu yang tidak terlalu tinggi ( maksimum K-400 )
4. Batasi kadar lumpur pasir maksimum 3%
5. Perkecil nilai standar deviasi rencana dengan menggunakan rumus :
Faktor pengali untuk deviasi standar bila data hasil uji yang tersedia kurang dari 30
F LAMPIRAN
1 Standarisasi Pelaksanaan Pekerjaan
2 Lembar Q-Pass Pengecoran
3 Standar Form Deviasi
A MATERIAL
1
B PERALATAN
1 Cangkul
2 Gergaji Kayu
3 Exavator
4 Bulldozer
C PERSIAPAN
1 Gunakan APD sesuai dengan syarat kerja untuk menghindari kecelakaan seperti : tertimpa ranting kayu
dan tertabrak mobilisasi
2 Batas area land clearing harus terkontrol dengan ditandai pita atau bendera survey
D PELAKSANAAN UMUM
Tanpa Alat Berat
1 Bersihkan rumput liar dan ranting pohon untuk mempermudah pekerjaan konstruksi.
2 Buang sisa pembersihan dengan jarak +- 30 meter dari lokasi pekerjaan / buang sampah ke t
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Persiapan lahan
- Pembersihan area kerja
- Pembuatan marking pasangan sesuai gambar kerja
Truck Mixer
Dump Truck
Concrete
excavator Total Station
& bak ukur
B. Matrial yang dipergunakan pada pekerjaan pondasi secant pile adalah
7
Pengeboran benton
dengan urutan
1 ; 3; 5; 7 dst
Dilanjutkan benton
selang 2 hari denga
2; 4; 6; 8 dst
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
2. ZONE 2 dst
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
Setelah pengeboran
melewati casing dilanjutkan
dengan menambahkan air Setelah pengeboran mencapai kedalaman
kedalam lubang bor hingga rencana, selanjutnya dilakukan pembersihan
diatas permukaan MAT. dengan bucket cleaning.
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
Komposisi Material:
Air : Bentonite : Semen = 1000 lt : 50 kg : 250 kg.
5. PEMASANGAN BESI
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
7. PENGECORAN BESI
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
Pengaturan Lapangan.
PT. WIJAYA KARYA (Persero)
Tbk.
Departemen Bangunan Gedung INSTRUKSI KERJA
Proyek Pengembangan & Pembangunan
Gedung Wika Kav 9 -10
JUDUL : PEKERJAAN CONTIGNOUS PILE
ASPEK K3L
I. PEKERJAAN PONDASI
1. Kejatuhan rangka besi pile pada saat erection 1. Periksa sambungan las pada titik
2. Tripod penyangga mesin rubuh/goyah akibat hantaman bucket pada 1. Komunikasi yang baik antara op
waktu diarahkan ke posisi tremie untuk pengecoran pile mengarahkan.
2. Dilakukan briefing pekerjaan seb
4. Terpukul/terhantam mesin/alat yang sedang "swing" 1. Pekerja harus berada pada sisi a
1. Wajib APD : Helm safety, Sepatu safety, sarung tangan safety dan safety harness untuk bekerja diketi
2. Wajib Memiliki SIA & SIO untuk alat berat
STANDAR PENERIMAAN
Total Station
& bak ukur
STANDAR PENERIMAAN
Pengeboran bentonite pile
dengan urutan
1 ; 3; 5; 7 dst
Dilanjutkan bentonite pile
selang 2 hari dengan urutan
2; 4; 6; 8 dst
Pengeboran Primary Pile
setelah waktu
7 hari dengan urutan A; B; C;
D dst
Produktifitas pile adalah
: 7 titik /hr; dengan total 380
titik
Waktu pelaksanaan 60 Hari
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
al:
emen = 1000 lt : 50 kg : 250 kg.
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
STANDAR PENERIMAAN
Pengaturan Lapangan.
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
Pengendalian Resiko
1. Pekerja harus berada pada sisi aman bukan pada area swing alat.
2. Pekerja yang sedang memberi aba-aba harus selalu terlihat oleh operator
dari kabin crane.
1. Sebelum digunakan alat sudah dipastikan dalam kondisi layak, tidak ada baut
atau komponen yang kendor/aus
Dibuat oleh,
No. Dok.: WIKA-WITO-IKP-02
Rev : 01
INSTRUKSI KERJA
Tgl Berlaku : 10 April 2014
STANDAR PENERIMAAN
Damar Eko A
Kasie Engineer
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. No. Dok. : WIKA-WITO-IKP-02
Departemen Bangunan Gedung
Proyek Pembangunan & Pengembangan Gedung Wika
Kav 9 -10
Jl. Di Panjaitan, Cawang No. Revisi : 00
MENYETUJUI
Tanda Tangan
Tanggal
DISTRIBUSI / DISPOSISI
Lokasi / Pekerjaan :
Perundangan &
Pekerjaan Persiapan
Persyaratan
Peraturan
lainnya
Penilaian Resiko
Resiko Dpt.
No. Kegiatan Identifikasi Bahaya Tingkat Pe
Akibat Peluang Diterima (Y/N)
Resiko
2
I.1,III.7, IV.2,
IV.13,
3 Pekerja terperosok pada lubang IV.18,IV.20 5 A H N 1
boring 2
4 Terpukul/terhantam mesin/alat 5 E H N 1
yang sedang "swing" 2
Revisi : 00
Tanggal : 17 September 2013
Penilaian Resiko
Resiko Dpt.
Pengendalian Resiko Tingkat
Akibat Peluang Diterima (Y/N)
Resiko