Anda di halaman 1dari 9

SHOW CAUSE MEETING

PEKERJAAN PEMBANGUNAN FASILITAS KESEHATAN


RUMKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA

Periode : Show Cause Meeting


Tanggal : 17 – 18 Nopember 2022 PPK
Pemberi Tugas : PPK RS. Tk. II 03.05.01 DUSTIRA

Show Cause Meeting (SCM) secara definitif diartikan sebagai rapat


pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi yang bisa
terjadi karena kendala dari segi materi/bahan, kurangnya pekerja dilapangan
dan kondisi alam yang secara umum keterlambatan pekerjaan tersebut terjadi
akibat kelalaian Penyedia. SCM diadakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dikarenakan adanya kondisi kontrak kerja yang dinilai kritis dan berpotensi
waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal penyelesaian pekerjaan yang
telah ditetapkan.

Sesuai dengan Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK 06A-BAB VII B6


Angka 39.2, kontrak dinyatakan kritis apabila:
1. Periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar dari 10% dari rencana.
2. Periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari kontrak), realisasi
fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.
3. Rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.

Karena kontrak dinyatakan kritis dalam hal penanganan pekerjaan, maka


kontrak kritis harus dilakukan dengan rapat pembuktian SCM. PPK harus
memberikan peringatan tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis
kepada kontraktor mengenai keterlambatannya dalam melaksanakan pekerjaan

1
Terkait dengan pengendalian kegiatan kontrak kritis alangkahnya baiknya
disetiap instansi menyusun mekanisme pengendalian jika terjadi keterlambatan
pekerjaan yang disebabkan oleh kelalaian penyedia, apalagi jika pengambilan
kebijakan mesti dilakukan secara berjenjang seperti instansi vertikal. Untuk
instansi vertical penanggung jawab anggaran pada masing-masing unit kerja
dilaksanakan oleh Kuasa Penggunaan Anggaran.

A. Merujuk pada Petunjuk Teknis Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan


Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan
Umum Perumahan Rakyat tahun 2019,
Dijelaskan mekanisme pengendalian kontrak kritis melalui pelaksanaan SCM,
yaitu:
1. Monitoring kemajuan pekerjaan (Lapjusik)
Dalam pengendalian pekerjaan PPK berkewajiban memonitor kemajuan
pekerjaan dengan cara meminta laporan progres pekerjaan kepada Penyedia
yaitu kontraktor dan konsultan pengawas secara berkala. Dari laporan progres,
PPK dapat mengetahui jika terdapat keterlambatan pada paket pekerjaannya.
Terhadap Laporan Progress Pekerjaan yang disampaikan oleh kontraktor dan
konsultan pengawas, PPK wajib menguji secara berkala dengan kesesuaian di
lapangan untuk mengurangi risiko kelebihan pembayaran,
2. Evaluasi penyebab keterlambatan (Dalpro Pengawas)
Selanjutnya PPK melakukan evaluasi penyebab timbulnya keterlambatan yang
bertujuan untuk mengetahui penyebab hakiki dan pihak yang mesti
menindaklanjuti. Jika keterlambatan disebabkan oleh kelalaian penyedia maka
dilakukan prosedur SCM.
3. Surat Peringatan I (PPK & Konsultan Pengawas)

2
B. Penanganan Kontrak Kritis sebagai berikut:
Penanganan Kritis Periode I dan Periode II
1. Pada saat kontrak dinyatakan kritis, Direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada kontraktor/penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan Show Cause Meeting (SCM).
2. Dalam SCM PPK, Direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia
membahas dan menyempakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tingkat Pertama.
3. Apabila penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM
II yang membahas dan menyempakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (Uji coba kedua)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM II.
4. Apabila penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka
diselenggarakan SCM III yang membahas dan menyempakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM III.
5. Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.

Dalam hal setelah diberikan SCM III yaitu Rencana fisik pelaksanaan 70 % -
100 % dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5 % dari
rencana dan akan melampui tahun anggaran berjalan dan Penyedia tidak
mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan
rapat bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan
ketentuan:

1. PPK dapat memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan


paling lama 50 (lima puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a. Penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa pekerjaan paling
lama 50 (lima puluh) hari kalender, dan

3
b. Penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai SSKK (Syarat-
syarat Khusus Kontrak) apabila pemberian kesempatan melampui
masa pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.
2. PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
atau
3. PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak
lain tersebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/peralatan, Dokumen
kontraktor dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama
penyedia. Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak
lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia bedasarkan kontrak
awal.

C. Berikut ini contoh Berita Acara Show Cause Meeting.

Berita Acara Show Cause Meeting Sekurang-kurangnya Berisi :


a. Uraian Penyebab Keterlambatan
b. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan deviasi keterlambatan
c. Penetapan jenis pekerjaan yang mengalami keterlambatan
d. Penetapan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada masa uji coba
(Evaluasi Dalpro)
e. Penetapan metoda pelaksanaan (Cycle Time – Stagging Plan)
f. Penetapan jumlah, jenis dan kapasitas peralatan (Calendering)
g. Penetapan jenis dan jumlah bahan/material
h. Penetapan Sumber Daya Manusia/pekerja
i. Penetapan batas waktu uji coba (Percepatan Produktivitas)
j. Penetapan kemajuan pekerjaan dalam kurun waktu uji coba

4
BERITA ACARA SHOW CAUSE MEETING
No : .................................................................

Pada hari ini......................Tanggal .......... Bulan .................. tahun..................., telah


diadakan Rapat Pembuktian Keterlambatan (Show Cause Meeting)
Paket .............................................................................. :
1. Rapat dipimpin oleh :
2. Peserta Rapat : (daftar hadir terlampir)
3. Keterlambatan :

Progres sampai dengan tanggal : .................................


Rencana : ......... %
Realisasi : ......... %
Deviasi : ......... %

Pekerjaan yang sangat signifikan terhadap pencapaian rencana tersebut diatas adalah
sebagai berikut :

4. Permasalahan yang ada dilapangan sesuai dengan pengamatan kami yaitu :


a. ............................................... (Peralatan)
b. ............................................... (Cash Flow)
c. ............................................... (Permasalahan Lainnya )
Sehingga dari keadaan tersebut mengakibatkan pencapaian progres tidak
sesuai dengan schedule.

5
5. Untuk menyelesaikan volume sisa perlu langkah-langkah yang sangat cepat
dan tepat antara lain :
a. ............................................... (Peralalatan)
b. ............................................... (Cash Flow)
c. ............................................... (Perbaikan manejemen, metode kerja dll)
6. Dalam Rapat Pembuktian Keterlambatan ini Penyedia Jasa akan diberi Test
Case untuk menyelesaikan pekerjaan selama .....(Hari) kerja; sebesar ...... %,
dengan asumsi .... % per hari. Adapun pekerjaan yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :

A. Pekerjaan yang harus diselesaikan s/d tanggal .....................................


agar dapat sesuai dengan schedule yang telah disepakati bersama :

B. Item dan volume yang akan dijadikan sebagai dasar (target) test case adalah
sebagai berikut :

6
Ket *) : Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
**) : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case

C. Evaluasi kebutuhan peralatan untuk :

Item Pekerjaan (1) : ................................ Vol : .....................

▪ Asumsi Kapasitas : ..............................


Kebutuhan = ........................................

Item Pekerjaan (2) : ................................ Vol : .....................

▪ Asumsi Kapasitas : ..............................


Kebutuhan = ........................................

Item Pekerjaan (3) : ................................ Vol : .....................

▪ Asumsi Kapasitas : ..............................


Kebutuhan = ........................................

Item Pekerjaan (4) : ................................ Vol : .....................

▪ Asumsi Kapasitas : ..............................


Kebutuhan = ........................................

Untuk mencapai prestasi seperti dalam tabel diatas penyedia jasa harus menyediakan :
▪ Menambah alat ........................... kapasitas ............
▪ Menambah alat ........................... (Alat lainnya)
▪ Mengatur jadwal rencana kerja pabrkasi (Bekisting – Pembesian)
▪ Mengatur jadwal rencana pengecoran (Mutu beton – Kualitas & Interval TM)
▪ Mengatur sirkulasi pekerja dan area pekerjaan untuk memenuhi kriteria Dalpro

7
Kesimpulan
1. Cash Flow Untuk mencapai pengendalian proyek (Dalpro), maka penyedia jasa
membutuhkan biaya operasional sebesar Rp. ............................./hari {(Total
harga **) dibagi periode Test Case)}
2. Uji coba dilaksanakan selama ....... hari mulai tanggal .................................. s/d
.... .......................... Penyedia Jasa PT. ............................ harus memenuhi
target ......... *)
3. Monitoring akan dilakukan setiap hari kerja dan dilaporkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran atau PPK.
4. Peralatan yang perlu ditambahkan adalah: ...........................................................
5. Sanksi Apabila tidak dapat memenuhi program uji coba, maka akan diadakan
Show Cause Meeting tingkat ................................................

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Penyedia Jasa Konsultan Pengawas Lapangan

( .................................... ) ( ....................................... ) ( ..................................... )

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen

( ....................................... )

Ket *) : Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
**) : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case

8
Dibuat oleh,

KONSULTAN PENGAWAS
PT. TUZKA KARYA PERSADA

WAHYOE SUKENDAR
Kordinator Pengawas

Mengetahui,

RUMKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN - PPK

MEYLIZA, S.Kep, M.M.R.S


Letkol Ckm (K) NRP 11000025990575

Anda mungkin juga menyukai