Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


Gedung Prijadi Praptosuhardjo I Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat 10710; Telepon (021) 3865130,
3814411; Faksimile (021) 3846402; Laman www.djpb.kemenkeu.go.id

Nomor : S-4/PB/PB.6/2023 26 Januari 2023


Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Petunjuk Teknis Akuntansi 06: Laporan Keuangan Pinjaman dan/atau Hibah Luar
Negeri

Yth. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Kepala/Wakil Kepala/ Direktur


Keuangan/Deputi Kementerian Negara/Lembaga/Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan
(lampiran I)

Merujuk pada hasil evaluasi atas Laporan Keuangan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
(PHLN) 2021 dan persiapan pelaporan audit atas Laporan Keuangan PHLN, dapat disampaikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan PHLN merupakan laporan keuangan bertujuan khusus untuk akuntabilitas
penggunaan dana PHLN kepada pemberi pinjaman dan/atau donor sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam perjanjian PHLN.
2. Laporan Keuangan PHLN disusun dengan mengacu pada standar atau kebijakan akuntansi
secara khusus yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman dan/atau donor pada masing-masing
perjanjian PHLN.
3. Jika pemberi pinjaman, donor dan/atau perjanjian PHLN tidak menetapkan standar atau
kebijakan akuntansi secara khusus untuk penyusunan Laporan Keuangan PHLN, maka
Laporan Keuangan PHLN bertujuan khusus dimaksud disusun dan disajikan berpedoman
kepada prinsip akuntansi berbasis kas dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas (PSAP 02) untuk menghasilkan
penyajian Laporan Keuangan berbasis kas, serta penyajian data dan informasi yang
dipersyaratkan pemberi pinjaman dan/atau donor dalam perjanjian PHLN.
4. Laporan Keuangan PHLN disusun dengan menyertakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab
yang ditandatangani oleh Pemimpin Pengelola Proyek PHLN dan Pernyataan Telah Direviu
oleh aparat pengawasan intern pemerintah.
5. Laporan Keuangan PHLN disampaikan kepada auditor yang ditunjuk (BPK/BPKP/KAP)
dengan memperhatikan dan menyelaraskan proses dan jadwal pemeriksaan Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga pada tahun berkenaan.
6. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini disampaikan Petunjuk Teknis Akuntansi 06: Laporan
Keuangan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (terlampir) sebagai dasar pedoman
penyusunan Laporan Keuangan PHLN pada Kementerian/Lembaga.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih
2

a.n. Direktur Jenderal Perbendaharaan


Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan

Ditandatangani secara elektronik


Fahma Sari Fatma

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
LAMPIRAN I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S-4/PB/PB.6/2023
Tanggal: 26 Januari 2023

SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS UTAMA/SEKRETARIS/KEPALA/WAKIL


KEPALA/DIREKTUR KEUANGAN/DEPUTI KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/JAKSA
AGUNG MUDA BIDANG PEMBINAAN

No. Kementerian Negara/Lembaga

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat RI


2. Dewan Perwakilan Rakyat RI
3. Dewan Perwakilan Daerah RI
4. Badan Pemeriksa Keuangan RI
5. Mahkamah Agung RI
6. Mahkamah Konstitusi RI
7. Komisi Yudisial RI
8. Kejaksaan Agung RI
9. Kementerian Sekretariat Negara RI
10. Kementerian Dalam Negeri RI
11. Kementerian Luar Negeri RI
12. Kementerian Pertahanan RI
13. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
14. Kementerian Keuangan RI
15. Kementerian Pertanian RI
16. Kementerian Perindustrian RI
17. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI
18. Kementerian Perhubungan RI
19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
20. Kementerian Kesehatan RI
21. Kementerian Agama RI
22. Kementerian Ketenagakerjaan RI
23. Kementerian Sosial RI
24. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
25. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
26. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
27. Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
28. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
29. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
No. Kementerian Negara/Lembaga

30. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI


31. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
32. Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI
33. Badan Riset dan Inovasi Nasional
34. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
35. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
36. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
37. Badan Intelijen Negara
38. Badan Siber dan Sandi Negara
39. Dewan Ketahanan Nasional
40. Badan Pusat Statistik
41. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
42. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
43. Perpustakaan Nasional
44. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
45. Kepolisian Negara RI
46. Badan Pengawas Obat dan Makanan
47. Lembaga Ketahanan Nasional
48. Badan Koordinasi Penanaman Modal
49. Badan Narkotika Nasional
50. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi RI
51. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
52. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
53. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
54. Komisi Pemilihan Umum
55. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
56. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
57. Badan Tenaga Nuklir Nasional
58. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
59. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
60. Badan Informasi Geospasial
61. Badan Standardisasi Nasional
62. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
63. Lembaga Administrasi Negara
64. Arsip Nasional RI
65. Badan Kepegawaian Negara
No. Kementerian Negara/Lembaga

66. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


67. Kementerian Perdagangan RI
68. Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
69. Komisi Pemberantasan Korupsi
70. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
71. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
72. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
73. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
74. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
75. Badan Pengembangan Wilayah Suramadu
76. Ombudsman RI
77. Badan Nasional Pengelola Perbatasan
78. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
79. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
80. Sekretaris Kabinet
81. Badan Pengawas Pemilu
82. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
83. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
84. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
85. Badan Keamanan Laut
86. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
87. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI 06:
LAPORAN KEUANGAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH
LUAR NEGERI

Direktorat Akuntansi Dan PeLaporan Keuangan


Direktorat Jenderal Perbendaharaan
TIM PENYUSUN
PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI 06:
LAPORAN KEUANGAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

Pengarah : Fahma Sari Fatma (Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan).


Penanggungjawab : Rahmat Mulyono (Kepala Subdirektorat Sistem Akuntansi).
Inisiator & Penyunting:
1. Ketua Tim: Didied Ary Setyanang (Kepala Seksi Sistem Akuntansi Instansi).
2. Anggota Tim: Andreas Stefen Marpaung (Fungsional Umum pada Seksi Sistem Akuntansi
Instansi).
Kontributor Utama:
1. Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, beserta jajarannya.
2. Kepala Subdirektorat Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat – Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, beserta jajarannya.
3. Kepala Subdirektorat Akuntansi Pusat dan Pelaporan Keuangan BUN – Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, beserta jajarannya.
4. Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi dan BUN – Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan, beserta jajarannya.

i
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ……………………………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. ii
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………. 1
B. UNIT AKUNTANSI PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PHLN …………………. 2
C. KEBIJAKAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PHLN …... 3
D. ILUSTRASI LAPORAN REALISASI PHLN ……………………………………………... 3
E. ILUSTRASI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ………………………….. 4
F. ILUSTRASI IKHTISAR PHLN ……………………………………………………………. 5

ii
PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI 06:
PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

A. LATAR BELAKANG
1. Terhadap kegiatan di instansi lingkungan pemerintah pusat yang didanai dari sumber
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), beberapa pemberi pinjaman dan/atau
donor mewajibkan instansi pemerintah pusat untuk menyusun dan menyampaikan
Pelaporan Keuangan PHLN secara khusus. Dalam pelaksanaannya, beberapa
pemberi pinjaman dan/atau donor menyediakan sistem pelaporan khusus yang
dapat dirujuk sesuai permintaannya, namun ada beberapa pemberi pinjaman
dan/atau donor yang lainnya tidak menyediakan sistem pelaporan secara spesifik.
2. Secara data dan informasi, pelaksanaan realisasi anggaran belanja untuk kegiatan
di instansi lingkungan pemerintah pusat yang didanai dari sumber PHLN, dilaporkan
penyajiannya bersama-sama dengan transaksi dan kejadian keuangan lainnya tahun
berjalan dalam Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan penyusunannya
melalui sistem akuntansi instansi di Kementerian/Lembaga sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 232/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Instansi. Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dimaksud
disusun untuk tujuan umum menggunakan kaidah umum akuntansi sesuai Standar
Akuntansi Pemerintahan dan diberikan opini audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Kebutuhan adanya Laporan Keuangan PHLN adalah untuk memenuhi permintaan
pemberi pinjaman dan/atau donor sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian
pinjaman dan/atau hibah luar negeri. Untuk itu Laporan Keuangan PHLN tidak
dimaksudkan untuk tujuan umum Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan, tetapi untuk tujuan khusus yang bersifat manajerial.
4. Atas hal tersebut dibutuhkan petunjuk teknis akuntansi yang dapat digunakan
sebagai panduan untuk penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan PHLN,
antara lain menjelaskan:
a. unit akuntansi penyusun Laporan Keuangan PHLN;
b. kebijakan penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan PHLN;
c. ilustrasi laporan realisasi PHLN;
d. ilustrasi surat pernyataan tanggung jawab;
e. ilustrasi Ikhtisar Laporan Keuangan penerimaan dan penggunaan dana yang
berasal dari pinjaman luar negeri; dan
f. ilustrasi Ikhtisar Laporan Keuangan penerimaan dan penggunaan dana yang
berasal dari penerimaan hibah luar negeri.

B. UNIT AKUNTANSI PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PHLN


1. Unit akuntansi penyusun Laporan Keuangan PHLN adalah Project Management Unit
(PMU) atau Pengelola Proyek PHLN yang mengelola anggaran belanja pada
Kementerian/Lembaga yang pagu anggaran dananya bersumber dari PHLN.
2. Jika terdapat unit Pengelola Proyek PHLN sebagaimana dimaksud pada angka 1 pada
lebih dari satu Kementerian/Lembaga, maka unit penyusun Laporan Keuangan PHLN

Halm. 1 dari 7
adalah Executing Agency (Unit Koordinator) yang termuat pada Perjanjian PHLN.
Executing Agency ini, mengkonsolidasikan data dan informasi dari seluruh Project
Management Unit (PMU) atau Pengelola Proyek PHLN untuk kebutuhan penyusunan
Laporan Keuangan PHLN.

C. KEBIJAKAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PHLN


1. Laporan Keuangan PHLN merupakan Laporan Keuangan bertujuan khusus untuk
akuntabilitas penggunaan dana PHLN kepada pemberi pinjaman dan/atau donor
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian PHLN.
2. Laporan Keuangan PHLN disusun dengan mengacu pada standar atau kebijakan
akuntansi secara khusus yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman dan/atau donor pada
masing-masing perjanjian PHLN.
3. Jika pemberi pinjaman, donor dan/atau perjanjian PHLN tidak menetapkan standar
atau kebijakan akuntansi secara khusus untuk penyusunan Laporan Keuangan PHLN,
maka Laporan Keuangan PHLN bertujuan khusus dimaksud disusun dan disajikan
berpedoman kepada prinsip akuntansi berbasis kas dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
(PSAP 02) untuk menghasilkan penyajian Laporan Keuangan berbasis kas, serta
penyajian data dan informasi yang dipersyaratkan pemberi pinjaman dan/atau donor
dalam perjanjian PHLN.
4. Laporan Keuangan PHLN terdiri dari:
a. Laporan realisasi PHLN; dan
b. Catatan atas Laporan Keuangan PHLN.
5. Laporan Keuangan PHLN sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilengkapi:
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang memuat
jenis laporan yang disusun, kerangka pelaporan yang diacu, dan informasi yang
menggambarkan pengendalian internal yang memadai serta ditandatangani oleh
Pimpinan Pengelola Proyek PHLN;
b. Surat Pernyataan Telah Direviu dari aparat pengawas internal pemerintah; dan
c. Laporan atau dokumen yang dipersyaratkan dalam perjanjian PHLN dan/atau
pedoman pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan pemberi pinjaman dan/atau
donor.
6. Laporan realisasi PHLN sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf a menyajikan
paling sedikit mengenai:
a. anggaran dan realisasi terhadap: (1) pendapatan dari penarikan hibah luar negeri;
(2) belanja yang dananya bersumber dari PHLN; (3) surplus/(defisit) anggaran; (4)
pembiayaan dari penarikan pinjaman luar negeri; dan (5) selisih dari sisa
lebih/(kurang) pembiayaan anggaran;
b. persentase perbandingan anggaran dan realisasinya tahun anggaran berjalan;
dan
c. anggaran dan realisasinya satu tahun anggaran yang lalu.
7. Catatan atas Laporan Keuangan PHLN sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf
b menyajikan paling sedikit informasi mengenai:
a. ketentuan umum standar/kebijakan akuntansi yang digunakan (sebagaimana
dimaksud angka 2 atau angka 3);

Halm. 2 dari 7
b. penjelasan angka-angka yang ada di dalam laporan realisasi PHLN;
c. ikhtisar Laporan Keuangan PHLN; dan
d. penyelesaian tindak lanjut temuan dan/atau rekomendasi pemeriksaan tahun
sebelumnya (jika ada);
8. Laporan realisasi PHLN dan kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada angka 4
dan angka 5 diberikan reviu oleh aparat pengawas internal pemerintah, baik secara
terpisah maupun satu kesatuan dalam melakukan reviu Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga masing-masing.
9. Laporan realisasi PHLN dan kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada angka 4
dan angka 5 disampaikan kepada auditor eksternal yang ditunjuk (Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK); Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); atau
Kantor Akuntan Publik (KAP)), dengan memperhatikan dan menyelaraskan proses
dan jadwal pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga pada tahun
berkenaan.

D. ILUSTRASI LAPORAN REALISASI PHLN


Laporan realisasi PHLN sehubungan pemberi pinjaman, donor dan/atau perjanjian PHLN
tidak menetapkan standar atau kebijakan akuntansi secara khusus, sehingga mengacu
dengan mengadaptasi dari Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02
tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas (PSAP 02), dan dapat diilustrasikan
sebagai berikut:
LAPORAN REALISASI PHLN
TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA NOMOR REGISTER 12345678
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20XX
T.A. 20X1 T.A. 20X0
Uraian
Anggaran Realisasi % Real. Angg. Realisasi
A. Pendapatan Hibah:
Penerimaan Hibah Luar Negeri (1) xxx xxx xxx xxx
Jumlah Pendapatan Hibah (A) xxx xxx xxx xxx

B. Belanja yang Bersumber dari PHLN:


1. Belanja Barang (2) xxx xxx xxx xxx
2. Belanja Modal (3) xxx xxx xxx xxx
Jumlah Belanja yang Bersumber dari PHLN (B) xxx xxx xxx xxx

C. Surplus / (Defisit) Anggaran (C=A-B) xxx xxx xxx xxx

D. Pembiayaan: xxx xxx xxx xxx


Penarikan Pinjaman Luar Negeri (4) xxx xxx xxx xxx
Jumlah Pembiayaan (D) xxx xxx xxx xxx

E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (E=D-C) xxx xxx xxx xxx
Keterangan:
(1) Angka penerimaan hibah luar negeri diisi senilai Hibah Luar Negeri Terencana sesuai SP4 dan/atau
SP3 atau dokumen yang dipersamakan pengakuan pendapatan hibah.
(2) Angka Belanja Barang diisi senilai Belanja Barang yang berasal dari SPM/SP2D dan/atau SP3
dengan sumber dana dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
(3) Angka Belanja Modal diisi senilai Belanja Modal yang berasal dari SPM/SP2D dan/atau SP3 dengan
sumber dana dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri.

Halm. 3 dari 7
(4) Angka penarikan pinjaman luar negeri diisi senilai penarikan Pinjaman Luar Negeri sesuai SP4-
PHLN dan/atau SP3 atau dokumen lain yang dipersamakan untuk pengakuan penerimaan
pembiayaan.

E. ILUSTRASI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


Surat pernyataan tanggung jawab yang menyertai Laporan Keuangan PHLN dapat
diilustrasikan sebagai berikut (ilustrasi skenario huruf C angka 3):

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


Laporan Keuangan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) untuk proyek ABC
Tahun 20X1 ini merupakan Laporan Keuangan untuk Bertujuan Khusus yang terdiri dari
Laporan Realisasi PHLN dan Catatan atas Laporan Keuangan PHLN. Laporan Keuangan PHLN
ini adalah tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan PHLN untuk proyek ABC ini telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, serta menyajikan informasi realisasi anggaran dan
informasi penerimaan dan pengeluaran dana proyek yang mengacu kepada Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
(PSAP 02) dan/atau manual administrasi yang dipersyaratkan untuk pertanggungjawaban
Proyek ABC.
Dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan PHLN serta mengelola proyek
ABC yang dananya berasal dari PHLN ini, kami selaku pihak yang bertanggung jawab
menyatakan bahwa kami:
1. Menggunakan dana PHLN proyek ABC sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan;
2. Mematuhi financial covenants yang dipersyaratkan dalam perjanjian PHLN (jika ada);
3. Melaksanakan prosedur pengelolaan rekening khusus sesuai dengan XXX (jika
ada/digunakan);
4. Melakukan pengeluaran dengan didukung bukti-bukti yang memadai; dan
5. Melaksanakan pengendalian internal yang memadai termasuk atas pengadaan barang
dan jasa yang dibiayai dari PHLN sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
_______(jika ada).

Kota Lokasi, ………..20X1


Tanda Tangan
(Project Management Unit); atau
(Executing Agency)

Ilustrasi penjelasan pengisian:


ABC : diisi dengan nama proyek PHLN
20X1 : diisi dengan tahun pelaporan
Laporan Realisasi PHLN dan : diisi sesuai dengan jenis-jenis Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan yang disusun dan disajikan
PHLN Contoh: Ikhtisar Program, Laporan Realisasi
Anggaran, Financial Statement of Special Account
(FISSA), Statement of Expenditure, dan Catatan
atas Laporan Keuangan
Realisasi anggaran dan informasi : diisi sebagaimana isi Laporan Keuangan
peneriman proyek Contoh: realisasi anggaran, informasi penerimaan
proyek, informasi keuangan proyek

Halm. 4 dari 7
Pernyataan Standar Akuntansi : diisi dengan kerangka pelaporan yang diacu
Pemerintahan Nomor 02 tentang a. Jika menggunakan standar/kebijakan lender
Laporan Realisasi Anggaran maka acuan dapat menggunakan Manual
Berbasis Kas (PSAP 02) dan/atau Administrasi Proyek
manual administrasi yang b. Jika menggunakan standar/kebijakan yang
dipersyaratkan untuk ditetapkan pemerintah maka menggunakan
pertanggungjawaban Proyek ABC PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis
Kas
(jika ada) : Jika tersedia dan termuat dalam perjanjian
Pinjaman/Hibah
(jika ada/digunakan) : diisi dengan disbursement guidelines Lender
(peraturan yang berlaku) : diisi dengan nama sumber kriteria pengadaan barang
dan jasa yang diacu

F. ILUSTRASI IKHTISAR PHLN


1. Ikhtisar PHLN merupakan pengungkapan pada Laporan Keuangan pada
Kementerian/Lembaga yang telah diatur, yang disusun oleh seluruh pengelola proyek
PHLN, baik yang diwajibkan untuk menyusun Laporan Keuangan PHLN maupun yang
tidak diwajibkan menyusun.
2. Ikhtisar PHLN ini merupakan ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan/atau disesuaikan mengikuti ketentuan panduan terbaru mengenai pedoman
penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian/Lembaga, yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
3. Ikhtisar PHLN berupa Laporan Keuangan penerimaan dan penggunaan dana yang
berasal dari pinjaman luar negeri dapat diilustrasikan sebagai berikut:
IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PINJAMAN LUAR NEGERI
PADA KEMENTERIAN XXX
PER 31 DESEMBER 20X1
LK PLN 1 LK PLN 2 Jumlah *)
1 Nama Pinjaman Luar Negeri …………………… …………………… ……………………
2 Pemberi Pinjaman …………………… …………………… ……………………
3 Nama Proyek …………………… …………………… ……………………
4 Loan ID …………………… …………………… ……………………
5 No. Register …………………… …………………… ……………………
6 Date Sign …………………… …………………… ……………………
7 Date Effective …………………… …………………… ……………………
8 Closing Date …………………… …………………… ……………………
9 Loan Amount …………………… …………………… ……………………
10 Disbursement s.d 20X0 …………………… …………………… ……………………
11 Disbursement pada tahun 20X1 …………………… …………………… ……………………
12 Belanja Tahun 20X1 (Rupiah)
a. Belanja Barang …………………… …………………… ……………………
b. Belanja Modal …………………… …………………… ……………………
13 Neraca (Rupiah)
a. Aset Lancar …………………… …………………… ……………………
b. Aset Tetap …………………… …………………… ……………………
c. Aset Lainnya …………………… …………………… ……………………
d. Kewajiban …………………… …………………… ……………………
14 Executing Agency …………………… …………………… ……………………
15 Pemeriksa (BPK / BPKP / KAP) …………………… …………………… ……………………

Halm. 5 dari 7
Keterangan:
*) Jika ikhtisar Laporan Keuangan pinjaman luar negeri lebih dari satu halaman, maka kolom ini diisi
dengan subtotal per halaman dan pada halaman terakhir ditambahkan satu kolom “Total Jumlah”
1. Diisi dengan nama Pinjaman Luar Negeri
2. Diisi dengan nama pemberi pinjaman (Lender)
3. Diisi dengan nama Proyek yang dibiayai dengan pinjaman
4. Diisi dengan Loan ID
5. Diisi dengan Nomor Register Pinjaman
6. Diisi dengan tanggal Penandatanganan Pinjaman
7. Diisi dengan tanggal efektif pinjaman
8. Diisi dengan tanggal berakhirnya pinjaman
9. Diisi dengan nilai pinjaman (loan)
10. Diisi dengan Penarikan Pinjaman sampai dengan tahun sebelumnya
11. Diisi dengan Penarikan Pinjaman dalam tahun berjalan
12.a. Diisi dengan realisasi Belanja Barang yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri
12.b. Diisi dengan realisasi Belanja Modal yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri
13.a. Diisi dengan nilai aset lancar dari kegiatan yang didanai oleh Pinjaman Luar Negeri
13.b. Diisi dengan nilai aset tetap dari kegiatan yang didanai oleh Pinjaman Luar Negeri
13.c. Diisi dengan nilai aset lainnya dari kegiatan yang didanai oleh Pinjaman Luar Negeri
13.d. Diisi dengan kewajiban yang timbul berkaitan dengan proyek yang didanai oleh Pinjaman Luar
Negeri
14. Diisi dengan nama Unit yang menjadi Executing Agency
15. Diisi dengan nama Lembaga Audit yang ditunjuk atau ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan
misalnya BPK (Badan Pemeriksa Keuangan); BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan); atau KAP (Kantor Akuntan Publik)

4. Ikhtisar PHLN berupa Laporan Keuangan penerimaan dan penggunaan dana yang
berasal dari penerimaan hibah luar negeri dapat diilustrasikan sebagai berikut:
IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN HIBAH LUAR NEGERI
PADA KEMENTERIAN XXX
PER 31 DESEMBER 20X1
LK HLN 1 LK HLN 2 Jumlah *)
1 Nama Hibah Luar Negeri …………………… …………………… ……………………
2 Pemberi Hibah …………………… …………………… ……………………
3 Nama Proyek …………………… …………………… ……………………
4 Grant ID …………………… …………………… ……………………
5 No Register …………………… …………………… ……………………
6 Date Sign …………………… …………………… ……………………
7 Date Effective …………………… …………………… ……………………
8 Closing Date …………………… …………………… ……………………
9 Grant Amount …………………… …………………… ……………………
10 Disbursement s.d 20X0 …………………… …………………… ……………………
11 Disbursement pada tahun 20X1 …………………… …………………… ……………………
12 Belanja Tahun 20X1 (Rupiah)
a. Belanja Barang …………………… …………………… ……………………
b. Belanja Modal …………………… …………………… ……………………
13 Neraca (Rupiah)
a. Aset Lancar …………………… …………………… ……………………
b. Aset Tetap …………………… …………………… ……………………
c. Aset Lainnya …………………… …………………… ……………………
d. Kewajiban …………………… …………………… ……………………
14 Executing Agency …………………… …………………… ……………………
15 Pemeriksa (BPK / BPKP / KAP) …………………… …………………… ……………………
Keterangan:
*) Jika ikhtisar Laporan Keuangan hibah luar negeri lebih dari satu halaman, maka kolom ini diisi dengan
subtotal per halaman dan pada halaman terakhir ditambahkan satu kolom “Total Jumlah”
1. Diisi dengan nama Hibah Luar Negeri

Halm. 6 dari 7
2. Diisi dengan nama pemberi Hibah Luar Negeri
3. Diisi dengan nama Proyek yang dibiayai dengan Hibah Luar Negeri
4. Diisi dengan Grant ID
5. Diisi dengan Nomor Register Hibah Luar Negeri
6. Diisi dengan tanggal Penandatanganan Perjanjian Hibah Luar Negeri
7. Diisi dengan tanggal efektif Perjanjian Hibah
8. Diisi dengan tanggal berakhirnya Perjanjian Hibah Luar Negeri
9. Diisi dengan nilai Hibah Luar Negeri
10. Diisi dengan Penarikan Hibah sampai dengan tahun sebelumnya
11. Diisi dengan Penarikan Hibah dalam tahun berjalan
12.a. Diisi dengan realisasi Belanja Barang yang bersumber dari Hibah Luar Negeri
12.b. Diisi dengan realisasi Belanja Modal yang bersumber dari Hibah Luar Negeri
13.a. Diisi dengan nilai aset lancar dari kegiatan yang didanai oleh Hibah Luar Negeri
13.b. Diisi dengan nilai aset tetap dari kegiatan yang didanai oleh Hibah Luar Negeri
13.c. Diisi dengan nilai aset lainnya dari kegiatan yang didanai oleh Hibah Luar Negeri
13.d. Diisi dengan kewajiban yang timbul berkaitan dengan proyek yang didanai oleh Hibah Luar Negeri
14. Diisi dengan nama Unit yang menjadi Executing Agency
15. Diisi dengan nama Lembaga Audit yang ditunjuk atau ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan,
misalnya BPK (Badan Pemeriksa Keuangan); BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan); atau KAP (Kantor Akuntan Publik)

Halm. 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai