1
Terkait dengan pengendalian kegiatan kontrak kritis alangkahnya baiknya
disetiap instansi menyusun mekanisme pengendalian jika terjadi keterlambatan
pekerjaan yang disebabkan oleh kelalaian penyedia, apalagi jika pengambilan
kebijakan mesti dilakukan secara berjenjang seperti instansi vertikal. Untuk
instansi vertical penanggung jawab anggaran pada masing-masing unit kerja
dilaksanakan oleh Kuasa Penggunaan Anggaran.
2
B. Penanganan Kontrak Kritis sebagai berikut:
Penanganan Kritis Periode I dan Periode II
1. Pada saat kontrak dinyatakan kritis, Direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada kontraktor/penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan Show Cause Meeting (SCM).
2. Dalam SCM PPK, Direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia
membahas dan menyempakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tingkat Pertama.
3. Apabila penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM
II yang membahas dan menyempakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (Uji coba kedua)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM II.
4. Apabila penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka
diselenggarakan SCM III yang membahas dan menyempakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM III.
5. Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
Dalam hal setelah diberikan SCM III yaitu Rencana fisik pelaksanaan 70 % -
100 % dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5 % dari
rencana dan akan melampui tahun anggaran berjalan dan Penyedia tidak
mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan
rapat bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan
ketentuan:
3
b. Penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai SSKK (Syarat-
syarat Khusus Kontrak) apabila pemberian kesempatan melampui
masa pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.
2. PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
atau
3. PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak
lain tersebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/peralatan, Dokumen
kontraktor dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama
penyedia. Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak
lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia bedasarkan kontrak
awal.
4
BERITA ACARA SHOW CAUSE MEETING
No : .................................................................
Pekerjaan yang sangat signifikan terhadap pencapaian rencana tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
5
5. Untuk menyelesaikan volume sisa perlu langkah-langkah yang sangat cepat
dan tepat antara lain :
a. ............................................... (Peralalatan)
b. ............................................... (Cash Flow)
c. ............................................... (Perbaikan manejemen, metode kerja dll)
6. Dalam Rapat Pembuktian Keterlambatan ini Penyedia Jasa akan diberi Test
Case untuk menyelesaikan pekerjaan selama .....(Hari) kerja; sebesar ...... %,
dengan asumsi .... % per hari. Adapun pekerjaan yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
B. Item dan volume yang akan dijadikan sebagai dasar (target) test case adalah
sebagai berikut :
6
Ket *) : Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
**) : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case
Untuk mencapai prestasi seperti dalam tabel diatas penyedia jasa harus menyediakan :
▪ Menambah alat ........................... kapasitas ............
▪ Menambah alat ........................... (Alat lainnya)
▪ Mengatur jadwal rencana kerja pabrkasi (Bekisting – Pembesian)
▪ Mengatur jadwal rencana pengecoran (Mutu beton – Kualitas & Interval TM)
▪ Mengatur sirkulasi pekerja dan area pekerjaan untuk memenuhi kriteria Dalpro
7
Kesimpulan
1. Cash Flow Untuk mencapai pengendalian proyek (Dalpro), maka penyedia jasa
membutuhkan biaya operasional sebesar Rp. ............................./hari {(Total
harga **) dibagi periode Test Case)}
2. Uji coba dilaksanakan selama ....... hari mulai tanggal .................................. s/d
.... .......................... Penyedia Jasa PT. ............................ harus memenuhi
target ......... *)
3. Monitoring akan dilakukan setiap hari kerja dan dilaporkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran atau PPK.
4. Peralatan yang perlu ditambahkan adalah: ...........................................................
5. Sanksi Apabila tidak dapat memenuhi program uji coba, maka akan diadakan
Show Cause Meeting tingkat ................................................
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
( ....................................... )
Ket *) : Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
**) : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case
8
Dibuat oleh,
KONSULTAN PENGAWAS
PT. TUZKA KARYA PERSADA
WAHYOE SUKENDAR
Kordinator Pengawas
Mengetahui,