JOB XI
PENGUJIAN KUAT LENTUR BETON
11.1TUJUAN
Untuk memperoleh nilai kuat lentur balok beton dengan prosedur yang benar
sesuai standar pengujian SNI 03-4431-1997 (Beton normal dengan sistem dua titik
pembebanan)
11.2DASAR TEORI
Kuat tarik beton berkisar seperdelapan belas kuat tekannya pada umur masih
muda dan berkisar seperduapuluh pada umur sesudahnya (Murdock,:999).
Pengamatan kuat tarik beton khususnya pada beton bertulang sangat penting pada
penentuan kemungkinan pencegahan keretakan akibat susut dan perubahan panas.
Sedang untuk beton tak bertulang, hasil pengujian ini dimanfaatkan dalam
perancangan konstruksi jalan raya dan lapangan terbang serta beton prategang.
Dipohusodo (1999), menjelaskan bahwa suatu perkiraan kasar dapat dipakai,
yaitu nilai kuat tarik bahan beton normal hanya berkisar antara 9% - 15% dari kuat
tekannya.
Kuat lentur beton (Modulus Of Rupture) dihitung dengan persamaan:
P.L
( fr = bd² )
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
Catatan :
Persamaan tersebut digunakan karena patahnya benda uji berada didaerah pusat pada
1/3 jarak titik perletakan pada bagian Tarik beton, maka dihitung menurut persamaan
tersebut.
Dimana :
Fr = Modulus Of Rupture (MPa)
P = Beban maksimim yang terjadi (kN)
l = Panjang bentang (mm)
b = Lebar specimen (mm)
d = Tinggi specimen (mm)
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
b. Mistar ukur
c. Timbangan
2. BAHAN
a. Balok 10 x 10 x 40 cm F’c 30 MPa (3 buah)
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
11.4LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat, bahan, dan lokasi kerja
2. Mengukur dimensi balok, kemudian memberi tanda dengan alat penanda (kapur)
masing-masing 5 cm dari tepi balok dan bentang tengah balok 30 cm.
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
5. Putar pengunci pegas alat dan tarik pegas alat secara perlaha sampai blok beban
menempel pada bidang atas balok.
6. Tarik pegas alat untuk menjalankan mesin tekan sampai benda uji patah dengan
kecepatan pembebanan harus kontinu. Pada pembebanan sampai ± 50% dari
beban maksimum yang diperkirakan, kecepatan pembebanan boleh lebih dari 6
KN per menit. Setelah itu sampai terjadi keruntuhan balok uji, kecepatan
pembebanan harus diatur antara 4,3 KN s.d 6 KN per menit
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
2. PERHITUNGAN
a. Kuat Lentur ( modulus of repture ) BN – 1 :
Px l
fr =
b d2
17,6 x 417
=
103 x 102²
= 0,00685 KN/mm2
= 6,85 N/mm2
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG
11.6KESIMPULAN
Dari hasil pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan 3 buah benda uji
berbentuk balok dengan ukuran 100 x 100 x 400 mm didapatkan hasil rata-rata kuat
lentur (modulus of repture) yaitu sebesar 6,21 MPa.
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1