Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4, JAKARTA PUSAT
10710; TELEPON (021) 3865130, 3814411; FAKSIMILE (021) 3846402; LAMAN WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID

Nomor : S-30/PB/PB.6/2022 25 Juli 2022


Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Penyelesaian Data Aset Tetap/Aset Lainnya Anomali Dalam Rangka Migrasi
Data ke SAKTI

Yth. Para Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris/ Kepala/ Wakil Kepala/ Direktur
Keuangan/ Deputi Kementerian Negara/Lembaga / Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan/
Asisten Logistik (terlampir)

Sehubungan dengan implementasi seluruh modul SAKTI di seluruh K/L pada tahun 2022,
dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan migrasi data tahun 2021 audited dari Aplikasi e-Rekon&LK untuk membentuk
saldo awal SAKTI tahun 2022 terkendala dengan adanya data Barang Milik Negara (BMN)
anomali pada beberapa K/L yang tidak dapat diselesaikan sampai dengan penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2021 Audited.
2. Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana dimaksud angka 1, melalui Surat Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor S-27/PB/PB.6/2022 tanggal 7 Juli 2022 hal Penyelesaian
Data BMN Anomali Dalam Rangka Migrasi Data ke SAKTI telah disampaikan hasil identifikasi
dan pemetaan data BMN anomali beserta tindak lanjut penyelesaiannya. Penanganan data
persediaan anomali telah diberikan petunjuk teknis penyelesaiannya melalui surat dimaksud
sedangkan prosedur penanganan data aset tetap/aset lainnya anomali akan diatur dalam surat
terpisah.
3. Penanganan data aset tetap/aset lainnya anomali dibedakan menjadi 2 (dua) kategori
penyelesaian sebagai berikut:
Kategori Penyelesaian Tindak Lanjut Penyelesaian
a. Penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali Tindak lanjut oleh satker setelah
berdampak pada pergeseran saldo laporan migrasi data ke SAKTI
keuangan tahun 2021 audited.
b. Penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali Tindak lanjut oleh Tim
tidak berdampak pada pergeseran saldo laporan Pengembang Aplikasi pada
keuangan tahun 2021 audited. Kementerian Keuangan sebelum
migrasi data ke SAKTI

4. Penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali yang tidak berdampak pada pergeseran
saldo laporan keuangan tahun 2021 audited, tindak lanjutnya dilakukan oleh Tim Pengembang
Aplikasi pada Kementerian Keuangan sebelum migrasi data ke SAKTI. Saat ini data BMN
anomali tersebut telah diselesaikan secara bertahap, ditandai dengan Monitoring Migrasi Aset
Tetap pada Aplikasi MonSAKTI Status K3 telah centang “hijau” dan sudah diproses sistem.
Selanjutnya, finalisasi migrasi dapat dilakukan sebagaimana petunjuk teknis yang dituangkan
dalam Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-142/PB/2022 tanggal 14 Juni 2022
hal Pemberitahuan Pelaksanaan Migrasi Data Modul Pelaporan SAKTI (Modul Persediaan,
Aset Tetap, dan GLP SAKTI). Untuk kategori penyelesaian ini, data BMN anomali telah
dilakukan perbaikan sehingga tidak ada tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh satker.
2
5. Penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali yang berdampak pada pergeseran saldo
laporan keuangan tahun 2021 audited, tindak lanjutnya dilakukan oleh satker setelah migrasi
data ke SAKTI. Data BMN anomali ini dimigrasi apa adanya. Data dengan kondisi ini ditandai
dengan Monitoring Migrasi Aset Tetap pada Aplikasi MonSAKTI Status K3 tetap centang
“merah” dan data sudah diproses sistem. Selanjutnya, finalisasi migrasi dapat dilakukan
sebagaimana petunjuk teknis yang dituangkan dalam Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor S-142/PB/2022. Untuk kategori penyelesaian ini, selanjutnya satker melakukan
normalisasi data BMN anomali pada periode pelaporan tahun 2022 di SAKTI.
6. Normalisasi data aset tetap/aset lainnya anomali dilakukan sebelum melakukan perekaman
transaksi lain di tahun 2022. Dalam hal masih terdapat data aset tetap/aset lainnya anomali
yang belum dilakukan Normalisasi, maka satker tidak dapat melakukan perekaman transaksi
aset tetap/aset lainnya tahun 2022. Dengan demikian, dalam LKKL Semester I Tahun 2022
seharusnya tidak lagi terdapat data aset tetap/aset lainnya anomali. Pelaksanaan Normalisasi
agar berpedoman sesuai petunjuk teknis sebagaimana terlampir.
7. Data aset tetap/aset lainnya anomali yang telah dilakukan Normalisasi sebagaimana dimaksud
dalam angka 6 perlu dilakukan penelusuran untuk memastikan substansi keberadaan aset
tersebut, sebagai dasar perekaman kembali aset dimaksud. Pencatatan hasil penelusuran atau
tindak lanjut Normalisasi akan diatur dalam surat terpisah, di mana tindak lanjut tersebut
dilakukan selambat-lambatnya triwulan III tahun 2022.
8. Berdasarkan hal-hal di atas, kami meminta bantuan Saudara untuk menyampaikan maksud
surat ini kepada seluruh satker lingkup K/L Saudara serta mengkoordinasikan dan memonitor
pelaksanaan surat ini.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara kami ucapkan terima
kasih.

a.n. Direktur Jenderal Perbendaharaan


Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan

Ditandatangani secara elektronik


Fahma Sari Fatma

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
3. Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara
4. Direktur Jenderal Perbendaharaan
5. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
6. Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara
7. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
8. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
3

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
LAMPIRAN I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S-30/PB/PB.6/2022
Tanggal : 25 Juli 2022

DAFTAR SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS UTAMA/SEKRETARIS/KEPALA/WAKIL


KEPALA/DIREKTUR KEUANGAN/DEPUTI KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/JAKSA
AGUNG MUDA BIDANG PEMBINAAN

No. Kementerian Negara/Lembaga


1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
2. Dewan Perwakilan Daerah
3. Badan Pemeriksa Keuangan
4. Mahkamah Agung
5. Kejaksaan Agung
6. Kementerian Dalam Negeri
7. Kementerian Luar Negeri
8. Kementerian Pertahanan
9. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
10. Kementerian Pertanian
11. Kementerian Perindustrian
12. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
13. Kementerian Perhubungan
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
15. Kementerian Kesehatan
16. Kementerian Agama
17. Kementerian Ketenagakerjaan
18. Kementerian Sosial
19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
20. Kementerian Kelautan dan Perikanan
21. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
22. Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
23. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
24. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
25. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
26. Kementerian Pariwisata RI
27. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
28. Badan Riset dan Inovasi Nasional
29. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
30. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
-2-

No. Kementerian Negara/Lembaga


31. Badan Intelijen Negara
32. Badan Siber dan Sandi Negara
33. Dewan Ketahanan Nasional
34. Badan Pusat Statistik
35. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
36. Perpustakaan Nasional
37. Kementerian Komunikasi dan Informatika
38. Kepolisian Negara Republik Indonesia
39. Badan Pengawas Obat dan Makanan
40. Lembaga Ketahanan Nasional
41. Badan Koordinasi Penanaman Modal
42. Badan Narkotika Nasional
43. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
44. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
45. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
46. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
47. Komisi Pemilihan Umum
48. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
49. Badan Tenaga Nuklir Nasional
50. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
51. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
52. Badan Informasi Geospasial
53 Badan Standardisasi Nasional
54. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
55. Lembaga Administrasi Negara
56. Arsip Nasional Republik Indonesia
57. Badan Kepegawaian Negara
58. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
59. Kementerian Perdagangan
60. Kementerian Pemuda dan Olahraga
61. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
62. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
63. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
64. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
65. Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu
66. Ombudsman
67. Badan Nasional Pengelola Perbatasan
-3-

No. Kementerian Negara/Lembaga


68. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
69. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
70. Sekretaris Kabinet
71. Badan Pengawas Pemilu
72. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
73. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
74. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Sabang
75. Badan Keamanan Laut
76. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
Modul Aset Tetap
NORMALISASI
i
PETUNJUK TEKNIS NORMALISASI

Normalisasi BMN
Normalisasi BMN merupakan menu yang digunakan untuk menghapus data BMN yang tidak
normal, misalnya nilai aset minus, nilai buku minus, akumulasi penyusutan positif dan aset
tercatat ganda.
Dampak dari transaksi normalisasi BMN adalah :
1. BMN dengan NUP dimaksud akan terhapus dari data dan laporan BMN, karena tidak
memenuhi kriteria sebagai data BMN normal.
2. Karena dihapus dari data dan laporan BMN, maka satker perlu melakukan penelusuran,
apakah memang secara substansi BMN dimaksud masih ada atau memang sudah tidak ada.
Apapun hasil dari penelusuran atas BMN yang dinormalisasi, perlu dilakukan Tindak Lanjut
Normalisasi.
Ilustrasi :
Pada tahun 2021 terdapat validasi K3 (Kertas Kerja Konfirmasi) pada suatu satker berupa nilai
aset minus, nilai buku minus, maka atas BMN tidak normal tersebut harus dilakukan
normalisasi.
Nama menu : Aset Tetap à Normalisasi à Normalisasi BMN
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Normalisasi à Normalisasi BMN, lalu klik Rekam, maka tampil sebagai berikut :

3
2 4
5

2. Lalu isikan kolom-kolom sebagai berikut :


1) Daftar BMN tidak normal akan tersaji di baris Normalisasi BMN
2) Tanggal pembukuan disable dan terisi otomatis dengan tanggal pembukuan 02/01/2022.
Tanggal rekam juga disable sesuai dengan tanggal system
3) Isikan Nomor Dasar Keputusan dengan nomor dokumen pelaksanaan normalisasi,
misalnya surat keterangan Kuasa Pengguna Barang tentang Normalisasi (format tidak
baku dan tidak ditentukan).
4) Pilih tanggal dokumen yaitu maksimal tanggal 02/01/2022
5) Isikan kolom Keterangan dengan penjelasan atas pelaksanaan normalisasi
6) Klik Simpan, apabila semua isian sudah dilakukan.
3. Jurnal standar yang terbentuk dari transaksi Normalisasi BMN adalah sebagai berikut:
D/ Akun Uraian Akun Rp Laporan
K

1
D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya xxx LPE
391118 Non Revaluasi
K 13xxxx/ Aset Tetap/ Aset Lainnya xxx Neraca
16xxxx
D 137xxx/ Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi xxx Neraca
1693xx xxx
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya xxx LPE
391118 Non Revaluasi
Jurnal untuk menihilkan saldo BMN apabila bernilai positif

D/ Akun Uraian Akun Rp Laporan


K
D 13xxxx/ Aset Tetap/ Aset Lainnya xxx Neraca
16xxxx
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya xxx LPE
391118 Non Revaluasi
D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya xxx LPE
391118 Non Revaluasi
K 137xxx/ Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi xxx Neraca
1693xx xxx
Jurnal untuk menihilkan saldo BMN apabila bernilai negatif

Normalisasi KDP
Normalisasi KDP merupakan menu yang digunakan untuk menghapus data KDP yang tidak
normal, misalnya KDP masih bersaldo dan KDP tanpa perolehan.
Dampak dari transaksi normalisasi KDP adalah:
1. KDP dengan NUP dimaksud akan terhapus dari data dan laporan BMN, karena tidak
memenuhi kriteria sebagai data KDP normal.
2. Karena dihapus dari data dan laporan BMN, maka satker perlu melakukan penelusuran,
apakah memang secara substansi KDP dimaksud masih ada atau memang sudah tidak ada.
Apapun hasil dari penelusuran atas BMN yang dinormalisasi, perlu dilakukan Tindak Lanjut
Normalisasi.
Ilustrasi :
Pada tahun 2021 terdapat validasi K3 (Kertas Kerja Konfirmasi) pada suatu satker berupa nilai
KDP masih bersaldo dan KDP tanpa perolehan, maka atas KDP tidak normal tersebut harus
dilakukan normalisasi.
Nama menu : Aset Tetap à Normalisasi à Normalisasi KDP
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Normalisasi à Normalisasi KDP, lalu klik Rekam, maka tampil sebagai berikut :

2
1

3
4
2
5

4. Lalu isikan kolom-kolom sebagai berikut :


1) Daftar KDP tidak normal akan tersaji di baris Normalisasi KDP
2) Tanggal pembukuan disable dan terisi otomatis dengan tanggal pembukuan 02/01/2022.
Tanggal rekam juga disable sesuai dengan tanggal system
3) Isikan Nomor Dasar Keputusan dengan nomor dokumen pelaksanaan normalisasi,
misalnya surat keterangan Kuasa Pengguna Barang tentang Normalisasi (format tidak
baku dan tidak ditentukan).
4) Pilih tanggal dokumen yaitu maksimal tanggal 02/01/2022
5) Isikan kolom Keterangan dengan penjelasan atas pelaksanaan normalisasi
6) Klik Simpan, apabila semua isian sudah dilakukan.
5. Jurnal standar yang terbentuk dari transaksi Normalisasi KDP adalah sebagai berikut:
D/ Akun Uraian Akun Rp Laporan
K
D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset xxx LPE
391118 Lainnya Non Revaluasi
K 136111/ Konstruksi Dalam pengerjaan/ Aset xxx Neraca
162311 Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
Jurnal untuk menihilkan saldo KDP apabila bernilai positif

D/ Akun Uraian Akun Rp Laporan


K
D 136111/ 162311 Konstruksi Dalam pengerjaan/ Aset xxx Neraca
Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
K 391116/ 391118 Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset xxx LPE
Lainnya Non Revaluasi
Jurnal untuk menihilkan saldo KDP apabila bernilai negatif

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF

Anda mungkin juga menyukai