Yth. 1. Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Keuangan dan BMN/Kepala Pusat Keuangan/Kepala
Puslapbinkuhan/Direktur Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (Sebagaimana
Lampiran I)
2. Kepala Biro Umum/Perlengkapan/BMN/Kepala Pusat BMN/Direktur Umum/Asisten
Logistik Kementerian Negara/Lembaga (Sebagaimana Lampiran I)
Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
LAMPIRAN I
Undangan Direktur APK
Nomor : S-27/PB.6/2023
Tanggal : 3 April 2023
DAFTAR UNDANGAN
DAFTAR UNDANGAN
1. Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Keuangan dan BMN/Kepala Pusat Keuangan/Kepala
Puslapbinkuhan/Direktur Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
2. Kepala Biro Umum/Perlengkapan/BMN/Kepala Pusat BMN/Direktur Umum/Asisten Logistik
Kementerian Negara/Lembaga
1
No. Kementerian Negara/Lembaga
2
No. Kementerian Negara/Lembaga
3
Lampiran II
Surat Direktur APK
Nomor : S-27/PB.6/2023
Tanggal : 3 April 2023
PEDOMAN PELAKSANAAN
REKONSILIASI TIGA PIHAK (TRIPARTIT)
DALAM RANGKA PENYUSUNAN ASERSI FINAL LKKL, LKBUN, DAN LKPP Tahun 2022
A. KETENTUAN UMUM
1. Rekonsiliasi Tiga Pihak (Tripartit) adalah bagian dari proses penyusunan dan
pemeriksaan LKKL, LKBUN maupun LKPP yang bertujuan untuk menyepakati angka
dan informasi yang akan disajikan dalam Asersi Final LKKL, LKBUN, dan LKPP Tahun
2022, atau LK Audited. Tiga Pihak dalam hal ini adalah auditor (BPK), auditee (K/L atau
BA BUN), dan Kemenkeu (DJPB, DJKN, serta unit Eselon I Kemenkeu terkait lainnya,
misalnya Dit. EAS-DJPPR atau Dit.SP-DJA).
2. Disamping menyepakati angka, forum Tripartit juga dapat digunakan untuk membahas
temuan pemeriksaan BPK, baik yang bersifat sistem akuntansi maupun regulasi, yang
berdampak pada perlunya koreksi atas LK Unaudited, sebelum disepakati menjadi
angka asersi final atau LK Audited 2022.
3. Target hasil dari forum Tripartit ini adalah akurasi dan keyakinan bahwa angka dan
informasi yang disajikan dalam LKPP telah sama dengan yang disajikan dalam LKKL/
LKBUN, serta telah mencakup semua koreksi yang disepakati dengan Tim BPK.
4. Setiap K/L atau BA BUN mendapatkan alokasi waktu 1 (satu) hari untuk pelaksanaan
Rekonsiliasi Tripartit sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu pada tanggal 10 -18
April 2023 untuk K/L dan tanggal 12-18 April 2023 untuk BA BUN.
5. Rekonsiliasi dipimpin oleh Tim Pembina LKKL dari Ditjen Perbendaharaan (selanjutnya
disebut Tim Pembina).
6. Rekonsiliasi Tripartit dilaksanakan secara daring/online melalui tautan
https://linktr.ee/tripartitlk2022. Pelaksanaan Rekonsiliasi selain menggunakan tautan
tersebut, setelah menginformasikan dan mendapatkan persetujuan panitia.
7. Apabila sangat diperlukan, Rekonsiliasi Tripartit dapat dilaksanakan secara hybrid,
luring bertempat di K/L atau DJPB, dengan tetap menggunakan ruangan zoom pada
tautan https://linktr.ee/tripartitlk2022 tersebut.
8. Pelaksanaan Rekonsiliasi Tripartit harus menghasilkan Nota Kesepakatan (NK).
Apabila NK Final (NKF) belum disepakati, maka dibuat NK Sementara (NKS).
9. Dalam hal terdapat isu/perselisihan yang tidak dapat diselesaikan di Forum Tripartit per
K/L atau BA BUN, maka isu dapat diangkat kepada forum Tim Pengkaji untuk
mendapatkan masukan, rekomendasi atau solusi.
1
C. TUGAS DARI TIM PEMBINA LKKL DALAM TRIPARTIT
Tugas Tim Pembina/Pendamping dari DJPB dalam Rekonsiliasi Tripartit ini, yaitu:
1. Tim Pembina membuat WA Grup yang didalamnya berisikan Tim DJPB, DJKN, Auditor
K/L, Pejabat/Pegawai dari K/L. WA Grup tersebut sebagai forum komunikasi dalam
memutuskan pelaksanaan Tripartit maupun hal-hal teknis lainnya.
2. Forum membuat kesepakatan mengenai tanggal dan waktu pembahasan (dengan tetap
mengutamakan jadwal yang ditetapkan panitia), serta perubahan dari jadwal semula.
3. Tim Pembina memastikan link zoom atau media lainnya telah dikomunikasikan kepada
semua peserta. Tim Pembina agar membuat link presensi (oa.kemenkeu).
4. Jika peserta sudah hadir lengkap, Tim Pembina membuka acara dan memimpin jalannya
rekonsiliasi tripartit.
5. Di antara poin – poin yang perlu menjadi perhatian dalam proses rekonsiliasi, yaitu:
a. Data LRA terkait pagu dan realisasi anggaran serta output strategis/prestasi kerja
dari masing – masing K/L.
b. Jurnal Koreksi dan/atau perubahan angka dalam setiap komponen laporan lainnya
dari unaudited menjadi asersi final dan perlu dijelaskan secara singkat dalam Notula;
c. Perubahan angka Unaudited menjadi asersi final dapat berasal dari koreksi audit
BPK maupun usulan koreksi dari Kemenkeu atau K/L yang telah disepakati.
d. Data dan informasi rinci terkait Program PEN dan Prioritas Nasional (PN) yang
disepakati dan diungkapkan pada LKKL.
e. Untuk data lain, apabila diperlukan juga dapat dibahas/direkonsiliasi secara spesifik
seperti data terkait Kas dari hibah langsung, Kas di BP dan Kas BLU, dan perlu
dituangkan pada notula Tripartit. Misalnya selisih pencatatan pendapatan K/L
dengan BUN, maka perlu diputuskan apakah pendapatan tersebut akan diinput ke
LKKL atau akan dialihkan ke transaksi khusus/KPPN Penerimaan.
6. Tim Pembina bersama pejabat/pegawai dari K/L membuat notula yang menjadi lampiran
NKF/NKS. Notula berisi kesepakatan Auditor, KL, Tim Pengkaji, dan hal-hal yg perlu
dijelaskan terkait perubahan angka Unaudited ke Audited.
7. Tim Pembina bertanggung jawab sampai NKF ditandatangani dan disampaikan lengkap
dengan seluruh lampirannya kepada panitia pada hari yang sama dengan pelaksanaan
Rekonsiliasi Tripartit atau pembahasan NKF.
8. Tim Pembina segera menginformasikan dan/atau mengunggah dokumen hasil
pelaksanaan tripartit pada https://linktr.ee/tripartitlk2022 .
E. TIM PENGKAJI
1. Dalam hal terjadi permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau disepakati, maka
Tim Pembina melaporkan kepada Koordinator Tim Pembina/Kasubdit terkait untuk
mendapat masukan atau alternatif solusi/putusan.
2. Apabila permasalahan tersebut tetap tidak dapat diputuskan/diselesaikan, maka
permasalahan diangkat ke forum “Tim Pengkaji” untuk mendapatkan solusi/keputusan.
3. Tim Kemenkeu atau Auditor K/L mendaftarkan permasalahan, kepada Panitia dari Dit.
APK / Aud. KN II-A, untuk dibahas di Tim Pengkaji, pada waktu yang disepakati.
4. Tim Pengkaji terdiri dari:
a. Perwakilan Kementerian Keuangan (DJPB, DJKN, DJPPR dan Itjen);
b. Tim Reviu LKPP (BPKP);
c. Tim Auditor LKPP:
d. Perwakilan K/L atau BA BUN yang bersangkutan; dan
e. Auditor pada K/L atau BA BUN yang bersangkutan.
2
5. Hasil pembahasan Tim Pengkaji menjadi dasar penyajian LKKL, LKBUN, dan LKPP,
yang dituangkan dalam notula serta dilampirkan dalam NK.
6. Apabila pada K/L terdapat permasalahan yang sama dengan K/L lain yang telah
disepakati/diputuskan dalam Tim Pengkaji, maka K/L dapat mengikuti kesepakatan
dalam forum Tim Pengkaji sebelumnya tersebut.
F. HASIL REKONSILIASI
1. Hasil Rekonsiliasi adalah berupa Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) yang dituangkan
dalam Nota Kesepakatan (NK) dan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
(1) Daftar Hadir seluruh pihak yang mengikuti Tripartit secara online/offline;
(2) Notula;
(3) Lampiran KK LRA (termasuk Informasi mengenai anggaran, realisasi dan output
Program PC PEN dan PN);
(4) Lampiran KK Neraca;
(5) Lampiran KK Laporan Operasional;
(6) Lampiran KK LPE;
(7) Lampiran KK LAK dan LPSAL, khusus untuk LKBUN.
(8) KK Koreksi yang dilengkapi dengan penjelasan setiap jurnal koreksi;
2. Dalam hal NK belum final atau masih sementara (NKS), maka NKS tetap disampaikan
melalui email ke Panitia (d i r e k t o r a t a p k @ g m a i l . c o m ) pada hari yang sama, dengan
tetap melampirkan dokumen – dokumen sebagaimana pada angka satu di atas.
3. Pada lampiran NKS diberikan warna berbeda pada kolom akun yg belum disepakati.
4. Dalam NKS harus dinyatakan tanggal rencana pelaksanaan rapat lanjutan dan
tempatnya, serta pernyataan bahwa NKF diselesaikan paling lambat 28 April 2023.
---selesai--