Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

TIANG PANCANG

A. UMUM
6.01. KETENTUAN UMUM
 Spesifikasi ini meliputi pengadaan, transportasi, pabrikasi dan instalasi tiang
pancang pipa beton (PC Pile) termasuk pengawasan dan pengujian
pekerjaan pengelasan, beton pengisi sebagian tiang pipa serta pengujian
pembebanan skala penuh pada beberapa pile yang ditentukan.
 Spesifikasi ini meliputi pabrikasi tiang pancang pipa beton termasuk
pengawasan dan pengujian pekerjaan pengelasan tiang pipa beton

6.02. PELAPORAN
 Kontraktor harus mengajukan usulan secara mendetil mengenai cara
penyambungan tiang pancang pipa, prosedur pengelasan dan elektrode
yang akan dipakai serta jadual dan gambar kerja (shop drawing) kepada
Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum pabrikasi dimulai.
 Usulan detil mengenai metode dan peralatan pemancangan harus
diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan paling
lambat 28 (dua puluh delapan) hari sebelum mobilisasi alat dilakukan.
 Kontraktor juga harus menyerahkan detil lengkap mengenai peralatan dan
metode pengujian pembebanan yang akan diusulkan paling lambat 28
(dua puluh delapan) hari sebelum mobilisasi peralatan pengujian
pembebanan.

6.03. LAPORAN PENGENDALIAN MUTU


 Sebelum melakukan pembelian material tiang pancang, Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi Pengawas salinan yang sah mengenai
laporan proses pengecoran, analisa, pengujian sifat-sifat kimiawi dan fisik
dari material tiang pancang pipa beton yang akan digunakan.

B - VI - 1
 Kontraktor juga harus menyerahkan rekaman pemancangan kepada
Direksi Pengawas segera setelah pekerjaan pemancangan tiang yang
bersangkutan selesai dilaksanakan.

B. PRESTRESSED CONCRETE PILE

6.04. TIANG PANCANG BETON


 Tiang pondasi yang dipakai adalah tiang pancang (driven pile) jenis
Prestressed Spun Concrete Pile (PC Pile) dengan karakteristik mutu kubus
beton (Compressive Strength 28 day) : 600 kgf/cm 2. System sambungan
antar pias tiang beton : dilas pada steel joint plate. Type sepatu : pencil
(standart product).
 Spiral wire harus mengikuti standard setara JIS A 3532-1985 dengan low
carbon steel wire.
 Kontraktor harus mengajukan produksi/pabrik PC Pile yang akan digunakan
kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

6.05. KARAKTERISTIK PC PILE YANG DIPAKAI


 Karakteristik mekanis dan dimensi PC Pile yang dipakai adalah setara WIKA
beton type B dengan ketentuan:
Diameter luar = 600 mm
Tebal dinding = 100 mm
Section Modulus = 17.949,60 cm3 (min.)
Ultimate Bending Moment = 45 ton-m (min.)
Crack Bending Moment = 25 ton-m (min.)
Axial Load ijin = 238 ton (min.)
 Kedalaman pemancangan rencana: -40.00 mLWS.

6.06. PEMANCANGAN TIANG PANCANG


a. Panjang tiang pancang.

- Tiang pancang dipancang sampai “Final Set” yang ditentukan dengan


“Dynamic Formula”.

- Apabila dalam pemancangan ternyata belum mencapai Final Set, maka


Kontraktor harus memperpanjang tiang pancang dan memancang lagi
(menumbuk lagi) sampai pada kedalaman sesuai yang diperintahkan

B - VI - 2
Direksi Pengawas/Ahli Teknik, sehingga memperoleh kondisi yang
memuaskan.

- Panjang tiang pancang yang dibuat harus disimpulkan dari prosedur ini
sesuai dengan hasil pengeboran dan uji penetrasi dan panjang tiang
pancang harus dipancang pada kedudukan manapun harus dengan
persetujuan.

b. Urutan pemancangan.

- Kontraktor/Pemborong harus menyusun schedule rencana urutan


pemancangan yang harus mendapat persetujuan Direksi/pengawas
lapangan.

- Sebelum melakukan pemancangan permanent, kontraktor harus


melakukan soil test lapangan diposisi pekerjaan pancang atau test
pancang (used/unused pile) , untuk lebih memastikan panjang atau
kedalaman tiang pondasi yang dibutuhkan.

- Setelah hasil soil test atau test pancang dievaluasi, kontraktor baru boleh
melakukan pengadaan tiang-tiang pondasi dalamvolume besar.

c. Prosedur pemancangan.

- Tiang Pancang hanya boleh dipancang bilamana disaksikan pengawas


lapangan/Direksi dan sudah tersedia data-data mengenai
pemancangan yang sudah disusun yang sudah disampaikan pada
Direksi/pengawas lapangan. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan
sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor/Pemborong

- Setiap tiang pancang harus dipancang terus-menerus sampai penurunan


yang disyaratkan dan disetujui atau kedalaman telah tercapai, kecuali
bahwa Direksi Pengawas/Ahli Teknik mengijinkan penghentian
pemancangan bila dia puas bahwa penurunan sebelum penghentian
pemancangan itu dianggap cukup atau bila dia puas bahwa
penghentian pemancangan adalah dalam pengawasan Kontraktor.

- Batang bantu perpanjangan (long dolly) tidak diijinkan untuk dipakai,


kecuali dengan persetujuan Direksi Pengawas/Ahli Teknik yang meminta
revisi penurunan (setting) untuk memperhitungkan reduksi efektivitas dari
pukulan hammer.

B - VI - 3
- Kontraktor harus segera memberitahu Direksi Pengawas/Ahli Teknik bila
mengetahui ada perubahan mendadak dalam karakteristik
pemancangan.

- Rekaman rinci perlawanan terhadap pemancangan pada panjang


tiang sepenuhnya dari tiang pancang yang terdapat didekatnya akan
diambil sebagai contoh bila diperintahkan.

- Pada permulaan pekerjaan dan di area yang baru atau bagian yang
baru, penurunan (sets) harus diambil dengan interval pada 3m terakhir
dari pemancangan untuk melihat perilaku dari tiang pancang.

- Kontraktor harus memberi informasi secukupnya dan menyediakan


fasilitas untuk memungkinkan Direksi Pengawas/Ahli Teknik men-cek
perlawanan-perlawanan pemancangan.

- Penurunan (set) hanya akan diambil dengan kehadiran Direksi


Pengawas/Ahli Teknik, kecuali telah disetujui.

- Tiang Pancang yang tidak memenuhi syarat akibat “over driving” atau
juga tidak memenuhi batas maksimal toleransi yang disyaratkan dalam
standar pemancangan harus dicabut dan harus melaksanakan
pemancangan “tiang extra” pada titik lokasi semula yang menjadi
tanggung-jawab Kontraktor/Pemborong.

d. Toleransi Titik Pancangan.

- Setiap Tiang Pancang, maksimum Toleransi titik pemancangan adalah


10 cm dari posisi as yang benar. Inklinasi maksimal yang disyaratkan untuk
pemancangan miring maupun vertikal adalah + 2 % dan untuk
pemotongan top of pile adalah 2 cm dari elevasi rencana.

- Toleransi yang disebutkan diatas tidak boleh dilampaui dan bilamana


dilampaui maka tiang pancang yang sudah terpasang harus dicabut
dan diganti yang menjadi tanggung-jawab Kontraktor Pemborong atas
permintaan Direksi/pengawas lapangan.
6.07. PERALATAN / ALAT PANCANG / HAMMER

a. Peralatan/Alat Pancang/Hammer yang memenuhi persyaratan sudah


mendapat persetujuan Direksi harus disediakan Kontraktor/pemborong
dalam pelaksanaan pemancangan Tiang Pancang.

B - VI - 4
b. Peralatan/Alat Pancang/Hammer dari Hydraulic Hammer dengan berat
Ram Minimal 14 Ton.

c. Peralatan/Alat Pancang/Hammer jenis Drop Hammer tidak diperkenankan


dipakai dalam melaksanakan pekerjaan

d. Peralatan/Alat Pancang/Hammer harus dapat melakukan pemancangan


dengan tinggi jatuh yang kontinyu atau konstan sampai kedalaman yang
disyaratkan. Penghentian pemancangan sebelum mencapai Setting atau
kedalaman rencana pemancangan harus mendapat persetujuan
Direksi/pengawas lapangan.

e. Peralatan/Alat Pancang/Hammer harus dilengkapi leader yang cukup


panjang dan dapat digerakan secara Hidrolik atau Mekanik untuk menjamin
pemancangan tiang miring dapat dilaksanakan sesuai rencana yang
dipersyaratkan dalam gambar rencana.

6.08. KALENDERING

a. Kalendering tiang pancang akan dipakai sebagai penentu daya dukung


tiang pancang berdasarkan Dynamic Formula (Rumus Hilley) dan panjang
tiang pancang.

b. Kontraktor / pemborong harus membuat catatan-catatan mengenai


Kalendering Pemancangan sebagai pedoman Setting (benaman terakhir)
setiap melakukan pemancangan tiang pancang yang dapat diambil
keterangannya dengan sebagai berikut :
- Tinggi Jatuh : ......M.
- Energi potensial : ......M.
- Benaman (s) : ......cm/pukulan (final set)

c. S 10 (benaman) : diambil dari rata-rata total benaman 10 pukulan


untuk 3 seri pukulan masing-masing 10 pukulan dimana perbedaan jumlah
benaman masing-masing seri kurang dari 10 % dan yang diambil adalah
harga S 10 yang terakhir.
- Jumlah pukulan total hingga akhir pemancangan.
- Perhitungan kalendering tiang pancang harus memperhitungkan daya
dukung tanah maksimum (QL) sebesar minimum 3 (tiga) kali dari beban
kerja (P) dititik tiang pondasi terkait. Daya dukung maksimum sebuah tiang
pondasi (Ql) untuk tiang-tiang pondasi minimal 655 ton.

B - VI - 5
d. Sebelum dilaksanakan pemancangan pada Kepala Tiang Pancang diberi
tanda dengan cat tahan air dengan tulisan interval ukuran 50 cm-100 cm -
150 cm dan seterusnya dimulai dari Kaki Tiang Pancang, agar dapat
diketahui panjang tiang pancang yang terpancang serta jumlah penurunan
tiang pancang, kecuali pada jarak + 1,00 M dari Kepala Tiang Pancang
ditulis interval 10 cm.

e. Setiap Tiang Pancang dipasang kertas “Grafik” dengan catatan pukulan-


pukulan terakhir, agar dapat diketahui “Final Set”.

f. Kontraktor/Pemborong harus melaksanakan Pencatatan pemancangan


(Driving Record) yang kemudian disampaikan pada Direksi/pengawas
lapangan sebagai bahan evaluasi atas dilaksanakannya pemancangan.

g. Pencatatan pemancangan (Driving Record), meliputi :


- Tanggal dan Hari pemancangan.
- Nomor atau Posisi tiang pancang.
- Panjang tiang pancang sebelum dipancang.
- Ukuran penampang tiang pancang.
- Type Peralatan/Alat Pancang/H a m m e r.
- Berat R a m.
- Peralatan/Alat Pancang/Hammer.
- Elevasi dasar tanah pada titik pancang. (m LWS)
- Ukuran Interval tiang pancang masuk kedalam tanah tanpa dipukul.
- Jumlah Pukulan/Striker per interval benaman (pukulan per interval 100
cm, 50 cm dan 25 cm).
- Elastic Commpression (cm).
- R e b o u n d (cm).
- Tinggi jatuh H a m m e r (M).
- Total panjang tiang pancang masuk kedalam tanah (sea bed).
- Elevasi ujung atas tiang sebelum dipotong.
- C u t t i n g L e v e l.
- Penyimpangan posisi/kemiringan tiang dari titik pancang rencana.
- Kejadian khusus yang ditemui pada waktu pemancangan.
- Daya Dukung tiang pancang berdasarkan Hilley Formula.
- Kemiringan tiang pancang.

6.09. PEMOTONGAN TIANG PANCANG

B - VI - 6
a. Tiang pancang beton harus dipotong pada elevasi yang sesuai dengan
gambar rencana. Tidak diperkenankan/diperbolehkan terjadi kerusakan
pada tiang pancang dibawah bagian yang dipotong.

b. Potongan tiang pancang tidak boleh jatuh kedalam laut, tetapi harus
ditumpuk di lapangan, untuk kemudian dibuang keluar lokasi proyek.

6.10. KEPALA TIANG PANCANG DAN POER (PILE CAP)

a. Apabila pemancangan tiang pancang telah disetujui dan bila tidak


disyaratkan lain, kepala tiang pancang harus dipotong pada level yang
disyaratkan atau terlihat pada gambar rencana.

b. Pemotongan tiang pancang diijinkan 20mm diatas potongan yang


disyaratkan.

c. Diatas setiap tiang pancang akan dibuat poer (pile cap) sebagai penyalur
gaya dari balok menuju tiang pancang yang ukuran dan besi tulangan serta
pengecoran poer (pile cap) sesuai petunjuk gambar rencana.

d. Sebelum pelaksanaan pengecoran beton untuk semua besi tulangan harus


sudah terpasang dengan baik, bersih dari karat, cat atau kotoran lain yang
mengurangi daya rekat beton terhadap besi tulangan.

Pelaksanaan pengecoran beton bertulang harus diperhitungkan waktunya


sedemikian rupa sehingga spesi yang sudah dituang kedalam bekisting tidak
terganggu oleh adanya pasang surut sebelum beton bertulang mencapai
umur 3 jam.

e. Bilamana terdapat besi-besi bekas angkur bekisting atau besi tulangan yang
menonjol dari permukaan beton, maka harus segera dipotong sedemikian
rupa sehingga nantinya dapat tertanam/tertutup spesi beton atau material
kedap air, minimal setebal selimut beton.

6.11. PENGUJIAN TIANG PANCANG

a. Pengujian tekan dinamis tiang pancang menggunakan sebuah “impact


hammer” dilaksanakan dengan menggunakan “Pile Driving Analyses” atau
“Dynamic Load Test”.

b. Pengujian ini dapat dilaksanakan oleh tenaga khusus dari Perusahaan


Pengujian Tiang Pancang yang ada di Indonesia.

B - VI - 7
c. Kontraktor sebelum memulai memancang tiang pancang harus
menyampaikan kepada Direksi Pengawas/Ahli Teknik untuk disetujui detil
lengkap dari peralatan khusus yang diusulkan untuk digunakan pengujian
bersama-sama dengan bukti-bukti bahwa pengujian dan analisa hasil akan
dilaksanakan oleh operator berpengalaman dan ahli dalam bidangnya.

d. Semua pengujian harus dilaksanakan selama pemancangan tiang pancang


berlangsung agar dapat menentukan penurunan (set) dan atau penetrasi
yang disyaratkan. Sekalipun pengujian dinamis, tiang pancang harus
ditumbuk sampai penetrasi minimum seperti ditunjukkan dalam gambar
rencana atau seperti diperintahkan Direksi Pengawas/Ahli Teknik.

e. Bila Kontraktor mengusulkan perobahan penumbuk tiang (pile hammer),


selama pelaksanaan pekerjaan pemancangan, maka pengujian tambahan
harus dilaksanakan.

f. Tiang pertama dari setiap kelompok harus ditumbuk dan dimonitor secara
dinamis diakhir tingkat pemancangan dengan penumbuk impact (impact
hammer) sampai perkiraan perlawanan tekan ultimate untuk tiang pancang
itu dicapai.

g. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas dalam 3 (tiga) hari,


setiap laporan tertulis pengujian tiang pancang, termasuk laporan
pemancangan lengkap untuk tiang pancang, hasil yang diperoleh dari Pile
Driving Analyser dan dari program komputer CAPWAP atau yang sejenis, dan
usulan penumbukan dan/atau penetrasi untuk tiang pancang permanen.

h. Kontraktor harus memasukkan harga dalam penawarannya sehubungan


dengan semua masalah pengujian tiang-tiang pancang.

i. Kontraktor harus menyampaikan kepada Direksi Pengawas untuk


persetujuannya, program pengujian dinamis 10 (sepuluh) buah tiang
pancang sambil memancang, dan menganilisir hasilnya dengan program
CAPWAP atau yang sejenis.

j. Sasaran pengujian adalah untuk menunjukkan bahwa tiang pancang telah


memperoleh daya dukung yang disyaratkan.

k. Berkaitan dengan program pengujian tiang pancang, Direksi Pengawas/Ahli


Teknik bisa memerintahkan pengujian dinamis ulang pada tiang pancang.

B - VI - 8
6.12. PENYAMBUNGAN TIANG BETON

- Pipa beton disambung dengan memakai metode “welded at steel joint


plate”. Sebelum menyambung pipa beton, Kontraktor harus menyerahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan, rencana pelaksanaan
penyambungan pipa. Prosedur pengelasan untuk sambungan sesuai
dengan AWS A S.1/E 6013 NIKKO STEEL RB26/RD 260, LION-26, atau ekivalen.

- Sebelum pelaksanaan pengelasan untuk penyambungan pipa, Kontraktor


harus melaksanakan percobaan pengelasan untuk mendemontraasikan
prosedur pengelasan yang diusulkan dan untuk memeriksa hasil
pengelasan.

- Kontraktor harus menyediakan peralatan dan mesin las listrik yang sesuai
yang memadai kapasitasnya serta elektroda yang digunakan harus
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan tiang yang akan dilas dan harus
dengan persetujuan Direksi.

- Ahli las yang melaksanakan pengelasan harus yang benar-benar “qualified”


sesuai dengan AWS DI-72 yang dibuktikan dengan sertifikat dari instansi yang
berwenang.

- Pipa beton sebelum disambung dan selama pengelasan harus dipegang


erat-erat dengan suatu konstruksi clamp yang cukup kaku untuk menjamin
bahwa sumbu pipa-pipa/segmen yang disambung berada dalam satu garis
lurus (fixed).

6.13. PELINDUNG KARAT SAMBUNGAN TIANG BETON

- Seluruh permukaan baja pada konstruksi sambungan tiang harus diberi


lapisan pelindung dengan bahan dasar petrolatum dan atau bitumen yang
berfungsi sebagai anti karat.

- Sebelum dilapisi densyl tape atau yang setara, permukaan sambungan


harus dibersihkan dan dikeringkan, lalu dioleskan dengan Denso Paste S-105
atau yang setara, dengan takaran 1 kg untuk 4m 2. Kemudian sebagai
lapisan inner (lapisan dalam) dibalutkan densyl tape dipermukaannya
disekeliling sambungan tiang. Bilamana lebar tape tidak mencukupi,
dengan cara yang sama dipasang tape yang baru sejajar dengan tape
sebelumnya dengan overlap 20% atau lebih, lalu ratakan sekali lagi dengan
tangan atau dengan alat khusus.

B - VI - 9
- Setelah pembalutan selesai, seluruh permukaannya diratakan untuk
meyakinkan bahwa semua overlaps telah benar-benar tertutup lalu dibalut
dengan Denso PVC S/A Tape atau yang setara, sebagai lapisan luar untuk
melindungi densyl tape dari beban mekanik atau kekuatan lainnya, dengan
cara dibalutkan di sekeliling permukaan yang telah dilapisi densol tape
tersebut.

- Lebar densyl tape dan Denso PVC S/A Tape minimum adalah 30 cm
dengan overlap 20%.

- Untuk posisi di bawah seabed, dipakai Denso Primer D (lapis 1, mematikan


karat) dan Densopol 60HT Tape (lapis 2, sebagai anti karat dan mechanical
protection) atau yang setara, asal tidak merubah fungsi dan kualitas.

B - VI - 10

Anda mungkin juga menyukai