GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4, JAKARTA PUSAT
10710; TELEPON (021) 3865130, 3814411; FAKSIMILE (021) 3846402; LAMAN WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID
Dalam rangka kelancaran pencairan dana di KPPN selama masa keadaan darurat COVID-
19, bersama ini disampaikan sebagai berikut:
1 Diminta agar mengutamakan pengajuan SPM yang sifatnya prioritas antara lain untuk:
a Pembayaran tagihan dalam rangka penanganan keadaan darurat COVID-19.
b Pembayaran belanja pegawai dan penghasilan PPNPN.
c Pembayaran belanja bantuan pemerintah dan bantuan sosial.
d Pembayaran belanja mendesak lainnya.
2 Pengajuan SPM GUP dilaksanakan dengan ketentuan:
a Satker agar mengajukan SPM GUP Tunai dan SPM GUP KKP satu kali dalam satu
bulan.
b Melakukan simplikasi pengajuan SPM GUP, yaitu satu SPM GUP Tunai agar memuat
beberapa Kegiatan, Output, dan Lokasi yang berbeda sepanjang dalam jenis belanja
yang sama sebagaimana diatur dalam Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-6/PB/2018
tentang Tata Cara Penggabungan Beberapa Kegiatan, Output, dan Lokasi dalam
Penerbitan SPM GUP, PTUP, dan SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran.
3 Pengajuan SPM TUP Tunai dan SPM TUP KKP hanya untuk keperluan yang bersifat prioritas
dan mendesak berdasarkan pertimbangan Kepala KPPN.
4 Pengajuan SPM ke KPPN diatur dengan ketentuan:
a Waktu penerimaaan SPM secara elektronik adalah mulai pukul 07.30 sampai dengan
pukul 12.00 waktu setempat.
b Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan menetapkan jumlah maksimal dokumen
SPM dalam satu hari layanan yang dapat diterima oleh KPPN dalam wilayah kerjanya.
5 Ketentuan mengenai sanksi terhadap keterlambatan penyelesaian tagihan dalam 17 hari
kerja dan keterlambatan penyampaian data kontrak termasuk addendum kontrak dinyatakan
tidak berlaku.
6 Ketentuan ini berlaku sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
7 Diminta bantuannya untuk menyampaikan maksud surat ini kepada Satker lingkup
Kementerian/Lembaga masing-masing.
Demikian disampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal
3. Direktur Pengelolaan Kas Negara
4. Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5. Direktur Sistem Perbendaharaan
6. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
7. Para Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan
8. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara